Anda di halaman 1dari 106

PENGELOLAAN ASET DISTRIBUSI

( Enterprise Asset Management Distribution )

disusun oleh:
Budi Sudjanto - STI
Daniel Tampubolon - DITJB

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


PENGENALAN EAM DISTRIBUSI

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Agenda

• Dasar Pengembangan EAM Distribusi


• Overview Solusi EAM Distribusi
– Arsitektur Aplikasi EAM Distribusi Beserta Fungsi Setiap Aplikasi
– Cakupan Full Proses Bisnis - EAM Distribusi PLN
– Overview Metodologi Pemeliharaan Berdasarkan Health Index (TBM
dan CBM)

• Contoh Manfaat / Analisa Data Hasil Implementasi EAM


Distribusi Bali
• Implementasi/Roll Out EAM Distribusi di Luar Bali
– Definisi Maturity Level EAM Distribusi PLN
– Quick Win: Roll Out EAM Distribusi di Unit Distribusi Lain

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Dasar Pengembangan EAM Distribusi
Tuntutan Pelayanan Operasional Yang Lebih Baik

Lead Indicator (Activity) Lagging Indicator (Result) Standard

Perang Padam
(PPJB)
Perang Bocor Good Performance
Yantek

DrEAM
Mature EAM Operational
Health Index (HI)
Excellent
GOLDS

Change Agent
Program (CAP)
LE4ECI Mature People

CORPU
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Dasar Pengembangan EAM Distribusi
Dukungan Terhadap Inisiatif Strategis DIstribusi

FOKUS INISIATIF STRATEGIS

1. Existing Customer
Pelanggan
2. New Customer

Susut 3. Non Teknis


GENERATO
R OF SALE
Not Sold 4. Not Sold Energy (NSE)
Energy (NSE)

Penerapan EAM diharapkan dapat mendukung


program untuk NSE dengan cara meningkatkan
reliability jaringan distribusi
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Dasar Pengembangan EAM Distribusi
Overall Concept – EAM Distribusi PLN (1/2)

Filosopi Dasar EAM

Overall Konsep EAM PLN Distribusi

DREAM
merupakan
Kolaborasi
DREAMAP +
Menuju Efektivitas SAP + GOLDS
Asset Life Cycle
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Dasar Pengembangan EAM Distribusi
Overall Concept – EAM Distribusi PLN (2/2)

Physical Asset
Distribution Non Distribution Asset
Asset
Design & Spec Construction O&M Disposal

Asset Condition (Health Index)


Critical Equipment Project
(CE) Management
Schedul People
Organizatio Supervisio e
Tools Refurbis Dispos
n n Metho
h e
d
Asesment Standard
CE Constructio Vendor
Manageme Quality Operation
n Maintenance
nt Material
Inspectio Corective
(Spesilaisa Accounting
si n
Scanning Process
Routin
Standard Kontrkator) Online e Interim
Construction Offline
& Technical Spec
VIP
(SPLN) Aset Installed Rural Normaliz
Properly TB CB Bisnis e
M M

Free Maintenance Concept Life Time Extention


LIFETIME CONTRIBUTION 80% LIFETIME CONTRIBUTION 20%

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Agenda
• Dasar Pengembangan EAM Distribusi

• Overview Solusi EAM Distribusi


– Arsitektur Aplikasi EAM Distribusi Beserta Fungsi Setiap Aplikasi
– Cakupan Full Proses Bisnis - EAM Distribusi PLN
– Overview Metodologi Pemeliharaan Berdasarkan Health Index (TBM
dan CBM)

• Contoh Manfaat / Analisa Data Hasil Implementasi EAM Distribusi Bali

• Implementasi/Roll Out EAM Distribusi di Luar Bali


– Definisi Maturity Level EAM Distribusi PLN
– Quick Win: Roll Out EAM Distribusi di Unit Distribusi Lain

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Overview Solusi EAM Distribusi
Arsitektur Aplikasi EAM DIstribusi

DREAM – EAM DISTRIBUSI


Business Process Standardization – EAM Distribusi
AP2T
(Billing Plant Maintenance (PM)
System)
Geographic Equipment & Maintenance
Operational Work Order
APKT Information
Report
Asset Tracking
Level 2 System
Cost
System (GIS) System Management
(Call Center
System) Gateway Work Order CBM Health
Preventive Asset, WO, and
System Level 3 System Maintenance Maintenance
Index
Network System Cost Report
Monitoring
(SCADA)
Inv. MRP/
Report
Mgmt. Reorder

SAP MM – SAP MM –
SAP FI SAP CO SAP AA SAP PS SAP HR
ERP Proc. Inv.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Overview Solusi EAM Distribusi
Peran Setiap Aplikasi Dalam EAM Distribusi

Aplikasi Fungsi
DreaMap • Sebagai sistem GIS yang digunakan untuk melakukan pencatatan keseluruhan aset
dan jaringan/network distribusi
• Sebagai sistem work order level 3 (rayon) (terutama yang dihasilkan dari AP2T,
APKT, dan tindak lanjut inspeksi). WO ini akan direplikasi ke SAP PM untuk
pencatatan cost dan pengambilan material
• Sebagai sistem gateway antara sistem call center/SCADA/AMR dengan SAP PM
• Menghasilkan laporan-laporan operasional seperti TMP, SAIDI & SAIFI, dll
SAP Plant • Sebagai sistem aset tracking baik dilihat dari view operasional maupun finance
Maintenance • Sebagai sistem work order level 2 (area) (terutama untuk pekerjaan yang
(PM) dilaksanakan oleh tim di level 2 – area). WO ini akan direplikasi juga ke DreaMap.
• Pencatatan biaya maintenance untuk setiap WO baik level 2 dan level 3
• Sebagai sistem yang digunakan untuk engine yang menghasilkan preventive
maintenance
• Menghasilkan laporan-laporan yang terkait dengan WO, aset, dan biaya
maintenance
• Sebagai sistem yang digunakan untuk melakukan Condition Based Maintenance
(CBM) berdasarkan Health Index
GOLDS • Sistem perbekalan di gudang virtual/rayon (karena sistem SAP hanya sampai di
level 2 – area)
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Overview Solusi EAM Distribusi
Cakupan Proses Bisnis EAM Distribusi (1/2)

Proses Bisnis PLN EAM Distribusi

Requestor Material Management


Purchasing Pengadaan Perbekalan
Admin
Warehouse
Inisiasi Pembuatan Eksekusi Penutupan Finance &
Admin
Pekerjaan Work Order Work Order Work Order Controlling
AP2T AP2T
Permintaan
Admin
Pelanggan

Pasang Baru
SCADA Real Time
Dispatcher
Monitoring SAP Plant Maintenance
Control
(PM)
APKT
Admin
APKT Laporan DreaMap PM Costing
Keluhan Konstruksi, Penggantian dan Kehandalan Admin
Pelanggan

Pemeliharaan
Rutin
Operasi dan Pemeliharaan

DreaMa
p Geographic Information System (GIS)
Admin
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Overview Solusi EAM Distribusi
Cakupan Proses Bisnis EAM Distribusi (2/2)

• TR 450-11000VA (1Ph)
• Konstruksi-Pasang Baru TR • TR 6600-33000VA (3Ph-non CT)
Pasang Baru • Konstruksi-Pasang Baru TM • TR 41500-197000VA (3Ph-CT)
AP2T • TM >197000VA

• Penyambungan Sementara-
Pelanggan
• Penyambungan Sementara-Non
Pelanggan
• Konstruksi-Penyambungan Sementara • Perubahan Daya
• • Pekerjaan Pihak Ketiga
Konstruksi, Penggantian-Perubahan Daya
• Migrasi Meter
AP2T • Penggantian-PFK
Penggantian • Penggantian-Migrasi Meter
• Penggantian Meter TR
EAM PLN •
• Penggantian Meter TM
dan Penggantian-Penggantian Meter • Bongkar Rampung
• Pembongkaran • Bongkar Sementara
Kehandalan • Kehandalan-Perluasan Jaringan • Force Majeure
• Kehandalan-Manajemen Beban • Perluasan Jaringan
• Gardu Sisipan
• Penyeimbang Beban
• Manajemen Trafo
• Uprating
Operasi • Tindak Lanjut Inspeksi
APKT
• Laporan Pelanggan/Internal
dan • Pemeliharaan-Korektif • Perbaikan/Penggantian Keterangan
SCADA • Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaa • Pemeliharaan-Pencegahan
• Inspeksi :
n • Inspeksi CBM (Health Index)
• Perbaikan/Penggantian Niaga
• Perbaikan/Penggantian CBM
(Health Index) Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Distribu
Overview Solusi EAM Distribusi
Metodologi Pemeliharaan Health Index - Trafo

INSPEKSI TRAFO
TIER 1
- Visual Inspeksi
- Load Reading Profiling
TIER 2
- Oil Quality Analysis
- Infrared Thermography
TIER 3
- Turn Ratio Measurement HEALTH INDEX ENGINE GOOD CONDITION
- Insulation Resist Winding TM-TR
- Winding Resist TM&TR (ph-ph) Jadwal Inspeksi
Selanjutnya

Tipe Pemeliharaan
Equipment
BAD CONDITION
KELAS TRAFO Corrective Action
Tingkat Kritikalitas - Penggantian
Equipment
Corrective Action
Klasifikasi Lokasi
Equipment
- Perbaikan

Tingkat Mutu Konfigurasi Metodologi


Pelayanan
Pemeliharaan
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Overview Solusi EAM Distribusi
Metodologi Pemeliharaan Health Index - SUTM

INSPEKSI SUTM
TIER 1
- Kebersihan ROW
- Visual Equipment

TIER 2 HEALTH INDEX ENGINE GOOD CONDITION


- Infrared Thermography
- Ultrasound Detector Jadwal Inspeksi
Selanjutnya
KELAS SUTM
Klasifikasi Lokasi
Penyulang / SUTM BAD CONDITION
Tingkat Corrective Action -
Kritikalitas Penggantian
SUTM
Tingkat Corrective Action -
Kerawanan Perbaikan
Gangguan SUTM
Tingkat Mutu
Konfigurasi Metodologi
Pelayanan Pemeliharaan
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Agenda
• Dasar Pengembangan EAM Distribusi

• Overview Solusi EAM Distribusi


– Arsitektur Aplikasi EAM Distribusi Beserta Fungsi
Setiap Aplikasi
– Cakupan Full Proses Bisnis - EAM Distribusi PLN
– Overview Metodologi Pemeliharaan Berdasarkan
Health Index (TBM dan CBM)

• Contoh Manfaat / Analisa Data Hasil Implementasi EAM Distribusi Bali

• Implementasi/Roll Out EAM Distribusi di Luar Bali


– Definisi Maturity Level EAM Distribusi PLN
– Quick Win: Roll Out EAM Distribusi di Unit Distribusi Lain
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Contoh Manfaat / Analisa Data Implementasi EAM Distribusi
No Item Sebelum Sesudah

1 Monitoring Work Order Pelacakan status WO lemah  Service Level Setiap WO terlacak  Service Level lebih
tidak terjamin terjamin
2 Biaya pemeliharaan per Equipment Tidak tersedia. Tersedia.
3 Rekonsiliasi Data equipment dengan Data tidak akurat dan selisih antara data Akurasi data terjamin. Data operasional
data aset akuntansi operasional dan akuntansi dan akuntansi sudah sama
4 Perencanaan Pemeliharaan Data historikal belum lengkap dan detil Data historikal lebih lengkap dan detil
5 Pembuatan Laporan Membutuhkan waktu karena harus Lebih cepat karena sudah tersistem
mengumpulkan data yang terserak
6 HI : Monitoring Inspeksi & Tindak Lanjut Data tersimpan dalam excel dan tidak Data tersimpan dalam database EAM,
untuk Aset Utama (Trafo dan SUTM) terstruktur yang bisa digunakan untuk analisa lebih
Monitoring WO kurang baik karena tidak ada lanjut.
sistem yang mendukung Monitoring WO inspeksi dan tindak lanjut
lebih baik

 Contoh Grafik data yang sudah bisa ditunjukkan dengan EAM Distribusi Bali:
• Summary biaya pemeliharan per tipe aset dan Jenis Pemeliharaan:

Biaya Pekerjaan Distribusi

Peningkatan Kehandalan dan 204,193,548,958


Investasi

CBM Berdasarkan Health Index 829,386,601

Pemeliharaan Preventif 26,207,658,094

Pemeliharaan Korektif 44,021,457,738

1 1,000 1,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000,000

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Contoh Manfaat / Analisa Data Implementasi EAM Distribusi
Summary Hasil Inspeksi CBM HI Pilot Penyulang (Aset Trafo dan SUTM) Klasifikasi %
Penyebab
Klasifikasi % Inspeksi Trafo* Inspeksi SUTM**
ROW TERHADAP
Penyebab Tier 1 (Visual & Tier 1 (Kebersihan
POHON 81.0
BESAR ARUS Load Reading and ROW dan Visual)
ISOLATOR 4.5
NETRAL TR 47.8 Profiling)
TRAVERS 3.3
PENTANAHAN TIANG 3.0
TRAFO 27.2 ROW TERHADAP
IMBALANCE ARUS BAMBU 2.4
ANTAR PHASA 19.6 ROW TERHADAP
KEBOCORAN LAYANGAN 2.4
MINYAK TRAFO 4.3 SKUR/DRUCK 1.5
KONDISI LVSB ROW TERHADAP
TRAFO 1.1 UMBUL-UMBUL 1.2
ARMTIE 0.3
Klasifikasi Penyebab % ARRESTER 0.3
Inspeksi Trafo* Inspeksi SUTM** ROW TERHADAP
BESAR ARUS
Tier 2 (Infrared Tier 2 (Infrared BANGUNAN 0.3
NETRAL TR 48.5
Thermography & Thermography, Infrared
PENTANAHAN Klasifikasi %
Oil Quality Thermography terhadap
TRAFO 21.2 Penyebab
Analysis) Ambient dan Ultrasound
KONDISI LVSB
Detector) SUHU FUSE CUT
TRAFO 18.2
OUT 33.3
IMBALANCE ARUS
SUHU
ANTAR PHASA 12.1
CONNECTOR/TENSI
ON JOINT 33.3
Klasifikasi DB-FUSE CUT OUT 33.4
%
Penyebab
Klasifikasi Penyebab %
SUHU BUSING TR
TRAFO 100% INFRARED
THERMOGRAPHY 90
INFRARED
* Untuk seluruh trafo yang berada di penyulang pilot di Area Bali Timur (Penyulang Kesatrian & Goalawah) THERMOGRAPHY
Simple, Inspiring,
** Untuk 6 SUTM pilot yang dilakukan di seluruh Bali (Penyulang Buruan, Krobokan, Yeh Taluh, Grokgak, Kesatrian, Performance, Phenomenal
TERHADAP
Contoh Manfaat / Analisa Data Implementasi EAM Distribusi
Summary Tindak Lanjut CBM HI Pilot Penyulang (Aset Trafo dan SUTM)

Tindak Lanjut Trafo*

Tindak Lanjut SUTM**

* Untuk seluruh trafo yang berada di penyulang pilot di Area Bali Timur (Penyulang Kesatrian & Goalawah)
** Untuk 6 SUTM pilot yang dilakukan di seluruh Bali (Penyulang Buruan, Krobokan, Yeh Taluh, Grokgak, Kesatrian,
Goalawah)
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Agenda
• Dasar Pengembangan EAM Distribusi

• Overview Solusi EAM Distribusi


– Arsitektur Aplikasi EAM Distribusi Beserta Fungsi Setiap Aplikasi
– Cakupan Full Proses Bisnis - EAM Distribusi PLN
– Overview Metodologi Pemeliharaan Berdasarkan Health Index (TBM
dan CBM)

• Contoh Manfaat / Analisa Data Hasil Implementasi EAM Distribusi Bali

• Implementasi/Roll Out EAM Distribusi di Luar Bali


– Definisi Maturity Level EAM Distribusi PLN
– Quick Win: Roll Out EAM Distribusi di Unit Distribusi Lain

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Implementasi/Roll Out EAM Distribusi Di Luar Bali
Maturity Level EAM Distribusi PLN (1/2)

Fungsi Asset Register


20 (Asset Mapping, SE 060 - Form 12C,
Perdir 449 - Struktur Data Aset)
4
15
3
10
Fungsi Business
20 2 Fungsi Technical
Process 5 0 10 Report
(Interlock: SAP MM, FM, PM, HR)
1 (SAIDI-SAIFI, Losses, SE 060,
Asset Condition)
0

10
Fungsi Maintenance
Fungsi Costing Report
Methodology
(Reactive, Time Base, Condition20
Base, Predictive) (LCCA, O&M Cost per Individual Asset)

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Implementasi/Roll Out EAM Distribusi Di Luar Bali
Maturity Level EAM Distribusi PLN (2/2)
Predictive
Fungsi Pemetaan menjadi Integritas
Data Analytic Data Analytic Maintenance
Index bagian tidak pelaksanaan proses
menggunakan nilai menggunakan rasio- dengan metoda
terpisahkan dari bisnis oleh seluruh
4 kinerja aset rasio biaya Statistical Data
proses bisnis pegawai PLN
Analytic
Lap. teknik TBM & CBM-Health Integrasi ERP, SAP
Pemetaan valid
(Losses,SE 060, Monitoring biaya Index PM & SIP2A dalam
100% dengan
3 SAIDI &SAIFI) valid O&M per individu menggunakan probis interlock &
struktur data sesuai
dan dilengkapi aset aplikasi Best pelembagaan role
Perdir 449 & SE 060
Thematic Mapping Practice sistem dlm KPI
Lap. teknik (Losses, TBM & CBM-Health Integrasi ERP dan
Pemetaan
SE060, SAIDI Monitoring biaya Index SAP PM dalam
dilakukan pada
&SAIFI) dengan O&M per kelompok menggunakan Excel probis interlock &
2 Aset Distribusi JTM,
aplikasi (akurasi aset atau aplikasi Tailor pelembagaan role
Trafo
>80%) Made sistem dlm KPI
Pemetaan belum Laporan teknik Pelaksanaan ERP
pernah dilakukan (Losses, SAIDI Corrective & Time (SAP HR,FM,MM)
Monitoring biaya
1 atau dilakukan &SAIFI) dengan Based Maintenance dengan
O&M per fungsi
secara textual. excel (akurasi (TBM) mengandalkan User
Perdir 449 tidak <80%) Champion
Asset Technical Costing Maintenan Business
Register Report Report ce Performance,
Simple, Inspiring, ProcessPhenomenal
Implementasi/Roll Out EAM Distribusi Di Luar Bali
Quick Win: Roll Out EAM Distribusi di Unit Distribusi Lain
Key Considerations dalam Implementasi / Roll Out EAM Distribusi:
1. Kondisi Maturity Level di unit terkait yang rata-rata masih di tingkat 1
untuk setiap kategori fungsi
2. Biaya investasi yang besar untuk mencapai target maturity level
(terutama untuk biaya survey aset register jika sampai ke tegangan
rendah – Kwh Meter, MCB, dsb)
3. Gap culture shock yang harus dihadapi PLN terutama oleh tim
operasional dalam melaksanakan EAM Distribusi
4. Memerlukan waktu dan proses yang lamaPemetaan(> menjadi
1 tahun) untuk mencapai Predictive
Integritas
Data Analytic Data Analytic Maintenance
target maturity level yang diinginkan 4 terpisahkan
bagian tidak
dari
menggunakan nilai menggunakan rasio- dengan metoda
pelaksanaan proses
bisnis oleh seluruh
kinerja aset rasio biaya Statistical Data
Untuk itu, rekomendasi Quick Win – proses bisnis
Analytic
pegawai PLN

Lap. teknik TBM & CBM-Health Integrasi ERP, SAP


Roll Out EAM Distribusi adalah fokus Pemetaan valid
100% dengan
(Losses,SE 060, Monitoring biaya Index PM & SIP2A dalam
3 SAIDI &SAIFI) valid O&M per individu menggunakan probis interlock &
pada Pemeliharaan Aset Distribusi struktur data sesuai
Perdir 449 & SE 060
dan dilengkapi aset aplikasi Best pelembagaan role
Thematic Mapping Practice sistem dlm KPI
Utama Berbasis Pada Metode Pemetaan
Lap. teknik (Losses, TBM & CBM-Health Integrasi ERP dan
SE060, SAIDI Monitoring biaya Index SAP PM dalam
Pemeliharaan Health Index (Trafo, 2
dilakukan pada
&SAIFI) dengan O&M per kelompok menggunakan Excel probis interlock &
Aset Distribusi JTM,
SUTM, SKTM, dan Cubicle). Trafo
aplikasi (akurasi
>80%)
aset atau aplikasi Tailor
Made
pelembagaan role
sistem dlm KPI
Pemetaan belum Laporan teknik Pelaksanaan ERP

QUICK WIN – 1
pernah dilakukan
atau dilakukan
(Losses, SAIDI
&SAIFI) dengan
Monitoring biaya
O&M per fungsi
Corrective & Time (SAP HR,FM,MM)
Based Maintenance dengan
secara textual. excel (akurasi (TBM) mengandalkan User
EAM DISTRIBUSI Perdir 449 tidak <80%) Champion
Asset Technical Costing Maintenance Business
Register Report Report Methodology Process

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Maturity Level EAM Distribusi PLN Dist. Bali, Non-Bali dibandingkan
dengan Target

Maturity Level EAM Distribusi PLN

Asset Register
(Asset Mapping, SE060-Form 12C,
PerDir 449, Struktur Data Asset)
4

2
Technical Report
Business Process
(SAIDI-SAIFI, Losses, SE060, Asset
(Interlock: SAP MM, FM, PM, HR) 1 Condition)

Maintenance Methodology
Costing Report
(Reactive, Time Base, Condition Base,
(LCCA, O&M Cost Per Individual Asset)
Predictive)

Dist. Bali Non-Bali Target-Quick Win Target-Long Term


Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
The Three Pillars of Asset Management

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Organisasi Asset Management

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Organisasi Asset Management di PLN

ASSET OWNER Arah Kebijakan Perusahaan, Strategi


(PEMERINTAH/KOMISARIS) Bisnis, Menentukan Target, Financing,
PLN PUSAT / WILAYAH Keputusan Investasi, Resiko

Menganalisa hasil asesment, prioritas


ASSET MANAGER investasi, penjabaran target, menetapkan
(PLN UNIT AREA ) program kerja unit yang spesifik

SERVICE PROVIDER
( PLN SUB UNIT / Pelaksana assesment, Pelaksana
UNIT PELAKSANA ) Assesment, Pelaksana Program

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Pilihan Strategi Asset Management

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


PAS 55 : SIKLUS HIDUP PENGELOLAAN ASET

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Siklus Pengelolaan Aset Distribusi

DESAIN ANALISA BATASAN NORMA


KRITERIA EKONOMI EVALUASI KINERJA EVALUASI OPERASI KINERJA
SISTEM HAR KINERJA SISTEM

PENGEMBANGAN ASET EVALUASI SISTEM PENGOPERASIAN ASET

BATASAN – NORMAL OPERASI DESAIN HAR TOOL HAR


SPEK TEKNIK
AWAL

EVALUASI KINERJA ASET

PENGADAAN ASET PENGOPERASIAN AWAL ASET PEMELIHARAAN ASET

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


ReferensiInternal : KPTS 074/2008

Lampiran 1.
FLOW AKTIFITAS PENGELOLAAN ASET SISTEM DISTRIBUSI

PENGELOLAAN
TARGET
PERENCANAAN KONSTRUKSI PEMELIHARAAN ASET OPERASI KINERJA

Kinerja Operai
dan Pemeliharaan
PERENCANAAN PENGUJIAN &
RENCANA UMUM KONSTRUKSI STANDARD KOMISIONING PENGELOLAAN PERENCANAAN Kinerja Umum
PENYEDIAAN TENAGA KONSTRUKSI DATA ASSET OPERASI pengelolaan aset
LISTRIK STANDARD
PERENCANAAN
MASTER MATERIAL PEKERJAAN Kinerja Keuangan
PEMELIHARAAN SOP
PLAN DALAM KEADAAN pengelolaan aset
PELAKSANAAAN
BERTEGANGAN PEMELIHARAAN PENGATURAN
PERENCANAAN
OPERASI
SISTEM PENGAWASAN PEMANFAATAN
ASSET PROTEKSI
PENGELOLAN
SISTEM
MATERIAL PERSEDIAAN PERPIKETAN

ANALISA EVALUASI

Pengelolaan ANA;ISA /EVALUASI


Pengukuran performance
Data bse PENGELOLAAN SISTEM
jaringan
pengusahaan DISTRIBUSI

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Fase Siklus Hidup Aset

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Optimalisasi Nilai Ekonomi Pengelolaan Aset

Biaya

product value
complementary
costs

usia tekno ekonomi unjuk kerja teknik

waktu

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Triple Conflicting Drivers Dalam AM
Increasing the quantity and the distribution network asset utilization
requires good and proper asset management so the utilization of
distribution system asset can be optimized with good performance and
efficient cost.

ASSET LIFE CYCLE

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Migrasi Strategi Pemeliharaan Aset

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


METODE PEMELIHARAAN ASET DISTRIBUSI BERBASIS
KAIDAH MANAJEMEN ASET ( HEALTH INDEX )

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Latar Belakang
 PLN memiliki aset distribusi dalam volume dan tingkat utilisasi tinggi
sehingga membutuhkan pengelolaan yang optimal
 Optimalisasi manajemen aset distribusi terletak pada pengaturan yang
baik terhadap 3 conflicting driver, meliputi biaya (cost), kinerja
(performance) dan resiko (risk)
 Pengelolaan aset distribusi harus diikuti dengan perubahan paradigma
dalam metodologi pemeliharaan sesuai dengan perkembangan maturity
level
 Metode pemeliharaan yang diatur dalam Edaran ini memadukan prinsip
preventive maintenance (time base) dan predictive maintenance
(condition base)
 Objek pemeliharaan meliputi peralatan distribusi utama, yaitu trafo
distribusi & SUTM (Tahap 1) dan SKTM dan kubikel (Tahap 2)

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Maturity Level Metode Pemeliharaan

Benefits
•Pembuatan health index dan kelas aset
untuk peralatan utama distribusi
Performance Based
•Penjadwalan pemeliharaan berdasarkan
Maintenance health index dan kelas aset untuk
peralatan utama distribusi
F •Pemanfaatan hasil inspeksi dalam
Risk Based
pembuatan prioritisasi tindak lanjut
Maintenance pemeliharaan

E
Condition Based
Maintenance
•Penjadwalan pemeliharaan secara
periodik berdasarkan jenis peralatan
Preventive D •Pemeliharaan dilakukan masih
Maintenance berdasarkan inspeksi rutin
3 Kondisi dituju
Planned C
Maintenance •Perbaikan dilakukan setelah kerusakan /
Breakdown
2 Kondisi saat ini reaktif
Maintenance
B •Belum ada penjadwalan inspeksi yang
terrencana
A 1

Maturity Level
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Overview Metodologi Pemeliharaan
Faktor Health Index Trafo

ASSET
SCREENING
- Performance
- Tingkat Utility
- Tingkat Resiko

HEALTH INDEX ENGINE GOOD CONDITION


Jadwal Inspeksi
INSPEKSI TRAFO Selanjutnya

TIER 1 (ONLINE)
- Visual Inspeksi
- Load Reading Profiling
Kategori BAD CONDITION
Equipme
Corrective Action -
TIER 2 (ONLINE) nt
Penggantian
- Oil Quality Analysis Kelas
- Infrared Thermography
Equipme Corrective Action -
Tingkat nt
Kritikalitas Perbaikan
TIER 3 (OFFLINE) Klasifikasi Lokasi
- Turn Ratio Measurement
Tingkat Mutu
- Insulation Resist Winding TM-TR
Pelayanan
- Winding Resist TM&TR (ph-ph)
WO Inspeksi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Overview Metodologi Pemeliharaan
Faktor Health Index SUTM

ASSET
SCREENING
- Performance
- Tingkat Utility
- Tingkat Resiko

HEALTH INDEX ENGINE GOOD CONDITION


Jadwal Inspeksi
INSPEKSI SUTM Selanjutnya

TIER 1 (ONLINE)
- Kebersihan ROW
- Visual Equipment BAD CONDITION
Corrective Action -
TIER 2 (ONLINE) Penggantian
- Infrared Thermography Kelas
- Ultrasound Detector
SUTM Corrective Action -
Tingkat Kritikalitas
Kerawanan Gangguan Perbaikan
Klasifikasi Lokasi
Tingkat Mutu
WO Inspeksi Pelayanan

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


01. Objek Pemeliharaan Trafo
Kelas Aset

Kelas Aset Trafo Distribusi (Object Maintenance Class)


Trafo Distribusi dikelompokkan berdasarkan tingkat kritikalitas, lokasi dan Service Level Agreement
dengan detail sebagai berikut:

No Kelas Asset Deskripsi Reliability Security


1 Kelas 1 CBD/Komersial/Industri/VIP TMP 1 TMP 1
2 Kelas 2 Perkotaan TMP 2 TMP 2
3 Kelas 3 Pedesaan TMP 3 TMP 3

Tujuan Pengelompokan meliputi:


1. Untuk memenuhi standar layanan (performance), sesuai tingkat dan karakter customer pada masing –masing
area pelayanan
2. Untuk melembagakan EAM pada aspek efektifitas biaya (cost) dengan mitigasi resiko (risk) sesuai kelas area
pelayanan
3. Untuk membangun standard operasi yang disesuaikan dengan variasi keandalan (target)
4. Untuk membangun standard management resiko dalam mendesain peralatan, SOP dan OM, kualifikasi
kontraktor sesuai kelas area pelayanan

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
01. Objek Pemeliharaan Trafo
Kategori Aset

Kategori Aset Trafo Distribusi (Object Maintenance Category)


Pengelompokan kategori Trafo Distribusi dilakukan berdasarkan besaran kapasitas dan karakteristik
pemeliharaan dengan detail sebagai berikut

No Kategori Kapasitas (kVA) Tipe Seal


1 Kategori 1 ≥ 400 Non-hermetik
2 Kategori 2 160 ≤ KVA < 400 Non-hermetik
3 Kategori 3 25 ≤ KVA < 160 Non-hermetik
4 Kategori 4 Semua Kapasitas Hermetik

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
01. Objek Pemeliharaan Trafo
Koefisien Pengali (1/2)

Koefisien Pengali (Frequency Multiplier)


Bertujuan untuk meningkatkan selektifitas kegiatan pemeliharaan pada trafo distribusi
berdasarkan interval periode pemeliharaannya.

Frequency Multiplier bersasarkan Health Index


Kelas Aset
Baik Cukup Kurang Buruk
Kelas 3 2 1.5 1.25 0
Tingkat
Kelas 2 1.5 1.25 1.0 0
Prioritas
Kelas 1 1 0.75 0.5 0

Ilustrasi:
Trafo distribusi 20 kV yang berada pada kelas 3 dan memiliki health index “Baik” memiliki angka frequency
multiplier sebesar 2 satuan waktu.
Apabila satuan waktunya adalah 1 tahun, maka trafo tersebut akan dipelihara setiap 2 tahun.

Normalnya, Aset yang terletak pada klasifikasi daerah yang lebih tinggi (daerah exclusive) akan memiliki interval
pemeliharaan yang lebih rendah daripada aset yang terletak di klasifikasi lain, demi menjaga keandalan jaringan
di daerah tersebut.
*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
01. Objek Pemeliharaan Trafo
Koefisien Pengali (2/2)

Koefisien Pengali (Frequency Multiplier)


Bertujuan untuk meningkatkan selektifitas kegiatan pemeliharaan pada trafo distribusi
berdasarkan interval periode pemeliharaannya.

Frequency Multiplier berdasarkan Health Index


Kelas Aset
Baik Cukup Kurang Buruk
Kelas 3 2 1.5 1.25 0
Tingkat
Kelas 2 1.5 1.25 1.0 0
Prioritas
Kelas 1 1 0.75 0.5 0

Penjelasan Koefisien Pengali dengan Nilai “0”:


Trafo yang memiliki koefisien pengali “0” (contoh: kondisi buruk) akan mentrigger sebuah WO Tindak Lanjut
(Penggantian atau Perbaikan) untuk menangani Trafo tersebut
Selanjutnya penentuan jadwal inspeksi akan ditentukan berdasarkan kondisi equipment setelah pekerjaan dari WO
Tindak Lanjut tersebut dilakukan.

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
01. Objek Pemeliharaan Trafo
Tahapan Pemeliharaan

Tahapan Pemeliharaan Trafo Distribusi

MAINTENANCE
METHODOLOGY

DATA ASSET ONLINE OFFLINE CORRECTIVE


SCREENING ASSESSMENT ASSESSMENT ACTION
Priotisasi
- TIER-1 TIER-3
Performance
- Location/VIP
- Dll TIER-2

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
01. Objek Pemeliharaan Trafo
Tahapan Pemeliharaan – Asset Screening

Tahapan Asset Screening dilakukan satu kali pada tahap awal pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan yang ditujukan untuk menghasilkan daftar urutan/prioritas trafo distribusi yang
akan diproses lebih lanjut ke tahapan online assessment tier-1 dan online assessment tier-2.

Acuan yang digunakan dalam pembuatan daftar prioritas tersebut adalah data histori
pemeliharaan penyulang yang mencakup:
a) Performance, dengan parameter jumlah gangguan permanen dan temporer per 100 kms selama
2 tahun terakhir.
b) Tingkat Utility, dengan parameter tingkat pembebanan penyulang
c) Tingkat Resiko, dengan parameter daerah pelayanan sesuai klasifikasi asset

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
01. Objek Pemeliharaan Trafo
Tahapan Pemeliharaan – Proses Inspeksi

Metode Pemeliharaan untuk Trafo Distribusi dibedakan sebagai berikut:


1. Inspeksi Tier-1
Tahapan online assessment yang ditujukan untuk memeriksa kondisi lingkungan/eksternal dari trafo tersebut. Tier
ini merupakan bagian kritikal dari fungsi operasional trafo.

2. Inspeksi Tier-2
Tahapan online assessment yang ditujukan untuk memeriksa kondisi Internal dari trafo tersebut. Tier ini
merupakan bagian kritikal dari fungsi operasional trafo.

3. Inspeksi Tier-3
Tahapan offline assessment dalam kondisi padam, merupakan tindakan follow-up dari hasil tahapan online
assessment tier-1 dan tier-2 untuk memperoleh informasi kondisi trafo distribusi secara lebih detail.
Pelaksanaannya dilakukan setelah trafo diturunkan dan dipindahkan ke gudang PLN.Tahapan offline assessment
dilakukan oleh Tim Enjiniring untuk menentukan apakah suatu trafo distribusi (yang diturunkan) akan di-refurbish
atau dihapuskan.

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
01. Objek Pemeliharaan Trafo
Tahapan Pemeliharaan – Proses Inspeksi Tier-1

Berikut adalah Teknik Diagnosa untuk Trafo pada Inspeksi Tier-1:

Interval pelaksanaan Inspeksi Trafo Tier-1 dilakukan per 6 bulan untuk seluruh kategori Trafo. Pelaksana
pekerjaan Inspeksi Tier-1 dapat dilakukan secara swakelola (PLN) atau Outsourcing (Vendor).
Catatan : Untuk trafo yang sudah menggunakan MTD, pencatatan load reading & profiling berdasarkan hasil rata-rata dari
pembacaan nilai AMR selama rentang periode pemeliharaan Tier-1
*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
01. Objek Pemeliharaan Trafo
Tahapan Pemeliharaan – Corrective Action Inspeksi Tier-1

Berikut adalah contoh Corrective Action berdasarkan tindak lanjut dari hasil online assessment
Tier-1:

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
01. Objek Pemeliharaan Trafo
Tahapan Pemeliharaan – Proses Inspeksi Tier-2

Interval pelaksanaan Inspeksi Trafo Tier-2 dilakukan per 12 bulan.


Hasil inspeksi pada tahapan online assessment tier-2 akan menghasilkan nilai health index yang
menentukan jadwal inspeksi selanjutnya. Jika hasil inspeksi menunjukkan kondisi buruk akan
dilakukan corrective action.
Health Index akan diremajakan setelah pelaksanaan corrective action pada suatu trafo distribusi.
Berikut adalah Teknik Diagnosa untuk Trafo pada Inspeksi Tier-2:

Pelaksana pekerjaan pada Inspeksi Tier-2 dapat dilakukan secara swakelola


(PLN) atau outsourcing (pemborong pekerjaan) yang memiliki sertifikasi dan
peralatan
*) Berdasarkan yang memadai
Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
01. Objek Pemeliharaan Trafo
Tahapan Pemeliharaan – Corrective Action Inspeksi Tier-2

Berikut adalah contoh Corrective Action berdasarkan tindak lanjut dari hasil online assessment
Tier-2:

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
01. Objek Pemeliharaan Trafo
Tahapan Pemeliharaan – Proses Inspeksi Tier-3 dan Corrective Action

Berikut adalah Teknik Diagnosa untuk Trafo pada Inspeksi Tier-3 berserta pemetaan Tindak Lanjutnya:

Teknik Diagnosa Inspeksi Tier-3 akan dilakukan untuk seluruh kategori Trafo. Pelaksana Inspeksi Tier-3
dilakukan oleh Pemborong Pekerjaan atau Pabrikan yang memiliki peralatan lengkap dan memiliki
sertifikat.

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
02. Objek Pemeliharaan SUTM
Kelas Aset

Kelas Aset SUTM (Object Maintenance Class)


SUTM dikelompokkan berdasarkan tingkat kerawanan atau kemungkinan terjadinya gangguan

No Kelas Asset Deskripsi Tingkat Polusi Prioritas


1 Kelas 1 Lokasi: Industri Berat, Pertambangan,
Tinggi 1
Pantai
2 Kelas 2 Lokasi: Perkotaan, CBD, kantor
Sedang 2
pemerintahan
3 Kelas 3 Lokasi: pegunungan, perkebunan,
Rendah 3
pertanian
Aset SUTM yang berada pada kelas aset yang berbeda akan mendapat
frekuensi pemeliharaan yang berbeda. Misalnya, frekuensi pemeliharaan
terhadap SUTM pada kelas 1 lebih sering/cepat dibandingkan kelas 2, dst.

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
02. Objek Pemeliharaan SUTM
Koefisien Pengali (1/2)

Koefisien Pengali (Frequency Multiplier)


Bertujuan untuk meningkatkan selektifitas kegiatan pemeliharaan pada SUTM berdasarkan interval
periode pemeliharaannya.

Frequency Multiplier bersasarkan Health Index


Kelas Aset
Baik Cukup Kurang Buruk
Kelas 3 1.5 1 0 0
Tingkat
Kelas 2 1 0.75 0 0
Prioritas
Kelas 1 0.75 0.5 0 0

Ilustrasi:
SUTM yang berada pada kelas 3 dan memiliki health index “Baik” memiliki angka frequency multiplier sebesar 1,5
satuan waktu. Mengingat satuan waktunya adalah 1 tahun, maka SUTM tersebut akan dipelihara setiap 1,5 tahun.

Normalnya, Penyulang dengan klasifikasi kerawanan tingkat gangguan lebih tinggi akan memiliki interval
pemeliharaan yang lebih rendah daripada penyulang yang terletak di klasifikasi lain, demi menjaga keandalan
jaringan di daerah tersebut.

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
02. Objek Pemeliharaan SUTM
Koefisien Pengali (2/2)

Koefisien Pengali (Frequency Multiplier)


Bertujuan untuk meningkatkan selektifitas kegiatan pemeliharaan pada SUTM berdasarkan interval
periode pemeliharaannya.

Frequency Multiplier bersasarkan Health Index


Kelas Aset
Baik Cukup Kurang Buruk
Kelas 3 1.5 1 0 0
Tingkat
Kelas 2 1 0.75 0 0
Prioritas
Kelas 1 0.75 0.5 0 0

Penjelasan Koefisien Pengali dengan Nilai “0”:


Penyulang yang memiliki koefisien pengali “0” (contoh di atas dalam kondisi kurang-buruk) akan mentrigger sebuah
WO Tindak Lanjut (Penggantian atau Perbaikan) untuk penanganan jaringan di penyulang tersebut. Selanjutnya
penentuan jadwal inspeksi akan ditentukan berdasarkan kondisi penyelung setelah pekerjaan dari WO Tindak
Lanjut tersebut dilakukan.

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
02. Objek Pemeliharaan SUTM
Tahapan Pemeliharaan

Tahapan Pemeliharaan SUTM

MAINTENANCE
METHODOLOGY

DATA ASSET ONLINE CORRECTIVE


SCREENING ASSESSMENT ACTION
Priotisasi
- TIER-1
Performance
- Location/VIP
- Dll TIER-2

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
02. Objek Pemeliharaan SUTM
Tahapan Pemeliharaan – Asset Screening

Tahapan screening dilakukan satu kali pada tahap awal pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
yang ditujukan untuk menghasilkan daftar urutan/prioritas SUTM yang akan diproses lebih lanjut
ke tahapan online assessment

Acuan yang digunakan dalam pembuatan daftar prioritas tersebut adalah:


a) Performance, dengan parameter jumlah gangguan permanen dan temporer per 100 kms selama
2 tahun terakhir.
b) Tingkat Utility, dengan parameter tingkat pembebanan penyulang
c) Tingkat Resiko, dengan parameter daerah pelayanan sesuai klasifikasi asset

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
02. Objek Pemeliharaan SUTM
Tahapan Pemeliharaan – Proses Inspeksi

Metode Pemeliharaan untuk SUTM dibedakan sebagai berikut:


1. Inspeksi Tier-1
Tahapan online assessment yang ditujukan untuk pemeriksaan visual terhadap kondisi SUTM yang meliputi
peralatan-peralatan kritikal nya dan kebersihan ROW pada SUTM tersebut

2. Inspeksi Tier-2
Tahapan online assessment yang ditujukan untuk memeriksa kondisi SUTM dan peralatan pendukungnya dengan
menggunakan peralatan inspeksi khusus.

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
02. Objek Pemeliharaan SUTM
Tahapan Pemeliharaan – Proses Inspeksi Tier-1

Interval pelaksanaan Inspeksi SUTM Tier-1 dilakukan per 3 bulan. Berikut adalah Teknik Diagnosa
untuk SUTM pada Inspeksi Tier-1:

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
02. Objek Pemeliharaan SUTM
Tahapan Pemeliharaan – Corrective Action Inspeksi Tier-1

Berikut adalah contoh Corrective Action berdasarkan tindak lanjut dari hasil online assessment
Tier-1:

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
02. Objek Pemeliharaan SUTM
Tahapan Pemeliharaan – Proses Inspeksi Tier-2

Interval pelaksanaan Inspeksi SUTM Tier-2 dilakukan per 12 bulan. Berikut adalah Teknik Diagnosa
untuk SUTM pada Inspeksi Tier-2:

Pelaksana pekerjaan pada Inspeksi Tier-2 SUTM dapat dilakukan secara


swakelola (PLN) atau outsourcing (vendor)
*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
02. Objek Pemeliharaan SUTM
Tahapan Pemeliharaan – Corrective Action Inspeksi Tier-2

Berikut adalah contoh Corrective Action berdasarkan tindak lanjut dari hasil online assessment
Tier-2:

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
02. Objek Pemeliharaan SUTM
Tahapan Pemeliharaan – Proses Inspeksi Tier-2

Peralatan Inspeksi Khusus Inspeksi Tier-2


Inspeksi Tier-2 menggunakan 2 peralatan inspeksi khusus untuk mendeteksi kondisi aktual
peralatan-peralatan kritikal SUTM, yaitu:
1. Thermovision Detector
Dipergunakan untuk mendapatkan informasi suhu / temperatur dari peralatan-peralatan kritikal
yang ada pada jaringan SUTM yang akan dibandingkan dengan ambang temperatur standar
2. Ultrasound detector
Dipergunakan untuk mendeteksi terjadinya proses ionisasi elektrik yang mengeluarkan suara
pada range frekuensi ultrasonik. Secara umum proses ionisasi elektrik tersebut terjadi dalam
bentuk corona, tracking dan arcing yang ditampilkan melalui besaran dan bentuk sinyal suara /
noise pada peralatan ultrasound detector.

*) Berdasarkan Juklak Metodologi Pemeliharaan Berbasis Asset Management PLN DIV DISJB Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
PENGELOLAAN DATA ASET DISTRIBUSI

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Perubahan SK Tentang Struktur Data Aset
Jaringan Distribusi

1. SK DIR 1488 Tentang Struktur Data Aset Jaringan Distribusi telah


diterapkan dalam Pilot Project Implementasi Aset Management di PLN
Distribusi Bali

2. Pada Pilot Project Bali tersebut, dilakukan integrasi atas 3 Sistem Aplikasi
utama, yaitu : ERP – SAP, SAP-PM dan Aplikasi DMS Berbasis GIS dengan
database aset jaringan distribusi mengacu kepada SK DIR 1488

3. Dalam upaya integrasi tersebut, terdapat beberapa fitur dan struktur data
aset jaringan distribusi yang perlu disesuaikan dan ditambahkan

4. Karena itu, dilakukan revisi atas struktur database aset jaringan distribusi
SK DIR 1488 seperti diatur pada SK DIR No. 449.K/DIR/2014

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Karakteristik & Perilaku Aset

Setiap aset atau peralatan memiliki karakter dan perilakunya sendiri. Pengenalan
akan karakter dan perilaku aset akan memudahkan pengelompokan aset dan
mengidentifikasi faktor kritis yang dimilikinya

Karakteristik dan perilaku aset ini yang perlu dikenali berdasarkan pada:
• Bahwa setiap aset memiliki lokasi yang dapat berupa titik geografis ataupun
alamat.
• Bahwa setiap aset memiliki nilai rupiah yang diperoleh dari harga peralatan
yang membentuk aset tersebut.
• Bahwa setiap aset memiliki fungsi atau peran
• Bahwa setiap aset memiliki keunikannya sendri
• Bahwa setiap aset harus memiliki identitas, meskipun tidak semua aset
harus diberi identitas secara khusus.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Hirarki Aset Distribusi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Proses Bisnis Pembentukan Data Aset Distribusi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Alur Kerja Penambahan Data Aset Baru

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


12 Kelompok Aset Distribusi

Kode Nama Kelompok Keterangan


FG Fasilitas 20 kV - GI Untuk mengelompokkan aset-aset yang
merupakan fasilitas Gardu Induk
GD Gardu Distribusi Untuk mengelompokkan aset-aset yang
merupakan fasilitas Gardu Distribusi
ASET SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

CN Penghantar Jaringan Untuk mengelompokkan hantaran


jaringan, baik untuk TM maupun TR
SP Sambungan Masuk Untuk mengelompokkan hantaran yang
Pelanggan langsung masuk ke pelanggan baik TM
maupun TR
TG Tiang Untuk mengelompokkan Tiang dan aset
lain yang merupakan fasilitas Tiang
TF Trafo Untuk mengelompokkan Trafo
PJ Peralatan Jaringan Untuk mengelompokkan peralatan-
peralatan jaringan berdasarkan fungsinya.
AP Alat Pengukur dan Untuk mengelompokkan aset-aset yang
Pembatas berfungsi sebagai alat pengukur dan
pembatas.
PC Peralatan Kontrol Untuk mengelompokkan aset-aset yang
berfungsi sebagai peralatan kontrol
PK Peralatan Kerja Untuk mengelompokkan aset-aset yang
merupakan fasilitas kerja untuk
ASET FASILITAS SISTEM

membangun/memelihara Aset JDTL


PB Peralatan Bantu Untuk mengelompokkan aset-aset yang
DISTRIBUSI

merupakan fasilitas bantu untuk


membangun/memelihara Aset JDTL
FK Fasilitas Komunikasi Untuk mengelompokkan aset-aset yang
merupakan fasilitas komunikasi untuk
memelihara Aset JDTL. Kode aset ini
dipilih FK, karena “PK” sudah digunakan
untuk Peralatan Kerja.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Pengelompokan Aset Distribusi :
a. Dari Sisi Operasional
No Kelompok Besar Nama Aset
1 Penghantar SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah)
SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menengah)
SKUTM (Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah)
SKBL (Saluran Kabel Bawah Laut)
SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah)
SKTR (Saluran Kabel Tegangan Rendah)
SKUTR (Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah)
STL-TM (Saluran Tenaga Listrik – Tegangan
Menengah) >> dari tiang/gardu ke Pelanggan
STL-TR (Saluran Tenaga Listrik – Tegangan Rendah)
>> dari tiang ke rumah pelanggan
2 Gardu Distribusi Gardu Distribusi
Gardu Hubung
Trafo
3 Tiang Tiang
4 Peralatan Jaringan Mounting Assy
Supporting Assy
Overhead Line Aparatus (OHL Aparatus)
MOF/Terminating
Grounding/Pembumian
Ground Wire
Peralatan Lain
Instalasi Pengukuran
LVSB
APP
Fasilitas Komunikasi
Peralatan Kontrol
Fasilitas Kerja

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Pengelompokan Aset Distribusi :
b. Dari Sisi Akuntansi

No Kelompok Besar Nama Aset


Fungsi Distribusi
Tegangan Menengah (TM)
1. Jaringan Distribusi
Tegangan Rendah (TR)
Trafo
2. Gardu Distribusi Kubikel
Dan Lain-lain
Sambungan Rumah
3. Perlengkapan Lain
APP
4. Pengolah Data
Fungsi Tele Informasi Data
5. Transmisi Data
6. Perlengkapan Umum

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Pemetaan Pengelompokan Aset Distribusi

Akuntansi Operasional Pengelompokan baru


1 Penghantar 1 Penghantar Jaringan
1 Jaringan Distribusi 2 Sambungan Masuk Pelanggan
Peralatan
2 3 Peralatan Jaringan
Jaringan
3 Tiang 4 Tiang
5 Fasilitas 20 kV GI
Gardu
2 Gardu Distribusi 4 6 Gardu Distribusi
Distribusi
7 Trafo
8 Alat Pengukur dan Pembatas
3 Perlengkapan Lain
9 Fasilitas Kontrol
4 Pengolahan Data - -
5 Transmisi Data 10 Fasilitas Komunikasi
Perlengkapan 11 Peralatan Kerja
6
Umum 12 Peralatan Bantu

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Hubungan Data Aset & Data Keuangan

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Peranan Identitas Aset

Setiap aset memerlukan identitas untuk memudahkan pencatatan. Identitas aset tidak
berubah dimanapun aset itu ditempatkan, sehingga pencatatan data aset tersebut
dapat diikuti dan pengukuran kinerja aset secara detail juga dapat dilakukan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian identitas aset adalah:

1. Sekali aset diberikan identitas (ID) maka selamanya ID tersebut melekat dan tidak
berubah. Jadi meskipun aset tersebut berpindah tempat ID-aset tetap tidak
berubah.
2. Ketika aset tersebut dikembalikan ke gudang, maka status aset tersebut menjadi
“Not Available (NA)” dan ID aset yang dikembalikan ke gudang tetap berlaku, dan
tidak dapat digunakan oleh aset pengganti, serta kepadanya akan diberlakukan
sesuai dengan kebijakan Akuntansi.
3. Pemilik Aset adalah Unit Distribusi atau Unit Wilayah, sedangkan Pengelola Aset
adalah Unit Pelayanan Pelanggan. Mengingat bahwa sangat dimungkinkan
adanya perpindahan aset antar Unit Pelayanan dalam satu Unit Wilayah Kerja,
maka pencantuman kode pengelola tidak perlu diberikan pada kode aset. Cukup
dengan kode pemilik aset yaitu kode Unit Distribusi atau Unit Wilayah. Sehingga
meskipun aset tersebut berpindah, selama masih dalam satu Wilayah Kerja, maka
ID Aset tersebut tidak berubah.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Peranan Identitas Aset

Konvensi penamaan dan kode aset pada struktur data aset adalah sebagai berikut:

A. Penamaan Aset
Penamaan aset disepakati untuk sedapat mungkin menggunakan bahasa
Indonesia. Namun jika tidak ditemukan bahasa Indonesia yang tepat, akan t etap
menggunakan istilah asing.
B. Kode Identitas Aset

Format kode identitas aset memiliki konvensi makna pada setiap digit-nya, yaitu
sebagai berikut:

Jumlah digit kode aset sebanyak 14 digit. Format Kode Identitas Aset sebagai
berikut

Digit 1,2 : adalah Kode Pengelola Aset, dimana Pengelola Aset adalah Unit
Distribusi
Digit 3,4 : adalah Kode Kelompok Aset
Digit 5,6 : adalah Nomor Urut Aset pada suatu kelompok
Digit 7-14 : adalah nomor urut aset sesuai urutan terpasang atau urutan pendataan

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Contoh Kodifikasi Aset Distribusi
PENGELOMPOKKAN ASET DIREKOMENDASIKAN PENGELOMPOKKAN ASET VERSI AKUNTANSI
Kode Kel. Nama Kel Aset Nama Aset Kode Aset No. Kode Kel. Nama kel Aset Nama Ase
FUNGSI DISTRIBUSI
Jaringan
CN Penghantar Jaringan Hantaran SUTM NN.CN01.11111111 1 NA TM, TR
Distribusi
Hantaran SKTM NN.CN02.11111111
Hantaran SKUTM NN.CN03.11111111
Hantaran SKBL NN.CN04.11111111
Hantaran SUTR NN.CN10.11111111
Hantaran SKTR NN.CN11.11111111
Hantaran SKUTR NN.CN12.11111111

Sambungan Masuk
SP Hantaran STL-TM NN.SP01.11111111
Pelanggan
Hantaran STL-TR NN.SP02.11111111

PJ Peralatan Jaringan Jointing NN.PJ01.11111111


Terminasi NN.PJ02.11111111
Kawat Tanah NN.PJ10.11111111
Arrester NN.PJ11.11111111
Grounding/Pembumian NN.PJ12.11111111
Load Break Switch - LBS
NN.PJ13.11111111
(Pemutus Beban)
Disconnecting Switch - DS
NN.PJ30.11111111
(Pemisah Beban )
Recloser NN.PJ31.11111111
Fuse cut-out NN.PJ32.11111111
Sectionalizer NN.PJ33.11111111
Panel Pembagi NN.PJ34.11111111
Jembatan Kabel NN.PJ40.11111111
Hardware Mounting Assy NN.PJ50.11111111
Supporting assy NN.PJ51.11111111
Peralatan Jaringan Lain NN.PJ90.11111111

TG Tiang Tiang TM NN.TG01.11111111


Tiang TR NN.TG02.11111111
Peralatan Tiang lain NN.TG90.11111111

GD Gardu Distribusi Bangunan Sipil Gardu NN.GD01.11111111 3 NA Gardu Distribusi Trafo


MVCelL NN.GD02.11111111 Kubikel
PHBTR NN.GD03.11111111 dll
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Aset Geodetik vs Non Geodetik
Aset Non Geodetik
Aset Relasi Dengan Aset Geodetik
Arrester GD, SKUTM, SUTM
Fuse Cut Out GD, SKUTM, SUTM
LBS GD, Tiang
Recloser SKUTM, SUTM
Sectionalizer SKUTM, SUTM
Disconnectiong Switch – DS GD, Tiang
kVA Demand Kotak APP Aset Geodetik / Feature Class
Trafo GD, FGI Tipe Tipe
Aset Aset
kVArh Kotak APP Geometri Geometri
kWh Kotak APP Fasilitas 20kV GI Point Ground Wire Line
Meter Gabungan (Triva Meter) Kotak APP
MV Cable Line Jointing Point
CT (Trafo Arus) Kotak APP
PT (Trafo Tegangan) Kotak APP MV Cell Point Termination Point
Time Switch Kotak APP
PHBTR Point Titik Pembagi Point
Pembatas Circuit Breaker TR Kotak APP
Pembatas Fuse Lebur (NH Fuse) TR Kotak APP Hantaran SUTM Line Jembatan Kabel Poigon
Pembatas Fuse TM Kotak APP Hantaran SKTM Line Manhole Point
MCB Kotak APP
Hantaran SKUTM Line Kotak APP Point
MCCB Kotak APP
Relay / IED GD, SUTM, Saluran Komunikasi
Hantaran STL-TM Line Line
GD, SUTM, SKTM, SKUTM, SUTR, (UTP/STP, FO)
Peralatan sensor/Detector/Transducer Hantaran SUTR Line Repeater / Router Point
SKUTR, SKTR
Indikator Gangguan GD, Tiang Hantaran SKUTR Line Pusat Komunikasi Poligon
RTU GD, SLUIR
Menara dan
DC Inverter / Rectivier GD Hantaran STL-TR Line Point
peralatan
DC Battery / Accu GD
Gardu Distribusi Poligon Tiang Point
Komputer Pengendali (Scada) GD
F GI, SUTM,SKUTM, GD, Trafo,
Grounding / Pembumian
SKUTR, SKTR, SUTR, APP
Jenis : HMA-TM, HMA-TR, SLT-TM,
Hardware Mounting Assy (HMA)
SLT-TR, TR
Supporting Assy (SA) Tiang
LLC SUTM
FGI, SUTM,SKTM, SKUTM, GD,
Trafo, Tiang, SUTR, SKUTR, SKTR,
Peralatan Lain STL-TM, STL-TR, APP, Peralatan
Lain2, Fasilitas Komunikasi, Fasilitas
Peralatan Kerja,
Aset Pihak Ketiga Tiang

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Lampiran : Contoh Struktur Data Aset Distribusi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Lampiran : Contoh Struktur Data Aset Distribusi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Lampiran : Contoh Struktur Data Aset Distribusi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Lampiran : Contoh Struktur Data Aset Distribusi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Lampiran : Contoh Struktur Data Aset Distribusi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Lampiran : Contoh Struktur Data Aset Distribusi

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Langkah2 Implementasi Struktur Data Jardis

I. Penerapan pada Unit Distribusi/Wilayah yang sudah memiliki data aset

Bagi Unit yang sudah mempunyai data jaringan, biasanya sudah mengoperasikan
aplikasi setempat. Sistem aplikasi yang ada tidak boleh berhenti dengan
terbentuknya master data baru. Oleh karena itu disarankan membuat aplikasi
sederhana untuk menjembatani sistem yang ada dengan master yang akan
dibentuk. Kegiatan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Membentuk master baru yang direkomendasikan melalui konversi/migrasi


dari data yang sudah ada
2. Melakukan survei ulang secara bertahap untuk melengkapi data yang kurang
3. Memelihara/update master aset dengan data baru (aset baru dioperasikan),
mutasi, penarikan aset dan perekaman hasil survei ulang.
4. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa, form-form yang sekarang ada
bila diperlukan bisa di desain ulang untuk menambahkan data-data yang
diperlukan untuk master barunya.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Langkah2 Implementasi Struktur Data Jardis

II. Penerapan pada Unit Distribusi/Wilayah yang belum memiliki data aset
jaringan distribusi

Untuk mendukung kegiatan membangun master aset jaringan, seharusnya dibuatkan


sistem aplikasi terbatas untuk membentuk dan memelihara (update) master aset hasil
survei. Aplikasi ini dibuat seragam dan diintegrasikan dengan proses bisnis yang
berjalan di Unit-Unit Pelayanan setempat. Kegiatan yang perlu diselenggarakan untuk
membentuk master aset meliputi:

1. Melakukan survei secara bertahap untuk meng-capture data dari aset yang
terpasang
2. Membentuk master baru yang direkomendasikan melalui survei
3. Memelihara/update master aset dengan data baru (aset baru dioperasikan),
penarikan aset dan data baru hasil survei

Untuk kepentingan pembentukan master aset jaringan distribusi diperlukan road-map


baku, berlaku untuk Unit yang sudah maupun yang belum mempunyai data aset.
Proses survei lapangan, dipastikan membutuhkan biaya cukup besar dan waktu yang
cukup panjang.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Langkah2 Implementasi Struktur Data Jardis

III. Melengkapi Instrumen Penunjang

Bahwa untuk menerapkan aplikasi manajemen aset sebagaimana seharusnya, PT PLN


(Persero) perlu menetapkan beberapa katalog penunjang berupa:

1. Database Katalog Peralatan


2. Database Tabel Konstruksi

IV. Membuat Sistem Aplikasi Manajemen Aset Sederhana

Untuk memelihara data aset yang sudah terbentuk secara bertahap, perlu dibuat
aplikasi dengan fitur terbatas, berlaku secara korporat. Aplikasi tersebut dimaksudkan
untuk menjembatani antara pendataan aset dengan tersedianya sistem distribusi yang
diberlakukan secara korporat. Fitur-fitur itu sekurang-kurangnya meliputi:

1. Input dan validasi data hasil survei lapangan


2. Input dan validasi data dari proses bisnis rutin (penambahan, penarikan dan
perubahan aset)
3. Fasilitas inquiry dan pelaporan sederhana
4. Fasilitas untuk penghitungan SAIDI/SAIFI atau losses untuk jaringan setempat
5. Seharusnya, untuk aplikasi minimalis ini disediakan terpusat sehingga hasil
pengolahannya seragam dan terpecaya.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Langkah2 Implementasi Struktur Data Jardis
V. Kebijakan Akuntansi Lanjutan

Perlu ditetapkan kebijakan Akuntansi dalam hal:

1. Pembuatan kode akun baru sesuai pengelompokan aset jaringan.


Kode-akun baru, sebagai miniatur atau ‘rumah-kecil’ perlu ditetapkan sebagai wadah untuk setiap kelompok aset
jaringan. Bahwa untuk sementara kode akun baru ini digabung dan dimasukkan ke ‘rumah-besar’ masih dimungkinkan
selama masa transisi, namun untuk jangka panjang perlu dipikirkan untuk membakukan kode akun baru sebagai ‘rumah-
kecil’ yang permanen.

2. Pengkajian untuk memetakan aset yang sudah ada ke sistem pengelompokan yang baru sehingga laporan
pembukuan dapat disatukan.
Di setiap Unit, nantinya ditetapkan satu tanggal ‘cut-off’ untuk menandai berlakunya sistem manajemen aset berbasis IT
dan GIS. Aset yang didirikan setelah tanggal ‘cut-off’, dicatat dan dibuatkan tabel-tabel aset masing-masing. Pertanyaan
besar muncul mencakup perlakuan atas aset-aset yang sudah ada sebelum tanggal ‘cut-off’. Adanya aset lama dengan
‘rumah-besar’ dan aset baru dalam ‘rumah-kecil’ tidak boleh dibiarkan berlarut, karena dipastikan akan mereduksi makna
strategis sistem pengelolaan aset yang baru.

3. Penetapan kebijakan masa peralihan


Yang dimaksud masa peralihan adalah sejak berlakunya sistem aplikasi manajemen aset baru sampai dengan
meleburnya nilai-nilai aset dalam sistem lama (dengan ‘rumah-besar’) menyatu dalam sistem baru dengan ‘rumah-kecil’
sehingga aset lama dapat dikelola dalam sistem baru. Masa transisi ini bisa berlangsung panjang karena keterbatasan
dana, diperkirakan perlu 5-6 tahun. Beberapa hal yang perlu diatur antara lain adalah:

4. Penetapan ulang umur teknik dan umur ekonomi serta setiap jenis peralatan
Penetapan angka penyusutan setiap jenis aset
Pedoman jurnal berkaitan dengan transaksi / mutasi aset
Pedoman menetapan harga atas aset hibah, BOT dan lain sebagainya dengan pihak ketiga
Penetapan harga perolehan aset berkaitan dengan transaksi gudang (sebagai contoh: persediaan material dalam satuan
meter, setelah terpasang satuan hitungnya menjadi set,)
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Langkah2 Implementasi Struktur Data Jardis
VI. Penyusunan Road-Map Menuju Tata Kelola Aset Berbasis Teknologi Informasi.

Perjalanan panjang dalam penerapan sistem aplikasi manajemen aset, tidak jauh
berbeda dengan implementasi SAP yang sudah bergulir sejak 2004. Proses kritis yang
perlu diidentifikasi dan disikapi serius adalah:

1. Pemilihan software aplikasi dan


2. Pendataan aset melalui survei lapangan.
3. Pemilihan software asset management menjadi wewenang Direksi, dan pada
waktunya diberlakukan secara nasional. Perlu dipertimbangkan software manajemen
aset merupakan bagian dari sistem DMS secara keseluruhan, sehingga bila
manajemen memilih software terpisah, prasyarat integrasi dengan sistem yang ada
mutlak diperlukan.

Pendataan jaringan dengan survei lapangan membutuhkan manajemen proyek tersendiri


karena besarnya volume pekerjaan dan sebaran populasinya di seluruh Indonesia.
Pemilihan prioritas, Unit mana yang didahulukan, perlu mempertimbangkan banyak
faktor (mis: lwaktu pelaksanaan dan penyediaan sumber dana).

Oleh karena itu, direkomendasikan pembuatan road-map khusus untuk menuju


penerapan manajemen aset secara korporat, yang dapat memberikan manfaat maksimal
pada kinerja operasional maupun kinerja manajerial.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


LESSON LEARNED PROJECT DREAM DI PLN DISBALI

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Enterprise Asset Management Charter

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


DrEAM CHARTER

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


4 Pilar Keberhasilan DREAM

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Pilar 1 - USER

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Pilar 2 - PROCESS

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Pilar 3 - DATA

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Pilar 4 - Infrastruktur

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Survey Kesiapan Implementasi EAM

Contoh Hasil Survey Tahap 1 Pra Implementasi EAM Bali

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Survey Kesiapan Implementasi EAM

Contoh Hasil Survey Tahap 1 Pra Implementasi EAM Bali

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Survey Kesiapan Implementasi EAM

Contoh Hasil Survey Tahap 1 Pra Implementasi EAM Bali

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Survey Kesiapan Implementasi EAM

Contoh Hasil Survey Tahap 1 Pra Implementasi EAM Bali

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Survey Kesiapan Implementasi EAM

Contoh Hasil Survey Tahap 1 Pra Implementasi EAM Bali

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


DREAM Maturity Model - PLN

(Asset Mapping, SE 060 - Form 12C,


4 Perdir 449 - Struktur Data Aset)

(Interlock: SAP MM, FM, PM, HR) 1 (SAIDI-SAIFI, Losses, SE 060,


Asset Condition)

(LCCA, 0&M Cost per Individual Asset)


(Reactive, Time Base, Condition Base, Predictive)

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


DREAM Maturity Model - PLN
Fungsi Asset Register Technical Report Costing Report Maintenance Business
Index (AR) (TR) (CR) Method (MM) Processes (BP)
Predictive
Pemetaan menjadi Integritas
Data Analytic Data Analytic Maintenance
bagian tidak pelaksanaan proses
4 menggunakan nilai menggunakan rasio- dengan metoda
terpisahkan dari bisnis oleh seluruh
kinerja aset rasio biaya Statistical Data
proses bisnis pegawai PLN
Analytic
Lap. teknik TBM & CBM-Health Integrasi ERP, SAP
Pemetaan valid
(Losses,SE 060, Monitoring biaya Index PM & SIP2A dalam
100% dengan
3 SAIDI &SAIFI) valid O&M per individu menggunakan probis interlock &
struktur data sesuai
dan dilengkapi aset aplikasi Best pelembagaan role
Perdir 449 & SE 060
Thematic Mapping Practice sistem dlm KPI
Lap. teknik (Losses, TBM & CBM-Health Integrasi ERP dan
Pemetaan SE060, SAIDI Monitoring biaya Index SAP PM dalam
2 dilakukan dengan &SAIFI) dengan O&M per kelompok menggunakan Excel probis interlock &
validitas >80% aplikasi (akurasi aset atau aplikasi Tailor pelembagaan role
>80%) Made sistem dlm KPI
Laporan teknik Pelaksanaan ERP
(Losses, SAIDI Corrective & Time (SAP HR,FM,MM)
Pemetaan belum Monitoring biaya
1 &SAIFI) dengan Based Maintenance dengan
pernah dilakukan O&M per fungsi
excel (akurasi (TBM) mengandalkan User
<80%) Simple, Inspiring, Performance, Champion
Phenomenal
Variasi Kemungkinan DREAM Maturity Model

LEVEL I II III IV V VI VII


FUNGSI
AR 1 1 2 2 2 3 4
TR 1 2 2 2 3 3 4
CR 1 1 2 2 3 3 4
MM 1 1 1 2 3 3 4
BP 1 1 1 1 2 3 4
EFFORT T T&F T&F T,F&C T,F&C T,F&C (***)

T : Technical; F : Financial; C : Culture Shock


(***) : PLN Pusat, melalui tools kebijakan dan anggaran ,hanya dapat membantu unit hingga
mencapai Level Maturity VI. Untuk mencapai Level Maturity VIII (ideal), unit harus
mampu menumbuhkan budaya dan integritas tinggi dalam menjalankan probis DREAM.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Road Map Maturity DREAM - PLN
Gap Cultural Shock

M.VII

M.VI

M.V

M.IV
M.I M.II M.III

Gap Finansial / Teknikal


Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Anda mungkin juga menyukai