Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Air bersih adalah air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun
persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi
kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak
Persyaratan kualitas menggambarkan mutu dari air baku air bersih. Dalam
Modul Gambaran Umum Penyediaan dan Pengolahan Air Minum Edisi Maret 2003
hal. 4-5 dinyatakan bahwa persyaratan kualitas air bersih adalah sebagai berikut :
1. Persyaratan fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain
itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih
250C, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah
250C ± 30C.
yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah : pH,
total solid, zat organik, CO2 agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe),
mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F),
serta logam.
3. Persyaratan bakteriologis
Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang
4. Persyaratan radioaktifitas
banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang
akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari standar debit air bersih
yang dialirkan ke konsumen sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih. Kebutuhan
Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi
debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per hari, atau
setiap saat diperlukan, kebutuhan air tersedia. Akan tetapi kondisi ideal tersebut
hampir tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga untuk
air yaitu minimal selama 12 jam per hari, yaitu pada jam-jam aktifitas kehidupan,
Kontinuitas aliran sangat penting ditinjau dari dua aspek. Pertama adalah
dan pekerjaannya, dalam jumlah yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan pada
waktu yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan reservoir pelayanan dan fasilitas
tertentu. Kecepatan dalam pipa tidak boleh melebihi 0,6–1,2 m/dt. Ukuran pipa harus
tidak melebihi dimensi yang diperlukan dan juga tekanan dalam sistem harus
tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa distribusi, dapat ditentukan dimensi atau
ukuran pipa yang diperlukan sesuai dengan tekanan minimum yang diperbolehkan
Menurut Ray K. Linsey and Joseph B. Franzini, 1991. Suatu penyediaan air
bersih yang mampu menyediakan air yang dapat diminum dalam jumlah yang cukup
merupakan hal penting bagi suatu kota besar yang modern. Unsur-unsur yang
1. Sumber-sumber penyediaan
2. Sarana-sarana penampungan
3. Sarana-sarana penyaluran
4. Sarana-sarana pengolahan
6. Sarana-sarana distribusi
Dalam pengembangan persediaan air bagi masyarakat, jumlah dan mutu air
merupakan hal yang paling penting. Hubungan antara kedua faktor ini kepada
Masalah utama
dalam
Unsur fungsional
perencanaan Uraian
sarana
(utama / sekunder) Sumber-sumber air permukaan bagi
Sumber penyediaan Jumlah / mutu penyediaan, misalnya sungai, danau
dan waduk atau sumber air tanah
Dalam hal ini pembahasan lebih dipusatkan pada hal sistem distribusi jaringan
pipa air bersih. Sistem distribusi yang ekstensif diperlukan untuk menyalurkan air ke
air kota. Suatu sistem distribusi seperti pohon dengan banyak titik-titik ujung yang
mati tidaklah baik, karena air dapat berhenti di ujung-ujung sistem itu. Lebih dari itu
bila diperlukan perbaikan, suatu daerah yang luas harus ditutup penyaluran airnya.
Akhirnya dengan kebutuhan lokal yang besar pada waktu terjadinya kebakaran,
kehilangan tinggi tekanan dapat besar sekali, kecuali jika pipanya cukup besar.
Suatu sistem pipa tunggal adalah sistem dengan sebuah pipa yang melayani
kedua sisi suatu jalan. Suatu sistem pipa rangkap mempunyai sebuah pada masing-
masing sisi jalan. Keuntungan utama dari sistem dua pipa ini adalah bahwa perbaikan
dapat dikerjakan tanpa mengganggu lalu lintas dan tanpa merusak lapis penutup
jalan. Dalam perencanaan sistem jaringan distribusi pipa air bersih kebutuhan
peta detail dari kota yang bersangkutan, yang memuat garis-garis kontur (atau semua
elevasi yang menentukan) serta jalan-jalan dan petak-petak yang ada sekarang
maupun yang ada dibangun di masa depan. Setelah menelaah kondisi topografi dan
menetapkan sumber air bersih untuk distribusi, kota itu dapat dibagi atas daerah-
metode Hardy Cross atau teknik-teknik matriks yang lebih efisien dipergunakan
dapat dihitung kemudian. Aliran didalam jaringan pipa penyalur dianalisis untuk
yang bersangkutan dengan yang lebih besar di waktu yang akan datang. Setelah
kebutuhan dan pemakaian air. Kebutuhan air dipengaruhi oleh besarnya populasi
penduduk, tingkat ekonomi dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, data mengenai
Kebutuhan air bersih berbeda antara kota yang satu dengan kota yang lainnya.
Kebutuhan air untuk mandi, menyiram taman, pengaturan udara dan sebagainya
akan lebih besar pada iklim yang hangat dan kering daripada di iklim yang
lembab. Pada iklim yang sangat dingin, air mungkin diboroskan di keran-keran
2. ciri-ciri Penduduk
Pemakaian air dipengaruhi oleh status ekonomi dari para langganan. Pemakaian
Bila harga air mahal, orang akan lebih menahan diri dalam pemakaian air dan
murah. Para langganan yang jatah air diukur dengan meteran akan cenderung
Penggunaan air per kapita pada kelompok masyarakat yang mempunyai jaringan
limbah cenderung untuk lebih tinggi di kota-kota besar daripada di kota kecil.
Secara umum, perbedaan itu diakibatakan oleh lebih besarnya pemakaian oleh
perdagangan dan barang kali juga lebih banyak kehilangan dan pemborosan di
kota-kota besar.
perkiraan kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan ditambah perkiraan kehilangan
air. Adapun kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan pada umumnya dapat dibagi
dalam :
a. Kebutuhan domestik
- sambungan rumah
- Fasilitas perdagangan/industri
a. Kehilangan air akibat faktor teknis, misalnya kebocoran dari pipa distribusi
b. Kehilangan air akibat faktor non teknis, antara lain sambungan tidak terdaftar.
Merupakan kebutuhan air bersih untuk rumah tangga dan sambungan kran
diberi air dan cara pembagian air yaitu dengan sambungan rumah atau melalui kran
umum.
Kebutuhan air per orang per hari disesuaikan dengan standar yang biasa
setiap kategori tertentu kebutuhan air per orang per hari berbeda-beda.
Desa 60
Kebutuhan non domestik adalah kebutuhan air bersih selain untuk keperluan
rumah tangga dan sambungan kran umum, seperti penyediaan air bersih untuk
Perumahan
1 250 8-10 42-45 Setiap penghuni
mewah
Perkumpulan
23 30 - - Setiap tamu
sosial
Gedung
25 150-200 - - Setiap tamu
perkumpulan
air tidak selalu sama untuk setiap saat tetapi akan berfluktuasi. Fluktuasi yang terjadi
1. Kebutuhan rerata
(2.1)
Kebutuhan air per hari = Jumlah penduduk x kebutuhan rata-rata per hari (2.2)
perhitungan besarnya kebutuhan air baku, karena hal ini menyangkut kebutuhan pada
harian maksimum dan jam puncak dihitung berdasarkan kebutuhan dasar dan nilai
Menurut Bambang Triatmodjo, 1993. Jumlah zat cair yang mengalir melalui
tampang lintang aliran tiap suatu satuan waktu disebut debit aliran dan diberi notasi
satuannya adalah meter kubik per detik (m3/det) atau satuan lain (liter/det,
liter/ment,dan sebagainya)
Di dalam zat cair ideal, dimana tidak terjadi gesekan, kecepatan aliran V adalah
sama di setiap titik pada tampang lintang, sedangkan kecepatan zat cair riil tidak
sama di setiap titik pada tampang lintang. Gambar 2.1. menunjukkan distribusi
kecepatan aliran untuk zat cair riil melaui pipa dan saluran terbuka.
Apabila tampang tegak lurus pada arah aliran adalah A. maka debit aliran
Q=VxA (2.4)
aliran sepanjang garis arus didasarkan pada hukum Newton II. Persamaan ini
1. Zat cair adalah ideal, jadi tidak mempunyai kekentalan (kehilangan energi
2. Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan (rapat massa zat cair adalah
konstan).
Energi yang ditunjukkan dari persamaan energi total di atas, atau dikenal
sebagai head pada suatu titik dalam aliran steady adalah sama dengan total energi
pada titik lain sepanjang aliran fluida tersebut. Hal ini berlaku selama tidak ada
energi yang ditambahkan ke fluida atau yang diambil dari fluida. Konsep ini
yaitu:
Z1 + + = Z2 + + (2.5)
antara dua titik yang terdapat dalam aliran fluida. Untuk zat cair yang riil, dalam
aliran zat cair akan terjadi kehilangan energi yang harus diperhitungakan dalam
aplikasi Bernoulli. Kehilangan tenaga akibat adanya gesekan antara zat cair dengan
dinding batas (hf) atau karena adanya perubahan tampang aliran (he). Kehilangan
energi yang disebabkan karena gesekan disebut kehilangan energi primer, sedangkan
Z1 + + = Z2 + + + ∑hf + ∑he (2.6)
Aliran fluida yang mengalir di dalam pipa dapat di klasifikasikan ke dalam dua
tipe aliran yaitu “laminar” dan “turbulen”. Aliran dikatakan laminar jika partikel-
partikel fluida yang bergerak mengikuti garis lurus yang sejajar pipa dan bergerak
dengan kecepatan sama. Aliran dikatakan turbulen jika tiap partikel fluida bergerak
mengikuti lintasan sembarang di sepanjang pipa dan hanya gerakan rata-ratanya saja
fungsi dari bilangan Reynold (Re). dalam menganalisia aliran didalam saluran
tertutup, sangatlah penting untuk mengetahui tipe aliran yang meengalir dalam pipa
tersebut. Untuk itu harus dihitung besarnya bilangan Reynold dengan mengetahui
Gupta S.Ram, 1989 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.7 berikut:
Re = (2.7)
Re = Reynold number
Aliran akan laminar jika bilangan Reynold kurang dari 2000 dan akan turbulen
jika bilangan Reynold lebih besar dari 4000. Jika bilangan Reynold terletak antara
Aliran fluida yang melalui pipa akan selalu mengalami kerugian head. Hal ini
disebabkan oleh gesekan yang terjadi antara fluida dengan dinding pipa atau
perubahan kecepatan yang dialami oleh aliran fluida (kerugian kecil). Kerugian head
akibat gesekan dapat dihitung dengan menggunakan salah satu dari dua rumus
berikut, yaitu:
formula umum yang banyak diaplikasikan dialiran pipa. Aliran fluida yang mengalir
melalui pipa akan selalu mengalami kerugian head. Hal ini disebabkan oleh gesekan
yang terjadi antara fluida dengan dinding pipa. Persamaan Darcy-Weisbach adalah
sebagai berikut:
hf = f (2.8)
Dimana faktor gesekan (f) dapat dicari dengan menggunakan diagram Moody
diketahui maka bilangan reynold dapat diketahui. Kemudian tarik garis vertikal
kekasaran(f).
adalah hanya fungsi bilangan Reynolds saja. Seperti terlihat pada persamaan 2.9
berikut:
Menurut Victor L. Streeter and E. Benjamin Wylie, 1990. Dalam tiap ikhwal
digunakan untuk mencari besaran yang tidak diketahui. Sebagai ganti diagram
,
f=
⁄ ,"⁄#$,% '(
(2.10)
berikut:
Kekasaran (ε)
Bahan
mm ft
Brass 0.0015 0.000005
Concrete
-Steel forms, smooth 0.18 0.0006
-Good joints,average 0.36 0.0012
-Rough, visible form mark 0.60 0.002
Copper 0.0015 0.000005
Corrugated metal (CMP) 45 0.15
Iron
-Asphalted lined 0.12 0.0004
-Cast 0.26 0.00085
-Ductile; DIP-Cement mortar lined 0.12 0.0004
-Galvanized 0.15 0.0005
-Wrought 0.045 0.00015
Polyvinyl chloride (PVC) 0.0015 0.000005
Polyethylene,high density (HDPE) 0.0015 0.000005
Steel
-Enamel coated 0.0048 0.000016
-Riveted 0.9 ~ 9.0 0.003-0.03
-Seamless 0.004 0.000013
-Commercial 0.045 0.00015
Sumber: Robert J.Houghtalen, Ned H. C. Hwang, A. Osman Akan. “Fundamental of
Hydraulic Engineering Systems Fourth Edition”. Pearson. New Jersey. 2010.
Hal. 83.
Menurut Ram Gupta S, 1989. Rumus ini pada umumnya dipakai untuk
menghitung kerugian head dalam pipa yang relatif sangat panjang seperti jalur pipa
(2.11)
Kerugian yang kecil akibat gesekan pada jalur pipa yang terjadi pada
sebagai berikut:
hm = ∑ k
(2.12)
kesalahan yang cukup berarti tetapi menjadi penting pada pipa yang pendek.
Tabel 2.6 : kehilangan tinggi tekanan pada katup, alat penyesuaian dan pipa yang
digunakan
23
Harga K dalam h= K
34
1.Katup pintu
- Terbuka penuh 0.19
- ¾ terbuka 1.15
- ½ terbuka 5.6
- ¼ terbuka 24
2. Katup bola, terbuka 10
3. Katup sudut, terbuka 5
4. Bengkokan 90o,
- Jari-jari pendek 0.9
- Jari-jari pertengahan 0.75
- Jari-jari panjang 0.6
5. Lengkungan pengembalian 180o 2.2
6. Bengkokan 45o 0.42
7. Bengkokan 22 ½ o (45cm) 0.13
8. Sambungan T 1.25
9. Sambungan pengecil (katup pada ujung yang keci) 0.25
10. Sambungan Pembesar 0.25 (5 6 5 '/28
Menurut Ram Gupta S, 1989. Jika dua buah pipa atau lebih dihubungkan secara
seri dengan perbedaan ukuran diameter pipa maka semua pipa akan dialiri oleh aliran
yang sama (Gambar 2.4). Total kerugian head pada seluruh sistem adalah jumlah
kerugian pada setiap pipa dan perlengkapan pipa yang dirumuskan sebagai :
Q = Q1 = Q2 = Q3 (2.13)
Jika ada dua buah pipa atau lebih yang dihubungkan secara pararel (Gambar
2.5), total laju aliran sama dengan jumlah laju aliran yang melalui setiap cabang dan
rugi head pada sebuah cabang sama dengan yang lain yang dirumuskan sebagai :
Q = Q1 + Q2 + Q3 (2.15)
Sistem pemipaan dengan susunan seri merupakan jaringan pipa tanpa cabang
ataupun loop. Jaringan ini memiliki satu sumber ,satu ujung dan node yang
menyambung 2 pipa yang berada dalam satu jalur. Jaringan pemipaan jenis ini
sangat kecil dan dipakai untuk pendistribusian air kawasan yang kecil.
pemipaan susunan seri. Dimana, jaringannya terdiri dari satu sumber dan memiliki
banyak cabang. Sistem ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sebuah komunitas dan
terhubung yang terdiri dari node-node yang menerima aliran air lebih dari satu
bagian. Dengan sistem ini masalah – masalah yang dihadapi pada sistem seri ataupun
bercabang dapat ditangani seperti masalah tekanan. Namun, sistem pemipaan dengan
jaringan ini lebih rumit jika dibandingkan dengan sistem seri atau bercabang. Untuk
daerah yang cukup luas dengan jumlah pemakai yang cukup besar.
Sistem perpipan jenis ini merupakan sistem jaringan pemipaan yang umum
digunakan untuk daerah yang luas. Sistem ini merupakan gabungan antara sistem
Sistem jaringan pipa mungkin tidak sesederhana seperti gambar 2.10. Suatu jaringan
suplai kota sering rumit dan di desain suatu sistem distribusi air yang efektif untuk
seluruh kota diperlukan untuk memperhitungkan tekanan dan debit pada setiap titik
di dalam jaringan.
Dalam menganalisa sistem jaringan pipa dapat digunakan metode Hardy Cross.
Metode Hardy Cross merupakan suatu metode yang lebih efisien dipergunakan
pipa dalam jaringan yang bersangkutan. Metode Hardy Cross adalah metode yang
menggunakan harga yang baru yang telah dikoreksi. Metoda Hardy Cross juga
Suatu jaringan kota dapat dibagi menjadi beberapa putaran atau “cincin” yang
sesuai. Dua kebutuhan teoretis yaitu penurunantinggi tekan netto sekeliling putaran
harus nol dan besarnya aliran netto ke arah cabang juga harus nol (0)
hf = Kp.Qn (2.19)
dimana Kp dan indeks n diumpamakan tetap dan Q adalah debit yang melalui pipa,
kita umpamakan :
Q = Qo + ∆Q (2.20)
yang besarnya di bawah debit yang sebenarnya dengan perbedaan yang kecil seharga
∆Q.
masuk dan keluar yang tetap ke dalam putaran tertentu), harga ∆Q harus sama pada
Persamaan 2.23 memberikan koreksi yang akan digunakan untuk debit yang
diumpamakan Qo untuk membuat harga tersebut sangat mendekati harga debit yang
nyata Q.
."
; (2.24)
0 ../ 1..L
Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan persamaan Darcy – Weisbach
dengan n = 2 dan Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa faktor gesekan
MN
; (2.25)
O /
4.73 S
Q,cfs ; L,ft ; d,ft ; hf,ft
T .M
U.M"
10.70 S
Q,m3/s ; L,m ; d,m ; hf,m
T .M U.M"
VS
Q,cfs ; L,ft ; d,ft ; hf,ft
39.70 U
VS
Darcy – Weisbach Q,gpm ; L,ft ; d,inc ; hf,ft
32.15 U
VS
Q,m3/s ; L,m ; d,m ; hf,m
12.10 U
Sumber : Ram Gupta. S, “Hydrology & Hydraulic Engineering Systems. Pearson. New
Jersey. 1989. Hal. 567.
1. Misalkan setiap debit distribusi aliran (kolom 4) yang layak yang memenuhi
keseluruhan putaran.
2. Hitunglah kehilangan tinggi tekan pada setiap pipa dengan hf = kp.Q2 (kolom
9), harga kp (kolom 8) didapat dari tabel 2.7 juga dengan menggunakan
diagram Moody untuk mendapatkan nilai faktor kekasaran, f (kolom 7). Nilai
tersebut didapat dari nilai bilangan Rynold,Re (kolom 6) dan nilai kekasaran
tetap dan negatif(yaitu tinggi tekan naik) apabila aliran berlawanan dengan
arah tadi. Dengan menjumlahkan kehilangan tinggi tekan secara aljabar, ∑hf
= ∑kp.Q2.
4. Hitung nilai ∑ |2kQ| (kolom 10) untuk tiap jaringan, nilai tersebut selalu
positif.
∑YZ[
5. Hitung koreksi debit ∆ 6 ∑ |]^_| , Qo =debit permisalan (kolom 11)
6. Koreksi debit, Q =Qo + ∆Q, Gunakan aliran yang telah dikoreksi untuk
masing pipa.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
m m m3/s m
dari 25 kabupaten/kota di Propinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 38,3 km2.
Berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan (ibukota Propinsi Sumatera Utara) serta
terletak pada lintas utama Sumatera, yaitu yang menghubungkan lintas timur dan
lintas tengah Sumatera melalui lintas diagonal pada ruas jalan Tebing Tinggi –
Secara geografis Kotamadya Tebing Tinggi terletak pada posisi 3o 19’ - 3o 21’
Lintang Utara dan 98o 9’ - 98o 11’ Bujur Utara dengan batas - batas:
Bedagai.
• Sebelah timur dengan PT. Socfindo Tanah Besi dan PTPN III Kebun
• Sebelah barat dengan PTPN III Kebun Gunung Pamela, Kabupaten Serdang
Bedagai.
Ketinggian 26-34 meter di atas permukaan laut dengan topografi mendatar dan
bergelombang. Temperatur udara di kota ini relatif sedang yaitu berkisar 250 – 270 C.
Sebagaimana kota di Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggi mempunyai dua musim,
penghujan dan kemarau dengan jumlah curah hujan sepanjang tahun rata-rata 1.776
Di wilayah Kota Tebing Tinggi terdapat empat buah sungai yang mengalir dari
barat menuju timur. Keempat sungai tersebut adalah Sungai Padang, Sungai
Bahjalinggai, Sungai Kalembah dan Sungai Bahbulian. Kondisi air tanah cukup baik
dan air tanah ini dipakai oleh 69,2 % penduduk untuk air minum/mandi/cuci, akan
tetapi air tanah tersebut pada musim kemarau airnya kering (dalam 1 tahun
kekeringan dapat terjadi selama 5 bulan). Dengan kondisi yang demikian maka
kebutuhan masyarakat untuk dapat menjadi pelanggan PDAM sangat besar sehingga
prioritas utama.
Luas wilayah Kota Tebing Tinggi adalah 3.843,8 hektar (38,438 km2). Secara
administratif Kota Tebing Tinggi dibagi menjadi 3 (tiga) kecamatan dengan 27 (dua
Tinggi berjumlah 125.081 jiwa, yang terdiri dari 61.874 jiwa penduduk laki-laki dan
63.204 jiwa penduduk perempuan dengan sex ratio sebesar 97,89. Sedangkan
menurut hasil P4B Tahun 2003 (Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk
Berkelanjutan), penduduk Kota Tebing Tinggi menjadi 132.760 jiwa naik sebesar
6% selama kurun waktu 3 tahun. Selanjutnya jumlah penduduk pada tahun 2004
3.512 jiwa/km2.
Tabel 3.2: Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2000-2004
Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan (jiwa/km2)
2000 125.081 3,252
2003 132.760 3,454
2004 134.976 3,512
Sumber: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota tebing Tinggi
2006 – 2010.
Kota Tebing Tinggi adalah 0,71% per tahun. Angka ini merupakan angka
per tahun.
Kota Tebing Tinggi telah memiliki sistem penyediaan air minum sejak tahun
1924 dengan menggunakan sumber air bawah tanah yaitu berupa sumur bor dalam
pengolahan air lengkap yaitu Water Treatment Plant (WTP) yang sumber air
bakunya dari Sungai Padang dengan Kapasitas produksi 40 l/det dan pada tahun
1983 ditambah kapasitas produksi menjadi 60 l/det yang sumber dananya diperoleh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tebing Tinggi baru dibentuk
pada tahun 1977 yang tertuang sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kotamadya
Sebelum Perusahaan Daerah Air Minum ini terbentuk pengelolaan air minum
Kota Tebing Tinggi berada di bawah naungan Unit Departemen Pekerjaan Umum
(Seksi Air Minum) yang sistem anggaran biayanya terpisah dan pada Tahun 1986
Perusahaan Daerah Air Minum diberi nama Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Bulian Tebing Tinggi sesuai dengan Peraturan Daerah Kotamadya Tebing Tinggi
Tugas Pokok PDAM adalah menyediakan air bersih yang cukup dan sehat
Pada Tahun 1997 PDAM Tirta Bulian baru dapat melayani ± 30% dari total
penduduk atau sekitar 33.307 jiwa yang dilayani melalui 4.639 unit Sambungan
Rumah dan 116 unit Hidran Umum. Dalam meningkatkan upaya pelayanan terhadap
MELAYANI ANDA”.
Tagihan rekening air berjalan setiap bulannya dapat dicapai rata-rata 90%.
Walaupun PDAM Tirta Bulian mengikuti pola 5 hari kerja, namun pelayanan
rekening air tetap dibuka setiap hari Sabtu guna melayani pelanggan yang akan
BADAN PENGAWAS
DIREKTUR
Tinggi
Total pelanggan Tirta Bulian Tebing Tinggi sebanyak 9.241 sampai akhir juni
2011. Tarif yang diberikan oleh PDAM Tirta Bulian kepada pelanggan memiliki
A. Golongan Sosial
Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang terbuat dari bahan
sampai 70 m2.
mewah, tidak ada kegiatan usaha di dalam dan atau di luar bangunan,
antara lain:
C. Golongan Niaga
kaki lima, kedai kopi, rumah makan, bengkel, tukang pangkas, klinik
toko yang digunakan sebagai usaha, seperti: toko dan grosir yang
peternakan.
lebih tinggi dari niaga menengah, seperti: kerajinan rumah tangga, SPBU,
BUMD, PT, CV, Fa, dan UD, sevice station, showroom, dan usaha besar
Tabel 3.3: Tarif Air Minum PDAM Tirta Bulian Tebing Tinggi
Harga (Rp) Blok
JUMLAH
NO GOLONGAN TARIF Konsumsi (m3)
PELANGGAN
0 – 10 > 10
A. Sosial
I. Sosial Umum (SU) 128 550 750
II. Sosial Khusus (SK) 89 650 1.000
B. Non Niaga
I. R. Tangga “A” (RT-1) 879 1.100 1.550
II. R. Tangga “B” (RT-2) 3.445 1.400 2.150
III. R. Tangga “C” (RT-3) 2.070 1.600 2.400
IV. R. Tangga “D” (RT-4) 1.459 1.800 2.650
V. Instansi Pemerintahan 98 1.400 2.150
C. Niaga
I. Niaga Kecil (N-1) 481 2.150 3.100
II. Niaga Menengah (N-2) 407 3.000 4.550
III. Niaga Besar (N-3) 185 3.600 5.500
D. Biaya Beban
I. Kelompok Sosial 5.000
II. Kelompok Ins. Pemerintahan 15.000
III. Kelompok Non Niaga (RT) 7.500
IV. Kelompok Niaga 15.000
Sumber: PDAM Tirta Bulian Tebing Tinggi
mengalir dari selatan dan barat daya ke arah kota. Keempat sungai tersebut di atas
terdiri dari Sungai Sibarau, Bahilang, dan Sungai Kelembah yang berkumpul
kasar dan halus. Pada tahun 1995 data yang diamati di Kampung Naga Kesiangan
dan Kelurahan Bulian mendapat hasil pengukuran bahwa kapasitas sungai (Q) =
38.943 l/det, dengan kualitas air yang sangat memungkinkan untuk air baku yang
dijadikan air minum pada saat perencanaan. Tetapi pada saat ini debit air baku yang
Sistem Penyediaan air minum Kota Tebing Tinggi yang dikelola oleh PDAM
Tirta Bulian menggunakan sumber dari air permukaan (sungai) yang berkapasitas
38.943 l/det tetapi yang disadap sumber air baku air minum untuk kota adalah 60
l/det. Penyadapan air dari sumber menggunakan pompa sentrifugal sebagai alat
penghantar ke unit pengolahan yang diletakkan pada suatu intake dan prasedimentasi
- Kapasitas : 25l/det/unit
Tetapi dari hasil optimalisasi dapat memakai pompa tersebut di atas sebanyak
dua buah untuk mencapai kapasitas 60 l/det karena perbedaan elevasi muka air
minimum dengan elevasi unit pengolahan ±14 m dengan panjang pipa transmisi
c. Sistem Transmisi
penghantar dengan diameter 200 mm, juga pipa transmisi ini dimanfaatkan sebagai
terdiri dari bangunan plat baja. Adapun unit-unit pengolahan sebagai berikut:
- Koagulasi/flokulasi
- Sedimentasi
- Filtrasi
e. Reservoir Distribusi
Kotamadya Tebing Tinggi secara kontiniu selama 24 jam mada dari dasar yang
Incooperation with PT. Deserco Development Service Jakarta telah membuat dua
perpompaan.
air yang didistribusikan pada saat jam minimum dan sebagai penambahan
kapasitas pada saat jam puncak pemakaian air pada masyarakat dengan
cara gravitasi. Namun pada saat ini reservoir tersebut tidak lagi
digunakan.
f. Jaringan Distribusi
Jaringan Distribusi air di Kota Tebing Tinggi yang dikelola PDAM Tirta
Bulian adalah sistem LOOP dengan berbagai jenis dan diameter pipa:
Rambutan yang memiliki jumlah penduduk 5.962 orang dan memiliki 785 pelanggan
Untuk mengatasi debit puncak pada pukul 06.00 – 08.30 WIB dan pukul
16.00 – 18.30 WIB, peran booster sangat diperlukan untuk memberikan atau
dapat terpenuhi secara merata. Booster merupakan salah satu reservoir penampung
berkapasitas 60 liter/det.