BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Seiring dengan terjadinya perkembangan zaman, khususnya dibidang material

logam. Unsur logam tidak lepas dari kebutuhan manusia. Baja memiliki kandungan
unsur logam, baja merupakan material yang banyak digunakan dalam konstruksi mesin
karena memiliki sifat ulet, mudah dibentuk, kuat dan keras. Sifat mekanik baja dapat
dirubah sesuai keinginan ketika baja akan dipadukan dengan unsur lain. Baja memiliki
unsur utama Fe dan C yang bisa dipadukan dengan unsur lain seperti Cr, Ni, Ti dan
sebagainya. Dalam hal ini, salah satu unsur terpenting di dalam baja yaitu karbon. Pada
dasarnya, baja karbon dikelompokkan menjadi tiga jika ditinjau dari jumlah kandungan
karbonnya, yaitu baja karbon rendah, baja karbon menengah, dan baja karbon tinggi.
Baja karbon rendah lebih banyak digunakan meskipun tidak dapat dikeraskan secara
konvensional dan tidak tahan aus. Hal tersebut memicu dilakukannya proses karburasi.
Proses penambahan kandungan unsur karbon (C) pada permukaan baja itulah yang
didefinisikan sebagai proses carburizing. Proses tersebut memerlukan sebuah media
yang nantinya akan menambah kandungan karbon sehingga baja menjadi keras. Dalam
hal ini, media yang digunakan sebagai penambah karbon tersebut yaitu arang kayu.

Kayu sengon merupakan media karbon yang bisa didapat dari limbah disekitar
kita. Kayu sengon jumlahnya sangat banyak dan selama ini hanya menjadi limbah yang
belum termanfaatkan dengan baik . selama ini hanya menjadi limbah yang belum dapat
di proses dengan pengolahan yang sederhana. Limbah kayu sengon bisa dimanfaatkan
menjadi arang sengon yang dapat meningkatkan sifat mekanis baja karbon rendah .
Kayu tersebut nantinya akan diubah menjadi serbuk arang. Arang kayu sengon akan
dijadikan sebagai sumber karbon padat yang dirubah terlebih dahulu dalam bentuk
butiran (serbuk). Serbuk arang kayu tersebut akan membantu proses perubahan karbon

1
padat menjadi gas melalui pemanasan. Karbon yang dihasilkan akan berdifusi ke dalam
struktur baja sehingga kadar karbon meningkat.

Berdasarkan latar belakang di atas maka akan dilakukan penelitian mengenai:

“ ANALISA KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA KARBON
RENDAH YANG MENDAPATKAN PROSES PACK CARBURIZING DENGAN
ARANG KAYU SENGON ”

1.2 BATASAN MASALAH

1. Penggunaan temperatur pemanasan pada proses carburizing 980 C.

2. Karbon aktif yang digunakan berbahan dasar arang kayu sengon.
3. Proses quenching menggunakan media air , oli dan air garam.
4. Variasi holding time carburizing yang digunakan yaitu 1 jam , 2 jam dan 3 jam.
5. Pengujian yang dilakukan adalah pengamatan struktur mikro dan uji kekerasan
mikro Vickers.

1.3 PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimanakah pengaruh proses carburizing dengan arang kayu sengon
terhadap nilai kekerasan baja karbon rendah ?
2. Bagaimanakah pengaruh proses carburizing dengan arang kayu sengon
terhadap nilai kekerasan baja karbon rendah ?
3. Bagaimanakah pengaruh proses carburizing dengan arang kayu sengon
terhadap kedalaman pengerasan baja pada proses carburizing?

2
1.4 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pengarbonan terhadap nilai kekerasan baja pada

proses carburizing.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengarbonan terhadap struktur mikro baja pada
proses carburizing.
3. Untuk mengetahui pengaruh kedalaman pengerasan baja pada proses
carburizing.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan baru mengenai pengaruh pengarbonan dari arang

kayu sengon terhadap pengerasan baja karbon rendah dengan proses
carburizing.
2. Mengembangkan metode baru dalam proses pengerasan material khususnya
baja karbon rendah.
3. Dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya, khususnya proses
pengerasan dengan metode carburizing.
4. Dapat diaplikasikan untuk praktikum pengerasan material dalam skala
laboratorium.
5. Menambah referensi sebagai pengembangan ilmu di bidang pengerasan logam,
khususnya pengerasan permukaan.