Laporan Praktikum Operasi Sistem Energi I
Laporan Praktikum Operasi Sistem Energi I
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Operasi Sistem Energi I
Oleh :
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sistem PLTU, air merupakan komponen utama yang nantinya akan
dipanaskan sehingga fasanya berubah menjadi uap dan memutar turbin. Suplai utama
air dari pompa utama ke sistem awal pembangkit menjadi perhatian utama
dikarenakan debit air yang masuk dan juga kualitas serta kandungan air harus
diperhatikan sebelum air tersebut memasuki tungku pembakaran. Keasaman dan
kandungan mineral air harus disesuaikan dengan standar kerja boiler agar kinerja dari
boiler dapat optimal.Untuk itu, penyusun dalam laporan ini akan menganalisis
tentang Sistem Pengolah Air Ketel pada boiler di Laboratorium Termal Teknik
Konversi Energi.
1. Metode Observasi
Cara memperoleh data dengan metode ini dilakukan dengan
melakukan observasi langsung ke lokasi pengolahan air ketel di
laboratorium bawah teknik energy.
2. Metode interview
Metode ini dilakukan dengan cara bertanya langsung pada teknisi
atau dosen yang bersangkutan serta melakukan diskusi mengenai sistem
Pengolahan air ketel.
Metode ini mudah untuk dilakukan, data yang kita butuhkan cukup
diambil dari internet dengan cara browsing dan data yang diinginkan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita.
LANDASAN TEORI
Boiler adalah tungku dalam berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan untuk
menghasilkan uap lewat penguapan air untuk dipakai pada pembangkit tenaga listrik
lewat turbin, proses kimia, dan pemanasan dalam produksi.
Sistem kerjanya yaitu air diubah menjadi uap. Panas disalurkan ke air dalam
boiler, dan uap yang dihasilkan terus – menerus. Feed water boiler dikirim ke boiler
untuk menggantikan uap yang hilang. Saat uap meninggalkan air boiler, partikel padat
yang terlarut semula dalam feed water boiler tertinggal.
Partikel padat yang tertinggal menjadi makin terkonsentrasi, dan pada saatnya
mencapai suatu level dimana konsentrasi lebih lanjut akan menyebabkan kerak atau
endapan untuk membentuk pada logam boiler.
Air umpan ketel harus memenuhi prasyarat tertentu seperti yang diuraikan dalam
tabel di bawah ini :
Fe + 2 H2O ↔ Fe(OH)2 + H2
2 H2 + O2 ↔ 2 H2O
Pembentukan busa
Contoh penambahan bahan-bahan kimia pada air umpan ketel tanpa harus
mengalami pengolahan terlebih dahulu adalah :
apabila ketel beroperasi pada tekanan rendah atau sedang
apabila sejumlah besar kondensat digunakan kembali sebagai air umpan
atau bila air baku yang digunakan untuk air umpan ketel telah memiliki
kualitas yang baik.
1. Periksa katup utama saluran air utama, pastikan dalam keadaan baik dan terbuka
penuh.
3. Tutup katup by pass agar air tidak naik ke tangki water treatment.
ANALISA DATA
𝑽 𝟒𝟖𝟖𝟒𝟑
Dan Debit Air (Q) : = = 162,81 m3/s
𝑻 𝟑𝟎𝟎
ṁ=ρxQ
= 162337,851 kg/s
Ppompa = P.Q
𝑷𝒑𝒐𝒏𝒑𝒂
Konsumsi Energinya : = 325,62 x 10 6 kJ/s / 162337,851 kg/s
ṁ
= 0,0020058 x 10 6
= 200,58 kJ/kg
3.4 Perhitungan energi yang tersimpan
Diketahui :
Ketinggian pipa 1 = 3 m
Ketinggian pipa 2 = 0,48 m
Ketinggian pipa 3 = 0,14 m
Ketinggian pipa 4 = 0,24 m
Ketinggian pipa 5 = 0,63 m
Ketinggian pipa 6 = 0,3 m
Ketinggian pipa 7 = 0,49 m
Ketinggian pipa 8 = 0,38 m
v0= v1
Q = A.v0
Q 2,7 x 10−4
v0= A = 3,14 (3,1 x 10−2 )2= 0,09 m⁄s
Pipa 1 ke 2
24,69 = ½ v22
v22 = 49,38
v2 = 7,02 m⁄s
Pipa 2 ke 3
29,972 = ½ V32
v32 = 55,94
v3 = 7,47m⁄s
Pipa 3 ke 4
26,92 = ½ v42
v42 = 53,84
v4 = 7,33m⁄s
Pipa 4 ke 5
23,04 = ½ v52
v52 = 46,08
v5 = 6,78m⁄s
Pipa 5 ke 6
26,21 = ½ v62
v62 = 52,42
v6 = 7,24m⁄s
Pipa 6 ke 7
24,33 = ½ v72
v72 = 48,67
v7 = 6,97m⁄s
Pipa 7 ke 8
Ketinggian pipa 7 ke 8
h7-8= h5 + h8
19,19 = ½ v82
v82 = 38,38
v8 = 6,195m⁄s
Menghitung bilangan Reynold
0,7975− x
0,5 = −0,2045
-0,10225 = 0,7975 - x
x = 0,89975 x 10-3
Mencari ρ pada T 25 ˚C
30−25 995,7− x
= 995,7−998,2
30−20
995,7− x
0,5 = −2,5
-1,25 = 995,7 – x
x = 996,95
ρ = 996,95 kg/m3
diketahui :
𝑙 𝐶2 (0,38) (6,195)2
hf = f = 0,03 = 0,78
D 2𝑔 (0,0286) 2(9,8)
# Headnya
2 2
𝑝7 𝐶7← 𝑃8 𝐶8←
z7 + 𝑝𝑔 + + Hp = Z8 + 𝑃𝑔 + + hf
2𝑔 2𝑔
(6,79) (6.195)
0,49 + 2(9,8) + Hp =1.01 + + 0.78
2(9,8)
Hp = 3.74 – 2.96
Hp = 0.78
#Daya Hidrolik
Ph = ρ.g.H.V
= 47210,15 w
Tabel Hasil Perhitungan Konsumsi Energinya :
Ppompa
Q (debit) ṁ Energinya
kJ/s
No. m3/s kg/s kJ/kg
Dari hasil praktikum, diperoleh data sampel pengukuran pH air umpan pada tangki
feed water boiler di Lab. Mesin Termal Teknik Konversi Energi sebesar 6 pH-nya. Dalam
hal ini berarti kualitas keasaman air umpan boiler tersebut masih cukup tinggi. Menurut
standar NALCOH reference persyaratan air umpan boiler, pH yang dianjurkan dalam batas
pengendalian adalah antara 10,5 hingga 11,5 dan apabila pHairnya rendah akan
mengakibatkan timbulnya korosi pada permukaan logam.Menurut kami pH air umpan
boiler di Lab. Mesin Termal masih dalam kondisi yang optimal, pHnya sudah mendekati
netral yakni pH 7, yang terpenting pH air umpan yang masuk boiler tidak terlalu rendah
atau derajat keasamannya tinggi. Dari hasil perhitungan, diperoleh energi yang
diberikanpompa penyedia air utama sebesar 200,58 kJ/Kg, selain itu energi yang diberikan
selama pengoperasian boiler besarnya konstan dengan mengabaikan rugi-rugi mayor
maupun minor pada pipa-pipa saluran air utama ke sistem pengolahan air ketel. Dapat
diketahui debit aliran air yang diolah pada sistem pengolahan air keteldalam selang waktu
lima menit mengalami kenaikan sebesar 0,01 m3/s ini dapat dikatakan bahwa debit air yang
masuk konstan.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Sistem pengolahan air ketel di Lab. Mesin Termal Teknik Konversi Energi dapat
dikatakan masih berjalan dengan baik, dengan melihat parameter-parameter sebagai
berikut :
pH air dalam tangki feed water sebesar 6, sudah mendekati pH air netral
sebagai salah satu persyaratan air umpan boiler.
Energi yang dipakai untuk mengalirkan air utama dalam sistem pengolahan air
ketel selama pengoperasian boiler konstan yakni sebesar 200,58 kJ/Kg
4.2 Saran
Agar kinerja dari sistem pengolahan air ketel berjalan optimal diperlukan
perawatan pada komponen-komponen seperti softener, tangki feed water, tangki zat
penambah serta pada pipa saluran air utama. Pembersihan tangki feed water bagian
dalam dari korosi dirasakan perlu agar air umpan yang akan masuk ke boiler tidak lagi
mengandung mineral-mineral.