CCU Fix
CCU Fix
Culture shock describes the impact of moving from a familiar culture to one which is
unfamiliar. It is an experience described by people who have travelled abroad to work, live or
study; it can be felt to a certain extent even when abroad on holiday. It can affect anyone,
including international students. It includes the shock of a new environment, meeting lots of
new people and learning the ways of a different country. It also includes the shock of being
separated from the important people in your life, maybe family, friends, colleagues, teachers:
people you would normally talk to at times of uncertainty, people who give you support and
guidance. When familiar sights, sounds, smells or tastes are no longer there you can miss
them very much. If you are tired and jet-lagged when you arrive small things can be upsetting
and out of all proportion to their real significance. The following are some of the elements
that contribute to culture shock: climate, food, language, dress, social roles, rules of behavior,
and values.
THE BODY
DATA ANALYSIS
We got the data to be analyzed from the interviewee who came from South Korea, his
name is Lee Ji Ho. He is one of the international students who study Bahasa Indonesia in
Universitas Muhammadiyah Malang.
Benar jika perhitungan umur di korea ditambah satu tahun, seperti halnya orang yang lahir
di bulan januari 1994 sama dengan orang yang lahir di tahun desember 1993. Tapi apa hal
yang mebedakan saya kurang tau. Saya dilahirkan pada tanggal 4 februari 1989, lalu saya
bisa berteman dengan orang yang dilahirklan tahun 1988, hal itu sudah diperbaiki dna
sekarang tidak ada, saya bisa satu kelas dengan orang yang lahir di tahun 1989. Ini sangat
membingungkan masyarakat Korea, tapi saya kurang tau, saya tidak bisa menjelaskan.
Konflik yang terjadi Korut dan Korsel, ini satu – satunya musuh bagi Korsel. Mereka
jelek sekali, ini betul mereka jelek, mereka komunis, namun korsel menganut demokrasi
seperti Indonesia dan amerika serikat, setelah perang antara korut dan korsel selesai, korsel
berupaya untuk menciptakan perdamaian di semenanjung korea. Maaf, ehm... Kalo korea
selatan, presiden wajib membantu mereka karena mereka sangat miskin, diseluruh dunia
mereka paling miskin, karena mereka komunism, seperti halnya ketika ega dan saya
bekerjanya malas, tapi gajinya sama, komunism harus sama, itu berarti semua
masyarakat korut tidak usah bekerja keras, makanya mustahil mereka mengembangkan
ekonomi mereka, tidak ada orang yang mau bekerja keras,mereka mengemis di seluruh dunia,
dictator korut KIM JONG UN tidak peduli pada masyarakat korut, mereka hanya focus
menginvestasikan modal untuk misil, nuklir dan senjata. Kalo korsel sangat terbuka untuk
membuka perdamaian di semenanjung korea, namun korut tidak mau, mereka selalu
mengancam korsel, korut ssangat tertutup, masyarakat korut tidak boleh keluar, tidak
memiliki kebebasan untuk melakukan apapaun, kalo di Indonesia mau melakukan apapun
bisa, masyrakat korut tidak diperbolehkan memiliki agama apapun, KIM IL-SUNG diktator
yang pertama , mereka masyarakat korut mempertuhankan itu, mereka wajib belajar apa yang
dia lakukan untuk korut, impiannya seperti apa, harus mempertuhankan dia, maka dari itu
tidak diperbolehkan untuk memilki agama, jelek.
Saya pernah menghadiri pernikahan di Indonesia tiga kali, budayanya sama saja dengan
korea, banyak orang banyak teman akan diajak, memberikan hadiah pada pengantin, kalo di
korea hanya meberikan uang dalam amplop, terus pakaiannya sangat berbeda, formal suit,
lelaki memakai tuxedo, perempuan memakai wedding dress.
Selain menghargai apalagi alasan tidak makan babi, ialah saya merasa cukup dengan
makanan yang disajikan, tidak perlu pergi ke sesuatu tempat untuk makan babi, sapi cukup,
udang cukup, tempe cukup, ayam cukup, tidak usah.
Perilaku yang dianggap tidak sopan di korea, kalo didepan orang tua saya tidak bisa duduk
dengan gaya yang menyilangkan kaki ke atas, kalo orang tua berbicara dengan teman
mereka , kita tidak boleh lewat didepannya, namun harus lewat dibelakangnya, jika ingin
merokok, harus bertanya dulu apa boleh saya merokok, kalo minum – minuman keras, posisi
gelas yang lebih muda harus dibawah sedangkan posisi gelas orang tua harus diatas gelas
yang muda, salah satu sopan santun untuk menghormati orang tua, lalu minum dengan posisi
menghadap ke belakang. Kalo kita tidak sopan, mereka merasa tidak enak dan tidak bertemu
lagi. Minuman kerasnya tidak boleh habis dalam gelas, harus selalu terisi, ketika kita saling
berbicara kita harus menuangkannya, itu waktu yang tepat. Ketika menuangkan gelas dan
tempat minuman keras tidak boleh bersentuhan dan berbunyi, tidak enak ini.
Yang boleh meminum minuman keras harus umur 20 ketasa, tapi banyak murid yang nakal
dan mencobanya dan juga merokok. Kalo orang korea bertemu dengan orang asing caranya
mengobrol, kalo orangnya bisa bahasa korea ga masalah, kalo dengan orang asing tidak
masalah, kalo orang korea harus memperhatikan umurnya apakah lebih tua atau tidak, kalo
orang asing tak masalah, hai, kebudayaan inggris harus mengikuti kebudayaan internasional.
Kalo baru kenal bertanya umur, kalo laki laki ga masalah tapi kalo antara pria dan wanita itu
tak sopan, kemungkinan besar wanita merasa tersinggung, saya kurang tau kenapa mereka
tersinggung, aneh sekali.
Perayaan chusok day liburan sangat besar seperti new years day, semua keluarga berkumpul
karena liburannya sangat panjang. Ngobrol bersama, mebuat makanan khusus untuk
merayakannya, lalu makan bersama,.
Ketika orang korea berulang tahun mereka harus memakan sup rumput laut,
Memang jelek sekali ini saya susah sekali mengiyakan
Sup rumput laut ini memang diberikan
Kalo tidak makan itu tidak masalaha tapi ada rasa tidak enak
Mempunyai makna panjang umur, karena seaweednya panjang
Tapi saya kurang yakin dengan itu
Enak...
Untuk kegiatan hari kemerdekaan korea, presiden akan berpidato didepan semua menteri dan
masyrakat, disebarluaskan melalui tv untuk semua masyrakat korea, bendera wajib diapasang
di depan pintu, akan da pertunjukan atau festival untuk memperingati pahlawan, ini sangat
penting dan juga menghormati pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan.
Kebiasaan orang korea kalau hari kemerdekaan, masyrakatr berkewajibkan untuk menaikan
bendera, lalu pergi ke suatu tempat untuk makan, kalo pemuda pergi untuk pacaran atau
tiodur di rumah untuk tidur.
Kalo karyawan di korea seperti Samsung dan Hyundai, bekerja sepanjang hari, gajinya lebih
besar dari guru, tapi capek sekali, tidak ada kebebasan untuk menikmatinya
waktu belajar siswa sangat panjang, ketika saya di high school, saya datang di sekolah jam 8
sampai kelas 10 malam, kelasnya sampai 5 sore, lalu makan malam, lalu free, lalu saya kan
belajar apa yang saya butuhkan apa yang kurang saya mengerti, ini wajib, ini susah sekali, ini
capek, karena sumber saya alam tidak ada, hanya ada sdm, belajar di Indonesia sangat enak
karena belajar bahasa Indonesia adalah apa yang saya butuhkan, sangat tertarik, makanya
senang belajar disini sekarang
Kalo saya di korea semua mahasiswa mahasiswi sangat bekerja keras, biar mendapatkan
pekerjaan yang bagus, persaingannya sangat besar, saya tertekan, kalo disana, kalo disini
tidak saya santai, saya belajar apa yang saya butuhkan, impikan, senang sekali kalo disana
bingung, semua masy Indonesia bisa berbahasa indo, disana susah mencari org indo untuk
menhgajari saya, saya harus disini, bagus sekali.
Terimakasih, kehidupan orang korea pasti beda dengan yang ada di drama, pasti ada
contohnya hamper sama , tapi ini hanya film saja.
Iya betul ini, kalo depresi kalo capek, kalo berpisah dengan pacar saya, saya menuju ke
tempatr minuman keras bersama teman saya, dan minum sampai mati, dan bertengkar
dengan orang yg sy krg tau
Dipinggir jalan saya melihat orang yang melihat saya dan terus sy melihat lalu sy
bertengkar.
Ini jelek ini, dan teman yang lain menagis dan menelepon mantan pacar, ya ini betul.
Benar Tingkat kasus bunuh diri yang sangat tinngi di korea, banyak anak – anak di korea
sangat tertekan, sangat dipaksa, kalo nilai tidak bagus pasti dimarahin, anak kecil pasti
merasa saya mengecewakan orang tua, persaingan dimulai dari SD, kebanyakan ortu di
korea, menyuruh anaknya untuk pergi ke suatu tempat untuk belajar piano, inggris, math.
Saya tidak bermaksud untuk belajar saya ingin bermain dengan teman saya, tapi teman
mereka anak orang lain sudah mulai pergi belajar di suatu tempat jadi orang tua berpikir
untuk ikut mengkursuskan anak mereka.
Semua anak kecil sekarang pergi ke Filipina, Australia, amerika serikat untuk belajar bhs
inggris, anak kecil tertekan dan bunuh diri
Kalo high school Setelah ujian khusus untuk masuk university, satu kali ujian menentukan
itu, kalo bagus bisa kuliah di top three universitas di korea
Dan akan merasakan mengecewakan orang tua, mengecewakan diri sendiri, hidup saya sudah
habis, tidak bisa berhasil, saya hanya bisa pergi ke kampus ini.
Pasukan tentara kehidupannya sangat susah, dipukul sangat keras, makanya mereka sedih dan
bunuh diri dengan senjata api dan gantung diri.
Ketika berumur 21 saya sudah menyelesaikan wamil
Meskipun sudah menyelesaikan, namun ketika ada perang saya tetap wajib memperjuangkan
Negara dan oarng tua saya
Jika ada anak yang tidak mau ikut, itu tidak boleh, itu harus ikut
Kalo ortu saya menteri itu baru boleh, namun secara sembunyi boleh menghindari wamil
Sekarang tidak, kalo tidak ikut, pasti ada orang yang melaporkan kepada internet, pasti
disebarluaskan, reputasinya hancur
Salah satu arti di korea, mc mong, psy, susah kembali, dia dua kali diwajibkan militer, gila
ini.
Jika punya penyakit, atau cacat , tidak bisa beperang ini boleh tidak ikut wamil, kalo paruy
paru juga sakit taka pa, namun tetap berada pada wilayah service public, bekerja ditempat
tertentu untuk melayani, namun waktunya lebih lama, di daerah kota. Saya ditempatkan
digunung waktu wamil.
The conclusion
We conclude that our interviewee very welcome to us, and he is kind person. Besides
that he also open minded with our culture and his culture. Based on our analysis, sometime he
confused and hard to explain his opinion, so he usually use body language (gesture) and also
he answer our question honestly. He also explain about his culture shock based on his
experience, such as:
Climate: when he visited Jakarta and Surabaya, he think the weather is not appropriate to him
but in Malang has a similarity with South Korea, so he feel comfort to live in Malang.
Food: in the first time he tried “sambal” he thought “sambal” is very spicy, but now he love
it, and he can not ear pork in Indonesia because he must respect to our culture.
Reference:
Ukcisa,What is Culture Shock? [online], available at
http://www.ukcisa.org.uk/International-Students/Study-work--more/Culture-