i
DAFTAR ISI
Cover ...................................................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................................................ ii
ii
Risiko Mata Kering (00219)
1
- Tentukan pengetahuan pasien terkait
pengobatan dan pemahaman mengenai
metode pemberian obat
- Letakkan pasien untuk terlentang atau
duduk dikursi dengan leher hiperekstensi ;
minta pasien utnuk melihat ke langit-langit
- Masukkan obat ke kantung konjungtiva
dengan menggunakan teknik aseptik
- Beri tekanan lembut pada saluran
nasolakrimalis jika obat memiliki efek
sistemik
- Anjurkan pasien untuk menutup mata
perlahan-lahan untuk membantu
mendistribusikan obat
- Ajari dan pantau teknik pemberian obat
secara mandiri
- Dokumentasikan pemberian obat dan
reaksi pasien sesuai peraturan
2
Konstipasi (00011)
Kondisi Terkait
- Ketidakseimbangan
elektrolit
- Hemoroid
- Penyakit Hirschsprung
- Obstruksi usus paska
bedah
- Tumor
- Abses rectal
3
Diare (00013)
4
Risiko ketidakstabilan gula darah (00179)
5
- Berikan glukagon sesuai indikasi
- Beritahu keluarga terdekat cara
penggunaan dan pemberian
glukagon yang tepat
- Instruksikan pada pasien untuk
selalu patuh terhadap dietnya,
terapi insulinnya, dan melakukan
olahraga
- Dorong pasien untuk selalu
monitor kadar glukosa darahnya
kolaborasi dengan pasien dan tim
perawatan diabetesnya jika
diperlukan perubahan terapi
insulin
6
Mual (00134)
7
Nyeri Akut (00132)
8
- Agen cedera fisik - Bantu pasien dan keluarga untuk
memberikan dosis bolus
analgesik yang tepat
- Konsultasikan dengan pasien,
anggota keluarga dan dokter
untuk menyesuaikan interval
penghentian, laju dasar dan
dosis yang dibutuhkan sesuai
respon pasien
- Dokumentasikan nyeri pasien,
jumlah dan frekuensi dosis obat
dan respon terhadap
pengobatan nyeri
9
Nyeri Kronis (00133)
10
- Mengangkat beban berat - Ajarkan pasien dan / atau keluarga
yang berulang mengenai pemberian obat yang
- Isolasi sosial sesuai
- Fibrasi seluruh tubuh - Berikan informasi mengenai
penggunaan obat bebas dan
Populasi Beresiko : bagaimana obat-obatan tersebut
- Usia lebih dari 50 tahun dapat mempengaruhi kondisi saat
- Gander wanita ini
- Riwayat penganiyayaan
- Riwayat mutilasi genetal
- Riwayat utang terlalu banyak
- Riwayat postur tubuh statis
dalam bekerja
- Riwayat penggunaan zat
- Riwayat olahraga terlalu
berat
Kondisi terkait :
- Gangguan muskuloskeletal
kronis
- Kontusio
- Cedera tabrakan
- Gangguan sistem saraf
- Fraktur
- Gangguan genetik
- Ketidakseimbangan
neurotransmiter,
neuromodular, dan reseptor
- Gangguan imun
- Gangguan metabolik
- Gangguan iskemik
- Cidera otot
- Pasca-trauma karena
gangguan
- Peningkatan kadar kortisol
lama
- Cidera medula spinalis
- Infiltrasi tumor
11
Defisien Pengetahuan (00126)
12
Hipertermia (00007)
13
Hiperbilirubinemia neonatal (00194)
14
Risiko Hiperbilirubinemia neonatal (00230)
15
- Instruksikan pada ibu mengenai
pola eliminasi fekal dan urin pada
bayi
- Diskusikan frekuensi pola makan
normal, meliputi minum ASI terus
menerus dan sering
16
Ketidakefektifan pola menyusu bayi (00107)
Kondisi Terkait
- keterlambatan neurologis
- hipersensitivitas oral
- gangguan neurologis
17
Defisien Pengetahuan (00126)
Kondisi Terkait
- Gangguan fungsi kognitif
Gangguan memori
18
Ketidakefektifan pola napas (00032)
19
yang akan terjadi sebelum
pemberian obat
- Dokumentasikan pemberian obat
dan respon klien (misalnya, nama
generik obat, dosis, waktu, cara ,
alasan pemberian obat dan efek
yang dicapai) sesuai dengan
protokol
20
Ketidakefektifan bersihan jalan napas (00031)
21
maksimal, tekanan volume
ekspirasi 1 detik sesuai kebutuhan
- Dampingi pasien untuk bisa duduk
pada posisi dengan kepala sedikit
lurus, bahu rileks, dan lutut ditekuk
atau posisi fleksi
- Dukung pasien menarik napas
dalam beberapa kali
- Dukung pasien untuk melakukan
napas dalam, tahan selama 2
detik, bungkukkan ke depan, tahan
2 detik dan batukkan 2-3 kali
- Minta pasien untuk menarik napas
dalam, bungkukkan kedepan,
lakukan 3 atau 4 kali hembusan
(untuk membuka area glottis)
- Minta pasien untuk menarik napas
dalam beberapa kali, keluarkan
perlahan dan batukkan diakhir
ekshalasi [penghembusan]
22
Hambatan pertukaran gas (00030)
23
Resiko infeksi (00004) Paru
24
Resiko infeksi (00004) Bedah
25
- Bandingkan dan catat setiap
perubahan luka
- Dokumentasikan lokasi, ukuran
dan tampilan luka
26
Resiko sindrom disuse ( 00040)
27
- Sediakan dukungan positif dalam
melakukan latihan sendi
28
Hambatan mobilitas fisik (00085)
Kondisi terkait
- Kerusakan integritas struktur
tulang
29
- Gangguan fungsi kognitif
- Gangguan metabolisme
- Kontraktur
- Keterlambatan
perkembangan
- Gangguan muskuloskeletal
- Gangguan neuro muskular
- Agen farmaseutika
- Program pembatasan gerak
- Gangguan sensoriperseptual
30
Perlambatan pemulihan pasca-bedah (00100)
31
- Muntah menetap - Pakai sarung tangan steril dengan
- Agens farmasutika tepat
- Prosedur bedah lama - Pastikan teknik perawatan luka
- Gangguan psikologis pada yang tepat
periode pasca-bedah - Tingkatkan intake nutrisi yang
- Kontaminasi pada sisi bedah tepat
- Trauma pada sisi bedah - Anjurkan pasien untuk meminum
antibiotik seperti yang diresepkan
- Ajarkan pasien dan keluarga
mengenal tanda dan gejala infeksi
dan kapan harus melaporkannya
kepada penyedia pelayanan
kesehatan
- Ajarkan pasien dan keluarga cara
menghindari infeksi
32
Kerusakan integritas jaringan (00044)
33
- Lepaskan balutan/perban bagian
luar dengan cara menggunting dan
membasahi dengan cairan saline
atau air
- Lakukan debridemen luka, sesuai
kondisi
- Aplikasikan agen topikal pada luka,
sesuai kebutuhan
- Berikan balutan onklusif tanpa
melakukan tekanan
- Berikan pengontrolan nyeri yang
adekuat dengan mengaplikasikan
tindakan farmakologi dan non
farmakologi
- Tawarkan pilihan balutan pada
pasien dalam rangka perbaikan
yang bersifat kosmetik
34
Resiko jatuh ( 00155)
Fisiologis
- Perubahan kadar gula darah
- Penurunan kekuatan
ekstremitas bawah
- Diare
- Kesulitan gaya berjalan
- Pusing saat
mengekstensikan leher
- Pusing saat menolehkan
leher
- Hambatan mobilitas
- Inkontinensia
- Mengantuk
- Urgensi berkemih
Lain-lain
- Konsumsi alkohol
- Kurang pengetahuan tentang
faktor yang dapat diubah
Populasi berisiko
- Usia ≥65 tahun
- Usia ≤2 tahun
- Riwayat jatuh
- Hidup seorang diri
35
- Jenis kelamin laki-laki berusia
<1 tahun
Kondisi terkait
- Sakit akut
- Gangguan kognitif
- Anemia
- Artritis
- Gangguan pada kaki
- Gangguan mendengar
- Gangguan keseimbangan
- Gangguan visual
- Prostesis ekstremitas bawah
- Neoplasma
- Neuropati
- Hipotensi ortostastik
- Agens farmaseutika
- Periode pemulihan pasca-
operasi
- Defisit proprioseptik
- Penggunaan alat bantu
- Penyakit vaskuler
36
Kerusakan Gigi (00048)
Kondisi Terkait
37
- Brukisme - Pakaikan pelumas untuk
- Muntah kronis melembabkan bibir dan mukosa
- Sensitivitas suhu oral mulut, sesuai kebutuhan
- Agens farmaseutika - Berikan rujukan
38
Kerusakan Integritas Membran Mukosa Oral (00045)
39
- Konsumsi alkohol - Tentukan frekuensi yang
- Kendala untuk perawatan gigi diperlukan terkait perawatan
- Hambatan untuk perawatan dengan perawatan mulut, dorong
diri pasien dan keluarga untuk
- Agens cedera kimiawi mengikuti jadwal perawatan mulut,
- Penurunan salivasi sesuai dengan kebutuhan
- Dehidrasi - Berikan obat kumur pada pasien
- Depresi (misalnya, cairan anastesi,
- Nutrisi tidak adekuat effervescent, saline, cairan
- Higiene oral tidak adekuat pelapis, anti jamur atau anti
- Kurang pengetahuan tentang bakteri)
higien oral - Berikan obat-obatan (misalnya
- Malnutrisi analgesik, anastesi, anti mikroba
- Bernapas dengan mulut dan agen anti imflamasi), jika
- Merokok dibutuhkan
- Stresor - Pakaikan pelumas untuk
melembabkan bibir dan mukosa
mulut, sesuai kebutuhan
Populasi Berisiko - Berikan rujukan
- Kesulitan ekonomi
Kondisi Terkait
- Alergi
- Gangguan fungsi kognitif
- Penyakit autoimun
- Gangguan autosom
- Gangguan perilaku
- Kemoterapi
- Celah bibir
- Celah palatum
- Penurunan kadar hormon
pada wanita
- Penurunan trombosit
- Imunodefisiensi
- Imunosupresi
- Infeksi
- Kehilangan struktur
pendukung mulut
- Faktor mekanik
- Puasa >24 jam
- Trauma oral
- Terapi radiasi
- SindromSjÖgren
- Prosedur bedah
- Trauma
- Program pengobatan
40