Anda di halaman 1dari 34

DAFTAR ISI

1) . BAB I ................................................................................ hal 2-5

2) . BAB II .............................................................................. hal 6-13

3) . BAB III ......................................................................... hal 14-16

4) . BAB IV .......................................................................... hal 17-18

5) . BAB V ........................................................................... hal 19-20

6) . BAB VI ........................................................................ hal 21-27

7) . BAB VII ...................................................................... hal 28-30

8) . BAB VIII .................................................................. hal 31-35

1
MATA KULIAH UMUM PAK

I. Hakikat Nilai Dalam Kehidupan

1. Nilai Dalam Pandangan Umum

Secara umum nilai dibagi dua tingkatan yaitu ; nilai instrumental dan nilai
instrinsik. Nilai ini berlaku secara umum. Sebagaimana Agama secara umum,
defenisinya sama; demikian juga dengan nilai, secara umum sama adanya

Nilai adalah sebagai sarana, nilai medial di sebut “sebagai instrumental”


dimana nilai di pandang sebagai alat atau sarana yang memungkinkan kita untuk
meraih atau menggapai sasaran dan tujuan hidup. Yang dimaksud dengan nilai
instrumental (sarana dan media) adalah alat dan sarana yang digunakan untuk
melayani kebutuhan hidup manusia. Harta misalnya ; orang mencari harta bukan
hanya sekedar mengejar nilai nominalnya, tetapi sebagai sarana untuk menggapai
tujuan hidup yang lebih penting lagi.

Contoh ; Bernat membutuhkan uang 1 juta rupiah, orang tuanya memberikanya


dengan berbagai usaha . Sekarang Bernat telah memiliki uang, tetapi ia tidak
berhenti sampai disitu; ia menggunakan uang tersebut sebagai ongkos untuk
merantau. Sekarang bernat sudah jadi jutawan, tetapi ia tidak berhenti sampai
disitu bahkan ia mencalonkan diri ke partai polotik menjadi anggota dewan.
Sedangkan nilai instrinsik adalah nilai mutu atau nilai final. Sesuatu yang
berkualitas dalam diri seseorang. Nilai ini tidak dipengaruhi atau dikondisi oleh
keadaan sekitar. Apapun yang terjadi dimanapun ia berada, nilai intrisiknya tetap
sama.

Contoh ; Renal merasa yakin bahwa Tuhan memanggilnya untuk menjadi seorang
pendeta,sehingga ia meninggalkan pekerjaanya untuk masuk sekolah Theologia.
Apa yang terjadi ? ternyata orang tuanya melarang dengan berbagai alasan, namun

2
Renal tetap maju oleh panggilan imanya, dan ia berhasil meraih gelar STh dan
menjadi pendeta untuk ,melayani Tuhan. Jadi nilai instrinsik adalah nilai
sejati,nilaiyang harus dilayani manusia ; bukan melayani manusia . Dari contoh
tadi kita dapat melihat nilai instrumental, yang mereka pakai sebagai sarana untuk
meraih cita-cita ; dan nilai instrinsik yang membuat mereka berbuat sesuatu, walau
banyak tantangan dari luar. Seorang ahli psikolog berkata “moslow”
mengambarkan urutan hirakhial dari sistem nilai dalam diri seseorang, yang
berlaku secara umum, ia menggambarnya demikian ;

Aktualitas Diri

Harga Diri

Cinta dan Rasa Memiliki/ Dimiliki

Rasa Aman dan Terlindung

Fisiologis

Dengan gambaran di atas maslow menjelaskan demikian ;

a. Jika nilaifisiologis (hal jasmani) sudah terpenuhi,maka nilai rasa aman dan
terlindungi akan tercapai.
b. Jika nilai ‘ rasa aman terlindungi” sudah terpenuhi, maka nilai harga diri
akan tercapai.
c. Jika nilai “cinta dan rasa memiliki” sudah terpenuhi,maka nilai “harga diri”
akan tercapai.
d. Jika nilai “harga diri” sudah terpenuhi maka nilai “aktualisasi diri” dapat
tercapai.

2. Mengembangkan Nilai Dalam Diri

3
Nilai yang sudah ditemukan dalam diri tidak bertumbuh dengan sendirinya.
Manusia yang menyadari ada nilai ada dalam dirinya akan menentukan sikap,
apakah akan di padamkan atau di kembangkan . Membangun nilai bukan berarti
bukan menentukan nilai yang paling tepat atau benar,tetapi lebih condong terhadap
sikap atau hatikemauan seseorang.Dalam kitab filipi 2;15 sehingga kamu
bercahaya diantara mereka seperti bintang bintang didunia. Jadi nilai yang ada
dalam diri kita , baik nilai instrumental terlebih nilai instrinsik, tidak berkembang
dengan sendirinya,tetapi tergantung pada sikap hati dan tindakan seseorang dalam
menemukan, perjuangan pengembangan nilai tersebut. Ada beberapa langkah
sederhana untuk mengembangkan nilai diuraikan sebagai berikut;

a. Sikap Menghargai
b. Sikap Bertanggung Jawap
c. Sikap Mengakui
d. Mengaktualisasikan Nilai.

Orientasi Nilai

Ada banyak nilai yang harus di kembangkan oleh manusia. Sebagaimana di


terangkan sebelumnya, manusialah yang mencari mengaktualisasikan diri melalui
nilai yang di pilih untuk mengembangkan atau mempertahankan . Contoh ; Cecep
seorang yang polos dan lugu; ia lahir prematur sehingga pertumbuhan psikolognya
agak lambat bahkan untuk berbicara susah. Apakah Cecep memiliki nilai?
Jawapnya cecep tetap memiliki nilai. Ibu Cecep mengembangkan nilai yang ada
dalam diri anaknya yang polos hingga berani dan tegar sehingga cecep dipakai
menjadi pemain si netron untuk melakonkan orang-orang yang mempunyai
kesamaan mental dengan dirinya.

Ada beberapa Orientasi nilai yang dominan dalam diri manusia.

a.Disiplin e. Ambisi d Kekuasaan

b Stabilitas f. Kenikmatan

c .Kebijakan g. Kebajikan

4
II. Kerja Dan Segala Aspeknya

5
A. Hakekat Kerja

Sebelum kita membahas pandangan Kristen tentang kerja perlu kita


bertanya apakah ada pandangan kristen tentang masyarakat ? Apakah
buruknya masyarakat itu ? Haruskah nubuat kehancuran menguasai
pemikiran kita tentang dunia ? Dalam sejarah tak satupun masyarakat yang
benar-benar kristen. Bahkan Israelpun tidak mempertahankan perspektif
illahi selama satu jangka waktu yang panjang, tetapi kita semua masyarakat
dengan segala permasalahanya ; kejahatan dan kebaikanya.
Masyarakat menjadi kristen, hanya bila anggota anggotanya menjadi
kristendan berlipat ganda, maka merekapun maka merekapun akan mampu
mewarnainya dengan pandangan-pandangan Kristen tentang pemerintah dan
dunia usaha, ekonomi politik, dan etika serta nilai-nilai yang telah dimiliki
tadinya.
Marilah kita melihat pada sejumlah hal yang Alkitab ajarkan tentang
masyarakat manusia ; Masyarakat di ciptakan oleh Allah. Allah membentuk
masyarakat atau manusia dengan tujuan tujuan tertentu dalam kejadian 1
manusia di perintahkan “berkuasa...atas seluruh bumi ia harus beranak cucu
dan bertambah banyak penuhilah bumi dan tahlukkanlah itu ayat 28 Allah
pemerintahan ,keteraturan dan keadilan,juga menetapkan konsep-konsep
pemerintahan,keteraturan dan keadilan,semua itu berbeda dengan aturan
aturan rohani tentang peribadahan, jadi kehendak Allah atas masyarakat
manusia adalah :
a. Memuliakan Dia dalam seluruh ciptaanya (maz 19;1-6)
b. Menetapkan wewenang dan keteraturan (ul 16;18-20)
c. Memenuhi kebutuhan jasmani manusia (kejadian 1; 29-30)
d. Memantapkan konsep-konsep keadilan dan hubungan antar manusia (kel
20;1-7)
e. Memberkati seluruh manusia melalui janji-janji Abraham yang di genapi
di dalam Kristus ( kej 12;3)

Dengan demikian Allah menetapkan masyarakat sebagai alatnya untuk


mewujudkan segala hubungan manusia . Masyarakat pada dasarnya
tidaklah jahat.Masyarakat manusia tidak dengan sendirinya salah satu
jahat. Orang melakukan hal-hal yang jahat bukan masyarakat tetapi

6
masyarakat terdiri dari orang-orang. Melalui ke mahakuasaan Allah kita
masing-masing di lahirkan dalam suatu bagian dari keseluruhan
masyarakat dan tidak bisa dan tidak boleh lolos daripadanya.
Namun sebagai orang Kristen kita ingin mempengaruhi masyarakat
kita demi kebaikan dan tidak membiarkan masyarakat justru
mempengaruhi kita.
Memang benar bahwa sistem dunia (kosmos) di kutuk dalam
Perjanjian Baru. Tetapi sistem dunia tidaklah sama dengan masyarakat
adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai satu tujuan yang sama
misalnya; untuk bertahan berusaha atau mendapat perlindungan
masyarakat ini dapat sangat terpengaruh oleh cara berfikir setan seperti
yang terungkap dalam sistem dunia. Akibatnya dalam sejumlah
masyarakat pengaruh-pengaruh jahat lebih banyak menyebar daripada di
masyarakat lainya dan orang Kristen lebih sulit untuk memaikan peranan
yang penuh di dalamnya.
Masyarakat merupakan lingkungan masyarakat manusia
memberikan lingkungan yang di dalamnya Allah berhadap-hadapan
dengan manusia. Masyarakat adalah mekanisme yang denganya
seseorang hidup dan berfungsi sebagai manusia. Dalam proses ini Allah
berhadap hadapan dengan setiap orang dan meminta pertanggung
jawapanya dengan Allah dan kristus. Perangkat perangkat utama yang
Allah pakai untuk menghadapi manusia adalah ;
- Ciptaan (pernyataan umum) kuasa dan kemuliaan Allah yang
ditampakkandalam ciptaan menarik manusia untuk ,mencarinya (rom
1;19-20)
- Kitab suci pernyataan khusus Alkitab merupakan bukti keras utama
yang kita miliki tentang rencana umum Allah bagi umat manusia
secara individu maupun seluruh masyarakatkita harus selalu
memelihara kitab suci sebagai bagian yang utuh di dalam kita
menghadapi masyarakat
- Orang-orang kristen secara individu yang membagikan iman
mereka(persyaratan secara pribadi) orang mungkin menolak ciptaan
dan Alkitab tetapi mereka tidak dapat menolak bukti yang hidup dari
kehidupan dan pengalaman seseorang. Masyarakat mempertahankan
kelanjutan umat manusia dan masyarakat dapat melanjutkan dan

7
mempertahankan dirinya sendiri. Setiap orang ikut ambil bagian
dalam kelanjutan kehidupan orang lain.

Bayangkan sejumlah keluarga yang melaksanakan fungsi-fungsi


tertentu bagi sesamamu,orang perlu makanan karena itu ada petani orang ada yang
jatuh sakit makanya ada dokter orang perlu ada rumah makanya ada tukang kayu.

Dalam pengertian primitif pekerjaan yang khusus di perlukan untuk hal-hal


memenuhi kebutuhan fisik. Industrialisasi.perusahaan kompetisi telah mengubah
penampilan dunia usaha yang sederhana ini,tetapi pikiranya tetap sama. Setiap
orang memberikan sumbangan pada masyarakat setiap pekerjaan wajip satu
kebutuhan. Akhirnya kita semua saling tergantung pada yang lain lalu apakah
pandangan kristen tentang masyarakat ? Masyarakat secara illahi dijadikan Allah
guna mempertahankan manusia ciptaan karena itu kita harus menjadi peserta yang
vital dan aktif dalam setiap bidang masyarakat agar dapat mencapai orang lain bagi
Kristus dan mempengaryhinya agar sifat masyarakat itu menjadikan lebih kristen.

“ Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar dengan apakah ia
diasinkan ? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan di injak orang. Kamu
adalah terang dunia, kota yang terletak di atas gunung tidak mungkn bersembunyi,
lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkanya di bawah gantang
melainkan di atas kaki sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Demikianlah hendakya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapakmu yang di sorga matius 5;
13-16

B. Dasar kerja

Apakah kerja “sekuler” benar-benar merupakan bagian dari rencana Allah ?


Apakah pekerjaan itu menempati tempat kedua setelah kegiatan-kegiatan
rohani kita ? Apakah seseorang lebih rohani ketika dia beribadah ketimbang
waktu dia bekerja ? kita perlu mengetahui pikiran Allah tentang masalah-
masalah ini kalau bekerja itu memang benar-benar menempati tempat kedua
dalam rencana Allah. Kita harus menghindarinya apapun juga akibatnya !
8
Untuk menjawab pertanyaan yang di atas, kita hanya dapat memeriksa kitab
suci untuk menemukan pandangan Allah tentang kerja dalam dunia yang
telah jatuh ke dalam dosa.
Dalam kitab perjanjian Lama kerja amat di hormati,khususnya pekerjaan
keahlian. Orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk membuat
barang-barang seperti tukang perak, pengasah batu, tukang kayu, tukang
tenun khususnya amat di hormati.
Bagi orang jahudi kerja amatlah penting kerja adalah intisari kehidupan
orang-orang jahudi mengenai ungkapan “orang yang tidak mengajar anak
lelakinya berusaha,mengajarnya mencuriseorang nabi jahudi sama
kedudukanya dengan seorang dosen atau propessor di perguruan tinggi.
Tetapi menurut jahudi ia tak boleh menerima satu sen pun dari tugas
mengajarnya ia harus menguasai satu bidang usaha yang di lakukanya
dengan tanganya. Dengan demikian ia memenuhi kebutuhanya sendiri oleh
karena itulah ada nabi sebagai tukang jahit,tukang sepatu,tukang,tukang
cukur atau tukang roti atau sebagai aktor atau penyanyi.
Kejatuhan manusia mengubah tingkat kesukaran kerja, tetapi nilainya
tetap Banyak orang kristen mengira bahwa jatuhnya manusia ke dalam dosa
membuat kerja terkutuk baiklah kita periksa dari Alkitab
Kemudian berfirmanlah Allah kepada perempuan itu, Apakah yang
engkau perbuat ini ? jawab perempuan itu ular yang memperdayakan aku
maka kumakan. Maka firmanya kepada perempuan itu “bersusah payah
waktu mengandung dan kesakitan waktu melahirkan anakmu namun; akan
berahi kau sama suamimu dan dia akan berkuasa atasmu .Lalu Firmanya
kepada manusia itu Terkutuklah tanah karena engkau, dengan bersusah
payah engkau akan mencari rejekimu dari tanah seumur hidupmu semak duri
dan rumput duri yang akan di hasilkanya bagimu,dan tumbuh tumbuhan di
padang akan menjadi makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi
tanah karena dari situlah engkau diambil sebab engkau debu dan akan
kembali pada debu.

1. Sebab Manusia Harus Bekerj


Kerja berarti kemuliaan Kel 34;21 Memnerikan perintah ini “Enam hari
lamanya engkau bekerja,tetapi pada hari yang ke tujuh haruslah engkau
berhenti dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah
9
engkau memelihara hari perhentian juga. “Biasanya tekananya di berikan
pada istrahat satu hari dalam seminggu. Tetapi perhatikanlah bahwa ayat
ini menyatakan Enam hari lamanya engkau bekerja, ini mengatakan
perintah itu adalah perintah bukan pilihan.

Setiap orang memberikan sumbangan dalam mendukung keluarganya.


Dalam Amsal 3; 6-8 Allah memerintahkan kita melihat semut bekerja
keras untuk mengumpulkan makanan agar dapat hidup terus.

a Kerja keras untuk memberi kepuasan

Amsal penuh dengan peringatan tentang kerja keras “Orang yang


bermalas-malas dalam pekerjaanya sudah menjadi perusak Amsal
18;9 Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang lamban akan
menderita lapar. Perjanjian Lama mencela kemalasan dan memuji
kerja keras. Manusia tidak boleh menjauhi kerja, melainkan di
puaskan oleh hasil kerja tangan dan pikiranya. “enak tidurnya orang
yang bekerja,baik ia akan makan sedikit maupun banyak pengkotbah
5;11 Dalam setiap jerih payah ada keuntungan

b.Setiap pekerjaan yang halal patut di hormati

Kita melihat segala jenis pekerjaan mendapat pujian


-.Kerja buruh ( Raja-raja 5;7-18)
- Pekerjaan manual (kel 36;1-2)
-Usaha dagang/ kepemimpinan (Daniel,Musa)
-Usaha yang membutuhkan pikiran/ ilmiah (Daniel)

2. Tujuan Bekerja Sebagai Wujud Pelayanan Pada Allah dan Sesama


Manusia

Didalam perjanjian baru kerja di asumsikan sebagai cara yang


normal bagi kehidupan setiap orang. Tak satupun dari konsep-konsep
perjanjian lama dibuang melainkan justru dikuatkan dengan penekanan
tambahan pada sikap orang yang bersangkutan terhadap kerjanya dan
majikanya Jadi bahkan dalam konteks anugrah. Orang tidak dapat lolos dari
tanggung jawapnya untuk bekerja, malah ini bukan hanya kerja,tetapi

10
seberapa baik ia melaksanakan tugasnya. Pertimbangkan prinsip-prinsip
berikut ini di dalam perjanjian Baru :

a. Jika Tak Bekerja tidakMakan


Surat tesalonika, janganlah ia makan “Jika seseorang tidak mau bekerja
jangan makan “.Ini adalah pernyatan yang keras Dimanakah belas
kasihan sosial kita ? Dimasa krtika kompensasi bagi penganguran dan
subsidi-subsidi sosial di jamin. Dengan sikap demikian paulus tidak akan
mungkin begitu populer pada pemilihan umum bahkan juga diantara
orang-orang kristen sendiri. Tetapi surat itu menyatakan “ , Jika seorang
tidak mau bekerja” Hal ini menunjukkan manusia itu harus menjadi
dinamis jangan statis.

b. Cukupilah kebutuhan keluargamu.


Jika seseorang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi
rumahnya,orang itu murtad dan lebih buruk dari pada orang yang tidak
beriman (1 tim 5;8) Ini tanggung jawap besar, seorang kristen seorang
kristen harus membutuhi fisik keluarga . Bila tidak maka kesaksianya
runtuh. Tekanan yang memberikan disini adalah kepada
kebutuhanya,bukan kemewahan dalam masyarakat cara pertama untuk
mencukupi kebutuhan keluarga dengan adil adalah bekerja.
c. Pegawai pelayan yang taat dan penurut.

Dalam kitab kolose 3; 22 Rasul paulus memerintahkan pada hamba agar


taat pada tuan-tuan mereka. Dalam masyarakat masa kini ini berlaku
pada pegawai ( meskipun pegai di perlakukan seperti budak dalam
pekerjaan mereka) Dapatkah taat dan penurut sementara ikut serta dalam
pemogokan dan protes serta menuntut hak-hak ? Tak ada jawapan yang
sederhana bagi pertanyaan itu kuncinya adalah melakukan apa yang sah
dalam masyarakat dan tidak bertentangan dengan kitab suci dan muncul
dengan keyakinan pribadi tentang partisipasi dalam kegiatan-kegiatan ini.
Tetapi pastikanlah bahwa mempunyai nurani yang bersih diadakan Allah
dalam tindakan-tindakan (kis 24;16)

11
Apakah hak-hak ? Apakah Yesus menuntut hak-haknya ? Satu-
satunya pedoman yang jelsa dalam pekerjaan adalah menjadi setia,taat
,penurut. “Cukupkanlah dirimu dengan gajimu”

d. Jadilah majikan yang adil


“ Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu ingatlah
kamu mempunyai hambamu di sorga” (kol 4;1) Bila anda seorang
majikan anda mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar untuk
bersikap adil kepada mereka yang bekerja untuk anda. Anda harus
membayar gaji dengan segera (imamat 19;13) Anda harus
memperhatikan mereka. Anda harus ,mempertimbangkan hak-hak
mereka dan tanggap terhadap kebutuhan mereka.

e. Jadikan kesempurnaan tolak ukur pekerjaamu.


Yesus bekerja sebagai tukang kayu tetapi dia bukan tukang kayu
biasa. Dia Allah paulus bekerja sebagai tukang tenda tetapi bukan tukang
tenda biasa, Dia rasul kepada orang-orang bukan jahudi. Petrus bekerja
sebagai nelayan –tetapi bukan pencelup kain biasa , dia menjadi saksi.
“Dan anggapan sebagai suatu kehormatan untuk kehidupan tenang ,
untuk mengurus persoalan –persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan,
seperti yang telah kami pesankan kepadamu,sehingga kamu hidup
sebagai orang –orang yang sopan dimata orang luar dan tidak bergantung
kepada mereka.
Sebagai kesimpulan alasan untuk bekerja adalah :
a. Memuliakan Allah
b. Mencukupi kebutuhan keluarga kita c. Menampilkan reputasi
pada dunia

12
III. Sikap Kristen Dalam Menjalan Jabatan

A. Jabatan

1 Pemahaman Tentang Pengertian Jabatan / Pelayanan

Pembicaraan apapun tentang panggilan pelayanan Kristen akan


membangkitkan rasa takut, prasangka ataupun anggapan yang keliru bahkan
sebelum mencoba mendefinisikan istilah itu, perhatikanlah bahwa kita tidak
memakai unkapan pekerjaan Kristen p[enuh waktu.

13
Semua pekerjaan sekuler bersifat rohani dan setiap orang Kristen adalah
penuh waktu . Karena itu istilah pelayanan menggambarkan seseorang yang telah
memilih sesuatu aspek pekerjaan di Gereja organisasi Kristen atau kelompok misi
sebagai pekerjaanya. Kita akan mendefinisikan panggilan pelayanan Kristen
dengan dua kategori fungsi dan lokasi :

a. Fungsi Pelayanan Langsung.

Ini mencakup segala pelayanan yang di tujukan pada banyak orang baik itu
Kristen maupun non Kristen . Kita dapat melayani secara langsung baik dari
segi administrasi atau konsep –konsep yang lain yang dapat menolong klien
kita dengan puas.

b. Panggilan dan Pelayanan


Panggilan menjadi pelayan adalah suatu talenta, karisma anugrah Allah
untuk menyatakan kehedakNya dalam pemeliharaan terhadap dunia dengan
segala isinya. Pejabat dan pelayan sebenarnya sama saja dalam arti yang
sama mengemban tugas dalam melaksanakan hukum-hukum Yang berlaku
sesuai dengan firman Allah.
Dalam pelayanan tadi lebih banyak di utarakan contoh-contoh pelayan
pada sekolah minggu di negara tertentu.
Yang menjadi pertanyaan ialah apakah pejabat itu sesuai dengan
panggilan Allah ? atau hanya semata-mata pengaruh material? Pengaruh
sekular ? Jawapnya adalah kebanyakan hanya melihat kedudukan. Tetapi
panggilan Kristen bukan demikian sebab pelayan Kristen lebih banyak
pengorbanan seperti yang pernah dikatakan Yesus dalam Markus 10 ;45 Aku
datang bukan untuk di layani tapi untuk melayani . Oleh karena itu kamu-
kamu ini hendaklah menjadi pelayan yang di dorong oleh Roh Kudus
sebagai tugas pelayan bangsa dan negara.

B. Ancaman Dalam Memangku Jabatan Dalam Hidup Sehari-hari

14
Dengan mudah kita bisa menggambarkan seseorang yang ambisius yang
klasik dalam benak kita. Ia maju dengan segala cara Ia menggunakan
cakarnya untuk mencapai kehidupan puncak.
Ia tak peduli akan mereka yang tersakiti dalam usaha mencapai
keberhasilan . Ia seorang yang menyenangkan, bila itu mendukung
maksudnya , dan bermasa bodoh bila ia tidak di layani, meskipun banyak
apa yang Ia lakukan memang menolong perusahaan, kita merasa motifnya
sama sekali ditujukan untuk melayani diri sendiri, tujuanya mungkin posisi,
uang atau kekuasaan. Orang ini bukan mencoba jadi direktur tapi juga
mengabaikan buruh yang berusaha menjadi pengawas.
Ia seorang Kristen yang mencoba memimpin sebuah komisi. Istrinya
mendorong-dorong suaminya dan berusaha mencari status .
Seorang pegawai yang obyeknya untuk mendapatkan lebih banyak
uang , sebagai ayah ,ia mengarahkan kehidupan anak-anaknya mencoba
mencapai suksesnya melalui mereka. Apakah itu salah? Sudah tentu
memang salah tetapi bila ambisi itu salah, haruskah berusaha menghapuskan
semua ambisi ? Marilah kita memandang kebalikanya. Contoh Ia seorang
kristen yang pasif pemahaman doktrinya, tapi sama sekali bermasa bodoh ia
tak pernah mengajukan dirinya untuk bertanggung jawap dalam tugasnya ia
hanya kwatir dengan rasa amanya sendiri dan uang yang cukup. Apakah ini
standart orang kristen ? tentu tidak ! Itulah sebabnya terlalu banyak ambisi
membawa promosi tentang diri yang sombong.
Dan ambisi bisa menjadi sifat egoistis dan sombong. Seperti dorongan
moral manapun, ia dapat salah arah . Bahkan duniapun mengakui batas-batas
ambisi para menejer maupun eksekutif .
Bila kita dikuasai oleh ambisi pribadi hingga kita gagal menyadari
ambisi –ambisi orang lain yang juga dapat di benarkan, kita kehilangan
perspektif kita. Bila ambisi kita lebih besar dari kemampuan kita, kitapun
akan menjadi korban ketegangan dan frustasi terus-menerus.

15
IV. Memiliki Harga Diri

A. Membangun Harga Diri

Harga diri adalah sesuatu nilai yang dimiliki seseorang untuk di akui atau di
terima oleh orang lain . Dengan secara sadar orang lain memberikan nilai
kepada seseorang tentang menyenangkan “seseorang itu” bagi orang yang

16
memberikan nilai tersebut. Harga diri merupakan kekuatan bagi seseorang
untuk mengembangkan bagaimana kwalitas hidupnya. Harga Diri adalah
sesuatu yang dapat dipakai seseorang untuk menentukan masa depan atau
tujuan dan arah hidupnya. Dengan harga Diri yang baik seseorang akan
menyadari bahwa setiap orang tidak terlepas dari 3 hal, yakni kelebihan,
kekurangan dan kesilapan, sehingga dengan demikian seseorang tersebut akan
mampu menerima, menghargai dan menghormati kelebihan dan kekurangan
orang lain.

Harga Diri yang baik adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Ada
beberapa langkah sederhana untuk membangun harga diri ;

1. Memiliki (cari dan temukanlah) nilai instrinsik bukan melayani tetapi


dilayani oleh manusia.
2. Pilihlah nilai instrumental yang baik dan berguna untuk mendukung kita
menggapai sasaran atau tujuan hidup,ingat tujuan /sasaran hidup di
temukan dalam nilai instrinsik
3. Milikilah motivasi untuk maju. Motivasi adalah spirit atau semangat
membara dari hati dan fikiran seseorang, untuk berkarya atau bertindak
atau bertingkah laku.
4. Belajarlah dari pengalaman,atau carilah pengalaman.pengalaman orang
lain juga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan. Lingkungan
pergaulan yang baik akan mendukung pengalaman dalam pembentukan
harga diri.
5. Berfikirlah dan bersikaplah positif. Ingatlah kegagalan dan keberhasilan
hari ini bukanlah akhir dari segalanya. Selalulah berfikir bahwa hari ini
barulah awal dari sukses yang lebih baik dari hari esok.
6. Hargailah dan pergunakanlah waktu secara bertanggung jawab.Ingat
waktu/ hari ini tidak mungkin kembali lagi nanti atau besok pengkotbah
1;11 dan pengkotbah 11;6
7. Jaga dan peliharalah kesehatan. Kesehatan adalah modal utama untuk
berkarya.
8. Takutlah akan Tuhan. Pengkotbah 12;13 “Akhir kata dari segalanya yang di
dengar adalah takutlah akan Allah, karena ini adalah kewajiban setiap
orang” dan segala apa yang kita fikirkan, kita harapkan dan kita lakukan
seharusnyalah sebagai ibadah kepada Tuhan. (roma 12;1-2).

17
V. Menentukan Tindakan Atas Nilai

Menentukan tindakan atas nilai tidak terlepas dari norma-norma. Norma


dalam diri, norma dalam kelompok atau norma secara umum . Norma akan
memberi pertimbangan-pertimbangan kepada seseorang, jika lampu lalu
lintas “merah” maka semua kenderaan seharusnya berhenti “ kuning hati-
hati dan hijo boleh jalan terus. Demikian juga halnya dengan norma , dalam
hubunganya dengan menentukan tindakan atas nilai . Tindakam apa yang
harus di perbuat dan tindakan apa yang harus di hindari serta tindakan apa
yang harus di waspadai.
Norma sebagai bahan acuan bagi fikiran sebagai pengolah nilai ,tapi
hati harus dapat memutuskan tindakan apa yang harus di putuskan. Motif
dan hati nurani seseorang akhirnya menjadi kunci atau pengarah bagi fikiran
untuk memutuskan tindakan apa yang harus diambil dari nilai.

18
Seseorang yang motif dan hati nuraninya condong kepada disiplin
maka ia akan memutuskan menurut peraturan yang berlaku; motif dan hati
nurani yang berorientasi pada kebijakan , akan memutuskan menurut situasi
keadaan walau berlawanan dengan peraturan ; motif dan hati nurani yang
berorientasi pada takut akan Tuhan / kebijakan sangat di butuhkan dalam
hal ini.
Bagaimana kalau motif dan hati nurani saling bertentangan dan fikiran
memutuskan lain, dengan tindakan atas nilai ? contoh ; Bernat sakit
keras,dokter telah menolak ,doa kesembuhanpun telah dilakukan , dia
ditawarkan untuk berobat ketempat orang pintar (dukun) Hati nurani Bernat
takut akan Tuhan, motivasi Bernat bagaimana supaya sembuh , pikiran
gustaf harus memilih tindakan apa yang akan di lakukan . fikiran Bernat
teringat akan kisah Daniel (daniel 3;15-18)

Tugas ; Hal-hal yang perlu di kembangkan


1. Bagaimana membangun motivasi
2. Bagaimana menggali pengalaman orang lain untuk pelajaran bagi kita
3. Bagaimana menggunakan waktu dengan baik
4. Bagaimana menjaga kesehatan
5. Makna takut akan Tuhan
6. Sukahkah kamu memiliki harga diri ? dari siapakah harga diri itu?
(teman,orang tua,atau siapa.........)
7. Membangun harga diri, Bila kamu merasa tidak di hargai ?

19
VI. Agama Dan Masyarakat yang Berbudaya

A. Pengertian Agama Secara Umum.

Kata Agama berasal dari bahasa sansekerta yang artinya tidak kacau. Suatu
tindakan manusia secara individu atau kelompok untuk menentramkan
bathinya untuk mencari suatu kekuatan supranatural di luar dirinya. Dalam
bahasa latin disebut” Relegare” (mengikat) artinya suatu tindakan manusia
secara pribadi atau kelompok untuk bersekutu ( Mengikat diri ) kepada
sesuatu yang dianggap lebih berkuasa atau yang disebut Allah atau Tuhan.
Dari uraian di atas dapat diuraikan pengertian Agama secara umum
adalah ; suatu tindakan ritual dan cara hidup yang terungkap dari keyakinan
batin,sebagai respon atau jawaban kepada Tuhan , alam semesta dan sesama
manusia. Jadi secara umum semua Agama sama. Sama-sama mengikatkan
diri ( berbakti) kepada sesuatu yang di yakini sebagai Tuhan atau penguasa

20
alam semesta. Kesamaan itu dapat kita lihat dari ciri-ciri Agama sebagai
berikut;
1. Percaya bahwa ada kekuatan dan kuasa supra natural yakni Allah
2. Ada upacara ritual untuk memuja sang Allah yang di percayai
3. Terciptanya hubungan / relasi antar sesama ( sekepercayaan) yang diatur
dengan tata cara tertentu, yang menimbulkan perobahan sikap terhadap
sesama mereka dan terhadap orang lain.
4. Ada pendiri ( nabi/rasul) dan pengikutnya.

Dalam kesamaan inilah semua agama bisa hidup bertoleransi dalam suatu
daerah atau bangsa. Salingmenghormati, saling menerima perbedaan dan
keyakinan satu sama lain , sehingga tercipta kerukunan antar sesama
umat beragama. Bergandeng tangan , bahu membahu dalam membangun
dan memakmurkan bangsa.

B. Pengertian Kristen Secara Khusus


Orang-orang percaya mula-mula adalah orang-orang ibrani (jahudi)
mereka di gelari nasrani,orang-orang ibrani pengikut yesus dari
nasaret. Dalam perkembangan berikutnya, pengikut yesus dari nazaret
bukan hanya orang Ibrani malah lebih berkembang di kalangan orang
non jahudi, sehingga gelar itu di pandang tidak relevan lagi. Oleh
karena para rasul selalu berkata dan mengajarkan hidup di dalam
Kristus ( en-Kristo) maka di gelari mereka Kristen. Di antokialah
pertama sekali mereka di sebut Kristen ( kis 11;26)
Kristen berasal dari kata en-kristo (bahasa junani),en di dalam
kristo= Kristus. Jadi definisi Kristen ialah; persekutuan secara pribadi
antara seseorang ( yang lahir baru) dengan Allah di dalam Yesus
Kristus,hubungan itu sendiri di materaikan dengan roh kudus (efesus
1;13-14) Jadi kekristenan bukan sekedar agama. Agama secara umum
adalah hasil/ budaya manusia yang rindu mencari Allah, sedangkan
Kekristenan adalah respon kita menerima pengorbanan Yesus sang
mesias yang turun ke bumi menebus dosa manusia.

C. Ciri-Ciri Kristen

21
Sebagaimana di terangkan sebelumnya agama ( termasuk Kristen) secara
umum sama arti dan fungsinya, Tetapi secara khusus agama kristen sangat
berbeda dengan agama-agama lain . Perbedaan itu nyata dari ciri khas agama
Kristen di bawah ini;
1. Penyataan Allah.
Ada dua bentuk penyataan Allah , penyataan umum dan penyataan
khusus. Penyatan ( Apokalupto ) sendiri berarti tindakan Allah
menyingkapkan (membuka) diri untuk di kenal oleh manusia.

Penyatan umum berarti Allah menyatakan /memperkenalkan diri melalui


ciptaanNya. ( alam semesta) dengan melihat alam semesta dan segala
proses yang terjadi didalamnya, manusia dapat mengertidan percaya pd
bahwa Tuhan itu ada dan terus berkarya.

Penyataan khusus ialah tindakan Allah menyatakan diri secara khusus .


Penyataan khusus ini sudah berlangsung sejak perjanjian Lama. Allah
menyatakan diri kepada Adam, kepada Nuh, kepada Abraham, Ishak dan
Yakup, kepada Musa secara berhadap-hadapan. Dalam PL ada kata
Theohani yang artinya Allah menyatakan diri dalam rupa manusia,
Alkitab menamainya Malaikat Tuhan (kej 16;7;22)
Puncak penyataan Allah ialah peristiwa natal; dimana Allah turun dari
sorga dan menjadi sama dengan manusia itulah yesus Kristus.

2. Alkitab Firman Allah Tanpa Salah


Alkitab di tulis oleh kurang lebih 40 orang yang telah di pilih dan di
persiapkan Allah.Alkitab tidak turun dari langit tetapi di tulis oleh
manusia di bawah pimpinan dan pengurapan roh kudus. Masa
penulisan Alkitab mencapai =+ 1500 tahun. Alkitab disebut firman
Allah tanpa salah karena Alkitab di ilhamkan Allah. Di ilhamkan
berarti di inspirasikan/di wahwukan oleh Allah pada orang-orang
pilihaNya. Orang-orang pilihanya dipersiapkan dan dipinpin oleh Roh
Allah sehingga terhindar dari kesalahan. Hal ini terbukti dari ;
1. Kejujuran dalam tulisan
2. Dari penggenapan nubuatan-nubuatanya
3. Dari kuasa yang di terima orang-orang percaya yang melakukan
perintah pesan dalam Alkitab.

22
Alkitab tidak seharusnya di sakralkan; bahanya hanyalah dari
kertas biasa tapi kata-katanya harus di lakukan dan di sebarluaskan
sampai keujung bumi. Tu sebabnya Alkitab di terjemahkan dalam
semua bahasa.

3.Allah Mencari Manusia.

Semua Agama di luar kristen mengajarkan bahwa manusialah yang harus


terlebih dahulu mencari Allah. Jadi manusia subjek dan Allah Objek. Dalam usaha
mencari Allah,para penganutnya sampai bertapa, berpuasa bahkan rela menyakiti
tubuhnya dengan menusuk, membakar dan sebagainya.sebab tubuh di yakini
sebagai penjara (penghalang) kebebasan bathin; pada hal tubuh tidak salah ,
Alkitab mengajarkan bahwa tubuh adalah bait Allah (1kor 3;16;6;19)

4.Kepastian Keselamatan

Kekristenan sangat kontradiksi dengan Agama-agama lain,sebab hanya


dalam keKristenan ada jaminan keselamatan. Semua Agama Percaya dan mengaku
ada penghakiman terakhir,yang jahat masuk neraka atau bagi agama tertentu lahir
menjadi binatang; sedangkan yang saleh akan masuk sorga atau bagi Agama
tertentu lahir kembali sebagai manusia atau langsung jadi dewa. ( Hindu dan
Budha).

Kepastian keselamatan bukan di jamin oleh agama, dan bukan di capai


dengan usaha bagaimanapun juga manusia yang dari debu tanah tidak mungkin
dapat di capai standart kekudusan/ keluhuran Allah . Seperti seorang bayi yang
tidak mungkin naik sendiri ke dada Ibunya untuk menyusui tanpa diangkat oleh
ibunya,demikianlah manusia tidak berdaya naik ke sorga tanpa pertolongan dari
Allah sendiri sebagai yang berwenang atas sorga itu. Itulah yang dilakukan Allah
dalam Yesus Kristus. Yesus Kristus yang tidak mengenal dosa telah dijadikan dosa
sebagai tumbal bagi segala dosa kita. (2kor5;21 Gal 1;4)

Allah dalam yesus Kristus sendirilah yang menjamin keselamatan bagi


orang-orang tebusaNya. 1yoh 5:11,13 berkata; “ Dan inilah kesaksian itu; Allah
telah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada dalam
Anaknya.

23
5.Kebenaran yang membela, Bukan Dibela.

Dalam semua Agama , Penganutnyalah yang membela kebenaranya,bahkan


memohon keselamatan bagi pendirinya.Tetapi dalam kekristenan kebenaranlah
yang membela dirinya sendiri. Tugas kita bukan membela kebenaran,sebab
kebenaran mampu membela dirinya sendiri. Bukan kita berdoa bagi keselamatan
Tuhan kita Tuhan kitalah yang senantiasa berdoa, sebagai perantara bagi kita dan
BapaNya. (ibrani 7;25)

Itulah sebabnya jika kekristenan di aniaya,kita tak perlu membalas dengan


aniaya, sebab Tuhan kita hidup dan turut merasakan apa yang di alami umatNya,

6.Ibadah Mencakup Totalitas Hidup

Secara khusus kita akan merenungkan roma 12;1. “karena itu saudara-
saudara demi kemurahan Allah, Aku menasehatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah itu adalah ibadahmu yang sejati “ kata-kata penting
disiniialah;

1. Mempersembahkan(parastesai)=menghidangkan

2.Tubuh (Somata)= Kesatuan tubuh manusia laheriah secara utuh

3.Yang hidup(Zosan)= hidup yang hakiki

4.Itulah Ibadahmu yang sejati (ten logiken laterian umon= itulah pelayananmu yg
dapat di terima akal.

Jadi ibadah yang sejati, yang paling luhur,yang paling tinggi mutunya di
hadapan Allah adalah bukan ritual/ upacara sebagaimana dalam agama-agama lain;
bukan persembahan atau sumbangan , melainkan cara hidup sehari-hari; yang
berkarya dan bermoral luhur sebagai anak-anak tebusan Tuhan.

D. Kerikunan Umat Beragama

24
Kerukunan adalah kehidupan bermasyarakat yang terjalin secara harmonis
sebagai ungkapan penghayatan iman setiap orang dalam hubunganya dengan
orang lain ; walaupun masing-masing mempunyai perbedaan
suku,agama,dan budaya, secara sederhana, kerukunan berarti hidup bersama
dengan damai dalam perbedaan. Orang percaya pd Allah , atau setidaknya
jika seseorang percaya bahwa manusia adalah ciptaan Allah,maka wujud
kepercayaan itu akan di refleksikan dalam hidup sehari-harinya dengan
menghormati sesama ciptaan Allah,walaupun tidak sependapat ataupun tidak
satu kepercayan.

a. Menuju Kerukunan yang Sejati


Membicarakan kerukunan di indonesia bukanlah sesuatu yang tabu. Pada
masa persiapan kemerdekaan ,kerukunan adalah suatu ke harusan untuk
di ciptakan dan di pelihara bersama oleh sesama anak bangsa . Memang
dalam tahun-tahun terakhir ini kerukunan di indonesia ini sedang di uji
existensinya ; orang-orang atau kelompok tertentu sudah pasti tidak
bertanggung jawap,berusaha dengan berbagai cara termasuk memperalat
perbedaan suku,ras,untuk mebik-cabik kerukunan di negeri ini.
b. Upaya menghilangkan Disintegrasi

Hampir semua daerah, kabupaten telah berdiri forum kerukunan umat


beragama tujuan utama adalah untuk menciptakan dan memelihara dan
memasyarakatkan kerukunan, yang sudah tentu berdampak untuk
menghilangkan disintegrasi bangsa.
Pemicu disintegrasi pada umumnya sama di berbagai daerah sebagai
hal-hal pemicunya antara lain;
a. Adanya kelompok atau Agama tertentu yang merasa terancam akibat
agresifitas dominasi dari kelompok Agama lain.
b. Bila kebenaran tidak lagi mengindahkan norma-norma etika sosial dan
hak azasi, sehingga pengembangan Agama terkesan hanya sekedar
pamer kekuatan baik materi maupun fisik.
c. Ketika Agama di jadikan kenderaan politik untuk mencapai tujuan
atau target-target tertentu
d. Menghubungkan keberagaman agama dengan etnis artinya ada kaitan
antara penganut agama tertentu dengan suku atau daerah tertentu.

25
Untuk menghindari atau menghilangkan disintegrasi itu perlu
dilakukan hal-hal berikut :
a. Menghormati hal-hal yang sensitive yang ada pada agama lain,
b. Tidak mengutip atau mengajarkan agama lain jika memang tidak
menguasainya.
c. Memperkuat budaya lokal untuk menjadi titik temu pada penganut
agama yang berbeda.
d. Meningkatkan frekuensi dialog atau sambung rasa dikalangan para
pemimpin agama, bukan karena undangan tetapi muncul dari inisiatif
sendiri.
e. Mempersiapkan /membentuk kader-kader kerukunan dikalangan
generasi muda sehingga gagasan integrasi itu dapat dihayati oleh
masyarakat luas.
f. Menghormati sejarah bangsa, jangan sekali-kali melupakan apalagi
mengubahnya. Semangat Bhineka Tunggal Ika tidak boleh luntur dari
generasi bangsa.

Hal yang diataslah yang lebih efesien untuk menghilangkan sikap


Disintegrasi dalam masyarakat,agar masyarakat saling menghargai
antar agama ,ras, budaya, suku bangsa dan negara-negara tetangga

26
VII.Demograsi dan Penegakan Hak Azasi Manusia

A. Penertian Demograsi

Kata demograsi berasal dari bahasa junani “Demogratia” Demos = orang


banyak (rakyat), Kratos ; Kekuasaan/pemerintahan. Jadi Demograsi artinya ;
pemerintahan di tangan rakyat. Istilah Demograsi di canangkan oleh plato
dan Aristotels. Dalam perkembangan sistem pemerintahan,demograsi di
pandang sebagai sistem pemerintahan yang paling ideal untuk jaman yang
terus berkembang. Di Amerika sistem Demograsi (Demograsi liberal) sangat
dijunjung tinggi, mereka punya istilah yang juga di pakai di Indonesia,yaitu
dari rakyat,oleh rakyat dan untuk rakyat.

Di Indonesia sistem Demograsi murni baru di mulai setelah jaman


reformasi atau pasca jatuhnya orde baru. Pada zaman orde Lama yang di
pakai ialah demograsi terpinpinh sedangkan pada zaman orde baru
demograsi pancasila. Memang jika di jalankan dengan jujur dan benar,
ketiganya sama-sama baik tetapi yang menjadi masalah ialah jika istilah
demograsi di pakai sebagai tameng untuk mempertahankan kekuasaan,
bukan secara jujur untuk kepentingan rakyat dan integritas bangsa.

B. Penerapan Demograsi di Indonesia

27
Perjuangan menegakkan sistem demograsi di Indonesia bukanlah hal
yang mudah, sejarah awal pembentukan atau kemerdekaan banyak
kelompok yang menawarkan penegakan syariat Islam, tetapi oleh
hikmat dari Tuhan, yang mengilhami para pendiri bangsa di tetapkan
oleh pancasila dan UUD 45 sebagai dasar negara dan Piagam Jakarta
di ganti menjadi Pembukaan UUD 45. Isi Piagam Jakarta sama
dengan Pembukaan UUD 45, yang beda hanyalah satu kalimat, yang
di hilangkan dari Piagam Jakarta yaitu yaitu “ serta kewajiban
menegakkan syariat islam bagi penganutnya” atau yang di kenal
dengan istilah “tujuh kata”.
Pada awal reformasi, Istilah demograsi murni mulai di
tegakkan, Era reformasi dipandang sebagai tonggak penegakan
demograsi di Indonesia. Pada awal penegakanya pd tahun 1998 sd
2004 oleh rakyat indonesia khususnya para elit politik.

C. Pandangan Kristen Terhadap Demograsi

Sejak zaman perjanjian Lama sudah ada pemerintahan yang mirip dengan
Demograsi, seperti masa kepemimpinan Musa. Musa menetapkan pemimpin
sepuluh, pemimpin seratus, pemimpin seribu (keluaran 18;21), ada juga
pemimpin suku (bil 7;2) Jadi kekuasaan tidak di tangan Musa seorang diri.
Dalam Perjanjian Baru pada masa gereja mula-mula ada pemilihan diaken
(pelayan di Gereja) yang dipilih oleh jemaat itu sendiri (kis 6;3-5) jadi
sistem kepemimpinan / Pemerintahan demograsi tidak bertentangan dengan
Alkitab atau iman kristen. Dengan demikian jelaslah bahwa sistem
pemerintahan demograsi patut kita dukung dan kembangkan, bukan hanya di
pemerintahan, tetapi juga digereja. Yesus sendiri tidak pernah berlaku
otoriter terhadap semua manusia, Ia memberikan kemerdekaan pada semua
orang untuk memilih, apakah ia setia Yesus atau menghianati-Nya. Namun
demikian kebebasan harus di pertanggung jawabkan. Yudas mati oleh karena
kebodohanya,seorang penyamun di sisi Tuhan di Golgata di beri
pengampunan dan jaminan masuk firdaus oleh karena Iman percayanya.

28
D. Pandangan Kristen Terhadap HAM

Kisah Tokoh Alkitab


Ketika Raja Ahab menginginkan kebun anggur Nabot (seorang rakyat
biasa) yang berada tepat di dekat Istana Raja, raja membujuk Nabot untuk
membelinya.
Nabot tidak memberinya karena tanah itu adalah warisan nenek moyangnya.
Ketika istri raja Ahab, Izebel mengetahui hal itu, ia menggunakan akal
bulus, lalu menghukum mati Nabot dan menyerahkan kebun itu pada raja
Ahab (raja-raja21;1-16) Dari kisah ini ada tiga hal penting, Raja Ahab
meminta dengan baik-baik,tetapi takut pada istri; Nabot mempertahankan
Haknya tetapi tidak berdaya;dan isebel sayang suami, tetapi tidak bermoral
Atau tidak perduli dengan hak azasi Nabot seorang sipil yang tidak berdaya.
Perlu diketahui, Izebel memang seorang perempuan dari bangsa Aram,
bukan dari Israel.Salomo membuat keputusan yang hebat sehingga Ia
termashur di zamanya, ketika memutuskan perkara dua orang perempuan
yang memperebutkan satu orang anak. Salomo dengan hikmatnya
mengembalikan anak tersebut pada ibunya yang melahirkanya(baca 1 raja-
raja3;16-28).

29
VIII. Sikap Kristen Dalam Pengembangan Ilmu
pengetahuan.

Suatu hal yang harus di perhatikan,bahkan jadi ingatan untuk sepanjang


hidup, yaitu sebagai individu yang berpendidikan,pribadi kita di bantu untuk
mencapai perkembangan yang terbaik dan bertumbuh dalam hubungan
saling menghargai dengan sesama dengan harapan kelak menjadi insan yang
kristiani yang dapat mengambil sikap dan bagian dalam meningkatkan
kebaikan-kebaikan cara hidup sesuai dengan tuntutan Illahi selama
pendidikan kita juga sudah didik berpangkal pada iman Akan Allah yang
dinyatakan melalui Yesus Kristus dalam Alkitab, sudah diberitakan kabar
baik tentang kasih Allah dalam kristus demikian rupa sehingga kita
dilahirkan dalam Iman mampu menyelami hidup dan memberi jawaban
sekaligus memuliakan Allah.
Sebagai manusia terdidik kita,satu hal yang paling dirasakan dan
sangat berpengaruh di setiap lapangan kehidupan kita adalah ilmu
pengetahuan dan perkembanganya.
Di dalam pembangunan kebudayaan baru misalnya,ilmu pengetahuan
yang bebas sangat besar pengaruhnya. Namun kedudukanya yang
berpengaruh tersebut tidaklah di sebabkan oleh keyakinan bahwa ilmu
pengetahuan dan perkembanganya sudah memenuhi suatu tuntutan yaitu ikut
membantu membahagiakan manusia dengan jalan meluaskan pandangan
berakal. Memang harus diakui, bahwa perjalanya ilmu pengetahuan yang
bebas mempercepat pertumbuhan cara berfikir yang kritis, yang
pengaruhnya sangat baik bagi banyak persoalan ilmiah, namun seketika itu
juga bisa muncul srcara bersamaan permasalaaahan-permasalahan besar
sebagai contoh dalam keadaan ini adalah lebih berbahaya jika pers dan tv,
radio melakukan penyebaran ilmu pengetahuan hanya demi uang

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan

30
Jika kita sekedar mengupas arti”ilmu pengetahuan”melalui kamus
besar bahasa Indonesia, dibuku tersebut oleh WJS Poerwadarminta
menuliskan berbagai-bagai ilmu pengetahuan sebagai artinya. Namun
jika kita memulai dari bagian lain arti ilmu pengetahuan dijabarkan
lagi dengan “segala apa yang diketahui atau yang akan diketahui
berkenan dengan sesuatu hal” Sementara jika kita mengartikanya satu
demi satu yaitu antara “ilmu” dengan “pengetahuan” maka arti ilmu
sama dengan pengetahuan atau kepandaian ( baik tentang segala yang
masuk jenis kebatinan maupun dengan yang berkenan dengan keadaan
alam dan sebagainya) dan “pengetahuan “ dirumuskan dengan
mengetahui sesuatu; segala apa yang di ketahui ;kepandaian.
Ilmu pengetahuan pada konsepnya adalah memberi contoh yang
baik tentang perkembangan pengetahuan ilmiah secara eksakta namun
juga tentang perubahan azasi dengan cara mengemukakan masalah-
masalah. Dan ini semua tersaji dari hasil yang dimulai oleh para
ilmuwan.

1. Pandangan Alkitab Terhadap Ilmu Pengetahuan

Sebagai umat kristiani yang tergolong sudah berpendidikan seogianya


sudah harus tahu bahwa Allah dan Alkitab merupakan ukuran di setiap
lapangan kehidupan kita termasuk jika ingin berpengetahuan kita,Jadi
tidak alasan bagi umat kristen untuk menyisihkan Alkitab jika ia
berbicara atau menggali ilmu pengetahuan . Justru yang harus kita
sadari bahwa Alkitablah pemberitahu tentang Allah.
Yang maha tahu adalah sebagai sumber segala Ilmu pengetahuan.
Contoh dalam pendirian menara babel pasti dibutuhkan ilmu
pengetahuan yang mantap agar bangunan bisa menjadi kokoh namun
jika mengingat tujuan di lakukanya pembangunan menara babel
tersebut maka secara Alkitabiah, kita tadak akan menirukanya
Sebaiknya sesuai dengan tuntutan Alkitab, sedangkan umat kristen
kita jka kita ingin berilmu pengetahuan hendaknya dimulai dari takut
akan Tuhan ( amsal 1;7) “ Takut akan Tuhan adalah permulaan
pengetahuan tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”

31
Dengan demikian kita dengan jelas bisa melakukan
perbandingan secara sehat bahwa menurut Alkitab tersebut jika ada
yang menghina didikan berarti dia adalah orang bodoh, Dan
pengetahuan di luar firman Allah tidak akan berhikmat. Menurut
Alkitab nilai pendidikan atau ilmu pengetahuan sama harganya
dengan mas pilihan bahkan dinyatakan lebih. Secara ke imanan seperti
yang dimintakan Raja Salomo ketika memimpin bangsa Israel “
berikanlah pada hambaMu ini hati yang faham..... dan Tuhan
menjawab, Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan
pengertian “ ( 1 raja-raja 3;7-12) maka ilmu pengetahuan menurut
Alkitab merupakan perlengkapan yang diberikan Allah pada manusia
sebagai alat untuk melaksanakan tugasnya menguasai dunia dan
mengelolanya.
Kitab kejadian 1;27-28 sudah diperlihatkan bahwa manusia
diciptakan untuk menaklukkan dan berkuasa terhadap isinya maka
secara ke Illhian tugas tersebut di berikan dengan tujuan agar manusia
melalui penaklukan tersebut akan lebih mengenal kebesaran dan
kemuliaan Allah serta agar manusia melalui penaklukan tersebut
memperoleh makanan dan segala sarana yang lain yang di perlukan
untuk kesejahtraan dan kelangsungan hidup

2. Hubungan Antara Iman dan Ilmu Pengetahuan

Sebelum sampai kepada pokok permasalahan, yaitu mendiskusikan


hubungan Iman dan pengetahuan, perlu di terangkan apakah itu iman dan
pengetahuan dalam posisi berdiri sendiri-sendiri.
Iman jika di bicarakan diantara kita maka yang jadi ingatan atau yang
terpikir adalah sesuatu yang berhubungan dengan Allah atau Agama.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia oleh WJS Iman diartikan sama
dengan “ketetapan hati”,keteguhan batin, keseimbangan bathin” Jadi
walaupun begitu ringkas artian yang dituliskan namun ditegaskanya
bahwa iman itu adalah sesuatu yang berkenan kepada Allah dan Agama.
Iman,jika dibicarakan melalui Pendidikan Agama Kristen, terbagi
dalam dua pengertian yaitu menurut kitab PL dan PB

32
Menurut Perjanjian Lama, Iman yang dalam hubunganya kepada
Allah berarti mengamini, bukan dengan akalnya, melainkan juga dengan
segenap kepribadian dan cara hidupnya, kepada segala janji Allah yang
telah di berikan dengan perantaraan firman Tuhan dan karyaNya.
Menurut Perjanjian Baru, Iman yang dalam hubunganya kepada Allah
berarti mengamini, dengan segenap kepribadian dan cara hidupnya
kepada janji Allah,bahwa ia di dalam Kristus telah mendamaikan orang
yang berdosa dengan diriNya sendiri, sehingga segenap hidup orang
beriman di kuasai oleh keyakinan tersebut. Sementara untuk artian ilmu
pengetahuan pada bagian terdahulu telah diuraikan baik pengertianya
secara umum maupun di tinjau dari segi pendidikan Agama Kristen.
(ayub 36;26 dan 1 kor 3;18-19).

3. Sikap Kristen Dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan

Sesuatu yang dirasakan gereja pada saat ilmu pengetahuan mampu


menyelesaikan banyak hal, gereja memandang Ilmu pengetahuan
sebagai sesuatu yang rawan. Karena sepertinya di dalam ilmu
pengetahuan yang dalam arti kristen seharusnya mengandung hikmat
Allah kerapkali berganti suasana menjadi kebodohan dunia,
menukarkan pernyataan umum Allah yang kita terima dari Yesus
Kristus dengan sesuatu teori atau hipotesa ilmiah. Perhatikanlah teori
evolusi Darwin mengulas tentang manusia.Ketika pengetahuan
Darwin tersebut terjabar lengkap dengan berbagai teorinya,pada saat
itu dia yakin dengan kesimpulanya.Seandainya sampai sekarang kita
berpegang teguh terhadap teori tesebut, maka sudah bisa dibayangkan
sudah beberapa banyak manusia akan tersesat karenanya.
Demikianlah rawanya ilmu pengetahuan itu jika berkembang. Jika
tanpa ada hubunganya dengan Allah,maka segala sesuatunya yang ada
dan berkembang didunia ini, maka semua akan tertuju kepada cita-cita
ilmuwan tersebut tanpa memikirkan unsur-unsur kemanusiaan dalam
arti sehat. Dengan demikian dalam menghadapi pengembangan atau
perkembangan ilmu pengetahuan tersebut, harus meletakkan moral
dan budi pekerti sebagai patokan sikap.

33
4. Sikap Yang Dapat Mengembangkan Ilmu Pengetahuan

Kemampuan manusia bisa diketahui melalui bagaimana ia


menanggapi suatu masalah jika diperhadapkan dengan satu soal.
Sementara di suasana lain, ilmu pengetahuan dengan segala
pandangan-pandanganya masih terus berubah. Mungkin hal itu di
sebabkan karena ilmu pengetahuan itu memang tidak henti-hentinya
mencari.
Sekedar catatan tentang sejarah ilmu dimasa lampau, di sekitar
abad ke 15, keberadaan Renaisance. Humanisme dan reformasi di
kenal sebagai zaman perkembangan ilmu pengetahuan diEropah
Barat. Pada itu pemikiran ilmiah di Eropa berusaha melepaskan diri
dari beban tradisi dan dari pemikiran mitologis magis. Sampai ke abat
masa kini kita rasakan betapa pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan tersebut. Hipotesa teori-teori serta metode penyelidikan
susul menyusul dengan amat cepatnya dan berbagai corak ragam.

5. Upaya yang di lakukan Dalam pengembangan Ilmu(Amsl 1;5;4;2 2pet


1;5-6)

Penekanan yang dianjurkan dalam hal ini yang paling utama adalah
membaca, memahami dan menghayati isi Alkitab yang telah disajikan
di atas, sebab yang di butuhkan dalam konteks ini adalah apa-apa
yang harus di upayakan dalam hal mengembangkan ilmu pengetahuan
dalam arti kristiani dan segala upaya mendiskusikan harus bersifat
Alkitabiah.
Sebagai alaaat bantu dalam kegiatan diskusi yang akan
dilakukan , dianjurkan pula supaya Alkitab tetap di tangan di samping
literatur yg lain sebagai pendamping penyelesaian masalah yang
timbul dalam diskusi tersebut.

34

Anda mungkin juga menyukai