1. PENDAHULUAN
Pelayanan gizi di puskesmas merupakan salah satu Upaya Kegiatan Wajib dan
harus dilaksakan oleh setiap Puskesmas sesuai Permenkes yang mengatur tentang
kebijakan dasar Puskesmas yaitu Permenkes nomor 128 tahun 2004. Hal ini
merupakan salah satu upaya dalam menjalankan amanat undang-undang nomor 36
tahun 2009 tentang kesehatan yang mengeamanatkan upaya perbaikan Gizi Masyrakat
di tujukan untuk peningkatan mutu yang perorangan dan masyrakat.
2. LATAR BELAKANG
Pelayanan gizi di puskesmas terdiri dari kegiatan pelayan gizi didalam dan di
luar gedung. Pelayanan di dalam gedung bersifat individual, dapat berupa pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan didalam gedung juga meliputi
perencanaan program gizi diluar gedung. Sedangkan pelayanan gizi diluar gedung
umumnya pelayanan pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan
preventif.Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang
bermut, sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal dan mempercepat
proses penyembuhan pasien. Pelayanan gizi yang bermutu dapat diwujudkan apabila
tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu sesuai dengan 4
Pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang ( PGS ).
Hasil Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) tahun 2013, besaran masalah gizi pada
Balita di Indonesia yaitu 19,6 % Gizi kurang, diantaranya 5,7 % Gizi Buruk, 11,9 % Gizi
Lebih, Stunting ( Pendek ) 37,2 %. Proporsi Gemak menurut kelompok Umur, terdapat
angka tertinggi baik pada Balita Perempuan dan laki – laki pada periode 0 – 5 bulan dan
6 – 11 bulan dibandingkan kelompok umur lain. Hal ini menunjukkan bahwa sampai
saat ini masih banyak masyarakat khususnya ibu balita yang mempunyai persepsi tidak
benar terhadap balita gemuk. Data masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (
GAKI ) berdasarkan hasil survei nasioanal tahun 2003 sebe3sar 11,1 % dan menurut
hasil Riskesdas 2013, anemia pada ibu hamil sebesar 37,1 %.
Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan profesional di semua institusi pelayanan kesehatan. Salah satu
pelayanan kesehatan yang penting adalah pelayanan gizi di puskesmas. Pendekatan
pelayanan gizi dilakukan melalui kegiatan spesifik dan sensitif, sehingga peran program
dan peran sektor terkait harus berjalan sinergis.
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Terlaksananya pelayanan gizi di dalam gedung dan di luar gedung yang berkualitas
sesuai dengan harapan.
Terlaksananya pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi yang baik
Sasaran :
Kegiatan Pelayanan gizi di dalam gedung terdiri dari upaya promotif, prenvetif,
dan kuratif, serta rehabilitative, baik rawat jalan maupun rawat inap yang di
lakukan di puskesmas
6. SASARAN
a. Pelayanan gizi di dalam gedung puskesmas sasarannya adalah:
Pasien yang mempunyai masalah gizi dan PTM.
b. Pelayanan gizi di luar gedung puskesmas
Masyrakat wilayah kerja puskesmas, (Bumil, Balita, Bufas, anak sekolah,
remaja, lansia)
7. JADWAL KEGIATAN
a. Pemantauan pertumbuhan diposyandu dilakukan setiap bulan
b. Pendistribusian vitamin A dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu februari
dan agustus.
c. Pemantauan garam beryodium dilakukan 1 kali dalam setahun, yaitu di SD
dengan sampel anak klas 4 dan 5
d. Konseling ASI Eksklusif dan PMBA
Konseling ASI Eksklusif dan PMBA dilakukan pada saat para ibu mempunyai
masalah menyusui dan PMBA terhadap anaknya
e. Pemantauan status gizi dilakukan 1 kali (14 desa) dalam setahun pada bulan
September (7 desa) dan Oktober (7 desa).
f. Penyuluhan Gizi masyarakat dilakukan 2 kali dalam setahun.
g. Survailens
Kegiatan survailens gizi dilakukan setiap bulan.