Ringkasan Jaringan
Ringkasan Jaringan
menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. .
Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi linkstate yang memang didesain untuk bekerja
dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute.
outer OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka
hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan
tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke
sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet. Pada
kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media broadcast multiaccess) dan 30
detik sekali dalam media Point-to-Point Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router
pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router
yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan
protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Dari awak OSPF sudah mendukung
CIDR dan VLSM, berbeda dengan RIP. Router OSPF mengirimkan “Hello Packet” dengan cara unicast dan
multicast. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
– Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
Karakteristik Open Shortest Path First (OSPF):
– Menggunakan Algoritma link-state
– Membutuhkan waktu CPU dan memori yang besar
– Tidak menyebabkan routing loop
– Dapat membentuk heirarki routing menggunakan konsep area
– Cepat mengetahui perubahan pada jaringan
– Dapat menggunakan beberapa metrik
Tipe Router OSPF
– Internal routers ( di dalam area )
– Backbone router ( di dalam area 0 )
– Area Border router ( ABR )
Berada antara 2 atau lebih area dan harus menyentuh area 0
– Autonomous system boundary routers ( ASBR )
Mendistribusi ulang informasi routing dan routing protokol yang lain
Mekanisme Kerja OSPF
Secara garis besar, proses yang dilakukan protokol perutean OSPF mulai dari awal hingga dapat saling bertukar
informasi ada lima langkah, yaitu:
1. Membentuk Perute yang Bersebelahan (Adjacency Router)
2. Memilih DR dan BDR jika diperlukan
3. Mengumpulkan semua keadaan (state) jaringan
1. Memilih rute terbaik untuk digunakan
2. Menjaga kemutakhiran informasi perutean
Protokol OSPF sangat cocok diterapkan pada jaringan yang memiliki jumlah host yang sangat banyak, karena
kemampuannya dalam mengelola dan memperbarui tabel perutean untuk jaringan tersebut. Protokol OSPF pun juga
cepat dalam penyesuaian terhadap perubahan topologi jaringan.
- Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop
mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
- Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit
Kelebihan
Menggunakan metode Triggered Update.
RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing
karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang
terjadi kegagalan link jaringan.
· Kekurangan
Jumlah host Terbatas
RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak
mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing
berdasarkan system, interior atau exterior.Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
Operasi IGRP
Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi
salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk
menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam
pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.
Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
Perubahan IGRP
Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya
adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan
autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi. Selain itu EIGRP juga akan memberikan tagging
external route untuk setiap route yang berasal dari:
Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya
protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak
harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route.
Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan. Berikut adalah fitur-fitur yang
dimiliki EIGRP:
Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang
besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi
EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing
protocol lain. EIGRP sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunkan
dua tipe routing protocol, yaitu Distance vector protocol dan Link-State protocol. Dalam pengertian bahwa routing
EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol.
Struktur Data EIGRP :
a. Hello packet
Hello packet dikirim secara multicast ke IP Address 224.0.0.10. EIGRP akan mengirimkan hello packet untuk
mengetahui apakah router-router tetangganya masih hidup ataukah dalam keadaan mati Pengiriman hello packet
tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu hold time
router tetangga tidak membalas hello paket tadi maka router tersebut akan dianggap dalam keadaan mati. Biasanya
hold time itu 3x waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15 second. Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang
untuk pathnya dan tidak memerlukan.
b. Update packets
Update packets digunakan untuk menyampaikan tujuan yang dapat dijangkau oleh router. Ketika sebuah router baru
ditemukan Update packets dikirim secara unicast sehingga router dapat membangun topologi table.dalam kasus lain,
Update packets dikirim secara multicast untuk perubahan link-cost.
c. Acknowledgement packet
Acknowledgement Packet adalah Hello packet yang tidak berisikan data, packet Acknowledgement memuat non zero
acknowledgement number dan selalu dikirimkan dengan mengunakan unicast address, acknowledgement merupakan
sebuah pemberitahuan bahwa paket datanya telah diterima.
d. Query packets
Query packets adalah sebuah request atau permintaan yang dilakukan secara multicast yang akan meminta sebuah
route. Selama mengirimkan query packet ,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet tersebut
sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke
sebuah jaringan tertentu.
e. Reply packets
Reply packets dikirim apabila router tujuan tidak memiliki feasible successors. Reply packets dikirim untuk merespon
Query packet yang menginstrusikan bahwa router pengirim tidak memperhitunghkan ulang jalurnya karena feasible
successors masih tetap ada. Reply packets adalah packet unicast yang dikirim ke router yang mengirimkan Query
packet.
Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).
Waktu convergence yang cepat.
Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update, EIGRP
menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan
pada network (mis: ada network yang down)
Mendukung multiple protokol network
Desain network yang flexible.
Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast (224.0.0.10) dan
tidak membroadcastnya.
Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.
Load balancing via jalur dengan cost equal dan unequal, yang berarti EIGRP dapat menggunakan 2 link atau lebih ke
suatu network destination dengan koneksi bandwidth (cost metric) yang berbeda, dan melakukan load sharing pada
link-link tersebut dengan beban yang sesuai yang dimiliki oleh link masing-masing, dengan begini pemakaian
bandwidth pada setiap link menjadi lebih efektif, karena link dengan bandwidth yang lebih kecil tetap digunakan dan
dengan beban yang sepadan juga.
- Kelebihan
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
memerlukan lebih sedikit memori dan proses
memerlukan fitur loopavoidance
- Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem autonomous
adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum.
BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar
penyedia layanan Internet (ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan
sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan
mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika
BGP digunakan antar Autonom System (AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia
layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP)
- Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
- Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.