Isi Dengan Halaman
Isi Dengan Halaman
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 ANATOMI
2
berkontraksi pada saat ekpirasi dalam atau batuk sehingga lumen trakea
menyempit.(6)
Pada bagian dalam lapisan otot dan tulang rawan ini didapatkan suatu
lapisan jaringan ikat yang mengandung serabut saraf dan kelenjar mucus. Lebih
dalam lagi kea rah lumen terdapat membrane mukosa yang mengandung sel
goblet, sel bersilia, dan terkhir sel-sel berepitel. Dibagian dalam setiap bronki
dijumpai suatu jaringan yang terbentuk dari jarinhgan elastic, jaringan retikuler,
otot polos, kapiler, jaringan limfatik, serta serabut saraf. Diantara jaringan tadi
dapat dijumpai sel-sel radang PMN, sel limfosit dan sel mast. Lapisan lebih dalam
lagi didapatkan membrane basalis dan lapisan epitel, yang terdiri dari sel bersilia
dan sel goblet. Jumlah sel goblet paling banyak di trakea dan bronki utama,
jumlah nya makin menurun sesuai dengan makin kecilnya bronki.(6)
3
Selanjutnya darah yang meninggalkan plexus capillary yang kaya oksigen menuju
system vena pulmonaris dan berakhir di atrium kiri jantung.
System saraf saluran napas dan paru dilayani oleh system saraf otonom.
Ada 3 tipe jalur yang ditempuh:
1. Aferen Otonomik
2. Eferen Parsimpatik
3. Eferen Simpatik
Otot-Otot Respirasi
2.2 DEFINISI
Fibros dikenal sebagai reaksi atau sebagai suatu proses perbaikan, dapat
terjadi akibat pengobatan atau penyakit. Fibrothorak adalah perubahan lokalisasi
atau menyebar yang bersifat irreversible pada pleura secara umum piogenik
sekunder atau infeksi tuberkulosa, hemothorak atau penyakit yang terkait asbes.
4
Fibrothorak dalam arti sempit didefinisikan sebagai penebalan lebih dari 5mm
meluas ke porsi yang lebih besar dari hemithorak.(4,5)
2.3 ETIOLOGI
Penyebab fibrothorax :
1. Empyema
2. Hemothorax
3. Efusi pleura
4. Pneumothorax
5. TB paru
6. Asbes(1,2)
2.4 PATOFISIOLOGI
5
biasanya dalam pembentukan jaringan parut untuk menggantikan jaringan normal
yang hilang karena cedera atau infeksi. Kondisi abnormal di mana jaringan ikat
fibrosa menyebar di atas atau menggantikan otot polos normal atau jaringan organ
normal lainnya. Fibrosis paling sering terjadi pada jantung, paru-paru,
peritoneum, dan ginjal.(5)
2.6 DIAGNOSTIK
6
2.7 PENATALAKSANAAN
7
KESIMPULAN
8
RUJUKAN