Pembimbing :
dr. Taufik Sungkar, Sp.PD
Oleh:
Nadia Kemalasari (140100013)
Dendy Fitra Lesmana (140100117)
Khairun Nisa (140100007)
Tinavathi A/P Applannaidoo (140100264)
Muhammad Ralfi Irsan (140100227)
Elizabeth Ivana (130100296)
CHIEF OF WARDS
PIMPINAN SIDANG
i
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Dermatitis
Eksfoliativa Generalisata”.
Laporan kasus ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
USU di RSUP Haji Adam Malik. Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini jauh
dari kesempurnaan baik daari segi isi maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempuraan laporan kaasus ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kasus ini. Semoga laporan
kasus ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Studi melaporkan insidensi DEG yang beragam, berkisar antara 0,9 hingga
71,0 per 100.000 pasien. Terjadinya DEG pada laki-laki lebih banyak telah
dilaporkan dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan 2:1 hingga 4:1.
DEG dapat terjadi pada segala usia. Banyak penelitian menemukan onset yang
beragam antara 41 hingga 61 tahun, dengan pengecualian kasus pada anak.
1
2
2.2 ETIOLOGI
Eritroderma dapat disebabkan oleh berbagai penyakit kulit yang telah
diderita sebelumnya. Faktor penyebab dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok
yaitu perluasan penyakit kulit sebelumnya (dermatosis primer, seperti psoriasis,
tinea, dan kelainan limforetikuler.), reaksi obat, keganasan, dan idiopatik.
Pemeriksaan histopatologi dapat mengidentifikasi kausa eritroderma hingga 50%
kasus, khususnya jika menggunakan biopsi multiple. 1
2.3 PATOFISIOLOGI
Proses patofisiologis yang mengakibatkan dermatitis eksfoliatif beragam
dengan gangguan yang mendasarinya. Namun, pada umumnya semua kondisi
yang menyebabkan dermatitis eksfoliatif adalah peningkatan kecepatan pergantian
kulit. Epidermis normal memiliki pergantian sel epitel yang berkelanjutan.
Pembelahan sel terjadi di dekat lapisan basal. Karena sel-sel bergerak menuju
perifer, maka mereka menjadi terkeratinisasi. Proses ini berlangsung sekitar 10-12
hari. Sel kemudian tetap dalam stratum korneum selama 12-14 hari sebelum
terkelupas.2
Pada dermatitis eksfoliatif terjadi peningkatan jumlah sel di lapisan
germinativum dan kecepatan mitosis. Jangka waktu transit sel melalui epidermis
dipersingkat. Akibatnya, skuama yang terkelupas tidak sepenuhnya keratin dan
mengandung materi yang biasanya disimpan oleh kulit, seperti protein, asam
amino, dan asam nukleat, yang dapat mengakibatkan keseimbangan nitrogen
negatif. Jumlah skuama yang terkelupas bervariasi tergantung kondisi yang
4
5
Eritema meluas dalam waktu cepat, universal dalam waktu 12-48 jam.
Skuama timbul setelah 2-6 hari; sering mulai di daerah lipatan. Skuamanya besar
pada keadaan akut, dan kecil pada keadaan kronis. Warnanya bervariasi dari putih
sampai kuning. Kulit merah terang, panas, kering dan kalau diraba tebal. Pasien
mengeluh kedinginan terutama bila eritema meluas. 1
2.5 DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pasien sering menunjukkan gejala dengan eritema generalisata. Scaling
muncul 2-6 hari setelah timbulnya eritema, biasanya dimulai dari daerah lipatan
(flexural). Pruritus biasanya menyebabkan ekskoriasi. Ketika dermatitis eksfoliatif
(DE) menetap selama berminggu-minggu, rambut dapat gugur, kuku bisa menjadi
bergerigi (ridged nails) dan menebal. Kulit pada daerah periorbital mungkin
terjadi peradangan dan edematous, sehingga menyebabkan ektropion.3
Pemeriksaan Penunjang
Studi Laboratorium3
2.7 TATALAKSANA
Tergantung faktor penyebabnya. Bila terjadinya sekunder, penyakit primer
harus diobati.1
Rawat inap dan perawatan terampil adalah wajib. Pasien dirawat di
ruangan nyaman dengan suhu stabil (sebaiknya 30-32˚C), dan denyut nadi,
tekanan darah, suhu dan keseimbangan cairan dipantau secara teratur.4
Karena banyak kehilangan cairan, dapat terjadi dehidrasi, oleh karena itu
harus diberi cairan. Pengobatan topikal dapat diberikan seperti pengobatan
dermatitis subakut. Dapat diberikan kortikosteroid topikal.1
Antihistamin dapat menghilangkan rasa gatal. Kortikosteroid secara
sistemik jangan diberikan pada dermatitis dengan psoriasis, dermatitis atopik, dan
dermatitis seboroik. Kortikosteroid hanya diberikan pada bentuk idiopatik, bila
9
ANAMNESIS PRIBADI
Nama : Riris Novela Sinaga
Umur : 21 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Pelajar
Suku : Batak
Agama : Kristen Katholik
Alamat : Lingkungan III Mesra Perdamaian
ANAMNESIS PENYAKIT
Keluhan Utama : Kulit kemerahan mengelupas di seluruh tubuh
Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 7 bulan ini dan memberat
dalam 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien mengeluhkan timbul
bintik-bintik merah pada kulit seperti beruntusan kemerahan dan muncul di wajah
dan kaki serta tangan, lama-lama menyebar hampir ke seluruh tubuh, bintik-bintik
terasa gatal dan badan terasa panas. Kemudian kulit mengelupas dan terlihat
kemerahan dan basah serta terasa perih dan panas. Namun pasien tidak tahu apa
penyebab timbulnya kulit kemerahan. Pasien sebelumnya mengeluhkan nyeri saat
menelan dan mulut terasa perih. Pasien juga merasa matanya berair. Sebelumnya
pasien tidak pernah mengalami penyakit yang sama. Pasien mengatakan
rambutnya rontok, dan nyeri sendi dijumpai. Pasien juga mengatakan kalau
terkena sinar matahari kulitnya akan memerah. Pasien mengaku tidak pernah
merasa gatal-gatal sehabis makan makanan tertentu atau minum obat tertentu.
Riwayat kejang tidak ada. Riwayat hipertensi dan DM tidak ada. Riwayat
10
11
penyakit keluarga tidak ada. Riwayat alergi makanan maupun obat juga tidak ada.
Sebelumnya pasien sudah pernah dirawat di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik
± 1 bulan yang lalu dengan diagnosa DEG dan sudah mendapat terapi
metilprednisolone, ranitidine, dan cetirizine. BAK dalam batas normal,dan BAB
dalam batas normal.
ANAMNESA ORGAN
Jantung Sesak Nafas : (-) Edema : (+)
Angina Pectoris : (-) Palpitasi : (-)
Lain-lain : (-)
12
13
= 1%
IMT : BB / (TB)2
: 60/ (1,60)2
: 23,43 kg/m2kesan Obese I
KEPALA
Mata : Anemis (-/-), Ikterus (-/-), pupil: isokor, reflex cahaya direk (+/+),
indirek (+/+)
Telinga : Liang telinga normal, serumen prop (-)
Hidung : Septum nasi simetris
Mulut : Mukosa mulut basah (+) mukosa eritema (-)
14
LEHER
Struma tidak membesar
Pembesaran kelenjar limfa (-), lokasi (-), jumlah (-), konsistensi (-),mobilitas (-),
nyeritekan (-)
Posisi trakea : Medial TVJ : R-2 cm H2O.
Kaku kuduk (-), lain-lain (-)
THORAKS DEPAN
Inspeksi
Bentuk : Simetris Fusiformis
Pergerakan : ketinggalan bernapas tidak dijumpai
Palpasi
Fremitus suara : Stem Fremitus ka=ki
Iktus : teraba 1 cm lateral LMCS ICS V
Perkusi
Paru
Batas ParuHati R/A : Relatif: ICS IV, Absolut: ICS V
Peranjakan :1 cm
Jantung
Batas atas jantung : ICS II Linea mid clavicularis sinistra
Batas kiri jantung : ICS IV, 1 cm lateral Linea aksillaris media
Batas kananjantung : ICS IV, Linea para sternalis dekstra
Auskultasi
Paru
Suara pernafasan : Vesikuler
Suara tambahan :-
15
Jantung
M1>M2, P2>P1, T1>T2, A2>A1, desahsistolis (-), desahdiastolis (-), lain-lain(-),
Heart rate : 60 x/menit, intensitas :cukup
THORAX BELAKANG
Inspeksi : Simetris Fusiformis
Palpasi : Stem Fremitus Kanan> Kiri
Perkusi : Sonor pada kedualapanganparu
Auskultasi : SP :Vesikuler
ST : ( ronki basah basal paru kanan=kiri )
ABDOMEN
Inspeksi
Bentuk : Simetris
Gerakan Lambung/usus : Tidakterlihat
Vena kolateral :(-)
Caput medusa :(-)
Palpasi
Dinding Abdomen : Soepel, nyeritekan (-), H/L/R tidakteraba
HATI
Pembesaran :(-)
Permukaan :(-)
Pinggir :(-)
Nyeri Tekan :(-)
LIMFA
Pembesaran :(-)
Schuffner :(-)
Haecket :(-)
16
GINJAL
Ballotement : (-), Kiri / Kanan, lain-lain: (-)
PINGGANG :
Nyeri ketuksudutkosto vertebra: ( - )
Eritma Palmaris :-
Lain-lain :-
RESUME
ANAMNESIS Keluhan utama : Kulit bersisik pada seluruh
tubuh
Telaah :Hal ini dialami ± 7 bulan ini. Hilang
timbul, dan belum diketahui penyebabnya.
Terdapat pada kulit skuama eritematosa pada
seluruh tubuh. Sebelumnya pasien sudah
dirawat di RS HAM ± 1 bulan yang lalu
dengan diagnosa Dermatitis Eksfoliativa
Generalisata dan sudah mendapat terapi
methylprednisolone, ranitidine, dan cetirizine.
STATUS PRESENS Keadaan Umum :Sedang
Keadaan Penyakit :Sedang
Keadaan Gizi :berlebih
19
Kepala
- Mata: Anemis (-/-), Ikterik (+/+)
- T/H/M:dbn
Leher
- Pembesaran KGB (-)
- TVJ: R-2 cm H2O
Pembesaran KGB: -
Thorax
- Inspeksi: Simetris Fusiformis, tidak
ada ketinggalan bernafas
- Palpasi: Stem fremitus ka=ki
- Perkusi: Sonor pada kedua lapangan
paru
- Auskultasi : Suara paru vesikuler,
suara tambahan ronki basah basal (-/-)
20
Abdomen
- Inspeksi: Simetris
- Palpasi: Soepel, H/L/R: ttb, nyeri tekan
(-)
- Perkusi: Timpani
- Auskultasi: Normoperistaltik
Ekstremitas :
Superior : Edema (-/-), ptekie (-/-), akral
hangat, CRT <3’, deskuamasi (+), erosi (+),
nyeri (+), gatal (-).
DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSA SEMENTARA
Medikamentosa :
- Kompres luka dengan Nacl 0,9 %
- Inj. Metilprednisolone 62,5 mg / 12
jam
- Inj. Ranitidine 50mg / 12 jam
- Cetirizine 2x10mg
- CTM 3x1
- Sandimun 2x100mg
- Atopiclaire lotion 2x1
P Tirah baring
IVFD Nacl 0,9 % 20 gtt/i
Inj. Metilprednisolone 125 mg/ 12 jam
Inj. Ketorolac 1amp/ 8jam
Cetirizine 1x10mg
22
23
P Tirah baring
Diet MII
IVFD Nacl 0,9 % 20 gtt/i
Inj. Metilprednisolone 125 mg/ 12 jam
Inj. Ranitidin 50mg/ 12 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam
Cetirizine 1x10mg
24
P Tirah baring
Diet MII
IVFD Nacl 0,9 % 20 gtt/i
Inj. Metilprednisolone 125 mg/ 12 jam
Inj. Ranitidin 50mg/ 12 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam
Cetirizine 1x10mg
25
R/ Susul hasil ANA Test, Anti DS DNA, IgE, dan USG ginjal
33
Teori Pasien
Manifestasi Klinis
Pasien mengeluhkan
● Bercak eritem
kulit kemerahan,
● Deskuamasi
bersisik, gatal serta
● Alopesia
rambut rontok.
● Limfadenopati
● Hepatomegali
● Inflamasi dan edema pada kulit periorbital
Diagnosis
Anamnesis:
Pasien memiliki riwayat dari penyakit primernya Riwayat penggunaan obat
(seperti psoriasis atau dermatitis atopik), riwayat bebas jual sebelum timbul
penggunaan obat, termasuk obat yang dijual bebas. penyakit ada.
36
37
Pemeriksaan Fisik:
Pasien sering menunjukkan gejala dengan eritema Kulit eritema
generalisata. Scaling muncul 2-6 hari setelah timbul generalisata, berskuama
eritema, biasanya dimulai dari daerah lipatan (+)
(flexural).
Rambut gugur, kuku bergerigi (ridged nails) dan Rambut rontok (+)
menebal.
obat
Dermatopathic lymphadenopathy
Pemeriksaan Penunjang:
Peningkatan laju endap darah, anemia,
hipoalbuminemia dan hiperglobulinemia
Darah Rutin:
Hb: 12,5
Diagnosis klinis dilakukan untuk psoriasis
Eritrosit: 4,10 x 106
Leukosit: 8.090
Peningkatan IgE dapat ditemukan pada dermatitis
Hematokrit: 37%
eksfoliatif (ED) bila disebabkan oleh dermatitis
Trombosit: 385.000
atopik.
Eosinofil :1,70%
Basofil : 0,5%
Kerokan kulit dapat ditemukan hifa atau kudis tungau
Neutrofil :62.50%
(Scabies).
Limfosit :25,30%
Monosit :10%
Kultur dapat menunjukkan bacterial overgrowth atau
virus herpes simpleks.
12 jam
Karena banyak kehilangan cairan, dapat terjadi Cetirizine 2x10mg
dehidrasi, oleh karena itu harus diberi cairan. CTM 3x1
Sandimun 2x100mg
Pengobatan topikal dapat diberikan seperti Myfortic 2x360mg
pengobatan dermatitis subakut. Dapat diberikan
Atopiclaire lotion 2x1
kortikosteroid topikal.
40
41
DAFTAR PUSTAKA