FAKULTAS TEKNIK
2015
1
PEMBAHASAN
Di Pertengahan tahun1600-an, tiga orang ilmuwan, John Willis, Huygens, dan Wren
bersama The Royal Society melakukan penelitian tentang anggapan Descartes mengenai
hukum kekekalan gerakan. Dari penelitian ketiga orang itulah ditemukan yang namanya
hukum kekekalan momentum. Mereka berpendapat : “ Momentum keseluruhan (total) dari
sebuah sistem selalu kekal”. Mereka mendefinisikan momentum benda sebagai sebuah
besaran vektor yang diperoleh dari hasil kali massa dengan kecepatan benda tersebut.
Berdasarkan gambar diatas, menunjukkan bola 1 dengan massa 1 ( m1 ) dan bola 2 dengan
massa 2 ( m2 ) yang bergerak berlawanan arah dalam satu garis lurus dengan kecepatan
berturut-turut sebesar v1 dan v2. Setelah keduanya bertumbukan masing-masing
kecepatannya bola tersebut berubah menjadi v1′ dan v2′.
2
2) Jumlah momentum kedua bola setelah tumbukan adalah :
Hukum kekekalan momentum hanya berlaku jika jumlah gaya luar pada benda-benda yang
bertumbukan sama dengan nol.
TUMBUKAN
Jenis-Jenis Tumbukan
1. Tumbukan lenting sempurna, adalah terjadi jika ada dua buah benda yang
bertumbukan dan memiliki energi kinetik dan Energi kinetik kedua benda tersebut
sebelum dan sesudah tumbukan jumlahnya sama.
3
2. Tumbukan Lenting Sebagian, adalah tumbukan yang kehilangan energi kinetiknya
setelah bertumbukan. Hal itu dikarenakan adanya perubahan energi menjadi kalor
setelah tumbukan dan tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik tetapi
menggunakan hukum kekekalan momentum:
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
Besar koefisien restitusinya (e) yaitu diantara 0 dan 0,9 ( 0 < e < 1 )
3. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali, jika dua buah benda bertumbukan dan
setelah tumbukan kedua benda bersatu sehingga kecepatan kedua benda setelah
tumbukan sama ( v’1 = v’2 = v’ ). Dalam hal ini juga tidak berlaku hukum kekekalan
energi kinetik tetapi menggunakan hukum kekekalan momentum:
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2) v’
Contoh Soal :
1) Jika sebuah peluru bermassa 20 gram ditembakkan dari sebuah senapan bermassa 2 kg
dengan kecepatan 20 m/s, maka tentukanlah kecepatan senapan sesaat ketika peluru
ditembakkan !
Jawab :
Diketahui : mp ( massa peluru ) = 20 g = 0,02 kg;
ms ( massa senapan ) = 2 kg
vp' ( kecepatan peluru ) = 20 m/s.
Ditanya : vs’ ( kecepatan senapan ) ?
Pembahasan :
Ketika peluru ditembakkan, maka senapan akan terdorong ke belakang dan bergerak
dengan kecepatan tertentu. Berdasarkan hukum kekalan momentum maka diperoleh :
P1 = P2
mpvp + msvs = mpvp' + msvs' ⇒ 0 + 0 = 0,02 (20) + 2 vs'
⇒ -2 vs' = 0,4
⇒ vs' = -0,2 m/s
4
Jadi, kecepatan senapan saat peluru ditembakkan adalah 0,2 m/s ke belakang
(berlawanan dengan gerak pelurunya).
2) Seorang nelayan bermassa 50 kg naik di atas sebuah sampan bermassa 100 kg yang
bergerak dengan kecepatan 20 m/s. Jika nelayan tersebut lompat dengan kecepatan 2
m/s dari sampan dengan arah yang sama dengan arah gerak sampan, maka tentukanlah
kecepatan perahu sesaat nelayan tersebut melompat !
Jawab :
Diketahui : m = 50 kg ; ms = 100 kg
v = vs = 20 m/s ; v' = 2 m/s
Ditanya : vp’ = ...... ?
Pembahasan :
Dengan rumus hukum kekekalan momentum diperoleh :
mv + mpvp = mv' + mpvp' ⇒ 50(20) + 100(20) = 50(2) + 100 vp'
⇒ 1000 + 2000 = 100 + 100 vp'
⇒ 2900 = 100 vp'
⇒ vp' = 29 m/s.
3) Dua buah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling mendekati seperti
pada gambar.
Jika v'2 adalah kecepatan benda (2) setelah tumbukan ke kanan dengan laju 5 m.s−1,
maka besar kecepatan v'1 (1) setelah tumbukan adalah ...
Jawab :
Diketahui : m1 = m2 ; v1 = 8 m/s ; v2 = – 10 m/s (arah ke kiri) ; v2’ = 5 m/s
Ditanya: v1’= ............ ?
Pembahasan :
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
m1 dan m2 dicoret karena sama.
v1 + v2 = v1’ + v2’
5
8 m/s + (– 10 m/s) = v1’ + 5 m/s => – 2 m/s = v1’ + 5 m/s
v1’ = – 2 m/s – 5 m/s
= – 7 m/s ( arah kekiri )
Keduanya kemudian bertumbukan dan setelah tumbukan kedua benda berbalik arah
dengan kecepatan A = 4 m/s dan kecepatan B = 2 m/s. Kecepatan benda B sebelum
tumbukan adalah...
Jawab :
Diketahui : mA = 4 kg ; mB =5 kg ; vA = 6 m/s ; vA’ = – 4 m/s (berbalik arah ke kiri)
vB’ = 2 m/s
Ditanya : vB = ... ?
Pembahasan :
mA vA + mB vB = mA vA1 + mB vB1
4 . 6 + 5 . vB = 4 . (– 4) + 5 . 2
24 + 5 . vB = – 16 + 10
5 . vB = – 6 – 24
5 . vB = – 30
vB = – 6 m/s ( arah kiri )
5) Dua buah benda masing-masing 8 kg dan 4 kg bergerak dengan kecepatan 11 m/s dan 7
m/s saling berlawanan arah, kedua benda tersebut bertumbukan. Tentukan kecepatan
akhir kedua benda dan arahnya setelah tumbukan, jika terjadi :
a) Tumbukan Lenting Sempurna
b) Tumbukan Lenting Sebagian ( e = 0,4 )
c) Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali.
Jawab :
Diketahui : m1= 8 kg ; m2= 4 kg
v1= -11 m/s ( kekiri ) ; v2 = 7 m/s
6
Ditanya : v1’= ... ?
v2’= ....?
Pembahasan :
a) Hukum Kekekalan Momentum
P1 + P2 = P1’ + P2’
m1.v1 + m2.v2 = m1.v1’ + m2.v2’
8(-11) + 4.7 = 8 v1’ + 4 v2’
-88 + 28 = 8 v1’ + 4 v2’
-60 = 8 v1’ + 4 v2’
8 v1’ + 4 v2’ = -60 ...... (1)
Hukum Koefisien Restitusi (e)
𝐯𝟏’ – 𝐯𝟐’
= -1
𝐯𝟏−𝐯𝟐
𝐯𝟏’ – 𝐯𝟐’
= -1
−𝟏𝟏−𝟕
𝐯𝟏’ – 𝐯𝟐’
= -1
−𝟏𝟖
v1’ – v2’ = 18 ........ (2)
v1’ – v2’ = 18
v1’ – (-17) = 18
v1’ + 17 = 18
v1’ = 1 m/s ( ke kanan )
7
8 v1’ + 4 v2’ = -60 x 1 8 v1’ + 4 v2’ = -60
v1’ – v2’ = 7,2 x 8 8 v1’ – 8 v2’ = 57,6
12 v2’= -117,6
v2’= -9,8 m/s ( ke kiri )
v1’ – v2’ = 7,2
v1’ – (-9,8) = 7,2
v1’ + 9,8 = 7,2
v1’ = - 2,6 ( ke kiri )
𝟖. (−𝟏𝟏) + 𝟒. 𝟕
𝒗′ =
𝟖+𝟒
−𝟖𝟖 + 𝟐𝟖
𝒗′ =
𝟏𝟐
−𝟔𝟎
𝒗′ =
𝟏𝟐
𝒗′ = −𝟓 𝒎/𝒔
v’ = v1’= v2’ = - 5 m/s ( ke kiri )
DAFTAR PUSTAKA
8
ZK, Afdan. ( 2012 ). Pembahasan Hukum Kekekalan Momentum , Didapat dari situs
https://pustakafisika.wordpress.com/2012/09/27/pembahasan-hukum-kekekalan-
momentum/ Di akses pada 12/11/2015 pukul 06.50 WIB