Anda di halaman 1dari 28

Vol.XIII/No.

4/Desember 2018 ISSN: 0126-4605

Pendidikan
Berbasis Standar
KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL 2019

Dialog Pendidikan Anatara BSNP,


Balitbang, dan TASS:
Tantangan Mutu PendidikanNasional
DAFTAR ISI
3 PENDIDIKAN BERBASIS
STANDAR PENGANTAR REDAKSI

8 KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL


2019; PERLUASAN UNBK DAN
P embaca yang budiman. Tidak terasa,
kita sudah di penghujung tahun
2018. Sebagai bentuk apresiasi kepada
PERLAKUKAN KHUSUS BAGI para pembaca setia Buletin BSNP, kali
DAERAH TERDAMPAK GEMPA ini kami sajikan kado istimewa. Mulai
edisi ini, kami sajikan tulisan tentang
12 DIALOG PENDIDIKAN ANTARA Pendidikan Berbasis Standar secara
BSNP,BALITBANG, DAN berseri. Tulisan ini merupakan hasil kerja
tim ahli BSNP pada tahun 2018. Kado
TASS: TANTANGANMUTU
kedua adalah kebijakan Ujian Nasional
PENDIDIKAN NASIONAL
tahun 2019. Secara umum, kebijakan UN
tahun 2019 tidak jauh berbeda dengan
15 DISKUSI STANDAR NASIONAL
kebijakan UN tahun 2018. Perbedaan
PENDIDIKAN BERBASIS HAM DAN pada jadwal pelaksanaan UN dan jumlah
PERSPEKTIF GENDER peserta. Kado lainnya adalah dialog
seputar standar nasional pendidikan
17 UJI PUBLIK RANCANGAN yang dilakuakn BSNP bersama TASS
STANDAR NASIONAL dan Komnas Nasional Anti Kekeraran
PENDIDIKAN Terhadap Perempuan. Seperti biasa,
edisi kali ini juga dilengkapi dengan lensa
19 BSNP, KEMDIKBUD, DAN KEMENANG BSNP dalam bentuk foto-foto kegiatan.
MENYEPAKATI RANCANGAN Selamat membaca.
STANDAR SMK/MAK
Gambar Sampul: Depan dari kiri ke kanan Djemari
Mardapi Ketua tim evaluasi Standar Penilaian,
22 LENSA BSNP Khomsiyah Anggota BSNP, Inayatullah Sekretaris
Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Bambang Suryadi
Ketua BSNP, dan Zainal A. Hasibuan Anggota
BSNP berfoto bersama dengan tim ahli, pakar, dan
peserta kegiatan Uji Publik dan Evaluasi Standar
Nasional Pendidikan di Bekasi, tanggal 26-28
Oktober 2018.

Penanggungjawab Redaksi Pelaksana Sekretaris Redaksi


Bambang Suryadi Teuku Ramli Zakaria Ning Karningsih
Nurul Najmah
Pemimpin Redaksi Penyunting/Editor
Kiki Yuliati Titi Savitri Prihatiningsih
Ipung Yuwono BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Redaksi Eksekutif Djoko Luknanto Gedung D Lantai 2, Mandikdasmen
Zainal A. Hasibuan Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan
Nanang Arif Guntoro Desain Grafis & Fotografer Email: info@bsnp-indonesia.org
Zaki Su’ud Arief Rifai Dwiyanto Telp. (021) 7668590 Fax. (021) 7668591
Khomsiyah Ibar Warsita Website: http://www.bsnp-indonesia.org

2 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


Pendidikan
Berbasis Standar
Bagian Pertama
Tim BSNP 1

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada tahun 2018


menyusun buku Pendidikan Berbasis Standar: Kerangka dan
Penerapannya di Indonesia. Proses penyusunan buku ini dimulai
pada bulan Maret sampai dengan November 2018. Tim yang terlibat
adalah anggota BSNP dan tim ahli dari berbagai perguruan tinggi.
Buku Pendidikan Berbasis Standar ini terdiri atas enam bab, yaitu
Pendahuluan, Falsafah dan Arah Pendidikan Nasional, Pendidikan
Berbasis Standar, Implikasi Pendidikan Berbasis Standar, Prospek
Masa Depan Pendidikan Nasional Berbasis Standar, dan Penutup.
Pada masing-masing bab, ada beberapa sub-bab yang diuraikan
secara jelas. Mengingat pokok-pokok pemikiran dalam buku tersebut
sangat penting dan perlu diketahui publik, maka Buletin BSNP mulai
edisi empat 2018, menuangkannya dalam bentuk artikel secara berseri.
Selamat membaca.

Pendahuluan berbasis standar dengan pemberlakuan Undang-

B
angsa Indonesia dibentuk dengan tujuan undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
yang salah satunya adalah mencerdaskan 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN).
kehidupan bangsa sebagaimana dinyatakan Dalam pasal 35 ayat (3) disebutkan bahwa pengem­
dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4. Pasal 31 bangan Standar Nasional Pendidikan (SNP) serta
ayat 3 dalam UUD 45 mengamanatkan bahwa Pe­ pemantauan dan pelaporan pencapaiannya seca­
merintah mengusahakan dan menyelenggara­ kan ra nasional dilaksanakan oleh suatu badan stan­
satu sistem pendidikan nasional, yang meningkat­ darisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu
kan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia pendidikan.
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Dua tahun kemudian terbit Peraturan Peme­
yang diatur dengan undang-undang. Amanat UUD rintah (PP) RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
45 ini secara implisit menyatakan bahwa penye­ Nasional Pendidikan (SNP) yang mengamanatkan
lenggaraan satu sistem pendidikan nasional ini 8 Standar Nasional Pendidikan. Ini menjadi bukti
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. keseriusan pemerintah untuk menyelenggarakan
Indonesia secara eksplisit memulai pendidikan satu sistem pedidikan nasional. Standar Nasional
Pendidikan adalah kriteria minimal tentang
1 Anggota BSNP dan para akademisi dari berbagai perguruan sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
tinggi.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 3


Standar Nasional Pendidikan terdiri atas Standar dan membentuk watak serta peradaban bangsa
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, yang bermartabat. Peraturan Pemerintah Nomor 19
Standar Penilaian, Standar Pendidikan dan Tenaga Tahun 2005 menetapkan bahwa Standar Nasional
Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Pendidikan disempurnakan secara terencana,
Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan
Pendidikan. perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
Fungsi Standar Nasional Pendidikan adalah Ada beberapa alasan mengapa buku “Pendidikan
sebagai dasar dan acuan dalam perencanaan, Berbasis Standar” ini penting ditulis. Alasan
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam pertama, standar adalah tuntutan sistem global.
rangka mewujudkan pendidikan nasional yang Stan­dar diperlukan untuk kepentingan pengakuan
bermutu. Tujuan Standar Nasional Pendidikan dan kesetaraan, dan untuk merespon perubahan
adalah untuk menjamin mutu pendidikan nasional tatanan global. Arus mobilisasi warganegara Indo­
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa nesia ke macanegara, baik untuk mengikuti pen­
didikan, keperluan pekerjaan, ataupun menjadi
individu yang berperan global lainnya hanya
mung­kin terjadi apabila ada pengakuan kesetaraan
Penetapan Undang- atas kompetensi warganegara Indonesia di kancah
global.
Undang dan Peraturan Pengakuan dunia atas kesetaraan hasil sistem
Pemerintah tentang pendidikan nasional secara berkala dinilai
dan dipantau oleh berbagai pihak eksternal,
standar nasional seperti Organisation for Economic Cooperation

pendidikan merupakan and Development (OECD) melalui Program for


International Student Assessment (PISA) atau the
bukti keseriusan International Association for the Evaluation of
Educational Achievement (IEA) melalui Trends
pemerintah untuk in International Mathematics and Science Study
menyelenggarakan (TIMMS) dan Progress in International Reading
Literacy Study (PIRLS). PISA, TIMSS, dan PIRLS
satu sistem pedidikan merupakan program penilaian tingkat dunia

nasional. Standar yang secara implisit menunjukkan bahwa sistem


pendidikan global menganut standar sistem
Nasional Pendidikan pendidikan berbasis standar. PISA adalah penilaian
tingkat dunia yang diselenggarakan tiga-tahunan,
adalah kriteria minimal bertujuan untuk menguji performa akademis anak-
tentang sistem anak sekolah berusia 15 tahun. Tujuan dari studi
PISA adalah untuk menguji dan membandingkan
pendidikan di seluruh prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia,

wilayah hukum Negara dengan maksud untuk meningkatkan metode-


metode pendidikan dan hasil-hasilnya.
Kesatuan Republik Sementara itu, TIMSS adalah rangkaian peni­
laian internasional tentang pengetahuan mate­
Indonesia (NKRI) matika dan sains dari para pelajar kelas IV dan VIII
di berbagai belahan dunia. Pelajar-pelajar yang ikut

4 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


Bambang Soedibyo Menteri Pendidikan Nasonal periode 2004-2009 (berdiri) nara sumber diskusi
“Pendidikan Berbasis Standar: Reflektif dan Prospektif” menyampaikan materi tentang pendidikan berbasis
standar, di Jakarta (14/5/2018). Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Indonesia
menerapkan pendidikan berbasis standar.

serta berasal dari kumpulan sistem pendidikan yang yang diselenggarakan. Penilaian pendidikan ini
beragam dalam hal pembangunan ekonomi, lokasi men­ jadi indikator tentang kapasitas siswa Indo­
geografis, dan banyak penduduk. Dalam setiap ne­sia dalam penguasaan ilmu pengetahuan. Kom­
sistem pendidikan yang ikut serta, setidaknya 4.500 petensi siswa Indonesia harus setara agar dapat
sampai 5.000 pelajar dinilai. diakui untuk berkiprah di sistem global. Kapasitas
PIRLS adalah studi internasional tentang literasi siswa hanya dapat dicapai dengan baik melalui
membaca untuk siswa sekolah dasar (kelas IV) yang sistem pendidikan yang berlandaskan pada standar
penyelenggaraannya dikoordinasi oleh IEA yang pendidikan yang efektif untuk mencapai kompetensi
berkedudukan di Amsterdam, Belanda). PIRLS siswa yang diharapkan. Standar pendidikan
diselenggarakan setiap lima tahun, yaitu pada tahun menjadi dasar dalam perancangan kurikulum dan
2001, 2006, 2011, dan seterusnya. Indonesia mulai proses pendidikan, penyiapan sarana prasarana,
berpartisipasi pada PIRLS tahun 2006 yang diikuti pembiayaan, dan tentunya penyiapan guru dengan
oleh 45 negara atau negara bagian berpartisipasi kompetensi yang sesuai untuk mencapai kompetensi
sebagai peserta. lulusan sesuai harapan.
Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai sis­ Secara individual, siswa-siswi Indonesia telah
tem penilaian pendidikan yang dilakukan oleh ber­ banyak menunjukkan prestasi akademik secara
bagai organisasi pendidikan dan ekonomi dunia internasional dalam bidang inovasi, sains, robotik,
bermanfaat sebagai salah satu cara mengevaluasi riset, dan karya ilmiah lainnya. Ini menunjukkan
diri tentang hasil dari sistem pendidikan nasional bahwa sistem pendidikan Indonesia sudah mem­

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 5


berikan hasil yang diakui dunia. Namun prestasi
tersebut bersifat individual dan belum mewakili
prestasi siswa secara nasional. Oleh karena itu hasil
ini masih harus ditingkatkan agar lebih massal dan Penetapan standar
ajeg dari waktu ke waktu.
Alasan kedua, kompleksitas sistem pendidikan
bukan untuk mengekang
nasional memerlukan manajemen sistem yang kepala sekolah, guru,
efek­tif. Standar diperlukan sebagai panduan para
pelaku dalam sistem pendidikan dalam peren­ dan praktisi pendidikan,
canaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan,
terutama karena sistem pendidikan bersifat
sebaliknya, ia memberi
dinamis, dalam lingkungan yang sangat beragam. peluang kepada satuan
Pendidikan merupakan proses pengembangan
ba­kat dan watak manusia agar menjadi manusia
pendidikan untuk
berakhlak mulia, berpengetahuan dan terampil. berkreasi dan berinovasi
Sistem pendidikan Indonesia harus tetap meng­
hormati, mempertimbangkan, sekaligus menjaga dalam mengembangkan
keberagaman dan kekhasan watak, karakter, po­
tensi, dan bakat individu-individu yang terlibat
pendidikan yang
dalam sistem pendidikan ini. bermutu sesuai dengan
Standar tentang guru, sarana prasarana, dan
pengelolaan misalnya, diperlukan agar proses pen­
kekuatan dan kelemahan
didikan mencapai tujuan pembentukan manusia masing-masing.
yang paripurna dan hasilnya cukup konsisten di
se­
luruh Indonesia. Penetapan delapan standar
nasio­ nal pendidikan ditujukan untuk menjadi
acuan bagi pengelola pendidikan untuk menjamin
keberhasilan tugas pendidikan yang mulia. dan jenjang pendidikan yang diselenggarakan di
Dalam praktiknya, satuan pendidikan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengacu pada
ele­
men-elemen dalam sistem pendidikan dapat Standar Nasional Pendidikan, satuan pendidikan
menyesuaikan strategi, program maupun targetnya me­mastikan bahwa lulusannya dapat melanjutkan
dalam menerapkan standar pendidikan sesuai ke jenjang berikutnya, baik pada jalur yang sama
dengan karakteristik dan kondisi masing-masing. maupun berbeda jalur pendidikan. Misalnya,
Karena alasan itulah, standar nasional pendidikan seorang lulusan SMP, berdasarkan standar nasional
merupakan standar minimal. Jadi penetapan pen­didikan, harus memiliki kompetensi yang sesuai
standar bukan untuk mengekang kepala sekolah, dengan syarat bagi kesertaannya di jenjang SMA,
guru, dan praktisi pendidikan, sebaliknya, ia SMK di jalur pendidikan formal maupun Program
memberi peluang kepada satuan pendidikan untuk Paket C di jalur pendidikan nonformal.
berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan Sebagai salah satu acuan dalam perencanaan,
pendidikan yang bermutu sesuai dengan kekuatan pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan, standar
dan kelemahan masing-masing. menjadi ukuran atau kriteria yang sama bagi ber­
Alasan Ketiga adalah penetapan standar pen­ bagai elemen pelaksana dan penyelenggara pendi­
didikan juga sebagai salah satu perangkat jaminan dikan, terutama dalam pemantauan, pengawasan,
mutu pendidikan dan compatibility berbagai jalur dan jaminan mutu hasil pendidikan, misalnya

6 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


melalui akreditasi. yang sistem dan kurikulum pendidikannya sangat
SNP menjadi dasar pelaksanaan akreditasi beragam. Pendidikan berbasis standar yang dikelola
satuan pendidikan. Penilaian mutu untuk ke­ oleh BSNP dapat memersatukan keragaman itu
pen­tingan akreditasi harus mengacu pada SNP. karena dijadikan acuan bersama penyelenggara
SNP dan akreditasi merupakan dua hal yang pendidikan, negeri maupun swasta, di Indonesia.
tidak dapat dipisahkan ibarat dua sisi mata uang. Sekolah dan madrasah berusaha memenuhi stan­dar
Akreditasi menjadi acuan masyarakat lokal dan minimal pendidikan nasional, agar dapat diterima
dunia untuk menilai mutu lembaga pendidikan. secara nasional bahkan global. Misal, lulusan
Sistem akreditasi nasional harus mengacu dan sekolah dan madrasah di Kalimantan, Sumatera,
mempertimbangkan sistem-sistem akreditasi in­ dan Sulawesi, dapat diterima atau dapat bersaing
ter­
nasional agar hasilnya diakui dunia. Artinya, dengan lulusan sekolah dan madrasah di Jawa.
baik standar pendidikan maupun akreditasi sama- Demikian pula sebaliknya.
sama harus mempertimbangkan standar-standar Alasan terakhir atau kelima, gagasan tentang
pendidikan dan sistem akreditasi yang berlaku di pendidikan berbasis standar sangat diperlukan
negara lain. dan dinantikan oleh para pemangku kepentingan
Budi Widiarko dalam Euforia Perguruan Tinggi sebagai acuan dan panduan dalam menerapkan
Disruptif (Kompas, 2018) mengingatkan, orientasi sistem pendidikan berbasis standar. Namun de­
berlebihan pada akreditasi, pemeringkatan, dan mikian, gagasan tersebut belum dituangkan dalam
produktivitas ilmiah telah menjauhkan universitas sebuah buku secara sistematis dan terstruktur.
dari jati dirinya sebagai rumah belajar. Kampus Sementara kebutuhan publik terhadap gagasan
dan dunia pendidikan tinggi semakin didominasi tersebut semakin meningkat, baik untuk kepen­
oleh sosok para peneliti yang lebih mengutamakan ting­an akademik maupun untuk kepentingan
publikasi ilmiah dalam jurnal bereputasi dan ke­ pengambilan kebijakan dan keputusan.
mampuan meraup dana penelitian dari berbagai Seiring dengan alasan sebagaimana diuraikan
sumber. Akibatnya, pengajaran sering harus dikor­ di atas, buku ini memiliki tujuan dan manfaat se­
bankan. bagai berikut. Pertama, mendokumentasikan
Kriteria dan ketentuan yang tertuang pada seja­
rah dan kebijakan PBS sebagai informasi
standar pendidikan tinggi adalah kriteria minimal. bagi masyarakat dan pemerintah. Buku ini ber­isi
Hal ini bermakna bahwa standar pendidikan tinjauan masa lalu, masa kini, masa depan pen­
adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi didikan berbasis standar di Indonesia. Buku ini
untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi sebagai acuan tentang PBS sehingga ada persamaan
bang­sa Indonesia. Kondisi dan situasi yang sangat pemahaman pemangku kepentingan tentang apa
beragam di Indonesia menuntut satu acuan yang itu PBS. Kedua, mengevaluasi kebijakan standar
sama untuk memastikan komparabilitasnya. Hal ini nasional pendidikan. Dalam perjalanannya, PBS
juga bermakna lebih luas bahwa standar nasional memerlukan reaktualisasi sesuai dengan tuntutan
pendidikan adalah salah satu alat pemersatu zaman seperti jumlah 8 (delapan) standar, struktur
bangsa. Makna ini lah yang menjadi alasan kelima dan sumber daya pengelola, tugas dan fungsi BSNP,
urgensi standar nasional pendidikan dalam sistem dan pembiayaan. Ketiga, bahan pertimbangan
pendidikan nasional. pengambilan kebijakan standar nasional pendidikan
Alasan keempat, standar nasional sebagai alat oleh pemerintah. PBS bukan saja penting bagi
pemersatu bangsa. Indonesia memiliki keragaman Indonesia tetapi lebih penting lagi bagaimana PBS
suku, agama, ras, bahasa, dan budaya. Demikian ke depan harus lebih baik sehingga pendidikan
juga dengan model pendidikannya. Selain sekolah, lebih baik dan lebih berdaya saing. (Bersambung)
Indonesia memiliki madrasah dan pesantren

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 7


KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL
2019
Perluasan UNBK dan Perlakukan Khusus
Bagi daerah Terdampak Gempa

P
emerintah akan menyelenggarakan Ujian Berbasis Komputer (UNBK) 2018 dan persiapan
Nasional pada bulan Maret sampai Mei 2019. UNBK 2019. Dilanjutkan dengan rapat koordinasi
Kebijakan UN tahun 2019, secara makro, bersama Balitbang, Direktorat terkait dan Kemenag
tidak jauh berbeda dengan kebijakan UN tahu 2018. pada tanggal 17 dan 23 Oktober 2018.
Perubahan pada aspek tanggal pelaksanaan dan
peserta UN. Untuk mengulas lebih lanjut kebijakan Apa hasil koordinasi tersebut?
UN 2019, tim Buletin BSNP melakukan wawancara Ada beberapa isu strategis yang dibahas dalam
dengan Ketua BSNP. Berikut ini laporan wawancara ra­
pat koordinasi, diantaranya penetapan jadwal
yang disampaikan dengan cara bertutur. UN, perluasan moda UNBK dengan prinsip berbagi
sumber (resource sharing), dan pelaksanaan UN di
Apa kebijakan Ujian Nasional 2019? daerah terdampak gempa, seperti di Lombok dan
Secara makro, kebijakan UN tahun 2019 tidak Sulawesi Tengah.
jauh berbeda dengan kebijakan UN tahun 2018.
Acuan pelaksanaannya masih tetap Permendikbud Kapan UN 2019 dilaksanakan?
Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil UN dilaksanakan pada akhir bulan Maret sampai
Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil dengan pertengahan bulan Mei 2019. Termasuk UN
Belajar oleh Pemerintah. Perbedaan pada jadwal Utama dan UN Susulan. Secara detailnya, UN SMK
pelaksanaan, peserta dan beberapa hal teknis dilaksanakan pada tanggal 25, 26, 27, dan 28 Maret
lainnya. Kebijakan teknis tersebut dituangkan 2019. UN SMA/MA dilaksanakan pada tanggal 1, 2,
dalam POS Penyelenggaraan Ujian Nasional yang 4, dan 8 April 2019. UN Susulan SMK dan SMA/MA
ditetapkan oleh BSNP. Oleh karent itu, POS UN dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 April 2019. UN
ditetapkan setiap tahun. Selain menetapkan POS SMP/MTs dilaksanakan pada tanggal 22-25 April
UN, BSNP juga menetapkan kisi-kisi UN 2019 2019, sedangkan UN Susulan pada tanggal 29 dan
sebagai ajuan dalam penyusunan soal. 30 April 2019. UN Paket C/Ula dilaksanakan pada
tanggal 12-16 April 2019. UN Paket B dilaksanakan
Apa persiapan yang dilakukan BSNP pada tanggal 10-13 Mei 2019. UN Susulan Paket C/
BSNP melakukan koordinasi dengan mitra, Ulya dilaksanakan pada tanggal 26-30 April 2019.
khususnya Balitbang dan Direktorat terkait di UN Susulan Paket B/Wustha dilaksanakan tanggal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta 17-21 Mei 2019.
Kementerian Agama. Demikian juga koordinasi Penjadwalan UN ini sengaja dibuat berbeda
dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP. Pada untuk masing-masing jenjang, dimulai dari SMK,
tanggal 8-11 Oktober, misalnya BSNP bersama kemudian SMA/MA, SMP/MTs, Paket C/Ulya dan
Puspendik melakukan evaluasi Ujian Nasional Paket B/Wustha. Harapannya, dengan waktu yang

8 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


Rapat koordinasi evaluasi dan persiapan pelaksanaan UN dan USBN di ruang Sidang BSNP Cipete.
Turut hadir dalam acara ini Sekretaris Balitbang, Kepala Puspendik, dan perwakilan dari masing-masing
direktorat terkait di Kemdikbud. Rapat dipimpin oleh Bambang Suryadi Ketua BSNP, pada hari Selasa, 30
Oktober 2018

berbeda ini, pelaksanaan UNBK dengan prinsip peserta UN Paket C/Ulya sebanyak 143.835, dan
berbagi sumber dapat dioptimalkan. peserta UN Paket B/Wustha sebanyak 66.613.
Peserta UN tahun 2019 mengalami kenaikan
Berarti ada UN pada bulan Ramadhan? 3% dibanding peserta UN tahun 2018 sebanyak
Ya, tidak bisa dihindari pelaksanaan UN 8.105.181.
pada bulan Ramadhan, khususnya untuk UN
Susulan/­Paket B/Wustha. Kementerian Pendidikan Apa moda pelaksanaan UN 2019?
dan Kebudayaan sudah berkoordinasi dengan UN tahun 2019 merupakan tahun kelima yang
Kementerian Agama terkait pelaksanaan UN pada dilaksanakan dengan moda Ujian Nasional Berbasis
bulan Ramadhan. Pihak Kemenag bisa menerima Komputer (UNBK). Belajar dari pengalaman dan
hal ini. Tidak ada masalah. success story pelaksanaan UNBK saat ini, maka
moda pelaksanaan UN 2019 adalah dengan UNBK.
Berapa peserta UN 2019? Jadi UNBK sudah menjadi mainstreaming dalam
Berdasarkan data dari Balitbang per tanggal pelaksanaan UN masa depan.
17 April 2018, jumlah peserta UN 2019 sebanyak
8.333.203 siswa. Rinciannya, peserta UN SMP/MTs Apakah ada target tertentu dalam
sebanyak 4.443.828, peserta UN SMA/MA sebanyak pelaksanaan UNBK 2019?
2.092.369, peserta UN SMK sebanyak 1.586.558, Tentu ada target yang ditetapkan. Pada jenjang

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 9


Totok Supratyitno Kepala Balitbang, memberikan arahan dalam acara Rapat Koordinasi Evaluasi Sistem
Aplikasi UNBK 2018 dan Persiapan Pelaksanaan UNBK 2019, di Jakarta, 8-11 Oktober 2018.

SMP target UNBK adalah 85 persen, sedangkan pada Bagaimana strategi yang yang
jenang MTs targetnya adalah 100 persen. Target pada dilakukan untuk mencapai target
jenjang SMA, MA, dan SMK juga 100 persen. Target tersebut?
Program Paket B dan Paket C juga 100 persen. Untuk mencapai target tersebut, ada dua pola
dalam pelaksanaan UNBK. Pertama, pola mandiri.
Mengapa Target UNBK SMP 85% dan Artinya, satuan pendidikan yang memiliki kelayakan
MTs 100%? Ada perbedaan, padahal infrastruktur melaksanakan UNBK di tempatnya
pada jenjang yang sama? sendiri dengan sumber daya yang ada. Kedua, pola
Penetapan target ini dilakukan oleh masing- berbagi sumber (resource sharing). Artinya, satuan
masing direktorat terkait. Pada jenjang SMP pendidikan, misalnya SMP, yang belum memiliki
yang berada di bawah pembinaan Kemendikbud, infrastruktur dapat melakukan UNBK dengan
target tersebut ditetapkan oleh direktorat menggunakan infrastruktur milik SMA, SMK,
pembinaan SMP, yaitu 85%. Tentu penetapan atau MA. Jadi penerapan berbagi sumber ini bisa
target ini sudah mempertimbangkan kondisi di dilakukan dengan lintas jenjang, lintas negeri dan
lapangan, diantaranya ketersediaan infrastruktur swasta. Bahkan bisa juga menggunakan infrastruktur
dan jumlah sekolah. Demikain juga, MTs yang milik pemerintah daerah. Dengan pola seperti ini,
di bawah pembinaan Kementerian Agama, kami optimis target tersebut bisa dicapai.
berani menetapkan target 100 persen, sudah
mempertimbangkan berbagai aspek. Jadi, tidak Bagaimana pelaksanaan UN di daerah
perlu dipermasalahkan dengan adanya perbedaan terdampak gempa, seperti Lombok dan
target ini. Ingat, ini target. Dalam realisasinya nanti, Sulawesi Tengah?
bisa terjadi perubahan. Tapi, paling tidak dari awal, Dalam rapat koordinasi antar BSNP,
kita sudah memiliki perencanaan dan impian. Kemendikbud, dan Kemenag, telah disepakati

10 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


moda pelaksanaan UN di daerah terdampak gempa
dapat dilakukan dengan moda Ujian Nasional
Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Saat ini, masih
dalam proses pendataan seberapa banyak satuan Kepada para peserta
pendidikan yang akan melaksanakan UNKP.
UN, kami pesankan:
Apa ada kebijakan lain bagi daerah utamakan kejujuran dan
terdampak gempa, selain dengan moda
UNKP? percaya diri. Nilai yang
Tentu ada kebijakan lain. Sebab proses
pembelajaran di daerah terdampak gempa tersebut
dicapai dengan kejujuran
belum bisa dilakukan secara normal. Masih dan percaya diri,
dilakukan di tenda darurat atau semi permanen.
Selain itu, kondisi psikologis siswa juga masih belum meskipun rendah, lebih
stabil. Situasi seperti ini pasti akan berdampak pada
terhormat daripada nilai
ketuntasan belajar dan capaian kurikulum. Oleh
karena itu, waktu pelaksanaan UN di daerah ini yang dicapai dengan
akan ditetapkan tersendiri. Tapi, sampai saat ini
belum ditetapkan. Pihak Kementerian Pendidikan
kecurangan, meskipun
dan Kebudyaan masih perlu koordinasi dengan nilainya tinggi. Prestasi
dinas pendidikan dan LPMP di daerah tersebut.
penting, jujur yang
Bagaimana pelaksanaan UN bagi siswa utama.
berkebutuhan khusus?
Bagi siswa berkebutuhan ada kebijakan
tersendiri. Pelaksanaan UN bagi pesereta didik
SLB dan sekolah inklusi tetap dilaksanakan, namun
tidak wajib (pilihan). Moda pelaksanaan UN
dengan kertas. Akan dilakukan pendataan berapa
jumlah peserta didik pada SLB dan sekolah inklusi rendah, lebih terhormat daripada nilai yang dicapai
yang akan mengikuti UN. dengan kecurangan, meskipun nilainya tinggi.
Prestasi penting, jujur yang utama.
Apa pesan khusus untuk peserta UN
2019? Bagaimana pemanfaatn hasil UN untuk
Pelaksanaan Ujian Nasional bukan hanya seleksi ke jenjang pendidikan yang lebih
sebagai bentuk tanggungjawab konstitusional, tetapi tinggi?
juga tanggungjawab moral. Ujian atau evaluasi Pemanfaatan hasil UN untuk dijadikan bahan
bagi anak didik adalah bagian dari pendidikan. pertimbangan masuk ke pendidikan yang lebih
Maka hindarkan dan cegah semua upaya yang tinggi merupakan amanat undang-undang. Bukan
mengarah pada ketidakjujuran, karena itu jelas kebijakan BSNP. Oleh karena itu, jika ada sekolah
akan mengingkari hakekat pendidikan. atau perguruan tinggi yang tidak menggunakan
Kepada para peserta UN, kami pesankan: hasil UN untuk dijadikan dasar pertimbangan
utamakan kejujuran dan percaya diri. Nilai yang dalam penerimaan siswa atau mahasiswa baru,
dicapai dengan kejujuran dan percaya diri, meskipun mereka yang harus menjelaskannya. 

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 11


DIALOG PENDIDIKAN ANTARA BSNP,
BALITBANG, DAN TASS:
TANTANGAN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL

Jenny Lewis Capacity Review and Development Adviser,TASS menyerahkan laporan akhir mengenai
Tinjauan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia kepada
Bambang Suryadi Ketua BSNP.

I
su tentang kualitas pembelajaran, guru, pendidikan sebagai bentuk penjaminan mutu
kepemimpinan sekolah, dan budaya akademik pedidikan diterapkan dengan berorientasi pada
merupakan permasalahan yang dihadapi di kepatuhan (compliance) dan kinerja (performance).
banyak negara, termasuk Indonesia. Dalam konteks Peralihan paradigma dari penjaminan mutu
penjaminan mutu, diantara permasalahan yang (quality assurance) ke peningkatan mutu (quality
dihadapi adalah lemahnya komitmen, rendahnya improvement) mutlak dilakukan.
kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan data Demikian catatan penting dari diskusi dan
yang belum optimal, dan keterbatasan sosialisasi dialog tentang standar nasional pendidikan dan
kebijakan pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan penjaminan mutu pendidikan antara BSNP,
perubahan mindset, perilaku, kerangka kerja, dan Balitbang, dan Technical Assistance for Education
instrumen untuk memastikan standar nasional Systems Strengthening (TASS), pada hari Selasa

12 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


(23/10/2018) di ruang sidang BSNP, Cipete Jakarta
Selatan. Turut hadir dalam acara ini anggota
BSNP, Totok Suprayitno Kepala Balitbang, Dadang
Sudiyarto Sekretaris Balitbang, Kementerian Pen­
Tantangan utama yang
didikan dan Kebudayaan. Dari pihak TASS, ada dihadapi Indonesia adalah
empat orang, yaitu Jenny Lewis, Capacity Review meningkatkan mutu
and Development Adviser, Joanne Dowling, Facility
Director, Ingga Danta Vistara, Facility Manager, dan
penyediaan pendidikan
Rani Norhadhi. dan mutu hasil pendidikan
Menurut Jenny Lewis, program TASS adalah
mendukung Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Jenny Lewis, Capacity
dan Menengah dalam melakukan tinjauan sistem Review and Development
penjaminan mutu pendidikan untuk pendidikan Adviser, TASS
dasar dan menengah di Indonesia. Sehubungan
dengan telah selesainya laporan akhir Tinjauan
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan tersebut,
TASS melakukan audiensi dengan BSNP. Metode yang digunakan adalah metode survei
“Tujuan audiensi ini adalah untuk menyam­ di lima provinsi, yaitu Bengkulu, Jawa Tengah,
paikan laporan dan mendiskusikan tentang im­ Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan
ple­mentasi standar nasional pendidikan dan pen­ Papua Barat. Di masing-masing provinsi dipilih dua
jaminan mutu pendidikan di Indonesia”, ucap Jenny kabupaten/kota (satu pedesaan dan satu perkotaan).
Lewis. Kota yang dipilih meliputi Bengkulu, Salatiga,
Di Indonesia, tambah Jenny Lewis, penjaminan Samarinda, Mataram, dan Sorong, sedangkan
mutu pendidikan menjadi tanggungjawab bersama lima kabupaten yang dipilih meliputi Bengkulu
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Utara, Kebumen, Kuta Barat, Lombok Tengah, dan
Kementerian Agama, pemerintah provinsi, dan Manokwari. Responden yang dipilih berjumlah
pemerintah kabupaten/kota. Dalam sepuluh tahun 940 orang, 500 responden provinsi, 420 responden
terakhir, penyediaan dan akses ke pendidikan kabupaten/kota, dan 20 responden nasional (pusat).
telah mencapai kemajuan, namun ada sejumlah Mereka meliputi pengawas, kepala sekolah, anggota
tantangan yang diharapi pemerintah Indonesia. tim penjaminan mutu pendidikan, dan guru. Pada
Diantara tantangan tersebut adalah peningkatan tingkat provinsi dan kabupaten/kota, responden
mutu pembelajaran belum optimal, penerapan melibatkan personil dinas pendidikan, fasilitator
sistem penjaminan mutu yang masih rendah, serta penjaminan mutu pendidikan, personil LPMP, dan
kompetensi dan profesionalisme guru yang perlu anggota tim penjaminan mutu provinsi. Selain itu,
ditingkatkan. di tingkat pusat, responden yang dipilih meliputi
“Tantangan utama yang dihadapi Indonesia unsur-unsur Ditjen Dikdasmen, Puspendik, BAN
adalah meningkatkan mutu penyediaan pendidikan S/M, BSNP, dan anggota satuan tugas penjaminan
dan mutu hasil pendidikan”, ucap Lewis. mutu pendidikan.
Joanne Dowling, Facility Director mengatakan Bambang Suryadi Ketua BSNP dalam sam­
bahwa tujuan TASS melakukan tinjauan sistem butannya mengatakan bahwa standar nasional
penjaminan mutu pendidikan nasional adalah pendidikan bertujuan untuk menjamin mutu
untuk memetakan program penjaminan mutu dan pendidikan dalam rangka mencerdaskan ke­
dampaknya terhadap peningkatan mutu pendidikan hidupan bangsa dan membentuk watak serta pera­
nasional serta tindak lanjut yang harus dilakukan. daban bangsa yang bermartabat. Dalam konteks

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 13


penjaminan mutu ini, progam TASS sangat anggota BSNP mengatakan penelitian ini sangat
relevan dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas menarik, sebab kita menghadapi berbagai masalah
pendidikan nasional. dan berbagai upaya dilakukan, tapi belum berhasil.
“Hasil reviu yang dilakukan TASS konsisten “Kita memerlukan energi ekstra untuk menye­
dengan laporan Bank Dunia (2018) yang manyata­ lesaikan masalah pendidikan bangsa ini. Tidak
kan bahwa di berbagai negara, termasuk Indonesia, mudah. Kebijakan yang berubah-ubah karena
belum terjadi pembelajaran yang berkualitas. Anak- dipengaruhi oleh kebijakan politik. Oleh karena
anak, pada kenyataannya bersekolah, tetapi mereka itu, para pengambil kebijakan dan keputusan
tidak belajar. Inilah yang dalam laporan Bank di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dunia disebut dengan schooling without learning”, mesti memahami hasil penelitian ini dan me­
ucap Bambang. nindaklanjutinya”, ucap Ucok panggilan akrab
Lebih lanjut Bambang mengatakan bahwa anggota BSNP tersebut.
permasalah peningkatan mutu pendidikan nasional Zaki Su’ud anggota BSNP menyadari betul
tidak hanya ditemukan di lapangan, yakni pada bahwa Indonesia masih mengalami berbagai ma­
tingkat sekolah/madarasah, tetapi juga ada di pusat, salah pendidikan. Diantaranya adalah masalah
yakni pada standar nasional pendidikan. Oleh insfrastruktur, kualitas guru, dan kualitas pem­
karena itu, pada tahun ini BSNP bersama Balitbang bela­
jaran. Penyelesaian masalah ini tidak bisa
dan Direktorat terkait di lingkungan Kemdikbud, dilakukan dalam waktu singkat dan diperlukan
melakukan revisi terhadap standar nasional peran pemerintah pusat dan daerah.
pendidikan. “Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan
Totok Suprayitno Kepala Balitbang berpan­ masyarakat memiliki peran yang sangat strategis
dangan, selain rendahnya kualitas sumber daya dalam melakukan transformasi pendidikan nasio­
manusia, salah satu faktor penting yang membuat nal. Namun, sejauh mana peran ini dilakukan,
mutu pendidikan kitia masih rendah karena adanya kita belum tahu persis. Oleh karena itu, problem
kecenderungan untuk melakukan pendekatan yang ada perlu dipetakan dan peran tersebut di­
regu­ lasi dalam menyelesaikan permasalahan distribusikan, mulai dari pusat sampai ke daerah”,
pendidikan. ucap Zaki.
“Masalah birokrasi kita adalah kecenderungan Pada bagian akhir paparannya, Lewis atas nama
menyelesaikan masalah dengan pendekatan regu­ TASS merekomendasikan kepada Kemendikbud
lasi. Setiap muncul masalah, diselesaikan dengan untuk mengubah fokus penjaminan mutu pen­
regulasi. Dampaknya, para pelaku pendidikan, didikan dari penjaminan mutu pendidikan menjadi
mulai dari guru, kepala sekolah, sampai dengan peningkatan mutu sekolah dan penjaminan pe­
pengawas, ketika muncul masalah, mereka lebih ningkatan mutu sekolah. Kemendikbud juga perlu
sibuk mendiskusikan dari segi regulasi, bukan pada mengembangkan kerangka kerja peningkatan mutu
solusinya”, ucap Totok. sekolah yang mengartikulasikan tujuan jangka
Selain itu, Kepala Balitbang juga berharap pendek dan menengah serta visi untuk peningkatan
supaya TASS dapat bekerja sama dengan Direktorat mutu sekolah.
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan untuk Selain itu, Kemendikbud perlu membangun
mengukur kinerja guru. Selain berdialog dengan ke­pe­milikan dan komitmen terhadap peningkatan
BSNP dan Balitbang, TASS juga perlu berdialog mutu sekolah dan penjaminan mutu sekolah di
dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga semua jenjang sistem pendidikan dengan me­mas­
Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan tikan bahwa personil pemerintah nasioal dan daerah
Kebudayaan. memberikan kontribusi terhadap pengembangan
Merespon laporan tersebut, Zainal A. Hasibuan program peningkatan mutu sekolah nasional. 

14 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


DISKUSI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
BERBASIS HAM DAN PERSPEKTIF GENDER

Suasana dialog seputar standar nasional pendidikan berbasis HAM dan perspektif gender di ruang sidang
BSNP, Selasa, 30 Oktober 2018. Dari kiri ke kanan, Tini S, Nahe’I Nahi, Nina Nurmila, Kiki Yuliati, Bambang
Suryadi, dan Zaki Su’ud. Turut hadir dalam dialog, namun tidak nampak di dalam foto, Nur Qomariyah
(Komnas Perempuan), Djoko Luknanto, Nanang Arif Guntoro, Khomsiyah, dan Teuku Ramli Zakaria.

B
SNP sebagai badan independen yang dalam standar nasional pendidikan ada rumusan
memiliki kewenangan mengembangan stan­ yang menjadi acuan pendidikan berbasis HAM
dar nasional pendidikan senantiasa terbuka dan perspektif gender”, ucap Nina anggota Komisi
terhadap masukan dari masyarakat dan menjalin Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
kerja sama dengan mitra kerja. Salah satu mitra periode 2015-2019.
yang datang ke BSNP adalah Komite Nasional Anti Lebih lanjut Nina berharap pendidikan berbasis
Kekerasan Terhadap Perempuan yang melakukan HAM dan perspektif gender dapat diintegrasikan
dialog pada hari Selasa, 30 Oktober 2018. Ada dalam kurikulum dan buku teks pelajaran, khu­
empat orang dari KOMNAS Perempuan yang turut susnya pada jenjang pendidikan dasar dan me­
hadir dalam dialog ini, yaitu Nina Nurmila, Nahe’i nengah. Selain itu, instrument akreditasi juga perlu
Nahi, Tini S, dan Nur Qomariyah. mengakomodasi pendidikan berbasis HAM dan
Menurut Nina, Komnas Perempuan memiliki perspektif gender.
mandat untuk menciptakan lingkungan yang kon­ “Berdasarkan hasil tinjaun dan telaah tim
dusif bagi penghapusan segala bentuk kekerasan dari KOMNAS Perempuan, instrumen akre­ di­
terhadap perempuan. Salah satu badan yang me­ tasi sekolah/madrasah belum terlihat hanya ke­
miliki kewenangan dan peran srategis dalam me­ ber­pihakannya terhadap perempuan atau berbasis
nentukan arah pendidikan nasional adalah BSNP. gender”, ujar Nina seraya menambahkan KOMNAS
Oleh karena itu, KOMNAS Perempuan, terpanggil Perempuan telah bekerja sama dengan Dinas Pen­
untuk melakukan dialog seputar isu pendidikan didikan DKI untuk melaksanakan pelatihan siswa
nasional. SMA DKI Jakarta terkait pemenuhan hak-hak
“Melalui dialog ini kami ingin ingin memastikan konstitusional bagi perempuan.

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 15


Nahe’i Nahi anggota KOMNAS Perempuan keberagaman suku, agama, ras, antargolongan, gen­
mengatakan bahwa untuk mempersambungkan der, dan bahasa dengan menjunjung hak asasi dan
upa­ya KOMNAS Perempuan dengan kebijakan martabat manusia, dan (3) memiliki kemampuan
pemerintah di bidang pendidikan, telah dilakukan. berinteraksi dan bekerja dalam kelompok secara
KOMNAS Perempuan sudah melakukan banyak santun, efektif, dan produktif dalam melaksanakan
hal untuk menciptakan lingkungan pendidikan tugas pekerjaannya.
yang kondusif, diantara dengan mengintegrasikan “Rumusan ini sangat jelas dan secara eksplisit
kurikulum berbasis gender dan pelatihan guru- sudah mengakomodasi pendidikan berbasis HAM
guru di daerah. dan perspektif gender. Oleh karena itu Komnas
Merespon pertanyaan tersebut, Bambang Surya­ Perempuan, perlu berkomunikasi dan be­kerjasama
di Ketua BSNP menjelaskan bahwa sebagai badan dengan Puskurbuk yang menangani ku­rikulum dan
independen BSNP memiliki tugas dan fungsi dalam perbukuan. Dengan demikian secara operasional
mengembangkan dan memantau implementasi hal-hal berbasis HAM dan gender dapat dituangkan
stan­
dar nasional pendidikan, menyelenggarakan didalam kurikulum”, ucap Zaki.
Ujian Nasional, dan menilai kelayakan buku teks Kiki Yuliati, sekretaris BSNP menyampaikan
pelajaran. Kewenangan melaksanakan akreditasi, bahwa di dalam pengembangan standar, salah satu
termasuk mengembangkan instrumen, adalah prinsip yang harus dipegang teguh adalah “azas
kewenangan BAN S/M dan BAN PAUD PNF. impartiality”, yakni azas tidak berpihak kepada
“Untuk mengukur ketercapaian standar nasio­ kelompok tertentu, termasuk kepada kelompok
nal pendidikan melalui akreditasi, ada badan lain perempuan.
yang melakukannya, yaitu BAN S/M atau BAN “Standar yang ada dan sedang dikembangkan
PAUD-PNF. Jadi BSNP tidak mengembangkan sebetulnya sudah berbasis gender. Salah satu con­
instrumen akreditasi. Oleh karena itu, untuk me­ tohnya bisa dilihat pada standar sarana prasarana.
mastikan apakah instrumen akreditasi sudah Dalam standar ini, setiap satuan pendidikan harus
mengakomodasi pendidikan berbasis HAM dan memiliki jamban yang rasio penggunaannya
perspektif gender, KOMNAS Perempuan perlu me­ dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Jamban
lakukan dialog dengan BAN S/M atau BAN PAUD- untuk perempuan, rasionya lebih kecil dibanding
PNF”, saran Bambang seraya menekankan bahwa jamban untuk laki-laki, karena memang ada
rumusan dalam standar nasional pendidikan telah perbedaan biologi antara perempuan dan laki-laki”,
mengakomodasi pendidikan berbasi HAM dan ucap Kiki Yuliati.
perspektif gender. Djoko Luknanto, anggota BSNP menyarankan
Sementara itu Zaki Su’ud salah satu anggota agar Komnas Perempuan mencemati dimanakah
BSNP menjelaskan bahwa standar dibuat secara intervensi pendidikan berbasis HAM dan perspektif
global tetapi akar dari apa yang diharapkan oleh gender itu bisa dimasukkan, apakah pada level
KOMNAS Perempuan sudah ada didalam standar, peraturan, level standar atau level sekolah.
termasuk substansi keberpihakan terhadap perem­ “Intervensi pendidikan berbasis HAM dan
puan atau berbasis gender. perspektif gender itu harus dikemas sesuai levelnya,
Sebagai contoh, tambah Zaki Su’ud, dalam mana yang untuk level peraturan, level standar
rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMK, ataupun level sekolah”, ujar Djoko.
ada tiga rumusan yang mengakomodasi pendidikan Pertemuan ini merupakan dialog yang kedua
berbasis HAM dan perspektif gender. Tiga rumusan kali. Dialog pertama dilakukan pada tanggal 6 Juni
tersebut adalah: (1) menjalankan hak dan kewajiban 2018. Pada kesempatan tersebut Nina Nur­mila me­
sebagai warga negara yang demokratis dan war­ nyerahkan Buku Rencana Pelaksanaan Pem­belajaran
ga masyarakat global, (2) bekerjasama dalam Dalam Perspektif HAM dan Gender ke BSNP. 

16 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


UJI PUBLIK RANCANGAN STANDAR
NASIONAL PENDIDIKAN

Inayatullah Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi memberikan kata sambutan pada acara pembukaan
kegiatan Uji Publik dan Evaluasi Standar Nasional Pendidikan di Bekasi tanggal 27 Oktober 2018.

B
SNP menyelenggarakan uji publik sambutannya mengatakan bahwa salah satu tahapan
rancangan standar nasional di Bekasi Jawa yang harus dilakukan dalam pengembangan standar
Barat dan Makassar Sulawesi Selatan pada adalah uji publik. Pola uji publik standar nasional
tanggal 24 sampai dengan 26 Oktober 2018. Ada pendidikan pada tahun ini mengalami perubahan
satu rancangan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dari tahun sebelumnya.
yang dilakukan uji publik, yaitu SNP untuk kursus “Jika pada tahun-tahun sebelumnya uji publik
dan pelatihan. Selain melakukan uji publik, di tempat dilakukan dengan pola anggota BSNP dan tim ahli
dan waktu yang sama BSNP juga mengumpulkan berkunjung ke daerah di berbagai provinsi untuk
data untuk evaluasi implementasi Standar Penilaian menemui responden, uji publik tahun ini dilakukan
Pendidikan dan Standar Pendidikan Anak Usia dengan pola mengundang responden dari daerah
Dini (PAUD). tertentu. Tahun ini, ada dua daerah yang dijadikan
Bambang Suryadi Ketua BSNP dalam tempat uji publik, yaitu Bekasi Jawa Barat dan

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 17


Makassar Sulawesi Selatan”, ucapnya. Pendidikan Kota Bekasi dalam sambutannya
Perbedaan lainnya, tambah Bambang, adalah mengatakan bahwa dipilihnya Kota Bekasi sebagai
uji publik tahun ini selain mengundang responden, tempat uji publik standar nasional pendidikan perlu
BSNP juga mengundang pakar sebagai nara sumber diapresiasi.
sebanyak delapan orang untuk masing-masing “Kami sangat berterimakasih, Kota Bekasi
standar. Para pakar ini mewakili unsur akademisi, dijadikan tempat uji publik rancangan standar
praktisi, pengambil kebijakan di dinas provinsi/ nasional pendidikan yang diselenggarakan oleh
kabupaten/kota, dan pemangku kepentingan bidang BSNP. Selain memberikan motivasi, kegiatan ini
pendidikan. Peran mereka adalah menelaah dan juga sebagai refleksi bagi kami di Dinas Pendidikan
mengkritisi rancangan standar serta memberikan Kota Bekasi”, ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota
masukan untuk perbaikan standar tersebut. Bekasi.
Responden uji publik mewakili unsur guru, Sebagai refleksi, tambahnya, kami menyadari
pengawas, kepala sekolah, praktisi, pengelola bahwa pencapaian standar nasional pendidikan
lembaga kursus dan pelatihan, asosiasi profesi, di Kota Bekasi belum sepenuhnya mencapai 100
asesor akreditasi, dan para pemangku kepentingan persen. Namun kami memiliki komitmen yang
bidang pendidikan lainnya. Untuk masing-masing kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota
standar, BSNP mengundang 45 orang responden. Bekasi melalui BOSDA.
Mereka mewakili daerah tertentu di Indonesia yang “Pemda Kota Bekasi memberikan BOSDA
mewakili Indonesia Bagian Timur, Tengah, dan sebesar 28.000 rupiah per siswa SDN per bulan,
Barat. sedangkan untuk SD Swasta sebesar 10.000 rupiah.
“Keterwakilan daerah ini sangat penting Bagi siswa SMPN, sebesar 90.000 rupiah dan
dalam pengembangan standar maupun evaluasi SMP Swasta sebesar 15.000 rupiah per siswa per
implementasi standar. Sebab standar ini merupakan bulan”, ucap Inayatullah seraya berharap semoga
konsensus bersama dan mesti mengakomodasi pelaksanaan uji publik di Bekasi Jawa Barat berjalan
keragaman serta kondisi di seluruh NKRI, mulai dengan lancar. Demikian juga pelaksanaan uji
dari Sabang sampai Merauke”, ucap Bambang. publik di Sulawesi Selatan. Amin. 
Sementara itu Inayatullah Sekretaris Dinas

18 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


BSNP, KEMENDIKBUD, DAN KEMENAG
MENYEPAKATI RANCANGAN
STANDAR SMK/MAK

Ekspresi kegembiraan.Peserta rapat berpose bersama seusai pembahasan dan harmonisasi rancangan
standar nasional pendidikan untuk SMK/MAK di Biro Hukum dan Organisasi (2/1/2018). Dari Kiri ke kanan:
Bambang Parikesit, Abdullah Faqih Kasubdit Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah
Kemenag, Bambang Suryadi Ketua BSNP, Bakrun Direktur Pembinaan SMK, Kiki Yuliati Sekretaris BSNP,
Simul Kabag Peraturan Perundang-undangan Biro Hukum dan Organisasi, Suhartono Arham Kepala
Bagian Hukum, Tata Laksana, dan Kepegawaian Ditjen Dikdasmen, dan Heru Adi Nugroho Kasubbag
Peraturan Perundang-undangan II, Biro Hukum dan Organisasi,Kemdikbud.

R
ancangan Peraturan Menteri Pendidikan Kiki Yuliati sebagai Ketua dan Sekretaris BSNP, Si­
dan Kebudayaan tentang Standar Nasional mul Kepala Bagian Peraturan Perundang-undangan
Pendidikan (SNP) untuk Sekolah Me­ Biro Hukum dan Organisasi Kemdikbud, Abdullah
nengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Keju­ Faqih Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama,
ruan (MAK) telah disepakati bersama oleh BSNP, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama,
Kementerian Agama. Kesepakatan bersama ini dan Suhartono Arham Kepala Bagian Hukum, Tata
dicapai dalam acara harmonisasi yang digelar Laksana, dan Kepegawaian Ditjen Dikdasmen.
di ruang sidang Biro Hukum dan Organisasi “Semula Ibu Dian Wahyuni Kepala Biro
Kemendikbud pada hari Jumat (2/1/2018). Hukum dan Organisasi yang akan memimpin
Turut hadir dalam acara ini adalah perwakilan rapat ini, namun beliau mendadak dipanggil Bapak
dari ketiga lembaga tersebut, daintaranya Bakrun Menteri”, ucap Simul yang mendapat mandat untuk
Direktur Pembinaan SMK, Bambang Suryadi dan memimpin rapat pada siang hari itu.

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 19


Sejumlah siswa belajar praktik teknik mesin di SMK Negeri Binaan Sumatera Utara. (Foto: fototrenindonesia.
com)

Melalui rapat koordinasi ini, tambah Simul, Mendikbud tentang SNP SMK/MAK tersebut.
diharapkan akan dicapai kesepakatan bersama “Pada prinsipnya Kementerian Agama mene­
antara BSNP, Kementerian Pendidikan dan rima dan mengikuti rancangan SNP SMK/MAK
Kebudayaan, serta Kementerian Agama terhadap yang dikembangkan BSNP bersama Direktorat
rancangan SNP untuk SMK/MAK yang sudah Pembinaan SMK”, ucap Abdullah Faqih mengutip
dikembangkan oleh BSNP. pernyataan Direktur Pendidikan Madrasah yang
Sementara itu, Bakrun Direktur Pembinaan disampaikan melalui pesan singkat.
SMK salam sambutannya mengatakan bahwa ran­ Tahun ini, tambah Faqih, Kemenag telah me­
cangan Permendikbud tentang SNP untuk SMK/ resmikan dua MAK Negeri, yaitu MAKN Ende Nusa
MAK ini sudah lama ditunggu di lapangan. Tenggara Timur dan MAKN Bolaanga Mongondow
“Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 ten­ Sulawesi Utara. Pada tahun mendatang akan dibuka
tang Revitalisasi Pendidikan Menengah Kejuruan MAKN di tempat lain yang rintisannya telah
perlu direspon melalui pengembangan standar yang dilakukan pada tahun 2017 di Seram Maluku Utara,
menggambarkan kekhasan pendidikan SMK/MAK. Samarinda Kalimantan Timur, Bintuhan Bengkulu,
Oleh kerena itu, setelah dua tahun Inpres tersebut dan Rokan Hulu Riau.
ditetapkan, SNP untuk SMK/MAK perlu segera Terkait dengan istilah MAK di lingkungan
ditetapkan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Kemenag yang oleh sebagian pihak diartikan MA
dan Kebudayaan”, ucap Bakrun. Keagamaan, MA Kejuruan dan MA Keterampilan,
Menyikapi urgensi SNP untuk SMK/MAK Faqih menegaskan bahwa di Kemenag ada MA
tersebut, Abdullah Faqih yang mewakili Ke­men­ Keterampilan, tetapi tidak ada MA Keagamaan.
terian Agama, mendukung Rancangan Peraturan “Di Kemenag hanya ada dua model kejuruan,

20 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


yaitu MA Kejuruan dan MA Keterampilan. MA Menurut Bambang revisi yang sangat mendasar
Keterampilan itu esensinya, ya Madrasah Aliyah dan fundamental adalah pada Standar Kompeten­si
biasa, tetapi para siswanya tinggal di asrama dan Lulusan (SKL). Rumusan kompetensi yang selama
dibekali dengan keterampilan khusus, sehingga bisa ini dilakukan secara terpisah antara rumusan
dikatakan MA Plus Kejuruan. Ijazah yang mereka dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
terima juga ijazah madrasah aliyah”, ucap Faqih sekarang dibuat rumusan yang integratif. Mak­
seraya menambahkan MA Keterampilan ada di sud­nya, dalam satu rumusan SKL mencakup tiga
beberapa daerah, diantaranya Jember Jawa Timur dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
dan Kulon Progo DIY. de­ngan bobot yang berbeda. Ada rumusan yang
BSNP menyambut positif sikap Kementerian dimensi pengetahuan lebih dominan dari ke­
Agama yang menyetujui rancangan SNP untuk terampilan atau sikap, demikian juga sebaliknya.
SMK/MAK tersebut. SNP yang dikembangkan Perubahan lainnya adalah ditetapkannya area
mencakup delapan standar, yaitu Standar Kom­ kompetensi yang mencakup sembilan area, yaitu
petensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, (1) keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Standar Penilaian, Standar Pendidik dan Tenaga Maha Esa, (2) kebangsaan dan cinta tanah air, (3)
Kependidikan, Standar Pengelolaan, dan Standar karakter pribadi dan sosial, (4) kesehatan jasmani
Pembiayaan. dan rohani, (5) literasi, (6) kreativitas, (7) estetika,
“Kami menyambut baik persetujuan yang (8) kemampuan teknis, dan (9) kewirausahaan.
disampaikan pihak Kemenag. Rancangan SNP untuk Area kompetensi nomor satu sampai dengan
SMK/MAK ini dalam proses pengembangannya tujuh yang ada di dalam SNP SMK/MAK ini
telah melibatkan para pakar dari akademisi, praktisi sama dengan area kompetensi untuk jenjang SD/
di dunia usaha dan dunia industri, asosiasi profesi, MI, SMP/MTs, atau SMA/MA. Dua area terakhir,
kepala sekolah dan guru kejuruan. Jika semua pihak yaitu kemampuan teknis dan kewirausahaan yang
sudah sepakat, maka secara substansi rancangan menjadi ciri khas SMK/MAK. Selain itu, rumusan
Permendikbud ini bisa segera ditetapkan”, ucap SKL juga menunjukkan adanya gradasi pada SMK/
Bambang. MAK program tiga tahun dan empat tahun.
Kesepakatan ini, kata Ketua BSNP, memiliki arti Sebagai contoh, pada area kewirausahaan
yang sangat luar biasa. Sebab kesepakatan ini dicapai ada tiga rumusan kompetensi, salah satunya ada­
pada hari Jumat yang penuh berkah, sehingga perlu lah “memiliki keinginan kuat dan kemampuan
diabadikan dalam sesi foto bersama sebagai catatan mengelola usaha dengan mendayagunakan penge­
sejarah dalam sistem pendidikan nasional kita. tahuan dan keterampilan dalam keahlian tertentu”.
“Dengan adanya rumusan SKL ini, satuan
Kekhasan SNP SMK/MAK pendidikan dituntut untuk memberikan bekal
Pada kesempatan tersebut, Ketua BSNP me­ pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada
nyampaikan secara singkat kronologis pengem­ peserta didik yang mendorong tercapainya kom­
bantan SNP SMA/MAK dan kekhasan SNP untuk petensi tersebut. Oleh karena itu, kerjasama dengan
SMK/MAK. dunia usaha dan dunia industri, mutlak dilakukan
“Selama sepuluh tahun, sejak 2006-2010, SNP oleh SMK/MAK”, ucap Bambang.
yang diterapkan untuk SMK/MAK sama dengan Dengan ditetapkannya SNP untuk SMK/MAK,
SNP untuk SMA/MA. Padahal SMK/MAK memiliki maka akan ada implikasi terhadap kurikulum,
keunikan yang sangat berbeda dengan SMA/MA. buku teks pelajaran, kerja sama antara SMK/MAK
Oleh karena itu, sejak tahun 2017, BSNP bersama dan DUDI, pola rekrutmen dan pengembangan
Direktorat SMK melakukan revisi standar SMK/ guru, pelaksanaan akreditasi, dan uji kompetensi
MAK”, ucap Bambang. keahlian. (BS)

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 21


LENSA

Anggota BSNP, Tim Ahli dan Pakar Standar Kursus dan Pelatihan berfoto bersama setelah kegiatan
FGD tentang rancangan Standar Nasional Pendidikan untuk Kursus dan Pelatihan di Bekasi,
tanggal 27 Oktober 2018.

Anggota BSNP, Tim Ahli dan para pakar berfoto bersama setelah kegiatan FGD hasil penelaahan
Standar Nasional Pendidikan di Makassar tanggal 27 Oktober 2018.

22 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


BSNP

Rapat koordinasi persiapan Ujian Nasional 2019 di Balitbang Kemdikbud, tanggal 17 Oktober 2018,
dengan agenda jadwal UN, perluasan UNBK, dan pelaksanaan UN di daerah terdampak gempa.
Rapat dipimpin oleh Totok Suprayitno Kepala Balitbang. Turut hadir dalam rapat ini Sekretaris
Jenderal Kemdikbud, Didik Suhardi (kedua dari kanan), perwakilan dari Kementerian Agama, BSNP,
Puspendik, dan Direktorat terkait.

Anggota BSNP, Kepala dan Sekretaris Balitbang Kemendikbud berfoto bersama perwakilan dari
Technical Assistance for Education System Strengthening (TASS) setelah mendengarkan laporan
akhir dari TASS tentang Tinjauan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Pendidikan Dasar dan
Menengah di Indonesia, tanggal 23 Oktober 2018.

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 23


LENSA

Rapat pleno BSNP dengan Pusat Kerikulum dan Perbukuan Kemendikbud membahas tentang
Evaluasi Mekanisme Penilaian Buku Teks Pelajaran Secara Online/Daring dan Penetapan Hasil
Penilaian Buku Teks Pelajaran tanggal 16 Oktober 2018.

Tim Ahli Standar Kursus dan Pelatihan serta responden Uji Publik membahas rancangan Standar
Nasional Pendidikan untuk Kursus dan Pelatihan pada kegiatan Uji Publik dan Evaluasi Standar
Nasional Pendidikan di Makassar, tanggal 27 Oktober 2018

24 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


BSNP

Teuku Ramli Zakaria Anggota BSNP dan Junus Simangunsong tim ahli, memberikan arahan kepada
responden kegiatan evaluasi implementasi Standar Penilaian Pendidikan di Makassar, tanggal 27
Oktober 2018.

Gunarti Dwi Lestari Tim Ahli PAUD memberikan arahan kepada responden kegiatan Uji Publik dan
Evaluasi Implementasi Standar PAUD di Makassar, tanggal 27 Oktober 2018.

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 25


LENSA

Pembukaan kegiatan Uji Publik dan Evaluasi Standar Nasional Pendidikan di Bekasi tanggal 27
Oktober 2018. Acara dibuka secara resmi oleh Inayatullah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

Depan dari kiri ke kanan Zainal A. Hasibuan Anggota BSNP, Bambang Suryadi Ketua BSNP,
Inayatullah Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Khomsiyah Anggota BSNP, dan Djemari
Mardapi Ketua Tim Evaluasi Standar Penilaian, dalam acara pembukaan kegiatan Uji Publik dan
Evaluasi Standar Nasional Pendidikan di Bekasi, tanggal 26-28 Oktober 2018.

26 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018


BSNP

Rapat Pembahasan USBN di Ruang sidang BSNP. Turut hadir dalam acara ini Kepala dan Sekretaris
Balitbang Kepala Puspendik dan perwakilan dari Direktorat terkait di Kemenag. Rapat dipimpin oleh
Bambang Suryadi Ketua BSNP pada Selasa tanggal 22 November 2018.

Tim Ahli Standar Penilaian dan pakar membahas instrumen Standar Penilaian pada kegiatan Uji
Publik dan Evaluasi Standar Nasional Pendidikan di Bekasi, tanggal 27 Oktober 2018

Vol. XIII/No. 4/Desember 2018 Buletin BSNP 27


http://www.bsnp-indonesia.org

28 Buletin BSNP Vol. XIII/No. 4/Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai