Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMOR MAKSILA

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Surgia!

Di Ruang "e#ah RSPN


LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR MAKSILA

a. Definisi

Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh
 berbagai faktor penyebab dan menyebabkan jaringan setempat pada tingkat gen dan
adanya kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Tumor maksila adalah suatu
 pertumbuhan jaringan baru yang terjadi di sinus maksilaris cenderung menginvasi
 jaringan sekitarnya dan bermetastase ke tempat-tempat jauh.

b. Etiologi

1. Etiologi
Etiologi tumor
tumor ganas sinona
sinonasal
sal belum diketah
diketahui
ui dengan
dengan pasti, tetapi
tetapi diduga
diduga beberapa
beberapa
at kimia atau bahan industri merupakan penyebab antara lain nikel, debu kayu, kulit,
formaldehid
formaldehid,, kromium,
kromium, isopr
isoprop
opyl
yl oil dan lain-lain. !ekerja di bidang ini mendapat
kemungkin
kemungkinan
an terjadi keganasan sinonasal
sinonasal jauh lebih besar.
besar. "lkoho
"lkohol,
l, asap rokok,
maka
makana
nan
n yang
yang diasi
diasin
n atau
atau diasa
diasap
p didu
diduga
ga meni
mening
ngka
katk
tkan
an kemu
kemung
ngki
kina
nan
n terja
terjadi
di
+nsidensi di +ndia sekitar ,''6 dari seluruh keganasan di +ndia dengan perbandingan
antara pria dan $anita adalah ,*96 banding ,''6. +nsiden pada tahun # adalah ,% per 
1. penduduk. ebanyakan melibatkan sinus maksila diikuti dengan sinus etmoid,
frontal dan sfenoid. !enyakit ini sering pada usia '- tahun (1).
arsinoma sel skuamosa merupakan jenis yang paling sering ditemukan. Enam puluh
 persen tumor sinonasal berkembang di dalam sinus maksilaris, #-%6 di dalam rongga
nasal, 1-1*6 di dalam sinus etmoidalis, dan 16 di dalam sinus sfenoidalis dan frontalis.
"pabila hanya melibatkan sinus-sinus paranasal tersendiri, 996 tumor maligna muncul di
dalam sinus maksilaris, ##6 di dalam sinus etmoidalis dan 16 di dalam sinus sfenoidalis dan
frontalis().

. Patofisiologi

Tumor menyebar secara lokal se$aktu tonjolan-tonjolan mencederai dan mematikan sel-
sel yang disekitarnya. Tumor yang sedang tumbuh dapat mematikan sel-sel disekitarnya
dengan menekan sel-sel tersebut atau dengan menghancurkan suplai darah dan
luarka bahan kimia serta enim yang menghancurka integritas membran sel
%. :ejala oral. !erluasan tumor kerongga mulut dapat menyebabkan penonjolan
atau ulkus palatum atau prosesus alveolaris. !asien mengeluh gigi geligi goyah.
&eringkali pasien datang ke dokter gigi karena nyeri gigi, tetapi tidak sembuh
meskipun gigi telah dicabut.
'. :ejala fasial. !erluasan tumor kedepan akan menyebabkan penonjolan pipi,
disertai nyeri, anestesi atau parastesia muka jika mengenai nervus trigeminus.
*. :ejala +ntrakranial. !erluasan tumor ke intrakranial menyebabkan sakit kepala
hebat, oftalmoplegia dan gangguan visus. 0apat disertai likuororea, yaitu cairan otak 
yang keluar melalui hidung. ika perluasan sampai ke fossa kranii media maka nervus
otak lainnya akan terkena. ika tumor meluas kebelakang, terjadi trismus akibat
terkenanya muskulus pterigoideus disetai anestesi dan parastesi daerah yang di
 persarafi nervus ma;illaries dan mandibularis.
. !enyebaran ke sistem limfatik submandibula dan deep cervical nodes (pada
keadaan tumor yang telah bermetastasis)

&aat pasien berobat biasanya tumor sudah dalam fase lanjut. al ini yang juga
1. 0iagnosis pasti ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologi. <iopsi tumor 
sinus maksila, daapat dilakukan melalui operasi /ald$ell-7uc yang inisisinya melalui
sulcus ginggivo-bukal

#. 2oto polos sinus paranasal, untuk melihat adanya erosi tulang dan perselubungan
 padat unilateral.

%. /T &can, sarana terbaik untuk melihat perluasan tumor dan destruksi tulangtulang

'. 54+ (5agnetic resonance imaging), baik untuk melihat perluasan tumor ke jaringan
 padat dan untuk membedakan jaringan tumor dari jaringan norma tetapi kurang
 begitu baik dalam memperlihatkan dsetruksi tulang(#).
+. Stai'! T'!o$ Sin's Ma%sila$is
/ara penentuan stadium tumor sinus maksilaris yang terbaru adalah menurut
(=)
 American Joint Committee on Cancer (AJCC) # yaitu 8
T'!o$ P$i!e$ ,T-
T> Tumor primer tidak dapat ditentukan
T Tidak tampak tumor primer  
Tis arsinoma in situ
T1 Tumor terbatas pada mukosa sinus maksilaris tanpa erosi dan destruksi
tulang
T# Tumor menyebabkan erosi dan destruksi tulang hingga palatum dan
atau meatus media tanpa melibatkan dinding posterior sinus maksilaris
dan fossa pterigoid
T% Tumor menginvasi dinding posterior tulang sinus maksilaris, jaringan
subkutaneus, dinding dasar dan medial orbita, fossa pterigoid, sinus
etmoidalis
T'a Tumor menginvasi bagian anterior orbita, kulit pipi, fossa pterigoid,
fossa infratemporal, fossa kribriformis, sinus sfenoidalis atau frontal
T'b Tumor menginvasi salah satu dari apeks orbita duramater otak fossa
T# menyebabkan erosi dan destruksi tulang hingga
 palatum dan atau meatus media tanpa melibatkan
dinding posterior sinus maksilaris dan fossa pterigoid
".T'a menunjukkan invasi tumor pada anterior orbita. <. T'a menunjukkan
invasi tumor pada sinus sfenoidalis dan fossa kribriformis

!andangan koronal T'b menunjukkan tumor 


menginvasi apeks orbita dan atau dura, otak atau fossa
N"b 5etastasis multipel kelanjar ipsilateral, tidak lebih dari  cm

N"c 5etastasis kelenjar bilateral atau kontralateral, tidak lebih dari  cm

N# 5etastasis kelenjar limfe lebih dari  cm(=).


T# B1 5

T% B1 5

I5A T'a B 5

T'a B1 5

T1 B# 5

T# B# 5

T% B# 5

T'a B# 5

I56 T'b &emua B 5

&emua T B% 5

I57 &emua T &emua B 51


emoterapi bermanfaat pada tumor ganas dengan metastase atau yang residif atau jenis
yang sangat baik dengan kemoterapi, misalnya limfoma malignum. !eran kemoterapi
untuk pengobatan tumor traktus sinonasal biasanya paliatif, penggunaan efek 
cytoreductive untuk mengurangi rasa nyeri dan penyumbatan, atau untuk mengecilkan lesi
eksternal massif. !enggunaan cisplatin intrarterial dosis tinggi dapat digunakan secara
 bersamaan dengan radiasi pada pasien dengan karsinoma sinus paranasal. "ngka
ketahanan hidup * tahun sebesar *%6. !asien yang menunjukkan resiko pembedahan
yang buruk dan yang menolak untuk dilakukan operasi dipertimbangkan untuk 
(#,C)
mendapatkan kombinasi radiasi dan kemoterapi .

%. 4adiasi

4adiasi digunakan sebagai metode tunggal untuk membantu pembedahan atau sebagai
terapi paliatif. 4adiasi post operasi dapat mengontrol secara lokal tetapi tidak 
menyebabkan kelangsungan hidup spesifik atau absolut. &el-sel tumor yang sedikit dapat
dibunuh, pinggir tumor non radiasi dapat dibatasi sepanjang pembedahan dan
 penyembuhan luka post operasi lebih dapat diperkirakan (C).
d. Tumor ganas memiliki prognosis yang buruk, hanya %6 dari pasien yang dapat
 bertahan dalam * tahun. !ada pasien dengan stadium T yang lanjut serta telah terjadi
metastasi regional, dapat bertahan selama #= bulan meskipun telah mendapatkan terapi
 berupa kemoterapi, pembedahan dan radioterapi(1).
DA&TAR RE&ERENSI

1. 0hingra !7.  Neoplasms of Nasal Cavity. +n 8 0hingra !7, 0iseases of Ear, Bose and

Throat. %rd Elsevier, Be$ 0elhi #9 D p. 1C#-1C=


#. 4oein, ", "rmiyanto. Tumor Hidung dan Sinonasal . 0alam &oepardi, E" et al., (Eds)

<uku "jar +lmu esehatan Telinga, idung, Tenggorok, epala  7eher. ed  <alai

!enerbit 23+, akarta #CD p.19=-1=1


%. Tjahde$i, &, Firatno. Tumor Ganas Hidung an Sinus !aranasal Analisa "lini# !ada

$$ !enderita. 0alam umpulan Baskah +lmiah ongress >++. <alai !enerbit 3niversitas

0iponegoro, &emarang 1CCCD p. C='-CC#


'. &oetjipto, 0, 5angunkusumo, E. Sinus !aranasal . 0alam &oepardi, Efiaty "rsyad, et al.,

(Eds) <uku "jar +lmu esehatan Telinga, idung, Tenggorok, epala  7eher. ed  <alai

!enerbit 23+, akarta #CD p.1'*-1'C

*. 7ance$ Instit'te Stanfo$ Meicine.  iagnosis and Treatment of Cancer in the


1. ham, </ et al.,  A case of ma&illary sinus carcinoma. 0epartment of Gral !athology,

&chool of 0entistry, 3niversidade 2ederal de 5inas :erais. Elsevier, <rail #*D p. 1*C.

"vailable at8 http8II$$$.sciencedirect.comIscienceIarticleIpiiI&19'1C'C*1''

("ccessed 8 "pril *th #1#)


• +dentitas, meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang digunakan,
status perka$inan, pendidikan, pekerjaan, sakit, dan diagnosis medis.
• eluhan utama, pada umumnya keluhan utama pada kasus tumor dan keganasan
adalah nyeri pada daerah yang mengalami masalah. Byeri merupakan keluhan utama
 pada tumor ganas.
• 4i$ayat penyakit sekarang, pengumpulan data dilakukan sejak keluhan muncul dan
secara umum mencangkup a$itan gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang.
adang-kadang klien mengeluhkan adanya suatu pembengkakan atau benjolan.
!embengkakan atau benjolan ini dapat timbul secara perlahan-lahan dalam jangka
$aktu yang lama dan dapat juga secara tiba-tiba.
• 4i$ayat penyakit terdahulu, pada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan penyebab
yang mendukung terjadinya tumor dan keganasan. "danya ri$ayat fraktur terbuka
yang meninggalkan bekas sikatriks dapat mendukung terjadinya suatu lesi pada
 jaringan lunak. 2actor kebiasaan kurang baik seperti merokok akan mendukung
terjadinya keganasan pada system pernapasan yang dapat bermetastasis kesistem
musculoskeletal.
a. ebiasaan <"< di rumah dan di rumah sakit
 b. ebiasaan <" di rumah dan di rumah sakit
• !ola aktivitas dan latihan

kemampuan pera$atan diri 8 skor 8  J mandiri, 1J dibantu sebagian, # J perlu


 bantuan orang lain, % J perlu bantuan orang lain dan alat, ' J tergantungI tidak 
mampu. "ktifitas yang di kaji seperti 8 makanI minum, mandi, toileting, berpakaian,
mobilisasi di tempat tidur, berpindah, ambulasi 4G5.
• Gksigenasi 8 disini kita mengkaji tentang pemenuhan oksigen dari pasien tersebut,
apakah dia menglami gangguan dalam pemenuhan oksigen atau tidak 
• !ola istirahat dan tidur 8 disini kita mengaji $aktu tidur dari pasien, jumlah tidurI
istirahat, frekuensinya, apakah pasien mengalami insomnia atau tidak 
• !ola kognitif dan perseptual 8 pengkajiannya meliputi 8 status mental, bicara, bahasa
yang digunakan, kemampuan membaca, kemampuan mengerti, kemampuan
 berinteraksi, pendengaran, penglihatan, pasien mengalami vertigoI tidak, management
nyeri.
!ola persepsi diri dan konsep diri 8 pengkajiannya meliputi citra diri, identitas diri,
• 5ual berhubungan dengan farmaseutikal (efek kemoterapi) ditandai dengan pasien
melaporkan mual dan keenganan terhadap makanan.

• "nsietas berhubungan dengan krisis situasi ditandai dengan gelisah.

• 4esiko cedera berhubungan dengan tumor maksila ditandai dengan diplopia,


 proptosis, atau penonjolan bola mata, oftalmoplegia, gangguan visus dan epifora.
c. Rencana Kepe$a=atan

No Diagnosa T'('an an K$ite$ia Hasil Inte$>ensi Rasional E>al'asi


1. Byeri ronis &etelah diberikan asuhan NI7 8 Pain Manage!ent &8
 berhubungan dengan kepera$atan selama ... ; 1. 7akukan pengkajian 1. 0engan mengetahui !; mengeluh nyeri jarang
ketunadayaan fisik #' jam diharapkan nyeri nyeri secara karakteristik nyeri pasien, timbul
kronis (ca serviks)  pasien dapat terkontrol, komprehensif termasuk  maka diharapkan dapat G 8 tidak ada tegangan
ditandai dengan dengan kriteria hasil8 lokasi, karakteristik, ditentukan secara tepat otot
keluhan nyeri  N'C  !ain Control  durasi, frekuensi, terapi yang akan diberikan. " 8 tujuan tercapai
#. 5engetahui reaksi
• !asien mengetahui kualitas dan faktor  ! 8 !ertahanakan
nonverbal yang disebabkan
 panjang nyeri yang  presipitasi intervensi
oleh nyeri yang dirasakan
dirasakan (skala *)
#. Gbservasi reaksi klien.
• !asien menggunakan
nonverbal dari %. 3ntuk meningkatkan rasa
analgetik untuk
ketidaknyamanan nyaman yang dapat
mengurangi nyeri
mengurangi tingkat nyeri
(skala *) %. ontrol lingku ngan
• !asien mengatakan  pasien.
yang dapat '. 5engurangi faktor  
nyeri sudah terkontrol
mempengaruhi nyeri  presipitasi dapat
dengan teknik non
seperti suhu ruangan, mengurangi intensitas nyeri
farmakologis (skala *)
 pencahayaan dan yang dirasakan pasien.
 NOC : Pain Level  *. 5emandirikan pasien
kebisingan
• T0 normal 8 1-1# I dalam mengontrol rasa

12
-= mmg '. urangi faktor   nyerinya melalui teknik 
• 44 normal 8 1 H #
 presipitasi nyeri kontrol nyeri
;Imenit nonfarmakologi.
*. "jarkan tentang teknik  . 5encegah terjadinya respon
4 normal 8 
non farmakologi8 napas alergi.
-1; Imenit
d alam, relaksas i, 9. 5emberikan obat analgesic
distraksi. yang sesuai dengan scala
nyeri pasien
 NC  Analgesic =. 3ntuk mengetahui adanya
 Administration respon abnormal dari
. 7akukan pengecekan  pemberian analgesik.
C. 3ntuk mengetahui
terhadap ri$ayat alergi.
9. !ilih analgesic yang keefektifan dari pemberian
sesuai. analgesik.
=. 5onitor tanda-tanda
v ital sebelum dan
setelah diberikan
analgesic dengan satu
kali dosis atau tanda
yang tidak biasa dicatat
 pera$at
C. Evaluasi keefektian
dari analgesic

14
#. ! 8 !erdarahan &etelah diberikan asuhan  %andiri &8
kepera$atan selama ...;#' 1. aji pasien untuk   1. 3ntuk mengetahui adanya -p; mengeluhkan tidak
 jam, pera$at dapat menemukan bukti-bukti tanda-tanda perdarahan. lemas
meminimalkan komplikasi  perdarahan atau #. !enurunan kadar   G 8
yang terjadi dengan hemoragi hemoglobin menandakan -< dalam batas normal
#. aji kadar b klien.
kriteria hasil8 suplay oksigen ke jaringan L 1 grIdl, episode
%. 7indungi pasien
•  Bilai t dan b inadekuat yang dapat  perdarahan berhenti
terhadap cedera dan
 berada dalam batas menyebabkan keletihan. "8
terjatuh
%. 5engurangi resiko
normal '. +nstruksikan pasien Tujuan tercapai
• lien tidak mengalami terjadinya cedera.
untuk membatasi ! 8 !ertahankan
'. 5encegah terjadinya
episode perdarahan aktivitas, jika intervensi
• Tanda-tanda vital cedera akibat kelelahan.
diperlukan. *. ?itamin <1# dan at besi
 berada dalam batas *. "njurkan klien
dibutuhkan dalam
normal (T08 1-1# I mengkonsumsi
 pembentukan sel darah
-= mmg makanan yang
merah dan hemoglobin.
 Badi8  H 1 ;Imenit mengandung banyak 
andungan teh bisa
448 1 H # ;Imnt at besi dan vitamin
mengikat fe yang
&uhu 8 % - %9/ K <1# dan kurangi
terkandung dalam tubuh
,*/ mengonsumsi teh.
sehingga meningkatkan
risiko anemia
 "ola*orasi  . !emberian tranfusi
. olaborasi pemberian diberikan untuk  

"
transfuse sesuai meresusitasi volume cairan
indikasi dan jika terjadi perdarahan
yang hebat

%. etidakseimbangan &etelah dilakukan asuhan NI7 Label 8 a. 3ntuk dapat mengetahui & 8-
nutrisi kurang dari kepera$atan selama %;#' N't$itionT+e$ap? status nutrisi klien sehingga G 8
kebutuhan tubuh b.d  jam, diharapkan status a. 7akukan pengkajian dapat melakukan intervensi - Tidak mengalami tanda
faktor biologis nutrisi klien meningkat, lengkap mengenai yang tepat. malnutrisi.
ditandai dengan berat dengan kriteria hasil 8 nutrisi klien.  b. 3ntuk mengetahui apakah - 5enunjukkan prilaku,
 b. 5onitor intake
 badan #6 atau lebih NO7 Label 8  Nutritional   jumlah kalori harian sudah  perubahan pola hidup
makanan klien dan
diba$ah berat badan  Status terpenuhi untuk meningkatkan
hitung kalori harian.
ideal. a.+ntake makanan klien c. 3ntuk mempercepat danIatau
c. &iapkan pasien
meningkat.  peningkatan berat badan mempertahankan berat
makanan tinggi protein,
 b. 4asio <<IT< klien
klien.  badan yang sesuai.
tinggi kalori dan
seimbang.(+5TJ1=-#%)
d. "gar lambung pasien tidak  "8
minuman yang siap
terangsang secara Tujuan tercapai
dikonsumsi.
d. <antu pasien memilih  berlebihan sehingga pasien ! 8 !ertahankan
NO7 Label 8 Appetite makanan yang lunak, tidak nyaman. intervensi
a. "danya peningkatan nafsu lembut dan tanpa asam. e. "gar pasien nyaman
e. <erikan pera$atan
makan. sebelum dan selama makan.
 b. lien menikmati makanan. mulut sebelum makan.

"1
NO7 label 8 N't$itional NI7 Label8 Nutrition
stat's 8 n't$ient inta%e  Monitoring 
a."supan kalori pasien dapat a. /atat perubahan
terpenuhi signifikan status nutrisi a. 3ntuk mengetahui apakah
 b. "supan protein pasien
klien pada treatment intake makanan mampu
dapat terpenuhi kembali
a$al. meningkatkan status nutrisi
c."supan lemak pasien
b. <erat badan klien pada klien.
dapat terpenuhi
 b. 3ntuk dapat mengetahui
interval yang spesifik.
adanya peningkatan berat
 badan.

NI7 Label 8 Nutrition


a. 3ntuk mengetahui kebiasaan
Counseling 
makan klien agar dapat
a. Tentukan intake
menentukan intervensi yang
makanan klien dan
tepat.
kebiasaan makan
 b. "gar dapat memperbaiki
 b. +dentifikasi fasilitas
 pola makan klien menjadi
dari pola makan untuk 
lebih baik.
dirubah.
.

""
'. <ersihan jalan napas &etelah dilakukan tindakan  Bic 7abel 8 &8 pasien mengatakan
tidak efektif   kepera$atan selama ...... ;#'  batuk dengan sputum
 berhubungan dengan  jam diharapkan pasien Ai$=a? Manage!ent Ai$=a? Manage!ent  jernih yang disertai darah
deformitas hidung menunjukkan keefektifan 1. aji TT? klien, catat 1. Tanda-tanda vital dalam dan sesak nafas
ditan dai deng an  jalan nafas dengan kriteria  jika ada perubahan. rentang normal.  berkurang
dispnea, sputum yang hasil8 #. !osisikan klien pada #. !osisi semi fo$ler  
disertai darah  BG/ 7"<E7 8  posisi yang memberikan ekspansi paru G8 44 pasien dalam
memaksimalkan potensi yang optimal sehingga rentang normal (1-
Respi$ato$? Stat's 8  pertukaran udara (posisi  pasien dapat 1=;Imenit)
Ai$=a? Patenc? semi fo$ler) memaksimalkan potensial
1. 4espiratory rate kembali %. <ersihkan sekresi ventilasi
normal dengan dorongan batuk  %. 3ntuk membantu
#. 4espiratory rhytm atau suctioning  pengeluaran secret
kembali normal '. "jarkan klien '. 3ntuk mampu
%. 5ampu mengeluarkan  bagaimana cara batuk  mengeluarkan secret yang
sputum efektif  menghambat jalan nafas
'. &uara napas pasien yang *. 5onitor status respirasi *. 5engetahui
kembali normal dan o;igenasi klien  perkembangan status
*. <erkurangnya . "uskultasi suara napas, respirasi dan oksigenasi
 penggunaan otot bantu catat adanya suara . 0erajat spasme bronkus
napas tambahan dengan obstruksi jalan

"#
. !asien dapat batuk  nafas dapatItidak  
9. "kumulasi dari sputum dimanifestasikan adanya
 berkurang  bunyi nafas adventisius
misalnya tidak adanya
5ital Signs  bunyi nafas oleh mengi
1. Tanda-tanda vital dalam
rentang normal , tekanan O;?gen T+e$ap?
darah (&J C-1# mmg, 1. !ertahankan potensial O0@EN THERAP@
0J-= mmg), nadi  jalan nafas 1. "gar jalan napas pasien
(-1 ;Imnt), #. "dministrasikan efektif 
 pernafasan (1#-#  pemberian oksigen jika #. !emberian oksigen untuk 
;Imnt), suhu (%-%9,*o  perlu memenuhi kebutuhan
/) oksigen pasien
Respi$ato$? Monito$ing Respi$ato$? Monito$ing
1. 5onitor status respirasi 1. !erubahan status respirasi
(kedalaman, ritme, dll)  pada pasien seperti
#. 5onitor kemampuan kedalaman, ritme, dll
 pasien untuk batuk  mengindikasikan adanya
efektif  gangguan pada jalan
%. /atat adanya napas.
 pergerakan dada, lihat #. <atuk efektif dapat
 pergerakan dada yang membantu mengeluarkan

")
asimetris, menggunakan dahakIsekret jika ada.
otot bantu dan retraksi %. etidak simetrisan pada
otot supraklavikular  dada dan penggunaan otot
serta intercosta  bantu pernapasan pada
 pasien mengindikasikan
adanya gangguan
5ital Sign Monito$ing  pernapasan
1. 5onitor tanda -tanda
vital jika diperlukan 5ital Sign Monito$ing
(tekanan darah, nadi, 1. 3ntuk mengetahui adanya
suhu, pernapasan)  perubahan tanda-tanda
vital
*. 5ual berhubungan &etelah diberikan asuhan  NC +A,-+ 1. 3ntuk mengetahui & 8 pasien mengatakan
dengan farmaseutikal kepera$atan selama M; #'  Nausea Management  frekuensi, durasi, intensitas tidak mual lagi
(efek kemoterapi)  jam diharapkan rasa mual 1. 5elakukan pengkajian serta factor pencetus dari G 8 pasien nampak
ditandai dengan yang dirasakan oleh klien mual dari frekuensi, mual klien. tenang, frekuensi mual
 pasien melaporkan hilang atau berkurang durasi, intensitas, dan #. "gar klien bias menangani  berkurang
mual dan keenganan dengan criteria hasil8 factor pencetusnya. mualnya sendiri. " 8 tujuan tercapai
#. 5endorong pasien
terhadap makanan  N'C +A,-+ %. "gar dapat memberikan ! 8 !ertahanakan
untuk belajar  
 Nausea & Vomiting control  terapi yang tepat bagi klien. intervensi
menangani mualnya
1. lien mengungkapkan '. 3ntuk mengalihkan rasa
sendiri.
timbulnya mual. mual yang dirasakan oleh
%. 5engidentifikasi factor 

"*
#. 0apat menjelaskan factor  yang menyebabkan klien.
 penyebab mual mualnya. *. 5embantu meredam rasa
%. 5enggunakan obat '. 5enganjurkan klien
mual yang dirasakan oleh
antiemetic (anti mual) istirahat dan tidur yang
klien.
yang direkomendasikan. cukup untuk  
 Nausea & Vomiting Severity mengurangi mualnya.
*. "jarkan klien teknik 
1. 2rekuensi mual
non-farmakologi untuk 
 berkurang
#. +ntensitas mual memanajemen
 berkurang mualnya.

"

Anda mungkin juga menyukai