Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

GROUP INVESTIGATION (GI) DAN METODE BRAINSTORMING TERHADAP


HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

Susila Fitri Yani


Jurusan Tadris Biologi, FTIK, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar
Jl. Sudirman No. 137 Kuburajo, Lima Kaum, Batusangkar Sumatera Barat
Email : yaniyan290196@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan kombinasi model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan metode brainstorming terhadap hasil belajar
biologi siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode true
eksperimen, dengan rancangan penelitian randomized control group posttest only design. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Batusangkar tahun pelajaran 2018/2019 yang
terdiri dari 5 kelas yaitu VIII 1, VIII 2, VIII 3, VIII 4, dan VIII 5. Pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik random sampling. Uji hipotesis dilakukan dengan uji-t. Dari perhitungan diperoleh t ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
5,61 dan t 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,67. Karena t hitung  t tabel hipotesis yang diterima yakni ada perbedaan hasil
belajar biologi antara siswa yang diajar melalui kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation dan metode brainstorming dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.

Kata Kunci : Group Investigation, Brainstorming, Hasil Belajar

PENDAHULUAN seorang guru dalam meningkatkan kinerja


Pendidikan merupakan suatu proses mereka dalam menciptakan suasana
yang terjadi antar manusia dengan pembelajaran yang kondusif, sehingga terwujud
lingkungannya yang berlangsung baik secara kepropesionalan yang mantap. Seorang guru
secara sadar dan terencana dalam dituntut untuk mampu menampilkan
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki, pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan
baik jasmani (kesehatan fisik) maupun rohani menarik siswa untuk beraktivitas secara aktif
(pikir, rasa, karsa, karya dan budi pekerti) yang (Suprihatiningrum, 2014, p. 31)
akan menyebabkan perubahan positif dan Berdasarkan hasil observasi dan
meningkatkan kemajuan baik dari segi kognitif, wawancara yang peneliti lakukan, dengan salah
afektif, maupun psikomotorik dan berlangsung seorang guru IPA Ibu Yeni Marnis, S. Pd yang
secara terus-menerus guna mencapai tujuan mengajar di kelas VIII menunjukkan bahwa
hidupnya. (Ahmadi, 2014, p. 38). proses pembelajaran terkesan kurang menarik
Pada era globalisasi saat ini dan ketika atau kurangnya variasi dalam proses
kemajuan IPTEK semakin pesat, tentu hal ini pembelajaran, yang mengakibatkan hasil
juga berdampak pada pentingnya kemampuan belajar siswa menjadi rendah. Faktanya guru

1
kurang menguasai model pembelajaran yang buku, institusi dan orang. Menawarkan
lebih menarik perhatian siswa dalam belajar sederatan gagasan, opini, data, solusi, ataupun
dan masih menggunakan pembelajaran posisi yang berkaitan dengan topik yang
konvesional yaitu dengan diskusi kelompok sedang dipelajari. Para siswa selanjutnya
kecil dalam menjelaskan materi pelajaran mengevaluasi dan mensistesiskan informasii
sehingga proses pembelajaran yang yang disumbangkan oleh tiap anggota
berlangsung terkesan kurang menarik perhatian kelompok supaya dapat menghasilkan buah
siswa, kemudian tidak hanya itu, guru juga tidak karya kelompok (Slavin, 2008, pp. 217-218),
terlalu menguasai model pembelajaran yang sedangkan metode brainstorming dapat
lebih menarik perhatian belajar siswa untuk dijadikan sebagai alternatif pembelajaran, untuk
diterapkan dalam proses pembelajaran merangkum pendapat mengenai pemecahan
sehingga hal tersebut sulit bagi siswa dalam suatu permasalahan dengan lebih
menyerap dan mengingat materi pelajaran. Hal menyenangkan. Siswa tidak akan takut untuk
tersebut menyebabkan siswa tidak terlibat mengungkapkan pendapatnya karena dalam
secara aktif, kurangnya komunikasi dan metode brainstorming, guru tidak menyalahkan
interaksi yang terjadi antara siswa, serta maupun membenarkan jawaban siswa terlebih
kurangnya kerjasama dikarenakan yang dahulu. Semua gagasan/pendapat siswa ditulis
mengerjakan tugas didalam kelompok dan pada papan tulis, kemudian, setelah semua
menjawab pertanyaan dari guru hanya orang siswa puas mengungkapkan pendapatnya, guru
yang sama disetiap waktu. Sementara itu siswa mengonfirmasi jawaban siswa. Dengan
yang lain hanya diam dan menunggu tugas demikian semua siswa, baik siswa yang kurang
diselesaikan oleh siswa yang lain juga. aktif dan aktif dapat terlibat dalam diskusi
Akhirnya pembelajaran berlangsung tidak (Wulandari, Peniati, & Widiyaningrum, 2014, p.
menarik bagi siswa dan membosankan, hal ini 230). Dengan demikian pemberian variasi
secara langsung memperngaruhi hasil belajar model belajar dalam kegiatan pembelajaran
siswa. dirasa akan berpengaruh terhadap peningkatan
Pada penelitian ini peneliti menggunakan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 3
kombinasi group investigation dan Batusangkar.
brainstorming dalam proses pembelajaran, Berdasarkan hal tersebut maka penulis
yang mana group investigation ini merupakan tertarik untuk mengadakan penelitian yang
sebagai bagian dari invetigasi, para siswa berjudul “Pengaruh Penerapan Kombinasi
mencari informasi dari berbagai sumber seperti Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

2
Investigation (GI) dan Metode Brainstorming HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa” A. Hasil
1. Analisis Data Hasil Belajar Secara
METODE PENELITIAN
Deskriptif
Jenis penelitian ini adalah eksperimen
Tabel. 4.1. Deskripsi Data Hasil Belajar
murni (true experimental) dengan rancangan
Siswa
posttest only group design. Populasi dalam
N Kelas N x X X
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 3 o tinggi rendah
Batusangkar sebanyak 5 kelas yang terdiri dari 1 80, Eksperi
98 6031
155 orang siswa. Pengambilan sampel 58 men
2 31 63, Kontrol
80 29
dilakukan dengan teknik simple random 74
sampling, sampel yang telah terpilih adalah Dengan peningkatan hasil belajar siswa

kelas VIII 2 sebagai kelas eksperimen. pada kelas eksperimen dinyatakan dalam

Prosedur penelitian terdiri dari tahap persiapan, gambar 2 berikut

tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian. 200 Y


Hasil Belajar Siswa

150
Instrumen dalam penelitian ini adalah tes 100
50
tetulis, tes hasil belajar yang digunakan berupa 0 x Kelas Eksperimen

soal essay sebanyak 7 soal. Validitas dihitung Kelas Kontrol

dengan merujuk pada Arikunto (2915:82),


Data Hasil Belajar siswa
indeks kesukaran soal dihitung dengan merujuk
pada Arifin, (2011:273), untuk daya pembeda Gambar 2. Data Hasil Belajar Biologi Siswa
soal dihitung dengan merujuk pada Arifin
Selain itu, pada kelas eksperimen
(2011:278) sedangkan realibilitas dihitung
terdapat 25 orang siswa yang tuntas dan 6
merujuk pada Arikunto (2015:100).
orang yang tidak tuntas. Sedangkan pada kelas
Teknik analisis data yang digunakan
kontrol hanya terdapat 7 oarang yang tuntas
dalam penelitian ini yaitu dengan uji-t untuk
dan 24 orang yang tidak tuntas. Persentase
melakukan uji-t maka terlebih dahulu dilakukan
ketuntasan siswa dapat dilihat pada gambar 3.
uji normalitas dan uji homogenitas variansi
kedua kelompok data. Uji normalitas merujuk
pada Sudjana (2005:446), uji homogenitas
merujuk pada Sudjana (2005: 239), dan terakhir
uji hipotesis merujuk pada Sudjana (2005: 239).

3
Tabel 4.2 Uji Normalitas Sampel
Y Keteran
Persentase Ketuntasan Siswa

100.00% Kelas L0 Ltabel Hasil


80.00%
gan
Berdistri
60.00% Kelas Eksperim 0,0 L0 <
0,159 busi
40.00% Eksperi
en 6 Ltabel
men Normal
20.00% Kelas
Berdistri
0.00% X Kontrol 0,1 L0 <
Kontrol 0,159 busi
Tuntas Tidak
2 Ltabel
Tuntas Normal
Data Ketuntasan Siswa Berdasarkan tabel nilai kritik L untuk uji
Gambar 3. Persentase Ketuntasan Hasil liliefors dengan taraf nyata (α= 0,05) yang
Belajar Siswa
jumlah siswa pada kedua kelas sampel
Berdasarkan gambar 3 diatas, terlihat
31orang dan Ltabel= 0.1591diperoleh hasil dari
bahwa persentase ketuntasan siswa pada kelas
kedua kelas sampel bahwa L0 < Ltabel, maka
eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol,
dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel
pada kelas eksperimen persentase siswa yang
berdistribusi normal.
tuntas yaitu 80,65% yang tidak tuntas 19,35%.
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Sampel
Sedangkan pada kelas kontrol yang tuntas
x thitu Ketera
22,58% dan yang tidak tuntas 77,42%. Hal ini Kelas N s2
ng ngan
menandakan bahwa secara deskriptif hasil Eksperi 80,
31 106,58
men 58 0,6 Homo
belajar biologi siswa pada kelas eksperimen 63,7 2 gen
Kontrol 31 171,73
dengan penerapan kombinasi model 4
H 0 diterima karena, f  v1 , v2  <f<
pembelajaran kooperatif tipe group 1
2
investigation dan metode brainstorming lebih
f  v1 , v 2  atau 0,54 < 0,62 < 1,84 dengan
baik dari pada hasil belajar biologi siswa pada 2

kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran demikian dapat disimpulkan bahwa data
konvensional. sampel memiliki variansi homogen.
2. Analisis Data Hasil Belajar Secara Tabel 4.4 Uji Hipotesis Sampel
Statistik thitu
Ketera
Kelas x N s2
ng ngan
Analisis data ini adalah analisis secara
Eksper 80, 106, H1 >
keseluruhan bertujuan untuk menarik 31
imen 58 58 H0
kesimpulan tentang data yang diperoleh dari 5,6 (hipot
171, 1 esis
tes hasil belajar secara statistik dengan Kontrol 63,74 31
73 diterim
menggunakan uji hipotesis. Sebelum a)
Pada hasil perhitungan dengan uji-t
melakukan uji hipotesis terlebih dahulu sampel
didapat harga thitung= 5,61 sedangkan ttabel =
di uji normalitas dan homogenitasnya.

4
1,67 pada taraf nyata α = 0,05. Berarti thitung > belajar siswa. Metode brainstorming yang juga
ttabel (5,61 > 1,67) sehingga H0 ditolak dan H1 dapat menarik perhatian siswa dalam belajar,
diterima, maka dapat dinyatakan bahwa ”hasil dengan metode ini siswa dapat mengutarakan
belajar biologi siswa yang menggunakan ide sebanyak-banyaknya tanpa adanya tekanan
kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe bahwa ide yang disampaikannya salah
group investigation dan metode brainstorming sehingga membuat siswa aktif didalam kelas.
lebih baik dari pada hasil belajar biologi yang Yolantia (2016, p. 45) menjelaskan metode
menerapkan pembelajaran konvensional. barinstorming merupakan suatu metode yang
meilibatkan siswa secara aktif, siswa dituntut
B. PEMBAHASAN untuk memberikan saran, ide-ide, dan pendapat
Berdasarkan hasil perhitungan dan terhadap masalah yang diberikan oleh guru
analisa hasil belajar siswa, diperoleh merupakan karakteristik utama dari metode
bahwasanya hasil belajar biologi siswa pada brainstorming. Peniati, & Widiyaningrum (2014)
kelas eksperimen yang menerapkan kombinasii dalam penelitiannya menyatakan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe group dengan menerapkan brainstorming dalam
investigation dan metode brainstorming lebih proses pembelajaran juga dapat menigkatkan
baik dibandingkan pada kelas kontrol yang hasil belajar siswa.
menggunakan pembelajaran konvensional. Kombinasi dari model kooperatif tipe
Group investigation ini menuntut setiap anggota group investigation dan metode brainstorming
kelompok berpartisipasi secara aktif dalam ini otomatis akan membuat siswa aktif dalam
kelompok untuk mencari sendiri informasi yang kelas dan pembelajaran berlangsung tidak
berkaitan dengan materi pembelajaran membosankan. Hal ini sesuai dengan penelitian
sehingga siswa dapat memahami materi dan yang dilakukan oleh Astuti & Haryono (2017)
terciptanya kerjasama dalam kelompok, Sesuai bahwasanya pembelajaran melibatkan siswa
dengan penelitian yang dilakukan oleh secara langsung, seperti halnya dalam
Wahyuni, Fihrin, & Muslimin, (2014, p. 35) memecahkan masalah, bertanya kepada guru
mengatakan bahwa siswa pada kelas mapun siswa lain mengenai hal yang kurang
eksperimen lebih memahami materi dari pada dipahami, setiap kelompok mencari berbagai
kelas kontrol hal ini disebabkan karena siswa di informasi yang ingin mereka ketahui, serta
kelas eksperimen melakukan analisis dan menggunakan informasi yang mereka peroleh
penyelidikan terhadap subtopik materi yang tadi untuk menjawab permasalahan yang
disajikan guru sehingga meningkatkan hasil dihadapi, selain itu siswa juga sangat patuh

5
mengikuti setiap intruksi guru. Penelitian yang dalam model group investigation pada
materi pelajaran ekonomi untuk
dilakukan oleh Br Karo & Ginting (2016)
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
menyatakan bahwa kombinasi dari group siswa kelas X IPS 3 SMAN 1 Batu.
Jurnal Pendidikan Ekonomi , 10 (2), 96-
investigation dan brainstorming dapat
103.
meningkatkan aktvitas dan hasil belajar siswa. Br Karo, Y. T., & Ginting, E. M. (2016).
Pengaruh Model Pembelajaran
Penelitian yang dilakukan oleh Br Karo &
Kooperatif Tipe Kelompok Invetigasi
Ginting ini sesuai dengan yang peneliti temukan (Group Investigation) Dengan Metode
Curah Pendapat (Brainstorming)
dilapangan, bahwa kombinasi dari model
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
kooperatif tipe group investigation dan metode Materi Fluida Dinamis Kelas XI Semester
Genap Di SMA Negeri 1 Parbuluan T.P
brainstorming ini dapat meningkatkan aktvitas
2015/2016. Jurnal Ikatan Alumni Fisika
dan hasil belajar siswa. Universitas Negeri Medan , 2 (2).
Slavin, R. E. (2008). Cooperative
learning:Teori, riset dan praktik.
KESIMPULAN Bandung: Nusa Media.
Sudjana. (2005). Metode Statistik . Bandung:
Berdasarkan penelitian yang telah
Tarsito.
dilakukan menunjukan bahwa hasil belajar Suprihatiningrum, J. (2014). Guru profesional:
Pedoman kinerja, kualifikasi, &
biologi siswa kelas eksperimen yang
kompetensi guru. Jogjakarta: Ar-Ruzz
menerapkan kombinasi dari model Media.
Wahyuni, D., Fihrin, & Muslimin. (2014 ).
pembelajaran kooperatif tipe group
Efektivitas model pembelajaran
investigation dan metode brainstorming lebih kooperatif tipe group investigation
terhadap hasil belajar fisika pada siswa
baik dari pada kelas kontrol yang menggunakan
kelas XI MA akhairat Kalangkangan.
pembelajaran konvensional berdasarkan JPFT , 2 (1), 33-37.
Wulandari, Peniati, E., & Widiyaningrum, P. (2014).
analisis secara deskriptif maupun analisis Pengaruh penerapan metode brainstorming
statistik. terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa
pada materi hama dan penyakit pada
tumbuhan di SMP 1 Unggaran. Jurnal Unnes
, 2 (3), 229-237.
DAFTAR PUSTAKA
Yolantia, C. (2016). Pengaruh penggunaan
Ahmadi, R. (2014). Pengantar pendidikan: Asas metode brainstorming terhadap hasil
dan filasafat pendidikan. Yogyakarta: Ar- belajar siswa pada materi
Ruzz Media. keanekaragaman hayati kelas X di MAN
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode 1 Meulaboh. Jurnal Bionatural , 3 (1), 44-
dan paradigma baru. Bandung: PT 55.
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2015). Dasar-dasar evaluasi
pendidikan. jAKARTA: PT Bumi Aksara.
Astuti, Y. T., & Haryono, A. (2017).
Implementasi metode brainstorming

Anda mungkin juga menyukai