Prevention
Dr dr. Al Rasyid,SpS(K)
Staf Departemen Neurologi FKUI/RSCM Jakarta
Stroke masih merupakan penyebab kecacatan utama dan kematian nomer tiga di
seluruh dunia. Secara umum di dunia terjadinya serangan stroke sebanyak 15
juta pertahun, 5 juta orang meninggal dunia dan 5 juta orang dengan kecacatan
permanen. Di Amerika serikat diperkirakakn stroke terjadi setiap 45 detik dan
rata-rata 1 orang meninggal akibat stroke setiap 3 menit. Di indonesia
berdasarka riset kesehatan dasar Departemen Kesehatan 2013 dikatakan stroke
penyebab kematian nomer satu.
Beberapa obat yang dapat digunakan pada pasien hipertensi yang dapat dipakai
mencegah kejadian stroke (prevensi primer) dan mencegah serangan stroke
berulang (prevensi sekunder) adalah golongan angiotensin converting enzyme
inhibitor (ACEI), kalsium antagonis, calsium channel blocker (CCB), angiotensin II
receptor blocker (ARB) dan diuretic. Beberapa penelitian menyebutkan CCB
mempunyai efek positif dibandingkan golongan antihipertensi lainnya untuk
mencegah serangan stroke. Pada penelitian ACTION trial memperlihatkan
manfaat CCB pada pasien CAD dengan hipertensi untuk pencegahan kejadian
stroke. Nifedipine gastrointestinal therapeutic system (GITS) merupakan
golongan CCB yang merupakan terapi pilihan yang signifikan menurunkan risiko
stroke pada pasien CAD dengan hipertensi yang merupakan risiko tinggi untuk
kejadian stroke. Berdasar hasil penelitian secara metaanalisis plasebo kontrol
trail memperlihatkan kejadian stroke menurun sebesar 30% dengan ACE inhibitor
dan 39% dengan pemberian CCB. Jadi CCB tamapaknya lebih baik dalam
penanganan hipertensi untuk mencegah kejadian stroke khususnya pasien
dengan CAD.