Dasar : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah 2. Pelaksanaan UU No.13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin 3. Implementasi pelayanan kesejahteraan sosial tahun 2013-2018 diarahkan pada Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sebagaimana amanat UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial 4. Implementasi pelayanan kesejahteraan sosial tahun 2013-2018 diarahkan pada Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sebagaimana amanat UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial 5. 4 (empat) pilar penyelenggaraan kesejahteraan sosial : perlindungan sosial, jaminan sosial, rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial serta melaksanakan penanganan PMKS berbasis kelembagaan melalui Panti Rehabilitasi Sosial dan berbasis peran serta masyarakat bekerjasama dengan Institusi Sosial di Kabupaten/Kota
Hari / Tanggal : Kamis, 04 Januari 2017
Waktu : 08.30 Wib s/d Selesai Tempat : Aula Bappeda Kabupaten Rokan Hulu Acara : Rapat Koordinasi Operasional Panti Asuhan Khoiriah
Pimpinan Rapat : FEBRY FERIKA, ST (Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial
Budaya dan Pemerintahan BAPPEDA Kabupaten Rokan Hulu) Notulis : Risa Angraini Peserta : 1. Bappeda 2. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
A. Pembukaan 1. Sambutan Pimpinan Rapat : FEBRY FERIKA, ST (Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya dan Pemerintahan BAPPEDA Kabupaten Rokan Hulu)
B. Pemaparan oleh Pimpinan Rapat
Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah maka untuk Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo pada Kegiatan Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/jompo Program tersebut telah menjadi kewenangan Propinsi tidak lagi menjadi kewenangan Kabupaten, maka Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan Al-Khoiriyah tidak lagi dapat dianggarkan pada DPA Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
C. Tanggapan dan Saran
1. Tanggapan dari Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Marjoko )terdapat Permasalahan terhadap Operasional Panti Asuhan Al-Khoiriyah yang selama ini dibiayai seluruhnya oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak maka perlu secepatnya permasalahan Operasional Panti Asuhan Al-Khoiriyah ini dapat di selesaikan karena untuk Operasional Panti Asuhan Al-Khoiriyah saat ini sudah terkendala menyangkut kebutuhan dasar anak anak di panti asuhan . 2. Tanggapan dari Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Dampri Poti ) untuk Operasional Panti Asuhan Al-Khoiriyah apakah bermasalah jika dianggarkan melalui Bansos seperti yang dilakukan Kabupaten Bengkalis. 3. Tanggapan dari Kasubbid Pemerintahan Bidang Sosbudpem untuk Operasional Panti Asuhan Al-Khoiriyah menurut Kepala Bidang Sosbud Bappeda Propinsi Riau Kabupaten tidak punya kewenangan untuk menganggarkan Operasional Panti Asuhan Al-Khoiriyah dan jika dianggarkan ini akan menjadi permasalahan hukum nantinya, dan penganggaran Operasional Panti Asuhan Al-Khoiriyah yang diletakkan di rekening anak diluar panti untuk tahun 2018 ini juga dapat bermasalah menurut konsultasi yang dilakukan ke Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis. 4. Tanggapan dari Kasubbid ( Edy ) untuk penganggaran Operasional Panti Asuhan Al- Khoiriyah melalui CSR yang dilakukan melalui TJSP terkendala dikarenakan Perbub yang belum ditanda tangani. 5. Tanggapan dari Kasubbid Kesehatan Dan Kemasyarakatan ( Risa Angraini ) untuk penganggaran Operasional Panti Asuhan Al-Khoiriyah dapat melibatkan Badan Amil Zakat Kabupaten Rokan Hulu. D. Kesimpulan Untuk Tindak lanjut Operasional Panti Asuhan Al-Khoiriyah dilakukan Rapat lanjutan pada hari jumat tanggal 05 Januari 2017 dengan mengundang bagian Hibah DPKA dan BAZ Kabupaten Rokan Hulu. Mengetahui Pimpinan Rapat, Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Notulis Rapat, Rokan Hulu,