Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Madrasah merupakan salah satu jenis lembaga pendidikan Islam dengan


dinamikanya yang khas, baik sosiologis, psikologis, geografis maupun politis.
Diantara ciri khas madrasah dalam konteks pendidikan yang di anutnya, ia merupakan
lembaga pendidikan bercirikan Islam. Dari titik inilah, sejak awal perkembanganya,
madrasah selalu membutuhkan perlakuan yang khas.
Dari ungkapan tersebut, lembaga pendidikan Islam (madrasah) menjadi salah
satu pengemban tugas dalam menciptakan generasi yang berkompeten dan kompetif.
Akan tetapi, tidak semua lembaga pendidikan memiliki atau mendapatkan capaian
nilai pendidikan yang berkualitas dengan angka 100%.
Salah satu upaya yang dapat di gunakan dalam mengembangkan mutu lembaga
pendidikan yaitu dengan melalui perencanaan strategis. Menurut M. Fakry dalam
syaifudin perencanaan dapat di artikan sebagai keputusan yang akan dilaksanakan
pada masa yang akan datang untuk mencapai yang talah di tentukan. Perencanaaan itu
pula dapat di artikan sebagai suatu proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk
mengendalikan masa depan sesuai dengan yang telah di tentukan. Dan dapat pulak
diartikan sebagai upaya untuk memadukan diantara cita cita nasional dan resources
yang tersedia yang di perlukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Strategis
2. Apa Perencanaan Strategis
3. Bagaimana Konsep Perencanaan strategis
4. Apa Manfaat dan Tujuan Strategis
5. Apakah pengertian Implementasi Perencanaan
6. Bagaimanakah Prinsip Perencanaan dan Implementasi Perencanaan

C. Tujuan Masalah
1. Supaya memberikan penjelasan tentang pengertian strategis dan implementasi
Perencanaan
2. Supaya memberikan arahan tentang uraian perencanaan Strategis dan
implementasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Strategis

1. Pengertian Strategis
Membahas mengenai pengertian manajemen strategis dan perencanaan
strategis, penting untuk terlebih dahulu dikaji mengenai arti strategik. David
mengartikan strategis alat untuk mencapai tujuan jangka panjang, merupakan
tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan
sumbernya daya perusahaan/organisasi dalam jumlah besar. Selain itu,
ditegaskannya bahwa strategis memengaruhi kemakmuran perusahaan dalam
jangka panjang dan beriorentasikan masa depan. Strategi memiliki konsekuensi
yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor
eksterial dan internal yang di hadapin perusahaan/organisasi1
Pearce dan Robinson mengartikan strategis adalah rencana berskala besar,
dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk
mencapai tujuan perusahaan/organisasi2
Dari beberapa pengertian di atas mengenai strategi dapat di di simpulkan
bahwa strategi pada dasarnya adalah sebuah perencanaan yang bersifat besar, luas
dan terintegrasi seta beriorentasi masa depan sehingga sangat berpengaruh bagi
kemajuan organisasi, dengan mempertimbangankan faktor-faktor eksternal dan
internal untuk meraih tujuan organisasi. Dengan kesimpulan ini, ketika strategis
dirangkaikan dengan kata manajemen menjadi “manajemen strategi”, maka
manajemen strategi merupakan manajemen sebuah perencanaan yang berskala
besar untuk meraih tujuan jangka panjang organisasi.

2. Perencanaan Strategis
Mengenai perencanaan strategis ditemukan banyak defenisi, namun semuanya
menurut salusu menjawab satu pertanyaan pokok. “apa yang akan di perbuat”.
Perencanaan strategis adalah instrumen kepemimpinan dan suatu proses. Sebagai
suatu proses, ia menentukan apa yang dikehendaki suatu organisasi dimasa depan
dan bagaimana usaha mencapainya, “suatu proses yang menjelaskan sasaran-
sasaran”.

1
Fred R David, Manajemen Strategis, Edisi sepuluh, (Jakarta:Selembah Empat,2006),h.16-17
2
John A. Pearce II dan Richard B Robinson, Manajemen Strategis-Fornulasi,Implementasi dan
Pengendalian,(Jakarta:Selemba Empat,2008), h.6
Seperti juga di tegaskan oleh Steiss (1985) dalam salusu bahwa perencanaan
strategis sebagai komponen dari manajemen strategis bertugas untuk menjelaskan
tujuan dan sasaran, memilih sebagai kebijaksanaan, terutama dalam memperoleh
dan mengalokasikan sumber daya serta menciptakan suatu pedoman dalam
menerjemahkan kebijaksanaan organisasi3.
Di ungkapkan oleh Salusu, ada yang mengatakan bahwa perencanaan strategis
adalah suatu proses dalam membuat suatu keputusan strategis, atau yang
menawarkan metode untuk memformulasikan dan menerapkan keputusan strategis
serta mengalokasikan sumber daya untuk mendukungnya di sentero unit kerja dan
tingkatan dalam organisasi. Ia adalah suatu cara dalam mengembangkan
konsensus diantara para penjabat organisasi, suatu cara untuk membuat rencana
tertulis. Perencanaan strategis dapat juga diartikan sebagai suatu metode dalam
mengarahkan para pemimpin unit kerja sehingga keputusan-keputusan dan
tindakan mereka mempunyai dampak terhadap masa depan organisasi dengan cara
yang konsisten rasional.4
Kemudian Taylor (1985) dalam Salusu mengatakan bahwa perencanaan
strategis dipandang sebagai metode untuk mengelola perubahan yang tidak dapat
dihindarin sehingga dapat juga di sebut sebagai metode untuk berurusan dengan
kompleksitas lingkungan yang sering kali erat hubungannya dengan kepentingan
nasional. Tetapi, ia juga suatu metode untuk mengambil kompleksitas lingkungan
internal yang ditimbulkan oleh bermacam-macam kebutuhan oleh setiap saat unit
kerja dalam organisasi. Sedemikian besar peran dari perencanaan strategis itu
sehingga ia tidak dapat di delegasikan. Apabila terjadi pendelegasikan dari eselon
atas ke eselon bawah dan sekaligus menghilangkan partisipasi aktif mereka, maka
tekanan menjadi planning process menjadi plans book5

3
J. Salusu, Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit,
(Jakarta:Grasindo, 2006),h.500.
4
Ibid
5
Ibid,h.501.
Dari pengertian di atas bahwa perencanaan strategis yaitu metode untuk
mengelola organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat dan
kompleks dengan memformulasikan dan menerapkan keputusan strategis untuk
meraih masa depan organisasi. Hal ini seperti di jelaskan oleh David bahwa istilah
perencanaan strategis lebih umum digunakan dalam dunia bisnis, sementara
manajemen strategis di gunakan dalam bidang akademik.6 Walaupun demikian
istilah perencanaan strategis di indonesia akhir-akhir ini banyak dipakai dalam
lembaga pendidikan baik di sekolah maupun di perguruan tinggi.
Hal ini ditegaskan pula oleh Salusu bahwa apabila kita mencoba masuk ke
berbagai literatur tentang manajemen strategis dan perencanaan strategik.
Demikian halnya, apabila kita menelusuri kepustakaan-kepustakaan stratejik,
maka kita akan menjumpai ulasan-ulasan yang merupakan inti dari manajemen
strategik. Dan, apabila kita bergumul dengan bahan pustaka mengenai
perencanaan strategik, pada akhirnya yang kita temui adalah dimensi-dimensi
yang membahas dalam manajemen strategik.7
Ilutrasi tersebut bagi Salusu memberikan keyakinan bahwa ketiganya
merupakan kesatuan yang utuh, memiliki keterpautan pada drajat yang sangat
tinggi, dan ketiganya memainkan peran yang sangat vital dalam mengendalikan
organisasi manapun, termasuk juga dalam organisasi pendidikan hal ini sekolah.

3. Model dan Penyusunan Perencanaan Strategis


Di ibarat kan oleh umar ketika akan mendiskusikan rumah. Kemudian ia
mengambil tiga contoh model perencanaan strategis yang di ambil dari pendapat
pakar manajemen strategis yaitu: pertama, model dari Wheelen-Hunger, kedua,
model dari Fred R. David; ketiga, model dari Glenn baseman dan Arvind Platak.
Dari ketiga model tersebut, Umar menyebutkan beberapa elemen utama dalam
perencanaan strategis yaitu: pertama, visi, misi dan falsafah (kredo/nilai-nilai);
kedua, analisis lingkungan eksternal dan internal; ketiga, analisis pilihan strategis;
keempat, sasaran jangka panjang; kelima, strategis fungsional; keenam, program
pelaksanaan pengendalian dan evaluasi.8

6
Fred R. David, Manajemen Strategis, h.6.
7
J. Salusu, Pengambilan Keputusan....,h.517.
8
Husein Umar, Strategic Manajemen In Action, Konsep, Teori, dan Teknik Menganalisis Manajemen Strategis
Strategic Business Unit Berdasarkan Konsep Michael R. Porter,Fred R. David dan Wheelen-
Hungger,(Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,2001), h.19-20
4. Tujuan dan Manfaat Strategis
Perencanaan strategis yang menjadi salah satu jenis perencanaan yang saat ini
banyak memberikan manfaat bagi organisasi. Husain Usman dalam bukunya
mengungkapkan beberapa tujuan dan manfaat dalam melakukan perencanaan,
yaitu:
a. Tujuan Strategis:
1) Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaan
2) Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3) Mengetahui siapa saja yang terlibat ( struktur organisasinya), baik
kualifikasinya maupun kuantitasnya.
4) Mendepatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas
pekerjaan
5) Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat
biaya, tenaga, dan waktu.
6) Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
7) Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan
8) Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
9) Mengarahkan pada pencapaian tujuan.9

b. Manfaat Strategis
Umar juga mengungkapkan beberapa manfaat program perencanaan, yaitu:
1) Standar pelaksanaan dan pengawasan
2) Pemilihan berbagai alternatif terbaik
3) Penyusunan Skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
4) Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5) Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6) Alatme mudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait

5. Pendekatan dalam Strategis


Pidarta menyebutkan ada empat pendekatan dalam strategis yaitu:
a. Pendekatan Kerangka Bimbingan
b. Pendekatan Planajemen
c. Pendekatan SWOT
d. Pendekatan Investigasi

9
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara,2008), h. 47-48
B. Implementasi Perencanaan Strategis

1. Defensi Implementasi Perencanaan


Implementasi adalah penerapan/pelaksanaan. Implementasi merupakan
penerapan dari suatu rencana atau program yang sudah dirancang sebelumnya.
Sedangkan perencanaan adalah penentu dan penunjuk arah bagi suatu tujuan
yang hendak di capai.10

2. Prinsip-prinsip Perancangan dan Implementasi Perencanaan


Sebagaimana yang telah di bahas sebelumnya, perencanaan lembaga pendidikan
sangat komplek dan rumit, untuk itu perlu mengetahui prinsip-prinsip dalam
proses implementasi dan penyusunan rancangannya di antara prinsip-prinsip
tersebut adalah:
 Pertama, perencanaan adalah interdispliner, karena pendidikan
sesunggunya interdispliner terutama yang terkait dengan pembangunan
manusia
 Kedua, perencanaan bersifat fleksibel, dalam arti tidak kaku tetapi
bersifat dinamis serta responsive terhadap tuntutan masyarakat terhadap
pendidikan.
 Ketiga, perencanaan itu obyektif rasional, dalam arti untuk kepentingan
umum
 Keempat, perencanaan dinilai dari apa yang sudah dimiliki
 Kelima, perencanaan adalah wahana untuk menghimpun kekuatan
kekuatan secara terkoordinir
 Keenam, perencanaan di susun sesuai dengan data, perencanaan tanpa
data tidak memiliki kekuatan yang dapat diandalakan.
 Ketujuh, perencanaan adalah mengendalikan kekuatan sendiri, tidak
bersandarkan kepada kekuatan orang lain
 Kedalapan perencanaan bersifat komprehensif dan ilmiah, dalam arti
mencakup aspek esensial pendidikan prinsip dan konsep keilmuan.11

10
Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan: Konsep, Strategi, dan Aplikasi, (Jakarta:PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002),h.82
11
Ibid, h.83
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perencanaan mempunyai posisi yang penting dalam organisasi, tanpa adanya


perencanaan maka jalannya organisasi tidak tentu arah dan tujuannya. Oleh karena
itu, perencanaan penting karena:
1) Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan
kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan
kepada pencapaian tujuan.
2) Dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal
dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
3) Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative
tentang cara terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang
terbaik.
4) Dengan perencanaan dapat dilakukan skala prioritas
5) Dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan

Dari beberapa fungsi di atas, perencanaan mempunyai peranan penting


dalam organisasi publik maupun dalam organisasi yang bersifat pribadi.
Dengan adanya perencanaan akan dimungkinkan untuk memprediksi kerja
dimasa yang akan datang, bahkan akan mampu memprediksi kemungkinan
hasil yang akan dicapai.
Dengan demikian perencanaan adalah usaha untuk mengali siapa yang
bertanggung jawab terhadap berbagai aktifitas tertentu untuk menggali tujuan
bersama. Aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Aktifitas tersebut
tergambar dalam sebuah perencanaan yang matang dan konprehensif. Yang
mempunyai tahapan sederhana sebagai berikut: kajian kebutuhan, perumusan
tujuan dan sasaran, penentuan kebijakan dan prioritas, perumusan program dan
proyek kegiatan, pembiayaan yang rasional dan sesuai dengan sumber alokasi
dana yang ada, pelaksanaan rencana, evaluasi dan revisi.

B. SARAN
Kami mohon kritik, saran dan masukan atas makalah yang di atas
DAFTAR PUSTAKA

David. R. Fred,2006,Manajemen Strategis, Edisi Sepuluh,Jakarta:Selembah Empat


Pearce. A. John,2008,Manajemen Strategis-Formulasi,Implementasi dan
Pengendalian,Jakarta:Selembah Empat.
Salusu. J,2006,Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Non Profit,Jakarta:Grasindo
Syafaruddin,2002,Manajemen Terpadu dalam Pendidikan: Konsep, Strategi, dan
Aplikasi,Jakarta:PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.
Umar. Husein,2001,Strategic Manajemen In Action, Konsep, Teori, dan Teknik
Menganalisis Manajemen Strategis Strategic Business Unit Berdasarkan Konsep
Michael R. Porter,Fred R. David dan Wheelen-Hungger,Jakarta:Gramedia Pustaka
Utama.
Usman. Husaini,2008,Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan,Jakarta:Bumi
Aksara

Anda mungkin juga menyukai