ABRASI
ABRASI
2. TERMINOLOGI
Abrasi adalah proses pengausan atau pengerusakan akibat dari terjadinya proses
pelemahan agregat akibat waktu dan proses alam, merupakan salah satu aspek
durabilitas dari agregat.
Durabilitas adalah sifat keawetan atau ketahanan material terhadap faktor waktu dan
lingkungan/cuaca.
Tes mekanis adalah tes durabilitas yang menggunakan cara mekanis dengan diputar
(aggregate attrition value), ditumbuk (Los angeles abration value), digesek (polish
stone value).
3. TEORI DASAR
Durabilitas atau ketahanan terhadap kerusakan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan
akan jumlah agregat. Beberapa agregat yang memiliki kekuatan standar pun akan
mengalami kerusakan saat di stockpile atau saat masa layan dijalan. Pada hakekatnya
ikatan antar butir partikel bisa kuat dan lemah, namun secara berulang menjadi lemah
karena sebagai akibat dari proses rendaman air seperti akibat cuaca, pembekuan dan lain –
lain. Ada dua aspek yang menguji durabilitas agregat ini, yaitu :
Kerusakan mekanis
Kerusakan diakibatkan reaksi physic – chemical, seperti pelapukan
Dalam uji abrasi ini tipe tes durabilitas yang diambil adalah tipe tes kerusakan mekanis.
Tipe tes kerusakan mekanis ini sendiri memiliki berbagai macam tipe, contohnya :
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jurusan Teknik Sipil
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20115, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id email : polmed@polmed.ac.id, info@polmed.ac.id
4. PROSEDUR PENGUJIAN
a. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini adalah :
Mesin abrasi Los Angeles, yaitu mesin yang terdiri dari silinder baja tertutup
pada kedua sisinya dengan diameter 71 cm (28’’) dan panjang 50 cm (20”).
Silinder ini bertumpu pada dua poros pendek tidak menerus yang berputar
pada poros mendatar. Silinder berlubang untuk memasukkan sampel. Penutup
lubang terpasang rapat sehingga permukaan dalam silinder terdapat bilah baja
melintang penuh setinggi 8,9 cm (3,56”)
Bola - -bola baja mempunyai diameter rata – rata 4,68 cm (17/8”) dan berat
masing–masing antara 400 gram sampai 440 gram
Saringan ukuran mulai ukuran 37,5 mm (11/2”) sampai 2,38 mm (N0. 8)
Timbangan dengan kapasitas 5000 gram dengan ketelitian 1 gram
Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110±5)°C
b. Sampel
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan sampel adalah sebagai berikut :
Sampel harus bersih, bila sampel masih mengandung kotoran, debu, bahan organik
atau terselimuti oleh bahan lain, maka sampel harus dicuci sampai bersih kemudian
dikeringkan dalam suhu (110±5)°C
Pisahkan sampel kedalam masing – masing fraksi kemudian digabungkan sesuai
pada tabel 1.
Tabel 1. Daftar Berat dan Gradasi Sampel
c. Prosedur Pengujian
Langkah – langkah kerja dalam pengujian ini adalah :
Sampel dan bola baja dimasukkan kedalam mesin los angeles dan mesin diputar
dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm sebanyak 500 ± 1 putaran
Setelah selesai sampel dikeluarkan dan disaring dengan saringan 4,47 mm (No.4)
dan 1,7 mm (no.12)
Butiran yang lebih besar dari 1,7 (tertahan dikedua saringan) di cuci bersih dan
keringkan dalam oven sampai berat tetap, kemudian timbang.
5. PROSEDUR PERHITUNGAN
Dalam menghitung nilai keausan gunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
A = Berat sampel semula
B = Berat sampel tertahan saringan No. 4 dan No. 12
Nilai Keausan dilaporkan sebagai bilangan bulat dalam persen.
6. Dokumentasi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jurusan Teknik Sipil
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20115, Indonesia
Telp. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061) 8215845
http://www.polmed.ac.id email : polmed@polmed.ac.id, info@polmed.ac.id
Sampel 1 Sampel 2
Saran