Anda di halaman 1dari 24

KODE ETIK PROFESI

AKUNTAN PUBLIK

Efektif 1 Juli 2019

Oleh: Tarkosunaryo, MBA, CPA

Kamis, 25 Juli 2019


POKOK-POKOK PERUBAHAN

KEPAP 2008 KEPAP Efektif 1 Juli 2019


• HB IFAC 2016, minus NOCLAR
• HB IFAC 2006 sebagai sebagai rujukan
rujukan utama • Bagian A
• Bagian A • Bagian B
• Bagian B • Fokus pada CPA – AP, KAP,
• Fokus pada AP, namun jaringan, keluarga inti, keluarga
disebut sebagai “Praktisi” dekat.
• Tidak ada definisi • Bagian C (IAPI memiliki CPA yang
• Prinsiple based bekerja di luar KAP)
• Fokus pada CPA bekerja di entitas
• Perubahan terminologi
• Prinsiple based
• Lebih jelas, sistematis dan
terstruktur dengan adanya contoh-
contoh ancaman dan pengamanan

2
Struktur Kode Etik

BAGIAN BAGIAN BAGIAN

A B C
AKUNTAN
PENERAPAN PUBLIK ATAU CPA YANG
UMUM KODE CPA YANG BEKERJA PADA
ETIK BERPRAKTIK ENTITAS BISNIS
MELAYANI
PUBLIK

Prinsip Dasar Etika Profesi dan Penerapan Kerangka Konseptual pada Situasi-Situasi Tertentu
Memberikan Kerangka Konseptual

3
Kerangka Konseptual

Etika =
Kompetensi
Profesional & Perilaku
Integritas Objektivitas Kerahasiaan
Profesional
Sikap Cermat
Kehati-hatian

Menerapkan prinsip dasar dan kerangka konseptual untuk:

Identifikasi Evaluasi Menerapkan


Ancaman Ancaman Pengamanan

4
Definisi (Perlu menjadi Perhatian)

CPA yang sedang memberikan CPA


Jasa:
“Seorang anggota pada Institut Akuntan Publik
“Setiap CPA yang berpraktik melayani Indonesia yang memiliki sertifikat dan
publik yang sedang menangani mendapatkan sebutan sebagai Certified Public
penugasan profesional untuk suatu Accountant of Indonesia (CPA).”
klien sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.”
CPA yang Bekerja pada Entitas Bisnis

“CPA yang bekerja atau terikat dalam kapasitas


eksekutif atau non-eksekutif pada berbagai
bidang seperti perdagangan, industri, jasa, sektor
publik, pendidikan, sektor nirlaba, badan
regulator atau entitas profesi, atau setiap CPA
yang dikontrak oleh entitas tersebut”
CPA yang Berpraktik Melayani Publik

“CPA tanpa memandang klasifikasi fungsinya (misalnya, pajak, atau konsultansi),


pada suatu Kantor yang menyediakan jasa profesional sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Istilah ini juga digunakan untuk mengacu pada
suatu kantor dari CPA yang berpraktik melayani publik.”

5
Definisi (Perlu menjadi Perhatian)

Tim Audit:

Tim audit mencakup:


(a) semua personel dari tim perikatan untuk perikatan audit;
(b) semua pihak lain dalam Kantor Akuntan Publik, termasuk jaringan Kantor, yang dapat secara langsung
memengaruhi dari perikatan audit tersebut, termasuk:
(i) pihak yang merekomendasikan kompensasi yang diberikan kepada, atau melakukan pengawasan
langsung, manajemen atau pengawasan lain terhadap rekan perikatan audit dalam kaitannya dengan
pelaksanaan perikatan audit tersebut, termasuk pihak pada semua tingkat manajemen senior yang
secara berturut-turut berada di atas rekan perikatan sampai rekan senior atau pemimpin rekan (kepala
eksekutif atau setara);
(ii) pihak yang memberikan konsultasi terkait dengan permasalahan industri atau teknis tertentu,
transaksi atau peristiwa untuk perikatan audit tersebut; dan
(iii) pihak yang melakukan pengendalian mutu terhadap perikatan tersebut, termasuk pihak yang
melakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan; dan
(iv) semua pihak dalam jaringan kantor yang dapat secara langsung memengaruhi keluaran dari perikatan
audit tersebut.

6
Daftar isi Bagian A

BAGIAN SEKSI 100 Pendahuluan dan Prinsip Dasar Etika Profesi

A SEKSI 110 Integritas

SEKSI 120 Objektivitas


PENERAPAN
UMUM KODE SEKSI 130 Kompetensi Profesional dan Sikap Cermat Kehati-hatian
ETIK

SEKSI 140 Kerahasiaan

SEKSI 150 Perilaku Profesional

7
Daftar isi Bagian B

BAGIAN SEKSI 200 Pendahuluan

B SEKSI 210 Penunjukan Profesional

SEKSI 220 Benturan Kepentingan


AKUNTAN
PUBLIK ATAU
CPA YANG
SEKSI 230 Pendapat Kedua
BERPRAKTIK
MELAYANI SEKSI 240 Imbalan dan Bentuk Remunerasi Lain
PUBLIK
SEKSI 250 Pemasaran Jasa Profesional

SEKSI 260 Hadiah dan Keramahtamahan

SEKSI 270 Penyimpanan Aset Klien

SEKSI 280 Objektivitas – Semua Jasa Profesional

SEKSI 290 Independensi – Perikatan Audit dan Perikatan Reviu

SEKSI 291 Independensi – Perikatan Asurans Lainnya


Baru
INTERPRETASI 2005-01
8
Hal baru

• EDAP (par 290.25 – 290.26)


• Entitas berelasi (par 290.27)
• TCWG (par 290.28)
• Dokumentasi (par 290.29)
• Merger dan akuisisi (par 290.33 – 290.38)
• Pelanggaran ketentuan 290 (par 290.39 – 290.49)
• Hubungan kerja dengan klien audit EDAP (par 290.137 – 290.139)
• Penugasan sementara personil KAP (par 290.140)
• Kebijakan evaluasi dan kompensasi (par 290.223-290.224)
• Tangung jawab manajemen (par 290.159-290.162)
• Pengaturan spesifik untuk klien EDAP:
– Rotasi klien EDAP par 290.149
– Jasa non asurans par 290.154 – 290.214
– Fee melebihi nilai tertentu (15% dari total fee KAP/AP) par 290.217
• Ketentuan independensi untuk jasa asurans selain audit/reviu (par 291)

9
Lebih sistematis

• Ancaman dan pengamanan (par 200)


• Penunjukan profesional (par 210)
• Benturan kepentingan (par 220)
• Adanya definisi terminologi sehingga ketentuan menjadi
lebih jelas
• Pendekatan kerangka konseptual independensi (par 290.1 –
290.12)
• Jaringan dan jaringan kantor (par 290.13-290.24)
• Kepentingan keuangan (par 290.102 – 290.116)
• Hubungan berlangsung lama personil senior dengan klien
audit (par 290.148 – 153)

10
Relatif tetap

• Pendapat kedua (par 230)


• Imbalan dan bentuk remunerasi (par 240)
• Pemasaran jasa profesional (par 250)
• Hadiah dan keramahtamahan (par 260), kecuali terdapat adanya definisi
keluarga inti dan keluarga dekat sehingga lebih jelas.
• Penyimpanan aset (par 270)
• Objektivitas untuk semua jasa (par 280)
• Periode perikatan (par 290.30 – 290.32)
• Pinjaman dan jaminan (par 290.117 – 290.122)
• Hubungan bisnis (par 290.123 – 125)
• Hubungan keluarga dan pribadi ( par 290.126 – 290.131)
• Hubungan kerja dengan klien (par 290.132 – 290.136)
• Pernah bekerja pada klien (290.141 – 290.143)
• Rangkap jabatan di klien (290.144 – 290.147)
11
Pihak yang relevan dengan Independensi
Pendekatan Kerangka Konseptual Independensi

Entitas yang Berelasi (290.27)

Jika Entitas Pengertian klien audit dalam seksi Jika material Jasa non asurans
Terdaftar di Pasar ini termasuk entitas yang berelasi dilarang, termasuk
Modal dengan klien tersebut. pada entitas berelasi

Jika tidak material dengan

Jasa non asurans diperkenankan


syarat penerapan
pengamanan.

IDENTIFIKASI
Pengertian klien audit dalam seksi
Jika Selain Entitas
ini termasuk entitas yang
Terdaftar di Pasar dikendalikan langsung maupun
EVALUASI
Modal tidak langsung oleh klien tersebut
PENERAPAN
PENGAMANAN

13
Pendekatan Kerangka Konseptual Independensi

Merger dan Akuisisi (290.33-290.38) Signifikansi dari ancaman akan


bergantung pada faktor berikut:
IDENTIFIKASI (290.34)
Jika suatu Entitas (a) Sifat dan signifikansi dari
Jika hubungan tidak kepentingan atau
menjadi Entitas (290.33) dapat dihentikan hubungan tersebut;
Berelasi dengan EVALUASI (b) Sifat dan signifikansi dari
hubungan-hubungan
Klien Audit akibat entitas yang berelasi;
merger atau akuisisi (c) Jangka waktu s/d
PENERAPAN kepentingan atau
PENGAMANAN hubungan tersebut dapat
dihentikan secara wajar.

Akan melakukannya, hanya jika: (290.35)


(a) Kepentingan atau hubungan dihentikan
Pihak yang
segera; bertanggung
(b) Individu yang memiliki kepentingan atau jawab atas tata
hubungan, tidak menjadi bagian dari tim kelola
perikatan atau penanggung jawab mengharuskan
pengendalian mutu; kantor
(c) Langkah-langkah transisi akan
diterapkan dan dibahas dengan pihak
melanjutkan tugas
yang bertanggung jawab atas tata kelola sebagai auditor

14
Ketentuan Pemberian Jasa Non Asurans kepada
Klien Audit

Tanggung Jawab Manajemen (290.159-290.162)

Suatu kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab manajemen dari klien audit. (290.161)

Beberapa contoh kegiatan dianggap menjadi tanggung jawab manajemen (290.160):


(a) menetapkan kebijakan-kebijakan dan arah strategis;
(b) perekrutan atau pemberhentian para karyawan;
(c) mengarahkan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan karyawan entitas dalam kaitannya
dengan pekerjaan karyawan untuk entitas tersebut;
(d) menyetujui transaksi-transaksi;
(e) mengendalikan atau mengelola akun bank atau investasi;
(f) menentukan penerapan rekomendasi yang diberikan kantor atau pihak ketiga lain;
(g) melaporkan kepada pihak penanggung jawab tata kelola mewakili manajemen;
(h) bertanggung jawab untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang wajar sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; dan
(i) bertanggung jawab untuk perancangan, penerapan, dan pemeliharaan pengendalian internal.

15
Ketentuan Pemberian Jasa Non Asurans kepada
Klien Audit

Jasa-jasa Perpajakan (290.177-290.189)

Pengaturan jasa-jasa perpajakan kepada klien audit diatur lebih spesifik di KEPAP 2018.

Penyusunan SPT Pajak pada umumnya tidak menimbulkan suatu ancaman terhadap independensi
(290.179)

Dalam hal klien audit adalah suatu dengan akuntabilitas publik, kantor tidak boleh melakukan perhitungan
liabilitas (atau aset) pajak kini dan pajak tangguhan untuk tujuan menyiapkan jurnal akuntansi yang
material atas laporan keuangan yang akan diberi opini oleh kantor tersebut (290.181)

16
Penerapan Kerangka Konseptual Independensi

Imbalan-imbalan – Klien Audit merupakan Entitas dengan Akuntantabilitas


Publik (290.217)

Jika total imbalan Telaah Prapenerbitan


klien audit dan entitas
berelasi PENERAPAN
mencerminkan > 15% PENGAMANAN
dari total imbalan
yang diterima kantor Telaah Pascapenerbitan
selama 2 (dua) tahun
berturut-turut

17
Penerapan Kerangka Konseptual Independensi

Laporan-laporan yang dibatasi penggunaan dan peredarannya


(290.500 – 290.514)
Dalam keadaan tertentu yang mencakup perikatan audit yang laporannya dibatasi penggunaan dan
peredarannya, serta sepanjang persyaratan pada paragraf 290.501 hingga 290.502 terpenuhi, persyaratan
independensi pada seksi ini dapat dimodifikasi.

Paragraf tersebut hanya diterapkan pada suatu perikatan audit atas laporan keuangan bertujuan khusus:
(a) yang dimaksudkan untuk memberikan suatu kesimpulan dalam bentuk positif atau negatif bahwa
laporan keuangan disusun dalam semua hal material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
yang digunakan, termasuk, dalam hal suatu kerangka penyajian wajar, bahwa laporan keuangan
disajikan secara wajar, dalam semua hal material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
digunakan, dan
(b) ketika laporan audit mencakup suatu pembatasan atas penggunaan dan peredarannya; modifikasi
persyaratan independensi tersebut tidak diizinkan dalam hal suatu audit laporan keuangan
disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan.

Modifikasi atas ketentuan pada seksi 290 diizinkan jika pengguna laporan yang dituju:
(a) Memahami sepenuhnya tujuan dan pembatasan dari laporan tersebut; dan
(b) Setuju secara eksplisit akan penerapan persyaratan independensi yang diubah tersebut.

18
Seksi 291 Independensi: Perikatan Asurans Lainnya

Seksi ini menjelaskan persyaratan independensi untuk perikatan asurans yang bukan merupakan
perikatan audit atau reviu. Persyaratan yang diatur dalam seksi ini tidak berbeda jauh dengan Seksi
290, namun lebih ringan.

Jika klien asurans juga merupakan klien audit atau klien reviu, maka persyaratan-persyaratan pada
seksi 290 juga berlaku bagi kantor, jaringan kantor, dan personil dalam tim audit atau tim reviu.

Seksi ini terdapat interpretasi untuk memberikan panduan dalam penerapan persyaratan
independensi untuk perikatan asurans selain audit dan reviu.

19
Daftar isi Bagian C

BAGIAN SEKSI 300 Pendahuluan

C SEKSI 310 Benturan Kepentingan

SEKSI 320 Penyusunan dan Pelaporan Informasi


CPA YANG
BEKERJA PADA
ENTITAS BISNIS
SEKSI 330 Bertindak dengan Keahlian yang Memadai

SEKSI 340 Kepentingan Keuangan, Kompensasi, dan Insentif terkait


dengan Pelaporan Keuangan dan Pengambilan Keputusan

SEKSI 350 Bujukan

20
Pemutakhiran Kode Etik Adopsi IESBA
Handbook Code of Ethics 2018
➢ Pemutakhiran Kode Etik Profesi Akuntan Indonesia edisi
2018 yang disusun bersama PPPK Kemenkeu, IAI, IAPI dan
IAMI. Penyusunan kode etik tersebut akan full adoption
terhadap kode etik International tahun 2018 yang diterbitkan
oleh lnternational Federation of Accountants (IFAC) dan
ditargetkan dapat selesai pada bulan Desember 2019.

21
Pemutakhiran Kode Etik Adopsi IESBA
Handbook Code of Ethics 2018

Bagian Kode Etik Profesi Akuntan Indonesia edisi 2018 terdiri dari:
• Bagian 1: Complying with the Code, Fundamental Principles
and Conceptual Framework
• Bagian 2: Professional Accountants in Business
• Bagian 3: Professional Accountants in Public Practice
• Bagian 4A: Independence for Audit and Review Engagements
• Bagian 4B: Independence for Assurance Engagements
Other than Audit and Review Engagements

22
Softcopy KEPAP

Softcopy Kode Etik Profesi Akuntan Publik (KEPAP)


dapat diunduh di:
https://iapi.or.id/Iapi/detail/237

23
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai