Indonesiaku Cerpen 3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Saudara Satu Tanah Air

Endang Puji Kurniasih

Indonesia tanah kelahiranku

yang indah permai kebanggaanku

disini ku berdiri

ikrarkan janji olehmu negeriku

suci nan abadi

Sepenggal lirik dari sebuah lagu yang berjudul 'Indonesia Jaya'

Sebuah lagu pula yang aku bawakan untuk anak-anak di kelas 4A Sekolah Indonesia Kota
Kinabalu saat berpamitan pulang ke Indonesia. Mereka adalah anak didikku selama melakukan
PPL di Kinabalu, Sabah Malaysia. Semangat belajar yang menggelora di dalam diri mereka yang
tak pernah padam dan selalu berkobar untuk menggapai mimpi. Mimpi untuk kembali ke
Indonesia sebagai orang yang sukses.

Inilah petualangan pertamaku mengajar disini, yaitu di Negara Malaysia. Tujuan awalku datang
kesini adalah untuk PPL(Praktik Pengalaman Lapangan) dan KKN (Kuliah Kerja Nyata),
merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagiku dapat menapakkan kaki disini, membagikan
ilmu dan pengalaman yang aku miliki untuk anak-anak Indonesia, semoga bermanfaat dan
membawa keceriaan untuk mereka. Dalam kegiatan KKN, aku di tempatkan di CLC (Comunity
Learning Center) mengajarkan tentang Literasi Kebangsaan mengenai Simulasi Berkendara dan
Mengenal Rambu-Rambu Lalu Lintas, dengan yel-yel yang dibawakan setiap kelompok
menambah kemeriahan materi yang kami bawakan, walau panas terik matahari menyinari kami,
namun kita semua tetap mengikuti kegiatan ini dengan antusias tanpa mengenal lelah.
Anak-anak disini memiliki kebiasaan menghargai waktu. Sebelum mentari muncul hingga
mentari terbenam, tepatnya pukul 4 dini hari mereka berangkat sekolah dan pulang pukul 4
sore hari, menggunakan mobil jemputan sekolah, karena perjalanan yang memakan waktu
hingga 2 jam, bahkan ada yang sampai rumah hingga malam hari. Sepulang sekolah orang tua
mereka sudah terlelap tidur untuk istirahat. Di pagi hari saat mereka bangun, orang tua mereka
sudah berangkat bekerja sehingga tidak ada waktu untuk berkumpul dan bercengkrama
bersama keluarga, bisa dibilang mereka kurang kasih sayang dari orang tua mereka. Bahkan ada
yang sepulang sekolah bekerja sebagai pemecah biji untuk menambah penghasilan, kemudian
mereka berikan untuk orang tuanya. Sebagian besar orang tua mereka adalah TKI yang bekerja
di Ladang Kelapa Sawit sebagai buruh dengan penghasilan yang hanya cukup untuk makan
sehari-hari.

Mereka tetap mencintai Indonesia walaupun belum pernah ke Indonesia. Banyak masalah yang
menjerat mereka, salah satunya yaitu mereka hidup secara ilegal di negara lain, bahkan
beberapa dari mereka terkadang saat berangkat ke sekolah tertangkap razia oleh polisi Malaysia
karena tidak memiliki kelengkapan dokumen identitas. Alasan mereka tidak memiliki
kelengkapan dokumen yaitu terkendala oleh biaya yang mahal untuk mengurus pemberkasan
identitas mereka.

Akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap mencintai Indonesia.
Bahkan mereka lebih mencintai Indonesia dengan tetap berkarya dan berprestasi, mengikuti
berbagai kegiatan ekstrakurikuler mulai dari pencak silat, menari, memasak, menjahit, voli dan
kegiatan lainnya di sekolah. Kemudian, beberapa dari mereka ada yang mendapatkan kejuaraan
dalam lomba KS2O, ajang bergengsi lomba antar CLC di berbagai cabang hingga pemenangnya
dapat terbang ke Kuala Lumpur untuk bersaing dengan anak-anak dari SILN (Sekolah Indonesia
Luar Negri) dari berbagai negara. Begitulah kehidupan dan perjuangan menimba ilmu anak-anak
di negri orang.

Aku sangat bersemangat saat akan mengajar dalam kegiatan PPL, dimana aku di tempatkan di
kelas 4A. Saat aku memasuki ruang kelas, sekerumunan anak menghampiriku dan
menyambutku dengan penuh ceria serta bersalaman dengan berbagai pertanyaan yang
dilontarkan kepadaku,

"Nama ibu siapa?"

"Ibu akan mengajar di kelas kami kah?"

"Ibu berasal dari mana?"

"Umur ibu berapa?"

"Apakah ibu sudah menikah?"

Kepolosan mereka membuat aku tambah gemas dengan mereka. Namun itulah anak-anak
dengan kepolosan dan rasa ingin tahu yang tinggi, ku jawab satu persatu dengan perkenalan diri
setelah dipersilahkan oleh guru pembimbingku. Setelah anak-anak duduk rapih, barulah aku
berdiri di depan kelas untuk pertama kalinya dan memperkenalkan diri.

"Selamat pagi anak-anak" sapaku di pagi hari.

"Selalu, semangat, pagi" jawab mereka dengan gerakan tangan yang menunjukkan jargon
mereka dengan kompak.

"Bagaimana kabar kalian?"

"Sehat ibuu..." serentak menyahut pertanyaanku

"Perkenalkan nama Ibu, Endang Puji Kurniasih. Ibu berasal dari Banyumas, dan saat ini Ibu
masih mengenyam pendidikan di bangku kuliah Universitas Negeri Semarang. Ibu datang dari
Indonesia untuk mengajari kalian tentang ilmu-ilmu yang bermanfaat di kelas 4A ini. Oh iya, tadi
ada yang menanyakan umur ibu yaaa?"

"Iya ibu"

"Baiklah, umur ibu 21 tahun. Ibu juga pernah menjadi seperti kalian yang duduk di bangku
sekolah, senang bertemu kalian, bagaikan melihat sosok ibu dahulu."
"Wahhh... Ibu juga pernah seperti kamii... Kami juga ingin seperti ibuu..." celetuk salah seorang
anak dari bangku belakang.

"Iya bagus, jadilah yang lebih baik dari ibu kelak" ucapku kepada anak-anak.

Dilanjutkan dengan perkenalan setiap anak, dan asal mereka. Mereka sangat beragam karena
berasal dari berbagai daerah di Indonesia, ada yang dari Tanah Toraja, Bugis, NTT, Papua dan
sebangainya. Sungguh disini aku menemukan miniatur Indonesia dari anak didikku sendiri.

Sebuah perkenalan singkat bersama anak-anak hingga kita saling mengenal, bukan sebagai
sesosok guru yang ditakuti, akan tetapi sebagai guru bagaikan teman bagi mereka dengan tetap
menghormati gurunya.

Entah apa yang ada dalam fikiranku, tiba-tiba aku menanyakan sesuatu karena rasa
keingintahuanku,

"Apakah kalian ingin pergi ke Indonesia?" Ucapku pada anak-anak di kelas seusai perkenalan
berlangsung.

Dan salah satu anak ada yg menjawab pertanyaanku

"Kenal Indonesia pun tidak, sejak lahir kami tinggal disini ibu. Apakah bisa kami pergi ke
Indonesia bu?". Sebuah jawaban sekaligus pertanyaan yang membuatku tertegun.

"Bisa, kalian pasti bisa pergi ke Indonesia, karena kalian adalah anak-anak Indonesia yang harus
pulang ke Tanah Air membawa prestasi yang membanggakan untuk negara kalian. Indonesia."
jawabku pada mereka, Tak kusangka ada beberapa dari mereka ada yang meneteskan air mata.
Lalu kuhampiri salah satu dari mereka dan memeluknya sembari membisikkan sebuah
pertayaan.

"Mengapa kamu menangis?" bisikku.

"Aku ingin melihat Indonesia ibu, bolehkah aku ikut dengan ibu?" sambil terisak anak tersebut
mengatakannya padaku.
"Tenanglah, tetap jaga semangatmu. Kamu pasti bisa melihat Indonesia, belajarlah yang rajin,
hingga kau menjadi anak yang pandai dan berprestasi, boleh kau pergi dengan ibu namun bukan
sekarang, akan ada waktu yang tepat nantinya" ucapku seraya memberi semangat kepadanya.

Pandanganku berjalan menyusuri seluruh isi ruang kelas, berbagai pasang mata berbicara pada
diri sendiri tentang adanya masa yang akan mempertemukan mimpi dengan kenyataan. Aku
percaya bahwa orang-orang disini begitu mencintai Indonesia dan ingin mengunjungi Indonesia.
Setiap air mata yang jatuh dari mata mereka bukanlah kelemahan, melainkan kerinduan yang
amat dalam dan semangat untuk bangkit dari kehidupan saat ini, jauh dari Tanah Air Indonesia,
hidup di negri orang secara ilegal. Dari sinilah perjuangan mereka bermula, mengukir mimpi,
berkarya, dan berprestasi. Dengan segala keterbatasan tidak menyurutkan semangat mereka.
Indonesia menunggu kalian wahai anak-anak negri yang rindu akan Tanah Air tercinta,
INDONESIA.

Hingga langkahku perlahan mulai mundur menyisakan masa dimana kita pernah bertemu,
berjumpa, dan berkenang dalam dimensi yang berbeda, karena kalian adalah Saudara Satu
Tanah Air.
BODATA PENULIS

Endang Puji Kurniasih, sangat kagum dipanggil dengan nama pena Epk. Lahir 21 tahun lalu tepat
tanggal 3 Juli di kota Tangerang, Banten.

Punya hobi menggambar, menulis dan diskusi, bercita-cita jadi guru di SIKK Sabah, Malaysia|
Saat ini menjadi mahasiswa jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) di UNNES
(Universitas Negeri Semarang). Anak adalah generasi penerus bangsa, mari berikan hak dan
kewajiban mereka.

Alamat : Desa Sirau Rt 02 Rw 01 Kemranjen, Banyumas Jawa Tengah

Email : epujikurniasih@gmail.com

WA/ Telp : 082139906974

Instagram : @endang__puji

Anda mungkin juga menyukai