Laporan UIT 2 - Roland M. Nopus
Laporan UIT 2 - Roland M. Nopus
OLEH
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang telah
dianugerahkan-Nya sehingga penulis diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
laporan ini dengan baik.
saya sangat berterima kasih sebab mampu menyelesaikan laporan ini yang merupakan
tugas dari mata kuliah Ilmu ukur Tanah. Selain itu, penulis juga ingin berterima kasih yang
sebesar-besarnya terhadap semua pihak yang telah terlibat langsung dalam praktek lapangan
yang diberikan sebelum mulai membuat laporan hasil kerja ini dan kepada semua pihak yang
juga telah membantu penulis selama pembuatan makalah ini.
Terkait pembuatan laporan ini, penulis benar-benar menyadari ditemukan banyak
keterbatasan yang ada pada laporan ini. Karena itu pulalah, penulis sungguh-sungguh
meminta saran dari semua pihak yang membaca laporan ini untuk diberikan saran.
Akhir kata saya mengucapkan limpah terima kasih, semoga hasil laporan parktek lapangan
saya ini bermanfaat.
Roland M. Nopus
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iv
BAB I ........................................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2. Lokasi dan Waktu Pratikum .................................................................................................. 1
a. Lokasi Pratikum .................................................................................................................... 1
b. Waktu Pratikum .................................................................................................................... 1
c. Kelompok 2 ........................................................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................................................... 2
1.1. Teori ...................................................................................................................................... 2
1.1.1. Teori Pengukuran Jarak .................................................................................................... 2
1.1.2. Teori Pengukuran peta situasi dengan kooerdinat siku-siku ............................................. 3
1.2. Tujuan ................................................................................................................................... 6
1.2.1. Pengetahuan Umum .......................................................................................................... 6
1.2.2. Pencapaian Pengetahuan ................................................................................................... 7
1.3. Peralatan ................................................................................................................................ 7
1.3.1. Peralatan yang Digunakan dalam Pratikum ...................................................................... 7
1.3.2. Penjelasan Peralatan.......................................................................................................... 7
1.4. Langkah Kerja ....................................................................................................................... 9
1.5.1 Gambar Hasil Kerja ........................................................................................................ 11
1.5.2 Hasil Pengukuran ............................................................................................................ 12
BAB III ................................................................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan ......................................................................................................................... 13
3.2. Saran ................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
1.1. Teori
1.1.1. Teori Pengukuran Jarak
Menurut Modul MKB-2/3 SKS/ Modul I-IX Kementrian Agraria dan tata Ruang/
Badan Pertahanan Nasional STPN 2014 menjelaskan bahwa jarak antara dua buah titik di
muka bumi dalam ukur tanah adalah merupakan jarak terpendek antara kedua titik tersebut
tergantung jarak tersebut terletak pada bidang datar,bidang miring atau bidang tegak. Pada
bidang datar disebut jarak datar, pada bidang miring disebut jarak miring sedang pada
bidang tegak disebut jarak tegak atau tinggi.
Menurut Modul MKB-2/3 SKS/ Modul I-IX Kementrian Agraria dan tata Ruang/
Badan Pertahanan Nasional STPN 2014 mendefinisikan pengukuran sebagai seni
penentuan posisi relative pada, di atas atau di bawah permukaan bumi, berkenan dengan
pengukuran jarak-jarak, sudut-sudut, arah-arah baik vertical mau puan horizontal.
Tujuan pengukuran-antara lain-menghasilkan ukuran-ukuran dan kontur
permukaan tanah, misalnya untuk persiapan gambar-rencana (plan) atau peta, menarik
garis batas tanah, mengukur luasan dan volume tanah, dan memilih tempat yang cocok
untuk suatu proyek rekayasa. Baik gambar-rencana maupun peta merupakan representasi
grafis dari bidang horizontal. Yang pertama berskala besar sedangkan yang terakhir
berskala kecil.
Skala didefinisikan sebagai perbandingan tetap antara jarak lokasi di peta dengan
permukaan bumi. Skala 1: 500, artinya satu unit jarak di lapangan sama dengan 500 x kali
unit jarak di peta. Sering, pemilihan skala pada proyek tertentu bergantung pada kerangka
yang telah ada atau kepraktisan dalam membawanya.
Pengukuran suatu bidang memiliki bagian penting, yakni membuat garis lurus.
Dapat dimengerti bahwa garis lurus ini tidak dapat dibuat seperti menarik garis lurus di
atas kertas. Dan garis lurus yang harus dibuat, harus diketahui kedua titik ujungnya. Maka
utnuk menentukan garis lurus ini, ditentukan titik-titik di lapangan yang letak di garis lurus
yang meghubungkan dua titik ujung dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga garis
lurus itu kelihatan dengan jelas. Titik-titik ini dinyatakan dengan Jalon. Pengukuran-
pengukuran dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan bayangan daripada keadaan
lapangan, dengan menentukan tempat titik-titik di atas permukaan bumi terhadap satu
sama lainnya. Untuk mendapatkan hubungan antara titik-titik itu, baik hubungan yang
mendatar mauupun hubungan-hubungan tegak, diperlukan sudut yang mendatar dan untuk
hubungan diperlukan sudut yang tegak (Wongsotjitro, 1985).
Pengukuran jarak horizontal dengan pita terdiri atas penetapan panjang yang
diketahui pada pita perpembagian skala langsung pada sebuah garis beberapa kali.
Pengukuran dengan pita dilaksanakan dalam enam langkah, meluruskan, memberi
tegangan, pemenggalan, penandaan dengan pita, pembacaan pita ukur, pembacaan jarak
2
dan pencatatan jarak. Penerapan langkah-langkah dengan pengukuran pita ini dapat
dilakukan pada bidang datar dan miring (Brinker, 1986).
Pelaksanaan pengukuran pada area mendatar dapat dilakukan ddengan melakukan
beberapa penggalan atau pembagian. Misalkan jika akan dilakukan pengukuran jarak dari
titik P ke titik Q tetapi jarak dari titik P ke titik Q itu terlalu panjang atau terlalu jauh untuk
diukur. Maka untuk mempermudah pengukuran makan dilakukan penggalan atau
pembagian dalam beberapa titik diantara jarak P ke Q.
1.1.2. Teori Pengukuran peta situasi dengan kooerdinat siku-siku
3
dapat digunakan untuk melakukan pengukuran gasris dengan cara sudut siku-siku,
diantaranya adalah sebagai berikut :
x y
A B C
Gambar 2.1 Sudut Siku-Siku di Tengah-Tengah Garis Lurus
8m 10 m
6m
B C A
Gambar 2.2 Pembuatan Siku-siku
4
Titik x adalah titik yang berada diluar garis AB, sedangkan AB sendiri adalah
garis lurus yang diukur.
Ikatan ujung pita ukur di titk x,Dengan panjang sembarang, tarik pita ukur
sehingga memotong garis AB, misalkan dititik C, kemudian dengan memegang
pita ukur tersebut kita bergerak,
A C E D B
5
ditempatkan pada garis antara dua titik, transit dan jalon. Bila bayangan dari
dua titik pada masing-masing ujung garis diimpitkan pada alat, alat telah
beradaa pada garis lurus. Pengamat menggerak-gerakkan prisma sepanjang
garis hingga objek (sudut bangunan dan sebagainya) terlihat secara
langsung (antara prisma di atas atau di bawah) berada pada satu garis
dengan dua bayangan sebelumnya.
Salib Sumbu
Alat sederhana salib sumbu ini terdiri dari dua buah metal yang saling
berpotongan tegak lurus satu sama lain, ada bentuk lain, ada bentuk lain dari
jenis terbaru dari peralatan ini, yaitu berbentuk silinder yang berlubang pada
kanan dan kirinya serata saling tegak lurus, lubang ini berfungsi sebagai
garis bidik. Pada alat tersebut dilengkapi dengan tangkai sehingga mudah
ditancapkan pada tanah atau pada suatu titik pada garis pengukuran, dimana
akan dibuat suatu sudut siku-siku. Dari salah satu lubang pembidikan kita
impitkan dengan garis yang kita ukur, kemudian dari lubang pembidikan
yang lainnya kita bias membuat sudut siku-sikunya.
1.2.Tujuan
Terdapat dua tujuan umum yang harus dicapai dalam pratikum ini, yaitu
pengetahuan umum yang harus diketahui mahasiswa tentang pengukuran jarak dan
pengetahuan yang harus dicapai mahasiswa setelah mengetahui pengetahuan umum
pengukuran jarak dan tentunya hasil dari mahasiswa melakukan pratikum ini.
1.2.1. Pengetahuan Umum
a. Mahasiswa dapat memahami arti dari garis sejajar dan tegak lurus di lapangan.
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan dapat mengatasi adanya kesukaran-
kesukaran dalam melaksanakan pembuatan garis di lapangan.
6
c. Mahasiswa menjadi teliti, hati-hati kepada alat-alat maupun pekerjaanya.
1.2.2. Pencapaian Pengetahuan
a. Mahasiswa dapat membuat garis sejajar di lapangan.
b. Mahasiswa dapat mebuat garis tegak lurus di lapangan.
c. Mahasiswa dapat membuat garislurus yang terhalang oleh bangunan atau
rintangan.
d. Mahasiswa dapat mengambar mengunakan alat gambar sesuai fungsinya
1.3.Peralatan
1.3.1. Peralatan yang Digunakan dalam Pratikum
Gambar 2.1Jalon
Jalon mempunyai panjang 2 m, bulat terbuat dari tongkat kayu, besi atau
aluminium, salah satu ujungnya runcing dan mempunyai tingkatan sampai 200 mm
yang dicat selang-seling dengan warna merah dan putih.
7
b) Kaki Tiga
Pita ukur atau meter merupakan alat bantu pengukuran yang digunakan untuk
mengukur jarak dari satu titik ke titik lain yang telah ditentukan.
d) Penta Prisma
8
Gambar 2.4 Penta Prisma
e) Plumbing Rod
9
6. Menentukan lokasi pengukuran serta langsung meninjau keadaan lokasi sekitar.
7. Membawa alat ke tempat pengukuran yang telah ditentukan oleh dosen pengawas.
8. Menggambarkan sket lokasi sebelum memulai pengukuran.
9. Membuat 3 bes line sebagai acuan proyeksi
10. menempatkan titik awal atau titik X1
11. Orang kedua memegang alat penta prisma sesuai titik-titik yang ditentukan di sketsa lokasi
12. Orang ketiga mengerakan penta prisma sebagai pelurus dari titik X1 ke titik X2 dan dari titik
X1 ke bangunan dengan terlebi dahulu membidik mengunakan penta prisma sebagai pelurus
13. Kemudian mengukur jarak dari X1 ke bangunan kemudiaan mencatat jarak dari X1 ke
bangunan sebagai data pengukuran
14. Lakukan pengukuran tersebut sampai titik X terakir
15. Mengembalikan alat kepada dosen.
Memberikan daftar ukur untuk mengetahui kebenaran data ukur
Hasil Pengukuran
10
1.5.1 Gambar Hasil Kerja
11
1.5.2 Hasil Pengukuran
NO Proyeksi Jarak
1. X1 8m
2. X2 8,50m
3. X3 11m
4. X4 11,20m
5. X5 6,55m
6. X6 7m
7. X7 6,90m
8. X8 6,30m
12
9. Y1 7,70m
10. Y2 7,40m
11. Y3 7,70m
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dalam melakukan praktek ini saya dapat mengetahui dengan baik cara
mengunakan metode penta prisma serta membuat garis lurus dilapangan
mengunakan alat prisma dan jalon sebagai pelurus serta saya dapat mengambar
manual mengunakan alat alat gambar sesuai fungsinya.
3.2.Saran
Dalam melakukan praktek dilapangan banyak kendala yang dihadapi
antara lain:
Perlu adanya perlengkapan k3 dari pihak kampus agar terjamin keselamatan alat
dan juru ukur, mengambil alat sesuai kebutuhan pengukuran.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://salmanisaleh.files.wordpress.com/2012/03/9-1-ilmuukurtanah.pdf
https://www.academia.edu/31076931/PENGUKURAN_JARAK_DENGAN_RIN
TANGAN
http://materitekniksipilunsurcianjur.blogspot.com/2011/10/pengukuran-jarak-
langsung.html
https://www.scribd.com/document/353480898/Ilmu-Ukur-Tanah-Pengukuran-
Dengan-Rintangan
http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2010/03/pengukuran-jarak-langsung.html
14