Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TUGAS AL ISLAM IV

WAWANCARA LEMBAGA ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH


MUHAMMADIYAH
LAZISMU

Dibuat oleh:
Reva Deddy Utama NIM: 2015430042 Tahun Angkatan: 2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

JAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zakat sangat berpotensi sebagai sebuah sarana yang efektif untuk memberdayakan
ekonomi umat, potensi itu bila digali secara optimal dari seluruh masyarakat Islam dan
dikelola dengan baik dengan manajemen amanah dan profesionalisme tinggi akan
mewujudkan sejumlah dana besar yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kemiskinan
dan memberdayakan ekonomi umat. Akan tetapi meskipun zakat sangat berpotensi
sebagai sebuah sarana efektif guna memberdayakan ekonomi umat, masih saja hal ini
terdengar ideal melalui konsep teoritis saja, akan tetapi aplikasi dan bukti yang terjadi
dilapangan hampir bertolak belakang. Bagi kalangan miskin yang selama ini menjadi
mustahiq, harta zakat yang didisribusikan kepada mereka biasanya akan habis begitu
saja untuk keperluan konsumsi sehari-hari tanpa bisa mereka berdayakan menjadi
sebuah usaha produktif yang bisa membantu menutupi kebutuhan sehari-hari mereka.

Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Jakarta selaku


lembaga amil zakat nasional juga memiliki berbagai program pendistribusian dana
zakat. Program-program tersebut terdiri atas pendistribusian dana konsumtif dan
pendistribusian dana produktif.

LAZISMU Jakarta terus berupaya mengembangkan program-program agar lebih


banyak lagi manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dari pengelolaan zakat yang
dilakukan oleh LAZISMU Jakarta. Selain mengembangkan porgram, LAZISMU Jakarta
juga selalu melakukan perbaikan pada strategi dan manajemen pemberdayaan
masyarakat, agar terwujud kehidupan masyarakat yang bebas dari kemiskinan.

Salah satu keunggulan dari LAZISMU Jakarta adalah dengan manajemen keuangan
yang bersifat otonomi daerah. Hal ini memberikan kemudahan bagi LAZISMU Jakarta
dalam menjalankan aktifitasnya untuk menyalurkan dana kepada para mustahik. Dengan
kebijakan tersebut, para mustahik tidak perlu menunggu waktu yang lama dalam proses
pencairan dana karena sistem pencairan dana hanya dilakukan di daerah dan tidak perlu
ke kantor pusat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah lembaga LAZISMU ?
2. Bagaimana program pemberdayaan dan pelaksanaan lembaga LAZISMU ?
3. Bagaimana penghimpunan dan pengelolaan zakat oleh lembaga LAZISMU ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi Tugas akhir dari mata kuliah Al- Islam IV.
2. Untuk mengetahui sejarah dari lembaga LAZISMU.
3. Untuk mengetahui program pemberdayaan dan pelaksanaan lembaga LAZISMU.
4. Untuk mengetahui penghimpunan dan pengelolaan zakat oleh lembaga LAZISMU.

1.4 Manfaat
1. Mengetahui sejarah dari lembaga LAZISMU.
2. Mengetahui program pemberdayaan dan pelaksanaan lembaga LAZISMU.
3. Mengetahui penghimpunan dan pengelolaan zakat oleh lembaga LAZISMU.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah

Lembaga Amil Zakat Shadaqah Muhammadiyah atau LAZISMU merupakan


salah satu lembaga zakat tingkat nasional yang dinaungi dibawah pimpinan
organisasi Islam, yaitu Muhammadiyah. Pembentukan lembaga ini tentunya atas
izin dari pemerintah pusat melalui Kementerian Agama Republik Indonesia, yang
bertujuan mulia yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui
pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan
lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.

Didirikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 2002 yang ditandai
dengan penandatangan deklarasi oleh Prof. Dr. HA. Syafi‟i Ma‟arif, MA (Buya
Syafi‟i) dan selanjutnya dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia
sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK no. 457/21 November 2002.

Terdapat dua faktor yang melatar belakangi berdirinya LazisMu. Pertama,


fakta Indonesia yang berselimut dengan kemiskinan yang masih meluas,
kebodohan dan indeks pembangunan manusia yang sangat rendah. Semuanya
disebabkan oleh tatanan keadilan sosial yang lemah. Kedua, zakat diyakini mampu
bersumbangsih dalam mendorong keadilan sosial, pembangunan manusia dan
mampu mengentaskan kemiskinan. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar
di dunia, Indonesia memiliki potensi zakat, infaq dan wakaf yang terbilang cukup
tinggi. Namun, potensi yang ada belum dapat dikelola dan didayagunakan secara
maksimal sehingga tidak memberi dampak yang signifikan bagi penyelesaian
persoalan yang ada.

2.2 Visi dan Misi LAZISMU


Setiap lembaga tentu memiliki visi dan misi agar kegiatan yang dilakukan dapat
berjalan dengan baik dan terstruktur. Berikut adalah visi dan misi LAZISMU.
 Visi
Menjadikan lembaga amil zakat, infak dan sedekah yang amanah, transparan,
profesional dan terpercaya.
 Misi
a. Mengoptimalkan pengelolaan zakat, infak dan sedekah secara

profesional, transparan dan terpercaya.

b. Mengoptimalkan pendayagunaan zakat, infak dan sedekah.

c. Mengoptimalkan pelayanan penghimpunan zakat, infak dan sedekah.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Program Pemberdayaan dan Pelaksanaan


Salah satu fungsi zakat adalah sebagai sarana untuk saling berhubungan dan

saling tolong-menolong antar sesama manusia dari orang kaya antara orang kaya dan

orang miskin. Dana zakat dapat disalurkan dan dimanfaatkan untuk mengatasi

kemiskinan yang sampai saat ini belum bisa diatasi dengan baik. Agar dana zakat yang

disalurkan dapat berdaya guna dan bermanfaat, maka harus dilakukan pemberdayaan

secara selektif untuk kebutuhan konsumtif atau produktif.

Berikut merupakan jenis-jenis pemberdayaan zakat yang ada di LAZISMU :

a. Pendidikan

Program pemberdayaan pendidikan diwujudkan dalam bentuk beasiswa dhuafa

berbasis siswa berprestasi. Beasiswa ini diberikan kepada para siswa yang berprestasi

namun dari sisi ekonomi atau financial masih kurang. Subsidi beasiswa pendidikan

yang diberikan ini besarnya Rp. 200.000 - Rp. 250.000 per anak yang ditujukan

kepada siswa tingkatan menengah pertama dan tingkatan siswa menengah atas atau

sederajat. Dengan adanya program ini diharapkan siswa yang berprestasi dan kurang

mampu sedikit terbantu dalam segi financial.

b. Layanan Sosial

Selain dalam bidang pendidikan, LAZISMU juga memberikan subsidi bantuan

untuk layanan sosial dalam bentuk santunan dhuafa berbasis pengajian. Santunan ini

diberikan untuk memfasilitasi ketika akan mengadakan pengajian. Adapun besarnya

santunan yang diberikan adalah sebesar Rp. 1.000.000 untuk satu tingkatan Pimpinan
Cabang Muhammadiyah dengan rincian per anggota disubsidi sebesar Rp. 50.000

dengan perhitungan sebanyak 20 orang anggota.

c. Bantuan untuk Panti Asuhan

Program pemberdayaan yang diberikan oleh LAZISMU juga dalam bentuk

bantuan untuk panti asuhan yang berada di cakupan wilayah berdirinya LAZISMU

tersebut. Besarnya bantuan yang disalurkan ke masing-masing panti asuhan adalah

sebesar Rp. 750.000. Walaupun nominal yang diberikan tidak terlalu besar, namun

diharapkan dengan adanya bantuan ini panti asuhan sedikit terbantu. Semua dana yang

disalurkan dalam program ini berasal dari dana zakat yang dihimpun oleh LAZISMU

berdasarkan tuntunan syariat dan ketentuan yang ada.

3.2 Penghimpunan dan Pengelolaan Zakat

Pengumpulan zakat yang dilakukan oleh LAZISMU ini menggunakan cara

memberikan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada setiap cabang dan ranting.

Surat pemberitahuan ini bertujuan untuk menarik atau memberikan informasi kepada

para anggota Muhammadiyah agar mereka yang mempunyai kewajiban berzakat untuk

segera mengumpulkan atau mengeluarkan zakatnya.

Hal menggembirakan adalah kesadaran berzakat di kalangan kaum Muslim di

Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya lembaga-

lembaga atau pun badan amil zakat baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.

Namun di sisi lain yang perlu menjadi perhatian adalah kesadaran untuk berzakat

belum mencakup semua lapisan masyarakat termasuk warga Muhammadiyah. Ini

terbukti dari kurangnya pengetahuan warga Muhammadiyah akan adanya LAZISMU.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Program pemberdayaan dan pelaksanaan oleh lembaga LAZISMU sangatlah
membantu bagi para orang-orang yang membutuhkannya.
2. Penghimpunan dan pengelolaan zakat oleh lembaga LAZISMU sejauh ini sudah
sangat efektif dan efisien sehingga selalu tepat sasaran terhadap para pemberi dan
penerimanya..

4.2 Saran
Semoga program dan pelaksanaannya lebih ditingkatkan lagi dan menyebar ke
segala unsur bagian masyarakat muslim.

Anda mungkin juga menyukai