Ahli pembelajaran, seperti Gagne, Briggs dan Wager (1992) juga menyatakan
hal senada, bahwa pembelajaran adalah serangakaian kegiatan yang dirancang
untuk terfasilitasinya proses belajar siswa. Untuk itulah guru harus merancang
kegiatan pembelajaran (events of instruction) dengan baik, termasuk dalam
menggunakan metode dan model pembelajaran yang tepat, semata-mata agar
proses belajar siswa berhasil.
1. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Para ahli dan peneliti pembelajaran kooperatif, seperti Johnson dan
Johnson (1991), Slavin (1995), Sharan dan Sharan (1992), Hill & Hill (1993),
Arends (2004), maupun Heinich, dkk. (2002), mendefinisikan bahwa
pembelajaran kooperatif pada intinya adalah suatu strategi pembelajaran yang
terstruktur secara sistematis di mana siswa bekerjasama dalam kelompok-
kelompok kecil dengan anggota antara empat sampai lima orang secara
heterogen untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Agus Suprijono (2010 : 65) sintaks model pembelajaran
cooperative learning terdiri dari 6 (enam) fase seperti di pada tabel di bawah
ini.
Tabel 3. Sintak Model Simulasi Adaptasi Joyce, Weil dan Calhoun (2009:442)
Model pembelajaran yang pernah saya terapkan salah satunya adalah Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Di mana sintaknya
adalah sebagai berikut:
Dan hasil yang saya lihat dari penerapan model ini sangat mendorong siswa dan
memudahkan siswa dalam penyelesaian suatu masalah. Karena dalam mode ini
siswa sangat dituntut untuk mampu menyelesaikan suatu masalah yang ia temukan
dan dengan adanya kelompo-kelompok belajar beban mereka akan menjadi ringan.