Anda di halaman 1dari 2

BAHAN PA

Tema : Persembahan Perpuluhan


Bacaan : Maleakhi 3 : 6 – 13

I. PENGANTAR :
Persembahan persepuluhan masih menimbulkan tanda tanya apakah wajib atau tidak ?
Dalam budaya Israel angka 10 adalah lambang keseluruhan atau kesempurnaan. Bila
seseorang telah memberi sepersepuluh kepada Allah menunjukkan penyerahan yang
menyeluruh.
Dalam Perjanjian Lama, persembahan persepuluhan ada dua versi.
a. Abraham memberikan sepersepuluh dari penghasilannya kepada Melkisedek (Kej. 14 : 17
– 20); Yakub menjanjikan kepada Allah sepersepuluh dari yang dimilikinya (Ke. 28 : 20 –
22 ).
Abraham dan Yakub melakukannya tidak karena kewajiban, tetapi karena keinginan
sendiri, suka-rela, dan bukan kewajiban yang ditetapkan oleh Allah.
b. Pada Zaman Musa, persembahan persepuluhan wajib hukumnya; Pada waktu itu Israel
adalah negara theokrasi, Tuhan yang menjadi kepala pemerintahan.
Melaksanakan kewajiban untuk negara sama dengan untuk Tuhan (Imamat 27 : 30 – 32,
Ulangan 12 : 1,6-7, Ulangan14 : 22 – 29, Nehemia 13 : 12).
Bangsa Yahudi mewajibkan persembahan perpuluhan yang ditetapkan oleh para pemimpin
agama Yahudi, bahkan kemudian menjadi ukuran “kesalehan” seseorang.

II. PENJELASAN PERIKOP.


Hanya kerena Tuhan, maka bani Yakub tidak lenyap.
Sejak zaman nenek moyangnya, bani Yakub telah menyimpang dan tidak memelihara
ketetapan Tuhan.
Ketika Tuhan menasehatkan bani Yakub untuk kembali ke jalan Tuhan, bani Yakub tidak
mengerti maksud-Nya, bahkan menyatakan:
- Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?
- Bolehkah manusia menipu Engkau ?
Pertanyaan bani Yakub, ditegaskan oleh Tuhan, bahwa seluruh bangsa telah menipu Tuhan
dalam hal persembahan persepuluhan dan persembahan khusus.
Meskipun telah kena kutuk atas perilakunya sendiri, tetapi bani Yakub masih menipu Tuhan.
Tuhan berfirman : Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN
semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap,
supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggurmu di padang tidak
berbuah bagimu. Dengan demikian segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab
kamu ini akan menjadi negeri kesukaan.
III. PENERAPAN
Persembahan merupakan wujud ungkapan syukur dan penyerahan diri orang-orang percaya
atas pemeliharaan Allah. Persembahan di dalam ibadah jemaat adalah salah satu dari bentuk
persembahan orang-orang percaya.
Persembahan bermakna sebagai ungkapan terimakasih orang-orang percaya atas
pemeliharaan Allah di dalam kehidupannya. Selain itu, sebagai pernyataan sikap
mempercayakan diri kepada Allah dengan pemeliharaannya.
Persembahan bukan sekedar kewajiban, bahkan merupakan suatu kemestian oleh kesadaran
iman orang percaya sendiri. Gereja hanya membuat peraturan teknisnya, seperti halnya di
dalam Alkitab juga diberikan peraturan teknisnya.
Semua bentuk kekuatan umat dapat dipersembahkan dengan rasa takut dan hormat.
Persembahan yang demikian itu juga merupakan pernyataan keterlibatan orang-orang percaya
dan tanggungjawab orang-orang percaya di dalam pekerjaan penyelamatan Allah.

III. BAHAN DISKUSI :


1. Masih berlakukah persembahan perpuluhan bagi jemaat GKI saat ini ?
2. Bagaimanakah Ibu-ibu mengelola persembahan yang Ibu-ibu haturkan kepada Allah?
Menjadi yang utama dan pertama atau sisanya?
3. Bagaimana saran Ibu-ibu terhadap pengelolaan persembahan di GKI Sion Ansus II?

Anda mungkin juga menyukai