Anda di halaman 1dari 4

Kontroversi

Oleh: Muhammad Akmal Ashari

Pernahkah teman-teman berpikir ketika melihat satu atau bahkan banyak orang yang terkenal karena
melakukan sesuatu yang ‘diluar kebiasaan’ yang dilakukan manusia pada umumnya. Perilaku aneh?
Bukan, namun tindakan-tindakan yang membuatnya terkenal dan seringkali harus bertentangan dengan
nilai yang berlaku dimasyarakatnya. Kontroversi, itulah yang dibuat oleh banyak manusia dibumi ini,
dunia nyata hingga dunia maya, mulai dari zaman dahulu hingga zaman modern seperti sekarang yang
ditambah dengan kehidupan dunia maya yang begitu gemerlap. Dunia baru yang yang penuh dengan
kepalsuan dan kefanaan, sama seperti dunia nyata.

Saya coba balik lagi perihal kontroversi yang dibuat oleh banyak manusia saat ini. Banyak sekali
keributan terjadi lantaran ada pihak-pihak yang mencoba untuk mengusik status quo dengan tindakan
yang bisa dikatakan ‘kebablasan’. Namun, apakah kontroversi itu selamanya buruk? Tidak juga. Bahkan
ditengah masyarakat yang buruk, muncul orang-orang baik yang membawa ‘kontroversi’ untuk
mengubah masyarakat menjadi lebih baik lagi. Atau ketika tidak ada sebuah ilmu pengetahuan, muncul
beberapa orang yang berhasil menciptakan ssuatu dan bermanfaat bagi setiap orang. Jadi, tak
selamanya kontroversi itu adalah hal yang buruk dan merusak, tetapi bisa jadi yang dibawa adalah nilai-
nilai kebaikan. Disebut kontroversi, lantaran munculnya pro kontra dimasyarakat dan seringkali orang-
orang yang membawa ‘kontroversi’ tersebut, hal yang baik maupun yang buruk. Semua tergantung
sudut pandang bukan?

Pernah ada sebuah kisah berabad-abad silam. Disebuah masyarakat yang makmur, muncul lah
seorang pria yang menyampaikan Pesan dari Langit, agar masyarakat yang makmur dan damai tersebut
hanya menyembah Satu Tuhan saja. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat tersebut yang
masih menyembah banyak Tuhan. Pria ini tak kenal lelah, dan senantiasa menyampaikan Pesan dari
Langit tersebut sekalipun hanya ada sekitar puluhan saja pengikutnya selama hampir ratusan tahun
menyampaikan Pesan tersebut. Puncaknya, ada satu perintah Tuhan yang menurut saya pribadi tidak
masuk akal. Pria ini diperintahkan untuk membuat sebuah kapal besar. Ya, kapal besar di tengah daratan
yang tidak ada satupun perairan baik itu danau maupun lautan. Kontroversi? Ya pastinya. Pria ini
dicemooh oleh masyarakat, bahkan oleh keluarganya sendiri. Pria ini dianggap gila lantaran membuat
sebuah kapal di daratan yang jauh dari lautan, jadilah pria tersebut menjadi kontroversi ditengah
masyarakat.
Langitpun menghitam, awan menebal, dan angin bertiup begitu kencang. Hujn besar turun dari
langit dan membanjiri seluruh pemukiman. Pria itu, para pengikutnya, dan hewan-hewan yang dibawa
berhasil lolos karena naik ke dalam kapal besar yang dibuat oleh sang Pria. Bagaimana nasib penduduk
kota? Semua lenyap tenggelam dalam banjir besar, termasuk anak laki-laki sang Pria. Tidak asing dengan
kisah ini?

Lalu kisah berikutnya, ada seorang pria yang ketika masa kecilnya sedang mencari jati dirinya
sendiri dan mencari sosok yang Menciptakan Langit dan Bumi. Ditengah pencariannya, akhirnya pria ini
menemukan jawabannya dan menjadi Sang Pembawa Pesan Langit. Di daerah tempat tinggalnya
hiduplah seorang raja yang amat zalim dan memaksa rakyatnya untuk menyembah patung yang
dianggap sebagai Tuhan. Sang Pria pun merasa dilematis lantaran patung-patung tersebut dibuat oleh
ayahnya sendiri. Disaat ia sedang berusaha menyampaikan Pesan dari Langit, ia harus melihat ayahnya
menjadi pembuat patung untuk disembah oleh raja dan rakyatnya.

Aksi heroik nan penuh kontroversi dilakukan. Ketika istana kerajaan sedang sepi, ia langsung
bergegas menuju tempat sakral dimana puluhan hingga ratusan patung tersebut disimpan dan dijadikan
tempa pemujaan. Satu persatu patung ia hancurkan dengan palu besar, namun disisakan satu patung
yang paling besar dan menaruh palunya diatas patung besar tersebut. aksinya diketahui sang raja, dan ia
ditangkap akibat aksinya yang luar biasa. Ia pun ditangkap dan akhirnya diadili dengan cara dibakar
hidup-hidup atas aksi kontroversialnya, melawan dominasi penyembahan berhala dan mengajak
masyarakat negeri terseut untuk menyembah hanya kepada Satu Tuhan saja. Api pun tak dapat
membakarnya, dan hidupnya terus didedikasikan untuk membawa dan menyampaikan Pesan-Pesan Dari
Langit. Saya yakin kamu mengenal Pria ini.

Kemudian di Mesir, lahir seorang anak laki-laki dari kalangan rakyat biasa. Namun nyawanya
terancam sejak bayi lantaran penguasa dizaman itu memerintahkan untuk ‘membunuh setiap bayi laki-
laki yang baru lahir’. Perintah ini didasari atas mimpi sang penguasa itu sendiri, bahwa tahtanya akan
dihancurkan oleh seorang laki-laki dari kalangan biasa. Anak laki-laki inipun dihanyutkan ke sungai oleh
sang Ibu, dan berhasil ditemukan oleh istri sang penguasa. Anak laki-laki itupun dirawat layaknya anak
sendiri.

Ketika dewasa, anak laki-laki ini berhasil menjadi sosok pria yang tangguh dan mengemban
amanah untuk menyampaikan Pesan dari Langit untuk penduduk Mesir saat itu, termasuk sang
penguasa yang zalim dan menganggap dirinya Tuhan. Kegaduhan terjadi dikalangan bangsa Mesir,
terutama sang penguasa dan pejabat-pejabat negeri Mesir, mereka merasa posisinya dilecehkan oleh
pesan-pesan yang dibawa oleh sang Pria. Disaat bangsa Mesir yang dizalimi tidak berani menentang
penguasa yang memiliki segala bentuk kekuatan dan kekuasaan, pria ini tanpa ada rasa takut, berani
menentang kesewenang-wenangan penguasa yang bahkan mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Pria ini
dan para pengikutnya pun terancam nyawanya akibat sebuah ‘kontroversi’ yang tercipta. Sekali lagi, tak
tanggung yang dilawan adalah penguasa yang mempunyai berbagai macam kekuatan, mulai dari militer,
pejabat negara, dan pemuka agama. Pria ini pun akhirnya dikejar sampai ke sebuah lautan, dan berhasil
selamat karena pertolongan Tuhannya dengan membelah lautan. Si penguasa dan pasukannya pun mati
tenggelam di tengah lautan dan pria ini berhasil selamat dari kejaran sang penguasa dan tetap
menyampaikan pesan-pesan Dari Langit. Tidak asingkah dengan kisahnya?

Bertahun-tahun kemudian. Ada seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang cukup
terpandang. Kelahirannya ditunggu dan disambut alam semesta. Burung-burung berkicau, dan daratan
menghijau, sebagai bukti cintanya alam semesta pada kelahirannya. Tak terkecuali keluarganya mulai
dari kakek dan pamannya. Masa kanak-kanak dan remajanya diasuh dengan begitu baik oleh
keluarganya, sekalipun harus kehilangan sosok ayah dan ibunya sekjak kecil. Sang paman dan kakek lah
yang mengasuh dan membimbingnya sehingga menjadi sosok yang teladan dimasa dewasanya. Menjadi
pemuda yang disegani dan dihormati oleh penduduk wilayah tempat kelahirannya, serta memperistri
seorang janda yang menjadi sosok pendamping sejati.

Hingga diusianya yang ke 40 tahun. Sebuah peristiwa besar menghampiri dirinya, bertemu
dengan sesosok makhluk yang tidak diketahui dan membawa sebuah pesan agung yang dibawanya dari
Langit. Pesannya sama seperti yang disampaikan oleh para pendahulunya kepada umat manusia.
Namun, usahanya untuk menyampaikan pesan tersebut dianggap sebuah perlawanan terhadap ajaran
nenek moyang, menghancurkan status quo ditengah masyarakat. Dengan lantang mengatakan bahwa
‘manusia sejatinya sama dan setara’, bertolak belakang dengan kebiasaan masyarakatnya yang gemar
memperjualbelikan manusia dan memperbudaknya. Dengan lantang ia mengatakan bahwa ‘yang hak
akan tegak, dan yang bathil akan musnah’ dihadapan para pembesar kaumnya yang memusuhi gerakan-
gerakan beliau. Tanpa kenal lelah walaupun harus menghadapi perang yang sangat tidak seimbang dan
menguras tenaga. Di akhir hayatnya pun, yang ia katakan hanya satu hal ‘ummatku, ummatku,
ummatku’, bukan keluarganya, bukan pula sahabat-sahabatnya, ia mencintai para pengikutnya hingga
hari akhir nanti.
Kisah-kisah tersebut adalah kisah anak-anak manusia yang dengan kekuatan hati dan tekad
untuk melakukan perubahan bagi umat manusia. Sekalipun dengan jalan ‘kontroversi’ ditengah
masyarakatnya dan harus ditentang sana-sini oleh orang-orang yang tidak suka akan perjuangannya.
Lantas apa lagi keraguan kita? Disaat seperti ini, harus ada orang-orang yang berjuang untuk
memakmurkan bangsa, menegakkan keadilan, memperjuangkan yang hak dan menghancurkan
kebatilan. Sekalipun ribuan bedil sedang mengarah kepada kita, jangan pernah lupakan perjuangan para
pendahulu kita dan tetaplah ciptakan kontroversi-kontroversi yang berorientasi pada kebaikan.

Hamasah!

Hujan dibulan Juli, Semarang 2019

Anda mungkin juga menyukai