STANDAR KOMPETENSI
1. Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.
KOMPETENSI DASAR
1.1. Mendeskripsikan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku
larutan, dan tekanan osmotik termasuk sifat koligatif larutan.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
Menjelaskan arti kemolalan dan fraksi mol serta penggunaannya.
Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut.
Menjelaskan hubungan penurunan tekanan uap dengan fraksi mol zat terlarut.
Mengamati penurunan titik beku dan kenaikan titik didih suatu zat cair akibat
penambahan zat terlarut.
Menafsirkan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku
larutan melalui diagram PT.
Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmotik dan terapannya
PERTEMUAN 1
A. SATUAN KONSENTRASI
1. KEMOLARAN = M
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan
n n = mol zat terlarut
M = ----- V = volume larutan ( L )
V M = kemolaran
Hubungan kemolaran dan persentase:
10 x P x ρ P = persen larutan (%)
M = ------------- ρ = massa jenis larutan
Mr Mr = massa molekul relatif
2. KEMOLALAN = m
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu kg pelarut
n gr . 1000 n = mol zat terlarut
m = ----- atau m = ----- -------- p = massa zat pelarut
p Mr . p gr = massa zat terlarut
3. FRAKSI MOL = X
Fraksi mol adalah perbandingan jumlah mol zat terlarut dalam satu mol larutan
nA nA = mol zat terlarut
XA = ------------- dan XA + XB = 1 nB = mol zat pelarut
nA + nB XA = fraksi mol zat A
XB = fraksi mol zat B
nB
XB = -------------
nA + nB
Untuk larutan/zat yang mempunyai konsentrasi kecil menggunakan permil atau bagian
perjuta ( bpj/ppm) bahkan dengan satuan bagian perbilyun (bpb) untuk menyatakan
konsentrasi yang sangat kecil
1
Contoh Soal :
1. Sebanyak 6 gram urea ( Mr 60 ) dilarutkan dalam 90 gram air.
Tentukanlah :
a. Kemolalannya
b. Fraksi molnya
c. Kadar larutan urea
Jawab :
6
60
a. Kemolalan urea = 90
= 1.1111 molal
1000
6
60 0,1
b. Fraksi mol urea = = 0,1 5 = 0,02
6
60 90
18
6
c. Kadar urea = 96 x 100% = 6,25 %
2. Larutan glukosa ( Mr 180 ) dengan kadar 18% dengan massa jenis 1,04
Hitunglah :
a. Kemolalannya
b. Fraksi molnya
c. Molaritas urea
Jawab :
18 1000
a. Kemolalan urea = 180 x 100 18 = 1,22 m
18
180 0,1
b. Fraksi mol glukosa = = 0,1 4,5 =0,02
18
180 82
18
x10 x % 1, 04 x10 x18
c. Molaritas urea = Mr = 180 = 1,04 M
PERTEMUAN 2
2
B. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Merupakan suatu sifat yang ditentukan oleh konsentrasi partikel zat terlarut. Sifat koligatif
larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh larutan, kenaikan titik didih, penurunan titik
beku dan tekanan osmotik.
1. PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH LARUTAN ( P )
Penurunan tekanan uap jenuh larutan merupakan selisih antara tekanan uap jenuh
pelarut ( P o ) dengan tekanan uap jenuh larutan ( P ). Oleh Raoult diformulakan sebagai
berikut :
P = Po - P
Penurunan tekanan uap jenuh larutan tergantung pada fraksi mol zat terlarut ( X ter )
sehingga diformulakan sebagai berikut :
P = X ter . Po
Contoh Soal :
Hitunglah tekanan uap larutan dari larutan urea yang berkadar 10% pada suhu t oC. Jika
tekanan uap air pada suhu toC = 100 mmHg. ( Mr urea = 60 )
Jawab :
Urea kadar 10 % berarti 10 gram urea dan 90 gram air
10
60
Fraksi mol urea = = 0,032 maka fraksi mol air = 0,968 (Ingat Xter. + Xpel. =1)
10
60 18
90
PERTEMUAN 3
PRAKTIKUM 1
PENURUNAN TITIK BEKU (ΔTf)
1. Judul Percobaan : Sifat koligatif
2. Tujuan Percobaan : Menentukan titik beku zat dan titik didih zat
3. Pengantar Percobaan
Titik beku suatu zat cair mempunyai harga titik beku tertentu. Jika zat cair sudah bercampur
dengan Zat lain, titik bekunya dapat berubah dan perubahan ini bergantung pada zat
pencampurnya. Pada Setiap suhu, tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap
pelarut sehingga menyebabkan titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut.
Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku merupakan salah satu dari sifat koligatif larutan.
Prosedur Percobaan
K : 2 e-
Satuan konsentrasi molalitas (m) menyatakan 1 mol zat terlarut dalam 1000 g pelarutnya.
1. Siapkan gelas kimia 250 mL lalu isi dengan es batu yang sudah dihancurkan sampai volumenya
mencapai kira-kira ¾ tinggi gelas kimia. Taburi es batu tersebut dengan garam.
2. Masukkan 5 ml air ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas
kimia yang telah berisi es. Atur posisi tabung agar terendam dalam es di gelas kima.
3. Aduk isi tabung reaksi dengan menaikturunkan batang pengaduk perlahan (bukan diaduk
secara melingkar) hingga cairan dalam tabung membeku seluruhnya.
4
4. Keluarkan tabung reaksi dari dalam gelas kimia lalu biarkan sampai es dalam tabung mencair
sedikit.
5. Keluarkan tabung pengaduk lalu masukkan thermometer. Aduk kembali air dengan
menaikturunkan thermometer (hati-hati, jangan sampai thermometer terantuk lalu pecah)
lalu baca suhunya (suhu akan menurun kemudian meningkat lagi, ambillah suhu yang paling
rendah).
6. Ulangi langkah 1–5 dengan menggunakan larutan urea, 1m dan 2 m, larutan NaCl 1m dan 2m.
Hasil Percobaan
Titik beku air (Tf°) = . . . . . . . . . °C
Larutan Urea Larutan NaCl
No Titik Beku Titik Beku
Molalitas Δ Tf Molalitas Δ Tf
(Tf) (Tf)
1 1m 1m
2 2m 2m
Keterangan : ΔTf = Tf° - Tf
Kesimpulan
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah anda
lakukan.
1. Apa fungsi penambahan garam pada es batu di dalam gelas kimia?
2. Berapakah penurunan titik beku untuk masing-masing larutan?
3. Bagaimanah hubungan antara molalitas larutan dengan penurunan titik bekunya?
4. Bagaimana penurunan titik beku untuk larutan NaCl dan urea pada molalitas yang
sama? Jelaskan!
5. Carilah contoh peristiwa pada kehidupan sehari-hari yang menunjukkan terjadinya
penurunan titik beku !
KENAIKAN TITIK DIDIH (ΔTb)
I. Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Jumlah
1 Gelas kimia, 100 mL 1 buah
2 Silinder ukur, 100 mL 1 buah
3 Kawat kasa 1 buah
4 Kaki tiga 1 buah
5 Termometer, - 10 - 110°C 1 buah
6 Pembakar spirtus 1 buah
7 Glukosa 20 g
8 NaCl 20 g
9 Akuades Secukupnya
II. Pengantar Percobaan
Titik didih suatu zat cair tertentu dapat ditentukan dengan cara memberikan kalor kepada zat
tersebut sampai ditemukan suatu keadaan pada temperature tetap, zat berubah fasanya.
Suatu zat cair murni mempunyai harga titik didih tertentu. Tetapi apabila zat cair murni
sudah bercampur dengan zat lain, titik didihnya dapat berubah bergantung pada zat
pencampurnya. Zat cair mendidih jika tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan udara
luar. Tekanan uap jenuh zat cair murni yang sudah bercampur dengan zat lain lebih rendah
sehingga titik didihnya akan lebih tinggi.
III. Prosedur Percobaan
1. Masukkan 75 mL air ke dalam gelas kimia 100 mL kemudian panaskan sampai hampir
mendidih.
2. Celupkan thermometer ke dalam air yang hampir mendidih lalu catat suhunya (suhu akan
meningkat kemudian menurun, ambillah suhu yang paling tinggi).
3. Ulangi langkah 1 – 2 dengan menggunakan larutan glukosa 1 m dan 2 m, NaCl 1 m dan 2 m,
sebagai pengganti air.
IV. Hasil Percobaan
Titik didih air (Tb°) = . . . .. . . .. °C
No Larutan Glukosa Larutan NaCl
5
Titik Didih Titik Didih
Molalitas Δ Tb Molalitas Δ Tb
(Tb) (Tb)
1 1m 1m
2 2m 2m
Keterangan : ΔTb = Tb - Tb°
V. Kesimpulan
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah anda
lakukan.
1. Berapakah kenaikan titik didih untuk masing-masing larutan ?
2. Berapakah penurunan titik beku untuk masing-masing larutan?
3. Bagaimanah hubungan antara molalitas larutan dengan kenaikan titik didihnya?
4. Bagaimana kenaikan titik didih untuk larutan NaCl dan glukosa pada molalitas yang
sama?
5. Carilah contoh peristiwa pada kehidupan sehari-hari yang menunjukkan terjadinya
kenaikan Titik didih !
6. Jelaskan perbedaan sifat koligatif yang dimiliki larutan nonelektrolit dengan larutan
elektrolit!
LAPORAN PRAKTIKUM
PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN (∆Tf) DAN KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN (∆Tf)
A. TUJUAN :
B. DASAR TEORI :
C. ALAT-ALAT :
D. BAHAN :
E. CARA KERJA :
F. HASIL PENGAMATAN :
Titik beku air (Tf°) = . . . . . . . . . °C
Larutan Urea Larutan NaCl
No Titik Beku Titik Beku
Molalitas Δ Tf Molalitas Δ Tf
(Tf) (Tf)
1 1m 1m
2 2m 2m
Keterangan : ΔTf = Tf° - Tf
Titik didih air (Tb°) = . . . .. . . .. °C
Larutan Glukosa Larutan NaCl
No
Molalitas Titik Didih (Tb) Δ Tb Molalitas Titik Didih (Tb) Δ Tb
1 1m 1m
2 2m 2m
Keterangan : ΔTb = Tb - Tb°
G. ANALISA DATA / HITUNGAN :
H. KESIMPULAN :
Bantaeng , ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 2017
L:8e
Diperiksa tgl. Paraf Guru Nilai -
Praktika Tandatangan
n
I. PERTANYAAN :
1. Bagaimana titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni ( lebih tinggi /
lebih rendah atau sama ) ?
2. Bagaimana pengaruh kemolalan larutan suatu zat Non Elektrolit terhadap :
a. titik beku larutan ?
b. penurunan titik beku larutan ?
3. Bagaimana pengaruh kemolalan larutan suatu zat Elektrolit terhadap :
a. titik beku larutan ?
6
b. penurunan titik beku larutan ?
4. Pada kemolalan yang sama, bagaimanakah pengaruh larutan non elektrolit dengan larutan
elektroli terhadapa :
a. titik beku larutan ?
b. penurunan titik beku larutan ?
Menurut Anda apakah yang menyebabkan perbedaan itu ?
Kesimpulan apa yang dapat anda katakan dari kegiatan di atas ?
PERTEMUAN 4
Atau Tb =
g
Mr x 1000
p x Kb
sehingga titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarutnya :
Tb Larutan = Tb pelarut + Tb
g 1000
Atau Tf = Mr x p x Kf
sehingga titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarutnya :
Tf Larutan = Tf pelarut - Tf
Diagram P-T Hubungan Titik Didih dan Titik Beku Antara Larutan dan Pelarut
Murni
P ( atm )
1
= pelarut
Cair
= larutan
Padat T
Gas
T(oC)
Tf Tb
Contoh soal :
1. Sebanyak 6 gram urea ( Mr 60 ) dilarutkan dalam 200 gram air
a. Tentukan titik didih larutan urea tsb ! ( Kb = 0,52 )
b. Tentukan titik beku larutan urea tsb ! ( Kf = 1,86 )
Jawab :
g 1000
a. Tb = Mr x p x Kb
6
= 60 x 1000
200 x 0,52 = 0,26 C
o
PERTEMUAN 5
4. TEKANAN OSMOTIK ( )
Tekanan Osmotik Larutan berbanding lurus dengan kemolaran ( M ) dan suhu ( T ) oleh
Raoult diformulakan :
PERTEMUAN 6
PERTEMUAN 7
5. Membuat cairan fisiologi seperti cairan infus, obat tetes mata (osmosis)
Cairan infus dan berbagai cairan fisiologis lainnya, seperti obat tetes mata, harus isotonik
dengan cairan tubuh kita. Oleh karena itu konsentrasinya perlu disesuaikan.
6. Desalinasi air laut (osmosis balik)
10
Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang
lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan
diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut, dengan memberi tekanan
pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk
merembes dari air asin ke air murni melalui selaput permeabel untuk air tetapi tidak
untuk ion-ion dalam air laut.
Penggunaan lain dari osmosis balik, yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dsalam air
limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.
PERTEMUAN 8
11
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
STANDAR KOMPETENSI
Memahami reaksi oksidasi reduksi dan sel elektrokimia serta penerapannya dalam
teknologi dan kehidupan sehari-hari.
KOMPETENSI DASAR
Menerapkan konsep reaksi redoks dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi
listrik dan kegunaannya dalam industri
INDIKATOR PEMBELAJARAN
Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara bilangan oksidasi
Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron).
Menyimpulkan ciri reaksi redoks yang berlangsung spontan berdasarkan hasil
pengamatan.
Menggambarkan susunan sel volta atau sel galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya.
Menuliskan lambang sel dari reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta.
Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar dan membandingkan hasil
pengukuran dengan hasil perhitungan.
Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel volta.
Menjelaskan prinsip sel-sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan
PERTEMUAN 9
A. KONSEP OKSIDASI-REDUKSI
1. Konsep Oksidasi-Reduksi
2. Bilangan Oksidasi
Bilangan Oksidasi merupakan suatu bilangan yang dimiliki suatu atom dalam bentuk
atom, molekul ion atau senyawa.
Aturan Bilangan Oksidasi :
1. Bilangan Oksidasi atom Oksigen dalam bentuk senyawa atau molekul = -2, kecuali pada
peroksida –1, superoksida –1/2.
2. Bilangan Oksidasi atom Hidrogen dalam bentuk senyawa atau molekul = -1, kecuali
pada hidrida +1.
3. Bilangan Oksidasi ion sesuai jumlah muatannya
4. Jumlah bilangan oksidasi pada molekul atau ion sesuai jumlah muatannya.
5. Bilangan Oksidasi atom atau molekul bebas = 0
Contoh :
Tentukan bilangan oksidasi atom berikut ini yang dicetak tebal !
1. SO2 4. C2H4
2. Mn 2+
5. Ca(NO3)2
12
3. NH4Cl 6. K2Cr2O7
Jawab :
1. +4 4. -2
2. +2 5. +5
3. –3 6. +6
3. Reduktor dan Oksidator
a. Reduktor : Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi
b. Oksidator : Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi
Contoh :
2K2MnO4 + 4H2SO4 + 5H2C2O4 2MnSO4 + 2K2SO4 + 10CO2 + 9H2O
Contoh :
Setarakan reaksi berikut :
1. Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )
2. CrO42- + Fe(OH)2 Cr2O3 + Fe(OH)3 ( suasana basa )
3. CrI3 + KOH + Cl2 K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O
Jawab :
1. Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )
6
1
3 24
27 2
Contoh :
Setarakan reaksi berikut :
1. Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )
2. CrO4 + Fe(OH)2 Cr2O3 + Fe(OH)3
2-
( suasana basa )
3. CrI3 + KOH + Cl2 K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O
Jawab :
1. Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )
17
Total muatan di ruas kiri = -1, sedangkan di ruas kanan = -3, maka tambahkan 2 ion OH - di ruas kiri
Cl2(g) + IO3- (aq) + 2OH- (aq) → 2Cl-(aq) + IO4-(aq) (muatan setara)
Jumlah atom H di ruas kiri = 2, sedangkan di ruas kanan tidak ada atom H, maka tambahkan 1 molekul
H2O di ruas kanan.
Cl2(g) + IO3- (aq) + 2OH- (aq) → 2Cl-(aq) + IO4-(aq) + H2O(l) (reaksi setara)
18
c. Cl2(aq) + IO3-(aq) + 2OH- → 2Cl-(aq) + IO4- (aq) + H2O(l)
PERTEMUAN 10
VI.Kesimpulan
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah anda
lakukan.
1. Manakah diantara percobaan di atas yang reaksinya berlangsung? Jelaskan penyebab
reaksi tersebut berlangsung atau tidak berlangsung!
2. Tulislah setiap reaksi yang terjadi!
PERTEMUAN 11
d. Potensial Elektroda ( E )
L H2
Potensial Elektroda merupakan perbedaan potensial
elektroda suatu logam terhadap elektroda hidrogen.
Potensial elektroda hidrogen diberi harga 0,00 volt
L2+(aq) H+(aq)
3. Tentukan apakah reaksi berikut dapat atau tidak berlangsung pada kondisi standar.
a. Mn(s) + Ni2+(aq) → Mn2+(aq) + Ni(s)
b. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
c. Cu(s) + Ag2SO4(aq) → CuSO4(aq) + 2Ag(s)
d. Ni(s) + 2NaCl(aq) → NiCl2(aq) + 2Na(s)
e. 2Ag(s) + 2HCl(aq) → 2AgCl(aq) + H2(g)
Susunlah unsur A, B, C, dan D berdasarkan daya pereduksinya, dimulai dari pereduksi
paling kuat.
Jawab:
Logam yang lebih atas dapat mendesak yang lebih bawah.
a. Mn(s) + Ni2+(aq ) → Mn2+(aq ) + Ni(s)
Mn berkedudukan lebih atas daripada Ni, reaksi dapat berlangsung.
b. Zn(s) + 2HCl (aq ) → ZnCl2(aq ) + H2 (g)
Zn berkedudukan lebih atas daripada H, reaksi dapat berlangsung.
c. Cu(s) + Ag2SO4(aq ) → CuSO4(aq ) + 2Ag(s)
Cu berkedudukan lebih atas daripada Ag, reaksi dapat berlangsung.
d. Ni(s) + 2NaCl(aq ) → NiCl2(aq ) + 2Na(s)
Ni berkedudukan lebih bawah daripada Na, reaksi tidak dapat berlangsung.
22
e. 2Ag(s) + 2HCl(aq ) → 2AgCl(aq ) + H2(g)
Ag berkedudukan lebih bawah daripada H, reaksi tidak dapat berlangsung.
PERTEMUAN 12
a. aki
• Aki adalah jenis sel volta sekunder.
• Sel aki terdiri atas anode Pb (timbel = timah hitam) dan katode PbO2 (timbel(IV) oksida).
• Keduanya merupakan zat padat, yang dicelupkan dalam larutan asam sulfat.
• Kedua elektrode tersebut tidak larut dalam larutan asam sulfat, sehingga tidak diperlukan
jembatan garam.
Aki dapat diisi kembali karena hasil-hasil reaksi pengosongan aki tetap melekat pada kedua
elektrode. Pengisian aki dilakukan dengan membalik arah aliran elektron pada kedua elektrode.
Pada pengosongan aki, anode (Pb) mengirim elektron pada katode. Sebaliknya pada pengisian
aki, elektrode Pb dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus sehingga PbSO4 yang terdapat
pada elektrode Pb itu direduksi. Sementara itu PbSO4 yang terdapat pada elektrode PbO2
mengalami oksidasi membentuk PbO2
23
UJI KOMPETENSI APLIKASI SEL VOLTA
2. Ketika aki digunakan, asam sulfat dikonsumsi sehingga konsentrasi asam sulfat dalam aki
menurun. Apakah aki dapat dipulihkan hanya dengan menambahkan asam sulfat ?
Jelaskan.
Jawab:
Tidak. Pengisian aki dilakukan dengan membalik arah aliran elektron pada kedua
elektrode karena hasil-hasil reaksi pengosongan aki melekat pada kedua elektrode
3. Apa fungsi grafit dalam pasta yang digunakan dalam baterai kering?
Jawab:
Katode
24
4. Dapatkah NH4Cl dalam pasta diganti dengan HCl? Jelaskan.
Jawab:
Tidak. Karena ion klorida dari HCl akan ikut teroksidasi membentuk gas klorin yang dapat
mengganggu jalannya reaksi sel
PERTEMUAN 13
E. KOROSI
1. Pengertian Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antarasuatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya
yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari
korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen(udara) mengalami
reduksi.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi berlaku
sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) ⇄ Fe2+(aq) + 2e E° = +0,44 V
Electron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang berlaku
sebagai katode, dimana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e ⇄ 4OH-(aq) E° = +0,40 V
Atau O2(g) + 4H+(aq) + 4e ⇄ 2H2O(l) E° = +1,23 V
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3.xH2O yaitu karat besi.
PERTEMUAN 14
I. Tujuan : mempelajari perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam dapur (NaCl)
II. Teori :
Elektrolisis adalah peristiwa peruraian suatu elektrolit oleh arus listrik DC, sehingga
terbentuk zat baru. Elektrolisis terjadi dalam rangkaian sel. Sel elektrolisis merupakan
kebalikan dari sel volta.
Katode (kutub (-) ) : terjadi reaksi reduksi.
Anode (kutub (+) ) : terjadi reaksi oksidasi.
PERTEMUAN 15
F. SEL ELEKTROLISIS
Suatu sel yang merubah energi listrik menjadi energi kimia
Anoda berkutub positif dan katoda berktub negatif
Reaksi oksidasi berlangsung di anoda dan reaksi reduksi di
katoda
A K
Ion Positif : - Ion Logam ( Lx+ ) dan ion hidrogen
Ion Negatif : - Ion OH- dan ion sisa asam (oksi dan nonoksi )
+
-
Contoh soal :
Tuliskan reaksi elektorlisis dari :
1. Larutan NaCl dengan elektroda C
2. Larutan NaCl dengan anoda Fe dan Katoda C
3. Larutan K2SO4 dengan elektroda Pt
Jawab :
A : 2Cl-(aq ) → Cl2(g) + 2e
2Na+(aq ) + 2Cl-(aq ) → 2Na(s) + Cl2(g)
4. Tulislah reaksi elektrolisis larutan perak nitrat dengan katode besi dan anode perak.
Jawab:
Katode (besi) : yang mengalami reduksi adalah perak bukan besi karena potensial
elektrode perak lebih positif daripada besi.
Ag+(aq ) + e → Ag(s)
Anode (perak) : yang mengalami oksidasi adalah air bukan perak atau ion nitrat karena
potensial elektrode air paling negatif.
2H2O(l) → 4H+(aq ) + O2(g) + 4e
5. Sebutkan zat-zat yang dihasilkan jika larutan KCl dielektrolisis !
Jawab:
PERTEMUAN 16
G. HUKUM FARADAY
Hukum Faraday I : “ Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis berbanding lurus
dengan jumlah Listrik yang digunakan “
W Q karena Q = i . t maka W = i . t
Hukum Faraday II : “ Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis berbanding lurus
dengan massa ekivalen ( ME ) zat itu “
W ME ME = Ar
biloks
i ..t
W = 96500 x ME
Jika dua atau lebih larutan dielektrosis secara seri maka perbandingan massa zat-zat yang
dibebaskan sama dengan perbandingan massa ekivalennya.
W1 : W2 : … = ME1 : ME2 : …
Contoh :
1. Jika larutan AgNO3 dielektrolisis dengan arus sebesar 10 Amp selama 965 detik. Hitunglah
massa perak yang terjadi ! ( Ag = 108 )
2. Jika larutan AgNO3 dipasang seri dielektrosis dengan sjumlah listrik ternyata dibebaskan
perak sebesar 1,08 gram. Hitunglah massa tembaga yang dibebaskan ! ( Cu = 63,5 )
Jawab :
1. W Ag = 1081
10 x 965
96500 = 10,8 gram
2. W Ag : W Cu = ME Ag : ME Cu
29
WAgxMECu 1, 08 X 31, 75
W Cu = MEAg = 108 = 0,3175 gram
ixt
Mol elektron = 96500 mol karena 1 F = 96500 Coulomb = 1 mol elektron
Contoh :
Sebanyak 2 Liter larutan AgNO3 0,1 M dielektrolsis selama 100 detik dengan kuat arus
sebesar 965 Amp.
Hitunglah :
a. Tuliskan reakasi elekrolosis
b. Volume gas oksigen ( STP ) dihasilkan di anoda
c. Hitunglah pH akhir elekktrosis
Jawab :
a. AgNO3 Ag+(aq) + NO 3
K ( - ) : Ag+ + e Ag
A ( + ) : 2H2O O2 + 4H+ + 4e
b. mol gas Oksigen = 14 x 100 x 965
96500 = 0,25 mol
Volume gas oksigen = 0,25 x 22,4 = 5,6 L
c. mol ion H+ = 11 x 100 x 965
96500 = 1 mol
1
[H+] = 2 molar = 5 x 10-1 molar, maka pH = 1 – log 5
31
b. Perak, emas, platina, besi dan zink merupakan pengotor pada tembaga. Perak, platina, dan
emas memiliki potensial yang lebih positif daripada Cu. Dengan pengaturan tegangan selama
elektrolisis ketiganya tidak ikut larut sehingga akan terdapat dalam lumpur anode. Besi dan
zink memiliki potensi elektron lebih negatif daripada Cu, sehingga akan ikut larut. Tetapi ion
Fe dan Zn lebih sukar diendapkan jadi tidak ikut mengendap di katode
8. Gambarlah diagram sel elektrolisis untuk penyepuhan besi dengan perak. Tulis reaksi
electrode serta reksi selnya.
Jawab:
Gambar sel elektrolisis untuk penyepuhan perak dan tembaga
PERTEMUAN 17
KIMIA UNSUR
PERTEMUAN 18
A. Kelimpahan Unsur
1 1. Terdapatnya Unsur di alam terdapat di :
2 a. Kulit Bumi b. Udara
No Unsur Massa(%) No Unsur Rumus Volume(%)
32
1. Oksigen 49,20 1. Nitrogen N2 78
2. Silikon 25,67 2. Oksigen O2 21
3. Aluminium 7,50 3. Argon Ar 0,934
4. Besi 4,71 4. Karbondioksida CO2 0,0315
5. Kalsium 3,39 5. Neon Ne 0,0018
6. Natrium 2,63 6. Helium He 0,00052
7. Kalium 2,63 7. Metana CH4 0,00012
8. Magnesium 2,40 8. Kripton Kr 0,0001
Keberadaan Unsur
3 a. Keadaan bebas
- Unsur Gas Mulia : He, Ne, Ar, Kr, Xe
- Logam : Au, Cu, Pt, Ag
- Non Logam : O2, N2, S, C
33
Pirit, FeS2
Siderit, FeCO3
c. Kalkopirit, CuFeS2
Kalkosit, Cu2S
d. Kromit, FeCr2O4
e. Milerit, NiS
PERTEMUAN 19
35
PERTEMUAN 20
17Cl= ( Ne ) 3s 3p
2 5
b. Sifat Kimia
- Reaktif, semakin kecil jari-jari atom semakin reaktif ( F tereaktif dan I kurang
rekatif )
- Reaksi-reaksi Halogen
a. Reaksi dengan Logam : L + X2 LXn ( n = valensi logam )
b. Reaksi dengan Nonlogam/Metaloid : M + X2 MXn (n = valensi non logam)
c. Reaksi dengan Air : Cl2(g) + H2O(l) HCl(aq) + HClO(aq)
d. Reaksi dengan Basa : X2 + OH- X- + XO- + H2O ( t suhu kamar )
X2 + OH- X- + XO3- + H2O ( bila dipanaskan )
e. Reaksi dengan Hidrokarbon : CH4 + X2 CH3X + HX
f. Reaksi Antar Halogen : X2 + nY2 XYn ( n = 1, 3 , 5 , 7 )
Misal : ClF, ClF3, BrCl, BrCl3
Khusus I : IF, IF3, IF5 dan IF7
- Daya Oksidator ( F Oksidator terkuat dan I oksidator terlemah )
F2(g) + 2e 2F-(aq) Eo = 2,87 volt
Cl2(g) + 2e 2Cl-(aq) Eo = 1,36 volt
Br2(l) + 2e 2Br-(aq) Eo = 1,06 volt
I2(s) + 2e 2I (aq) E = 0,54 volt
- o
PERTEMUAN 21
37
55Cs = ( Xe ) 6s1 56Ba = ( Xe ) 6s2
87Fr = ( Rn ) 7s1 88Ra = ( Rn ) 7s2
Sifat Be Mg Ca Sr Ba
Titik cair C
o
1278 649 839 769 725
Titk didih oC 2970 1090 1484 1384 1640
Massa jenis (g/cm3) 1,85 1,74 1,54 2,6 3,51
Energi ionisasi
- pertama (kJ/mol) 899 738 590 590 503
- kedua (kJ/mol) 1757 1451 1145 1064 965
- ketiga (kJ/mol) 14848 7733 4912 4210 3430
Keelektronegatifan 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9
Eo reduksi (volt) -1,70 -2,38 -2,76 -2,89 -2,90
Jari-jari atom (oA) 1,11 1,60 1,99 2,15 2,17
Jari-jari ion (oA) 0,30 0,65 1,5 1,13 1,35
Kekerasan 5 2,0 1,5 1,8 2
Daya hantar 8,8 36,3 35,2 7,0 -
b. Pembuatan
Alkali / alkali tanah dapat dibuat dari elektrolisis lelehan garam kloridanya
LClx ( l ) Lx+ ( l ) + Cl- ( l )
Anoda ( + ) : 2 Cl- ( l ) Cl2 ( g )
Katoda ( - ) : Lx+ ( l ) + xe L ( s )
- Semuanya dapat bereaksi dengan asam, mis Na(s) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2(g)
PERTEMUAN 22
Unsur Na Mg Al Si P S Cl Ar
40
No Atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Konf.Elektron (Ne)3s1 (Ne)3s2 (Ne)3s23 (Ne)3s23p2 (Ne)3s23p3 (Ne)3s23 (Ne)3s2 (Ne)3s
2 p1 4 5 p4 3p5 2
3p6
Elektrn Valnsi 1 Logam 3 Metaloid NonLogam 6 7 8
Sifat Unsur Logam Logam NonLoga NonLog GasMu
738 786 1012 m am lia
Energi Ionisasi 496 649 578 1410 44 1000 1251 1527
Titik Cair, oC 97,8 1090 660 2680 280 113 -101 -184,2
Titik Didih, oC 883 Kristal 2467 Kristal Molekul 445 -35 -185,7
Struktur Kristal Logam Kristal Kovlen Poliatom Molekul Molekul Molkul
logam Logam Raksasa Poliatom Poliato Mono
+2 +4 +5 m Atomk
Bil Oksidasi +1 -230 +3 -134 -72 +6 +7 -
Afinitas Elektn -53 1,2 -44 1,8 2,1 -200 -349 35
Keeltronegtfn 0,9 -2,37 1,5 -0,13 -0,27 2,5 3,0 -
Eo Red ( Volt ) -2,71 Mg2+/Mg -1,70 Si4+/Si PO43-/PO33- -0,51 +1,36
Na+/Na Al3+/Al S/S2- Cl2/Cl-
a. Sifat Fisik
1. Titik Cair & Titik Didih
Na Mg Al Si P S Cl Ar
b. Sifat Kimia
1. Logam & Non Logam
Logam ( Na, Mg, Al ) : L(s) Lx+(aq) + xe
Ampoter ( Al ) : 2Al(s) + 6H+(aq) 2Al3+(aq) + 3H2(g)
2Al(s) + 2OH-(aq) + 6H2O(l) 2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g)
Metaloid ( Si )
Non logam ( P, S, Cl ) : P + 3e P3- S + 2e S2- Cl2 + 2e 2Cl-
PERTEMUAN 23
a. Pengertian
Unsur Transisi merupakan unsur-unsur yang elektron terakhirnya mengisi sub kulit d.
Oleh karena itu unsur transisi disebut juga unsur blok d. Dalam sistem periodik unsur
transisi terletak antara golongan IIA – IIIA dan dimulai dari periode ke-4 dan terakhir
pada periode 7. Pada unsur transisi terdapat pula unsur transisi dalam yaitu deret
lantanida ( blok 4f ) dan deret aktinida ( blok 5f ). Unsur transisi dalam terletak pada
golongan IIIB
c. Sifat-sifat
Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Energi 631 658 650 652,8 717,4 711 758 736,7 745,4 906,4
Ionisasi
Warna Perak Perak Perak Perak Abu- Abu- Abu- Perak Mera Biru-
Logam -putih abu abu abu h putih
putih baja
Titik Cair, oC 1541 1660 1890 1857 1244 1535 1459 1552 1083, 320,9
Titik Didih, oC 2831 3287 3380 2672 1962 2750 2870 2732 4 765
Afinitas 18,1 7,6 50,7 64,3 <0 15,7 63,8 111,5 2567 <0
43
Elektn
Keletronegtfn 1,36 1,54 1,63 1,66 1,55 1,90 1,88 1,91 118,5 1,69
Eo Red (Volt ) -2,08 -0,86 -1,2 -0,74 - - -0,28 -0,23 1,90 +0,76
Sc3+/S Ti4+/T V2+/V Cr3+/ 0,183 0,003 Co2+/ Ni2+/ +0,34 Zn2+/
c i Cr Mn3+/ 6 Co Ni Cu2+/ Zn
Mn Fe3+/F Cu
e
1. Bersifat Logam
Semua unsur transisi bersifat logam, hal ini disebabkan pada sub kulit terluar
hanya terisi oleh satu atau dua elektron maka berakibat energi ionisasinya kecil
sehingga mudah untuk melepaskan elektron. Dibandingkan dengan unsur golongan
utama ( golongan A ) unsur transisi lebih keras dan titik cair atau titik didihnya
lebih tinggi. Ini akibat dari elektron yang lebih banyak pada kulit yang belum
lengkap ( sub kulit d ), sehingga membentuk ikatan logam yang lebih kuat.
2. Ionnya Berwarna
Unsur Ion Warna Unsur Ion Warna
Sc Sc 3+
Tak berwarna Mn Mn 2+
Merah-muda
Ti2+
Ungu Mn 3+
Merah-coklat
Ti Ti3+ Ungu-hijau MnO42- Hijau
Ti4+
Tak berwarna MnO4 -
Ungu
V2+ Ungu Fe Fe2+ Hijau
V3+ Hijau Fe3+ Jingga
V VO 2+
Biru Co Co2+ Merah-muda
VO43+ Merah Co3+ Biru
Cr 2+
Biru Ni Ni2+ Hijau
Cr3+ Hijau Cu Cu+ Tak-berwarna
Cr CrO4 2-
Kuning Cu2+ Biru
Cr2O7 2-
Jingga Zn Zn 2+
Tak-berwarna
3. Bersifat Katalis
Unsur transisi lebih banyak dipakai sebagai katalis pada reaksi-reaksi kimia sebab
dapat mempercepat reaksi dengan cara menimbulkan aspek permukaan ( bidang
sentuk reaksi ) yang lebih luas.
Contoh :
- V2O5 katalis pada industri pembuatan asam sulfat ( Proses Kontak )
- Serbuk besi pada industri pembuatan amoniak ( Proses Haber Bosch )
- Logam platina dan nikel pada reaksi-reaksi organik
- Ion Zn2+ pada reaksi hidrolisis protein menjadi asam amino
- Ion Cu2+ pada reaksi pembentukan haemoglobin
4. Terpengaruh Medan Magnet
Unsur atau ion logam transisi kebanyakan terpengaruh oleh medan magnet (
paramagnetik ) karena ada beberapa elektron pada orbital-orbitalnya belum
berpasangan, makin banyak jumlah elektron yang tidak berpasangan makin
terpengaruh oleh medan magnet ( feromagnetik ). Sebaliknya jika semua elektron
pada orbital-orbitalnya sudah penuh maka tidak terpengaruh medan magnet (
diamagnetik ).
5. Bilangan Oksidasi
Bil. Oks
Unsur +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
Sc +3
Ti +3 +4
V +1 +2 +3 +4 +5
Cr +2 +3 +4 +5 +6
Mn +2 +3 +4 +5 +6 +7
Fe +2 +3 +4 +5 +6
Co +2 +3 +4 +5
Ni +2 +3 +4
Cu +1 +2 +3
44
Zn +2
Catatan : - bilangan oksidasi yang ditulis tebal stabil
- bilangan oksidasi yang ditulis tidak tebal tidak stabil
K : 2 e-
Satuan
konsentr
asi
molalitas
Inti
(m)Atom Inti Atom
L : 8 e-
menyata
kanPraktika
1 K : 2 e-
molnTandat
zat L : 8 e-
angan
terlarut
M : 11 e- M : 7 e2+-
dalam
c. Cu : [Ar] 3d10 4s1 d. Cu : [Ar] 4s2 3d7
1000
N : 1 ge -
PERTEMUAN 24
AIR SADAH
a. PENGERTIAN AIR SADAH
Air dapat digolongkan menjadi dua yaitu air lunak ( soft water ) dan air sadah ( hard
water ). Air yang mengandung banyak ion kalsium Ca 2+ dan banyak ion magnesium Mg2+
dinamakan air sadah. Misalnya air yang mengandung CaSO 4, MgCl2, Ca(HCO3)2 maka air
tersebut tergolong air sadah
b. JENIS KESADAHAN
1. Air Sadah Sementara
Air yang banyak mengandung garam kalsium hidrogen karbonat Ca(HCO 3)2 atau
magnesium hidrogen karbonat Mg(HCO3)2 dinamakan air sadah sementara.
2. Air Sadah Tetap
Air yang banyak mengandung garam kalsium klorida CaCl 2 , magnesium klorida MgCl2,
kalsium sulfat CaSO4 , magnesium sulfat MgSO4 dan kalsium nitrat Ca(NO3)2,
magnesium nitrat Mg(NO3)2 dinamakan air sadah tetap.
c. TERJADINYA AIR SADAH
Pada saat air hujan yang sedikit asam ( mengandung CO 2 ) meresap di batuan kalsium
kabonat , CaCO3 sehingga batu kapur bereaksi membentuk kalsium 46irri46en karbonat
Ca(HCO3)2 yang terlarut dalam air menurut reaksi :
CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g) Ca(HCO3)2(aq)
d. CIRI-CIRI AIR SADAH
Air sadah mempunyai 46irri-ciri yang mudah dikenali yaitu :
1. Air sabun sukar berbusa
2. Mengendapkan sabun akan mudah diamati jika pakaian putih setelah dicuci yang
makin lama menjadi kusam karena menggumpalkan sabun ( scum )
3. Terbentuk endapan bila dipanaskan
e. CARA MENGHILANGKAN KESADAHAN
1. Destilasi ( penyulingan )
2. Pemanasan
46
Cara pemansan dilakukan untuk menghilangkan kesadahan sementara, saat
pemanasan akan terbentuk endapan kalsium karbonat atau magnesium karbonat yang
reaksinya dapat ditulis :
Ca(HCO3)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
Mg(HCO3)2(aq) MgCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
3. Penambahan natrium karbonat
Air sadah tetap dapat dihilangkan dengan menambah natrium karbonat Na 2CO3 yang
reaksinya dapat ditulis :
CaSO4(aq) + Na2CO3(aq) CaCO3(s) + Na2SO4(aq)
MgCl2(aq) + Na2CO3(aq) MgCO3(s) + 2NaCl(aq)
4. Resin Penukar Ion
Jika air sadah dimasukkan di resin penukar ion ( mengandung ion Na + bebas ) maka
ion Mg2+ atau ion Ca2+ digantikan ion Na+ menrut reaksi :
Na+(aq) + CaSO4(aq) Na2SO4(aq) + Ca2+(aq)
2Na+(aq) + MgCl2(aq) NaCl(aq) + Mg2+(aq)
PERTEMUAN 25
2. Tuliskan rumus ion kompleks jika tersusun atas atom pusat Cr 3+, ligan NH3
dan C2O42- dengan bil. koordinasi 6 serta muatan ion kompleks -3 !
Jawab :
47
Misal bilangan oksidasi atom pusat = +3, jumlah NH3= x dan jumlah ligan
C2O42- = y
Maka : 3 + x ( 0 ) + y ( -2 ) = -3 y = 3
x+y=6x=3
Jadi rumus ion kompleksnya : [Cr(NH3)3(C2O4)3]3-
3. Tuliskan reaksi ionisasi ion kompleks : [Fe(S2O3)3(SCN)2Cl]7-
Jawab : [Fe(S2O3)3(SCN)2Cl]7- Fe2+ + 3 S2O32- + 2SCN- + Cl-
48
b. [Cr(NH3)4Cl2]+
c. [Fe(CN)6]4-
d. [Ag(S2O3)2] 3-
Jawab:
Bilangan
Ion Kompleks Ion Pusat Ligan Nama
Koordinasi
[Cu(NH3)4]2+ Cu2+ NH3 4 tetraminkuprat(II)
[Fe(CN)6]4- Fe2+ CN- 6 heksasianoferat(II)
NH3
Cr(NH3)4Cl2+ Cr3+ 6 tetramindiklorokromat(III)
Cl-
NH3
Co(NH3)4Br2+ Co3+ 6 tetramindibromokobaltat(III)
Br-
NH3
Co(NH3)4(H2O)22+ Co2+ 6 tetramindihidroksokobaltat(II)
H2O
HgI42- Hg2+ I- 4 tetraiodomerkuri(II)
4. Tulislah : a. reaksi ionisasi dan b. nama IUPAC
Senyawa koordinasi berikut.
a. K4[Fe(CN)6]
b. Cu3[Fe(CN)6]2
c. [Cu(NH3)4](NO3)2
d. [Zn(NH3)3Cl]Cl
e. [Cr(H2O)4Cl2]Cl
f. [Pt(NH3)4][CuCl4]
Jawab:
a. K4[Fe(CN)6] → 4K+ + [Fe(CN)6]4-
kalium heksasiannoferrat(II)
b. Cu3[Fe(CN)6]2 → 3Cu2+ + 2[Fe(CN)6]3-
kupri(II) heksasianoferrat(III)
c. [Cu(NH3)4](NO3)2 → [Cu(NH3)4]2+ + 2NO3-
tetraminkuprat(II) nitrat
49
d. [Zn(NH3)3Cl]Cl → [Zn(NH3)3Cl]+ + Cl-
triaminmonoklorozinkat(II) klorida
e. [Cr(H2O)4Cl2]Cl → [Cr(H2O)4Cl2]+ + Cl-
tetrakuodiklorokromat(III) klorida
f. [Pt(NH3)4][CuCl4] → [Pt(NH3)4]2+ + [CuCl4]2-
tetraminplatina(II) tetraklorokuprat(II)
5. Tulislah rumus kimia senyawa kompleks berikut :
a. Kalium heksasianomanganat (III)
b. Natrium tetrasianozinkat(II)
c. Tetramindiklorokobalt(III) nitrat
d. Tetraminmonosulfatokrom(III) klorida
e. Heksaminkrom(III) tetraklorokuprat(II)
Jawab:
a. K3[Mn(CN)6
b. Na2[Zn(CN)4]
c. [Co(NH3)4Cl2]NO3
d. [Cr(NH3)4SO4]Cl
e. [Cr(CN)6]2[CuCl4]3
PERTEMUAN 26
Standar Kompetensi :
3. Mendeskripsikan karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta
terdapatnya di alam.
Kompetensi Dasar
3.3 Mendiskripsikan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya
dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator Hasil Belajar
Menjelaskan pembuatan unsur-unsur logam natrium, magnesium, aluminiuam, besi, krom,
tembaga, timah, seng, emas
Menjelaskan manfaat unsur-unsur dan senyawanya dari logam natrium, magnesium,
aluminiuam, besi, krom, tembaga, timah, seng, emas
1. NATRIUM
a. Pembuatan
- NaCl(aq) dipanaskan NaCl(s)
- NaCl(s) dicampur dengan CaCl2 dicairkan NaCl(l), fungsi untuk menurunkan titik
leleh NaCl dari 800oC menjadi 500 oC
- NaCl(l) dielektrolisis dengan proses Down
- Reaksinya :
NaCl(l) Na+(l) + Cl-(l)
Anoda : 2Cl (l)
-
Cl2(g) + 2e
Katoda : Na (l) + 2e 2 Na(s)
+
b. Manfaat
- Natrium : cairan pendingin ( reaktor nuklir ), reduktor logam, lampu natrium dll
- NaCl : bahan baku pembuatan ( logam Na, larutan NaOH, Na2CO3 ), pengawetan
50
ikan, bumbu masak, pengolahan kulit dll
- NaOH : bahan industri sabun, detergen, pulp, kertas, penolahan bouksit, tekstil,
pembuatan pemutih ( larutan NaClO )
- Na2CO3 : pembuatan kaca, pelunak air sadah dll
- NaHCO3 : pengembang roti ( soda kue )
- Na2SO4 : industri kertas, pembuatan Na2S
PERTEMUAN 27
2. MAGNESIUM
a. Pembuatan ( Proses Down ) :
- CaCO3(s) dipanaskan CaO(s) + CO2(g)
- H2O(l) air laut + CaO(s) Ca(OH)2(aq)
- Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2 OH-(aq)
- Mg2+(aq) + 2 OH-(aq) Mg(OH)2(s)
- Mg(OH)2(s) + HCl(aq) MgCl2(aq) + H2O(l)
- MgCl2(aq) dipanaskan MgCl2 (s) + H2O(l)
- MgCl2(s) dipanaskan MgCl2 (l)
- MgCl2(l) dielektrolisis
- Reaksi elektrolisis :
MgCl2(l) Mg2+(l) + 2Cl-(l)
Anoda : 2Cl-(l) Cl2(g) + 2e
Katoda : Mg2+(l) + 2e Mg(s)
b. Manfaat :
- Membuat paduan logam misalnya magnalium ( magnesium aluminium ) yang
mempunyai sifat ringan, tahan karat yang banyak digunakan untuk komponen pesawat
terbang, rudal, bak truck dlll
- Reduktor terhadap logam lain
- Kembang api
- Untuk Blitz
Contoh Soal :
51
Mengapa pembuatan logam Na dan Mg dibuat dari elektrolisis lelehan garam kloridanya
bukan dari larutan kloridanya !
Jawab :
Sebab Na+(aq) dan Mg2+(aq) tidak tereduksi di katoda tetapi justru yang tereduksi airnya
dengan reaksi :
Katoda : H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH-(aq)
Jika Na+(l) dan Mg2+(l) tereduksi dengan reaksi : Katoda : Na+(l) + e Na(s)
Katoda : Mg2+(l) + 2e Mg(s)
1. Berapakah pH minimum untuk mengendapkan magnesium hidroksida dari air laut, jika
konsentrasi ion Mg2+ sebesar 0,054 M dan Ksp Mg(OH)2 = 1,8 x 10-11 ?
Jawab:
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] . [OH–]2
1,8 . 10–11 = [0,054] . [OH–]2
maka [OH–] minimal = √(3,333 . 10–10) = 1,826 . 10-5 Molar
pOH min = 5 – 0,2615= 4,7385 , pH min = 14 – 4,7385 = 9,2615
2. Tulislah semua reaksi yang terjadi pada pengolahan magnesium dari air laut hingga
diperoleh logam magnesium.
Jawab:
PERTEMUAN 28
3. ALUMINIUM
a. Pembuatan
1. Proses Pemurnian :
- Al2O3.2H2O(s) ( dipanaskan ) Al2O3(s) + 2H2O(g)
- Al2O3(s ) + OH-(aq) + 3H2O(l) Al(OH) 4 (aq)
2
- 2Al(OH) 4 (aq) + CO2(g) 2Al(OH)3(s) + CO 3 (aq) + H2O(l)
- 2Al(OH)3(s) dipanaskan Al2O3(s) + 3H2O(g)
2. Proses Peleburan :
- Al2O3(s) dicampur dengan kreolit dipanaskan menjadi Al2O3(l), fungsi kreolit untuk
menurunkan titik leleh Al2O3(s) dari 2000oC menjadi 950 oC
- Reaksi peleburan : Al2O3(s) Al2O3(l) 2Al3+(l) + 3O2-(l)
52
3. Proses Reduksi / Elektrolisis ( Proses Hall )
- Al2O3(l) 2Al3+(l) + 3O2-(l)
- Anoda : 3O2-(l) 32 O2(g) + 6e
- Katoda : 2Al3+(l) + 6e 2 Al(l)
- Reaksi total : Al2O3(l) 2Al(l) + 32 O2(g)
b. Manfaat
- Logam Aluminium
Karena sifatnya : ringan ( = 2,7 ), tahan karat, mudah dibetuk, bahan paduan logam,
mudah dibentuk dan tidak beracun maka banyak digunakan :
1. Industri otomotif :
2. Membuat bodi pesawat terbang ( paduan MgAl = magnalium )
3. Perumahan : kusen pintu atau jendela
4. Industri makanan : kemasan makanan aluminium foil, kaleng minuman ringa ( soft
drink )
5. Peralatan lain untuk kawat kabel listrik, perabot rumah tangga dan bahan baku
handycraft
6. Membuat termit ( paduan serbuk Al dengan serbuk besi (III) oksida ) yang
reaksinya menghasilkan panas yang tinggi sehingga digunakan untuk mengelas
baja rel kereta api
Reaksi termit : Al(s) + Fe2O3(s) Al2O3(s) + 2 Fe(s)
PERTEMUAN 29
4. BESI
a. Pembuatan Besi
1. Bijih-bijih yang mengandung unsur besi :
- Hematit : Fe2O3 - Kalkopirit : CuFeS2 - Kromit : FeCr2O4
- Magnetit : Fe O
3 4 - Pentlandit : FeNiS 2
UJI KOMPETENSI
1. Jelaskan fungsi batu kapur dan kokas pada pengolahan besi dengan tanur tiup.
Jawab:
batu kapur berfungsi sebagai fluks, sedangkan kokas sebagai reduktor.
2. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada bijih besi sehingga menjadi besi gubal.
Jawab:
C(s) + O2(g) → CO2(g) + kalor
CO2(g) + C(s) → 2CO(g)
3Fe2O3 + CO → 2Fe3O4 + CO2
55
Fe3O4 + CO → 3FeO + CO2
FeO + CO → Fe + CO2
3. Tuliskan reaksi pembentukan terak.
Jawab:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(s)
3CaO(s) + P2O5(g) → Ca3(PO4)2(l)
4. Berapa kilogram besi yang dapat diperoleh dari 1 ton bijih besi (hematit) berkadar
90% Fe2O3 ? (Ar Fe = 56; O = 16).
Jawab:
massa Fe2O3 = 900 kg
massa Fe= 2 . Ar Fe . massa Fe2O3 / Mr Fe2O3
= 2 . 56 . 900 kg / 160 = 630 kg
5. Sebutkan kegunaan utama besi.
Jawab:
untuk membuat baja
PERTEMUAN 30
5. TEMBAGA
a. Bijih Tembaga : CuFeS2
b. Tahap-tahap Pengolahan Tembaga :
1. Pengapungan / Flotasi
Umumnya unsur tembaga mengandung 0,5% Cu, melalui prose flotasi dapat diperoleh
bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu
2. Pemanggangan : 4CuFeS2 + 9O2(g) 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
3. Peleburan : Terbentuk dua lapisan yaitu
- lapisan atas ( copper matte ) mengandung Cu2S dan besi cair
- lapisan bawah ( blister copper ) mengandung FeSiO3
4. Pengubahan :
- 2Cu2S + 3O2 2Cu2O + SO2
- Cu2S + Cu2O 2Cu + SO2
Hasil proses ini dihasilkan tembaga lepuh ( kadar Cu 98-99% )
5. Elektrolisis / Pemurnian : CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)
- Anoda : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
- Katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
Reaksi total : Cu(s) Anoda Cu(s) katoda
c. Penggunaan Tembaga :
- kabel listrik
- paduan logam, kuningan ( Cu – Zn ) dan perunggu ( Cu – Sn )
- perhiasan dengan bahan dasar perunggu
UJI KOMPETENSI
1. Pengolahan tembaga melalui tahap-tahap: flotasi-pemanggangan-peleburan-
elektrolisis. Sebutkan perubahan yang terjadi pada masing-masing tahap tersebut?
Jawab:
flotasi: dari pengapungan di dapat bijih pekat (perbedaan berat jenis)
56
pemanggangan : 4 CuFeS2 + 9 O2 → 2 Cu2S + Fe2O3 + 6 SO2
peleburan : mencair membentuk 2 lapisan, lalu pada bagian copper matte
ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks :
2 Cu2S + 3 O2 → 2 Cu2O + 2 SO2
Cu2S + Cu2O → 2 Cu + SO2
elektrolisis : CuSO4 (aq) → Cu2+(aq) + SO42– (aq)
Katode: Cu2+(aq) + 2 e → Cu(s)
Anode: Cu(s) → Cu2+(aq) + 2 e +
Cu(s) → Cu(s)
Anode Katode
2. Mengapa tembaga banyak digunakan sebagai kabel listrik?
Jawab:
karena tembaga merupakan logan yang kurang aktif namun dapat mengantarkan arus
listrik.
PERTEMUAN 31
6. KROM
a. Sifat : mengkilat, keras dan tahan karat
b. Penggunaa :
- Pelapis ( tahan panas / refraktori ) karena titik lelehnya 1857 oC yang dibuat dengan
cara penyepuhan atau electroplating
- Paduan logam ( tahan karat ) seperti Stainles stell
7. TIMAH
a. Sifat : relatif lunak, warna putih keperakan, dan tahan karat
b. Penggunaan :
- Pelapis, misalnya pada kaleng
- Paduan logam, misalnya perunggu ( Cu-Sn ), solder ( Pb-Sn )
8. SENG
a. Sifat : warna putih kebiruan, mengkilat
b. Penggunaan :
- Membuat kaleng
- Paduan logam, misalnya kuningan ( Cu-Zn )
57
UJI KOMPETENSI MANFAAT DAN PENGOLAHAN KROM, TIMAH, SENG, EMAS DAN PERAK
1. Sebutkan penggunaan utama logam timah?
Jawab:
untuk membuat kaleng kemasan
2. Sebutkan penggunaan utama dari krom?
Jawab:
digunakan dalam industri logam untuk membuat aliase
3. Untuk tujuan apa chromplating dilakukan?
Jawab:
untuk melapisi logam dengan tujuan dekoratif (karena kromium sangat mengkilat).
4. Mengapa emas tahan karat.
Jawab:
karena Au sangat sulit dioksidasi, Au merupakan oksidator yang sangat kuat.
5. Sebutkan kegunaan utama dari emas.
Jawab:
sebagai perhiasan
6. Suatu aliase emas-tembaga mempunyai komposisi Cu3Au . Berapa karat emas dalam
paduan itu? (Ar Cu = 35,5; Au = 197).
Jawab:
Au / Cu3Au = 197 / (197 + 3. 63,5) = 197 / 387,5
kadar Au = (197 / 387,5) . 24 = 12,20 karat emas
PERTEMUAN 32
1. KARBON
a. Alotropi Karbon
Intan Grafit
1. Zat padat putih kemilauan 1. Zat padat hitam
2. Satu karbon terikat 4 ikatan 2. Satu karbon terikat 3 ikatan kovalen dan 1
kovalen ikatan lemah
3. Titik leleh dan titik didih sangat 3. Titik leleh dan titik didih tinggi
tinggi 4. Bersifat agak keras
4. Bersifat sangat keras
b. Manfaat Unsur dan Senyawa dari Karbon
1. Intan : Dimanfaatkan untuk perhiasan, alat pemotong kaca, gerinda dan mata bor
2. Grafit : Banyak dimanfaatkan untuk anoda batu baterei, bahan kosmetik, campuran
grafit dan tanah liat untuk pensil, bahan pelumas dan bahan dasar pembauatn
komposit
3. Arang : Secara umum digunakan untuk mengandsorpsi zat warna, pengoalahn air,
obat penyakit perut
4. Black Karbon : Digunakan untuk vulkanisasi ban, pemutihan gula pasir dan obat
penyembuh sakit perut
5. Karbon Monoksida
58
- Gas tidak berwarna, tidak berbau tetapi beracun
- Dimanfaatkan untuk reduktor pada pengolahan logam dan bahan baku pembuatan
metanol
6. Karbon Dioksida
- Gas tidak berwarna, tidak berbau tetapi penyebab pemanasan global
- Penggunannya anatara lain untuk es kering, pemadam kebakaran dan pembuatan
soft drink.
2. SILIKON
a. Mineral Silikon
Kelompok % dalam Struktur Khas Nama Mineral dan Rumus
Mineral Kerak Bumi Struktur Khas
Fieldspar 49 Kristal besar dalam ortoklase KAlSi3O8,
tiga dimensi ( seperti Albit NaAlSi3O8,
kotak ) anortit Ca2AlSi3O8,
sodalit Na4Al3Si3O12Cl
Kuarsa 21 Idem Silika SiO2
Amfibol / 15 Kristal besar dalam Wolastonit CaSiO3
piroksena satu dimensi ( seperti Tremolit Ca2Mg5Si8O12(OH)2
Mika 8 rantai ) Muskovit
KAl2Si3AlO10(OH)2
Kristal besar dalam Lepidolit
dua dimensi ( seperti K2Li3Al4Si7O21(OHF)3
lapisan )
Sumber Kimia 3A, Erlangga, Michael Purba, 2005
Rumus Oksida dari Albit 2NaAlSi3O8 adalah Na2O. Al2O3. 6SiO3
b. Pembuatan Silikon
SiO2(l) + 2C(s) Si(l) + 2CO(g)
Si(l) + 2Cl2(g) SiCl4(g)
SiCl4(g)+ 4H2(g) Si(s) + 4HCl(g)
Silikon Ultra Murni ( pengotor 10-8% )
59
- Digunakan untuk pembuatan asam nitrat, pupuk ZA, pupuk Urea dan pupuk amonium
nitrat, cairan pendingin dan pembuatan hidrazin N2H4 ( bahan bakar roket )
e. Asam Nitrat
Dibuat dengan Proses Oswald :
4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O(l)
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
NO2(g) + H2O(l) 2HNO3(aq) + NO(g)
- Asam keras ( melarutkan semua logam kecuali Au dan Pt )
- Bahan pembuatan amonium nitrat ( pupuk )
- Bahan industri kimia ( plastik, obat-obatan, bahan peledak TNT, serbuk mesiu
campuran KNO3, S8 dan C (arang), bahan peledak amonal campuran NH4NO3 dan
serbuk Al )
4. BELERANG
a. Alotropi Belerang : S8( rombis ) S8( monoklin ) S8Cair
Stabil < 95,5 C
o
95,5 C <stabil<113 C
o o
>113oC
b. Terdapatnya :
- Mineral sulfat misalnya barit BaSO4, sulfida misalnya pirit FeS2
- Daerah vulkanik : 8SO2(g) + 16H2S(g) H2O(l) + 3S8(s)
c. Pembuatan
- Cara Frasch, deposit belerang dicairkan dengan mengalirkan air panas tekanan 16 atm,
suhu 160oC melalui pipa bagian luar dari suatu susunan 3 pipa konsentris belerang
dipompakan keluar dengan tekanan 20-25 atm. Akhirnya belerang keluar menjadi
beku dan tidak larut dalam air dan diperoleh belerang dengan kadar 99,6%
- Desulfurisasi minyak bumi:, sekarang kebutuhan belerang diperoleh dari mengurangi
kadar belerang dalam minyak bumi
d. Penggunaan
- vulkanisasi karet industri ban kendaraan
- pembuatan asam sulfat
e. Asam Sulfat
- Pembuatan :
1. Proses Kontak
S(s) + O2(g) SO2(g)
SO2(g) + ½ O2(g) SO3(g) (katalis V2O5, P=150-250 atm, suhu 500oC )
SO3(g) + H2SO4(l) H2S2O7(l) ( Asam pirosulfat )
H2S2O7(l) + H2O(l) 2H2SO4(l) ( Asam sulfat 98%)
2. Proses Kamar Timbal
S(s) + O2(g) SO2(g)
SO2(g) + NO2(g) SO3(g) + NO(g) (katalis campuaran NO dan NO2 )
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) dan seterusnya NO2 mengoksidasi SO2(g)
SO3(g) + H2O(l) 2H2SO4(l) ( Asam sulfat 80%)
- Penggunaan
1. Industri pupuk (ZA dan Urea), pembuatan detergen, industri logam (electroplatting
), accu zuur (air accu), bahan peledak, industri warna, obat-obatan dll.
2. Zat dehidrator ( penarik air ) : C12H22O11 + H2SO4 12C + 11H2O
5. FOSFORUS
a. Alotropi Fosforus
- P4 putih : labil, beracun, tetraatomik, bersinar dalam gelap
- P4 merah : stabil, tak beracun, polimer, tidak bersinar
b. Pembuatan ( Proses Wohler )
Ca3(PO4)2(s) + 3SiO2(s) + 10C(s) 3CaSiO3(s) + 10CO(g) + P4(g)
c. Penggunaan
- Industri korek api
- Pembuatan Asam Fosfat : P4(g) + 5O2(g) P4O10(g)
P4O10(g) + 6H2O(l) 4H3PO4(l)
d. Asam Posfat
- Cairan kental tak berwarna, mudah larut dalam air
60
- Bahan dasar pembuatan pupuk Superfosfat ( ES, DS dan TS )
- Bahan dasar pembuatan STTP (Sodium Tri Poli Phosfat, Na5P3O10 ) = bahan penunjang
detergen
- Secara komersil dibuat dari :
Ca3(PO4)2 + 3H2SO4 + 6H2O 2H3PO4 + 3CaSO4.2H2O
6. OKSIGEN
a. Pembuatan
- Destilasi udara
- Penguraian H2O2 : 2H2O2(aq) 2H2O(l) + O2(g)
- Elektrolisis air : 2H2O(l) H2(g) + O2(g)
- Pemanasan KClO3 2KClO3(s) 2KCl + 3O2(g) digunakan katalis PbO2
:
b. Penggunaan
- Pernafasan
- Mengelas baja
- Oksigen cair dan hidrogen cair digunakan bahan bakar roket
PERTEMUAN 33
6. Unsur Radioaktif
a. Pengertian
Pada sistem periodik unsur ada beberapa unsur yang mempunyai inti tidak stabil
seperti Po, At, Rn, Fr, Ra, U dan lain-lain maka unsur-unsur tersebut cenderung
memancarkan sinar radioaktif seperti sinar alfa, beta dan gamma yang tujuannya
untuk mencapai kestabilan intinya. Unsur-unsur tersebut di atas kita sebut Unsur
Radioaktif.
b. Kestabilan Inti
Unsur radioaktif mempunyai inti tidak stabil yang disebabkan oleh perbandingan proton dan neutron
n n
dalam inti tidak seimbang. Inti yang tidak stabil ada tiga kelompok yaitu : p >1 , p <1 dan inti
berat ( p>83 ) , maka untuk mencapai kestabilan unsur tersebut memancar sinar radioaktif.
Ketiga kelompok unsur radioaktif teresbut dapat di buat “ Pita kestabilan Inti “ di bawah ini.
n
Neutron p =1 Pada pita kestabilan dibagi tiga daerah yaitu daerah di atas
n n
pita kestabilan ( p >1 ), di bawah pita kestabilan ( p <1 )
dan di seberang pita kestabilan ( p>83 ).
n
p >1 Contoh:
39 n
20 Ca ( p=20, n=19 maka p <1 jadi radioaktif )
235
20 83 proton 92 U ( p>83 maka radioaktif )
7 N+ 1 e
14 0
64
memancarkan neutron ( n ), contoh : K K+ n
1 40 39 1
- 0 19 19 0
n
2. Unsur di bawah pita kestabilan ( p <1)
memancarkan positron ( e = + ) : 1 1 p 0 n + 1 e Contoh : 6 C 5
0 + 0 + 1 10 10
- 1
B + 1 e
0 +
17 Cl + 0 X
37 0
UJI KOMPETENSI
1. selesaikan persamaan reaksi inti berikut.
a. 82 Pb 83 Bi + . . . .
211 211
b. 86 Rn 84 Po + . . . .
220 216
Jawab:
a.
211
82 Pb 211
83 Bi 1 e
0
b.
220
86 Rn 216
84 Po 2 He
4
b.
42
19 K 42
20 Ca 1 e
0
b. 7 N + H C + He
14 1 11 4
1 6 2
Jawab:
a. 1327Al (α, N) 1530P
b. 714N (P, α) 611C
b. 26 Fe (α, β) Cu
56 63
29
Jawab:
a. 818O + 01n → 919F + -10e
b. 2656Fe + 24He → 2963Cu + -10e
65
PERTEMUAN 34
= - N
dN
dt N = jumlah inti radioaktif t waktu, No = jumlah inti radioaktif t = 0
= tetapan peluruhan
dN
dt = jumlah inti yang mengalami peluruhan tiap satuan waktu
dN
dt = - N dN
dt = - N ln N = - t + C ln No = - ( 0 ) + C C = ln
No
ln N = - t + No ln N – ln No = - t ln = - t ln = t
N No
No N
2,303 log No
N = t atau N = No . e - t
e = 2,718
- Waktu Paruh ( T atau t ½ ) = waktu yang diperlukan zat radioaktif menjadi setengahnya dari
semula.
= ½ = e -
N t
Pada saat t = t ½ , maka N = ½ No sehingga No
Maka :
0 , 693
t½= ( = tetapan peluruhan )
Jika t = t ½ maka N = ( ½ )n . No ( n = t / t½ )
Contoh :
log No No
b. 2,303 N = 0,181 x 30 N = 229,086 N = 0,00437 No = 0,437%
% atom Rn yang meluruh selama 30 hari = 100% - 0,437% = 99,563%
2. Nuklida Cu-64 memancarkan sinar beta mempunyai waktu paruh 12,8 hari
a. Tuliskan reaksi peluruhannya
b. Nuklida apa yang dihasilkan pada peluruhan tersebut !
c. Hitung waktu yang dibutuhkan agar keaktifannya tinggal 20% !
Jawab :
64 64
a. 29 Cu 30 Zn + 0 1
b. Zn-64
c. 12,8 =
0 , 693
= 0,0541 hari-1 2,303 log No
0 , 20 No = 0,0541x t t = 29,954 jam
- Reaksi Penembakan
14 1 14 0 1
Contoh : 7 N+ 0 n 6 C+ 1e ( 0 n = partikel penembak ringan )
249 14 259 1 14
98 Cf + 7 N 105 Unp +4 0 n ( 7 N = partikel penembak berat )
66
1 1 1 1 4
Contoh : 1 H+ 1 H+ 1 H+ 1 H 2 He + 2 01 e ( reaksi ini terjadi di matahari )
( Untuk renungan 1 kh Hidrogen menghasilkan energi yang setara dengan pembakaran 20.000 ton
batubara “ sayang manusia belum memanfaatkannya“ )
e. Deret Keradioaktifan
Contoh :
235
92 U
207
83 Bi + 7 4
2
+ 5 01
UJI KOMPETENSI
1. Waktu paruh isotop Na-24 diketahui 15 jam.
a. Suatu sampel Na-24 disimpan selama 45 jam, berapa persen Na-24 yang masih
tersisa?
b. Bila mula-mula terdapat 5 mg Na-24, berapa mg yang masih tersisa setelah 45 jam?
Jawab:
a. Diket: Na-24 100%
t = 45 jam t1/2 = 15 jam
Dit: Na-24 setelah 45 jam
t 12 45
Jawab: n = = =3
t 15
n 3
N t 45 Nt 1 1
= = Nt = 100% = 12,5%
N 0 15 100% 2 8
Massa Na-24 setelah 45 jam adalah 12,5%
b. Jika massa Na-24 mula-mula 5 mg maka setelah 45 jam:
N t = 12,5% 5 mg = 0,625 mg
2. Suatu zat radioaktif mula-mula menunjukkan keaktifan 24.000 dps. Setelah 10 tahun,
keaktifannya menjadi 300 dps. Berapa waktu paruh zat radioaktif itu?
Jawab:
Diket: A0 = 24.000 dps
t = 10 tahun
At = 300 dps
Dit: waktu paro = …?
t 12 At 1
n
Jawab: n = =
t A0 2
67
3. Jelaskan masing-masing dengan satu contoh penggunaan radioisotope sebagai perunut
dalam bidang:
a. Kedokteran
b. Ilmu kimia
Jawab:
a. kedokteran
Radioisotop digunakan sebagai perunut untul mendeteksi(diagnosa) berbagai jenis
penyakit antara lain Tc-99 disuntikkan dalam pembuluh darah yang akan diserap
oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu seperti jantung, hati, dan paru-paru.
Sedangkan Tl-201 akan diserap oleh jaringan yang sehat pada organ jantung.
Sehingga Tc-99 dan Tl 201 digunakan secara bersama-sama untuk mendeteksi
kerusakan jantung.
b. ilmu kimia
Dalam ilmu kimia, perunut radioaktif digunakan untuk :
a. mempelajari kesetimbangan dinamis pada suatu reaksi.
Contoh pada kesetimbangan antara PbI2 padat dengan larutan jenuhnya.
PbI2 (s) → Pb2+ (aq) + 2I- (aq)
b. Mempelajari reaksi pengesteran.
Alkohol akan bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.
Mula-mula alkohol dipilih yang mengandung isotop O-18, kemudian
direaksikan dengan asam karboksilat. Selanjutnya hasil reaksi diperiksa dan
ternyata ester yang dihasilkan radioaktif.
4. Jelaskan masing-masing dengan satu contoh penggunaan radioisotope sebagai sumber
radiasi dalam bidang :
a. Kedokteran
b. Pertanian
Jawab:
Radioisotop sebagai sumber radiasi
a. Bidang kedokteran
1. Sterilisasi radiasi
Contoh: untuk mematikan mikroorganisme
2. Terapi tumor atau kanker
Contoh: Radioisotop Co-60 dapat digunakan untuk mendeteksi kanker.
b. Bidang pertanian
1. Pemuliaan tanaman
Contoh: biji padi diradiasi dengan dosis tertentu agar tahan hama, berbulir
banyak, atau usia pendek.
2. Penyimpanan makanan
Contoh: radiasi digunakan untuk menghambat pertumbuhan tumbuhan
yang cepat muncul tunas, untuk pengawetan bahan makanan (mencegah
pertumbuhan jamur atau bakteri).
Selamat belajar
68