Anda di halaman 1dari 68

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

STANDAR KOMPETENSI
1. Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.
KOMPETENSI DASAR
1.1. Mendeskripsikan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku
larutan, dan tekanan osmotik termasuk sifat koligatif larutan.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
 Menjelaskan arti kemolalan dan fraksi mol serta penggunaannya.
 Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut.
 Menjelaskan hubungan penurunan tekanan uap dengan fraksi mol zat terlarut.
 Mengamati penurunan titik beku dan kenaikan titik didih suatu zat cair akibat
penambahan zat terlarut.
 Menafsirkan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku
larutan melalui diagram PT.
 Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmotik dan terapannya

PERTEMUAN 1
A. SATUAN KONSENTRASI
1. KEMOLARAN = M
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan
n n = mol zat terlarut
M = ----- V = volume larutan ( L )
V M = kemolaran
Hubungan kemolaran dan persentase:
10 x P x ρ P = persen larutan (%)
M = ------------- ρ = massa jenis larutan
Mr Mr = massa molekul relatif

2. KEMOLALAN = m
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu kg pelarut
n gr . 1000 n = mol zat terlarut
m = ----- atau m = ----- -------- p = massa zat pelarut
p Mr . p gr = massa zat terlarut

3. FRAKSI MOL = X
Fraksi mol adalah perbandingan jumlah mol zat terlarut dalam satu mol larutan
nA nA = mol zat terlarut
XA = ------------- dan XA + XB = 1 nB = mol zat pelarut
nA + nB XA = fraksi mol zat A
XB = fraksi mol zat B
nB
XB = -------------
nA + nB

4. PERSEN ( MASSA/MASSA, VOLUM/VOLUM ATAU MASSA/VOLUM ) = %


Menyatakan jumlah massa atau volum zat terlarut dalam 100 gram atau 100 mL larutan

g g = massa zat terlarut ( gr )


% Zat X = ------ x 100% m = massa larutan ( gr )
m

Untuk larutan/zat yang mempunyai konsentrasi kecil menggunakan permil atau bagian
perjuta ( bpj/ppm) bahkan dengan satuan bagian perbilyun (bpb) untuk menyatakan
konsentrasi yang sangat kecil
1
Contoh Soal :
1. Sebanyak 6 gram urea ( Mr 60 ) dilarutkan dalam 90 gram air.
Tentukanlah :
a. Kemolalannya
b. Fraksi molnya
c. Kadar larutan urea
Jawab :
6
60
a. Kemolalan urea = 90
= 1.1111 molal
1000
6
60 0,1
b. Fraksi mol urea = = 0,1  5 = 0,02
6
60  90
18
6
c. Kadar urea = 96 x 100% = 6,25 %
2. Larutan glukosa ( Mr 180 ) dengan kadar 18% dengan massa jenis 1,04
Hitunglah :
a. Kemolalannya
b. Fraksi molnya
c. Molaritas urea
Jawab :
18 1000
a. Kemolalan urea = 180 x 100 18 = 1,22 m
18
180 0,1
b. Fraksi mol glukosa = = 0,1  4,5 =0,02
18
180  82
18
x10 x % 1, 04 x10 x18
c. Molaritas urea = Mr = 180 = 1,04 M

UJI KOMPETENSI SATUAN KONSENTRASI


1. Tentukan kemolalan larutan yang dibuat dengan melarutkan 10 gr urea dalam 100 gr air.
(Mr urea = 60)
Jawab:
(massa terlarut/Mr) . (1000/massa pelarut) = (10/60) . (1000/100) = 0.0167 m
2. Hitunglah kemolalan larutan cuka yang mengandung 24% massa CH3COOH.
(Ar H = 1, C = 12, O = 16)
Jawab:
(massa terlarut/Mr) . (1000/massa pelarut) = (24/60) . (1000/76) = 5,263 m
3. Hitunglah kadar (% massa) glukosa dalam larutan glukosa 1 molal (Mr glukosa = 180)
Jawab:
1 molal = 1 mol zat dalam 1000 gr pelarut.
massa zat : massa pelarut = n zat . Mr zat : n pelarut . Mr pelarut
= (1 . 180) : 1000 = 180 : 1000 = 9/50
% zat = (9/50) . 100 % = 15,245 %
4. Berapakah fraksi mol urea dalam suatu larutan yang mengandung 12 gr urea CO(NH 2)2
dalam 90 gr air? (Ar H = 1, C = 12, N = 14, O = 16)
Jawab:
X urea = n urea / n total = (12/60) / {(12/60) + (90/18)} = 0,038
5. Tentukan fraksi mol urea (Mr = 60) dalam larutan urea 10%
Jawab:
X urea = n urea / n total = (10/60) / {(10/60) + (90/18)} = 0,032
6. Tentukan kadar larutan glukosa, jika diketahui fraksi mol glukosa sebesar 0,2.
Jawab:
massa glukosa : massa air = (0,2 . 180) : (0,8 . 18) = 2,5 : 1
kadar glukosa = (2,5/3,5) . 100 % = 71,43 %

PERTEMUAN 2

2
B. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Merupakan suatu sifat yang ditentukan oleh konsentrasi partikel zat terlarut. Sifat koligatif
larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh larutan, kenaikan titik didih, penurunan titik
beku dan tekanan osmotik.
1. PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH LARUTAN (  P )
Penurunan tekanan uap jenuh larutan merupakan selisih antara tekanan uap jenuh
pelarut ( P o ) dengan tekanan uap jenuh larutan ( P ). Oleh Raoult diformulakan sebagai
berikut :

 P = Po - P

Penurunan tekanan uap jenuh larutan tergantung pada fraksi mol zat terlarut ( X ter )
sehingga diformulakan sebagai berikut :
 P = X ter . Po

Sehingga tekanan uap jenuh larutan dapat diformulakan :

P = X pel . Po ( karena X ter + X pel = 1 )

Contoh Soal :
Hitunglah tekanan uap larutan dari larutan urea yang berkadar 10% pada suhu t oC. Jika
tekanan uap air pada suhu toC = 100 mmHg. ( Mr urea = 60 )
Jawab :
Urea kadar 10 % berarti 10 gram urea dan 90 gram air
10
60
Fraksi mol urea = = 0,032 maka fraksi mol air = 0,968 (Ingat Xter. + Xpel. =1)
10
60  18
90

Tekanan uap larutan urea dengan rumus : P = X pel . Po


= 0,968 . 100 = 96,8 mmHg

UJI KOMPETENSI TEKANAN UAP

1. Apa yang dimaksud dengan sifat koligatif larutan?


Jawab:
Sifat koligatif adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi
hanya pada konsentrasi partikelnya saja
2. Apakah larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif yang sama dengan larutan
nonelektrolit? Jelaskan.
Jawab:
Antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit tidak akan mempunyai sifat koligatif
yang sama walaupun jumlah mol zat terlarutnya sama. Karena sifat koligatif hanya
bergantung pada jumlah partikel, sehingga pada larutan elektrolit jumlah partikel akan
lebih banyak dibandingkan larutan nonelektrolit karena larutan elektrolit akan
mengion.
3. Apa yang dimaksud dengan :
a. Uap jenuh
b. Tekanan uap jenuh
Jawab:
a. uap jenuh = uap yang dihasilkan dari proses penguapan yang mengalami
kesetimbangan dengan proses pengembunannya pada ruang tertutup.
b. tekanan uap jenuh = tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh .
4. Pada suhu yang sama, manakah yang mempunyai tekanan uap lebih besar, air atau
alkohol?Jelaskan jawabanmu.
Jawab:
Pada suhu yang sama, tekanan uap jenuh air < tekanan uap jenuh alkohol. Kemudahan
menguap ↑, gaya tarik-menarik antar partikel ↓, tekanan uap jenuh↑.
5. Pada suhu yang sama, manakah yang mempunyai tekanan uap lebih besar, air murni
atau air laut? Jelaskan jawabanmu.
3
Jawab:
Air murni, karena air laut dapat dianggap sebagai air yang mengandung zat terlarut
sehingga mengurangi tekanan uap jenuh
6. Apa yang dimaksud dengan penurunan tekanan uap (∆P) ?
Jawab:
∆P = selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan.
7. Tekanan uap air pada 5°C diketahui sebesar 23,76 mmHg. Pada suhu yang sama, suatu
larutan urea mempunyai tekanan uap 23,16 mmHg. Berapa penurunan tekanan uap
larutan urea itu?
Jawab:
∆P = Po – P
8. Tekanan uap air pada 29°C diketahui sebesar 30 mmHg. Pada suhu yang sama,
hitunglah:
a. Tekanan uap larutan urea 20% (Mr urea = 60)
b. Tekanan uap larutan urea 1 molal.
Jawab:
a. P = Po . X pelarut = 30 . (80/18) / {(20/60) + (80/18)} = 27,907 mmHg
b. X terlarut = m / {m + (1000/Mr pelarut)} = 1 / {1 + (1000/18)} = 0,0177
P = Po . X pelarut = 30 . (1 – 0,0177) = 29,469 mmHg

PERTEMUAN 3

PRAKTIKUM 1
PENURUNAN TITIK BEKU (ΔTf)
1. Judul Percobaan : Sifat koligatif
2. Tujuan Percobaan : Menentukan titik beku zat dan titik didih zat

No Alat dan Bahan Jumlah


1 Gelas kimia, 250 mL 1 buah
2 Silinder ukur, 25 mL 1 buah
3 Tabung reaksi, 150 mm x Ѳ 16 mm 5 buah
4 Batang pengaduk 1 buah
5 Termometer, - 10 - 110°C 1 buah
6 Sikat tabung reaksi 1 buah
7 NaCl 20 g
8 Urea 20 g
9 Akuades Secukupnya
10 Es Secukupnya

3. Pengantar Percobaan
Titik beku suatu zat cair mempunyai harga titik beku tertentu. Jika zat cair sudah bercampur
dengan Zat lain, titik bekunya dapat berubah dan perubahan ini bergantung pada zat
pencampurnya. Pada Setiap suhu, tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap
pelarut sehingga menyebabkan titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut.
Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku merupakan salah satu dari sifat koligatif larutan.
Prosedur Percobaan
K : 2 e-
Satuan konsentrasi molalitas (m) menyatakan 1 mol zat terlarut dalam 1000 g pelarutnya.
1. Siapkan gelas kimia 250 mL lalu isi dengan es batu yang sudah dihancurkan sampai volumenya
mencapai kira-kira ¾ tinggi gelas kimia. Taburi es batu tersebut dengan garam.
2. Masukkan 5 ml air ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas
kimia yang telah berisi es. Atur posisi tabung agar terendam dalam es di gelas kima.
3. Aduk isi tabung reaksi dengan menaikturunkan batang pengaduk perlahan (bukan diaduk
secara melingkar) hingga cairan dalam tabung membeku seluruhnya.

4
4. Keluarkan tabung reaksi dari dalam gelas kimia lalu biarkan sampai es dalam tabung mencair
sedikit.
5. Keluarkan tabung pengaduk lalu masukkan thermometer. Aduk kembali air dengan
menaikturunkan thermometer (hati-hati, jangan sampai thermometer terantuk lalu pecah)
lalu baca suhunya (suhu akan menurun kemudian meningkat lagi, ambillah suhu yang paling
rendah).
6. Ulangi langkah 1–5 dengan menggunakan larutan urea, 1m dan 2 m, larutan NaCl 1m dan 2m.
Hasil Percobaan
Titik beku air (Tf°) = . . . . . . . . . °C
Larutan Urea Larutan NaCl
No Titik Beku Titik Beku
Molalitas Δ Tf Molalitas Δ Tf
(Tf) (Tf)
1 1m 1m
2 2m 2m
Keterangan : ΔTf = Tf° - Tf
Kesimpulan
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah anda
lakukan.
1. Apa fungsi penambahan garam pada es batu di dalam gelas kimia?
2. Berapakah penurunan titik beku untuk masing-masing larutan?
3. Bagaimanah hubungan antara molalitas larutan dengan penurunan titik bekunya?
4. Bagaimana penurunan titik beku untuk larutan NaCl dan urea pada molalitas yang
sama? Jelaskan!
5. Carilah contoh peristiwa pada kehidupan sehari-hari yang menunjukkan terjadinya
penurunan titik beku !
KENAIKAN TITIK DIDIH (ΔTb)
I. Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Jumlah
1 Gelas kimia, 100 mL 1 buah
2 Silinder ukur, 100 mL 1 buah
3 Kawat kasa 1 buah
4 Kaki tiga 1 buah
5 Termometer, - 10 - 110°C 1 buah
6 Pembakar spirtus 1 buah
7 Glukosa 20 g
8 NaCl 20 g
9 Akuades Secukupnya
II. Pengantar Percobaan
Titik didih suatu zat cair tertentu dapat ditentukan dengan cara memberikan kalor kepada zat
tersebut sampai ditemukan suatu keadaan pada temperature tetap, zat berubah fasanya.
Suatu zat cair murni mempunyai harga titik didih tertentu. Tetapi apabila zat cair murni
sudah bercampur dengan zat lain, titik didihnya dapat berubah bergantung pada zat
pencampurnya. Zat cair mendidih jika tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan udara
luar. Tekanan uap jenuh zat cair murni yang sudah bercampur dengan zat lain lebih rendah
sehingga titik didihnya akan lebih tinggi.
III. Prosedur Percobaan
1. Masukkan 75 mL air ke dalam gelas kimia 100 mL kemudian panaskan sampai hampir
mendidih.
2. Celupkan thermometer ke dalam air yang hampir mendidih lalu catat suhunya (suhu akan
meningkat kemudian menurun, ambillah suhu yang paling tinggi).
3. Ulangi langkah 1 – 2 dengan menggunakan larutan glukosa 1 m dan 2 m, NaCl 1 m dan 2 m,
sebagai pengganti air.
IV. Hasil Percobaan
Titik didih air (Tb°) = . . . .. . . .. °C
No Larutan Glukosa Larutan NaCl

5
Titik Didih Titik Didih
Molalitas Δ Tb Molalitas Δ Tb
(Tb) (Tb)
1 1m 1m
2 2m 2m
Keterangan : ΔTb = Tb - Tb°
V. Kesimpulan
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah anda
lakukan.
1. Berapakah kenaikan titik didih untuk masing-masing larutan ?
2. Berapakah penurunan titik beku untuk masing-masing larutan?
3. Bagaimanah hubungan antara molalitas larutan dengan kenaikan titik didihnya?
4. Bagaimana kenaikan titik didih untuk larutan NaCl dan glukosa pada molalitas yang
sama?
5. Carilah contoh peristiwa pada kehidupan sehari-hari yang menunjukkan terjadinya
kenaikan Titik didih !
6. Jelaskan perbedaan sifat koligatif yang dimiliki larutan nonelektrolit dengan larutan
elektrolit!
LAPORAN PRAKTIKUM
PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN (∆Tf) DAN KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN (∆Tf)
A. TUJUAN :
B. DASAR TEORI :
C. ALAT-ALAT :
D. BAHAN :
E. CARA KERJA :
F. HASIL PENGAMATAN :
Titik beku air (Tf°) = . . . . . . . . . °C
Larutan Urea Larutan NaCl
No Titik Beku Titik Beku
Molalitas Δ Tf Molalitas Δ Tf
(Tf) (Tf)
1 1m 1m
2 2m 2m
Keterangan : ΔTf = Tf° - Tf
Titik didih air (Tb°) = . . . .. . . .. °C
Larutan Glukosa Larutan NaCl
No
Molalitas Titik Didih (Tb) Δ Tb Molalitas Titik Didih (Tb) Δ Tb
1 1m 1m
2 2m 2m
Keterangan : ΔTb = Tb - Tb°
G. ANALISA DATA / HITUNGAN :
H. KESIMPULAN :
Bantaeng , ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 2017
L:8e
Diperiksa tgl. Paraf Guru Nilai -
Praktika Tandatangan
n

I. PERTANYAAN :
1. Bagaimana titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni ( lebih tinggi /
lebih rendah atau sama ) ?
2. Bagaimana pengaruh kemolalan larutan suatu zat Non Elektrolit terhadap :
a. titik beku larutan ?
b. penurunan titik beku larutan ?
3. Bagaimana pengaruh kemolalan larutan suatu zat Elektrolit terhadap :
a. titik beku larutan ?
6
b. penurunan titik beku larutan ?
4. Pada kemolalan yang sama, bagaimanakah pengaruh larutan non elektrolit dengan larutan
elektroli terhadapa :
a. titik beku larutan ?
b. penurunan titik beku larutan ?
Menurut Anda apakah yang menyebabkan perbedaan itu ?
Kesimpulan apa yang dapat anda katakan dari kegiatan di atas ?

PERTEMUAN 4

2. KENAIKAN TITIK DIDIH (  Tb )


Kenaikan titik didih larutan berbanding lurus dengan kemolalan larutannya ( m ) yang
menurut Raoult diformulakan sebagai berikut :

 Tb = m . Kb Kb = tetapan kenaikan titik didih

Atau  Tb =
g
Mr x 1000
p x Kb

sehingga titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarutnya :
Tb Larutan = Tb pelarut +  Tb

3. PENURUNAN TITIK BEKU (  Tf )


Penurunan titik beku larutan berbanding lurus dengan kemolalan larutannya ( m ) yang
menurut Raoult diformulakan sebagai berikut :

 Tf = m . Kf Kf = tetapan penurunan titik beku

g 1000
Atau  Tf = Mr x p x Kf

sehingga titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarutnya :
Tf Larutan = Tf pelarut -  Tf
Diagram P-T Hubungan Titik Didih dan Titik Beku Antara Larutan dan Pelarut
Murni
P ( atm )
1

= pelarut
Cair
= larutan
Padat T
Gas
T(oC)
 Tf  Tb
Contoh soal :
1. Sebanyak 6 gram urea ( Mr 60 ) dilarutkan dalam 200 gram air
a. Tentukan titik didih larutan urea tsb ! ( Kb = 0,52 )
b. Tentukan titik beku larutan urea tsb ! ( Kf = 1,86 )
Jawab :
g 1000
a.  Tb = Mr x p x Kb
6
= 60 x 1000
200 x 0,52 = 0,26 C
o

Titik didih larutan urea = 100 + 0,26 = 100,26 oC


g 1000
b.  Tf = Mr x p x Kf
6
= 60 x 1000
200 x 1,86 = 0,93 C
o

Titik beku larutan urea = 0 – 0,26 = - 0,26 oC

1. Larutan glukosa mempunyai titik beku -0,372 oC


7
Hitunglah titik didihnya ! ( Kb = 0,52 dan Kf = 1,86 )
Jawab :
 Tf = m x Kf
0,372 = m x 1,86  m = 0,2 molal
 Tb = m x Kb
= 0,2 x 0,52 = 0,104 oC
Titik didih larutan glukosa tsb = 100,104 oC

UJI KOMPETENSI TITIK DIDIH DAN TITIK BEKU


1. Manakah yang mempunyai titik didih lebih tinggi, air murni atau air laut?Jelaskan
Jawab:
Air laut, karena semakin besar konsentrasi, makin besar pula titik didihnya
2. Manakah yang mempunyai titik beku lebih tinggi, air murni atau air laut?Jelaskan
Jawab:
Air murni, karena semakin besar konsentrasi, makin kecil pula titik bekunya
3. Diketahui larutan urea 0,5 molal membeku pada suhu -0,9°C. Berapakah titik beku dari:
a. Larutan urea 1 m
b. Larutan glukosa 1 m
Jawab:
a. Kf = ∆Tf1 / m1 = ∆Tf2 / m2 ↔ 0,9 / 0,5 = ∆Tf urea / 1 m , ∆Tf urea = 1,8 oC
b. ∆Tf1 / m1 = ∆Tf2 / m2 ↔ 0,9 / 0,5 = ∆Tf glukosa / 1 m , ∆Tf glukosa = 1,8 oC
4. Tentukan titik beku dan titik didih larutan 6,4 g naftalena (C 10H8) dalam 100 g benzena,
jika Tb benzena = 80,2°C, Kb=2,53 dan Tf benzena =5,45°C, Kf= 5,07 ? (Ar H = 1, C= 12).
Jawab:
m naftalen = (6,4/128) . (1000/100) = 0,5 molal
a. Titik beku larutan = 16,6 – (0,5 . 5,07) = 14,065 oC
b. Titik didih larutan = 80,2 + (0,5 . 2,53) = 81,465 oC
5. Perhatikan diagram fase air pada gambar di bawah ini :

a. Apakah wujud air pada suhu 50°C, 1 atm?


b. Perubahan apa yang akan terjadi jika suhu diturunkan dari 80°C menjadi 30°C,
sementara tekanan diturunkan dari 1 atm menjadi 2 mmHg?
Jawab:
a. Air pada suhu 50ºC akan berwujud cair
b. Jika suhu diturunkan dari 80ºC ke 30ºC dan tekanan dari 1 atm menjadi 2 atm, maka air
akan berubah wujud menjadi gas (jelas pada gambar).

PERTEMUAN 5

4. TEKANAN OSMOTIK (  )
Tekanan Osmotik Larutan berbanding lurus dengan kemolaran ( M ) dan suhu ( T ) oleh
Raoult diformulakan :

 =MRT M = kemolaran larutan


T = suhu ( K )
R = tetapan gas ideal = 0,0821 L atm/ mol K
8
UJI KOMPETENSI TEKANAN OSMOTIK
1. Tentukan tekanan osmotik larutan yang tiap liternya mengandung 0,6 g urea pada
suhu 25°C (Mr urea = 60)
Jawab:
T dianggap 25 oC
π = MRT = {(0,6 / 60) / 1} . 0,08205 . 298 = 0,2445 atm
2. Berapa gram glukosa (Mr = 180) diperlukan untuk membuat 500 Ml larutan dengan
tekanan osmotik 1 atm pada suhu 25°C ?
Jawab:
T = 25 oC
π = MRT
g 1 g 1
1= M×0,082× ( 273+25 ) M= × � 0,04= ×
Mr L 180 0,5 L
1 1
M= = = 0,04 M massa = 0,04×180×0,5=3,6 g
0,082×298 24,45
3. Hitung tekanan osmotik larutan yang mengandung 17,1 gram sukrosa (Mr = 342)
dalam 1 liter larutan pada 27ºC ?
Jawab:
Karena π = MRT , maka tekanan osmotik berbanding lurus dengan konsentrasi
π = MRT = {(17,1 / 342) / 1} . 0,08205 . 300 = 1,23075 atm
4. Tekanan osmotik darah manusia pada 37ºC adalah 7,7 atm. Berapa gram glukosa (Mr =
180) diperlukan untuk membuat 200 Ml larutan yang isotonik dengan darah ?
Jawab:
Pada larutan isotonik π darah = π glukosa . Pada P, T dan V sama:
n glukosa = n darah = πV / RT = (7,7 . 1) / (0,08205 . 310) = 0,303 mol
massa glukosa = 180 . 0,303 = 54,49 gram

PERTEMUAN 6

C. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT

1.  Tb = m . Kb . i i = Faktor Van’t Hoff


2.  Tf = m . Kf . i i = ( 1 + ( n - 1 ) .
n = jumlah ion
3.  =MRT.i  = derajat ionisasi

UJI KOMPETENSI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT


1. Manakah yang mempunyai titik didih lebih tinggi, larutan urea 0,1 M atau larutan
natrium klorida 0,1 M ? Jelaskan.
Jawab:
Larutan NaCl, karena merupakan larutan elekrolit, sehingga dengan konsentrasi yang
sama dengan urea, jumlah partikelnya lebih banyak, oleh karena itu ∆Tb nya akan lebih
besar
2. Susunlah larutan-larutan berikut menurut kenaikan titik didihnya:
a. NaCl 0,1 m c. C6H12O6 (glukosa) 0,1 m
b. CH3COOH 0,1 m d. BaCl2 0,1 m
Jawab:
Harga i ↑, ∆Tb ↑, titik didih larutan ↑, pada konsentrasi yang sama : harga i BaCl 2 > NaCl
> CH3COOH > glukosa, maka titik didih BaCl2 > NaCl > CH3COOH > glukosa
3. Larutan K2SO4 0,1 m membeku pada -0,45°C. Jika diketahui Kf air = 1,8°C.m -1,
tentukanlah faktor van’t hoff larutan tersebut.
9
Jawab:
T
��
f �޴f
=K m i 0,45 = [1,8 0,1 i]
0,45
i= = 2,5
1,8 �0,1
4. Berapakah titik didih dan titik beku larutan 0,1 mol Ba(NO3)2 dalam 500 g air, Kb air =
0,52°C.m-1, Kf air = 1,86°C.m-1
Jawab:
i dianggap 3
Titik didih = 100 + (Kb . m. i) = 100 + (0,52 . 0,1 . (1000/500) . 3) = 100,312 oC
Titik beku = 0 - (Kf . m. i) = 0 – (1,86 . 0,1 . (1000/500) . 3) = –1,116 oC
5. Larutan 6 g suatu elektrolit biner dalam 100 g air membeku pada -2°C. Massa molekul
relatif zat itu adalah 60. Tentukan derajat ionisasi elektrolit tersebut.
(Kf air = 1,86°C.m-1).
Jawab:
� 6 1000
��
Tf �=K޴
�f 
޴m i 2= � 1,86 ( 1 (2 1) ) �

� 60 100 �
2 - 1,86
= 1,86 + 1,86 �  = = 0,075
1,86

PERTEMUAN 7

D. PENGGUNAAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


1. Membuat campuran pendingin (penurunan titik beku)
Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0°C. Cairan
pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan
pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air.
2. Cairan antibeku (penurunan titik beku)
Antibeku adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu cairan untuk menurunkan titik
bekunya. Antibeku mencegah pambekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin,
misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Contoh antibeku : etilenglikol
(glikol : CH2OH-CH2OH). Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikkan titik
didih, sehingga mengurangi penguapan.
3. Pencairan salju di jalan raya (penurunan titik beku)
Pencairan salju biasanya digunakan garam atau urea. Pada pemberian garam atau urea
menyebabkan salju akan mencair sementara suhu campuran turun.
4. Penentuan massa molekul relatif (Mr) ( titik didih dan titik beku)
Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif (Mr)
zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat
terlarut.
g 1000
∆Tf = m x Kf atau ∆Tf = Mr x p x Kf
Dengan mengetahui massa zat terlarut (m) serta nilai penurunan titik bekunya (∆Tf),
maka massa molekul relatif (Mr) zat terlarut itu dapat ditentukan.
Contoh :
Larutan 3 gram zat dalam 100 gram air mendidih pada 100,26°C. Tentukan massa molekul
relatif zat itu ? Kb air = 0,52°C.m-1
Jawab :
g 1000
∆Tb = Mr x p x Kb
3 1000
(100,26 – 100) = Mr x 100 x 0,52
3 x 5, 2
0,26 = Mr
3 x 5, 2
Mr = = 60
0 , 26

5. Membuat cairan fisiologi seperti cairan infus, obat tetes mata (osmosis)
Cairan infus dan berbagai cairan fisiologis lainnya, seperti obat tetes mata, harus isotonik
dengan cairan tubuh kita. Oleh karena itu konsentrasinya perlu disesuaikan.
6. Desalinasi air laut (osmosis balik)
10
Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang
lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan
diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut, dengan memberi tekanan
pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk
merembes dari air asin ke air murni melalui selaput permeabel untuk air tetapi tidak
untuk ion-ion dalam air laut.
Penggunaan lain dari osmosis balik, yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dsalam air
limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

UJI KOMPETENSI PENGGUNAAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


1. Larutan dari 12 g suatu zat nonelektrolit dalam 180 g air mempunyai tekanan uap
jenuh 98 mmHg. Pada suhu yang sama tekanan uap jenuh air sebesar 100 mmHg.
Hitunglah massa molekul relatif zat nonelektrolit tersebut.
Jawab:
G 1000
Tf = K b �m = K b � �
Mr P
12 1000
( 100  98 ) = � �0,52
M r 100
12 �5, 2 12 �5, 2
2= � Mr = = 31, 2
Mr 2
2. Larutan 3 g zat X dalam 100 g benzena menghasilkan kenaikan titik didih sebesar
0,54°C. Bila diketahui kenaikan titik didih molal benzena = 2,7°C.m -1, tentukanlah
massa molekul relatif (Mr) zat X tersebut.
Jawab:
Diketahui : ∆Tb = 0,54 C
Kb = 2,7 oCm-1
Massa X = 3 gram
Massa benzena = 100 gram
Ditanya : Mr x ……?
gram 1000
Jawab : ∆Tb = m x Kb = x x Kb
Mr P
3 1000
0,54 oC = x x 2,7
Mr 100
3 x 1000 x 2,7
Mr = = 150 g/mol
0,54 x 100
3. Sebanyak 8 g suatu zat nonelektrolit dilarutkan dalam air dan volume larutan
dijadikan tepat 200 mL. Tekanan osmotik larutan itu pada 25°C adalah 2,86 atm.
Berapakah massa molekul relatif (Mr) zat tersebut?
Jawab:
Diketahui : massa = 8 gram
Vlarutan = 100 mL
π = 2,86 atm
T = 25 oC
Ditanya : Mr .....?
Jawab : π = M x R x T
2,86 = M x 0,08205 x 298
2,86
M = 0,08205 x 298 = 0,117 M
gram 1000 8000
M= x  Mr = = 683,8 gram/mol
Mr 100 11,7

PERTEMUAN 8

ULANGAN HARIAN 1 : KD. 1.1 dan KD. 1.2

11
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
STANDAR KOMPETENSI
Memahami reaksi oksidasi reduksi dan sel elektrokimia serta penerapannya dalam
teknologi dan kehidupan sehari-hari.
KOMPETENSI DASAR
Menerapkan konsep reaksi redoks dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi
listrik dan kegunaannya dalam industri
INDIKATOR PEMBELAJARAN
 Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara bilangan oksidasi
 Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron).
 Menyimpulkan ciri reaksi redoks yang berlangsung spontan berdasarkan hasil
pengamatan.
 Menggambarkan susunan sel volta atau sel galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya.
 Menuliskan lambang sel dari reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta.
 Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar dan membandingkan hasil
pengukuran dengan hasil perhitungan.
 Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel volta.
 Menjelaskan prinsip sel-sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan

PERTEMUAN 9

A. KONSEP OKSIDASI-REDUKSI
1. Konsep Oksidasi-Reduksi

No Konsep Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi


1. 1 - Penangkapan Oksigen - Pelepasan Oksigen
Contoh : Ca + O2  CaO Contoh : FeO  Fe + O2

2. 2 - Pelepasan Elektron - Penangkapan Elektron


Contoh : Zn  Zn2+ + 2e Contoh : Cu2+ + 2e  Cu

3. 3 - Bilangan Oksidasi Naik - Bilangan Oksidasi Turun


Contoh : S2O32-  S4O62- Contoh : MnO42-  Mn2+

2. Bilangan Oksidasi
Bilangan Oksidasi merupakan suatu bilangan yang dimiliki suatu atom dalam bentuk
atom, molekul ion atau senyawa.
Aturan Bilangan Oksidasi :
1. Bilangan Oksidasi atom Oksigen dalam bentuk senyawa atau molekul = -2, kecuali pada
peroksida –1, superoksida –1/2.
2. Bilangan Oksidasi atom Hidrogen dalam bentuk senyawa atau molekul = -1, kecuali
pada hidrida +1.
3. Bilangan Oksidasi ion sesuai jumlah muatannya
4. Jumlah bilangan oksidasi pada molekul atau ion sesuai jumlah muatannya.
5. Bilangan Oksidasi atom atau molekul bebas = 0
Contoh :
Tentukan bilangan oksidasi atom berikut ini yang dicetak tebal !
1. SO2 4. C2H4
2. Mn 2+
5. Ca(NO3)2
12
3. NH4Cl 6. K2Cr2O7
Jawab :
1. +4 4. -2
2. +2 5. +5
3. –3 6. +6
3. Reduktor dan Oksidator
a. Reduktor : Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi
b. Oksidator : Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi
Contoh :
2K2MnO4 + 4H2SO4 + 5H2C2O4  2MnSO4 + 2K2SO4 + 10CO2 + 9H2O

- Reduktor : H2C2O4 sebab bilangan oksidasi C berubah dari +2 menjadi +4


- Oksidator : K2MnO4 sebab bilangan oksidasi Mn berubah dari +7 menjadi +2

B. PENYETARAAN REAKSI REDOKS


Reaksi redoks dikatakan setara bila memenuhi dua syarat yaitu :
1. Jumlah atom sebelum reaksi ( reaktan ) jumlahnya sama dengan jumlah atom sesudah
reaksi ( produk )
2. Jumlah muatan sebelum reaksi ( reaktan ) jumlahnya sama dengan jumlah muatan
sesudah reaksi ( produk )
Penyetaraan reaksi redoks dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Cara Bilangan Oksidasi
2. Cara Setengah Reaksi ( Cara Ion-Elektron )
1. Cara Bilangan Oksidasi
Langkah penyetaraan cara bilangan oksidasi :
a. Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang mengalami reaksi redoks
b. Tentukan selisih bilangan oksidasi atom-atom yang mengalami reaksi redoks
c. Kalikan silang dengan selisih bilangan oksidasi pada atom/ion/senyawa yang
mengalami perubahan bilangan oksidasi
d. Setarakan jumlah muatan dengan menambah H + (suasana asam) dan OH - (suasana
basa)
e. Setarakan jumlah atom H dengan menambah H2O

Contoh :
Setarakan reaksi berikut :
1. Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )
2. CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3 ( suasana basa )
3. CrI3 + KOH + Cl2  K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O

Jawab :
1. Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )

Langkah 1 & 2 : Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+


+2 +7 +3 +2
1
5

Langkah 3 : 5Fe2+ + MnO4-  5Fe3+ + Mn2+


Langkah 4 : 5Fe2+ + MnO4- + 8H+  5Fe3+ + Mn2+
Langkah 5 : 5Fe2+ + MnO4- + 8H+  5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

2. CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3 ( suasana basa )

Langkah 1 & 2 : 2CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3


13
+12 +2 +6 +3

6
1

Langkah 3 : 2CrO42- + 6Fe(OH)2  Cr2O3 + 6Fe(OH)3


Langkah 4 : 2CrO42- + 6Fe(OH)2  Cr2O3 + 6Fe(OH)3 + 4OH-
Langkah 5 : 2CrO42- + 6Fe(OH)2 + 5H2O Cr2O3 + 6Fe(OH)3 + 4OH-

3. CrI3 + KOH + Cl2  K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O

Langkah 1&2 : CrI3 + KOH + Cl2  K2CrO4 + 3KIO4 + 2KCl + H2O


+3–3 0 +6 +21 -2

3 24

27 2

Langkah 3 : 2CrI3 + KOH + 27Cl2  2K2CrO4 + 6KIO4 + 54KCl + H2O


Langkah 4 : 2CrI3 + 64KOH + 27Cl2  2K2CrO4 + 6KIO4 + 54KCl + H2O
Langkah 5 : 2CrI3 + 64KOH + 27Cl2  2K2CrO4 + 6KIO4 + 54KCl + 32H2O

2. Cara Setengah Reaksi ( Cara Ion-Elektron )


Langkah penyetaraan cara Setengah reaksi :
a. Tentukan reaksi setengah sel ( reaksi oksidasi dan reduksi )
b. Tulis reaksi setengah sel ( reaksi oksidasi dan reduksi )
c. Setarakan jumlah atom O dengan menambah H2O (suasana asam) dan OH-(suasana basa )
d. Setarakan jumlah atom H dengan menambah H+ (suasana asam) dan H 2O ( suasana basa )
e. Setarakan jumlah muatan dengan menambah elektron
f. Jumlahkan reaksi oksidasi dan reduksi dengan mengalikan secara silang dari jumlah
elektron yang terlibat reaksi.

Contoh :
Setarakan reaksi berikut :
1. Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )
2. CrO4 + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3
2-
( suasana basa )
3. CrI3 + KOH + Cl2  K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O

Jawab :
1. Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam )

Langkah 1 & 2 : Fe2+  Fe3+


MnO4-  Mn2+
Langkah 3 : Fe2+  Fe3+
MnO4-  Mn2+ + 4H2O
Langkah 4 : Fe2+  Fe3+
MnO4- + 8H+  Mn2+ + 4H2O
Langkah 5 & 6 : Fe2+  Fe3+ + e x5
MnO4- + 8H+ + 5e  Mn2+ + 4H2O x1
+
Fe + MnO + 8H  Fe + Mn + 4H2O
2+
4
- + 3+ 2+

2. CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3 ( suasana basa )

Langkah 1 & 2 : CrO42-  Cr2O3


Fe(OH)2  Fe(OH)3
Langkah 3 & 4 : 2CrO42-  Cr2O3 + 10 OH-
Fe(OH)2 + OH-  Fe(OH)3
14
Langkah 5 : 2CrO42- + 5H2O + 6e  Cr2O3 + 10 OH-
Fe(OH)2 + OH-  Fe(OH)3 + e
Langkah 6 : 2CrO42- + 5H2O + 6e  Cr2O3 + 10 OH- x1
Fe(OH)2 + OH-  Fe(OH)3 + e x6

2CrO42- + 5H2O + 6Fe(OH)2  Cr2O3 + 6Fe(OH)3 + 4OH-

3. CrI3 + KOH + Cl2  K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O

Langkah 1 & 2 : Cr3+  CrO42-


3I-  IO4-
Cl2  Cl-
Langkah 3 : Cr3+ + 8OH-  CrO42-
3I- + 24OH-  3IO4-
Cl2  2Cl-
Langkah 4 : Cr3+ + 8OH-  CrO42- + 4H2O
3I- + 24OH-  3IO4- + 12H2O
Cl2  2Cl-
Langkah 5 & 6 : Cr3+ + 8OH-  CrO42- + 4H2O + 3e x2
3I- + 24OH-  3IO4- + 12H2O + 24e x2
Cl2 + 2e  2Cl- x 27

2Cr3+ + 6I- + 27Cl2 + 64OH- 2CrO42- + 6IO4- + 54Cl- + 32H2O

UJI KOMPETENSI KONSEP DASAR REDOKS


1. Tentukan bilangan oksidasi unsur yang dicetak tebal :
a. Zn d. Fe3+ g. K2MnO4
b. S 2-
e. H2O2
c. NH4+ f. Cr2O72- h. C2H6O2
2. Sebutkan jenis reaksi berikut oksidasi atau reduksi :
a. Fe2+  Fe3+ d. NH4+  NO3-
b. Cr2O72-  Cr3+ e. Al  Al(OH)4-
c. C2O4  CO2
2-
f. As2S5  H2SO4
3. Sebutkan jenis reaksi berikut redoks atau bukan redoks :
a. Fe2+ + Cr2O72-  Cr3+ + Fe3+
b. Cu + HNO3  Cu(NO3)2 + NO + H2O
c. HCl + NaOH  NaCl + H2O
4. Sebutkan reduktor dan oksidator untuk reaksi redoks berikut :
a. Cu + HNO3  Cu(NO3)2 + NO + H2O
b. I2 + S2O32-  2I- + S4O62-
c. Cl2 + OH-  ClO- + ClO3- + H2O
UJI KOMPETENSI KONSEP PENYETARAAN REDOKS CARA BILANGAN OKSIDASI
1. Setarakan reaksi redoks berikut dalam suasana asam dengan cara bilangan oksidasi :
a. MnO + PbO2  MnO42- + Pb2+
b. Cr2O72- + C2O42-  Cr3+ + CO2
c. Zn + NO3-  Zn2+ + NH4+
Jawab:
a. MnO(s) + PbO2(s) → MnO4-(aq) + Pb2+(aq) (suasana asam)
 Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Mn (+2 menjadi +7) dan Pb (+4 menjadi
+2)
 Atom Mn dan Pb sudah setara
 Perubahan bilangan oksidasi Mn : +2 menjadi +7 = 5
 Perubahan bilangan oksidasi Pb : +4 menjadi +2 = 2
 Untuk menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi, koefisien MnO dan MnO 4- dikalikan 2,
sedangkan koefisien PbO2 dan Pb2+ dikalikan 5.
15
2MnO(s) + 5PbO2(s) → 2MnO4-(aq) + 5Pb2+(aq)
 Total muatan di ruas kiri = 0, sedangkan di ruas kanan = +8, maka tambahkan 8 ion H + di ruas kiri
2MnO(s) + 5PbO2(s) + 8H+(aq) → 2MnO4-(aq) + 5Pb2+(aq) (muatan setara)
 Jumlah atom H di ruas kiri = 8, sedangkan di ruas kanan tidak ada atom H, maka tambahkan 4
molekul H2O di ruas kanan.
2MnO(s) + 5PbO2(s) + 8H+(aq) → 2MnO4-(aq) + 5Pb2+(aq) + 4H2O(l) (reaksi setara)
b. Cr2O72-(aq) + C2O42-(aq) → Cr 3+(aq) + CO2(g) (suasana asam)
 Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Cr (+6 menjadi +3) dan C (+3 menjadi
+4)
 Untuk menyetarakan atom Cr, beri koefisien 2 untuk Cr3+
 Untuk menyetarakan atom C, beri koefisien 2 untuk CO2
Cr2O72-(aq) + C2O42-(aq) → 2Cr 3+(aq) + 2CO2(g)
 Perubahan bilangan oksidasi Cr : +6 menjadi +3 = 3. Oleh karena reaksi melibatkan 2 atom Cr, maka
jumlah perubahan bilangan oksidasi Cr = 2 x 3 = 6.
 Perubahan bilangan oksidasi C : +3 menjadi +4 = 1. Oleh karena reaksi melibatkan 2 atom C, maka
jumlah perubahan bilangan oksidasi C = 2 x 1 = 2.
 Untuk menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi, koefisien Cr 2O72- dan Cr3+ dikalikan 2,
sedangkan koefisien C2O42- dan CO2 dikalikan 6.
2Cr2O72-(aq) + 6C2O42-(aq) → 4Cr 3+(aq) + 12CO2(g)
 Total muatan di ruas kiri = -16, sedangkan di ruas kanan = +12, maka tambahkan 4 ion H + di ruas kiri
2Cr2O72-(aq) + 6C2O42-(aq)+ 4H+(aq) → 4Cr 3+(aq) + 12CO2(g) (muatan setara)
 Jumlah atom H di ruas kiri = 4, sedangkan di ruas kanan tidak ada atom H, maka tambahkan 2
molekul H2O di ruas kanan.
2Cr2O72-(aq) + 6C2O42-(aq)+ 4H+(aq) → 4Cr 3+(aq) + 12CO2(g) + 4H2O(l) (reaksi setara)
- 2+ +
c. Zn(s) + NO3 (aq) → Zn (aq) + NH4 (suasana asam)
 Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Zn (0 menjadi +2) dan N (+5 menjadi -3)
 Atom Zn dan N sudah setara
 Perubahan bilangan oksidasi Zn : 0 menjadi +2 = 2
 Perubahan bilangan oksidasi N : +5 menjadi -3 = 8
 Untuk menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi, koefisien Zn dan Zn 2+ dikalikan 4,
sedangkan koefisien NO3- dan NH4+ dikalikan 1.
4Zn(s) + NO3-(aq) → 4Zn2+(aq) + NH4+
 Total muatan di ruas kiri = -1, sedangkan di ruas kanan = +9, maka tambahkan 10 ion H + di ruas kiri
4Zn(s) + NO3-(aq) + 10H+(aq) → 4Zn2+(aq) + NH4+ (muatan setara)
 Jumlah atom H di ruas kiri = 10, sedangkan atom H di ruas kanan = 4, maka tambahkan 3 molekul
H2O di ruas kanan.
4Zn(s) + NO3-(aq) + 10H+(aq) → 4Zn2+(aq) + NH4+ + 3 H2O(l)
2. Setarakan reaksi redoks berikut dalam suasana basa dengan cara bilangan oksidasi :
a. MnO42- + C2O42-  MnO2 + CO2
b. CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3
c. Cl2 + IO3-  Cl- + IO4-
Jawab:
a. MnO4-(aq) + C2O42-(aq) → MnO2(s) + CO2(g)
 Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Mn (+7 menjadi +4) dan C (+3 menjadi +4)
16
 Atom Mn sudah setara
Untuk menyetarakan atom C : beri koefisien 2 pada CO 2
MnO4-(aq) + C2O42-(aq) → MnO2(s) + 2CO2(g)
 Perubahan bilangan oksidasi Mn : +7 menjadi +4 = 3
 Perubahan bilangan oksidasi C : +3 menjadi +4 = 1. Oleh karena reaksi melibatkan 2 atom C, maka
jumlah perubahan bilangan oksidasi C = 2 x 1 = 2.
 Untuk menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi, koefisien MnO 4-dan MnO2 dikalikan 2,
sedangkan koefisien C2O42-dan CO2 dikalikan 3.
2MnO4-(aq) + 3C2O42-(aq) → 2MnO2(s) + 6CO2(g)
 Total muatan di ruas kiri = -8, sedangkan di ruas kanan = 0, maka tambahkan 8 ion OH - di ruas kanan
2MnO4-(aq) + 3C2O42-(aq) → 2MnO2(s) + 6CO2(g) + 8OH- (muatan setara)
 Jumlah atom H di ruas kanan = 8, sedangkan di ruas kiri tidak ada atom H, maka tambahkan 4 molekul
H2O di ruas kiri.
2MnO4-(aq) + 3C2O42-(aq) + 4H2O → 2MnO2(s) + 6CO2(g) + 8OH- (reaksi setara)

b. CrO42-(aq) + Fe(OH)2(s) → Cr2O3(s) + Fe(OH)3(s) (suasana basa)


 Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Cr (+7menjadi +3) dan Fe (+2 menjadi +3)
 Untuk menyetarakan atom Cr : beri koefisien 2 pada CrO 42-
Atom N sudah setara
2CrO42-(aq) + Fe(OH)2(s) → Cr2O3(s) + Fe(OH)3(s)
 Perubahan bilangan oksidasi Cr : +7 menjadi +3 = 4. Oleh karena reaksi melibatkan 2 atom Cr, maka
jumlah perubahan bilangan oksidasi Cr = 2 x 4 = 8.
 Perubahan bilangan oksidasi Fe : +2 menjadi +3 = 1
 Untuk menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi, koefisien CrO 42-dan Cr2O3 dikalikan 1,
sedangkan koefisien Fe(OH)2dan Fe(OH)3 dikalikan 8.
2CrO42-(aq) + 8Fe(OH)2(s) → Cr2O3(s) + 8Fe(OH)3(s)
 Total muatan di ruas kiri = -4, sedangkan di ruas kanan = 0, maka tambahkan 4 ion OH - di ruas kanan
2CrO42-(aq) + 8Fe(OH)2(s) → Cr2O3(s) + 8Fe(OH)3(s) + 4OH-(aq) (muatan setara)
 Jumlah atom H di ruas kiri = 16 , sedangkan atom H di ruas kanan = 28, maka tambahkan 6 molekul
H2O di ruas kiri.
2CrO42-(aq) + 8Fe(OH)2(s) + 6 H2O(l) → Cr2O3(s) + 8Fe(OH)3(s) + 4OH-(aq) (reaksi setara)

c. Cl2(g) + IO3- (aq) → Cl-(aq) + IO4-(aq) (suasana basa)


 Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Cl (0 menjadi -1) dan I (+5 menjadi +7)
 Untuk menyetarakan atom Cl beri koefisien 2 pada Cl -
Atom I sudah setara
Cl2(g) + IO3- (aq) → 2Cl-(aq) + IO4-(aq)
 Perubahan bilangan oksidasi Cl : 0 menjadi -1= 1. Oleh karena reaksi melibatkan 2 atom Cl, maka
jumlah perubahan bilangan oksidasi Cl = 2 x 1 = 2.
 Perubahan bilangan oksidasi I : +5 menjadi +7= 2
 Jumlah perubahan bilangan oksidasi sudah sama.
Cl2(g) + IO3- (aq) → 2Cl-(aq) + IO4-(aq)

17
 Total muatan di ruas kiri = -1, sedangkan di ruas kanan = -3, maka tambahkan 2 ion OH - di ruas kiri
Cl2(g) + IO3- (aq) + 2OH- (aq) → 2Cl-(aq) + IO4-(aq) (muatan setara)
 Jumlah atom H di ruas kiri = 2, sedangkan di ruas kanan tidak ada atom H, maka tambahkan 1 molekul
H2O di ruas kanan.
Cl2(g) + IO3- (aq) + 2OH- (aq) → 2Cl-(aq) + IO4-(aq) + H2O(l) (reaksi setara)

UJI KOMPETENSI KONSEP PENYETARAAN REDOKS CARA SETENGAH REAKSI


1. Setarakan reaksi redoks berikut dalam suasana asam dengan cara setengah reaksi :
a. CuS + NO3-  Cu2+ + S + NO
b. MnO + PbO2  MnO4- + Pb2+
c. Cr2O72- + C2O42- + H+  Cr3+ + CO2 + H2O
Jawab:
a. CuS(s) + HNO3(aq) → Cu(NO)3(aq) + S(s) + NO(g) + H2O(l)
 Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah N (+5 menjadi +2) dan S (-2 menjadi 0).
-2 +5 0 +2

CuS(s) + HNO3(aq) → Cu(NO)3(aq) + S(s) + NO(g) + H2O(l)


Atom S dan N sudah setara,
 Oksidasi : S → S, jumlah pertambahan bilangan oksidasinya = 2
 Reduksi : HNO3 → NO, jumlah pertambahan bilangan oksidasi = 3
CuS(s) + HNO3(aq) Cu(NO3)2 (aq) + S(s) + NO(g) + H2O(l)
+5 3 x 3 +2
-2 2 x 2 0
3CuS(s) + 2HNO3(aq) → Cu(NO3)2 (aq) + 3S(s) + 2NO(g) + H2O(l)
 Menyetarakan unsur KAHO
 Kation yang tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi Cu, untuk menyetarakan beri koefien
Cu(NO3)2 = 3
 Anion yang tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi SO42-, untuk menyetarakan beri koefisien
HNO3 = 4
3CuS(s) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2 (aq) + 3S(s) + 2NO(g) + H2O(l)
 Untuk menyetarakan atom H, beri kofisien H2O = 4
 Atom O sudah setara
3CuS(s) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2 (aq) + 3S(s) + 2NO(g) + 4H2O(l)
(reaksi setara)
b. 2MnO(s) + 5PbO2(s) + 10HNO3(aq) → 2HMnO4(aq) + 5Pb(NO3)2(aq) + 4H2O(l)
c. Cr2O72-(aq) + 3C2O42-(aq) + 14H+(aq) → 2Cr3+(aq) + 6CO2(aq) + 7H2O(l)
2. Setarakan reaksi redoks berikut dalam suasana basa dengan cara setengah reaksi :
a. MnO42- + C2O42-  MnO2 + CO2
b. CrO42- + Fe(OH)2  Cr2O3 + Fe(OH)3
c. Cl2 + IO3-  Cl- + IO4-
Jawab:
a. MnO4-(aq) + C2O42-(aq) → MnO2(s) + CO2(g)
 reduksi : MnO4- → MnO2
2-
 oksidasi : C2O4 → 2CO2
 menyetarakan oksigen dan hidrogen
MnO4- + 2H2O + 3e → MnO2 + 4OH- (x2)
C2O42- → 2CO2 + 2e (x3)
2MnO4-(aq) + 3C2O42-(aq) + 4H2O → 2MnO2(s) + 6CO2(g) + 8OH-
b. 2CrO42-(aq) + 6Fe(OH)2(s) + 5H2O → Cr2O3(s) + 6OH- + 6Fe(OH)3(s)

18
c. Cl2(aq) + IO3-(aq) + 2OH- → 2Cl-(aq) + IO4- (aq) + H2O(l)

PERTEMUAN 10

EKSPERIMEN REAKSI REDOKS


Judul Percobaan : Sel volta
Tujuan Percobaan : Mengamati cirri-ciri terjadinya reaksi redoks spontan.

I. Alat dan Bahan


No Alat / Bahan Jumlah Kode
1 Gelas kimia, 250 mL 4 buah
2 Gelas kimia, 100 mL 4 buah
3 Silinder ukur, 25 mL 1 buah
4 Meter dasar 1 buah
5 Kabel dengan steker tumpuk 2 buah
6 Kabel dengan jepit buaya 2 buah
7 Kertas saring 2 lembar
8 CuSO4.5H2O 10 gram
9 FeSO4.7H2O 10 gram
10 ZnSO4.7H2O 10 gram
11 Pb(NO3)2 10 gram
12 Logam Cu Secukupnya
13 Logam Zn Secukupnya
14 Logam Pb Secukupnya
15 Logam Fe Secukupnya
16 Akuades Secukupnya

II. Pengantar Percobaan.


Jika logam seng dicelupkan ke dalam larutan tembaga (II) sulfat, setelah beberapa saat
permukaan logam seng akan ditutupi oleh lapisan tembaga dan sedikit demi sedikit
logam seng akan melarut. Reaksi ini termasuk reaksi redoks spontan.
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
III. Prosedur Percobaan.
Penyiapan larutan :
 Larutan ZnSO4 0,1 M dibuat dengan cara menimbang 7,2 g ZnSO4.7H2O
kemudian dilarutkan dalam 250 mL akuades.
 Larutan Pb(NO3)2 0,1 M dibuat dengan cara menimbang 8,3 g Pb(NO3)2
kemudian dilarutkan dalam 250 mL akuades.
 Larutan FeSO4 0,1 M dibuat dengan cara menimbang 7 g FeSO4.7H2O kemudian
dilarutkan dalam 250 mL akuades.
 Larutan CuSO4 0,1 M dibuat dengan cara menimbang 6,2 g CuSO4.5H2O
kemudian dilarutkan dalam 250 mL akuades.
IV. Cara kerja.
1. Masukkan ke dalam 4 buah gelas kimia 100 mL, 20 mL larutan-larutan berikut ini:
- gelas 1 : larutan ZnSO4 0,1 M
- gelas 2 : larutan FeSO4 0,1 M
- gelas 3 : larutan Pb(NO3)2 0,1 M
- gelas 4 : larutan CuSO4 0,1 M
2. Masukkan logam-logam berikut, secara bergantian ke dalam tiap gelas tersebut sesuai
dengan tabel berikut ini :
19
Gelas Larutan Logam
2 FeSO4
3 Pb(NO3)2 Zn
4 CuSO4
1 ZnSO4
3 Pb(NO3)2 Fe
4 CuSO4
1 ZnSO4
2 FeSO4 Pb
4 CuSO4
1 ZnSO4
2 FeSO4 Cu
3 Pb(NO3)2
3. Diamkan logam beberapa saat.
V. Hasil Percobaan.
Gelas Larutan Logam Pengamatan
2 FeSO4
3 Pb(NO3)2 Zn
4 CuSO4
1 ZnSO4
3 Pb(NO3)2 Fe
4 CuSO4
1 ZnSO4
2 FeSO4 Pb
4 CuSO4
1 ZnSO4
2 FeSO4 Cu
3 Pb(NO3)2

VI.Kesimpulan
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah anda
lakukan.
1. Manakah diantara percobaan di atas yang reaksinya berlangsung? Jelaskan penyebab
reaksi tersebut berlangsung atau tidak berlangsung!
2. Tulislah setiap reaksi yang terjadi!

PERTEMUAN 11

C. SEL VOLTA / SEL GALVANI


SEL ELEKTROKIMIA

SEL VOLTA SEL LEKTROLISIS

1. Sel Volta / Sel Galvani


a. Pengertian :
Merupakan sel yang merubah energi kimia menjadi energi listrik
b. Dasar Teori :
- Logam mempunyai sifat mudah mengalami oksidasi ada yang sukar mengalami
oksidasi
- Jika dua jenis logam dimasukkan dalam larutan elektrolit maka terjadi aliran
elektron dari logam yang mudah mengalami oksidasi ke logam yang sukar
mengalami oksidasi
- Logam yang mudah mengalami oksidasi diberi kutub negatif dan disebut Anoda
20
- Logam yang sukar mengalami oksidasi diberi kutub positif dan disebut Katoda
- Aliran elektron terjadi karena perbedaan potensial dan dapat diukur dengan
Voltameter
c. Mekanisme reaksi
Anoda ( - ) : Zn  Zn2+ + 2e ( oksidasi )
Katoda ( + ) : Cu2+ + 2e  Cu ( reduksi )
Zn Cu
Logam Zn melepas elektron mengalir dari anoda (- ) ke
katoda ( + ), elektron akan bereaksi dengan ion Cu 2+
dan membentuk Logam Cu. Akibatnya muatan pada
gelas kimia (II) akan kelebihan ion SO 42-
( kelebihan muatan negatif ). Karena ada jembatan
garam ( berisi larutan NaCl/KNO 3) muatan negatif
akan mengalir ke gelas kimia (I), akhir netral kembali
dan seterusnya. Sehingga terjadi aliran elektron yang
kontinu
ZnSO4(aq) CuSO4(aq)

d. Potensial Elektroda ( E )

L H2
Potensial Elektroda merupakan perbedaan potensial
elektroda suatu logam terhadap elektroda hidrogen.
Potensial elektroda hidrogen diberi harga 0,00 volt

L2+(aq) H+(aq)

e. Potensial Elektroda Standart ( Eo )


Potensial Elektroda Standart ( Eo )merupakan perbedaan potensial elektroda suatu
logam terhadap elektroda hidrogen yang diukur pada suhu 25oC, tekanan 1 atm dan
pada larutan 1 M.
f. Potensial Sel Standart ( Eo Sel )
- Potensial Sel dapat diukur dengan menggunakan Voltameter
- Potensial Sel dapat diukur dengan menggunakan menggunakan rumus :

Eo Sel = Eo(+) - Eo(-) atau Eo Sel = Eored - Eooks


g. Notasi Sel Volta / Diagram Sel Volta
Jika logam Zn dilarutkan dalam larutan CuSO4 maka akan terjadi reaksi :

Zn(s) + CuSO4(aq)  Zn SO4 (aq) + Cu(s)

Reaksi tersebut ditulis dalam bentuk ion : Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu


Notasi Sel Volta ditulis `` : Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu

UJI KOMPETENSI POTENSIAL STANDART SEL VOLTA

1. Diketahui potensial electrode perak dan tembaga sebagai berikut.


Ag+(aq) + e  Ag Eo= + 0,80 volt
Cu + 2e  Cu
2+
Eo= +0,34 volt
a. Tuliskan diagram sel Volta yang dapat disusun dari kedua electrode tersebut.
b. Tentukan potensial standar sel itu.
c. Tuliskan reaksi selnya !
Jawab:
Ag+(aq) + e → Ag(s)
Cu2+ (aq) + 2e → Cu(s)
21
a. Cu Cu2+  Ag+Ag
b. Eosel = Eo(+) - Eo(-) = +0,80 V – (+0,34V) = +0,46 V
c. Katode (reduksi) : Ag+(aq) + e → Ag(s) (x2)
Anode (oksidasi) : Cu(s) + 2e → Cu2+ (aq)
2Ag+(aq) + Cu(s) → 2Ag + Cu2+(aq)

2. Diketahui potensial electrode zink, tembaga dan aluminium sebagai berikut.


Zn2+(aq) + 2e  Zn Eo= - 0,76 volt
Cu + 2e  Cu
2+
Eo= +0,34 volt
Al3+(aq) + 3e  Al Eo= - 1,66 volt
a. Tuliskan diagram sel Volta yang dapat disusun dari ketiga electrode tersebut.
b. Tentukan potensial standar masing-masing sel itu.
c. Tuliskan reaksi selnya !
Jawab:
a. i. ZnZn2+  Cu2+ Cu
ii. Al Al3+  Cu2+ Cu
iii.Al  Al3+  Zn2+ Zn
b. i. Eosel = Eo(+) - Eo(-) = +0,34 V – (-0,76V) = +1,10 V
ii. Eosel = Eo(+) - Eo(-) = +0,34 V – (-1,66V) = +2,00 V
iii. Eosel = Eo(+) - Eo(-) = -0,76V – (-1,66V) = +0,90 V
c. i. Cu2+(aq) + 2e → Cu (s)
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Cu2+(aq) + Zn(s) → Zn2+(aq) + Cu(s)
ii. Cu2+(aq) + 2e → Cu (s) (x3)
Al (s) → Al3+ + 3e (x2)
3Cu2+(aq) + 2Al(s) → 2Al3+(aq) + 3Cu(s)
iii. Zn2+(aq) + 2e → Zn(s) (x3)
Al (s) → Al3+ + 3e (x2)
3Zn2+(aq) + 2Al(s) → 2Al3+(aq) + 3Zn(s)

3. Tentukan apakah reaksi berikut dapat atau tidak berlangsung pada kondisi standar.
a. Mn(s) + Ni2+(aq) → Mn2+(aq) + Ni(s)
b. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
c. Cu(s) + Ag2SO4(aq) → CuSO4(aq) + 2Ag(s)
d. Ni(s) + 2NaCl(aq) → NiCl2(aq) + 2Na(s)
e. 2Ag(s) + 2HCl(aq) → 2AgCl(aq) + H2(g)
Susunlah unsur A, B, C, dan D berdasarkan daya pereduksinya, dimulai dari pereduksi
paling kuat.
Jawab:
Logam yang lebih atas dapat mendesak yang lebih bawah.
a. Mn(s) + Ni2+(aq ) → Mn2+(aq ) + Ni(s)
Mn berkedudukan lebih atas daripada Ni, reaksi dapat berlangsung.
b. Zn(s) + 2HCl (aq ) → ZnCl2(aq ) + H2 (g)
Zn berkedudukan lebih atas daripada H, reaksi dapat berlangsung.
c. Cu(s) + Ag2SO4(aq ) → CuSO4(aq ) + 2Ag(s)
Cu berkedudukan lebih atas daripada Ag, reaksi dapat berlangsung.
d. Ni(s) + 2NaCl(aq ) → NiCl2(aq ) + 2Na(s)
Ni berkedudukan lebih bawah daripada Na, reaksi tidak dapat berlangsung.
22
e. 2Ag(s) + 2HCl(aq ) → 2AgCl(aq ) + H2(g)
Ag berkedudukan lebih bawah daripada H, reaksi tidak dapat berlangsung.

PERTEMUAN 12

D. APLIKASI SEL VOLTA


●sel primer : sel volta yang sekali pakai.
●sel sekunder : sel volta yang dapat diisi ulang

a. aki
• Aki adalah jenis sel volta sekunder.
• Sel aki terdiri atas anode Pb (timbel = timah hitam) dan katode PbO2 (timbel(IV) oksida).
• Keduanya merupakan zat padat, yang dicelupkan dalam larutan asam sulfat.
• Kedua elektrode tersebut tidak larut dalam larutan asam sulfat, sehingga tidak diperlukan
jembatan garam.

Aki dapat diisi kembali karena hasil-hasil reaksi pengosongan aki tetap melekat pada kedua
elektrode. Pengisian aki dilakukan dengan membalik arah aliran elektron pada kedua elektrode.
Pada pengosongan aki, anode (Pb) mengirim elektron pada katode. Sebaliknya pada pengisian
aki, elektrode Pb dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus sehingga PbSO4 yang terdapat
pada elektrode Pb itu direduksi. Sementara itu PbSO4 yang terdapat pada elektrode PbO2
mengalami oksidasi membentuk PbO2

23
UJI KOMPETENSI APLIKASI SEL VOLTA

1. Tulislah reaksi pengosongan dan pengisian aki?


Jawab:
Reaksi pengosongan aki :
Anode : Pb(s) + HSO4-(aq ) → PbSO4(s) + H+(aq ) + 2e
Katode : PbO2(s) + HSO4-(aq ) + 3H+(aq ) + 2e → PbSO4(s) + 2H2O(l)
Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4-(aq ) + 2H+ → PbSO4(s) + 2H2O(l)

Reaksi pengisian aki :


Elektrode Pb (sebagai katode) :
PbSO4(s) + H+(aq ) + 2e → Pb(s) + HSO4-(aq)
Elektrode PbO2 (sebagai anode) :
PbSO4(s) + 2H2O(l) → PbO2(s) + HSO4-(aq ) + 3H+(aq ) + 2e
2PbSO4(s) + 2H2O(l) → Pb(s) + PbO2(s) + HSO4-(aq ) + 3H+(aq )

2. Ketika aki digunakan, asam sulfat dikonsumsi sehingga konsentrasi asam sulfat dalam aki
menurun. Apakah aki dapat dipulihkan hanya dengan menambahkan asam sulfat ?
Jelaskan.
Jawab:
Tidak. Pengisian aki dilakukan dengan membalik arah aliran elektron pada kedua
elektrode karena hasil-hasil reaksi pengosongan aki melekat pada kedua elektrode
3. Apa fungsi grafit dalam pasta yang digunakan dalam baterai kering?
Jawab:
Katode
24
4. Dapatkah NH4Cl dalam pasta diganti dengan HCl? Jelaskan.
Jawab:
Tidak. Karena ion klorida dari HCl akan ikut teroksidasi membentuk gas klorin yang dapat
mengganggu jalannya reaksi sel

PERTEMUAN 13
E. KOROSI
1. Pengertian Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antarasuatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya
yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari
korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen(udara) mengalami
reduksi.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi berlaku
sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) ⇄ Fe2+(aq) + 2e E° = +0,44 V
Electron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang berlaku
sebagai katode, dimana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e ⇄ 4OH-(aq) E° = +0,40 V
Atau O2(g) + 4H+(aq) + 4e ⇄ 2H2O(l) E° = +1,23 V
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3.xH2O yaitu karat besi.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan korosi besi.


a. Air
b. Oksigen
c. Zat elektrolit (garam)
d. Zat asam
3. Cara pencegahan korosi
a. mengecat, contohnya pada jembatan, pagar.
b. melumuri oli atau gemuk, contoh: alat perkakas dan mesin
c. dibalut dengan plastic, contoh: rak piring, keranjang sepeda.
d. elektroplating (pelapisan dengan timah), contoh: kaleng kemasan makanan dan
minuman
e. galvanisasi (pelapisan dengan zink), contoh: pipa besi, tiang telpon, badan mobil.
f. chromium plating (pelapisan dengan kromium), contoh: bumper mobil.
g. sacrificial protection (pengorbanan anode), Contoh: pipa besi dalam tanah.

UJI KOMPETENSI KOROSI


1. Sebutkan dua jenis zat yang harus ada sehingga besi berkarat.
Jawab:
Oksigen dan air
2. Mengapa barang-barang yang diletakkan di luar rumah lebih cepat berkarat daripada di
dalam rumah.
Jawab:
Karena di luar rumah terdapat oksigen dan air yang merupakan dua zat penyebab besi
mudah berkarat
3. Pada salah satu cara pencegahan korosi , baja tidak dibalut/dilapisi dengan apapun .
termasuk cara apakah ini.
Jawab:
Sacrificial Protection : baja atau besi dikontakkan dengan logam yang jauh lebih aktif
(lebih mudah berkarat) misalnya magnesium sehingga logam yang lebih aktif yang
berkarat tetapi besinya tidak
25
4. Kaleng kemasan adalah baja yang dilapisi dengan timah. Mengapa timah yang dipilih.
Jawab:
Karena Timah termasuk logam yang tahan karat tetapi timah ini melindungi besi selama
lapisan timah utuh jika tergores/ rusak maka timah akan mempercepat korosi besi.
5. Jelaskan bagaimana magnesiumdapat mencegah korosi besi. Apakah zink dapat member
pengaruh yang sama.
Jawab:
Magnesium merupakan logam yang sangat aktif dengan E o yang lebih negatif daripada
besi. Logam magnesium dikontakkan dengan besi maka magnesium akan berkarat sedang
besi tidak. Biasanya cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam
tanah atau badan kapal laut, secara periodic batang magnesium diganti.
Zink dapat melindungi besi dari korosi tetapi dengan mekanisme yang berbeda. E o besi
lebih negatif dari zink sehingga besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel
elektrokimia dengan zink sebagai katode. Besi terlindungi dan zink yang teroksidasi.
6. Sebutkan bagaimana besi (baja) dilindungi dari korosi pada:
a. Badan kapal yang masuk ke dalam air,
b. Badan kapal yang berada di atas air,
c. Besi yang dijadikan atap,
d. Pagar atau railing.
Jawab:
a. Sacrificial Protection
b. Sacrificial Protection
c. Galvanisasi
d. Mengecat

PERTEMUAN 14

Percobaan : Mengamati Peristiwa Elektrolisis

I. Tujuan : mempelajari perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam dapur (NaCl)
II. Teori :
Elektrolisis adalah peristiwa peruraian suatu elektrolit oleh arus listrik DC, sehingga
terbentuk zat baru. Elektrolisis terjadi dalam rangkaian sel. Sel elektrolisis merupakan
kebalikan dari sel volta.
Katode (kutub (-) ) : terjadi reaksi reduksi.
Anode (kutub (+) ) : terjadi reaksi oksidasi.

III. Alat dan Bahan :


A. alat : 1. cawan petri
2. catu daya + kabel
3. electrode karbon
4. kabel dan jepit buaya
5. gelas ukur 50 mL
B. bahan : 1. kertas lakmus merah dan biru
2. larutan naCl 1 M
3. lempeng tembaga (Cu)
IV. Cara Kerja :
1. Ukurlah 25 mL larutan NaCl 1 M, kemudian tuang ke dalam cawan petri.
2. Pasang lembar Cu sebagai katode yang dihubungkan dengan kutub negative catu
daya, sedangkan electrode C sebagai anode yang dihubungkan dengan kutub positif
catu daya (masing-masing dijepit pada pinggiran cawan petri sehingga letaknya
berhadapan).
3. Tempatkan kerta lakmus pada daerah katode.
4. Atur tegangan catu daya pada posisi 12 V dan nyalakan catu daya tersebut. Amati
perubahan yang terjadi.
26
V. Hasil Pengamatan
Warna kertas lakmus : …………………………………………………………………………
Perubahan pada anode : ……………………………………………………………………
Perubahan pada katode : ………………………………………………………………………
VI. Pertanyaan
2. Apa yang dimaksud dengan reaksi elektrolisis?
3. Tuliskan reaksi elektrolisis larutan garam dapur (NaCl) dengan electrode karbon
(C)?
4. Zat apa saja yang terbentuk di katode dan anode dalam praktikum ini?
Kesimpulan :

PERTEMUAN 15

F. SEL ELEKTROLISIS
Suatu sel yang merubah energi listrik menjadi energi kimia
 Anoda berkutub positif dan katoda berktub negatif
 Reaksi oksidasi berlangsung di anoda dan reaksi reduksi di
katoda
A K
Ion Positif : - Ion Logam ( Lx+ ) dan ion hidrogen
Ion Negatif : - Ion OH- dan ion sisa asam (oksi dan nonoksi )

+
-

1. Reaksi yang terjadi di Anoda


 Anoda Aktif ( Selain Logam Pt, Au dan C )
Contoh : Anoda Cu maka pada anoda terjadi reaksi oksidasi Cu
Cu(s)  Cu2+(aq) + 2e
 Anoda Inert ( Anoda Pasif ) = elekroda Pt, Au dan C )
1. Ion OH- : mengalami oksidasi dengan reaksi : 4OH-  2H2O +O2 + 2e
2. Ion sisa asam :
- sisa asam oksi : yang mengalami oksidasi airnya : 2H2O  O2 + 4H+ + 4e
- sisa asam non oksi : mengalami oksidasi : 2X-  X2 + 2e
2. Reaksi yang terjadi di katoda
a. Ion Logam Aktif : Li K Ba Ca Na Mg Al Mn
- dalam bentuk larutan tidak mengalami reduksi yang mengalami airnya dengan
reaksi : 2H2O + 2e  H2 + 2OH-
- dalam bentuk lelehan mengalami reduksi : Lx+ + xe  L
b. Ion H+ mengalami reduksi : 2H+ + 2e  H2

Contoh soal :
Tuliskan reaksi elektorlisis dari :
1. Larutan NaCl dengan elektroda C
2. Larutan NaCl dengan anoda Fe dan Katoda C
3. Larutan K2SO4 dengan elektroda Pt
Jawab :

1. NaCl(aq)  Na+ (aq) + Cl- (aq) elektroda C


Anoda ( + ) : 2Cl-  Cl2 + 2e
Katoda ( - ) : 2H2O + 2e  H2 + 2OH-
Reaksi sel : 2 Cl-(aq) + 2 H2O(l)  Cl2(g) + H2(g) + 2OH-(aq)

2. Larutan NaCl dengan anoda Fe dan Katoda C


Anoda ( + ) : Fe  Fe2+ + 2e
Katoda ( - ) : 2H2O + 2e  H2 + 2OH-
27
Reaksi sel : Fe(s) + 2H2O(l)  Fe2+(aq)+ H2(g)+ 2 OH-(aq)

3. Larutan K2SO4  2K-(aq) + SO 24  (aq)dengan elektroda Pt


Anoda ( + ) : 2H2O(l)  O2(g) + 4H+(aq) + 4e x1
Katoda ( - ) : 2H2O + 2e  H2 + 2OH- x2

Reaksi sel : 6H2O(l)  O2(g) + 4H+(aq)+ 2H2(g)+ 4 OH-(aq)


2 H2O(l)  O2(g) + 2H2(g)

UJI KOMPETENSI SEL ELEKTOLISIS


1. Tuliskan reaksi elektrolisis dari :
a. larutan NaCl elektroda C
b. lelehan NaCl elektroda C
Jawab:
a. K : 2H2O(l) + 2e → 2OH-(aq ) + H2(g)
A : 2Cl-(aq ) → Cl2(g) + 2e
2H2O(l) + 2Cl-(aq ) → Cl2(g) + 2OH-(aq) + H2(g)
b. K : 2Na (aq ) + 2e → 2Na(s)
+

A : 2Cl-(aq ) → Cl2(g) + 2e
2Na+(aq ) + 2Cl-(aq ) → 2Na(s) + Cl2(g)

2 . Tulis reaksi elektrolisis berikut (elektrode grafit).


a. larutan NaCl,
b. larutan H2SO4,
c. larutan Na2SO4
d. larutan KI,
e. lelehan MgCl2
f. lelehan Al2O3
Jawab:
Elektrode grafit
a. K : 2H2O(l) + 2e → 2OH-(aq ) + H2(g)
A : 2Cl-(aq ) → Cl2(g) + 2e
2H2O(l) + 2Cl-(aq ) → Cl2(g) + 2OH-(aq) + H2(g)
b. K : 2H+(aq ) + 2e → H2(g)
A : 2H2O(l) → 4H+(aq ) + O2(g) + 4e
2H2O(l) → H2(g) + 2H+ + O2(g)
c. K : 2H2O(l) + 2e → 2OH-(aq ) + H2(g)
A : 2H2O(l) → 4H+(aq ) + O2(g) + 4e
6H2O(l) → 4H+(aq ) + 4OH-(aq ) + O2(g) + 2H2(g)
d. K : 2H2O(l) + 2e → 2OH-(aq ) + H2(g)
A : 2I-(aq ) → I2(g) + 2e
2H2O(l) + 2I-(aq ) → I2(g) + 2OH-(aq ) + H2(g)
e. K : Mg2+(aq ) + 2e → Mg(s)
A : 2Cl-(aq ) → Cl2(g) + 2e
Mg2+(aq ) + 2Cl-(aq ) → Mg(s) + Cl2(g)
f. K : Al3+(aq ) + 3e → Al(s)
28
A: O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4 OH-(aq )
Al3+(aq ) + O2(g) + 2H2O(l) → Al(s) + 4OH-(aq )
3. Tulis reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode Fe dan anode Cu.
Jawab:
Di katode yang mengalami reduksi adalah Cu bukan elektrode Fe karena potensial
elektrode Cu lebih positif daripada Fe.
Cu2+(aq ) + 2e → Cu(s)
Di anode yang mengalami oksidasi adalah air bukan Cu karena potensial elektrode air lebih
negatif daripada Cu.
2H2O(l) → 4H+(aq ) + O2(g) + 4e

4. Tulislah reaksi elektrolisis larutan perak nitrat dengan katode besi dan anode perak.
Jawab:
Katode (besi) : yang mengalami reduksi adalah perak bukan besi karena potensial
elektrode perak lebih positif daripada besi.
Ag+(aq ) + e → Ag(s)
Anode (perak) : yang mengalami oksidasi adalah air bukan perak atau ion nitrat karena
potensial elektrode air paling negatif.
2H2O(l) → 4H+(aq ) + O2(g) + 4e
5. Sebutkan zat-zat yang dihasilkan jika larutan KCl dielektrolisis !
Jawab:

PERTEMUAN 16

G. HUKUM FARADAY
Hukum Faraday I : “ Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis berbanding lurus
dengan jumlah Listrik yang digunakan “
W  Q karena Q = i . t maka W = i . t
Hukum Faraday II : “ Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis berbanding lurus
dengan massa ekivalen ( ME ) zat itu “

W  ME ME = Ar
biloks

Penggabungan Hukum Faraday I dan II menjadi :


1
W = k . i. t . ME ( k = tetapan = 96500 )

i ..t
W = 96500 x ME
Jika dua atau lebih larutan dielektrosis secara seri maka perbandingan massa zat-zat yang
dibebaskan sama dengan perbandingan massa ekivalennya.

W1 : W2 : … = ME1 : ME2 : …
Contoh :
1. Jika larutan AgNO3 dielektrolisis dengan arus sebesar 10 Amp selama 965 detik. Hitunglah
massa perak yang terjadi ! ( Ag = 108 )
2. Jika larutan AgNO3 dipasang seri dielektrosis dengan sjumlah listrik ternyata dibebaskan
perak sebesar 1,08 gram. Hitunglah massa tembaga yang dibebaskan ! ( Cu = 63,5 )
Jawab :
1. W Ag = 1081
10 x 965
96500 = 10,8 gram

2. W Ag : W Cu = ME Ag : ME Cu

29
WAgxMECu 1, 08 X 31, 75
W Cu = MEAg = 108 = 0,3175 gram

STOIKIOMETRI REAKSI ELEKTROLISIS

ixt
Mol elektron = 96500 mol karena 1 F = 96500 Coulomb = 1 mol elektron

Contoh :
Sebanyak 2 Liter larutan AgNO3 0,1 M dielektrolsis selama 100 detik dengan kuat arus
sebesar 965 Amp.
Hitunglah :
a. Tuliskan reakasi elekrolosis
b. Volume gas oksigen ( STP ) dihasilkan di anoda
c. Hitunglah pH akhir elekktrosis
Jawab :

a. AgNO3  Ag+(aq) + NO 3
K ( - ) : Ag+ + e  Ag
A ( + ) : 2H2O  O2 + 4H+ + 4e
b. mol gas Oksigen = 14 x 100 x 965
96500 = 0,25 mol
Volume gas oksigen = 0,25 x 22,4 = 5,6 L
c. mol ion H+ = 11 x 100 x 965
96500 = 1 mol
1
[H+] = 2 molar = 5 x 10-1 molar, maka pH = 1 – log 5

UJI KOMPETENSI HUKUM FARADAY


1. Hitunglah massa perak yang dapat dibebaskan oleh arus 10 Ampere yang dialirkan selama
5 menit ke dalam larutan AgNO3 ( Ar Ag = 108 )
Jawab:
Perak diendapkan di katode menurut persamaan berikut ini.
Ag+(aq ) + e → Ag(s)
G= i.t x ME
96500
= 10 . 300 x 108/1 = 3,36 gram
96500
2. Aluminium diperoleh dari elektrolisis lelehan Al 2O3. Berapa aluminium dapat diperoleh setiap
jam jika digunakan arus 100 ampere? (Ar Al = 27)
Jawab:
Al diendapkan di katode menurut persamaan berikut ini.
Al3+(aq ) + 3e → Al(s)
G= i.t x ME
96500
= 100 . 3600 x 27/3 = 33,58 gram
96500
3. Sejumlah arus dapat mengendapkan 1,08 gram perak dari larutan perak nitrat (AgNO3). Jika
arus yang sama dialirkan ke dalam larutan nikel sulfat (NiSO4), berapa gram nikel dapat
diendapkan? (Ar Ni = 59; Ag = 108).
Jawab:
Sesuai dengan Hukum Faraday II :
GAg : GNi = MEAg : MENi
1,08 : GNi = 108/1 : 59/2
GNi = 0,295 gram
30
4. Pada elektrolisis larutan CuSO4 dihasilkan 25,4 gran endapan Cu pada katode. Hitunglah
volume gas H2 (0°C, 1 atm) yang dibebaskan pada elektrolisis larutan H2SO4 encer dengan
jumlah arus yang sama. (Ar Cu = 63,5; O = 16).
Jawab:
Gas hidrogen dibebaskan di anode menurut persamaan
2H+(aq) + 2e → H2(g)
mol elektron = i.t mol
96500
G= i.t x ME
96500
mol elektron = G/ME = 25,4
63,5/2
= 0,80 mol
mol hidrogen = ½ x 0,80 mol = 0,40 mol
Volum hidrogen = 0,40 x 22,4 L mol-1 = 8,96 L
5. Arus sebesar i ampere dapat mengendapkan 2,16 gram perak dari larutan perak nitrat dalam
1 jam. Berapa literb gas oksigen dapat dihasilkan jika arus yang sama dialirkan ke dalam
larutan asam sulfat selama 2 jam ? ( Ar Ag = 108).
Jawab:
Gas oksigen dihasilkan di anode menurut persamaan
2H2O(l) → 4H+(aq ) + O2(g) + 4e
mol elektron = G/ME = 2,16/108 = 0,02 mol
mol oksigen = ¼ x 0,02 mol = 0,005 untuk waktu 1 jam
untuk waktu 2 jam = 2 x 0,005 = 0,01 mol
volum oksigen = 0,01 x 22,4 L mol-1 = 0,224 L
6. Hitunglah massa klorin dan NaOH yang terbentuk dari elektrolisis larutan NaCl jika
digunakan arus 10.000 ampere selama 12 jam (Ar H = 1; O = 16; Na = 23; Cl = 35,5).
Jawab:
Reaksi yang terjadi : 2H2O(l) + 2Cl-(aq) → 2NaOH(aq) + H2(g) +Cl2(g)
1000 x 43200
mol electron = = 4476,7 mol
96500
mol klorin = ½ x 4476,7 mol = 2238,35 mol
massa klorin = 2238,35 mol x 71 gram/mol = 158922,85 gram= 158,923 kg
mol NaOH = 1/1 x 4476,7 mol = 4476,7 mol
massa NaOH = 4476,6 mol x 40 gram/mol = 179068 gram = 179,068 kg
7. Tembaga biasanya mengandung perak, emas, besi, dan zink sebagai pengotor. Pemurnian
tembaga dilakukan secara elektrolisis.
a. Gambarlah susunan sel elektrolisis untuk pemurnian tembaga.
b. Jelaskan bagaimana pengotor-pengotor terpisahkan selama proses elektrolisis.
Jawab:
a. Gambar sel elektrolisis untuk pemurnian tembaga

31
b. Perak, emas, platina, besi dan zink merupakan pengotor pada tembaga. Perak, platina, dan
emas memiliki potensial yang lebih positif daripada Cu. Dengan pengaturan tegangan selama
elektrolisis ketiganya tidak ikut larut sehingga akan terdapat dalam lumpur anode. Besi dan
zink memiliki potensi elektron lebih negatif daripada Cu, sehingga akan ikut larut. Tetapi ion
Fe dan Zn lebih sukar diendapkan jadi tidak ikut mengendap di katode
8. Gambarlah diagram sel elektrolisis untuk penyepuhan besi dengan perak. Tulis reaksi
electrode serta reksi selnya.
Jawab:
Gambar sel elektrolisis untuk penyepuhan perak dan tembaga

Katode (Fe) : Ag+ + e → Ag(s)


Anode(Ag) : Ag(s) → Ag+(aq) + e
Ag(anode) → Ag(katode)

PERTEMUAN 17

ULANGAN HARIAN 2 KD. 2.1; 2.2; dan 2.3

KIMIA UNSUR
PERTEMUAN 18

A. Kelimpahan Unsur
1 1. Terdapatnya Unsur di alam terdapat di :
2 a. Kulit Bumi b. Udara
No Unsur Massa(%) No Unsur Rumus Volume(%)

32
1. Oksigen 49,20 1. Nitrogen N2 78
2. Silikon 25,67 2. Oksigen O2 21
3. Aluminium 7,50 3. Argon Ar 0,934
4. Besi 4,71 4. Karbondioksida CO2 0,0315
5. Kalsium 3,39 5. Neon Ne 0,0018
6. Natrium 2,63 6. Helium He 0,00052
7. Kalium 2,63 7. Metana CH4 0,00012
8. Magnesium 2,40 8. Kripton Kr 0,0001

Keberadaan Unsur
3 a. Keadaan bebas
- Unsur Gas Mulia : He, Ne, Ar, Kr, Xe
- Logam : Au, Cu, Pt, Ag
- Non Logam : O2, N2, S, C

` b. Berupa Bijih / Mineral


No Nama Unsur Rumus Unsur Nama Mineral Rumus Mineral
1. Besi Fe Pirit FeS2
Hematit Fe2O3
Magnetit Fe3O4
Siderit FeCO3
2. Tembaga Cu Kalkopirit CuFeS2
Mineral Cu Cu
Kalkopirit CuFeS2
Kalkosit Cu2S
3. Aluminium Al Bauksit Al2O3.2H2O
Kreolit Na3AlF6
Beril Be3Al2Si6O18
Kaolinit Al2Si2O8(OH)4
4. Timbal Pb Galena PbS
5. Timah Sn Kasiterit SnO2
6. Emas Au Mineral Au Au
7. Magnesium Mg Magnesit MaCO3
8. Kalsium Ca Dolomit MgCa(CO3)2

UJI KOMPETENSI KELIMPAHAN UNSUR


1. Sebutkan daerah di Indonesia yang menghasilkan :
a. aluminium d. tembaga
b. besi e. nikel
c. timah f. emas
Jawab:
a. Pulau Bintan
b. Cilacap
c. Pulau Bangka
d. Papua
e. Soroako, Sulawesi Selatan
f. Cikotok
2. Sebutkan nama dan rumus kimia mineral utama dari :
a. aluminium d. kromium
b. besi e. nikel
c. tembaga
Jawab:
a. Bauksit, Al2O3.nH2O
Kriolit, Na3AlF6
b. Hematit, Fe2O3
Magnetit,

33
Pirit, FeS2
Siderit, FeCO3
c. Kalkopirit, CuFeS2
Kalkosit, Cu2S
d. Kromit, FeCr2O4
e. Milerit, NiS

PERTEMUAN 19

1. GOLONGAN GAS MULIA = VIII A ( He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn )


2He = 1s2
10Ne = ( He ) 2s2 2p6
18Ar = ( Ne ) 3s2 3p6
36Kr = ( Ar ) 4s2 3d10 4p6
54Xe = ( Kr ) 5s2 4d10 5p6
86Rn = ( Xe ) 6s2 5d10 4f14 6p6
Semua unsur golongan gas mulia mempunyai elektron valensi 8 kecuali He elektron
valensinya 2. Konfigurasi elektron gas mulia merupakan konfigurasi stabil ( kaidah duplet dan
oktet ), sehingga sulit / sukar menerima / melepas elektron maka akibatnya unsur golongan
gas mulia bersifat inert ( sukar bereaksi dengan unsur lain.
a. Sifat Fisis
- Berbentuk molekul monoatomik
- Semua golongan gas mulia berbentuk gas
- Semua golongan gas mulia bersifat stabil
- Jari jari atom gas mulia semakin ke bawah semakin besar (He terkecil, Xe terbesar)
- Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna
- Ar, Kr dan Xe sedikit larut dalam air, sedang He dan Ne tidak larut dalam air sebab
jari-jari atomnya kecil sehingga tidak dapat terperangkat dalam rongga-rongga kisi
air
- Titik didih dan titik cair kecil bahkan titik cair He ( -272oC ) mendekati suhu
mutlak.
Titik didih gas mulia dari He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn berturut turut ( -269, -
246, - 186, -153, -108 , –62 ), sedangkan titik cair gas mulia dari He, Ne, Ar, Kr, Xe
dan Rn berturut turut (-272,- 249, - 189, -157, -112 , –71 )
b. Sifat Kimia
- Semua gas mulia tidak reaktif
- Energi ionisasi gas mulia besar berturut turut dari He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn (
2640, 2080, 1520, 1350, 1170 dan 1040 kJ/mol )
c. Senyawa-senyawa gas mulia
Neil Bartlet ( Universitas British Columbia,1962 ) mula-mula mereaksikan O2 +
PtF6  O2PtF6 karena energi ionisasi O2 dan Xe hampir sama ( 1210 dan 1170 kJ/mol )
maka dicoba mereaksikan antara Xe + PtF 6  XePtF6 sehingga sejak saat itu para ahli
membuat senyawa dari gas mulia.
- Kr : KrF2, KrF4
- Xe : XeF2, XeF4, XeF6, XeO3, XeOF4, H2XeO4, NaHXeO4, Na4XeO6
- Rn : RnF2, RnF4
d. Pembuatan senyawa gas mulia
Xe + F2 ( berlebihan, t 400oC, P 6 atm, tabung Ni )  XeF2
Xe + 2 F2 ( berlebihan, t 400oC, P 6 atm, tabung Ni )  XeF4
Xe + 3 F2 ( berlebihan, t 400oC, P 6 atm, tabung Ni )  XeF6
2 XeF2 + 2 H2O  2 Xe + O2 + 4 HF
6 XeF4 + 12 H2O  2 XeO3 + 4 Xe + 3 O2 + 24 HF
XeF6 + H2O  XeOF4 + 2 HF
XeO3 + H2O  H2XeO4 ( asam xenat )
XeO3 + NaOH  NaHXeO4 ( natrium xenat )
34
4 NaHXeO4 + 8 NaOH  3Na4XeO6 + Xe + 6 H2O
Na-perxenat
88 Ra  86 Rn + 2 He
226 222 4

e. Kegunaan unsur gas mulia


- Untuk lampu penerangan ( Ne nyalanya merah, Kr putih kebiruan, Ar merah muda
pada tekanan rendah
dan biru pada tekanan tinggi ).
- Gas Ar dugunakan untuk mengisi bola lampu
- Helium dan Neon untuk zat pendingin reaktor nuklir
- Helium digunakan sebagai gas pada pesawat balon
- Campuran He dan O2 sebagai pengisi pernafasan para penyelam dan penyakit asma.
- Xenon bersifat anestetika ( pemati rasa )
- Radon bersifat radioaktif dipakai untuk terapi kanker
- Kripton untuk meter standart ( satu meter = 1.650.763,73 panjang gelombang garis
merah ungu pada spektrum atom Kr )
- Inti helium sebagai partikel alfa untuk partikel penembak inti atom.

UJI KOMPETENSI GAS MULIA


1. Mengapa unsure-unsur golongan VIII A disebut gas mulia?
Jawab:
Karena unsur-unsur yang ada dalam golongan VIIIA sangat stabil (sangat sukar
bereaksi) dan tidak ditemukan senyawa alami dari gas mulia
2. a. mengapa titik leleh serta titik didih gas mulia sangat rendah.
b. mengapa pula titik leleh serta titik didih gas mulia meningkat dari atas ke
bawah.
Jawab:
a. Karena gas mulia terdapat sebagai molekul monoatomik, gaya tarik-menarik
antar molekulnya hanyalah gaya London (gaya dispersi) yang lemah. Oleh
karena itu gas mulia hanya akan mencair/membeku jika energi molekul-
molekulnya menjadi sangat dilemahkan yaitu pada suhu sangat rendah.
b. Dari atas ke bawah titik leleh dan titik beku meningkat karena massa atom
relatif makin bertambah, gaya disperse akan semakin besar
3. Gas mulia paling ringan adalah helium. Berapakah massa jenis helium pada 25°C, 1
atm.
Jawab:
0,178 g/L
4. Jelaskan mengapa gas mulia tidak reaktif.
Jawab:
Gas mulia tidak reaktif karena memilki orbital elektron yang penuh dan semua
sudah berpasangan. Tampak pula dari energi ionisasi yang sangat besar dan
afinitas electron yang sangat rendah yang menyebabkan gas mulia tidak reaktif
5. Bagaimanakah hubungan kereaktifan gas mulia dengan jari-jari atomnya? Jelaskan
Jawab:
Kereaktifan gas mulia bertambah besar sesuai dengan pertambahan jari-jari atom.
Pertambahan jari-jari atom mengakibatkan daya tarik inti terhadap electron kulit
terluar berkurang, sehingga electron semakin mudah ditarik oleh atom lain
6. Gas mulia hanya bereaksi dengan oksidator kuat tetapi tidak dengan reduktor kuat.
Mengapa?
Jawab:
Karena unsur-unsur gas mulia bersifat sangat stabil dan lebih cenderung untuk
melepaskan elektron sehingga unsur-unsur gas mulia lebih mudah untuk bereaksi
dengan oksidator kuat yang bersifat sangat negatif

35
PERTEMUAN 20

2. GOLONGAN HALOGEN = VII A ( F, Cl, Br, I dan At )


9F = ( He ) 2s 2p
2 5

17Cl= ( Ne ) 3s 3p
2 5

35Br = ( Ar ) 4s2 3d10 4p5


53I = ( Kr ) 5s 4d 5p
2 10 5

85At = ( Xe ) 6s 5d10 4f14 6p5


2

Semua unsur golongan halogen mempunyai elektron valensi 7, sehingga mudah


menerima elektron maka akibatnya unsur halogen bersifat reaktif
a. Sifat Fisis
- Berbentuk molekul diatomik : X2 ( energi ikatan F2 ke I2 makin berkurang )
- Jari jari atom halogen semakin ke bawah semakin besar ( F terkecil, I terbesar )
- Mudah larut dalam air kecuali I2
F2(g) + H2O(l)  2HF(aq) + ½ O2(g)
Cl2(g) + H2O(l)  HCl(aq) + HClO(aq)
Br2(g) + H2O(l)  HBr(aq) + HBrO(aq)
l2(g) + KI(aq)  KI3(aq)
- Halogen mudah larut dalam senyawa non polar seperti CCl 4 dan CHCl3 ( I2
berwarna ungu )
- Berwarna ( F2 kuning muda, Cl2 hijau muda, Br2 merah tua dan I2 hitam )
- Wujud dalam suhu kamar ( F2 gas, Cl2 gas, Br2 cair dan I2 padat )
- Bau, semua halogen berbau merangsang dan menusuk.

b. Sifat Kimia
- Reaktif, semakin kecil jari-jari atom semakin reaktif ( F tereaktif dan I kurang
rekatif )
- Reaksi-reaksi Halogen
a. Reaksi dengan Logam : L + X2  LXn ( n = valensi logam )
b. Reaksi dengan Nonlogam/Metaloid : M + X2  MXn (n = valensi non logam)
c. Reaksi dengan Air : Cl2(g) + H2O(l)  HCl(aq) + HClO(aq)
d. Reaksi dengan Basa : X2 + OH-  X- + XO- + H2O ( t suhu kamar )
X2 + OH-  X- + XO3- + H2O ( bila dipanaskan )
e. Reaksi dengan Hidrokarbon : CH4 + X2  CH3X + HX
f. Reaksi Antar Halogen : X2 + nY2  XYn ( n = 1, 3 , 5 , 7 )
Misal : ClF, ClF3, BrCl, BrCl3
Khusus I : IF, IF3, IF5 dan IF7
- Daya Oksidator ( F Oksidator terkuat dan I oksidator terlemah )
F2(g) + 2e  2F-(aq) Eo = 2,87 volt
Cl2(g) + 2e  2Cl-(aq) Eo = 1,36 volt
Br2(l) + 2e  2Br-(aq) Eo = 1,06 volt
I2(s) + 2e  2I (aq) E = 0,54 volt
- o

Contoh : F2(g) + 2Cl-(aq)  2F-(aq) + Cl2(g) Eo = + 1,51 volt ( spontan )


Cl2(g) + 2F-(aq)  2Cl-(aq) + F2(g) Eo = - 1,51 volt ( tidak spontan )

UJI KOMPETENSI SIFAT UNSUR ( HALOGEN )


1. Mengapa unsur-unsur golongan VII A disebut halogen.
Jawab:
Karena unsure-unsur dalam golongan VIIA (halogen) dapat bereaksi dengan logam
membentuk garam
2. Susunlah unsur golongan halogen berdasarkan:
a. Jari-jari atomnya, mulai dari yang terbesar,
b. Energi ionisasinya, mulai dari yang terkecil,
c. Titik didihnya, dimulai dari yang terendah,
36
d. Kekuatan ikatan X – X, dimulai dari yang terkecil,
e. Afinitas elektronnya, dimulai dari yang terkecil.
Jawab:
a. Jari-jari atom : Iodin > Bromin > Klorin > Fluorin
b. Energi ionisasi : Iodin < Bromin < Klorin < Fluorin
c. Titik didih : Fluorin < Klorin < Bromin < Iodin
d. Kekuatan ikatan X – X : Iodin < Fluorin < Bromin < Klorin
e. Afinitas elektron : Iodin < Bromin < Klorin < Fluorin
3. Halogen manakah yang:
a. Berupa gas pada suhu kamar,
b. Mempunyai titik cair -7°C dan mendidih pada 59°C,
c. Uapnya berwarna ungu,
d. Mudah menyublin,
e. Bersifat racun,
f. Mempunyai 7 elektron valensi.
Jawab:
a. Fluorin dan Klorin
b. Bromin
c. Iodin
d. Iodin
e. Klorin
f. Fluorin , Klorin , Bromin , Iodin
4. Manakah pelarut yang baik untuk iodine, air, atau CCl4 ? Jelaskan jawabanmu.
Jawab:
CCl4 lebih baik karena bersifat nonpolar jadi dapat melarutkan iodin yang juga
nonpolar, sedangkan air bersifat polar.
5. Tulislah persamaan setara untuk reaksi antara:
a. Besi dengan fluorin,
b. Natrium dengan iodine,
c. Timah dengan klorin.
Jawab:
a. 2Fe + 3F2 → 2FeF3
b. 2Na + I2 → 2NaI
c. Sn + 2Cl2 → SnCl4
6. Tulislah persamaan setara untuk reaksi antara:
a. Fosforus dengan klorin berlebih,
b. Klorin dengan larutan NaOH,
c. Fluorin dengan klorin.
Jawab:
a. P4 + 10Cl2 → 4PCl5
b. Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H2O
c. 3F2 + Cl2 → 2ClF3

PERTEMUAN 21

3. GOLONGAN ALKALI ( IA ) DAN ALKALI TANAH ( IIA )


Alkali (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr Alkali Tanah (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
3Li = ( He ) 2s 4Be = ( He ) 2s2
1

11Na = ( Ne ) 3s 12Mg = ( Ne ) 3s2


1

19K = ( Ar ) 4s1 20Ca = ( Ar ) 4s2


37Rb = ( Kr ) 5s 38Sr = ( Kr ) 5s2
1

37
55Cs = ( Xe ) 6s1 56Ba = ( Xe ) 6s2
87Fr = ( Rn ) 7s1 88Ra = ( Rn ) 7s2

a. Sifat Fisika dan Kimia


Sifat Li Na K Rb Cs
Titik cair Co
181 97,8 63,6 38,9 28,4
Titk didih oC 1347 883 774 688 678
Massa jenis (g/cm3) 0,53 0,97 0,86 1,53 1,88
Energi ionisasi
- pertama (kJ/mol) 520 496 419 403 376
- kedua (kJ/mol) 7298 4562 3051 2632 2420
- ketiga (kJ/mol)
Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7
Eo reduksi (volt) -3,04 -2,71 -2,92 -2,92 2,92
Jari-jari atom (oA) 1,52 1,86 2,31 2,44 2,62
Jari-jari ion (oA) 0,60 0,95 1,33 1,48 1,69
Kekerasan 0,6 0,4 0,5 0,3 0,3
Daya hantar 17,4 35,2 23,1 13,0 8,1

Sifat Be Mg Ca Sr Ba
Titik cair C
o
1278 649 839 769 725
Titk didih oC 2970 1090 1484 1384 1640
Massa jenis (g/cm3) 1,85 1,74 1,54 2,6 3,51
Energi ionisasi
- pertama (kJ/mol) 899 738 590 590 503
- kedua (kJ/mol) 1757 1451 1145 1064 965
- ketiga (kJ/mol) 14848 7733 4912 4210 3430
Keelektronegatifan 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9
Eo reduksi (volt) -1,70 -2,38 -2,76 -2,89 -2,90
Jari-jari atom (oA) 1,11 1,60 1,99 2,15 2,17
Jari-jari ion (oA) 0,30 0,65 1,5 1,13 1,35
Kekerasan 5 2,0 1,5 1,8 2
Daya hantar 8,8 36,3 35,2 7,0 -

b. Pembuatan
Alkali / alkali tanah dapat dibuat dari elektrolisis lelehan garam kloridanya
LClx ( l )  Lx+ ( l ) + Cl- ( l )
Anoda ( + ) : 2 Cl- ( l )  Cl2 ( g )
Katoda ( - ) : Lx+ ( l ) + xe  L ( s )

c. Oksida-oksida alkali dan alkali tanah


Oksida Normal ( bilangan oksidasi O = -2 ), misal : K2O = kalium oksida
Peroksida ( bilangan oksidasi O = -1 ), misal : K2O2 = kalium peroksida
Superoksida ( bilangan oksidasi O = - 12 ), Misal : KO2 = kalium superoksida
d. Reaksi-reaksi
- Semuanya dapat bereaksi dengan halogen, misal 2 Na (s) + Cl 2( g )  NaCl (s)
- Semuanya dapat bereaksi dengan oksigen, misal 4Na(s) + O2( g )  2 Na2O (s)
- Semuanya dapat bereaksi dengan hidrogen, misal 2Na(s) + H2( g )  2NaH(s)
- Semuanya dapat bereaksi dengan Air, mis. 2Na (s) + 2H2O(l)  2NaOH(aq) + H2(g)

- Semuanya dapat bereaksi dengan asam, mis Na(s) + 2HCl(aq)  2NaCl(aq) + H2(g)

- Semuanya dapat bereaksi dengan nitrogen, misal : 3 Mg(s) + N 2(g)  Mg3N2(s)


- Tidak bereaksi dengan basa, kecuali Berilium :
Be(s)+ 2NaOH(aq) + 2H2O(l)Na2Be(OH)4(aq) + H2( g )
38
UJI KOMPETENSI ALKALI – ALKALI TANAH
1. Sebutkan beberapa sifat fisis yang khas dari logam alkali.
Jawab:
Dari atas ke bawah: r atom dan ρ bertambah; titik cair, titik didih, keelektronegatifan,
energi pengionan berkurang
2. Logam alkali manakah yang :
a. Lebih ringan daripada air
b. Berwujud cair pada 30°C
c. Mempunyai titik leleh tertinggi
d. Paling keras
Jawab:
a. Li , Na, K
b. Cs
c. Li
d. Cs
3. Jelaskan mengapa energy ionisasi logam berkurang dari litium ke sesium.
Jawab:
Energi ionisasi dari litium ke sesium semakin kecil merupakan suatu penyimpangan yang
berkaitan dengan kecilnya volum atom unsure periode kedua.
5. Bagaimanakah kecenderungan kereaktifan logam alkali? Jelaskan kecenderungan
tersebut.
Jawab:
Kereaktifan meningkat dari atas ke bawah karena energi ionisainya semakin rendah .
6. Tuliskan persamaan reaksi setara untuk reaksi berikut :
a. Litium dengan air
b. Natrium dengan hidrogen
c. Natrium dengan oksigen berlebih
d. Kalium dengan oksigen berlebih
e. Litium dengan klorin
Jawab:
a. 2Li(s) + 2H2O(l) → 2LiOH(aq) + H2(g)
b. 2Na(s) + H2(g) → 2NaH(s)
c. 2Na(s) + O2(g) → Na2O2(s)
d. K(s) + O2(g) → KO2(s)
e. 2Li(s) + CL2(g) → 2LiCl(s)
7. Natrium biasanya di simpan di dalam minyak tanah (kerosin), mengapa
Jawab:
Karena Na mudah bereaksi dengan oksigen, jadi disimpan dalam minyak tanah yang inert
8. Di antara unsure alkali tanah, unsure manakah yang :
a. Mempunyai titik leleh tertinggi
b. Mempunyai energy ionisasi terbesar
Jawab:
a. Be
b. Be
9. Bandingkan sifat natrium dengan magnesium dalam hal :
a. Titik leleh
b. Energy ionisasi
c. Kereaktifan
Jawab:
a. Titik leleh Na < Mg , jika jumlah elektron valensi naik → kekuatan ikatan logam naik →
titik leleh makin tinggi.
b. Energi ionisasi Na < Mg, jika elektron valensi naik → muatan inti bertambah →
daya tarik inti terhadap elektron terluar makin besar → Energi ionisasi bertambah.
39
c. Kereaktifan Na > Mg, jadi Energi ionisasi Na < Mg → Na lebih mudah bereaksi
4. Berdasarkan tabel di atas, tuliskan perubahan entalpi reaksi berikut :
a. Be(s)  Be+(g) + e  H = ….
b. Be (g)  Be (g) + 2e
+ 2+
 H = ….
c. Be(s)  Be2+(g) + 2e  H = ….
Jelaskan perbedaan antara  H reaksi (a) dan reaksi (b) di atas !
Jawab:
a. ∆H = 899 kJ / mol
b. ∆H = 1757 kJ / mol
c. ∆H = 2656 kJ / mol
5. Manakah yang lebih reaktif :
a. Magnesium atau kalsium
b. Magnesium atau natrium
Jawab:
a. K
b. Na
6. Tulislah persamaan setara untuk reaksi berikut.
a. Magnesium dengan air
b. Kalsium dengan nitrogen
c. Berilium dengan larutan HCl
d. Beriulim dengan larutan NaOH
e. Kalsium dibakar di udara
Jawab:
a. Mg(s) + 2H2O(l) → Mg(OH)2(aq) + H2(g)
b. 3Ca(s) + N2(g) → Ca3N2(s)
c. Be(s) + 2HCl(aq) → BeCl2(aq) + H2(g)
d. Be(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l) → Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)
e. Ca(s) + O2(g) → 2 CaO(s)
12. Di antara logam alkali tanah, unsur manakah yang :
a. Paling reaktif
b. Bersifat amfoter
c. Paling keras
d. Paling tahan karat
Jawab:
a. Barium
b. Berilium
c. Berilium
d. Berilium dan Magnesium, karena membentuk lapisan oksida yang menghambat
korosi berlanjut.
13. Dalam suatu larutan terdapat ion Mg2+, Ca2+, dan Ba2+. Sarankan suatu prosedur
percobaan untuk memisahkan ketiga kation tersebut.
Jawab:
Dengan menambahkan CrO42– sedikit demi sedikit. Endapan yg pertama kali terbentuk
adalah BaCrO4, lalu endapan kedua yang terbentuk adalah CaCrO4, dan endapan terakhir
yang terbentuk adalah MgCrO4 karena Ksp BaCrO4 < Ksp CaCrO4 < Ksp MgCrO4

PERTEMUAN 22

4. UNSUR PERIODE KETIGA

Unsur Na Mg Al Si P S Cl Ar
40
No Atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Konf.Elektron (Ne)3s1 (Ne)3s2 (Ne)3s23 (Ne)3s23p2 (Ne)3s23p3 (Ne)3s23 (Ne)3s2 (Ne)3s
2 p1 4 5 p4 3p5 2
3p6
Elektrn Valnsi 1 Logam 3 Metaloid NonLogam 6 7 8
Sifat Unsur Logam Logam NonLoga NonLog GasMu
738 786 1012 m am lia
Energi Ionisasi 496 649 578 1410 44 1000 1251 1527
Titik Cair, oC 97,8 1090 660 2680 280 113 -101 -184,2
Titik Didih, oC 883 Kristal 2467 Kristal Molekul 445 -35 -185,7
Struktur Kristal Logam Kristal Kovlen Poliatom Molekul Molekul Molkul
logam Logam Raksasa Poliatom Poliato Mono
+2 +4 +5 m Atomk
Bil Oksidasi +1 -230 +3 -134 -72 +6 +7 -
Afinitas Elektn -53 1,2 -44 1,8 2,1 -200 -349 35
Keeltronegtfn 0,9 -2,37 1,5 -0,13 -0,27 2,5 3,0 -
Eo Red ( Volt ) -2,71 Mg2+/Mg -1,70 Si4+/Si PO43-/PO33- -0,51 +1,36
Na+/Na Al3+/Al S/S2- Cl2/Cl-

a. Sifat Fisik
1. Titik Cair & Titik Didih

Na Mg Al Si P S Cl Ar

Naik Tinggi Naik Turun


Sebab ikatannya Sebab Sebab Molekul Non Polar
logam & elektron Struktur dengan Gaya Van der Walls
valensi bertambah Kovalen & Ar Ar = 40 < Mr Cl2= 71 < Mr P4 = 124 < Mr S8 = 256
raksasa
2. Energi Ionisasi
Na Mg Al Si P S Cl Ar

Naik Turun Naik Turun Naik


Pada umumnya energi ionisasi bertambah dengan bertambahnya elektron valensi
tetapi pada Mg ke Al turun dan pada P ke S turun. Hal ini disebabkan :
12Mg : ( Ne ) 3s merupakan konfigurasi penuh 3s2 bersifat stabil
2

13Al : ( Ne ) 3s 3p merupakan konfigurasi tidak penuh 3p1 bersifat lemah


2 1

15Al : ( Ne ) 3s 3p merupakan konfigurasi setengah penuh 3p3 bersifat stabil


2 3

16S : ( Ne ) 3s 3p merupakan konfigurasi tidak penuh 3p4 bersifat lemah


2 4

b. Sifat Kimia
1. Logam & Non Logam
Logam ( Na, Mg, Al ) : L(s)  Lx+(aq) + xe
Ampoter ( Al ) : 2Al(s) + 6H+(aq)  2Al3+(aq) + 3H2(g)
2Al(s) + 2OH-(aq) + 6H2O(l) 2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g)
Metaloid ( Si )
Non logam ( P, S, Cl ) : P + 3e  P3- S + 2e  S2- Cl2 + 2e  2Cl-

2. Reduktor & Oksidator


Reduktor ( Na, Mg, Al, Si, P, S ) : M(s) + 2H+(aq)  M+(aq) + H2(g)
Si(s) + Cl2(g)  SiCl2(l)
P4(s) + 5O2(g)  P4O10(s)
S8(s) + 8O2(g)  8SO2(g)
Oksidator ( P, S, Cl ) : 3Ca(s) + P4(s)  2Ca3P4(s)
8Cu(s) + S8(s)  8CuS(s)
S8(s) + 8Cl2(g)  8SCl2(s)
3. Keasaman & Kebasaan
Asam : MOH  MO- + H+ ( Jika M unsur dengan EI besar misal P, S, Cl )
41
Ampoter : MOH  MO- + H+ atau M+ + OH- ( M = unsur ampoter )
Basa : MOH  M+ + OH- (Jika M unsur dengan EI kecil misal Na,Mg, Al )

UJI KOMPETENSI UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA

1. Perhatikan grafik titik leleh unsure-unsur periode ketiga pada gb.3.6 :


a. Mengapa titik leleh magnesium lebih tinggi daripada natrium?
b. Mengapa silicon mempunyai titik leleh yang sangat tinggi?
c. Mengapa titik leleh belerang lebih tinggi daripada fosforus dan lebih tinggi juga
dari klorin?
Jawab:
a. Energi ionisasi : Na < Al < Mg < Si < P < Si < Cl < Ar
b. Karena berdasarkan konfigurasi elekronnya, Mg dan P mempunyai konfigurasi
setengah penuh, sehingga keduanya menjadi relatif stabil → energi ionisasi relatif
besar
2. Perhatikan grafik energy ionisasi unsure-unsur periode ketiga pada gb.3.7:
a. Susunlah unsure-unsur periode ketiga berdasarkan energy ionisasinya, dimulai
dari yang terkecil.
b. Mengapa magnesium dan fosforus mempunyai energy ionisasi yang relative besar.
Jawab:
a. Energi ionisasi : Na < Al < Mg < Si < P < Si < Cl < Ar
b. Karena berdasarkan konfigurasi elekronnya, Mg dan P mempunyai konfigurasi
setengah penuh, sehingga keduanya menjadi relatif stabil → energi ionisasi relatif
besar
3. Mengapa dari kiri ke kanan, sifat logam unsure-unsur periode ketiga berkurang?
Jelaskan.
Jawab:
Karena dari kiri ke kanan, jari-jari atom unsur berkurang, sehingga ikatan semakin
lemah.
4. Tulislah persamaan setara untuk reaksi antara :
a. Aluminium dengan asam sulfat encer
b. aluminium dengan larutan natrium hidroksida.
Jawab:
a. 2Al(s) + 6H+(aq) → 2Al3+(aq) + 3H2(g)
b. 2Al(s) + 2OH-(aq) + 6H2O(l) → 2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g)
5. Di antara unsure periode ketiga, unsure manakah yang merupakan reduktor terkuat?
Jelaskan.
Jawab:
Na karena energi ionisasinya terkecil, paling mudah memberikan 1 e.
6. Di antara unsure periode ketiga, unsure manakah yang merupakan oksidator terkuat?
Jelaskan. (mengapa bukan argon yang merupakan oksidator terkuat)
Jawab:
Cl2 karena afinitas elektronnya terendah, paling mudah menarik 1 e.
7. Jelaskan mengapa larutan NaOH bersifat basa, sedangkan larutan ClOH bersifat asam.
Jawab:
Na, energi ionisasinya kecil maka ikatan Na – OH bersifat ionik, hidroksidanya bersifat
basa, dalam air melepas ion OH–. Sedangkan energi ionisasi Cl besar, ikatan Cl – OH
bersifat kovalen, hidroksidanya bersifat asam, dalam air melepas ion H +.
8. Manakah asam yang lebih kuat, asam fosfat atau asam perklorat? Jelaskan.
Jawab:
Karena energi ionisasi Cl > P, maka sifat kovalen Cl > P sehingga sifat asam HClO 4 >
H3PO4.
9. Di antara unsure periode ketiga (Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar), unsure mana yang:
a. Mempunyai jari-jari atom terbesar
b. Mempunyai energy ionisasi terbesar
42
c. Bersifat paling elektropositif
d. Bersifat metalloid
e. Dapat bereaksi dengan asam maupun dengan basa kuat
f. Merupakan reduktor terkuat
g. Merupakan oksidator terkuat
h. Dapat mereduksi air pada suhu kamar
Jawab:
a. Na
b. Ar
c. Na
d. Si
e. Al
f. Na
g. Cl
h. Na

PERTEMUAN 23

5. UNSUR PERIODE KEEMPAT ( UNSUR TRANSISI ) & ION KOMPLEKS

a. Pengertian
Unsur Transisi merupakan unsur-unsur yang elektron terakhirnya mengisi sub kulit d.
Oleh karena itu unsur transisi disebut juga unsur blok d. Dalam sistem periodik unsur
transisi terletak antara golongan IIA – IIIA dan dimulai dari periode ke-4 dan terakhir
pada periode 7. Pada unsur transisi terdapat pula unsur transisi dalam yaitu deret
lantanida ( blok 4f ) dan deret aktinida ( blok 5f ). Unsur transisi dalam terletak pada
golongan IIIB

b. Konfigurasi Elektron & Letaknya dalam Sistem Periodik

Unsur Konfigurasi Golong Periode Unsur Konfigurasi Golong Periode


Elektron an Elektron an

21 Sc ( Ar ) 4s2 3d1 IIIB 4 26Fe ( Ar ) 4s2 3d6 VIIIB 4


22Ti ( Ar ) 4s2 3d2 IVB 4 27Co ( Ar ) 4s2 3d7 VIIIB 4
23V ( Ar ) 4s2 3d3 VB 4 28Ni ( Ar ) 4s2 3d8 VIIIB 4
24Cr ( Ar ) 4s1 3d5 VIB 4 29Cu ( Ar ) 4s13d10 IB 4
25Mn ( Ar ) 4s2 3d5 VIIB 4 30Zn ( Ar ) 4s23d10 IIB 4

c. Sifat-sifat
Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Energi 631 658 650 652,8 717,4 711 758 736,7 745,4 906,4
Ionisasi
Warna Perak Perak Perak Perak Abu- Abu- Abu- Perak Mera Biru-
Logam -putih abu abu abu h putih
putih baja
Titik Cair, oC 1541 1660 1890 1857 1244 1535 1459 1552 1083, 320,9
Titik Didih, oC 2831 3287 3380 2672 1962 2750 2870 2732 4 765
Afinitas 18,1 7,6 50,7 64,3 <0 15,7 63,8 111,5 2567 <0

43
Elektn
Keletronegtfn 1,36 1,54 1,63 1,66 1,55 1,90 1,88 1,91 118,5 1,69
Eo Red (Volt ) -2,08 -0,86 -1,2 -0,74 - - -0,28 -0,23 1,90 +0,76
Sc3+/S Ti4+/T V2+/V Cr3+/ 0,183 0,003 Co2+/ Ni2+/ +0,34 Zn2+/
c i Cr Mn3+/ 6 Co Ni Cu2+/ Zn
Mn Fe3+/F Cu
e

1. Bersifat Logam
Semua unsur transisi bersifat logam, hal ini disebabkan pada sub kulit terluar
hanya terisi oleh satu atau dua elektron maka berakibat energi ionisasinya kecil
sehingga mudah untuk melepaskan elektron. Dibandingkan dengan unsur golongan
utama ( golongan A ) unsur transisi lebih keras dan titik cair atau titik didihnya
lebih tinggi. Ini akibat dari elektron yang lebih banyak pada kulit yang belum
lengkap ( sub kulit d ), sehingga membentuk ikatan logam yang lebih kuat.
2. Ionnya Berwarna
Unsur Ion Warna Unsur Ion Warna
Sc Sc 3+
Tak berwarna Mn Mn 2+
Merah-muda
Ti2+
Ungu Mn 3+
Merah-coklat
Ti Ti3+ Ungu-hijau MnO42- Hijau
Ti4+
Tak berwarna MnO4 -
Ungu
V2+ Ungu Fe Fe2+ Hijau
V3+ Hijau Fe3+ Jingga
V VO 2+
Biru Co Co2+ Merah-muda
VO43+ Merah Co3+ Biru
Cr 2+
Biru Ni Ni2+ Hijau
Cr3+ Hijau Cu Cu+ Tak-berwarna
Cr CrO4 2-
Kuning Cu2+ Biru
Cr2O7 2-
Jingga Zn Zn 2+
Tak-berwarna
3. Bersifat Katalis
Unsur transisi lebih banyak dipakai sebagai katalis pada reaksi-reaksi kimia sebab
dapat mempercepat reaksi dengan cara menimbulkan aspek permukaan ( bidang
sentuk reaksi ) yang lebih luas.
Contoh :
- V2O5 katalis pada industri pembuatan asam sulfat ( Proses Kontak )
- Serbuk besi pada industri pembuatan amoniak ( Proses Haber Bosch )
- Logam platina dan nikel pada reaksi-reaksi organik
- Ion Zn2+ pada reaksi hidrolisis protein menjadi asam amino
- Ion Cu2+ pada reaksi pembentukan haemoglobin
4. Terpengaruh Medan Magnet
Unsur atau ion logam transisi kebanyakan terpengaruh oleh medan magnet (
paramagnetik ) karena ada beberapa elektron pada orbital-orbitalnya belum
berpasangan, makin banyak jumlah elektron yang tidak berpasangan makin
terpengaruh oleh medan magnet ( feromagnetik ). Sebaliknya jika semua elektron
pada orbital-orbitalnya sudah penuh maka tidak terpengaruh medan magnet (
diamagnetik ).
5. Bilangan Oksidasi
Bil. Oks
Unsur +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
Sc +3
Ti +3 +4
V +1 +2 +3 +4 +5
Cr +2 +3 +4 +5 +6
Mn +2 +3 +4 +5 +6 +7
Fe +2 +3 +4 +5 +6
Co +2 +3 +4 +5
Ni +2 +3 +4
Cu +1 +2 +3
44
Zn +2
Catatan : - bilangan oksidasi yang ditulis tebal stabil
- bilangan oksidasi yang ditulis tidak tebal tidak stabil

UJI KOMPETENSI UNSUR-UNSUR PERIODE KEEMPAT ( UNSUR TRANSISI )


1. Jelaskan pengertian unsure transisi ditinjau dari :
a. Letaknya dalam system periodic.
b. Konfigurasi elektronnya.
Jawab:
a. Unsur transisi berdasarkan letaknya dalam system periodic unsure adalah unsure-
unsur yang terletak antara logam dan nonlogam.
b. Unsur transisi berdasarkan konfigurasi electron adalah unsure-unsur yang
konfigurasi elektronnya mengisi sub kult 3d.
2. Sebutkanlah sifat-sifat khas unsur transisi.
Jawab:
Karena unsur transisi mempunyai sub kulit 3d terisi tidak penuh sehingga mempunyai
beberapa tingkat oksidasi
3. Jelaskan mengapa ada keragu-raguan memasukkan zink ke dalam unsure transisi.
Sebutkan sifat-sifat unsure transisi yang tidak dimiliki oleh zink.
Jawab:
Zink memiliki sifat yang berbeda dari unsure transisi pada umumnya. Zink memiliki titik
didh dan titik leleh relative rendah, bersifat diamagnetis, senyawanya tidak berwarna dan
hanya mempunyai satu tingkat oksidasi, yaitu +2.
4. Diketahui nomor atom dari Cr dan Cu berturut-turut adalah 24 dan 29. Tulislah
konfigurasi electron dan diagram orbital dari spesi berikut :
a. Cr
b. Cr3+
c. Cu
d. Cu2+
Jawab:
a. Cr : [Ar] 4s1 3d5 b. Cr3+ : [Ar] 4s2 3d1

K : 2 e-
Satuan
konsentr
asi
molalitas
Inti
(m)Atom Inti Atom
L : 8 e-
menyata
kanPraktika
1 K : 2 e-
molnTandat
zat L : 8 e-
angan
terlarut
M : 11 e- M : 7 e2+-
dalam
c. Cu : [Ar] 3d10 4s1 d. Cu : [Ar] 4s2 3d7
1000
N : 1 ge -

5. Berikan pelarutny N : 2 :e-


penjelasan mengenai sifat unsure transisi berikut
a. Semuaa. unsure transisi tergolong logam.
b. Titik leleh dan titik didih unsure transisi relative tinggi.
c. Unsure transisi bersifat paramagnetic.
d. Senyawa unsure transisi pada umumnya berwarna.
e. Unsure Inti transisi
Atom dapat mempunyai beberapa tingkat Inti oksidasi.
Atom
Jawab: K : 2 e- K : 2 e-
a. Karena mempunyai
L:8e - energi ionisasi relatif rendah dan keelektronegatifan
L : 8 e- yang juga
rendah.
M : 18 e- M : 15 e-
b. Karena mempunyai harga keelektronegatifan yang cenderung rendah yang
N : 1 e-
mencerminkan sifat logam. Bertambahnya sifat logam e-
N : 1menunjukkan semakin besar
titik didih dan titik lelehnya.
c. Sifat paramagnetik (dapat sedikit ditarik ke dalam medan magnet) berkaitan dengan
adanya elektron tidak berpasangan. Semakin banyak elektron tak berpasangan
semakin bersifat paramagnetik.
45
d. Warna senyawa unsur transisi berkaitan dengan adanya subkulit s yang terisi tidak
penuh.
e. Elektron valensi unsur transisi menempati subkulit 3d dan 4s. Tingkat energi kedua
orbital itu relatif berdekatan. Oleh karena itu, selain elektron pada kulit terluar (4s),
unsur transisi periode keempat ddapat juga menggunakan elektron pada subkulit 3d
pada pembentukan ikatan
6. Ditentukan unsure X dengan nomor atom 42.
a. Tulislah konfigurasi electron unsure itu dan tentukan letaknya dalam system periodic.
b. Berdasarkan konfigurasi elektronnya , apakah unsure itu tergolong unsure transisi?
Jelaskan.
c. Berapakah tingkat oksidasi tertinggi dari unsure itu.
d. Apakah unsure itu bersifat paramagnetic atau diamagnetic? Jelaskan.
Jawab:
a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 3d10
b. Unsur tersebut tergolong dalam unsur transisi karena memiliki orbital d
c. Tingkat oksidasinya tertinggi adalah +6
d. Paramagnetik dengan konfigurasi elektron [Kr] 5s1 4d5, senakin banyak elektron yang
tidak berpasangan maka semakin bersifat paramagnetik

PERTEMUAN 24

AIR SADAH
a. PENGERTIAN AIR SADAH
Air dapat digolongkan menjadi dua yaitu air lunak ( soft water ) dan air sadah ( hard
water ). Air yang mengandung banyak ion kalsium Ca 2+ dan banyak ion magnesium Mg2+
dinamakan air sadah. Misalnya air yang mengandung CaSO 4, MgCl2, Ca(HCO3)2 maka air
tersebut tergolong air sadah
b. JENIS KESADAHAN
1. Air Sadah Sementara
Air yang banyak mengandung garam kalsium hidrogen karbonat Ca(HCO 3)2 atau
magnesium hidrogen karbonat Mg(HCO3)2 dinamakan air sadah sementara.
2. Air Sadah Tetap
Air yang banyak mengandung garam kalsium klorida CaCl 2 , magnesium klorida MgCl2,
kalsium sulfat CaSO4 , magnesium sulfat MgSO4 dan kalsium nitrat Ca(NO3)2,
magnesium nitrat Mg(NO3)2 dinamakan air sadah tetap.
c. TERJADINYA AIR SADAH
Pada saat air hujan yang sedikit asam ( mengandung CO 2 ) meresap di batuan kalsium
kabonat , CaCO3 sehingga batu kapur bereaksi membentuk kalsium 46irri46en karbonat
Ca(HCO3)2 yang terlarut dalam air menurut reaksi :
CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)  Ca(HCO3)2(aq)
d. CIRI-CIRI AIR SADAH
Air sadah mempunyai 46irri-ciri yang mudah dikenali yaitu :
1. Air sabun sukar berbusa
2. Mengendapkan sabun akan mudah diamati jika pakaian putih setelah dicuci yang
makin lama menjadi kusam karena menggumpalkan sabun ( scum )
3. Terbentuk endapan bila dipanaskan
e. CARA MENGHILANGKAN KESADAHAN
1. Destilasi ( penyulingan )
2. Pemanasan
46
Cara pemansan dilakukan untuk menghilangkan kesadahan sementara, saat
pemanasan akan terbentuk endapan kalsium karbonat atau magnesium karbonat yang
reaksinya dapat ditulis :
Ca(HCO3)2(aq)  CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
Mg(HCO3)2(aq)  MgCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
3. Penambahan natrium karbonat
Air sadah tetap dapat dihilangkan dengan menambah natrium karbonat Na 2CO3 yang
reaksinya dapat ditulis :
CaSO4(aq) + Na2CO3(aq)  CaCO3(s) + Na2SO4(aq)
MgCl2(aq) + Na2CO3(aq)  MgCO3(s) + 2NaCl(aq)
4. Resin Penukar Ion
Jika air sadah dimasukkan di resin penukar ion ( mengandung ion Na + bebas ) maka
ion Mg2+ atau ion Ca2+ digantikan ion Na+ menrut reaksi :
Na+(aq) + CaSO4(aq)  Na2SO4(aq) + Ca2+(aq)
2Na+(aq) + MgCl2(aq)  NaCl(aq) + Mg2+(aq)

f. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN AIR SADAH


1. Kelebihan Air Sadah
a. Banyak mengangung ion Ca2+ atau ion Mg2+ yang bermanfaat pada tubuh kita.
b. Mempunyai rasa yang lebih enak
c. Ion Pb2+ ( bersifat racun ) tidak larut di air sadah
2. Kekurangan Air Sadah
a. Sabun sukar bebusa sehingga memboroskan sabun
b. Mengkusamkan pakaian putih karena terbentuk endapan
c. Memboroskan energi karena terbentuk kerak didasar alat pemanas air

UJI KOMPETENSI KESADAHAN AIR


1. Jelaskan yang dimaksud dengan :
a. air sadah
b. air lunak
2. Jelaskan penyebab kesadahan air !
3. Jelaskan cara praktis untuk membedakan air sadah dengan air lunak !
4. Bagaimanakan cara membedakan kesadahan sementara dan kesadahan tetap !
5. Bagaimanakan cara membedakan menghilangkan kesadahan sementara dan kesadahan tetap
serta tuliskan reaksinya !

PERTEMUAN 25

6. Membentuk Ion Kompleks


Rumus umum ion kompleks : [ M(P)x(Q)y]z
M = atom pusat ( kation logam transisi )
P, Q = ligan ( anion / molekul )
x,y = jumlah ligan
x+y = bilangan koordinasi
z = muatan ion kompleks ( + / - )
Contoh :
1. Tentukan atom pusat, ligan, muatan ion kompleks dan bilangan koordinasi
dari ion kompleks [ Fe(H2O)2(SO4)4]5-
Jawab :
- atom pusat Fe3+ - muatan ion kompleks = -5
- ligan H2O dan SO4 2-
- bilangan koordinasi = 6

2. Tuliskan rumus ion kompleks jika tersusun atas atom pusat Cr 3+, ligan NH3
dan C2O42- dengan bil. koordinasi 6 serta muatan ion kompleks -3 !
Jawab :

47
Misal bilangan oksidasi atom pusat = +3, jumlah NH3= x dan jumlah ligan
C2O42- = y
Maka : 3 + x ( 0 ) + y ( -2 ) = -3  y = 3
x+y=6x=3
Jadi rumus ion kompleksnya : [Cr(NH3)3(C2O4)3]3-
3. Tuliskan reaksi ionisasi ion kompleks : [Fe(S2O3)3(SCN)2Cl]7-
Jawab : [Fe(S2O3)3(SCN)2Cl]7-  Fe2+ + 3 S2O32- + 2SCN- + Cl-

Tatanama Ion Kompleks


1. Tentukan jumlah ligan
Jika jumlahnya 1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa, 7 = hepta,
8 = okta, 9 = nona, 10 = deka
2. Tulis nama ligan
1. H2O = aquo 6. F- = floro 11. C2O42- = oksalato
2. NH3 = amino 7. S2O3 = tiosulfato 12. OH
2- -
= hidrokso
3. NO2 = nitrito
-
8. SO4 = sulfato
2-
13. I -
= Iodo
4. Cl- = kloro 9. SCN- = tiosiano
5. Br- = bromo 10. CN- = siano
3. Jika ion kompleks bermuatan negatif nama atom pusat diakhiri kata “at”.
4. Tulis bilangan oksidasi atom pusat dengan angka romawi dalam tanda “( )”
Contoh :
1. Tuliskan nama ion kompleks : a. [Cr(NH3)3(C2O4)3]3- b. [Fe(S2O3)3(SCN)2Br]7-
2. Tuliskan rumus ion kompleks dari :
a. ion tetra amino tembaga ( II )
b. ion trioksalato disiano monokloro nikelat ( III )
Jawab :

1. a. ion triamino trioksalato kromat (III)


b. ion tritiosulfato ditiosiano monobromo ferat (III)
2. a. [Cu[NH3]4]2+
b. [Ni(C2O4)3(CN)2Cl]6-

UJI KOMPETENSI ION KOMPLEKS


1. Jelaskan dengan memberikan suatu contoh, apa yang dimaksud dengan :
a. Ion kompleks.
b. Ion pusat
c. Ligan
d. Bilangan koordinasi
Jawab:
a. Ion kompleks: ion yang terbentuk dari suatu kation tunggal (biasanya ion logam
transisi) yang terikat langsung dengan beberapa anion/molekul netral.
b. Ion pusat: ion logam transisi yang memiliki ruang kosong pada orbital d-nya sehingga
dapat digunakan untuk berikatan dengan ligan.
c. Ligan: ion yang dapat menyumbangkan 1 pasang/lebih elektron kepada ion pusat yang
memiliki orbital kosong.
d. bilangan koorodinasi: jumlah bilangan yang sebanding dengan jumlah ligan
sederhana/jumlah ikatan koordinasi yang dibentuk oleh ion pusat
2. Tulislah rumus ion kompleks dengan data sebagai berikut.
a. Ion pusat Al3+, ligan molekul air dan ion OH-, bilangan koordinasi 6, dan bilangan
oksidasi (muatan) ion kompleks -1
b. Ion pusat Cr3+, ligan molekul NH3 dan anion Cl-, bilangan koordinasi 6, dan muatan
ion kompleks +1.
c. Ion pusat Fe2+, ligan CN-, dan muatan ion komleks +4.
d. Ion pusat Ag+, ligan S2O32-, dan bilangan koordinasi 2.
Jawab:
a. [Al(H2O)2(OH4)4]-

48
b. [Cr(NH3)4Cl2]+
c. [Fe(CN)6]4-
d. [Ag(S2O3)2] 3-

3. Lengkapilah tabel berikut.


Bilangan
Ion kompleks Ion pusat ligan Nama ion kompleks
koordinasi

Cu(NH3)42+ Cu2+ NH3 4 Tetramintembaga(II)


Fe(CN)64- ……… ……… ……… ………
Cr(NH3)4Cl2+ ……… ………. ………. ………
Co(NH3)4Br2+ ……… ………. ……….. ………
Co(NH3)4(H2O)22+ ………. ………. ……….. ………..
HgI42- ……….. ……….. ……….. ………..

Jawab:

Bilangan
Ion Kompleks Ion Pusat Ligan Nama
Koordinasi
[Cu(NH3)4]2+ Cu2+ NH3 4 tetraminkuprat(II)
[Fe(CN)6]4- Fe2+ CN- 6 heksasianoferat(II)
NH3
Cr(NH3)4Cl2+ Cr3+ 6 tetramindiklorokromat(III)
Cl-
NH3
Co(NH3)4Br2+ Co3+ 6 tetramindibromokobaltat(III)
Br-
NH3
Co(NH3)4(H2O)22+ Co2+ 6 tetramindihidroksokobaltat(II)
H2O
HgI42- Hg2+ I- 4 tetraiodomerkuri(II)
4. Tulislah : a. reaksi ionisasi dan b. nama IUPAC
Senyawa koordinasi berikut.
a. K4[Fe(CN)6]
b. Cu3[Fe(CN)6]2
c. [Cu(NH3)4](NO3)2
d. [Zn(NH3)3Cl]Cl
e. [Cr(H2O)4Cl2]Cl
f. [Pt(NH3)4][CuCl4]
Jawab:
a. K4[Fe(CN)6] → 4K+ + [Fe(CN)6]4-
kalium heksasiannoferrat(II)
b. Cu3[Fe(CN)6]2 → 3Cu2+ + 2[Fe(CN)6]3-
kupri(II) heksasianoferrat(III)
c. [Cu(NH3)4](NO3)2 → [Cu(NH3)4]2+ + 2NO3-
tetraminkuprat(II) nitrat
49
d. [Zn(NH3)3Cl]Cl → [Zn(NH3)3Cl]+ + Cl-
triaminmonoklorozinkat(II) klorida
e. [Cr(H2O)4Cl2]Cl → [Cr(H2O)4Cl2]+ + Cl-
tetrakuodiklorokromat(III) klorida
f. [Pt(NH3)4][CuCl4] → [Pt(NH3)4]2+ + [CuCl4]2-
tetraminplatina(II) tetraklorokuprat(II)
5. Tulislah rumus kimia senyawa kompleks berikut :
a. Kalium heksasianomanganat (III)
b. Natrium tetrasianozinkat(II)
c. Tetramindiklorokobalt(III) nitrat
d. Tetraminmonosulfatokrom(III) klorida
e. Heksaminkrom(III) tetraklorokuprat(II)
Jawab:
a. K3[Mn(CN)6
b. Na2[Zn(CN)4]
c. [Co(NH3)4Cl2]NO3
d. [Cr(NH3)4SO4]Cl
e. [Cr(CN)6]2[CuCl4]3

PERTEMUAN 26

PEMBUATAN DAN MANFAAT UNSUR DAN SENYAWANYA

Standar Kompetensi :
3. Mendeskripsikan karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta
terdapatnya di alam.
Kompetensi Dasar
3.3 Mendiskripsikan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya
dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator Hasil Belajar
 Menjelaskan pembuatan unsur-unsur logam natrium, magnesium, aluminiuam, besi, krom,
tembaga, timah, seng, emas
 Menjelaskan manfaat unsur-unsur dan senyawanya dari logam natrium, magnesium,
aluminiuam, besi, krom, tembaga, timah, seng, emas

A. PEMBUATAN UNSUR LOGAM

1. NATRIUM
a. Pembuatan
- NaCl(aq) dipanaskan  NaCl(s)
- NaCl(s) dicampur dengan CaCl2 dicairkan  NaCl(l), fungsi untuk menurunkan titik
leleh NaCl dari 800oC menjadi 500 oC
- NaCl(l) dielektrolisis dengan proses Down
- Reaksinya :
NaCl(l)  Na+(l) + Cl-(l)
Anoda : 2Cl (l)
-
 Cl2(g) + 2e
Katoda : Na (l) + 2e  2 Na(s)
+

b. Manfaat
- Natrium : cairan pendingin ( reaktor nuklir ), reduktor logam, lampu natrium dll
- NaCl : bahan baku pembuatan ( logam Na, larutan NaOH, Na2CO3 ), pengawetan
50
ikan, bumbu masak, pengolahan kulit dll
- NaOH : bahan industri sabun, detergen, pulp, kertas, penolahan bouksit, tekstil,
pembuatan pemutih ( larutan NaClO )
- Na2CO3 : pembuatan kaca, pelunak air sadah dll
- NaHCO3 : pengembang roti ( soda kue )
- Na2SO4 : industri kertas, pembuatan Na2S

UJI KOMPETENSI MANFAAT DAN PENGOLAHAN NATRIUM


1. Apakah natrium dapat dibuat dari elektrolisis larutan NaCl? Jelaskan.
Jawab:
Karena pada elektrolisis larutan NaCl, pada katoda tidak akan dihasilkan Na(s) namun
gas hihrogen karena potensial standar sel dari Na < air.
2. Hitunglah massa Natrium yang dapat diperoleh yang dapat diperoleh dari elektrolisis
lelehan NaCl jika digunakan arus 1000 ampere selama 12 jam. (Ar Na = 23).
Jawab:
G = i . t . ME / 96500
G = 1000 . 12. 3600 . (23 / 1) / 96500 = 10296,37306 gram
3. Sebutkan kegunaan utama dari :
a. Natrium
a. Natrium klorida
b. Natrium hidroksida
c. Natrium karbonat
d. Natrium bikarbonat.
Jawab:
a. digunakan dalam lampu natrium.
b. sebagai bumbu dapur.
c. digunakan dalam industri sabun, detergent, pulp dan kertas.
d. digunakan dalam pembuatan kaca.
e. bahan baku baking powder

PERTEMUAN 27

2. MAGNESIUM
a. Pembuatan ( Proses Down ) :
- CaCO3(s) dipanaskan CaO(s) + CO2(g)
- H2O(l) air laut + CaO(s)  Ca(OH)2(aq)
- Ca(OH)2(aq)  Ca2+(aq) + 2 OH-(aq)
- Mg2+(aq) + 2 OH-(aq)  Mg(OH)2(s)
- Mg(OH)2(s) + HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2O(l)
- MgCl2(aq) dipanaskan  MgCl2 (s) + H2O(l)
- MgCl2(s) dipanaskan  MgCl2 (l)
- MgCl2(l) dielektrolisis
- Reaksi elektrolisis :
MgCl2(l)  Mg2+(l) + 2Cl-(l)
Anoda : 2Cl-(l)  Cl2(g) + 2e
Katoda : Mg2+(l) + 2e  Mg(s)

b. Manfaat :
- Membuat paduan logam misalnya magnalium ( magnesium aluminium ) yang
mempunyai sifat ringan, tahan karat yang banyak digunakan untuk komponen pesawat
terbang, rudal, bak truck dlll
- Reduktor terhadap logam lain
- Kembang api
- Untuk Blitz
Contoh Soal :

51
Mengapa pembuatan logam Na dan Mg dibuat dari elektrolisis lelehan garam kloridanya
bukan dari larutan kloridanya !
Jawab :
Sebab Na+(aq) dan Mg2+(aq) tidak tereduksi di katoda tetapi justru yang tereduksi airnya
dengan reaksi :
Katoda : H2O(l) + 2e  H2(g) + 2OH-(aq)
Jika Na+(l) dan Mg2+(l) tereduksi dengan reaksi : Katoda : Na+(l) + e  Na(s)
Katoda : Mg2+(l) + 2e  Mg(s)

UJI KOMPETENSI MANFAAT DAN PENGOLAHAN MAGNESIUM

1. Berapakah pH minimum untuk mengendapkan magnesium hidroksida dari air laut, jika
konsentrasi ion Mg2+ sebesar 0,054 M dan Ksp Mg(OH)2 = 1,8 x 10-11 ?
Jawab:
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] . [OH–]2
1,8 . 10–11 = [0,054] . [OH–]2
maka [OH–] minimal = √(3,333 . 10–10) = 1,826 . 10-5 Molar
pOH min = 5 – 0,2615= 4,7385 , pH min = 14 – 4,7385 = 9,2615
2. Tulislah semua reaksi yang terjadi pada pengolahan magnesium dari air laut hingga
diperoleh logam magnesium.
Jawab:

CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) pembuatan CaO


CaO(s) + H2O(l) → 2 Ca (aq) + 2 OH–(aq)
2+

Mg2+(aq) + 2 OH–(aq) → Mg(OH)2(s)


Mg(OH)2(s) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2 H2O(l)
diuapkan
MgCl2(l) → Mg2+(l) + 2 Cl–(l)
dielektrolisis
Katode : Mg2+(l) + 2 e → Mg(l)
Anode : 2 Cl–(l) → Cl2(g) + 2 e
3. Jika konsentrasi ion Mg2+ dalam air laut sebesar 0,054 M, hitung massa magnesium yang
terdapat dalam 1 m3 air laut (massa jenis air laut = 1,03 kgL-1).
Jawab:
0,054 Molar = n / 1000 L = 53 mol Mg2+
massa Mg2+ = 53 . 24 = 1272 gram
4. Sebutkan kegunaan utama logam magnesium.
Jawab:
untuk membuat logam-campur seperti magnalium

PERTEMUAN 28
3. ALUMINIUM
a. Pembuatan
1. Proses Pemurnian :
- Al2O3.2H2O(s) ( dipanaskan )  Al2O3(s) + 2H2O(g)
- Al2O3(s ) + OH-(aq) + 3H2O(l)  Al(OH)  4 (aq)
 2
- 2Al(OH) 4 (aq) + CO2(g)  2Al(OH)3(s) + CO 3 (aq) + H2O(l)
- 2Al(OH)3(s) dipanaskan  Al2O3(s) + 3H2O(g)
2. Proses Peleburan :
- Al2O3(s) dicampur dengan kreolit dipanaskan menjadi Al2O3(l), fungsi kreolit untuk
menurunkan titik leleh Al2O3(s) dari 2000oC menjadi 950 oC
- Reaksi peleburan : Al2O3(s)  Al2O3(l)  2Al3+(l) + 3O2-(l)
52
3. Proses Reduksi / Elektrolisis ( Proses Hall )
- Al2O3(l)  2Al3+(l) + 3O2-(l)
- Anoda : 3O2-(l)  32 O2(g) + 6e
- Katoda : 2Al3+(l) + 6e  2 Al(l)
- Reaksi total : Al2O3(l)  2Al(l) + 32 O2(g)

b. Manfaat
- Logam Aluminium
Karena sifatnya : ringan (  = 2,7 ), tahan karat, mudah dibetuk, bahan paduan logam,
mudah dibentuk dan tidak beracun maka banyak digunakan :
1. Industri otomotif :
2. Membuat bodi pesawat terbang ( paduan MgAl = magnalium )
3. Perumahan : kusen pintu atau jendela
4. Industri makanan : kemasan makanan aluminium foil, kaleng minuman ringa ( soft
drink )
5. Peralatan lain untuk kawat kabel listrik, perabot rumah tangga dan bahan baku
handycraft
6. Membuat termit ( paduan serbuk Al dengan serbuk besi (III) oksida ) yang
reaksinya menghasilkan panas yang tinggi sehingga digunakan untuk mengelas
baja rel kereta api
Reaksi termit : Al(s) + Fe2O3(s)  Al2O3(s) + 2 Fe(s)

- Aluminium Sulfat, Al2(SO4)3


Untuk proses koagulasi pengolahan air minum
- Alumina, Al2O3(s)
1. Alfa alumina ( Batu Mulia ) : diperoleh dari pemanasan Al 2O3(s) diatas 1000oC
- Rubi : Alfa alumina berwarna merah karena mengandung kromium (III)
- Safir : Alfa alumina berwarna biru karena mengandung besi ( II ), besi (III) dan
Titan (IV)
- Ametis : Alfa alumina berwarna violet karena mengandung , besi (III) dan
Titanium (IV)
- Topaz : alfa alumina berwarna kuning karena mengandung besi ( III )
2. Gamma alumina : diperoleh dari pemanasan Al2O3(s) dibawah 450oC
- digunakan untuk logam aluminium, pasta gigi, keramik dan gelas.
C. Masalah Pengolahan Aluminium
1. Boros energi, pengolahan alumina boros energi sebab titik leleh 1000 oC, bilangan
oksidasio Al = +3, Ar Al = kecil, ( Ar Al =27 )
2. Logam termahal ( 1 kg Al berharga 18 juta dolar ) pada abat 19, reduktor yang
diapakai K padahal K logam mahal sehingga reaksi antara logam Kalium dengan Al 2O3
digunkana energi yang besar, denga reaksi :
3K(s) + AlCl3(s)  Al (s) + 3KCl(s)

UJI KOMPETENSI MANFAAT DAN PENGOLAHAN ALUMINIUM


1. Jelaskan proses pemurnian bauksit.
Jawab:
Pengotor utama dalam bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, TiO2. Pada
penambahan NaOH bauksit akan larut , sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor
dipisahkan dengan penyaringan.selanjutnya aluminium diendapkan :
2 NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) → 2 Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
Endapan Al(OH)3 disaring, dikeringkan lalu dipanaskan sehingga didapat Al2O3
murni : 2 Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3 H2O(g)
2. Apa fungsi kriolit pada pengolahan aluminium.
Jawab:
untuk menurunkan titik leleh Al2O3
3. Berapa kilogram aluminium dapat diperoleh dari 1 ton bauksit berkadar 80%
aluminium oksida? (Ar Al = 23; o = 16)
53
Jawab:
Al2O3 = 0,8 ton = 800 kg
massa Al= (2 Ar Al / Mr Al2O3) .
massa Al2O3 = 2 .(27 / 102) . 800 kg
= 423,52941 kg = 423.529,41 gram
4. Mengapa aluminium tidak dibuat dari :
a. elektrolisis lelehan aluminium klorida.
b. elektrolisis larutan aluminium sulfat.
Jawab:
a. Karena titik leleh AlCl3 sangat tinggi jadi tidak ekonomis.
b. karena pada reaksi di katoda akan dihasilkan H2 dan OH– → yang direduksi
adalah air (potensial reduksi standarnya lebih besar)
5. Sebutkan tiga hal yang menyebabkan pengolahan aluminium boros energy.
Jawab:
1. elektrolisis pada suhu tinggi memerlukan energi listrik yang sangat besar
2. Al bilangan oksidanya besar
3. Ar Aluminium kecil
6. Jika digunakan arus listrik yang sama, manakah yang menghasilkan logam yang lebih
banyak, perak atau aluminium? (Ar Al = 23; Ag = 108)
Jawab:
pada jumlah arus listrik yang sama :
n Al . 3 = n Ag . 1 ↔ massa Al : massa Ag = (27 / 3) : (108 / 1) = 3 : 108
Jadi massa Ag lebih banyak.
7. Sebutkan kegunaan utama logam aluminium.
Jawab:
sebagai badan pesawat terbang.
8. Mengapa aluminium banyak digunakan dalam industry.
Jawab:
merupakan logam paling melimpah di kulit bumi

PERTEMUAN 29

4. BESI
a. Pembuatan Besi
1. Bijih-bijih yang mengandung unsur besi :
- Hematit : Fe2O3 - Kalkopirit : CuFeS2 - Kromit : FeCr2O4
- Magnetit : Fe O
3 4 - Pentlandit : FeNiS 2

- Pirit : FeS2 - Siderit : FeCO3


2. Bahan-bahan Pada Pengolahan Besi :
- Hematit : Fe2O3 ( bahan baku besi )
- Kokas :C ( untuk membuat reduktor CO )
- Batu Kapur : CaCO3 ( berfungsi fluks untuk membuat terak/slag )
- Pasir : SiO2 ( untuk menetralisir sifat basa bijih besi )
3. Pengolahan Besi :
- Reaksi pembuatan reduktor CO
Bijih besi, kokas dan gamping dimasukkan dari atas tungku besar yang disebut
tanur tinggi / tanur sembur / tanur tiup dengan ukuran tinggi 30 m, diameter 8 m )
terjadi reaksi sebagai berikut :
C(s) + O2(g)  CO2(g) suhu 2000oC
CO2(g) + C(s)  2CO(g) suhu 1300oC
- Reaksi reduksi terbentuknya besi
Fe2O3(s) + CO(g)  Fe3O4(s) + CO2(g) suhu 250oC
Fe3O4s) + CO(g)  FeO(s) + CO2(g) suhu 600oC
FeO(s) + CO(g)  Fe(l) + CO2(g) suhu 1000oC
Reaksi total : Fe2O3(s) + 3CO(g)  2Fe(l) + 3CO2(g)
54
Besi cair yang dihasilkan dari tanur tiup dinamakan besi gubal ( pig iron )
atau besi kasar dengan kadar besi 95%, karbon 3-4% dan sisanya zat pengotor
( Mn, Si, P, dan S )
- Reaksi terbentuknya terak ( pengotor yang terapung dapat mencegah teroksidasi
besi )
CaCO3(s)  CaO(s) + CO2(g) suhu 800-900oC
CaO(s) + SiO2(s)  CaSiO3(l) suhu 1200oC
CaO(s) + P2O5(s)  Ca3(PO3)2(l) suhu 1200oC
- Reaksi terbentuknya zat pengotor yang larut dalam besi cair
MnO + C  Mn + CO suhu 1400oC
SiO2 + C  Si + 2CO suhu 1400oC
P2O5 + C  2P + 5CO suhu 1400oC
b. Pembuatan Baja
Besi yang mempunyai kadar karbon sedikit dan telah dicampur dengan logam lain ( Ni, Cr,
Si ) dinamakan baja
1. Cara Bessemer ( Henry Bessemer, Inggris, 1856 )
2. Cara Open Hearth Furnace ( William Siemens, Inggris, 1860 )
3. Tungku Oksigen , berkapasitas 200 ton besi cair, 80 ton besi bekas dan 18 ton CaO
sebagi fluks.
c. Manfaat Besi
- Tiga alasan mengapa besi banyak digunakan
1. bijihnya melimpah
2. pengolahannya mudah
3. sifat besi yang mudah dimodifikasi
- untuk membuat baja
d. Jenis Baja
1. Baja Karbon, baja yang tersusun besi dan karbon
2. Baja Tahan Karat ( Stainless stell ), baja dengan kadar krom 14%
3. Baja Aliase, baja spesial mengandung unsur yang diinginkan

Tabel beberapa jenis baja


No Jenis Baja Komposisi Sifat khas Kegunaan
1. Baja Mangan 10 – 18% Mn Keras, kuat dan awet Rel KA, kendaraan lapis
baja
2. Baja Silikon 1 - 5% Si Keras, kuat, bersifat Magnet
magnet
3. Durion 12 – 15% Si Tahan karat dan asam Pipa, ketel, kondensor
Alat pengukur
Koefisien muai kecil (meteran )
4. Invar 36% Ni Kuat, tahan As kendaraan
5. Baja Krom- 1 – 10% Cr, tekanan/beban Alat pemotong,
Vanadium 0,15% V
14-18% Cr, 7- Tahan karat
6. Baja Tahan 9% Ni perkakas dapur
Karat

UJI KOMPETENSI
1. Jelaskan fungsi batu kapur dan kokas pada pengolahan besi dengan tanur tiup.
Jawab:
batu kapur berfungsi sebagai fluks, sedangkan kokas sebagai reduktor.
2. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada bijih besi sehingga menjadi besi gubal.
Jawab:
C(s) + O2(g) → CO2(g) + kalor
CO2(g) + C(s) → 2CO(g)
3Fe2O3 + CO → 2Fe3O4 + CO2

55
Fe3O4 + CO → 3FeO + CO2
FeO + CO → Fe + CO2
3. Tuliskan reaksi pembentukan terak.
Jawab:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(s)
3CaO(s) + P2O5(g) → Ca3(PO4)2(l)
4. Berapa kilogram besi yang dapat diperoleh dari 1 ton bijih besi (hematit) berkadar
90% Fe2O3 ? (Ar Fe = 56; O = 16).
Jawab:
massa Fe2O3 = 900 kg
massa Fe= 2 . Ar Fe . massa Fe2O3 / Mr Fe2O3
= 2 . 56 . 900 kg / 160 = 630 kg
5. Sebutkan kegunaan utama besi.
Jawab:
untuk membuat baja

PERTEMUAN 30

5. TEMBAGA
a. Bijih Tembaga : CuFeS2
b. Tahap-tahap Pengolahan Tembaga :
1. Pengapungan / Flotasi
Umumnya unsur tembaga mengandung 0,5% Cu, melalui prose flotasi dapat diperoleh
bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu
2. Pemanggangan : 4CuFeS2 + 9O2(g)  2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
3. Peleburan : Terbentuk dua lapisan yaitu
- lapisan atas ( copper matte ) mengandung Cu2S dan besi cair
- lapisan bawah ( blister copper ) mengandung FeSiO3
4. Pengubahan :
- 2Cu2S + 3O2  2Cu2O + SO2
- Cu2S + Cu2O  2Cu + SO2
Hasil proses ini dihasilkan tembaga lepuh ( kadar Cu 98-99% )
5. Elektrolisis / Pemurnian : CuSO4(aq)  Cu2+(aq) + SO42-(aq)
- Anoda : Cu(s)  Cu2+(aq) + 2e
- Katoda : Cu2+(aq) + 2e  Cu(s)
Reaksi total : Cu(s) Anoda  Cu(s) katoda

c. Penggunaan Tembaga :
- kabel listrik
- paduan logam, kuningan ( Cu – Zn ) dan perunggu ( Cu – Sn )
- perhiasan dengan bahan dasar perunggu

UJI KOMPETENSI
1. Pengolahan tembaga melalui tahap-tahap: flotasi-pemanggangan-peleburan-
elektrolisis. Sebutkan perubahan yang terjadi pada masing-masing tahap tersebut?
Jawab:
flotasi: dari pengapungan di dapat bijih pekat (perbedaan berat jenis)
56
pemanggangan : 4 CuFeS2 + 9 O2 → 2 Cu2S + Fe2O3 + 6 SO2
peleburan : mencair membentuk 2 lapisan, lalu pada bagian copper matte
ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks :
2 Cu2S + 3 O2 → 2 Cu2O + 2 SO2
Cu2S + Cu2O → 2 Cu + SO2
elektrolisis : CuSO4 (aq) → Cu2+(aq) + SO42– (aq)
Katode: Cu2+(aq) + 2 e → Cu(s)
Anode: Cu(s) → Cu2+(aq) + 2 e +
Cu(s) → Cu(s)
Anode Katode
2. Mengapa tembaga banyak digunakan sebagai kabel listrik?
Jawab:
karena tembaga merupakan logan yang kurang aktif namun dapat mengantarkan arus
listrik.

3. Sebutkan beberapa penggunaan dari kuningan?


Jawab:
sebagai bahan pembuatan senjata dan perhiasan

PERTEMUAN 31
6. KROM
a. Sifat : mengkilat, keras dan tahan karat
b. Penggunaa :
- Pelapis ( tahan panas / refraktori ) karena titik lelehnya 1857 oC yang dibuat dengan
cara penyepuhan atau electroplating
- Paduan logam ( tahan karat ) seperti Stainles stell

7. TIMAH
a. Sifat : relatif lunak, warna putih keperakan, dan tahan karat
b. Penggunaan :
- Pelapis, misalnya pada kaleng
- Paduan logam, misalnya perunggu ( Cu-Sn ), solder ( Pb-Sn )

8. SENG
a. Sifat : warna putih kebiruan, mengkilat
b. Penggunaan :
- Membuat kaleng
- Paduan logam, misalnya kuningan ( Cu-Zn )

9. EMAS DAN PERAK


a. Sifat : logam mulia, tahan karat, mengkilat
b. Penggunaan : perhiasan
c. Pembuatan emas :
- Pengayakan, karena massa jenisnya besar mudah diayak
- Pemisahan, dengan menggunaka air raksa emas ditarik membentuk amalgama emas,
HgAu
- Pemanasan, menurut reaksi :
HgAu(s) dipanaskan  Hg(g) + Au(s)

57
UJI KOMPETENSI MANFAAT DAN PENGOLAHAN KROM, TIMAH, SENG, EMAS DAN PERAK
1. Sebutkan penggunaan utama logam timah?
Jawab:
untuk membuat kaleng kemasan
2. Sebutkan penggunaan utama dari krom?
Jawab:
digunakan dalam industri logam untuk membuat aliase
3. Untuk tujuan apa chromplating dilakukan?
Jawab:
untuk melapisi logam dengan tujuan dekoratif (karena kromium sangat mengkilat).
4. Mengapa emas tahan karat.
Jawab:
karena Au sangat sulit dioksidasi, Au merupakan oksidator yang sangat kuat.
5. Sebutkan kegunaan utama dari emas.
Jawab:
sebagai perhiasan
6. Suatu aliase emas-tembaga mempunyai komposisi Cu3Au . Berapa karat emas dalam
paduan itu? (Ar Cu = 35,5; Au = 197).
Jawab:
Au / Cu3Au = 197 / (197 + 3. 63,5) = 197 / 387,5
kadar Au = (197 / 387,5) . 24 = 12,20 karat emas

PERTEMUAN 32

B. PEMBUATAN DAN MANFAAT UNSUR NON LOGAM DAN SENYAWANYA


Kompetensi Dasar
3.3 Mendiskripsikan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya
dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator Hasil Belajar
 Menjelaskan pembuatan unsur-unsur non logam ( Karbon, Silikon, Nitrogen, Belerang, Posfor,
dan halogen )
 Menjelaskan manfaat unsur-unsur dan senyawanya dari unsur-unsur non logam ( Karbon,
Silikon, Nitrogen, Belerang, Posfor, dan Halogen )

1. KARBON
a. Alotropi Karbon
Intan Grafit
1. Zat padat putih kemilauan 1. Zat padat hitam
2. Satu karbon terikat 4 ikatan 2. Satu karbon terikat 3 ikatan kovalen dan 1
kovalen ikatan lemah
3. Titik leleh dan titik didih sangat 3. Titik leleh dan titik didih tinggi
tinggi 4. Bersifat agak keras
4. Bersifat sangat keras
b. Manfaat Unsur dan Senyawa dari Karbon
1. Intan : Dimanfaatkan untuk perhiasan, alat pemotong kaca, gerinda dan mata bor
2. Grafit : Banyak dimanfaatkan untuk anoda batu baterei, bahan kosmetik, campuran
grafit dan tanah liat untuk pensil, bahan pelumas dan bahan dasar pembauatn
komposit
3. Arang : Secara umum digunakan untuk mengandsorpsi zat warna, pengoalahn air,
obat penyakit perut
4. Black Karbon : Digunakan untuk vulkanisasi ban, pemutihan gula pasir dan obat
penyembuh sakit perut
5. Karbon Monoksida
58
- Gas tidak berwarna, tidak berbau tetapi beracun
- Dimanfaatkan untuk reduktor pada pengolahan logam dan bahan baku pembuatan
metanol
6. Karbon Dioksida
- Gas tidak berwarna, tidak berbau tetapi penyebab pemanasan global
- Penggunannya anatara lain untuk es kering, pemadam kebakaran dan pembuatan
soft drink.
2. SILIKON
a. Mineral Silikon
Kelompok % dalam Struktur Khas Nama Mineral dan Rumus
Mineral Kerak Bumi Struktur Khas
Fieldspar 49 Kristal besar dalam ortoklase KAlSi3O8,
tiga dimensi ( seperti Albit NaAlSi3O8,
kotak ) anortit Ca2AlSi3O8,
sodalit Na4Al3Si3O12Cl
Kuarsa 21 Idem Silika SiO2
Amfibol / 15 Kristal besar dalam Wolastonit CaSiO3
piroksena satu dimensi ( seperti Tremolit Ca2Mg5Si8O12(OH)2
Mika 8 rantai ) Muskovit
KAl2Si3AlO10(OH)2
Kristal besar dalam Lepidolit
dua dimensi ( seperti K2Li3Al4Si7O21(OHF)3
lapisan )
Sumber Kimia 3A, Erlangga, Michael Purba, 2005
Rumus Oksida dari Albit 2NaAlSi3O8 adalah Na2O. Al2O3. 6SiO3
b. Pembuatan Silikon
SiO2(l) + 2C(s)  Si(l) + 2CO(g)
Si(l) + 2Cl2(g)  SiCl4(g)
SiCl4(g)+ 4H2(g)  Si(s) + 4HCl(g)
Silikon Ultra Murni ( pengotor 10-8% )

c. Manfaat Silikon dan Senyawa Silikon


- Silikon ultra murni untuk pembauatn chip, transistor dan sel surya
- dibuat baja ( baja silikon Si 4%, baja durion Si 15% )
- Silika SiO2 dan silikat SiO32- banyak digunakan untuk pembuatan gelas, porselin,
keramik dan semen
- Pengawet telor , Na2SiO3
- SiC ( silika karbida ) = amples
- SiO2( gel ) = zat pengering ( alat-alat elektronik, sepatu dll )

d. Silikon ( kon = konser ) dan Silikone ( kon = konde )


1. Silikon ( Si ) = untuk chip, transistor, LED dan sel surya
2. Silikone {CH3)2SiO}n ( 100 < n < 1000 )= merupakan polimer, sifatnya bermacam
Misalnya :
- bentuk jelly = sebagai implant untuk bedah plastik
- bentuk lilin = pemoles mobil
- bentuk karet = untuk lem
3. NITROGEN
a. Sumber : Udara 78%
b. Pembuatan : destilasi udara
c. Penggunaan Nitrogen :
- pembuatan amonia
- atmosfer inert ( produk elektronik sehingga awet penggunaannya )
- nitrogen cair untuk zat pendingin
d. Amonia
- Berbau khas dan menyengat
- Dibuat dengan proses Haber Bosch : N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g)

59
- Digunakan untuk pembuatan asam nitrat, pupuk ZA, pupuk Urea dan pupuk amonium
nitrat, cairan pendingin dan pembuatan hidrazin N2H4 ( bahan bakar roket )
e. Asam Nitrat
Dibuat dengan Proses Oswald :
4NH3(g) + 5O2(g)  4NO(g) + 6H2O(l)
2NO(g) + O2(g)  2NO2(g)
NO2(g) + H2O(l)  2HNO3(aq) + NO(g)
- Asam keras ( melarutkan semua logam kecuali Au dan Pt )
- Bahan pembuatan amonium nitrat ( pupuk )
- Bahan industri kimia ( plastik, obat-obatan, bahan peledak TNT, serbuk mesiu
campuran KNO3, S8 dan C (arang), bahan peledak amonal campuran NH4NO3 dan
serbuk Al )
4. BELERANG
a. Alotropi Belerang : S8( rombis )  S8( monoklin )  S8Cair
Stabil < 95,5 C
o
95,5 C <stabil<113 C
o o
>113oC
b. Terdapatnya :
- Mineral sulfat misalnya barit BaSO4, sulfida misalnya pirit FeS2
- Daerah vulkanik : 8SO2(g) + 16H2S(g)  H2O(l) + 3S8(s)
c. Pembuatan
- Cara Frasch, deposit belerang dicairkan dengan mengalirkan air panas tekanan 16 atm,
suhu 160oC melalui pipa bagian luar dari suatu susunan 3 pipa konsentris belerang
dipompakan keluar dengan tekanan 20-25 atm. Akhirnya belerang keluar menjadi
beku dan tidak larut dalam air dan diperoleh belerang dengan kadar 99,6%
- Desulfurisasi minyak bumi:, sekarang kebutuhan belerang diperoleh dari mengurangi
kadar belerang dalam minyak bumi

d. Penggunaan
- vulkanisasi karet industri ban kendaraan
- pembuatan asam sulfat
e. Asam Sulfat
- Pembuatan :
1. Proses Kontak
S(s) + O2(g)  SO2(g)
SO2(g) + ½ O2(g)  SO3(g) (katalis V2O5, P=150-250 atm, suhu 500oC )
SO3(g) + H2SO4(l)  H2S2O7(l) ( Asam pirosulfat )
H2S2O7(l) + H2O(l)  2H2SO4(l) ( Asam sulfat 98%)
2. Proses Kamar Timbal
S(s) + O2(g)  SO2(g)
SO2(g) + NO2(g)  SO3(g) + NO(g) (katalis campuaran NO dan NO2 )
2NO(g) + O2(g)  2NO2(g) dan seterusnya NO2 mengoksidasi SO2(g)
SO3(g) + H2O(l)  2H2SO4(l) ( Asam sulfat 80%)
- Penggunaan
1. Industri pupuk (ZA dan Urea), pembuatan detergen, industri logam (electroplatting
), accu zuur (air accu), bahan peledak, industri warna, obat-obatan dll.
2. Zat dehidrator ( penarik air ) : C12H22O11 + H2SO4  12C + 11H2O

5. FOSFORUS
a. Alotropi Fosforus
- P4 putih : labil, beracun, tetraatomik, bersinar dalam gelap
- P4 merah : stabil, tak beracun, polimer, tidak bersinar
b. Pembuatan ( Proses Wohler )
Ca3(PO4)2(s) + 3SiO2(s) + 10C(s)  3CaSiO3(s) + 10CO(g) + P4(g)
c. Penggunaan
- Industri korek api
- Pembuatan Asam Fosfat : P4(g) + 5O2(g)  P4O10(g)
P4O10(g) + 6H2O(l)  4H3PO4(l)
d. Asam Posfat
- Cairan kental tak berwarna, mudah larut dalam air
60
- Bahan dasar pembuatan pupuk Superfosfat ( ES, DS dan TS )
- Bahan dasar pembuatan STTP (Sodium Tri Poli Phosfat, Na5P3O10 ) = bahan penunjang
detergen
- Secara komersil dibuat dari :
Ca3(PO4)2 + 3H2SO4 + 6H2O  2H3PO4 + 3CaSO4.2H2O

6. OKSIGEN
a. Pembuatan
- Destilasi udara
- Penguraian H2O2 : 2H2O2(aq)  2H2O(l) + O2(g)
- Elektrolisis air : 2H2O(l)  H2(g) + O2(g)
- Pemanasan KClO3 2KClO3(s)  2KCl + 3O2(g) digunakan katalis PbO2
:
b. Penggunaan
- Pernafasan
- Mengelas baja
- Oksigen cair dan hidrogen cair digunakan bahan bakar roket

7. HALOGEN ( F, Cl, Br dan I )


a. Pembuatan
Khusus Fluorin oleh Henry Moissan, Perancis, 1886 dibuat dari elektrolisis campuran HF
dan KHF2
1. Cara Laboratorium ( prakstis dan cepat ) : X-  X2
a. 2NaX + MnO2 + H2SO4  2NaHSO4 + MnSO4 + 2H2O + X2
b. 2KMnO4 + 16 HX  MnX2 + KX + 2H2O + X2
2. Cara Industri ( bahan baku semurah mungkin, ekonomis )
a. Klorin , dibuat dengan cara :
1). Elektrolisis larutan garam klorida : 2NaCl(aq) +2H2O(l)  2NaOH(aq) +Cl2(g) +H2(g)
2). Elektrolisis lelehan garam klorida : 2NaCl(l)  2Na(s) + Cl2(g)
3). Proses Deacon : 4HCl(g) + O2(g)  2H2O(l) + 2Cl2(g)
b. Bromin : Cl2(g) + 2Br (aq)  2Cl-(aq) + Br2(l)
-

c. Iodin : 2NaIO3 + 2NaHSO4  2NaHSO4 + Na2SO4 + H2O + I2


c. Penggunaan :
- Flourin, digunakan untuk freon ( zat pendingin ), teflon ( plastik tahan gores dan panas
), NaF ( pengawet kayu ), pasta gigi, HF ( mengukir kaca ). Karena F2 sangat reaktif
disimpan dalam wadah Bi atau Cu dan HF disimpan dalam botol plastik.
- Klorin, digunakan industri plastik PVC, pestisida DDT, pemutih NaClO, kaporit Ca(ClO) 2,
pupuk KCl, pasta NH4Cl pengisi batu baterei, C2H5Cl digunakan untuk membuat TEL
( zat anti ketukan pada bensin ).
- Bromin, digunakan untuk penenang saraf NaBr, fotografi AgBr, C2H4Br2 ditambah pada
bensin agar asap Pb menjadi PbBr2 yang mengendap di silinder ( mengurangi
pencemaran udara ),
- Iodin, larutan I2 digunakan antiseptik, mengetes adanya amilum, garam beriodium
mencegah penyakit gondok.

UJI KOMPETENSI DASAR MANFAAT DAN PENGOLAHAN UNSUR NON LOGAM


( KARBON, SILIKON, BELERANG, FOSFOR, NITROGEN, OKSIGEN DAN HALOGEN )
1. Intan dan grafit adalahdua bentuk alotropi dari karbon
a. Apa yang dimaksud dengan alotropi !
b. Jelaskan perbedaan intan dan grafit !
Jawab:
a. Alotrop adalah bentuk-bentuk yang berbeda dari unsur yang sama, contohnya pada grafit
dan intan.
d. Struktur intan : setiap atom karbon berada di pusat suatu tetrahedron dan terikat secara
kovalen kepada 4 atom karbon lainnya yang berada di sudut tetrahedron tersebut,
membentuk suatu jaring tiga dimensi yang kokoh.
Struktur grafit : setiap atom karbon terikat secara kovalen kepada 3 atom karbon lainnya,
dalam suatu susunan berbentuk heksagonal, membentuk lapisan-lapisan
61
2. Sebutkan penggunaan utama dari :
a. Intan c. Karbon monoksida
b. Grafit d. Karbon diksida
Jawab:
a. sebagai perhiasan
b. sebagai anode batu baterai, pinsil, untuk membentuk komposit
c. reduktor pengolahan logam, komponen bahan bakar seperti kokas.
d. sebagai pendingin, pemadam kebakaran, bahan pembuatan soft drink.
3. Mengapa karbon dioksida dapat digunakan sebagai pemadam api.
Jawab:
karena CO2 lebih berat dari udara, maka akan mengusir udara dari sekitar daerah yang
disemprot hingga api padam
4. Sebutkan sifat-sifat istimewa dari silicon.
Jawab:
Si merupakan metaloid yang mempunyai struktur kristal kovalen raksasa dengan titik leleh
dan titik didih yang sangat tinggi
5. Sebutkan beberapa penggunaan dari silicon.
Jawab:
sebagai bahan pembuatan transistor, LED, sel surya dan chip komputer
6. Sebutkan penggunaan dari silica, natrium silikat, dan silica ge.
Jawab:
Silika : untuk membuat gelas, keramik, porselin dan semen.
Natrium silikat : untuk mengawetkan telur, sebagai perekat dan filler detergent.
Silika gel : sebagai pengering dalam berbagai macam produk.
7. Mengapa pencairan udara memerlukan tekanan besar dan suhu rendah.
Jawab:
Tekanan besar akan meningkatkan suhu udara, sehingga pada proses pendinginan (suhu
rendah), air dan karbon dioksida beku dapat dipisahkan.
8. Berapa kilogram nitrogen yang terdapat dalam 1 m3 udara dari 25°C, 1 atm? Anggaplah kadar
nitrogen di udara 78%. (Ar N = 14).
Jawab:
Volum N2 = 78 % . 1000 L = 780 L
n N2 = (P. Vol) / (R. T)
= (1 . 780) / (0,08205 . 298) = 780 / 42,4509 = 18,374 mol
massa N2 = 18,374 . 28 = 514,472 gr = 0,5 kg
9. Sebutkan penggunaan utama dari:
a. Nitrogen
b. Amonia
c. Asam nitrat
Jawab:
a. sebagai bahan baku pembuatan amonia
b. untuk membuat pupuk
c. sebagai bahan baku pembuatan amonium nitrat
10. Urea, ammonium sulfat, dan ammonium nitrat digunakan sebagai pupuk nitrogen.
a. tentukan kadar nitrogen dalam masing-masing pupuk tersebut.
b. bagaimanakah sifat asam basa masing-masing senyawa itu.
Jawab:
a. pada {CO(NH2)2} kadar N2 = 28 / 60 = 7 / 15
pada {(NH4)2SO4} kadar N2 = 28 / 132 = 7 / 33
pada NH4NO3 kadar N2 = 28 / 80 = 7 / 20
b. urea netral, amonium sulfat bersifat asam karena merupakan garam dari asam kuat
dan basa lemah, amonium nitrat bersifat asam dengan alasan yang sama dengan amonium sulfat.
11. Sebutkan penggunaan utama dari :
62
a. fosforus
b. asam fosforus
Jawab:
a. untuk membuat asam fosfat
b. untuk membuat pupuk super fosfat
11. sebutkan senyawa yang terdapat dalam pupuk superfosfat.
Jawab:
{Ca(H2PO4)2}
12. Mengapa kalsium fosfat tidak dapat digunakan sebagai pupuk? Jelaskan.
Jawab:
Karena Ca3(PO4)2 tidak dapat larut dalam air.
14. a. apa fungsi STTP dalam detergen?
b. sebutkan dampak penggunaan STTP dalam detergen terhadap ekosistem air.
Jawab:
a. STTP untuk mengikat ion-ion kalsium/magmesium dari air sadah sehingga tidak
mengganggu (mengendapkan) deterjen.
b. STTP akan menyuburkan pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang
apabila mati, reaksi pembusukannya akan menghabiskan oksigen terlarut sehingga kehidupan
binatang air tidak dimungkinkan
15. Sebutkan penggunaan utama dari oksigen.
Jawab:
dibutuhkan untuk pernapasan mahluk hidup
16. Berapa gram KClO3 yang diperlukan untuk membuat 1 liter oksigen (25°C, 1 atm)? (Ar O = 16;
Cl = 35,5; K = 39).
Jawab:
2 . n O2 = 3 . n KClO3
↔ 2 . 1 / 22,4 = 3 . massa KClO3 / Mr KClO3
↔ 0,0893 = 3 . massa KClO3 / 122,5
↔ massa KClO3 = 3,6464 gram
17. Sebutkan sumber belerang dalam industry.
Jawab:
deposit belerang dibawah permukaan bumi atau dari desulfurisasi minyak bumi
18. Jelaskan pengolahan belerang menurut cara Fraschg.
Jawab:
Deposit belerang dicairkan dengan mengalirkan air super panas melalui pipa
bagian luar dari suatu susunan tiga pipa konsentris. Belerang cair kemudian
dipaksa keluar dengan mempompakan udara panas. Selanjutnya belerang
dibiarkan membeku
19. Sebutkan 3 macam bahan yang digunakan untuk produksi asam sulfat.
Jawab:
S, O2, dan H2O
10. Jelaskan pembuatan asam sulfat menurut proses kontak.
Jawab:
Belerang dibakar: S(s) + O2(g) → SO2(g)
belerang dioksida, dioksidasi lebih lanjut : 2 SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
gas SO3 dilarutkan dalam asam sulfat pekat : SO3(g) + H2SO4(l) → H2S2O7(l)
ditambahkan air : H2S2O7(l) + H2O(l) → 2 H2SO4(l)
11. Sebutkan penggunaan utama dari :
a. belerang
b. asam sulfat
Jawab:
a. untuk pembuatan asam sulfat
b. digunakan dalam industri pupuk dan detergen
63
12. Sebutkan beberapa penggunaan fluorin dan senyawa fluorin.
Jawab:
Fluorin digunakan untuk membuat freon (digunakan pada lemari es), sedangkan garam flourida
digunakan dalam pasta gigi dan air minum untuk mencegah kerusakan gigi
13. Sebutkan penggunaan utama dari :
a. klorin
b. hydrogen klorida
c. natrium hipoklorit
Jawab:
a. digunakan pada industri pestisida, untuk pembuatan bahan baku TEL, dan pada proses
klorinasi hidrokarbon.
b. digunakan untuk membersihkan permukaan logam dari karat pada elektroplating.
c. sebagai zat aktif dalam pemutih rumah tangga
14. Sebutkan beberapa penggunaan senyawa bromine.
Jawab:
digunakan pada film kamera (AgBr)

15. Sebutkan beberapa penggunaan senyawa iodine.


Jawab:

digunakan sebagai antiseptik (CHI3)

PERTEMUAN 33

6. Unsur Radioaktif
a. Pengertian
Pada sistem periodik unsur ada beberapa unsur yang mempunyai inti tidak stabil
seperti Po, At, Rn, Fr, Ra, U dan lain-lain maka unsur-unsur tersebut cenderung
memancarkan sinar radioaktif seperti sinar alfa, beta dan gamma yang tujuannya
untuk mencapai kestabilan intinya. Unsur-unsur tersebut di atas kita sebut Unsur
Radioaktif.
b. Kestabilan Inti
Unsur radioaktif mempunyai inti tidak stabil yang disebabkan oleh perbandingan proton dan neutron
n n
dalam inti tidak seimbang. Inti yang tidak stabil ada tiga kelompok yaitu : p >1 , p <1 dan inti

berat (  p>83 ) , maka untuk mencapai kestabilan unsur tersebut memancar sinar radioaktif.
Ketiga kelompok unsur radioaktif teresbut dapat di buat “ Pita kestabilan Inti “ di bawah ini.

n
Neutron p =1 Pada pita kestabilan dibagi tiga daerah yaitu daerah di atas
n n
pita kestabilan ( p >1 ), di bawah pita kestabilan ( p <1 )
dan di seberang pita kestabilan ( p>83 ).
n
p >1 Contoh:

 p>83 Apakah nuklida 25


12 Mg,
39
20 Ca dan
235
92 U bersifat radioaktif ?
n 25 n
p <1 Jawab : 12 Mg ( p=12, n=13 maka p >1 jadi radioaktif )

39 n
20 Ca ( p=20, n=19 maka p <1 jadi radioaktif )
235
20 83 proton 92 U ( p>83 maka radioaktif )

Cara mencapai kestabilan inti :


n
1. Unsur di atas pita kestabilan ( p >1)
memancarkan sinar beta ( e =  -) : n p+ e Contoh : C
0 1 1 0 14
- 1 0 1 1 6

7 N+ 1 e
14 0

64
memancarkan neutron ( n ), contoh : K K+ n
1 40 39 1
- 0 19 19 0
n
2. Unsur di bawah pita kestabilan ( p <1)
memancarkan positron ( e =  + ) : 1 1 p  0 n + 1 e Contoh : 6 C  5
0 + 0 + 1 10 10
- 1

B + 1 e
0 +

memancarkan protron ( 1 1 p ), Contoh : 7 N 6 C+ 1 p


13 12 1
-

memancarkan sinar 0 X ( menangkap elektron dari kulit K ) : 18 Ar + 01 e 


0 37
-

17 Cl + 0 X
37 0

Mekanisme terbentuknya Sinar X ( Rontgen )


n
Nuklida dengan perbandingan p < 1, untuk mengubah proton menjadi neutron
menangkap elektron dari kulit K ( paling dekat dengan inti ) sehingga inti stabil.
Elektron yang pindah ke inti diisi oleh elektron dari kulit yang lebih luarnya ( kulit
L ) dan seterusnya berarti elektron berenergi tinggi menjadi elektron berenergi
rendah, sehingga ada kelebihan energi dipancarkan sebagai sinar yang disebut
sinar X ( sinar Rontgen )
3. Unsur di seberang pita kestabilan (  p>83 )
- memancarkan sinar alfa 4
2
 = 4
2 He , Contoh :
238
92 U
234
90 Th + 4
2

UJI KOMPETENSI
1. selesaikan persamaan reaksi inti berikut.
a. 82 Pb  83 Bi + . . . .
211 211

b. 86 Rn  84 Po + . . . .
220 216

Jawab:
a.
211
82 Pb  211
83 Bi  1 e
0

b.
220
86 Rn  216
84 Po  2 He
4

2. Tuliskan persamaan inti yang setara untuk peluruhan berikut.


a. emisi alfa oleh Pu-242
b. emisi beta oleh K-42
Jawab:
a.
242
94 Pu  238
92 U  2 He
4

b.
42
19 K  42
20 Ca  1 e
0

3. Tulislah notasi reaksi tranmutasi berikut.


a. 13 Al + 2 He  15 P + 0 n
27 4 30 1

b. 7 N + H  C + He
14 1 11 4
1 6 2

Jawab:
a. 1327Al (α, N) 1530P
b. 714N (P, α) 611C

4. Tulislah persamaan inti reaksi transmutasi berikut.


a. 8 O (n, β) 9 F
18 19

b. 26 Fe (α, β) Cu
56 63
29

Jawab:
a. 818O + 01n → 919F + -10e
b. 2656Fe + 24He → 2963Cu + -10e

65
PERTEMUAN 34

c. Laju Peluruhan dan Waktu Paruh


- Laju Peluruhan

= - N
dN
dt N = jumlah inti radioaktif t waktu, No = jumlah inti radioaktif t = 0
 = tetapan peluruhan
dN
dt = jumlah inti yang mengalami peluruhan tiap satuan waktu

dN
dt = - N   dN
dt = -  N  ln N = -  t + C  ln No = -  ( 0 ) + C  C = ln
No
 ln N = -  t + No  ln N – ln No = -  t  ln = -  t  ln = t
N No
No N

2,303 log No
N =  t atau N = No . e -  t
e = 2,718

- Waktu Paruh ( T atau t ½ ) = waktu yang diperlukan zat radioaktif menjadi setengahnya dari
semula.

= ½ = e -
N t
Pada saat t = t ½ , maka N = ½ No sehingga No
Maka :

0 , 693
t½=  (  = tetapan peluruhan )

Jika t = t ½ maka N = ( ½ )n . No ( n = t / t½ )

Contoh :

1. Gas Rn mempunyai waktu paruh 3,82 hari. Hitunglah :


a. Tetapan peluruhan
b. % atom Rn yang meluruh selama 30 hari
Jawab :
  = 0,181 hari-1
0 , 693
a. 3,82 = 

log No No
b. 2,303 N = 0,181 x 30  N = 229,086  N = 0,00437 No = 0,437%
% atom Rn yang meluruh selama 30 hari = 100% - 0,437% = 99,563%
2. Nuklida Cu-64 memancarkan sinar beta mempunyai waktu paruh 12,8 hari
a. Tuliskan reaksi peluruhannya
b. Nuklida apa yang dihasilkan pada peluruhan tersebut !
c. Hitung waktu yang dibutuhkan agar keaktifannya tinggal 20% !
Jawab :
64 64
a. 29 Cu  30 Zn + 0 1

b. Zn-64
c. 12,8 =
0 , 693
   = 0,0541 hari-1  2,303 log No
0 , 20 No = 0,0541x t  t = 29,954 jam

d. Reaksi Inti ( Nuclear Reaction )

- Reaksi Penembakan
14 1 14 0 1
Contoh : 7 N+ 0 n 6 C+ 1e ( 0 n = partikel penembak ringan )
249 14 259 1 14
98 Cf + 7 N 105 Unp +4 0 n ( 7 N = partikel penembak berat )

- Reaksi Fisi ( Reaksi Pembelahan )


239 1 94 94 1
Contoh : 94 Pu + 0 n 36 Kr + 58 Ce + 2 0 n

Penggunaan Reaksi Fisi :


1. Reaksi Fisi Tidak Terkendali : Contoh Bom Nuklir
2. Reaksi Fisi Terkendali : Contoh Reaktor Nuklir

- Reaksi Fusi ( Reaksi Penggabungan )

66
1 1 1 1 4
Contoh : 1 H+ 1 H+ 1 H+ 1 H 2 He + 2 01 e ( reaksi ini terjadi di matahari )
( Untuk renungan 1 kh Hidrogen menghasilkan energi yang setara dengan pembakaran 20.000 ton
batubara “ sayang manusia belum memanfaatkannya“ )

e. Deret Keradioaktifan

Contoh :
235
92 U
207
83 Bi + 7 4
2
 + 5 01 

f. Kegunaan Zat Radioaktif


1. Sumber Radiasi
a. Bidang Kedokteran ( terapi kanker Co-60, radiologi dengan sinar X )
b. Bidang Industri ( memeriksa sambungan logam dengan sinar X)
c. Bidang Pertanian ( efesiensi pemakaian pupuk P-32, pemualiaan bibit )
d. Pengawetan Makanan
e. Pemberantasan Hama ( Radiasi terhadap hewan jantan  mandul )
2. Perunut / Penelusur
a. Bidang Kedokteran ( Na-24 pemeriksaan aliran darah, I –131 kelenjar gondok )
b. Bidang Industri ( Kebocoran pipa bawah tanah, aliran lumpur sungai Na-24 )
c. Bidang Kimia ( Mekanisme Reaksi O-18 )
d. Bidang Biologi ( Fotosintesis C-14 )

UJI KOMPETENSI
1. Waktu paruh isotop Na-24 diketahui 15 jam.
a. Suatu sampel Na-24 disimpan selama 45 jam, berapa persen Na-24 yang masih
tersisa?
b. Bila mula-mula terdapat 5 mg Na-24, berapa mg yang masih tersisa setelah 45 jam?
Jawab:
a. Diket: Na-24 100%
t = 45 jam t1/2 = 15 jam
Dit: Na-24 setelah 45 jam

t 12 45
Jawab: n = = =3
t 15
n 3
N t  45  Nt 1 1
=   =    Nt =  100% = 12,5%
N 0  15  100%  2  8
Massa Na-24 setelah 45 jam adalah 12,5%
b. Jika massa Na-24 mula-mula 5 mg maka setelah 45 jam:
N t = 12,5%  5 mg = 0,625 mg
2. Suatu zat radioaktif mula-mula menunjukkan keaktifan 24.000 dps. Setelah 10 tahun,
keaktifannya menjadi 300 dps. Berapa waktu paruh zat radioaktif itu?
Jawab:
Diket: A0 = 24.000 dps
t = 10 tahun
At = 300 dps
Dit: waktu paro = …?

t 12 At  1 
n

Jawab: n = = 
t A0  2 

67
3. Jelaskan masing-masing dengan satu contoh penggunaan radioisotope sebagai perunut
dalam bidang:
a. Kedokteran
b. Ilmu kimia
Jawab:
a. kedokteran
Radioisotop digunakan sebagai perunut untul mendeteksi(diagnosa) berbagai jenis
penyakit antara lain Tc-99 disuntikkan dalam pembuluh darah yang akan diserap
oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu seperti jantung, hati, dan paru-paru.
Sedangkan Tl-201 akan diserap oleh jaringan yang sehat pada organ jantung.
Sehingga Tc-99 dan Tl 201 digunakan secara bersama-sama untuk mendeteksi
kerusakan jantung.
b. ilmu kimia
Dalam ilmu kimia, perunut radioaktif digunakan untuk :
a. mempelajari kesetimbangan dinamis pada suatu reaksi.
Contoh pada kesetimbangan antara PbI2 padat dengan larutan jenuhnya.
PbI2 (s) → Pb2+ (aq) + 2I- (aq)
b. Mempelajari reaksi pengesteran.
Alkohol akan bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.
Mula-mula alkohol dipilih yang mengandung isotop O-18, kemudian
direaksikan dengan asam karboksilat. Selanjutnya hasil reaksi diperiksa dan
ternyata ester yang dihasilkan radioaktif.
4. Jelaskan masing-masing dengan satu contoh penggunaan radioisotope sebagai sumber
radiasi dalam bidang :
a. Kedokteran
b. Pertanian
Jawab:
Radioisotop sebagai sumber radiasi
a. Bidang kedokteran
1. Sterilisasi radiasi
Contoh: untuk mematikan mikroorganisme
2. Terapi tumor atau kanker
Contoh: Radioisotop Co-60 dapat digunakan untuk mendeteksi kanker.
b. Bidang pertanian
1. Pemuliaan tanaman
Contoh: biji padi diradiasi dengan dosis tertentu agar tahan hama, berbulir
banyak, atau usia pendek.
2. Penyimpanan makanan
Contoh: radiasi digunakan untuk menghambat pertumbuhan tumbuhan
yang cepat muncul tunas, untuk pengawetan bahan makanan (mencegah
pertumbuhan jamur atau bakteri).

Selamat belajar

68

Anda mungkin juga menyukai