Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PENDAHULUAN

A. Pengertian

Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area


pelayanankeperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat. Pelayaanan
keperawatankeluarga yang saat ini dikembangkan merupakan bagian dari
pelayanan keperawatan masyarakat (Perkesmas) perawatan kesehatan
masyarakat merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya
meningkatkankesehatan masyarakat. (Keputusan Menteri Kesehatan No. 908
tentang Pelayanan Keperawatan Keluarga)

Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan


melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga, pada tatanankomunitas
yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialamikeluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, berlandaskanpada
etika dan etiket keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab
keperawatan

Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu sama lain. (Harmoko, 2012)

B. Konsep keluarga sehat

1. Pengertian

Keluarga Sehat adalah suatu kondisi atau keadaan sejahtera baik


secara fisik,mental, dan sosial yang kemudian memungkinkan terciptanya
keluarga utuh agar bisahidup normal secara sosial maupun ekonomi.

4
Didalam keluarga nantinya akan terjalinhubungan yang bersifat
multifungsional yang didalamnya akan terdapat banyak
interkasi.Interasksi tersebut adalah hubungan antara suami dan istri,
orangtua dan anak, serta adik dan kakak. (Notoatmodjo,2010)

2. Ciri-ciri keluarga sehat

Ciri-ciri keluarga sehat menurut Achjar, 2011 antara lain yaitu :

a. Sehat badan dan jiwa

b. Tercukupinya makanan bergizi

c. Terciptanya lingkungan bersih

d. Interaksi sosial dengan etika dan hukum

3. Indikator

Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati


adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah
keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut:
a. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
c. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
d. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
e. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
f. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar
g. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
h. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
i. Anggota keluarga tidak ada yang merokok

5
j. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)
k. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
l. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
(Depkes, 2017)

4. Karakteristik keluarga sehat

Menurut Beavers dan Hampson, keluarga yang berfungsi secara


optimal ditandai dengan :
a. Menunjukkan tingkat kemampuan ketrampilan negosiasi yang tinggi
dalam menghadapi masalahnya secara terus menerus
b. Mengungkapkan berbagai perasaan, kepercayaan dan perbedaan
mereka dnegan jelas, terbuka dan spontan
c. Menghargai perasaan anggotanya
d. Mengharapkan anggota untuk memikul tanggung jawab pribadi
terhadap tindakan yang mereka lakukan
e. Menunjukkan prilaku afiliatif (kedekatan dan kehangatan) satu sama
lain (Setiawati,2009)

C. Konsep Keluarga dengan kelompok khusus atau resiko tinggi


1. Pengertian

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai


kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk
diantaranya adalah:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat


perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;

1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir

6
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan,
diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS,
penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti:
penyakit diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik,
gangguan mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit,
diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita

Keluarga berisiko tinggi merupakan keluarga yang memiliki


kebutuhan untuk menyesuaikan diri terkait siklus perkembangan anggota
keluarga, keluarga dengan faktor risiko penurunanstatus kesehatan.
(Kemenkes No.908 tahun 2010 tentang pedoman
penyelenggaraan pelayanan keperawatan keluarga).

Keluarga resiko tinggi adalah keluarga dimana terdapat faktor resiko


yang dapat mengancamkesehatan keluarga karena keadaan fisik, mental,
maupun sosial ekonominya perlumendapatkan bimbingan dan asuhan

7
keperawatan serta pelayanan kesehatan karena tidak tahu, tidak mampu
dan tidak memelihara kesehatan dan perawatan ( Effendi. N, 1998 : 24 ).

Kelompok yang termasuk dalam resiko tinggi yaitu :

a. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur


dengan masalah:
1) Tingkat sosial ekonomi keluarga rendah
2) Keluarga tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri
3) Keluarga yang kurang baik atau dengan penyakit keturunan
b. Keluarga dengan ibu yang berisiko tinggi kebidanan Pada waktu
hamil:
1) Umur ibu (<16 tahun atau >35 tahun)
2) Menderita kekurangan gizi atau anemia
3) Menderita hipertensi
4) Primipara atau multipara
5) Riwayat persalinan dengan komplikasi
c. Keluarga dengan anak menjadi risiko tinggi, karena:
1) Lahir prematur atau BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
2) Berat Badan sukar naik
3) Lahir dengan cacat bawaan
4) ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan
bayi
5) Ibu menderita penyekit menular yang dapat mengancam
bayinya
d. Keluarga yang bermasalah dalam hubungan antar anggota
keluarga:
1) Anak yang tidak dikehendaki dan pernah dicoba untuk
digugurkan
2) Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota keluarga
dan sering timbulketegangan
3) Ada anggota keluarga yang sering sakit

8
4) Salah satu orang tua meninggal, cerai atau lari
meninggalkan keluarga

2. Faktor penyebab resiko tinggi

Faktor penyebab risiko tinggi menurut Nazziruddin (1998 : 78)


antara lain :

a. Kemiskinan
b. Lingkungan kurang sehat
c. Keadaan lingkungan yang merugikan (Udara yang berdebu
mengandung gas, Iklim yang buruk, Tanah yang tandus, Air rumah
tangga yang buruk ,Perumahan yang memiliki syarat kesehatan,
dengan memiliki ventilasi yang cukup,memiliki jamban keluarga,
ubin kedap air, jumlah anggota keluarga tidak terlalu banyak,
Pembuangan sampah dan kotoran yang tidak teratur).

3. Upaya peningkatan kesehatan kelompok resiko tinggi


Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan
dalam perawatan kesehatan masyarakat adalah :

a. Pendidikan kesehatan ( Health Promotion)


Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan
dankesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk
mencapaisuatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat (Yuddi, 2008).
b. Proses kelompok (Group Process)
Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari
kelompok masyarakat sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang
terdapat di dalamnya, yaitu: individu, keluarga, dan kelompok
khusus.Menurut Nies dan McEwan (2001)

c. Kerjasama atau kemitraan (Partnership)

9
Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak
ataulebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling
menguntungkan atau memberikan manfaat (Depkes RI, 2005).
Partisipasi klien dalam halini adalah masyarakat
dikonseptualisasikan sebagai peningkatan inisiatif diri terhadap
segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan (Palestin, 2007).
d. Pemberdayaan ( Empowerment )
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai
proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk
interaksitransformatif kepada masyarakat, antara lain: adanya
dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri
untuk membentuk pengetahuan baru (Palestin, 2007)

10

Anda mungkin juga menyukai