Fungsi Maxim
Fungsi Maxim
Volume 14 No.
No.1,
1,Mei
Mei2018
2018 Halaman
Halaman
327-340
31 -44
Abstract
This article discusses about maxim compliance function of politeness principle in the
fanspage Facebook comments of online news merdeka.com. Data in form of utterances
were collected from fanspage Facebook merdeka.com with politic rubric 23rd-24th
September 2016. The data were analyzed with Spradley model based on qualitative
descriptive method, which consisted of domain analysis, taxonomy analysis, compotional
analysis, and cultural-theme analysis.The result of this research shows that the utterances
that keep the maxims of politeness principle are in form of assertive, directive and
expressive. Assertive has 2 sub functions; they are “declaring and understanding”.
Directive has 4 sub functions, they are “questioning”, “advising”, “confirming” and
“inviting”. Expressive has 6 sub function, they are “giving congratulation”, “praise”,
“regreting”, “hope”, “be grateful” and “glad”. Then, declaring is the nominan sub
fuction.
Keywords: politeness princinple, compliance maxim, speech act
Abstrak
Artikel ini menjelaskan tentang fungsi kepatuhan maksim prinsip kesantunan pada
komentar berita online di fanspage Facebook merdeka.com. Data penelitian berupa
tuturan yang didapatkan dari fanspage Facebook merdeka.com dengan rubrik berita politik
tanggal 23 dan 24 September 2016. Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif,
data dianalisis dengan model Spradley, meliputi empat tahap, yaitu analisis domain,
analisis taksonomi, analisis komposional, dan analisis tema budaya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tuturan yang mematuhi maksim disampaikan dalam bentuk asertif,
direktif dan ekspresif. Fungsi pelanggaran asertif memiliki 2 sub fungsi yaitu
“menyatakan” dan “memaklumi”. Fungsi direktif memiliki 4 sub fungsi yaitu “bertanya”,
“menasehati”, “konfirmasi” dan “mengajak”. Fungsi ekspresif memiliki 6 sub fungsi yaitu
“memberi selamat”, “memuji”, “menyayangkan”, “berharap”, “bersyukur”
dan“senang”. Subfungsi yang paling dominan adalah “menyatakan”.
Kata-kata kunci: prinsip kesantunan, kepatuhan maksim, tindak tutur
DOI: 10.26499/jk.v14i1.575
How to cite: A’ini, Q., Sumarlam, & Djatmika (2018). Fungsi kepatuhan maksim prinsip kesantunan pada komentar
berita di fanspage Facebook merdeka.com. Kandai, 14(1), 31-44 (DOI: 10.26499/jk.v14i1.575)
sosial. Lebih jauh, Suwarna (2002) juga yang disampaikan. Hal ini terbaca
mengungkapkan bahwa bahasa sebagai peluang dan dimanfaatkan,
merupakan alat utama untuk salah satunya oleh media berita daring
berkomunikasi dalam kehidupan ‘online’ seperti merdeka.com. Dalam
manusia, baik secara individu maupun laman Facebooknya tertulis, bahwa
kolektif. Di dalam kegiatan berbahasa merdeka.com merupakan hasil
selalu melibatkan penutur dan mitra kolaborasi antara media dan teknologi
tutur. Keberadaan penutur dan mitra yang di dalamnya diisi orang-orang
tutur tersebut bertujuan untuk mengatur yang berkompeten. Merdeka.com
tindakan berbahasa dengan kaidah memiliki fanspage Facebook dengan
tertentu. Dengan demikian, antara pengikut sebanyak 3. 778. 530 orang
penutur dan mitra tutur keduanya (https://www.facebook.com/MDKcom/a
memiliki tanggung jawab atas segala bout?). Dengan adanya laman Facebook
tindakan serta penyimpangan yang ada tersebut, informasi mudah diterima oleh
di dalam kaidah kebahasaan. Secara pembaca, khususnya pengikut. Setiap
pragmatis, berbahasa merupakan salah pengikut akan dengan mudah
satu tindakan yang lazim disebut tindak mengakses dan mengetahui update
tutur (Ekawati, 2017). berita terbaru di beranda Facebook yang
Saat ini komunikasi tidak hanya dimilikinya. Beberapa rubrik berita
terjadi secara lisan saja. Seiring dengan yang ditampilkan oleh merdeka.com di
perkembangan zaman yang juga diiringi antaranya politik, ekonomi, hukum,
dengan perkembangan teknologi, proses kriminal, olahraga, otomotif, gaya
komunikasi juga menjadi lebih hidup, dan hiburan nasional hingga
berkembang melalui tulisan. Penutur mancanegara.
tidak harus bertatapan muka secara Para pengikut tidak hanya dapat
langsung untuk melangsungkan sebuah membaca berita terbaru, tetapi juga bisa
percakapan atau untuk berkomunikasi. mengomentari isi berita di kolom
Komunikasi dapat dilakukan pula komentar yang terdapat di Facebook
dengan tanpa bertatap muka yaitu sehingga terbentuklah sebuah tuturan
dengan memanfaatkan teknologi. innteraktif. Dari situasi tersebut, sebuah
Banyaknya media sosial saat ini bisa percakapan atau tuturan bisa terjadi
menjadi jembatan untuk berkomunikasi tanpa harus bertatap muka antara
sekalipun tidak bertatap muka. Salah komentator dan penulis berita atau
satu media sosial yang berperan dalam komentator dan komentator.
komunikasi tersebut adalah Facebook. Dari berbagai komentar yang
Facebook yang awalnya bernama ditulis oleh para pengikut tersebut dapat
The facebook diperkenalkan pada tahun diketahui beberapa komentar yang
2004. Penggunanya semakin tahun sejalan dengan isi berita maupun yang
semakin meningkat. Sejak kelahirannya menyimpang dari topik berita. Di dalam
pada tahun 2004, Facebook telah komunikasi penutur berusaha agar
berhasil membuat penggunanya jenak di tuturannya relevan dengan konteks,
depan monitor ataupun layar ponsel jelas dan mudah dipahami, padat,
(Budiawan, 2012). Artinya, banyak ringkas, dan selalu pada persoalan
kalangan yang memanfaatkan Facebook (Wijana & Rohmadi, 2011). Dalam hal
sebagai sarana komunikasi termudah ini, prinsip kerja sama dalam sebuah
untuk berbagai kepentingan. Salah satu komunikasi sangat berperan. Selain
pertimbangannya adalah karena prinsip kerjasama, hal penting lainnya
kemudahan dan kecepatan informasi yang harus diperhatikan dalam sebuah
32
Qurratul A’ini, Sumarlam, Djatmika: Fungsi Kepatuhan Maksim...
33
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 31-44
34
Qurratul A’ini, Sumarlam, Djatmika: Fungsi Kepatuhan Maksim...
35
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 31-44
ilokusi ini akan mengakibatkan adanya 2010) yang dibagi dalam empat tahapan
kesesuaian antara isi proposisi dengan besar, yaitu analisis domain, analisis
realitas, misalnya mengundurkan diri, taksonomi, analisis komponensial, dan
membaptis, memecat, memberi nama, analisis tema budaya.
menjatuhkan hukuman, mengucilkan/
membuang, mengangkat (pegawai), dan PEMBAHASAN
sebagainya (Leech, 2011).
Fungsi kepatuhan yang ditemukan
METODE PENELITIAN pada penelitian ini menerapkan tiga
jenis tindak tutur, yaitu asertif, direktif,
Jenis penelitian ini adalah model dan ekspresif. Subfungsi tuturannya
penelitian deskriptif-kualitatif. Lokasi variatif. Beberapa fungsi kepatuhannya,
penelitian adalah fanspage Facebook yaitu menyatakan dan memaklumi,
merdeka.com pada rubrik berita politik, dinyatakan dalam bentuk tindak tutur
yaitu berita pada tanggal 23 September asertif. Fungsi kepatuhan lainnya, yaitu
2016 dengan judul berita “Usung Agus, bertanya, menasihati, menyarankan,
SBY pernah bilang TNI jangan bercita- konfirmasi, dan mengajak, dituturkan
cita jadi gubernur” dan 24 September dalam bentuk tindak tutur direktif,
2016 “Wefie seru cagub-cawagub DKI sedangkan fungsi kepatuhan lainnya
jelang pemeriksaan kesehatan”. yang ditemukan dalam penelitian ini,
yaitu memberi selamat, memuji,
a) Sumber data penelitian ini adalah menyayangkan, berharap, bersyukur,
fanspage Facebook merdeka.com dan senang, disampaikan dalam tindak
dengan topik berita politik terpilih tutur ekspresif.
yaitu berita tanggal 23 dan 24
September 2016. Asertif
b) Data dalam penelitian ini adalah
tuturan pengikut yang di dalamnya Pada tuturan asertif ini, terdapat
mengandung kepatuhan maksim dua fungsi yang ditemukan, yaitu
kesantunan. menyatakan dan memaklumi.
36
Qurratul A’ini, Sumarlam, Djatmika: Fungsi Kepatuhan Maksim...
37
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 31-44
38
Qurratul A’ini, Sumarlam, Djatmika: Fungsi Kepatuhan Maksim...
39
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 31-44
40
Qurratul A’ini, Sumarlam, Djatmika: Fungsi Kepatuhan Maksim...
41
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 31-44
42
Qurratul A’ini, Sumarlam, Djatmika: Fungsi Kepatuhan Maksim...
43
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 31-44
44