Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tension type headache (TTH) merupakan jenis sakit kepala yang


dipicu oleh kondisi stres dan paling sering terjadi serta dapat menyerang
segala usia di seluruh penjuru dunia. Diantara banyaknya jenis sakit kepala,
Menurut International Headache Society (IHS) seseorang di karakteristikan
mengalami TTH apabila terdapat gangguan pada otot perikranial (yaitu: otot-
otot masseter, temporal, frontal, sternocleidomastoid, trapezius, suboccipital,
processus coronoid dan mastoid) dipalpasi (Blanda, 2017).

Prevalensi terjadinya TTH dapat bervariasi tergantung karena usia,


gender, wilayah geografis, pekerjaan dan tingkat pendidikan seseorang.
Sekitar 40% penderita TTH memiliki riwayat keluarga dengan TTH, 25%
penderita TTH juga menderita migren. Prevalensi seumur hidup pada
perempuan mencapai 88%, sedangkan pada laki-laki hanya 69% (Anurogo,
2014).

Menurut data penelitian Waldie et al (2015) di New zealand pasien


dengan TTH dua kali lipat lebih tinggi pada wanita dibanding laki-laki,
sedangkan dari tingkat pendidikan, seseorang dengan pendidikan tinggi
(terpelajar) lebih sering mengalami TTH dibandingkan yang tingkat
pendidikannya rendah, sedangkan dilihat dari pekerjaan, seseorang yang
bekerja dan tidak bekerja hasilnya samar-samar. Dari segi usia, pasien yang
mengalami TTH dapat dimulai pada usia 20 tahun dan memuncak pada usia
30-39 tahun. Sekitar 34,5 % anak pada usia 7-13 tahun dapat mengalami TTH
dan sekitar 9% dari anak-anak tersebut dapat mengalami TTH ketika dewasa
(Waldie wt al.,2015).

Melihat tingginya angka kejadian TTH dan merupakan kasus yang


selalu ada pada klinik maka dari itu makalah ini dibuat sebagai laporan kasus
2

hasil field study di Rumah Sakit Daerah Kepanjen untuk memenuhi tugas
akhir blok elektif neurosensory.

Anda mungkin juga menyukai