Abstrak
Anak usia dini merupakan anak yang berada pada umur 0-6 yang sedang dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan dan memiliki potensi yang harus dikembangan. Untuk
mengembangan potensi yang dimiliki maka diperlukan suatu kegiatan yang dapat mengembangkan
dan mengoptimalkan setiap tahapan perkembangan anak. Bermain merupakan aktifitas yang
menyengkan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir
dan dilakukan secara suka rela dengan tahapan perkembangan dimuali dari tahapan manipulative,
simbolis, eksplorasi, eksperiment dan tahapan dapat dikenal. Melalui bermain aspek perkembangan
motorik,social,emosional, bahasa anak akan berkembang jika dalam kegiatan main anak usia dini di
dukung oleh tiga jenis main yaitu: main sensorimotor ,main peran,main konstruktif.
Kata kunci : bermain, anak usia dini
1
Martinis .Y dan Sanan J. Panduan
pendidikan anak usia dini. (Jakarta: Gaung Persada
2010), h.1
106
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017
107
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017
datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi, dini merupakan pendidikan yang menentukan
yang sangat menentukan untuk pengembangan terbentuknya kepribadian anak. 10 Oleh karena
kualitas manusia. Hal ini didasarkan pada itu penanaman karakter positif dapat dilakukan
penelitian yang dilakukan Bloom dan kawan- sedini mungkin. Pendidikan anak usia dini
kawan yang mengemukakan bahwa dilaksanakan secara bertahap dan berulang-
perkembangan intelektual anak terjadi sangat ulang dengan mengacu pada prinsip-prinsip
pesat pada tahun-tahun awal kehidupan anak. pendidikan anak usia dini yaitu: (1)
Sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang pendidikan berorientasi pada kebutuhan anak
dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 (2) dunia anak adalah dunia bermain (3)
tahun, peningkatan yang 30% berikut terjadi kegiatan pembelajaran dirancang secara cermat
pada usia 8 tahun.8 Kehidupan pada masa anak untuk membangun sistematika kerja (4)
yang merupakan suatu periode yang disebut kegiatan pembelajaran berorietasi pada
periode kritis atau periode sensitif dimana pengembangan kecakapan hidup anak (5)
kualitas perangsangan harus diatur sebaik- Pendidikan dilakukan secara bertahap dan
baiknya. berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip-
Anak Usia dini adalah sosok individu prinsip perkembangan anak.11 Dengan
yang sedang menjalani suatu proses demikian, setiap kegiatan pembelajaran harus
perkembangan dengan pesat dan fundamental selalu mengacu pada tujuan pemenuhan
bagi kehidupan selanjutnya dan berada pada kebutuhan perkembangan anak secara individu,
rentang usia 0-8 tahun.9 Usia dini merupakan maka selayaknya konsep pendidikan untuk
fase kehidupan yang unik, dan berada pada anak dirancang dalam bentuk bermain, sebab
masa proses perubahan berupa pertumbuhan, anak akan belajar melalui kegiatan bermain
perkembangan, pematangan, dan yang menyenangkan.
penyempurnaan, baik pada aspek jasmani Pendapat yang dikemukakan oleh
maupun rohaninya. Ada yang memandang anak beberapa ahli diatas mengenai definisi anak
usia dini sebagai makhluk yng sudah dibentuk usia dini, adalah sekelompok anak yang berada
oleh genitas orang tua, ada yang memandang pada rentang usia 0-8 tahun dan sedang
bahwa mereka dibentuk oleh lingkungannnya, mengalami perkembangan pada berbagai aspek
miniatur orang dewasa, bahkan ada yang perkembangannya, serta memerlukan upaya
memandangnya sebagai individu yang berbeda pembinaan untuk mengoptimalkan
total dengan orang dewasa. Anak memiliki perkembangannya
suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan C. Konsep Bermain
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya Dunia anak adalah dunia bermain anak
masa remaja. Hal ini yang membedakan anak biasanya cenderung lebih banyak
dengan orang dewasa, anak bukan miniatur menghabiskan waktunya melalui bermain hal
orang dewasa sebab anak menunjukkan ciri-ciri ini dapat kita amati dalam kehidupan sehari-
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan hari bahwa waktu yang digunakan untuk
usianya. bermain oleh anak lebih banyak dibandingakan
Masa usia dini merupakan masa yang dengan belajarnya maka dari itu dengan
pesat bagi optimalisasi perkembangan anak, memahami hal diatas maka kita perlu
maka diperlukan program pendidikan bagi menstimulus atau memberikan pembelajaran
anak usia dini. Program pendidikan anak usia bagi anak melalui bermain kerana belajar pada
10
Soegeng Santoso.,op.cit., h.9
8 11
Ibid., h.3 Mukhtar Latif dkk, Orientasi Baru
9
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Teori dan Aplikasi,
Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Indeks, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013),
2009), h.6 h.81
108
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017
anak usia dini adalah bermain dan bermain 1. Teori psikoanalisis Sigmun Freud dan
pada anak usia dini adalah belajar. erik erikson dalam teori psikoanalisis
Bermain bagi anak tidak hanya melihat bermain anak sebagai alat
memberikan kepuasan terhadap anak akan yang penting bagi pelepasan
tetapi bermain dapat pula membangun karakter emosinya serta untuk
dan membentuk sikap dan kepribadian anak mengembangkan rasa harga diri anak
Docket dan Fleer berpendapat bahwa bermain ketika anak dapat mengeusai
merupakan kebutuhan bagi anak, karena tubuhnya, benda-benda serta jumlah
melalui bermain anak akan memperoleh keterampilan social.
pengetahuan yang dapat mengembangkan 2. Teori perkembangan kognitif yang
kemampuan dirinya.12 Sejalan dengan teori menguji kegiatan bermain dalam
tersebut Susanto mengemukakan bahwa kaitannya dengan perkembangan
bermain dapat membentuk sikap mental dan intelektual, yang berpandangan
nilai-nilai kepribadian anak diantaranya : bahwa setiap manusia mempunyai
1. Dengan bermain itu anak belajar pola struktur kognitif baik itu secara
menyadari keteraturan, peraturandan fisik maupun mental yang mendasari
berlatih menjalankan komitmentyang prilaku dan aktivitas intelegensi
dibangun dalam permainan tersebut seseorang dan berhubungan erat
2. Anak belajar menyelesaikan masalah dengan tahapan pertumbuhan anak
dalam kesulitan terendah sampai yang dengan kata lain itelektual dan afektif
tertinggi. selalu berjalan berdampingan. Teori
3. Anak berlatih sabar menunggu giliran ini percaya bahwa emosi dan afeksi
setelah temannya menyelesaikan manusia selalu muncul dari suatu
permainnanya. proses yang sama di dalam tahapan
4. Anak berlatih bersaing dan membentuk tumbuh kembang kognitif sehingga
motivasi dan harapan hari esok aka piaget membagi tahapan tumbuh
nada peluang memenangkan kembang kognitif ke dalam empat
permainan. jenis proses yaitu asimilasi,
5. Anak-anak sejak dini belajar akomodasi, konservasi,reversibility.
menghadapi resiko kekalahan yang 3. Teori dari vigotsky yang menekankan
dihadapi dari permainan.13 pada pemusatan hubungan social
Bermain merupakan kebutuhan anak sebagai hal yang penting yang
yang sangat penting, dengan bermain anak mempengaruhi kognitif, karena anak
akan membangun pengetahuannya tentang apa akan menemukan pengetahuan dalam
yang ada di sekitarnya, dan membangun dunia socialnya kemudian menjadi
kreatifitasnya baik dengan menggunakan suatu bagian dari perkembangan
14
benda atau alat permainan maupun tidak. Ada kognitifnya.
tiga teori bermain modern yang memberikan Lebih lanjut diuraikan oleh Piaget
tekanan pada konsekuensi bermain pada anak dalam Hurlock bahwa bermain terdiri atas
dan sebagai acuan dan menunjang main anak tanggapan yang diulang sekedar sekedar untuk
dalam tahapan perkembangan anak kesenagan fungsional15. Sedangan menurut
12
Nehru, “Mengembangkan Kecerdasan
14
Sosial Anak Usia Dini Melalui Permainan Latif mukhtar dkk. Orentasi baru
Tradisional” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan anak usia dini teori dan aplikasi.
Vol. 5, (Jakarta, 2011), h. 134 (Jakarta:prenadamedia group),h.79
13 15
Susanto ahmad. Perkembangan anak Hurlock. E. B.. Psikologi
usia dini.(Jakarta:prenamedia group 2011),h 4-5 Perkembangan. (Alih Bahasa: Istidayanti dan
109
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017
Bettelheim dalam hurlock kegiatan bermain pengalaman dan objek-objek yang ada di
merupakan kegiatan yang tidak mempunyai sekitarnya, pembelajaran di TK tidak hanya
peraturan lain kecuali yang ditetapkan menekankan pada pembelajaran yang
permainan sendiri yang tidak ada hasil akhir berorentasi pada bermain melaikan pada
yang dimaksudkan dalam realitas luar16. perkembangan anak itu sendiri.18
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas Bermain mempunyai makna penting
dasar suatu kesenangan dan tanpa bagi pertumbuhan anak. ada enam belas nilai
mempertimbangkan hasil akhir kegiatan bermain bagi anak:1) Bermain membantu
tersebut dilakukan secara suka rela, tanpa pertumbuhan anak, 2) Bermain merupakan
paksaan atau tekanan dari pihak luar,sebagian kegiatan yang dilakukan secara sukarela, 3)
orang menyatakan bahwa bermain sama Bermain memberi kebebasan anak untuk
fungsinya dengan berkerja. Meskipun bertindak, 4) Bermain memberikan dunia
demikian, anak memiliki persepsi sendiri khayal yang dapat dikuasai, 5) Bermain
mengenai bermain dimana bermain menurut mempunyai unsur berpetualang didalamnya, 6)
Hurlock dapat di bagi kedalam dua kategori Bermain meletakkan dasar pengembangan
yaitu: bahasa, 7) Bermain mempunyai pengaruh yang
1. Bermain Aktif unik dalam pembentukan hubungan antar
Dalam permaina aktif kesenagan yang timbul pribadi, 8) Bermain memberi kesempatan
dari apa yang dilakukan individu, apakah untuk menguasai diri secara fisik, 9) Bermain
dalam bentuk kesenangan berlari atau membuat memperluas minat dan pemusatan perhatian,
sesuatu dengan lilin atau cat. Anak-anak 10) Bermain merupakan cara anak untuk
kurang melakukan kegiatan bermain secara menyelidiki sesuatu, 11) Bermain merupakan
aktif ketika mendekati masa remaja dan cara anak mempelajari peran orang dewasa, 12)
mempunyai tanggung jawab dirumah dan di Bermain merupakan cara dinamis untuk
sekolah serta kurang bertenaga karena belajar, 13) Bermain menjernihkan
pertumbuhan pesat dan perubahan tubuh. pertimbangan anak, 14) Bermain dapat
2. Hiburan distruktur secara akademis, 15) Bermain
Dalam bermain pasif atau hiburan kesenangan merupakan kekuatan hidup, 16) Bermain
diperoleh dari kegiatan orang lain. Permainan merupakan sesuatu yang esensial bagi
sedikit menghabiskan energy anak yang kelestarian hidup manusia19.
menikmati temannya ketika bermain Bermain juga memberikan peran
memandang orang atau hewan di televisi, yang sangat penting bagi anak Dworetsky
menonton adegan lucu atau membaca buku dalam Moeslichaton mengemukakan bahwa
adalah bermain tanpa mengeluarkan banyak bermain merupakan kegiatan yang memberikan
tenaga tetapi kesenangan hampir dengan anak kesenangan dan di laksanakan untuk kegiatan
yang menghabiskan sejumalah besar tenaganya itu sendiri, yang lebih ditekankan pada caranya
di tempat olah raga atau tempat bermain17 daripada hasil yang diperoleh dari kegiatan itu.
20
Bermain sebagai bentuk kegiatan Bermain juga memberi peranan bagi semua
belajar di TK adalah bermain yang kreatif dan aspek perkembangan anak. Dworetzky dalam
menyenangkan. Melalui bermain yang kreatif
anak dapat mengembangkan semua 18
Masitoh. Strategi Pembelajaran TK.(
kemampuannya dan mengeksplorasi Jakarta : Universitas Terbuka 2004), h.9.5
19
Moeslichatoen. Metode pengajaran di
taman kanak-kanak. (Jakarta : RinekaCipta 2004),h.
Soedjarwo Edisi kelima. Jakarta. Erlangga 1978), 55-56
20
h.320 Moeslichatoen. Metode pengajaran di
16
Ibid. taman kanak-kanak.(Jakarta : RinekaCipta
17
Ibid. 2004),h.395
110
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017
111
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017
112
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017
pada fase natal hingga dewasa dan memiliki Setelah masuk sekolah jenis permainan
ciri dan krakteristik tertentu dalam setiap mereka sangat beragam. Semula
tahapan perkembangnya.Tahapan bermain pada mereka meneruskan bermain dengan
anak tentunya berbeda dan disetiap tahapanya barang mainan terutama bila sendirian
hal ini sangat penting untuk diketahui agar kita selain itu mereka merasa tertarik
dapat memfasilitasi tahapan-tahapan dengan permainan, olahraga,hobi dan
perkembangan tersebut sehingga bentuk permainan lainnya.
perkembangan bermain anak dapat 4. Tahap Melamun
berkembang sesuai dengan tahapannya. Semakin mendekati masa puber
Secara umum tahapan perkembangan mereka mulai kehilangan minat dalam
bermain anak menurut Hurlock dapat di amati permainan yang sebelumnya disenangi
perkembanganya sejak lahir , adapun tahapan dan banyak menghabiskan waktunya
perkembangan bermain adalah sebagi berikut : dengan melamun. Melamun yang
1. Tahap Eksplorasi merupakan ciri khas anak remaja
Hingga bayi berusia 3 bulan permainan adalah saat berkorban saat mereka
mereka terdiri atas melihat orang dan mengangap dirinya tidak diperlukan
benda serta untuk melakukan usaha dengan baik dan tidak di dimengarti
acak untuk menggapai benda yang oleh siapapun27
diacungkan di hadapannya.
Selanjutnya, mereka dapat Sejalan dengan Tahapan
mengendalikan tangan sehingga cukup perkembangan bermain diatas Montolalu dkk
memungkinkan bagi mereka untuk mengemumakan bahwa tahapan perkembangan
mengambil. Memegang, dan bermain pada anak usia dini dapat dilihat
mempelajari benda kecil. Setelah melalui tingkatan dan tahap sebagai berikut :
mereka dapat merangkak atau berjalan 1. Tahapan manipulatif
mulai memperhatikan apa saja yang Pada umumnya tahapan ini dapat
berada dalam jarak jangkauaanya dilihat pada anak usia 2-3 tahun
2. Tahap Permainan
dengan alat-alat atau benda yang
Bermain barang mainan dimulai pada dipegang anak akan melakukan
tahun pertama dan mencapai puncak penyelidikan dengan cara
pada umur 5-6 tahun. Pada mulanya membolak-balik, maraba-raba
anak hanya mengeksprolasi bahkan menjatuhkan lalu
mainannya. Antara 2 atau 3 tahun
melempar dan memungutnya
mereka membayangkan bahwa kembali, meraba-raba dan
mempunyai sifat hidup dapat bergerak, sebagainya.
berbicara dan merasakan. Dengan 2. Tahapan simbolis
berkembangnya kecerdasan anak Peralihan dari tahap manipulatife
mereka tidak lagi mengangap benda hamper tidak dapat dilihat hal ini
mati sebagai sesuatu yang hidupdan disebakan karena anak yang sudah
hal ini mengurangi minatnya pada sampai pada tahap simbolis kadang
barang mainan. Factor lain yang kembali melakukan kegiatan yang
mendorong penyusutan minat dengan
barang mainan adalah bahwa barang
27
mainan adalah sifatnya menyendiri Hurlock. E. B.. Psikologi
Perkembangan. (Alih Bahasa: Istidayanti dan
sedengakan anak menginginkan teman.
Soedjarwo Edisi kelima. Jakarta. Erlangga 1978),
3. Tahap Bermain h.324
113
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017
sama pada tahap manipulative dikemukakan oleh Piaget dalam Meyke yaitu
namun pada tahap ini hasil ciptaan sebagai berikut;29 (1) Sensory Motor Play (±¾
sudah terlihat bentuk-bentuk bulan-½ tahun) tahap ini merupakan tahap
walaupun masih kabur, anak pada perkembangan sensori motor sehingga gerakan
tahapan ini kadang berbicara atau kegiatan anak belum dapat dikatakan
sendiri tentang apa yang dibuatnya bermain. Kegiatan anak semata-mata
sesuai dengan fantasinya atau hal- merupakan kelanjutan kenikmatan yang
hal yang pernah dilihat di diperolehnya; (2) Symbolic atau Make Believe
lingkungannya. Play (±2-7 tahun) yaitu tahap pra operasional
3. Tahapan eksplorasi yang ditandai dengan bermain khayal dan
.pada tahap ini anak sering bermain pura-pura, (3) Social Play Game With
bermain sendiri dan lebih senang Rules (± 8-11 tahun) yaitu kegiatan anak lebih
tidak berteman dalam bermain. banyak dikendalikan oleh aturan, (4) Games
Anak yang berada pada tahap with Rules dan Sport (11 tahun keatas), yaitu
eksplorasi mulai memperoleh tahap dimana anak menyukai dan menikmati
penemuan-penemuan besar tentang kegiatan olahraga. Meskipun aturannya
sifat benda dan memupuk dilakukan secara berulang-ulang anak menjadi
keterampilan manipulatifnya dari terpacu untuk mencapai prestasi sebaik-
kesibukan yang dilakukannya baiknya.
4. Tahapan eksperimenn Tahapan perkembangan yang
Pada tahap ini anak pada umumnya dikemukakan Piaget berawal dari ketertarikan
berusia 4-5 tahun mulai melakukan anak terhadap suatu kegiatan yangmemberikan
percobaan-percobaan dan pengalaman dan kenikmatan, kemudian masuk
perhatian mulai tertuju pada pada tahap bermain fantasi dimana anak sering
kegiatan bentuk tertentu dan berimajinasi, setelah itu kegiatan anak mulai
ukuran, menyamakan bentuk dan dikendalikan oleh aturan-aturan dan mulai
ukuran serta memilih bentuk- berinteraksi dengan orang, terakhir kegiatan
bentuk tertentu yang akan bermain anak lebih mengarah pada kegiatan-
digunakan kegiatan olahraga yang memiliki aturan lebih
5. Tahap dapat dikenal ketat namun tetap digemari oleh anak-anak.
Pada tahap ini anak berada pada Pada teori yang lain Parten dan Rogers
usia 5-6 tahun yang pada dalam Sujiono mengemukakan bahwa ada
umumnya telah mencapai tahapan enam tahapan perkembangan bermain pada
bermain yaitu membangun bentuk- anak yaitu :
bentuk yang realistis, bentuk- 1. Unoccupied atau tidak menetap
bentuk yang sudah dikenal atau Anak hanya melihat anak lain
dilihat anak dalam kehidupanya bermain tetapi tidak ikut bermain.
sehari-hari. Bentuk yang dibuat Anak pada tahap ini hanya
oleh anak sudah dapat dimengerti mengamati sekeliling dan berjalan
oleh orang lain yang melihatnya tetapi tidak terjadi interaksi
karena sudah mendekati bentuk- dengan anak yang bermain
bentuk yang sesungguhnya.28 2. Onlooker atau peneonton/pengamat
Tahapan perkembangan lainnya
28 29
Montolalu. Bermain dan Permainan Mayke Tedjasaputra, Bermain, Mainan
Anak. (Jakarta : Universitas Terbuka 2007), h.201- dan Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini
202 (Jakarta:Grasindo,2011), hh.24-27
114
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017
Pada tahap ini anak belum mau kemudian anak mulai bermain sendiri, dan
terlibat untuk bermain tetapi anak memiliki minat bermain, setelah itu anak
sudah mulai bertanya lebih mengamati dan menirukan anak lain bermain
mendekat pada anak yang sedang namun belum berinteraksi, tahap selanjutnya
bermaon dan anak sudah mulai anak mulai berinteraksi sosial dalam permaian
muncul ketertarikan untuk namun belum ada pengaturan dan tahap
bermain, setelah mengamati anak terakhir permianan msudah melibatkan
biasanya dapat mengubah cara interkasi sosial dan pengaturan di dalam
bermain. permainan
3. Solitary independent/ bermain Dari uraian diatas dapat kita jelaskan
sendiri bahwa tahapan-tahapan perkembangan bermain
Pada tahap ini anak mulai bermain pada anak tentunya dapat di klasifikasikan
akan tetapi bermain dengan berdasarkan usia dan jenis main Dengan
dirinya sendiri terkadang anak demikian tahapan perkembangan bermain anak
berbicara temanya yang sedang perlu di ketahui hal ini akan memberikan
bermain tetapi tidak terlibat manfaat dan pengetahuan untuk membantu kita
dengan permainan anak. merespon kebutuhan yang diperlukan oleh
4. Paralel activity atau kegiatan anak usia dini khussnya dalam mempersiapkan
parallel kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
Anak sudah bermain denngan dan tentunya akan menghasilakan pembelajar
anak lain akan tetapi belum terjadi yang efektif. Dari tahapan main diatas dapat
interaksi dengan anak yang lain pula kita pahami bahwa dalam tahapan
dan cenderung menggunakan alat bermaian anak diawalai dari keteratarikan anak
yang ada di dekat anak yang lain terhadap kegiatan bermaian, kemudian
5. Associative play atau bermain melakukan pengamatan terhadap kegiatan
dengan teman bermaian, minat terhadapap kegiatan bermain
Pada tahap terjadi interaksi yang melalui peniruan namun masih melakukannya
lebih kompleks, dalam bermain secara individual kemudian masuk pada tahap
anak suadh saling mengingatkan dimana anak mulai berinteraksi secara social
satu dengan yang lain, terjadi dalam kegiatan bermain yang memiliki aturan
tukar menukar mainanatau dan bermaian yang melibatkan interaksi social
mengikuti anak yang lain . dan organisasi yang lebih kompleks.
6. Cooperative or orgenaized E. Jenis Kegiatan Main Anak
supplementary play atau kerja Kegiatan bermain yang dilakukan oleh
sama dalam bermain atau dengan anak memiliki jenis kegiatan bermain yang
aturan. dilakukan oleh anak dan kegiatan permainan
Anak bermain bersama secara yang dilakukan oleh anak. Jenis bermain yang
terorganisasi dan masing-masing dikemukakan oleh Mutiah adalah sebagai
menjalankan peran yang saling berikut;31 1) bermain sosial, kegiatan bermain
mempengaruhi satu sama lain30 dengan teman-teman yang akan menunjukkan
Tahapan bermain yang dikemukakan derajat partisipasi yang berbeda, 2) bermain
oleh Parten dan Rogers menyebutkan bahwa dengan benda, anak melakukan kegiatan
pertama-tama anak menjadi pengamat terhadap bermain dengan mengeksplorasi objek,3)
hal yang menarik dalam kegiatan bermain, bermain sosiodramatis yang memiliki beberapa
elemen seperti bermain dengan melakukan
30
Sujiono N.Y.. Konsep dasar pendidikan
31
anak usia dini.( Jakarta : PT indeks 2013),h.148 Diana Mutiah, op.cit.,hh.142-144
115
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017
116
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 2 : Agustus 2017
Mutiah Diana.2015. Psikologi bermain anak Sari Mita. 2014. Peningkatan disiplin Melalui
usia dini.Jakarta :Prenada media Bermain dengan Aturan.Jakarta: Tesis PPS
Group UNJ
117