Anda di halaman 1dari 3

Pidana 1

1. apa pengertian hukum pidana ? (hal 13)


2. hukum pidana berpokok pada hal-hal apa saja ( hal 13)
3. Apa arti perbuatan memenuhi syarat-syarat tertentu ( hal 13)
4. Apa arti ius puniendi ( hal 15 )
5. Apa arti ius poenale ( hal 14 )
6. Sebutkan dan jelaskan jenis jenis hukum pidana ( hal 15 – 18 )
7. Apa syarat suatu perundang- undangan dapat dikatakan dikodifikasi ?
8. Sebutkan contoh hukum pidana umum dan hukum pidana khusus ?
9. Jelaskan arti fungsi khusus hukum pidana (hal 19)
10. Jelaskann arti fungsi umum hukum pidana (hal 18)
11. Apa hubungan hukum pidana dengan kriminologi ? (hal 21)
12. Apakah arti dari “hukum pidana sebagai pedang bermata dua “ dan “bagaikan pisau yang
mengiris dagingnya sendiri “ (hal 20)
13. Apa arti hukum pidana accessoir terhadap cabang hukum lainnya ( hal 21)
14. Apa arti dari ordonansi ?
15. Sebutkan apa kepanjangan dari ( W.V.S)
16. Sebutkan sumber hukum pidana Indonesia ( hal 23)
Note :sumber hk pidana utama dan sumber hk pidana lainnya, jelaskan
17. Apa arti dari memori van toelichting hal 31)
18. Sebutkan dan jelaskan bagian umum dan bagian khusus dalam KUHP ( hal 32 )
19. Apa arti dari azaz nullum delictum ( hal 36)
Note : azaz nullum delictum sama dengan azaz legalitas yang terdapat di pasal 1 KUHP
Awal dari azaz nullum delictum berasal dari kalimat (noella poena sine previa lege
poenali)
20. Apakah dalam hukum pidana diperbolehkan menggunakan analogi ?
21. Apakah hukum pidana boleh berlaku surut (non retroaktif)
22. Apa arti dari lex temporis delicti
23. Apa pebedaan non retroaktif dan in dubio proreo
24. Persoalan hukum transitoir dapat timbul dalam kondisi seperti apa ? (hal 43)
25. Pasal 1 ayat 2 KUHP merupakan azaz non retroaktif atau in dubio proreo
26. Apa arti dari azaz territorial, azaz personal, azaz perlindungan, azaz universal (hal 52 – 58)
27. Bila didarat dan di laut suatu negara memiliki batas wilayah territorial sehingga suatu negara
memiliki yurisdiksi sesuai dengan batas teritorialnya, namun beda halnya dengan udara, sampai
setinggi mana suatu negara memiliki yurisdiksi terhadap wilayah udaranya yang berada diatas
permukaan tanah dan laut negara tersebut ?
28. Apa arti dari extraditie ( hal 59)
29. Bila A seorang berkewarganegaraan Indonesia membunuh B yang berkewarganegaaran Malaysia
di singapura, maka di negara mana saja orang tersebut dapat diadili, jelaskan jawaban saudara
sesuai dengan teori berlakunya peraturan pidana menurut tempat
30. kejahatan – kejahatan apa saja yang masuk ke azaz perlindungan dan azaz universal (hal 55- 58)
31. sebutkan dan jelaskan apa saja teori locus delicti ( hal 60)
32. sebutkan dan jelaskan arti azaz tempus delicti
33. jelaskan apa fungsi dari adanya teori locus delicti ?
34. bila A menyuruh B (cacat mental ) pada saat di semarang untuk melakukan penganiayaan
terhadap C yang berada di Yogyakarta, setelah dilakukannya penganiaayan terhadap C maka B
meninggalkannya, setelah itu anak dari C membawa C ke rumah sakit yang berada di magelang
untuk diobati, namun nasib malang menimpa C diamana C meninggal di rumah sakit daerah
Magelang, sesuai dengan teori locus delicti pengadilan negeri manakah yang berwenang
mengadili perkawa tsb ?
35. ap aarti dari perbedaan pandangan dualism dan pandangan monoistic ?
36. prof soedarto menganut paham dualisme atau monoisic ?
37. menurut prof soedarto perbutan yang mana saja yang memungkikan adanya penjatuhan pidana
( hal 85)
38. kenapa perbuatan melawan hukum dipisahkan dengan perbuatan yang memenuhi rumusan
undang-undang?
39. Alasan pembenar terletak pada orang atau perbuatan ?
40. Sebutkan apa saja contoh alas an pembenar ?
41. Sebutkan jenis- jenis tindak pidana ? (hal 93)
42. Apa perbedaan kejahatan dan pelanggaran ? ( hal 94 )
43. Apa art dari delik formil dan delik materil ( hal 96 )
44. Pasal 338 KUHP merupakan delik formil atau materil ?
45. sebutkan cotoh dari delik commisionis per ommisionem commisa ?
46. ap aarti dari teori ekuivalensi ?( 113)
47. ap aarti dari teori individualisasi ( hal 115)
48. ap aarti dari teori generalisasi ( hal 116)
49. sesuai dengan azaz legalitas yang tercantum dalam pasal 1 KUHP menyatakan tiada suatu
perbuatan dapat dipidana tanpa adanya peraturan yang mengatur sehingga dengan demikian
setiap perbuatan yang tidak diatur di KUHP tidak dapat dipidana, kemudian “kumpul kebo”
merupakan perbuatan keji di mata masyarakat Indonesia, dan perbuatan tersebut tidak diatur
didalam KUHP, apakah perbuatan keji di mata masyarakat tersebut dapat di hukum,
50. jelaskan apa arti dari sifat melawan hukum formil ?(hal 132 )
51. sebutkan contoh sifat melawan hukum formal ?
52. jelaskan ap aarti dari sifat melawan hukum materil ? (hal 132 )
53. jelaskan arti dari sifat melawan hukum materi yang positif dan sifat melawan hukum materil
yang negative ( hal 138)
54. sebutkan 2 unsur kesalahan ?
55. sebutkan dasar hukum seseorang tidak dapat dipidana karena memiliki gangguan terhadap
pertumbuhan jiwanya ? (hal 160)
56. ap aarti tidak mampu bertanggungjawab sebagian ( hal 162)
57. sebutkan contoh tidak mampu bertanggungjawab sebagian (hal 162 )
58. apa arti dari kekurangmampuan untuk bertanggungjawab ( hal 164)
59. apa perbedaan tidak mampu bertanggungjawab seluruhnya, tidak mampu bertanggungjawab
sebagian, dan kekurangmampuan bertanggungjawab
60. apakah ketika seseorang dalam melakukan tindak pidana dalam keadaan mabok, dapat
dimasukkan ke dalam kategori pasal 44 KUHP (hal 168)
61. apakah kekurangmampuan bertanggungjawab dapat dipidana ?( hal 164)
62. apakah tidak mampu bertanggungjawab sebagian dapat dipidana ( hal 162)
63. sebutkan ap aarti dolus dan culpa ?
64. sebutkan dan jelaskan teori- teori kesengajaan? (hal 173)
65. apa arti dari corak kesengajaan sebagai maksud, sadar kemungkinan, dan sadar kepastian ( hal
174-176)
66. buatlah contoh kasus mengenai corak kesengajaan
67. ap aarti dari teori apa boleh buat ( hal 179)
68. apa arti dari kesengajaan berwarna dan tidak berwarna ( hal 182)
69. apa arti dari erro in objecto dan error in persona ( hal 187)
70. ap aarti dari kekeliruan atau kesesatan ( hal 184)
71. apa arti dari delik putatief ( hal 188)
72. sebutkan contoh macam – macam kesengajaan ( hal 202- hal 206)
73. apakah kealpaan dapat dipidana pada pasal yang tidak mencantumkan unsur kealpaan, seperti
pada pasal 338 KUHP ?
74. Sebutkan contoh-contoh pasal dalam KUHP yang mengatur tentang unsur kealpaan
Note : 188, 231 (4), 359, 360, 409
75. Apa arti kealpaan ( hal 210)
76. Jelaskan apa arti dari kealpaan yang disadari ( hal 220)
77. Jelaskan apa arti dari kealpaan yang tidak disadari (hal 221)
78. Sebutkan dan jelaskan apa saja alas an penghapus pidana (hal 232)]
79. Apa perbedaan daya paksa dan pembelaan terpaksa
80. Sebutkan contoh daya paksa absolut dan daya paksa relative
81. Jelaskan arti daya paksa absolute dan daya paksa relative (hal 237 – 240)
82. Jelaskan 3 type keadaan darurat ( hal 241 – 243)
83. Jelaskan ap aarti dari overmact sebagai alas an penghapus pidana
84. Jelaskan arti dari pembelaan darurat
85. Apakah pembelaan darurat dapat dipidana ?
86. Apa arti alas an penghapus pidana putatief (hal 263)

87.

Anda mungkin juga menyukai