Anda di halaman 1dari 5

BABA III

METODE PERANCANGAN

3.1 Metode yang digunakan dalam perancangan

Studi Pendahuluan

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Hasil & Pembahasan

Kesimpulan

3.2 Penjelasan Metode Prancangan


1. Pada studi pendahuluan ini dijelaskan di Bab 1 yang membahas tentang
latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batas masalah dan sistematika
penulisan.
2. Pada studi pustaka ini dijelaskan di Bab 2 yang berisikan tentang teori
dasar dalam roda gigi kerucut, jenis-jenis roda gigi kerucut dan
pengaplikasian roda gigi kerucut.
3. Pada pengumpulan data , pengolahan data dan hasil serta pembahasan
dijelaskan di Bab 4.
4. Pada kesimpulan ini dijelaskan di Bab 5 yang memaparkan semua
kesimpulan yang didapat dari hasil di Bab 4, sedangkan semua metode
perancangan akan dibahas di Bab 3.

15
3.3 Flowchart perhitungan

16
C

18. Faktor kecepatan

19. Tegangan lentur


pada roda gigi

20. Tegangan yang di


izinkan

σ < σa
T

21. Perencanaan poros

22. Perencanaan pasak

23. Perencanaan
bantalan

24. Hasil
dimensi,poros,pasak
dan bantalan yang
didapatkan

AND

17
3.4 Penjelasan flowchart perhitungan

1. Untuk daya motor (P), potaran poros penggerak (nc ), perbandingan


reduksi pulli (i) dan sudut tekan (α) ini semua adalah sebagai input yang
harus diketahui dalam perancangan roda gigi kerucut.
2. Untuk faktor koreksi (fc ) mengambil dengan jenis daya rata-rata yang
diperiksa.
3. Maka daya rencana (Pd), menggunakan persamaan 2.1, daya rencana ini
adalah daya yang akan diteruskan oleh roda gigi kerucut.
Pd = P x fc
4. Sudut puncak pinion dapat dicari menggunakan pesamaan 2.2
tan-1δ1 = Np/Ng
5. Sudut puncak roda gigi didapat dengan menggunakan pesamaan 2.3
tan-1 δ2 = Ng/Np
6. Modul didapatkan dari persamaan 2.10
dp
m = Np = (mm)

7. Diameter puncak roda gigi didapat menggunakan pesamaan 2.5


dg = Ng/P
8. Lebar muka gigi didapat menggunakan pesamaan 2.6
L = 10/P
9. Faktor perubahan kepala didapat menggunakan pesamaan 2.7
X1 = 0,46 [1-(Np/Ng)2]
10. Tinggi kepala pinion (Adendum) didapat menggunakan persamaan 2.8
hk1 = (1 + X1) m
11. Tinggi kepala roda gigi (Adendum) didapat menggunakan persamaan 2.9
hk2 = (1 – X1) m
12. Diameter lingkaran kepala pinion didapat menggunakan persamaan 2.10
dp1 = dp + 2hk1 cos δ1
13. Diameter lingkaran kepala pinion didapat menggunakan persamaan 2.11
dp1 = dp + 2hk1 cos δ1
14. Jarak dari puncak kerucut sampai puncak luar gigi untuk pinion dapat
dicari menggunakan persamaan 2.12

18
X1 = (dp/2) – hk1 sin δ1
15. Jarak kerucut (R) dapat dicari menggunakan persamaan 2.13
R = dp/2 sin δ1
16. Pemeriksaan keamanan terhadap tegangan dan kekuatan lentur dapat
dicari menggunakan persamaan 2.14
Wt = 60 . 103 . H/π dn
H = P . fc
17. Diameter puncak rata-rata dari roda gigi besar dapat dicari
menggunakaan persamaan 2.15
dav = dg – F sin δ2
18. Kecepatan garis puncak pada puncak rata-rata dapat didapatkan
menggunakan persamaan 2.16
V = dav . π . n/12
19. Faktor kecepatan dapat dicari menggunakan persamaan 2.17

Kv = 50 / 50  V
20. Tegangan lentur pada roda gigi dapat dicari mengguakan persamaan 2.18
σ = Wt . P/kv . F . J
J = 0,22 ; untuk faktor geometri
Tegangan yang diizinkan (σa )
jika σ < σa maka roda gigi dalam keadaan sangat aman dan sebaliknya
maka keadaan roda gigi tidak baik.
21. Perancanaan poros ini bertujuan untuk mendapatkan poros yang sesuai
dengan daya yang akan ditrasmisikan.
22. Perencanaan pasak ini bertujuan untuk mendapatkan pasak yang sesuai
dengan daya yang akan ditrasmisikan.
23. Perencanaan bantalan ini bertujuan untuk mendapatkan bantalan yang
sanggup menopang beban pada poros.
24. Hasil dimensi,poros,pasak dan bantalan yang didapatkan
25. Selesai

19

Anda mungkin juga menyukai