SISTEM KARDIOVASKULER
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Tutor :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Pembimbing
Seorang Laki-laki Tn.A 30 th dating dengan keluhan sesak, kurus, penuh tato
Anamnesis: sesak sejak 3 hari yang lalu semakin berat, batuk lama 6 bulan yang lalu ,
semakin berat 3 hari yang lalu, dahak kental kuning, demam tinggi, badan lemah,
nafsu makan menurun, keringat malam.
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital: Lemah ,Tensi 110/80, HR 110x/menit, RR 25x/menit, t 38oC, SaO2 82%,
Toraks:
Jantung: dbn
Pulmo
Kata Sulit :
Identifikasi Masalah
STEP 3
1. TB dengan HIV :dari gejala sesak, kurus, sesak 3 bulan yang lau, batuk lama,
infiltrate kanan atas ( karena kuman sifat anaerob sehingga tinggal diapex), HIV :
bertato , ARV 3 bulan yang lalu . Bartender
DD : TB, Pneumonia
2. Etiologi : Mycobacterium Tuberculosa, tato, virus HIV, riwayat pekerjaan
3. TBC : Mycobacterium Tuberkulosis masuk kedalam tubuh lewat inhalasi, mukosilier
sehingga mengakibatkan imun turun masuk aveoli multiplikasi (focus of ghon)
kelimfe (limfadenopati) menjadi kompleks primer masuk keseluruh tubuh
Didalam alveoli kuman TB otomatis makrofag semuanya akan dengan sendirinya
menghancurkan kuman TB, namun dengan kuatnya kuman TB dapat menghancurkan
makrofag sehingga terbentuklah cavitas di pleura .
HIV: karena CD4 rusak sehingga menyebabkan imunitas turun gampang terpapar
berbagai macam penyakit (TB)
4. Sesak, lemah, nafsu makan turun , keringat malam, batuk lama lebihdari 6 bulan,
demam, batuk berdahak
5. Anamnesis, Pemeriksaan fisik , pemeriksaan penunjang (lab)
TB : Anamnesis : cardinal sign, batuk , demam, BB menurun
Lab : BTA , kultur (gold standar), uji tuberculin
HIV : CD4, darah lengkap
6. TB : DOTS
HIV : ARV
Preventive / pencegahan : menghindari factor resiko, edukasi
Pengobatan : pemberian obat TB dan HIV tidak boleh bersamaan. Harus TB dulu
baru HIV jedany asekitar 1 bulan.
7. Komplikasi : pericarditis, efusi pleura , efusi perikard, kematian
Prognosis :buruk karena saturasi rendah, tergantung penanganan dan imunitas
8. Pandangan islam : (Kesabaran, qanaah, menjauhkan dengan hal-hal yang diharamkan,
dan menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat)
STEP 4
Mind Mapping
SKENARIO
TB
ETIOLOGI TATA
PATFIS LAKSANA
RENTAN
TERINFEKSI
IMUN TURUN
TB RELAPS HIV
Hipotesa
Riwayat penyakit terdahulu Tuberkolosis tubuh sangat rentan terinfeksius dari berbagi
virus (yaitu HIV) dan dapat mengakibatkan TB relaps (kambuh kembali). Oleh
karenanya pengobatan harus sangat diperhatikan.
STEP 5
Learning Objective
STEP 6
Hasil Belajar Mandiri
1. Dapat menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding TB-HIV
Sebagian besar orang yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis tidak
menjadi sakit TB karena mereka mempunyai sistem imunitas yang baik.
Infeksi tersebut dikenal sebagai infeksi TB laten.Hanya sekitar 10% orang
yang non HIV akan berkembang menjadi TB aktif selama hidupnya. Namun
pada orang-orang dengan sistem imunitasnya menurun, misalnya pada
ODHA maka infeksi TB laten tersebut dengan mudah berkembang menjadi
TB aktif (sekitar 60%). Dengan demikian epidemi HIV akan meningkatkan
jumlah kasus TB di masyarakat. Pasien TB dengan HIV atau ODHA dengan
TB disebut sebagai pasien ko-infeksi TB-HIV. Tuberkulosis merupakan
infeksi oportunistik yang paling sering dijumpai pada ODHA (sekitar 50%)
dibandingkan dengan penyakit oportunistik lain, misalnya kandidiasis, PCP,
Toksoplasmosis, Kriptosporidiosis. Seseorang dengan kedua penyakit ini
memiliki masalah kesehatan yang serius dan dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, penatalaksanaan yang tepat dan cepat sangat diperlukan.
Dari data-data yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa
epidemi HIV sangat berpengaruh pada peningkatan kasus TB sehingga
pengendalian TB tidak akan berhasil dengan baik tanpa keberhasilan
pengendalian HIV. Petugas TB perlu mengetahui faktor risiko HIV agar
dapat menunjang upaya pencegahan dan perawatan HIV. (Kemenkes, 2012)
Riwayat kesehatan
Infeksi menular seksual
Herpes zoster (penyakit ruam saraf ) yang seringkali meninggalkan bekas
luka
Saat ini menderita pneumonia atau pneumonia kambuh kembali
Infeksi akibat bakteri (sinusitis, bakteremia, piomiositis)
Saat ini menjalani perawatan TB
Gejala
Penurunan berat badan (>10 kg atau > 20% dari BB sebelumnya)
Diare (> 1 bulan)
Sakit tenggorokan ketika menelan (diduga Kandidiasis esofagus)
Sensasi terbakar pada kaki (sensori neuropati perifer)
Diagnosa Banding
Gunakan tabel klasifikasi ini pada semua pasien dengan batuk atau sulit bernapas
(WHO, 2007).
(Kemenkes, 2012)
Melalui peningkatan dosis rifabutin dan ARV yang tersedia, kita dapat
memperoleh efektivitas terapi dan penekanan relaps yang kurang lebih sama
dengan apabila kita menggunakan rifampin (rifampisin). Melihat ulasan di
atas, penyediaan Rifabutin sebagai terapi untuk pasien dengan koinfeksi
HIV/AIDS-TB tampaknya perlu dipertimbangkan (Coyne, 2011).
Kedua :
، وبائعها، والمحمولة إليه، وحاملها، ومعتصرها، وعاصرها، وساقيها،لعن هللا شارب الخمر
والمشتراة له، وآكل ثمنها،”ومشتريها.
Ketiga :
Tata laksana bahwa pendekatan Islam yang efektif kontrol dan pencegahan
di Afrika HIV / AIDS berkisar pantang seksual sebelum menikah, kesetiaan
seksual mutlak dalam pernikahan, serta memiliki informasi yang tepatdan
kesadaran tentang status kesehatan seseorang, kesempatan untuk perawatan
yang memadai, pemeliharaan dan pelestarian seseorang yang baik kesehatan
dengan menghindari perilaku HIV-risiko seksual (seperti heteroseksual seks
pranikah, homoseksualitas, penggunaan obat intravena) dan praktik budaya
yang berbahaya.(Saheed,2010)
Kesimpulan
Pasien TB dengan HIV atau ODHA dengan TB disebut sebagai pasien ko-
infeksi TB-HIV. Tuberkulosis merupakan infeksi oportunistik yang paling sering
dijumpai pada ODHA (sekitar 50%) dibandingkan dengan penyakit oportunistik lain,
misalnya kandidiasis, PCP, Toksoplasmosis, Kriptosporidiosis.
Penyakit TB paru adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis.Merupakan bakteri berbentuk batang dan besifat tahan
asam sehingga disebut bakteri tahan asam (BTA). Sumber penularan bias terjadi dari
penderita yang menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet, seperti batuk dan
bersin.Penularan HIV dapat melalui beberapa cara yaitu:Penularan Seksual,Transfusi
Darah,Penyalahgunaan Jarum Suntik dan Obat Intravena,Petugas Kesehatan,
Maternofetal, Pemberian ASI
Tuberkulosis pada penderita infeksi HIV pada umumnya terjadi pada sebelum
manifestasi gejala AIDS, hal ini karena M. Tuberculosis lebih virulen dari pada
patogen lainnya, sehingga terjadinya pada tahap dinidefisiensi imun.Gejala klinis
tuberkulosis pada AIDS tidak spesifik berbeda dengan tuberkulosis tanpa AIDS,
terdapat gejala konstitusional demam, keringat malam, lemah dan kelelahan, nafsu
makan dan berat badan menurun.
Pengobatan dapat diberikan 5 hari per minggu, tetapi harus intensif diawasi.
Pilihan ini mungkin berguna di rumah sakit atau pengaturan yang sangat diawasi
lainnya. Terapi tiga kali per minggu diamati secara langsung. Directly Observed
Therapy Shortcourse (DOTS) seharusnya hanya diberikan kepada pasien yang stabil
dan secara klinis
Daftar Pustaka
Bienz, K. A., 2005. Viruses as Human Pathogen. In: Kayser, F. A., Bienz, K. A.,
Eckert, J., Zinkernagel, R. M., ed. Medical Microbiology. New York: Thieme
Stuttgart. 412-473.
Brooks, G.F., Butel, J. S., Morse, S.A., 2005. AIDS dan Lentivirus. Mikrobiologi
Kedokteran jilid 2. Jakarta: Salemba Medika.
Havlir DV, Barnes PF.,1999 Current concepts. Tuberculosis in patients with human
immunodeficiency virus infection. N Engl J Med
Herchline,T.E., 2013. Tuberculosis. Available from: http://emedi
Imaging and Management. American Journal of Roentgenology : 191
Jeong, Y.J., Lee, K.S., (2008). Pulmonary Tuberculosis : Up-To-Date
Jusuf .M.W, Winariani, Hariadi .S. 2010. Buuku Ajar Ilmu P enyakit Paru. Surabaya :
Departemen Ilmu Penyakit Paru FK Unair.
Rook, A., Wilkinson, D.S., Ebling, F.J.G, 1998. Viral Infections. Textbook of
Dermatology. Oxford: Blackwell Science Ltd.
Wibisono, M. jusuf.,Winariani., Slamet Hariadi (2010). Buku Ajar Ilmu penyakit Paru
.Departemen Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo.Surabaya.