Anda di halaman 1dari 7

KEPALA PEMERINTAH NEGERI KATALOKA

KECAMATAN PULAU GOROM


KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
PROPINSI MALUKU

PERATURAN NEGERI KATALOKA


NOMOR 1 TAHUN 2019

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-Desa)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PEMERINTAH NEGERI KATALOKA

Menimbang :a. bahwa dalam rangka RPJM-Desa perlu dibuat Peraturan Negeri yang
merupakan landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan
perencanaan pembangunanNegeri
b. bahwa untuk menetapkan RPJM-Desasebagai mana dimaksud
huruf a, diperlukan adanya peraturanNegeri
c. bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan tersebut
diperlukan keputusan Kepala Pemerintah Negeri.
d. bahwa dalam menjalankan kebijakan tertentu, diperlukan
rekomendasi dan petunjuk teknis.

Mengingat: 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007, tentang


Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007, tentang
Kader Pemberdayaan masyarakat
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007, tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil
Desa/Kelurahan
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang
Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 tahun 2014, tentang
Pedoman Teknins Peraturan di Desa;
6. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 20 tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa
7. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014, tentang
Pedoman Pembangunan Desa
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Teringgal, dan
Transmigrasi No. 1 tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal BerskalaDesa
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Teringgal, dan
Transmigrasi No. 2 tahun 2015 tentang Mekanisme Pengambilan
Keputusan Musyawarah Desa
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Teringgal, dan
Transmigrasi No. 3 tahun 2015 tentang Pendampingan Desa
11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Teringgal, dan
Transmigrasi No. 16 tahun 2018 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa tahun 2019
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia
No. 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia
No. 43 tahun 2014 tentang Desa
14. Peraturan Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur Nomor 08 2008
tentangPokok-Pokok pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2008 Nomor 08 Seri A)
15. Peraturan Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur Nomor …. Tahun ….
tentang Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun ……….. (Lembaran Daerah Tahun
….. Nomor …. Seri ..)
Dengan Kesepakatan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN NEGERI KATALOKA


dan
KEPALA PEMERINTA NEGERI KATALOKA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN NEGERI TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN


JANGKA MENENGAH NEGERI (RPJM-DESA)

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Negeri ini yang dimaksud dengan :
(1). Pemerintahan Negeri adalah Pemerintah Negeri Kataloka dan Badan Saniri Negeri
(2). Pemerintah Negeri adalah Kepala Pemerintah Negeri /Pejabat Pemerintah Negeri
dan perangkat Negeri .
(3). Peraturan Negeri adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala
Pemerintah Negeri /Pejabat Pemerintah Negeri dan Badan Saniri Negeri
(4). Keputusan Kepala PemerintahNegeri /Pejabat Pemerintah Negeri adalah semua
keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari peraturan
Negeri dan kebijaksanaan Kepala Pemerintah Negeri /Pejabat Pemerintah Negeri
yang menyangkut pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
(5). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negeri yang selanjutnya disingkat RPJM-
Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (enam) tahunan yang
memuat arah kebijakan pembangunan Negeri , arah kebijakan keuangan Negeri
, kebijakan umum, program, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),
lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencanakerja.
(6). RencanaKerja Pembangunan Negeri yang selanjutnya disingkat RKP-Negeri adalah
dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan
penjabaran dari RPJM-Desayang memuat rancangan kerangka ekonomiNegeri ,
dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program
prioritas pembangunanNegeri , rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju,
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah Negeri maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana
Kerja Pemerintah (RKP).
(7). Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Negeri yang selanjutnya disingkat LPM adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra pemerintah Negeri dalam memberdayakan masyarakat.
(8). Kader Pemberdayaan Masyarakat Negeri yang selanjutnya disingkat KPMD adalah
anggota masyarakat Negeri yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk
menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan partisipatif.
(9). Profil Negeri adalah gambaran menyeluruh tentang karakter Negeri yang meliputi
data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan
permasalahan yang dihadapiNegeri .

BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJM-NEGERI

Pasal 2
(1). Rencana RPJM-Desa dapat di ajukan oleh pemerintahan Negeri
(2). Dalam menyusun rancangan RPJM-Desa, pemerintahan Negeri harus
memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat
yang diwadahi oleh BPNA.
(3). Rancangan RPJM-Desa yang berasal dari pemerintahan Negeri disampaikan oleh
Kepala PemerintahNegeri /Pejabat Pemerintah Negeri kepada pemangku
kepentingan yaitu BPNA, LK, PKK, KPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,Tokoh Adat
dan sebagainya
(4). Setelah menerima rancangan RPJM-Desa, pemerintahan Negeri melaksanakan
Musrenbang Negeri untuk mendengarkan penjelasan oleh Kepala Pemerintah Negeri
/Pejabat Pemerintah Negeri tentang perencanaan pembangunan Negeri
(5). Jika rancangan RPJM-Desaberasal dari pemerintahan Negeri , maka pemerintahan
Negeri mengundang BPNA, lembaga-lembaga kemasyarakatan, Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat,Tokoh Adat dan lain-lain untuk melakukan Musrenbang-Negeri
membahas RPJM-Desa
(6). Setelah dilakukan Musrenbang-Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan
(5), maka pemerintahan Negeri menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri
oleh BPN dan pemerintah Negeri serta lembaga kemasyarakatan dalam acara
penetapan persetujuan BPN atas rancangan RPJM-Desa menjadi RPJM-Desayang
dituangkan dalam PeraturanNegeri , dan
(7). Setelah mendapat persetujuan pemerintahan Negeri sebagaimana dimaksud dala
mayat (6), maka Kepala PemerintahNegeri /Pejabat Pemerintah Negeri menetapkan
RPJM-Desa, serta memerintahkan sekretaris Negeri atau Kepala urusan yang
ditunjuk untuk mengundangkannya dalam lembaran Negeri .
BAB III
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENETAPAN RPJM-Negeri

Pasal 3
(1). Pemerintahan Negeri wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi, para anggotanya
untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh BPNA atau sebutan lain dalam
forum Musrenbang-Negeri
(2). Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrenbang-Negeri dalam
perencanaan pembangunan Negeri berdasarkan musyawarah dan mufakat.

BAB IV
VISI DAN MISI

Pasal 4
Visi : “Terwujudnya Masyarakat Kataloka yang sejahtra melalui pemanfaatan sumberdaya
alam, lingkungan yang sehat dan pendidikan yang baik”

Pasal 5

Misi :

1. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan Negeri yang ada sehingga dapat


melayani masyarakat secara optimal;

2. Bersama masyarakat dan kelembagaan Negeri menyelenggarakan pemerintahan dan


melaksanakan pembangunan yang partisipatif;

3. Bersama masyarakat dan kelembagaan Negeri dalam mewujudkan Negeri


Administratif Limumir yang aman, tentram dan damai;

4. Bersama masyarakat dan kelembagaan Negeri memberdayakan masyarakat


untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pasal 6
Strategi PembangunanNegeri
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemerintahanNegeri
2. Meningkatkan pembangunan Negeri dengan memenuhi kebutuhan dasar
masyarakatNegeri
3. Melaksanakan program pemberdayaan masyarakatNegeri
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Negeri agar Negeri menjadi
berkembang dan Mandiri
5. Terciptanya lingkungan yang berkualitas,sehat cerdas,mandiri dan sejahtera
6. Terwujudnya pelayanan masyarakat yang baik yang didasarkan pada pemerintahan yang
baik,bersih dan berwibawa.
7.
Pasal 7
Arah kebijakan pembangunan desa
1. Belanja kepala desa dan perangkat desa
2. Insentif RT dan RW
3. Operasional lembaga adat
4. Tunjangan BPN
5. Operasional pemerintahan desa
6. Program pelayanan social dasa
7. Program pelayanan dan infrastruktur
8. Program ekonomi produktif
9. Program pelayanan kesehatan
10. Program pelayanan pendidikan
11. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa
12. Program penunjang hari-hari besar

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 8
Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan Negeri ini akan diatur oleh
Keputusan Kepala PemerintahNegeri /Pejabat Pemerintah Negeri .

Pasal 9
Peraturan Negeri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Negeri ini


dengan penempatannya dalam Lembaran Negeri Kataloka.
Ditetapkan di Kataloka
Pada tanggal: 29,Maret, 2018

KEPALA PEMERINTAHAN
PEMERINTAH NEGERI KATALOKA

ENVER ABDULLAH R. WATTIMENA

Diundangkan di Kataloka
Pada tanggal: 29, Maret 2018
SEKRETARIS NEGERI KATALOKA,

ARIFIN TUKUWAIN
LEMBARAN NEGERI KATALOKA TAHUN 2019 NOMOR ……….

Anda mungkin juga menyukai