TENTANG
Menimbang :a. bahwa dalam rangka RPJM-Desa perlu dibuat Peraturan Negeri yang
merupakan landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan
perencanaan pembangunanNegeri
b. bahwa untuk menetapkan RPJM-Desasebagai mana dimaksud
huruf a, diperlukan adanya peraturanNegeri
c. bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan tersebut
diperlukan keputusan Kepala Pemerintah Negeri.
d. bahwa dalam menjalankan kebijakan tertentu, diperlukan
rekomendasi dan petunjuk teknis.
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Negeri ini yang dimaksud dengan :
(1). Pemerintahan Negeri adalah Pemerintah Negeri Kataloka dan Badan Saniri Negeri
(2). Pemerintah Negeri adalah Kepala Pemerintah Negeri /Pejabat Pemerintah Negeri
dan perangkat Negeri .
(3). Peraturan Negeri adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala
Pemerintah Negeri /Pejabat Pemerintah Negeri dan Badan Saniri Negeri
(4). Keputusan Kepala PemerintahNegeri /Pejabat Pemerintah Negeri adalah semua
keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari peraturan
Negeri dan kebijaksanaan Kepala Pemerintah Negeri /Pejabat Pemerintah Negeri
yang menyangkut pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
(5). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negeri yang selanjutnya disingkat RPJM-
Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (enam) tahunan yang
memuat arah kebijakan pembangunan Negeri , arah kebijakan keuangan Negeri
, kebijakan umum, program, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),
lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencanakerja.
(6). RencanaKerja Pembangunan Negeri yang selanjutnya disingkat RKP-Negeri adalah
dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan
penjabaran dari RPJM-Desayang memuat rancangan kerangka ekonomiNegeri ,
dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program
prioritas pembangunanNegeri , rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju,
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah Negeri maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana
Kerja Pemerintah (RKP).
(7). Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Negeri yang selanjutnya disingkat LPM adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra pemerintah Negeri dalam memberdayakan masyarakat.
(8). Kader Pemberdayaan Masyarakat Negeri yang selanjutnya disingkat KPMD adalah
anggota masyarakat Negeri yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk
menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan partisipatif.
(9). Profil Negeri adalah gambaran menyeluruh tentang karakter Negeri yang meliputi
data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan
permasalahan yang dihadapiNegeri .
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJM-NEGERI
Pasal 2
(1). Rencana RPJM-Desa dapat di ajukan oleh pemerintahan Negeri
(2). Dalam menyusun rancangan RPJM-Desa, pemerintahan Negeri harus
memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat
yang diwadahi oleh BPNA.
(3). Rancangan RPJM-Desa yang berasal dari pemerintahan Negeri disampaikan oleh
Kepala PemerintahNegeri /Pejabat Pemerintah Negeri kepada pemangku
kepentingan yaitu BPNA, LK, PKK, KPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,Tokoh Adat
dan sebagainya
(4). Setelah menerima rancangan RPJM-Desa, pemerintahan Negeri melaksanakan
Musrenbang Negeri untuk mendengarkan penjelasan oleh Kepala Pemerintah Negeri
/Pejabat Pemerintah Negeri tentang perencanaan pembangunan Negeri
(5). Jika rancangan RPJM-Desaberasal dari pemerintahan Negeri , maka pemerintahan
Negeri mengundang BPNA, lembaga-lembaga kemasyarakatan, Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat,Tokoh Adat dan lain-lain untuk melakukan Musrenbang-Negeri
membahas RPJM-Desa
(6). Setelah dilakukan Musrenbang-Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan
(5), maka pemerintahan Negeri menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri
oleh BPN dan pemerintah Negeri serta lembaga kemasyarakatan dalam acara
penetapan persetujuan BPN atas rancangan RPJM-Desa menjadi RPJM-Desayang
dituangkan dalam PeraturanNegeri , dan
(7). Setelah mendapat persetujuan pemerintahan Negeri sebagaimana dimaksud dala
mayat (6), maka Kepala PemerintahNegeri /Pejabat Pemerintah Negeri menetapkan
RPJM-Desa, serta memerintahkan sekretaris Negeri atau Kepala urusan yang
ditunjuk untuk mengundangkannya dalam lembaran Negeri .
BAB III
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENETAPAN RPJM-Negeri
Pasal 3
(1). Pemerintahan Negeri wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi, para anggotanya
untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh BPNA atau sebutan lain dalam
forum Musrenbang-Negeri
(2). Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrenbang-Negeri dalam
perencanaan pembangunan Negeri berdasarkan musyawarah dan mufakat.
BAB IV
VISI DAN MISI
Pasal 4
Visi : “Terwujudnya Masyarakat Kataloka yang sejahtra melalui pemanfaatan sumberdaya
alam, lingkungan yang sehat dan pendidikan yang baik”
Pasal 5
Misi :
Pasal 6
Strategi PembangunanNegeri
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemerintahanNegeri
2. Meningkatkan pembangunan Negeri dengan memenuhi kebutuhan dasar
masyarakatNegeri
3. Melaksanakan program pemberdayaan masyarakatNegeri
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Negeri agar Negeri menjadi
berkembang dan Mandiri
5. Terciptanya lingkungan yang berkualitas,sehat cerdas,mandiri dan sejahtera
6. Terwujudnya pelayanan masyarakat yang baik yang didasarkan pada pemerintahan yang
baik,bersih dan berwibawa.
7.
Pasal 7
Arah kebijakan pembangunan desa
1. Belanja kepala desa dan perangkat desa
2. Insentif RT dan RW
3. Operasional lembaga adat
4. Tunjangan BPN
5. Operasional pemerintahan desa
6. Program pelayanan social dasa
7. Program pelayanan dan infrastruktur
8. Program ekonomi produktif
9. Program pelayanan kesehatan
10. Program pelayanan pendidikan
11. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa
12. Program penunjang hari-hari besar
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan Negeri ini akan diatur oleh
Keputusan Kepala PemerintahNegeri /Pejabat Pemerintah Negeri .
Pasal 9
Peraturan Negeri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
KEPALA PEMERINTAHAN
PEMERINTAH NEGERI KATALOKA
Diundangkan di Kataloka
Pada tanggal: 29, Maret 2018
SEKRETARIS NEGERI KATALOKA,
ARIFIN TUKUWAIN
LEMBARAN NEGERI KATALOKA TAHUN 2019 NOMOR ……….