Disusun Oleh :
NIM : 4617040015
Saat ini sudah tersedia banyak sekali media untuk bermain video
game, baik smartphone, PC maupun platform yang mengintegrasikan diri
secara khusus untuk keperluan video game seperti Playstasion, Nintendo, dan
Xbox. Saat ini video game tidak hanya menjadi media hiburan namun juga
akulturasi budaya. Dapat diambil contoh seseorang memainkan video game
yang menggambarkan suasana festival musim panas di Jepang membuat
pemain tersebut mengetahui mengenai budaya festival musim panas di Jepang.
Tidak hanya Jepang, negara-negara di seluruh dunia juga berlomba-lomba
memperkenalkan budayanya melalui video game, begitu pula Indonesia. Salah
satunya DreadOut, game buatan Indonesia produksi Digital Happiness yang
mengangkat tema makhluk-makhluk mistis dari Indonesia seperti kuntilanak,
pocong, tuyul, dan masih banyak lagi. Juga Pamali, video game Indonesia
produksi StoryTale Studios yang mengangkat tema mitos-mitos tradisional dari
Indonesia.
Bagaimana pun, saat ini eksistensi game buatan Indonesia di pasar
game internasional masih sangat kecil. Indonesia sendiri merupakan negera
dengan tingkat konsumsi video game yang tinggi. Namun, Deputi Infrastuktur
Bekraf Hari Sungkari dalam acara Bekraf Game Prime 2018 mengatakan
bahwa pada tahun 2017 kontribusi pengembang video game lokal terhadap
industri game Indonesia hanya sebesar 5% saja. [1] Hal ini menggambarkan
betapa kecilnya campur tangan developer Indonesia di pasar video game
internasional. Oleh karenanya produksi game di Indonesia perlu berkembang.
Sebagai warga negara Indonesia, banyak sekali sumber daya yang
dapat kita gunakan khususnya dari aspek kebudayaan. Indonesia merupakan
negara yang kaya akan budaya. Keragaman ini bisa menjadi sangat menarik
ketika ditunjukan kepada masyarakat global. Khususnya karena Indonesia
merupakan negara yang erat dengan keagamaan namun juga dilandasi oleh
toleransi antar suku dan budaya, membuat sistem sosial di Indonesia menjadi
sangat unik dibanding dengan negara-negara lain dan ini bisa menjadi daya
tarik yang sangat besar jika berhasil di kemas dengan baik dalam video game.
Salah satu unsur dari game yang dapat menunjukan sistem sosial dan budaya
ini adalah story atau narasi. Karena melalui narasi game, player dapat
memahami nilai-nilai yang terkandung dalam game jauh lebih mudah dari
sekedar penjelasan teoritis.
Karena itu, peneliti ingin membuat sebuah game narative design yang
bisa mengangkat sistem sosial dan budaya di Indonesia. Tidak hanya
memperlihatkan, namun juga memastikan player untuk bisa memahami sistem
sosial dan budaya ini. Karena bagaimana pun juga, sering kali culture shock
membuat hal-hal yang normal bagi warga negara Indonesia, dipandang tidak
masuk akal oleh masyarakat global. Oleh karenanya metode penyampaian akan
sangat penting untuk menentukan keberhasilan dari game narative design ini.
a. Budaya yang dibahas merupakan tradisi dari suku-suku yang tersebar luas
di Indonesia.
b. Sistem sosial yang dimaksud adalah pola interaksi antar warga negara
Indonesia berkenaan dengan norma, keragaman adat istiadat dan budaya.
c. Pengguna atau pemain bisa merupakan warga negara asing maupun warga
negara Indonesia. Khususnya untuk mereka yang belum mengetahui unsur
budaya budaya yang dikemukaan dalam game ini.
1.5 Manfaat Penelitian
Sistem sosial adalah pola perilaku antar manusia yang mana pada
dasarnya dipengaruhi oleh perintah dan larangan. [5] Semua pola perilaku ini
di pengaruhi oleh banyak hal, seperti adat istiadat, norma-norma yang berlaku
di masyarakat, agama, bahkan kondisi ekonomi.
2.4 Budaya
Pada tahap penyajian data, semua poin-poin data yang didapat dari
hasil reduksi data di kumpulkan dan diklasifikasikan. Tiap data
dikelompokan berdasarkan jenisnya dan dicari kesamaannya. Dengan
begitu dapat ditemukan pola tertentu dari semua data hasil wawancara
dapat dilihat dari frekuensi dan kesamaan dari masing-masing data.
Penyajian data bisa berbentuk tabel, grafik, pictogram dan sebagainya.
DAFTAR PUSAKA