2016
Watualang, Ngawi
Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan, sedangkan limbah medis atau
limbah klinis mencakup semua hasil buangan yang berasal dari instalasi kesehatan,
fasilitas penelitian, dan laboratorium.
Limbah bahan berbahaya dan beracun, adalah sisa suatu usaha atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya atau karena sifat atau konsentrasinya atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau
merusakkan lingkungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Limbah infeksius, adalah limbah yang diduga mengandung patogen (bakteri,
virus, parasit, dan jamur) dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan penyakit pada
penjamu yang rentan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Dampak negatif dari sebuah sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit
dapat menjadi sumber masalah bagi lingkungan. Kondisi ini terutama jika limbah yang
dihasilkan sebagai akibat aktifitas pelayanan kesehatan tidak dikelola dengan baik.
Sebagaimana diungkapkan Said (1999), rumah sakit dalam menjalankan fungsi
operasionalnya menghasilkan limbah, baik itu limbah domestik, limbah padat, limbah
cair dan limbah gas serta limbah radioaktif.
Cara terbaik untuk mengurangi risiko terjadinya penularan adalah dengan
menjaga agar sampah medis tersebut tetap tertutup dengan rapat. Ada beberapa
prinsip dasar dan prosedur yang dapat membantu pencapaian tujuan pengurangan
dari pemakaian.
Prinsip-prinsip dan prosedur tersebut adalah :
1. Sampah dikemas dengan baik.
2. Menjaga agar sampah tetap dalam kemasan dan tertutup rapat serta
menghindarkan hal-hal yang dapat merobek atau memecahkan kontainer limbah.
3. Menghindari kontak fisik dengan limbah.
4. Menggunakan alat pelindung perorangan ( sarung tangan, masker, dsb )
5. Usahakan agar sedikit mungkin memegang limbah.
6. Membatasi jumlah orang yang berpotensi untuk tercemar.