MELSA ARIANI
1. Persebaran populasi umumnnya dibedakan atas 3 pola persebaran yaitu pola acak,
seragam dan mengelompok. Bagaimana cara menentukan pola persebaran suatu
populasi ?
JAWABAN
Menurut Michael (1994), pola penyebaran bergantung pada sifat fisikokimia lingkungan
maupun keistimewaan biologis organisme itu sendiri. Keragaman tak terbatas dari pola
penyebaran demikian yang terjadi dalam alam secara kasar dapat dibedakan menjadi tiga
kategori yaitu :
a. Penyebaran teratur atau seragam, dimana individu-individu terdapat pada tempat
tertentu dalam komunitas. Penyebaran ini terjadi bila ada persaingan yang keras
sehingga timbul kompetisi yang mendorong pembagian ruang hidup yang sama.
b. Penyebaran secara acak (random), dimana individu-individu menyebar dalam
beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya. Penyebaran ini jarang
terjadi, hal ini terjadi jika lingkungan homogen.
c. Penyebaran berkelompok/berumpun (clumped), dimana individu-individu selalu
ada dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang terlihat sendiri secara terpisah.
Pola ini umumnya dijumpai di alam, karena adanya kebutuhan akan faktor
lingkungan yang sama.
Cara yang dilakukan dalam menetukan pola persebaran suatu populasi yaitu
a. Pola sebaran acak , σ2 = µ , memiliki pola sebaran frekuensi poison
b. Pola sebaran mengelompok, σ2 = µ , memiliki pola sebaran frekuensi binomial
c. Pola sebaran seragam, σ2 = µ , memiliki pola sebaran frekuensi binomial
2. Jelaskan satu metode untuk menaksir kelimpahan populasi di suatu habitat. Beri
satu contoh perhitungannya.
JAWABAN
Terdapat dua Metode yang digunakan untuk menaksir kelimpahan populasi disuatu
habitat:
a. Metode Removal (Pengambilan)
Metode ini umum digunakan untuk menaksir besar populasi mamalia kecil. Asumsi-
asumsi dasar yang digunakan dalm metode pengambilan adalah sebagai berikut:
Populasi tetap stasioner selama periode penangkapan, Peluang setiap individu
populasi untuk tertangkap pada setiap perioda panangkapan adalah sama. Probabilitas
penangkapan individu dari waktu selama perioda penangkapan adalah sama (Ewusie.
1990).
Penjelasan Tabel
Berdasarkan data yang diperoleh dari teknik Removal, dapat diperoleh nilai taksiran
kelimpahan populasinya (N) dengan rumus :
N=
Dimana:
y1 : Jumlah individu yang tertangkap pada periode penangkapan 1
y2 : Jumlah individu yang tertangkap pada periode penangkapan 2
N= = = = 18
Taksiran kelimpahan populasi kutu beras adalah sebanyak 18
3. Jelaskan siklus Nitrogen dan Siklus Sulfur dengan bagan/gambar.
JAWABAN
SIKLUS NITROGEN
a. Petir
Petir adalah hal ini memilki energi besar untuk memecah nitrogen di atmosfer
sehingga ia dapat bereaksi denga oksigen dan membentuk nitrit, kemudian nitrit jatuh
ke tanah bersama air hujan dalam daur air yang sehingga kemudian menjadi hara
penting dalam menunjang kesuburan tanaman.
b. Fiksasi Nitrogen
Dalam fikasasi nitrogen terdapat bakteri untuk mengikat nitrogen di udara menjadi
terikat di tanah, bakteri yang memiliki kemampuan ini misalnya rhizobium,
kemoautotrof, marsiella crenata, azobotbacter, rhodospirillum, dan clostridium.
Fiksasi nitrogen dilakukan secara alami oleh sejumlah prokariota berbeda, termasuk
bakteri.
Banyak tanaman yang lebih tinggi dan beberapa binatang rayap, telah membentuk
asosiasi simbiosis dengn mikoorganisme ini. Sebagian besar spesies kacang-kacangan
misalnya menyediakan habitat bagi bakteri pengikat nitrogen dan menerima bentuk
nitrogen yang dapat digunakan sebagai manfaat.
c. Penambangan
Biasanya tumbuhan oleh petani diberi pupuk nitrogen agar memperoleh pertumbuhan
yang makasimal. Pupuk nitrogen ini berasal dari proses penambangan nitrogen yang
ada di udara. Penambangan semacam ini hanya dapat dilakukan dengan bantuan.
Daur nitrogen berlangsung karena diawali proses penambatan nitrogen di udara
melalui fiksasi yang dilakukan oleh bakteri tanah, karena bantuan petir, serta karena
penambangan yang dilakukan oleh manusia. Setelah mengalami fiksasi, nitrogen
kemudian mealui beberapa tahanapan lanjut yang meliputi amonifikasi, nitrifikasi dan
dentrifikasi. Berikut penjelasnnya:
Amonifikasi adalah pengubahan senyawa amonia atau nitrat menjadi ammonium,
alam daur nitrogen, ammonium dapat diasilkan dari pengubahan nitrat yang dilakukan
oleh bakteri Micrococcus denitrifican.
Nitrifikasi adalah proses koversi amonium menjadi nitrit dengan bantuan enzim
nitrogenase melalui dua tahapan yakni tahap nitritasi dan nitratasi. Nitritasi adalah
knversi amonium menjadi nitrit dengan bantuan bakteri nitrosomonas, sedangkan
nitratasi adalah knversi nitrit atau NO2 menjadi nitrit atau NO3 dengan bantuan
bakteri nitrobacter. Dalam daur nitrogen, nitrifikasi hanya dapat berlangsung pada
kondisi cukup oksigen sedangkan pada kondisi tidak cukup oksigen proses
dinitirifikasilah yang akan terjadi.
d. Proses Nitrifikasi dan Denitrifikasi
Proses nitrifikasi yakni proses dimana ion ammonium diksidai menjadi ion nitrit,
proses ini terjadi di tanah, air laut, maupun air tawar. Nitrifiksi muncul secara almiah
di lingkungan dengan keberadaan bakteri khusus nitrifikasi. Tingkat reaksi nitrifikasi
sangat tergantung pada sejumlah faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut anata lain
adalah substrat dan konsentrasi oksigen, suhu, ph dan adanya zat beracun atau zat
yang meghambat proses nitrifikasi.
Denitrifikasi adalah suatu proses dalam daur nitrogen yang menyebabkan pelepasan
nitrogen ke udara dipicu oleh kondisi tidak cukup oksigen di dalam tanah. Di kondisii
tidak cukup oksigen, bakteri-bekteri di tanah seperti micrococcus denitrifican,
thiobacillus dentrifican dan pseudomonas denitriican, mengambil oksigen dari nitrit
yang ada di dalam tanah.