Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA

DOSEN PENGAMPU:

BAPAK HENDHI HERMAWAN, S.T, M.T.

DIBUAT OLEH:

SANDY JELANG RAMADHAN (110371044)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

2019
PERCOBAAN 2

PENGUKURAN BERAT

2.1. TUJUAN

a. Mengenalkan sensor strain-gauge dan load-cell.


b. Mengenalkan jembatan Wheatstone.
c. Mengenalkan rangkaian penguat instrumentasi.
d. Mengenalkan rangkaian pengurang.

2.2. DASAR TEORI


A. STRAIN GAUGE

Strain Gauge dalah suatu penghantar listrik yang memiliki resistansi tertentu (biasanya
antara 30Ω sampai dengan 3kΩ) yang dibentuk sedemikian rupa sehingga nilai resistansinya peka
terhadap perubahan bentuk dari penghantar tersebut. Biasanya penghantar tersebut disusun dalam
alur-alur tertentu pada suatu bahan sejenis plastik, sehingga mudah untuk dibengkok-bengkokkan.

Gambar 1. Bentuk Strain Gauge

Gambar 2. Konstruksi Strain Gauge


Gambar 3. Visualisasi efek perubahan bentuk pada Strain Gauge

B. LOAD CELL

Satu kesatuan sistem yang digunakan untuk melakukan pengukuran berat atau gaya
menggunakan bahan dasar tertentu sebagai media tekan dan strain gauge sebagai pengukur
gayanya. Saat suatu bahan mengalami tekanan atau gaya atau dibebani berat tertentu, maka bahan
tersebut akan mengalami sedikit perubahan bentuk yang berupa pemendekan atau pemanjangan
atau pembengkokan. Stain gauge harus diletakkan pada titik tertentu dari bahan tadi yang akan
mengalami perubahan sehingga strain gauge ikut terpengaruh dengan perubahan dan akan
mengubahnya menjadi perubahan resistansi dari strain gauge.

Gambar 4. Rangkaian strain gauge mode quarter-bridge pada load cell

Gambar 5. Rangkaian strain gauge mode half-bridge pada load cell


Gambar 6. Rangkaian strain gauge mode full-bridge pada load cell

Gambar 7. Visualisasi kondisi bridge pada load cell saat terkena gaya

Gambar 8. Konstruksi load cell yang tersusun dari strain gauge

Gambar 9. Beberapa bentuk load cell yang tersedia di pasaran


C. INSTRUMENTATION AMPLIFIER (INA121)

INA121 merupakan salah satu jenis penguat instrumentasi (instrumentation amplifier)


yang tersedia di pasaran dalam bentuk single chip. INA121 memberikan kemudahan karena user
tidak perlu menyusun sebuah unit penguat instrumentasi dari 3 buah Op-Amp yang independen.
Secara sederhana, penguatan yang dihasilkan akan lebih presisi karena keseluruhan komponen
penyusun penguat instrumentasi pada INA121 (kecuali resistor gain RG) dikemas ke dalam single
chip. Nilai penguatan yang diinginkan dapat diatur dengan mengubah nilai RG sesuai dengan nilai
yang diinginkan.

Gambar 10. Rangkaian penguat instrumentasi pada single chip INA121

Gambar 11. Karakteristik penguatan terhadap frekuensi INA121


Gambar 12. Rangkaian sederhana INA121

Tabel pada Gambar 12 menunjukkan nilai RG untuk beberapa nilai penguatan yang diinginkan
pada penguat instrumentasi yang menggunakan INA121. Jika diinginkan nilai penguatan yang
lain, RG dapat diganti dengan sebuah potensiometer/VR untuk memperoleh nilai penguatan yang
diinginkan.

Gambar 13. Pengaturan output offset voltage pada INA121


Gambar 14. Contoh rangkaian penguat untuk strain gauge yang menggunakan single supply

Gambar 15. Diagram blok sistem akuisisi data strain gauge untuk pengolahan data secara digital

2.3. ALAT DAN BAHAN

1. DC Power Supply : 2 unit


2. AVO Meter : 1 unit
3. Breadboard : 1 buah
4. Kabel penghubung : secukupnya
5. Kabel jumper : secukupnya
6. Beban 1kg : 1 buah
7. Beban 2kg : 2 buah
8. IC LM741 : 3 buah
9. Resistor 1kΩ : 6 buah
10. Resistor 100Ω : 2 buah
11. Trimpot (resistor variabel) : 1 buah
12. Load cell : 1 unit

2.4. SETTING PERCOBAAN

2.5. PROSEDUR PERCOBAAN

A. Karakteristik Load Cell

1. Menyiapkan alat dan bahan yang ditentukan.


2. Mengatur DC Power Supply pada tegangan +9V.
3. Menghubungkan kabel merah pada load cell ke positif supply.
4. Menghubungkan kabel hitam pada load cell ke ground supply.
5. Mengukur tegangan keluaran pada load cell menggunakan AVO Meter dengan
menggunakan bermacam variabel beban mulai dari tanpa beban, 1kg, 2g, 3kg, 4kg,
5kg.
6. Mencatat tegangan keluaran ke dalam tabel.
B. Mengukur Berat Dengan Instrumentation Amplifier

1. Menghitung besarnya masing-masing resistor yang akan digunakan.


2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Merangkai rangkaian seperti pada setting percobaan atau gambar rangkaian.
4. Mengatur tegangan kedua DC Power Supply dengan tegangan ±9V.
5. Mengukur tegangan keluaran dengan menggunakan AVO Meter dengan
menggunakan bermacam variabel beban mulai dari tanpa beban, 1kg, 2g, 3kg, 4kg,
5kg.
6. Mencatat hasil tegangan keluaran pada tabel
7. Menghitung tegangan keluaran dengan penguatan untuk membuktikan apakah sama
hasilnya dengan tegangan keluaran pada percobaan 1.
𝑉𝑜
V=
𝐴
8. Membandingkan dengan hasil percobaan 1.

2.6. DATA PERCOBAAN

Anda mungkin juga menyukai