Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

BIOTEKNOLOGI
“PEMBUATAN PROBIOTIK”

OLEH

1. Yohana Kurniati 17. Thomas Wadu Dari


2. Rufina M. Redo 18. Norbeth T. Ama
3. Mariana O. Saidin 19. Maria Yohana Langkarmata
4. Maria S. V. Wawo 20. Timotius Ngara
5. Rousyaline muni 21. Roberttus C. Purnomo
6. Yoseph I. Meni 22. Parti Langkameng
7. Mario S. Ora 23. Virgilius E. R. Mali
8. Sonia F. Unu 24. Rian B. Sunarto
9. Natalia Lusia Igo
10. Oliviano Santoso
11. Yustina Hea
12. Nurmalasari Ridwan
13. Yulita Lediana Susu
14. Maria Yustina Abuk
15. Marianus A. Lein
16. Rachel F. Tabun
JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan berkatnya penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “PEMBUATAN
PROBIOTIK ”ini dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Bioteknologi Akuakultur dan
sebagai bukti telah melakukan praktikum. Penulis menyadari akan kekurangan dari laporan
ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Kupang, 25 Januari 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Probiotik sudah sejak lama dikenalkan pada dunia perikanan Indonesia, terutama sejak
dilarangnya penggunaan antibiotik pada produk perikanan oleh pasar Amerika dan Eropa,
sebagai salah satu pengimpor produk perikanan terbesar. Pada saat itu nilai ekspor produk
perikanan Indonesia turun pada tingkat yang sangat rendah, karena hampir semua produk
perikanan kita di kembalikan dengan alasan diatas. Dan penderita kerugian terbesar adalah
petani ikan.

Untuk mengatasi masalah tersebut probiotik mulai disosialisasikan sebagai solusi


mengatasi masalah dan masih menjadi pilihan utama sampai saat ini. Bahkan probiotik masih
menjadi obyek penelitian para ilmuwan untuk memaksimalkan penggunannya dan
menemukan jenis baru yang mungkin dpat dimanfaatkan oleh industri perikanan
Indonesia.Petani ikan di Indonesia sebenarnya sudah mengenal dan menggunakan bakteri ini,
tetapi petani belum paham tentang bagaimana cara kerja probiotik, sehingga pengunaannya
belum efektif.

Probiotik didefinisikan sebagai makhluk hidup yang bisa menguntungkan bagi inangnya
dan identik disebut bakteri baik. Di bidang perikanan biasa digunakan sebagai pengontrol
kualitas air, padahal probiotik bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Jenis Lactobacillus
dan Bacillus paling banyak digunakan oleh produsen probiotik komersial karena di klaim
bahwa kedua jenis baktei ini merupakan “bakteri baik” yang dapat menekan pertumbuhan
“bakteri jahat” dan bermanfaat bagi pencernaan inangnya.
Probiotik dapat membantu ikan untuk memacu pertumbuhannya karena probiotik
memproduksi enzim yang dapat membantu tubuh inang untuk memecah makanan sehingga
dapat diserap dengan baik. Paling baik cara penggunaanya langsung dicampur kedalam
pakan. Karena akan termakan oleh ikan dan dapat masuk kedalam pencernaan ikan. Saat
berada dalam usus bakteri ini sebenarnya hidup tetapi harus diberikan secara berkala agar
keberadaanya tidak hilang tergeser oleh jenis lain yang tidak bermanfaat bagi ikan. Beberapa
percobaan menunjukkan bahwa probitik sebaiknya diberikan sebanyak dua kali dalam satu
minggu.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari laporan ini adalah menambah wawasan mahasiswa berkaitan dengan
pembuatan probiotik dan pemanfaatannya bagi ikan.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1. Pengertian Probiotik

Menurut Moriarty (2006), pengertian probiotik untuk budidaya ikan tidak hanya
mikroorganisme yang diberikan kepada inangnya, tetapi juga dapat diberikan ke bak
pembenihan atau kolam secara langsung. Hal tersebut bertujuan untuk memperbanyak
jumlah komposisi mikroorganisme menguntungkan, daripada mikroorganisme yang
merugikan.

Efisiensi pakan pada ikan ditentukan oleh kemampuan ikan tersebut mencerna pakan
yang dikonsumsinya. Di saluran pencernaan, pakan yang terdiri dari senyawa kompleks akan
dirombak menjadi senyawa yang lebih sederhana. Senyawa seperti protein, lemak dan
karbohidrat akan dirombak selama pencernaan berlangsung sehingga menjadi senyawa
sederhana berupa asam amino, asam lemak dan gliserol, dan glukosa. Proses perombakan ini
membutuhkan keberadaan enzim. Enzim yang berperan dalam proses perombakan senyawa
kompleks menjadi senyawa sederhana berasal dari tubuh ikan dan mikroba yang hidup di
saluran pencernaan. Mikroba akan mensekresi enzim ke lingkungannya untuk merombak
bahan organik yang ada di sekitarnya sehingga dapat diserap oleh mikroba. Sifat khas dari
mikroba ini telah membantu proses pencernaan pakan oleh ikan.

Manfaat penggunaan probitotik dalam budidaya perairan adalah memperbaiki kualitas


air dan dasar kolam, sehingga meminimalkan stres dan meningkatkan kesehatan ikan.
Probiotik juga bisa membersihkan air buangan dari kolam sehingga dampak bagi lingkungan
rendah. Bakteri yang merugikan dan virus, juga terkontrol dan seluruh mikroorganisme di
dalam ekosistem perairan dapat diatur. Probiotik juga mampu meningkatkan sistem
kekebalan dan memperbaiki saluran pencernaan. Sehingga bisa menekan terjadinya penyakit
yang diakibatkan oleh asimilasi makanan pada ikan.
2.2. Probiotik Bagi Pertumbuhan Ikan

Memperoleh ikan yang tumbuh dengan cepat adalah keinginan setiap petani ikan.
Probiotik dapat membantu ikan untuk memacu pertumbuhannya karena probiotik
memproduksi enzim yang dapat membantu tubuh inang untuk memecah makanan sehingga
dapat diserap dengan baik. Paling baik cara penggunaanya langsung dicampur kedalam
pakan. Karena akan termakan oleh ikan dan dapat masuk kedalam pencernaan ikan. Saat
berada dalam usus bakteri ini sebenarnya hidup tetapi harus diberikan secara berkala agar
keberadaanya tidak hilang tergeser oleh jenis lain yang tidak bermanfaat bagi ikan. Beberapa
percobaan menunjukkan bahwa probitik sebaiknya diberikan sebanyak dua kali dalam satu
minggu.

2.3. Probiotik Bagi Penyakit Ikan

Penyakit adalah momok bagi setiap petani ikan dimanapun, karena mampu
mengakibatkan kematian massal pada ikan yang dipelihara. Salah satu penyakit yang banyak
timbul adalah penyakit akibat bakteri. Penyakit ini dapat diatasi dengan aplikasi probiotik.
Dalam tubuh ikan mekanisme kerja probiotik untuk pencegahan penyakit adalah dengan
menghasilkan suatu zat yang disebut zat antibakteri yang dapat menekan dapat pertumbuhan
bakteri lain yang ada di alam sehingga jumlahnya tidak membahayakan bagi ikan. Pemberian
probiotik pada pakan, air atau keduanya dapat dilakukan, karena bakteri pembawa penyakit
ada dalam pencernaan ikan itu sendiri atau ada dalam lingkungan tempat ikan hidup. Beberap
ilmuwan bahkan meneliti kemungkinan probiotik mampu mengatasi penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh virus.
BAB III
METEDOLOGI

3.1. Waktu dan tempat

Adapun praktikum ini dilakukan pada:


Hari/tanggal:senin, 14 januari 2019
Tempat: Laboratorium Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

3.2. Alat dan bahan

1. Alat
 Gelas ukur
 Nampan
 Parut
 Jerigen
 Gelas ukur
 Aluminium foil
2. Bahan
 Jahe
 Lengkuas
 Gula merah
 Air
 Yogurt
 Ragi
 Temulawak
 Kunyit

3.3. Prosedur kerja

1. Siapkan semua alat dan bahan


2. Lengkuas, jahe, kunyit dan temulawak dikupas kulitnya lalu dicuci bersih
dan kemudian diparut
3. Setelah dihaluskan, bungkus dengan aluminium foil dan dipanaskan
4. Haluskan gula merah lalu di bungkus dalam aluminium foil dan
dipanaskan
5. Kemudian, buat perbandingan antara jahe, lengkuas, kunyit, temulawak
dan gula merah
6. Masukan semua bahan dalam jerigen yang berisi air (airnya harus air yang
sudah dimasak)
7. Tambahkan ragi dan yakult sebanyak 3 botol kedalam bahan.

Perlakuan terhadap probiotik


1. Jerigen yang berisi probiotik dibuka setiap kali ± 1-2 menit, sampai
pada hari ke empat (4).
2. Setelah hari ke empat, ambil sampel dan dimasukan kedalam tabung
reaksi.
3. Tabung reaksi ditutup menggunakan aluminium foil, lalu tabung reaksi
tersebut dibawa kelaboratorium untuk melihat jumlah sel bakteri yang
tumbuh
4. Lalu disampling untuk melihat pertumbuhan bakterinya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Hepher, B. 1988. Nutrion of Pond Fish. Cambridge University Press. Canbridge.


Irianto, A.2003.Probiotik Akuakultur.Gajah Mada University Press.Yogyakarta.
Kordi, 1996. Parameter Kualitas Air. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Mudjiman. 1998. Makanan Ikan. PT. Penebar swadaya. Jakarta.
NRC (National Research Counsil). 1983. Nutrient Requirement of Warmwaterfishes and
shellfishes. National Academy of Science, Washington D.C.
Yousefian, M. & M. S. Amiri. 2009. A Review of the Use of Prebiotik in aquaculture for fish
and shrimp. African journal of Biotecnology Vol.8 (25), pp.7313-7318.
Zizhong, Q., Z. Xiao-Hua, N Boon and P. Bossier, 2009. Probiotics in aquaculture of China-
Current State, Problems and Prospect. Aquaculture 290: 15-21

Anda mungkin juga menyukai