Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH KOMPETENSI,KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI KANTOR CAMAT DI


KOTA SUNGAI PENUH

Oleh: Mauledy Ahmad dan Marwan

ABSTRACT

The research is proposed to the influence of : 1) Competention to job


motivation to civil servants Sungai Penuh Camat Officer, 2) Compenzation and work
environment to job motivation to civil servants Sungai Penuh Camat Officer, 3) Work
environment to job motivation to civil servants Sungai Penuh Camat Officer. The
population in this research were to civil servants Sungai Penuh Camat Officer size of
115 civil servants. Furthermore, by using the formula Slovin, then elected a sample
size of 90 civil servants Sungai Penuh Camat Officer with sample tecnique is used
namely Simple Random Sampling. The data which namely primer data and skunder
data used in this research. For analyzing data by using multiple linear regression
analysis and research hipothesis by using testing t with SPSS version 20 is used to
analyze the data. The analyze result shows that the competention, compenzation and
work environment to cause the positive and significant to job motivation.

Keywords : Competention, Compenzation, Work Environment, Job Motivation

A. PENDAHULUAN sebab itu motivasi kerja pegawai perlu


ditingkatkan agar pegawai lebih serius
Pegawai Negeri Sipil adalah figur dan tidak menyerah menghadapi
sumber daya manusia yang memegang tantangan dalam melaksanakan
peran penting untuk menentukan pekerjaan. Pegawai Negeri Sipil yang
keberhasilan organisasi publik dalam memiliki motivasi kerja tinggi akan
memberikan pelayanan. Oleh sebab itu senantiasa berusaha sekuat tenaga
Pegawai Negeri Sipil harus memiliki melaksanakan tugasnya dengan
motivasi yang tinggi dalam bekerja. sungguh-sungguh, tekun, gigih,
Motivasi kerja pegawai dalam bersemangat, sehingga optimalisasi
melaksanakan tugas haruslah pekerjaan dapat ditingkatkan secara
mendapat perhatian dari berbagai efektif dan efisien.
pihak secara terus menerus agar
pegawai dapat bekerja lebih Agar terwujud pelayanan prima di
profesional dalam melakukan Kantor Camat di Kota Sungai Penuh
pelayanan publik. Pegawai tidak akan maka harus memiliki motivasi kerja
bisa bekerja secara optimal tanpa yang tinggi dalam melaksanakan tugas,
adanya dorongan yang tinggi dalam yaitu pegawai harus memiliki
diri pegawai untuk berhasil. Oleh kebutuhan akan prestasi yang tinggi,

1
2

pegawai seyogyanya memiliki Persentase tingkat kehadiran ini paling


kebutuhan untuk diberikan tanggung rendah terlihat pada Kantor Camat
jawab yang besar dalam bekerja dan Tanah Kampung yang tingkat
pegawai harus memiliki kebutuhan persentase kehadirannya terendah pada
akan hubungan dengan orang dalam bulan September yaitu 81% dan juga
melaksanakan tugas. terlihat pada Kantor Camat Koto Baru
yang persentase kehadirannya juga
Dalam melaksanakan terendah 81% pada bulan Desember.
pekerjaannya pada umumnya pegawai
pasti menemukan ketidakcocokan atau Rendahnya motivasi kerja pada
masalah – masalah dalam Kantor Camat di Kota Sungai Penuh
pekerjaannya. Salah satunya adalah disebabkan kurangnya disiplin
masalah motivasi kerja pegawai. pegawai dalam melaksanakan
Rendahnya motivasi kerja pegawai pekerjaan. Pegawai sering datang
Kantor Camat di Kota Sungai Penuh terlambat pada jam masuk kantor dan
dapat dilihat dari kemangkiran sering pulang terlebih dahulu sebelum
pegawai yang merupakan cerminan waktunya Hal ini disebabkan
dari rendahnya motivasi kerja seorang kurangnya peraturan yang tegas bagi
pegawai dengan pekerjaannya. pegawai dalam melaksanakan
Tingkat kemangkiran pegawai Kantor pekerjaannya. Berdasarkan observasi
Kecamatan di Kota Sungai Penuh awal yang penulis lakukan pada
dapat dilihat pada tabel berikut : Kantor Camat di Kota Sungai Penuh
diketahui bahwa motivasi kerja
Tabel 1 pegawai dalam melaksanakan tugas
Kecamatan Juli Ags Sept Okt Nov Des
relatif masih rendah. Hal ini terlihat
Sungai Penuh 85% 84% 84% 85% 83% 83%
Tanah 82% 83% 81% 86% 84% 84% dari persentasi tingkat kehadiran
Kampung
Hamp. 82% 84% 84% 84% 87% 87% perbulannya sebagaimana terlihat pada
Rawang
Kumun Debai 84% 84% 85% 87% 86% 87% Tabel 1 diatas, yang mana masih
Pesisir Bukit 84% 83% 82% 85% 84% 84%
Sungai 83% 84% 87% 83% 84% 85% banyak pegawai yang tidak masuk
Bengkal
Koto Baru 83% 84% 84% 83% 82% 81% kantor pada waktu jam dinas.
Pondok 86% 87% 85% 84% 83% 83%
Tinggi Permasalahan ini ditunjukkan oleh
indikasi bahwa sebahagian pegawai
kurang memiliki kebutuhan untuk
Sumber: Tata Usaha Kantor Camat diKota Sungai
meraih prestasi dalam bekerja, dimana
Penuh Tahun 2013
kebanyakan pegawai datang ke kantor
Berdasarkan tabel 1.1 terlihat hanyalah untuk melaksanakan rutinitas
persentasi tingkat kehadiran pegawai sehari-hari tanpa mengutamakan
Kantor Camat Kota di Sungai Penuh pencapaian prestasi yang tinggi dalam
dari bulan Juli sampai dengan bekerja.
Desember 2012 yang kurang dari 90%.
3

Rendahnya kompetensi pegawai kurang layak, kurang wajar terutama


Kantor Camat di Kota Sungai Penuh pegawai yang masih berstatus pegawai
disebabkan uraian jabatan yang tidak tetap.
dibebankan pada pegawai kurang
sesuai dengan pengetahuan yang Berikutnya faktor yang dianggap
dimiliki. Pengalaman pegawai dalam berpengaruh terahdap motivasi kerja
berkerja kurang mendukung pekerjaan adalah lingkungan kerja. Agar
yang menjadi tanggung jawab pegawai. pegawai yang berada di dalam
Pegawai kurang dapat menyelesaikan organisasi dapat bekerja dengan baik
tugas yang dibebankan karena tidak dan memberikan hasil yang maksimal,
sesuai dengan keterampilan yang maka Kantor Camat diKota Sungai
dimiliki. Pegawai kurang mampu Penuh perlu memperhatikan
berkreativitas untuk meningkatkan kebutuhan, keinginan, dan harapan
kinerja perusahaan. Pegawai kurang pegawai atas pekerjaan yang mereka
dapat bekerja sama dengan rekan kerja lakukan. Dengan terpenuhinya
dalam menyelesaikan pekerjaan. kebutuhan dan harapan tersebut maka
pegawai akan merasa puas dan
Faktor lainnya yang penulis duga termotivasi dalam melakukan
dapat mempengaruhi motivasi kerja pekerjaannya.
adalah kompensasi. Salah satu fungsi
operasional manajemen Sumber Daya Lingkungan kerja pada Kantor
Manusia adalah mengelola Camat di Kota Sungai berdasarkan
kompensasi. Sistem kompensasi yang pengamatan penulis di lapangan
baik, akan membantu organisasi untuk kurang kondusif. Hal ini disebabkan
mencapai tujuan, mendapatkan, karena terdapat lay out kantor tidak
memelihara, dan mempertahankan bagus (sempit dan sesak), tidak
tenaga kerja yang produktif. Tanpa terdapat gudang penyimpanan yang
kompensasi yang layak, karyawan- mencukupi arsip-arsip sehingga
karyawan akan mempunyai keinginan terkesan berserakan serta
untuk meninggalkan organisasi. menimbulkan ketidak nyamanan
dalam bekerja. Kondisi ruangan yang
Berdasarkan informasi yang berukuran kecil dan sempit yang tidak
penulis dapatkan diketahui bahwa sebanding dengan banyaknya pegawai
kompensasi yang diberikan kepada menyebabkan tidak leluasanya
pegawai Kantor Camat di Kota Sungai pegawai dalam bekerja.
Penuh masih kurang adil, kurang layak
dan kurang wajar. Hal ini terbukti Fasilitas yang tidak mendukung
bahwa adanya pegawai yang pegawai dalam bekerja menyebabkan
menyatakan bahwa kompensasi yang terhambatnya pegawai dalam
mereka terima dari Kantor Camat di melaksanakan pekerjaannya.
Kota Suagai Penuh masih kurang adil, Terbatasnya fasilitas di Kantor Camat
4

di Kota Sungai Penuh tidak sebanding bekerja semaksimal mungkin atau


dengan banyaknya pekerjaan sehingga bekerja bersungguh-sungguh. Menurut
menyebabkan banyak pegawai lambat Hasibuan (2006: 219) “Motivasi kerja
dalam menyelesaikan pekerjaannya. adalah pemberian daya pengerak yang
Begitu juga dengan fasilitas yang tidak menciptakan kegairahan kerja
diperbaiki seperti printer sehingga seseorang, agar mereka mau bekerja
dalam menyelesaikan pekerjaan terjadi sama, bekerja efektif dan terintegrasi
keterlambatan karena harus mengantri dengan segala daya upayanya untuk
menunggu ketersediaan printer yang mencapai kepuasan”.
tidak sedang dipakai hal ini membuat
pegawai kurang semangat dalam Frederick Herzberg (dalam
bekerja. Keadaan udara yang tidak Sedamaryanti, 2008:233)
mendukung seperti tingkat ventilasi mengembangkan teori hierarki
yang kurang baik dimana asap rokok kebutuhan Maslow menjadi teori dua
terlihat dikantor Camat. Kondisi faktor tentang motivasi. Dua faktor itu
ruangan yang sempit dan asap rokok dinamakan faktor pemuas (motivation
yang berterbangan membuat pegawai factor) yang disebut dengan satisfier
tidak nyaman berada dalam ruangan. atau intrinsic motivation dan faktor
pemeliharaan (maintenance factor)
Berdasarkan latar belakang yang disebut dengan disastifier atau
masalah dapat dirumuskan masalah extrinsic motivation. Faktor
sebagai berikut: (1) Sejauhmana pemelihara (maintenance factor)
pengaruh kompetensi terhadap disebut juga hygiene factor merupakan
motivasi kerja pegawai pada Kantor faktor yang berkaitan dengan
Camat di Kota Sungai Penuh? pemenuhan kebutuhan untuk
(2)Sejauhmana pengaruh kompensasi memelihara keberadaan karyawan
terhadap motivasi kerja pegawai pada sebagai manusia, pemeliharaan
Kantor Camat di Kota Sungai Penuh? ketentraman dan kesehatan. Faktor ini
(3)Sejauhmana pengaruh lingkungan juga disebut dissatisfier (sumber
kerja terhadap motivasi kerja pegawai ketidakpuasan) yang merupakan
pada Kantor Camat di Kota Sungai tempat pemenuhan kebutuhan tingkat
Penuh? rendah yang dikualifikasikan ke dalam
faktor ekstrinsik, yang meliputi: (1)
B. KAJIAN TEORI Kompensasi (2)Keamanan dan
Motivasi berasal dari kata latin keselamatan kerja (3) Kondisi kerja
“movere” yang berarti “dorongan atau (Lingkungan Kerja) (4)Status
daya penggerak”. Motivasi (5)Prosedur perusahaan (6)Mutu dari
mempersoalkan bagaimana dapat supervisi teknis dari hubungan
memberikan dorongan kepada interpersonal di antara teman sejawat,
pengikutnya atau bawahan, agar dapat dengan atasan, dan dengan bawahan.
Menurut Carrel (2005:9) salah satu
5

faktor yang mempengaruhi motivasi penghargaan individual sebagai


kerja adalah kompetensi. Kompetensi pertukaran dalam melakukan tugas
seseorang dapat ditujukan dengan keorganisasian. Kompensasi
hasil kerja atau karya, pengetahuan, merupakan biaya utama atas keahlian
keterampilan, perilaku, karakter, sikap atau pekerjaan dan kesetiaan dalam
dan bakatnya. Dengan pemberian bisnis.
penghargaan dan pengakuan dari
organisasi diharapkan dapat memacu Ivancevich dan Glueck dalam
pegawai dan termotivasi dalam Dori (2007: 17) memberi batasan bagi
memanfaatkan kemampuannya untuk kompensasi adalah bagian dari suatu
melakukan pekerjaan dan transaksi antara seorang pegawai
meningkatkan upaya kerja sehingga dengan seorang pemberi kerja
pada gilirannya dapat meningkatkan (majikan) yang menghasilkan suatu
pula karier di dalam dunia usaha kontrak kerja.
kerjanya. Menurut Nitisemito (2000),
lingkungan kerja adalah segala sesuatu
Kompetensi menurut Spencer and
yang ada disekitar para pekerja yang
Spencer dalam Palan (2007) adalah
dapat mempengaruhi dirinya dalam
sebagai karakteristik dasar yang
menjalankan tugas-tugas yang
dimiliki oleh seorang individu yang
diembankan. Sedangkan Sedarmayanti
berhubungan secara kausal dalam (2001) mendefinisikan lingkungan
memenuhi kriteria yang diperlukan kerja adalah keseluruhan alat perkakas
dalam menduduki suatu jabatan. dan bahan yang dihadapi, lingkungan
Kompetensi terdiri dari 5 tipe sekitarnya dimana seseorang bekerja,
karakteristik, yaitu motif (kemauan metode kerjanya, serta pengaturan
konsisten sekaligus menjadi sebab dari kerjanya baik sebagai perseorangan
tindakan), faktor bawaan (karakter dan maupun sebagai kelompok. Lingkungan
respon yang konsisten), konsep diri kerja merupakan segala sesuatu yang
(gambaran diri), pengetahuan ada di sekitar karyawan pada saat
(informasi dalam bidang tertentu) dan bekerja, baik yang berbentuk fisik
keterampilan (kemampuan untuk ataupun non fisik, langsung atau tidak
melaksanakan tugas). langsung, yang dapat mempengaruhi
dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.
Menurut Rivai (2005: 357), Lingkungan kerja non fisik adalah
“Kompensasi merupakan sesuatu yang semua keadaan yang terjadi yang
diterima karyawan sebagai pengganti berkaitan dengan hubungan kerja, baik
kontribusi jasa mereka pada hubungan dengan atasan maupun
perusahaan”. Pemberian kompensasi hubungan sesama rekan kerja, ataupun
merupakan salah satu pelaksanaan hubungan dengan bawahan, kompensasi
fungsi MSDM yang berhubungan serta peraturan dan kebijakan
dengan semua jenis pemberian perusahaan. Lingkungan kerja fisik
6

adalah semua keadaan berbentuk fisik Penelitian yang penulis lakukan


yang terdapat di sekitar tempat kerja termasuk ke dalam jenis penelitian
yang dapat mempengaruhi karyawan deskriptif kausalitas yang tergolong
baik secara langsung maupun tidak kepada penelitian kuantitatif. Populasi
langsung. dalam penelitian ini adalah pegawai
Kantor Camat di Kota Sungai Penuh
KERANGKA KONSEPTUAL
yang saat ini berjumlah 115 orang.
Berdasarkan penjelasan diatas
Namun demikian penelitian ini tidak
dapat disusun kerangka konseptual dari
semua populasi diteliti tetapi hanya
penelitian ini adalah sebagai berikut :
sebagian saja dari populasi yang
diteliti diharapkan bahwa hasil yang
Kompetensi
didapat menggambarkan sifat populasi
yang bersangkutan.
Kompensasi Motivasi
Kerja Teknik pengambilan sampel
Proportional Random Sampling yaitu
Lingkungan pengambilan anggota sample dari
Kerja
populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan stara yang ada dalam
Gambar. 1 populasi itu”. Jumlah sampel
Pengaruh Kompetensi, Kompensasi, ditentukan berdasarkan pada
LingkunganKerja, Terhadap Motivasi Kerja
perhitungan dari rumus Slovin
HIPOTESIS dengan tingkat kesalahan yang
ditoleransi sebesar 5%. Dengan
Berdasarkan kajian teori dan menggunakan rumus tersebut maka
kerangka konseptual diatas maka diperoleh jumlah sampel 90 responden.
hipotesis penelitian dapat dirumuskan Jenis dan sumber data dalam
sebagai berikut : (1) Kompetensi penelitian ini menggunakkan data
berpengaruh positif dan signifikan primer dan data sekunder. Teknik
terhadap motivasi kerja pegawai Kantor pengumpulan data ini dilakukan
Camat di Kota Sungai Penuh (2) melalui kuisioner dan dokumentasi.
Kompensasi berpengaruh positif dan Instrumen penelitian ini adalah
signifikan terhadap motivasi kerja menggunakkan kuisioner denga006E
pegawai Kantor Camat di Kota Sungai skala likert. Sebelum kuisioner
Penuh. (3) Lingkungan Kerja digunakkan, terlebih dahulu
berpengaruh positif dan signifikan digunakkan uji validitas dan reabilitas
terhadap motivasi kerja pegawai Kantor dan semua teruji valid. Teknik analisis
Camat di Kota Sungai Penuh. data dalam penelitian ini
menggunakkan analisis regresi linear
berganda. Selanjutnya dilakukan uji
C. METODE PENELITIAN
7

hipotesis dengan uji t dan signifikansi Sehingga jika kompetensi meningkat


 = 0.05. sebesar 10%, maka motivasi kerja juga
akan meningkat sebesar 2,34%. Begitu
D. HASIL DAN PEMBAHASAN juga sebaliknya jika kompetensi
Sebelum menggunakan analisis menurun sebesar 10% maka motivasi
regresi linear berganda dilakukan uji kerja juga ikut menurun sebesar 2,34%.
prasyarat yaitu (1) uji normalitas (2) Sehingga dapat dikatakan bahwa
uji multikolinearitas (3) uji linearitas kompetensi merupakan variabel yang
(4) uji heteroskedastisitas. Dari hasil penting dalam meningkatkan motivasi
uji tersebut memenuhi syarat untuk kerja Kantor Camat Kota Sungai
menggunakkan analisis regresi linear Penuh.
berganda. Hasil analisis regresi linear Jika kompetensi pegawai pada
berganda dapat dilihat pada gambar Kantor Camat Kota Sungai Penuh baik
dibawah ini : maka pegawai memiliki pengetahuan
kerja yang sesuai dengan standar
perusahaan, pegawai memiliki
Kompetensi
0,234 keahlian interpersonal, dapat menjadi
anggota satuan kerja yang kompak dan
Kompensasi 0,409 Motivasi
handal, pegawai memiliki inisiatif dan
Kerja
kreativitas dalam mengerjakan
pekerjaan dan pegawai mampu bekerja
Lingkungan 0,051
Kerja sesuai dengan target kantor sehingga
akan meningkatkan motivasi pegawai
dalam bekerja. Pegawai akan
Gambar. 2
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda termotivasi dalam bekerja jika
pegawai memiliki kompetensi yang
PEMBAHASAN baik pada Kantor Camat Kota Sungai
1. Pengaruh Kompetensi (X1) Penuh.
Terhadap Motivasi Kerja (Y)
Berdasarkan hasil penelitian
Hasil analisis regresi linear
diketahui bahwa kompetensi pada
berganda pengaruh Kompetensi
Kantor Camat Kota Sungai Penuh
terhadap Motivasi Kerja memiliki
berada pada kriteria baik dengan rata-
koefisien jalur sebesar 0,234 dengan
rata skor sebesar 4 dan tingkat capaian
nilai sig sebesar 0,033. Hal ini
sebesar 80,3%. Hal ini bermakna
menunjukkan bahwa kompetensi
bahwa kompetensi pada Kantor Camat
mempunyai pengaruh yang positif dan
Kota Sungai Penuh sudah baik. Hal ini
signifikan terhadap motivasi kerja.
terlihat dari pengetahuan kerja,
Dengan demikian kompetensi akan
keahlian interpersonal, kerjasama tim,
mempengaruhi motivasi kerja pegawai.
inisiatif dan produktifitas pegawai
8

yang sudah baik. Kompetensi yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai.


berada pada kriteria baik ini tentu saja Sehingga jika kompetensi meningkat
akan meningkatkan motivasi kerja. sebesar 10%, maka motivasi kerja juga
akan meningkat sebesar 4,09%. Begitu
Hasil penelitian sejalan dengan juga sebaliknya jika kompetensi
pendapat Carrel (2005 : 9), menurun sebesar 10% maka motivasi
menekankan pentingnya pemberian kerja juga ikut menurun sebesar 4,09%.
penghargaan dan pengakuan pegawai Sehingga dapat dikatakan bahwa
sesuai dengan prestasinya. Dengan kompensasi merupakan variabel yang
pemberian penghargaan dan penting dalam meningkatkan motivasi
pengakuan dari organisasi diharapkan kerja Kantor Camat Kota Sungai
dapat memacu pegawai dan Penuh.
termotivasi dalam memanfaatkan
kemampuannya untuk melakukan Jika kompensasi pada Kantor
pekerjaan dan meningkatkan upaya Camat Kota Sungai Penuh baik maka
kerja sehingga pada gilirannya dapat kompensasi yang diberikan adil
meningkatkan pula karier di dalam dimana telah sesuai dengan pekerjaan
dunia kerjanya. Kompetensi seseorang yang dikerjakan, kompensasi
dapat ditunjukan dengan hasil kerja diberikan sesuai dengan kualitas dan
atau karya, pengetahuan, ketrampilan, kuantitas pekerjaan yang dihasilkan,
perilaku, karakter, sikap, motivasi dan kompensasi yang diberikan cukup
bakatnya. dimana kompensasi yang diberikan
memuaskan dan lebih dari yang
Jadi jika Kantor Camat Kota diinginkan, kompensasi yang
Sungai Penuh ingin meningkatkan diberikan tepat waktu sehingga akan
motivasi kerjanya maka harus mempengaruhi motivasi kerja pegawai
meningkatkan kompetensi, karena jika dalam bekerja. Pegawai akan
tidak maka motivasi kerja semakin termotivasi bekerja jika kompensasi
semakin menurun. yang mereka terima adil, cukup dan
2. Pengaruh Kompensasi (X2) tepat waktu. Kantor Camat Kota
terhadap Motivasi Kerja (Y) Sungai Penuh harus fokus dengan
kompensasi karena kompensasi
Hasil analisis regresi linear merupakan variabel yang paling besar
berganda pengaruh Kompensasi dalam mempengaruhi motivasi kerja
terhadap Motivasi Kerja memiliki dibandingkan dengan variabel
koefisien jalur sebesar 0,409 dengan kompetensi dan lingkungan kerja.
nilai sig sebesar 0,027. Hal ini
menunjukkan bahwa kompensasi Berdasarkan fakta dilapangan
mempunyai pengaruh yang positif dan menunjukkan bahwa kompensasi pada
signifikan terhadap motivasi kerja. Kantor Camat Kota Sungai Penuh
Dengan demikian kompensasi akan berada pada kriteria baik dengan rata-
9

rata skor sebesar 4,2 dan tingkat Hasil analisis regresi linear
capaian sebesar 84,9%. Hal ini berganda pengaruh Lingkungan Kerja
bermakna bahwa kompensasi pada terhadap Motivasi Kerja memiliki
Kantor Camat Kota Sungai Penuh koefisien jalur sebesar 0,051 dengan
sudah baik. Hal ini terlihat dari nilai sig sebesar 0,037. Hal ini
pegawai telah mendapatkan menunjukkan bahwa lingkungan kerja
kompensasi yang adil, cukup dan mempunyai pengaruh yang positif dan
layak. Hal ini tentu saja akan signifikan terhadap motivasi kerja.
meningkatkan motivasi kerja pegawai Dengan demikian lingkungna kerja
Kantor Camat Kota Sungai Penuh. akan mempengaruhi motivasi kerja
pegawai. Sehingga jika lingkungan
Hasil penelitian sejalan dengan kerja meningkat sebesar 10%, maka
pendapat Menurut Maslow (2004 : 154) motivasi kerja juga akan meningkat
mengemukakan: “Bahwa kebutuhan sebesar 0,51%. Begitu juga sebaliknya
manusia dapat disusun dalam bentuk jika lingkungan kerja menurun sebesar
hirarki. Tiap kebutuhan tidak akan 10% maka motivasi kerja juga ikut
timbul apabila, kebutuhan yang lebih menurun sebesar 0,51%. Sehingga
rendah tingkatnya belum terpenuhi. dapat dikatakan bahwa lingkungan
Hirarki kebutuhan manusia menurut kerja merupakan variabel yang penting
maslow adalah: psikologis, rasa aman, dalam meningkatkan motivasi kerja
social ego, dan perwujudan diri.” Kantor Camat Kota Sungai Penuh.
Kompensasi dapat mengikat karyawan
supaya tidak keluar dari perusahaan Jika lingkungan kerja Kantor
belum tentu dapat menimbulkan Camat Kota Sungai Penuh baik maka
semangat dan kegairahan kerja terlihat dari penerangan diruang kerja
karyawan. Dengan diberikannya telah memenuhi persayaratan, suhu
kompensasi, maka akan dapat udara bersikulasi dengan baik, jauh
meningkatkan motivasi kerja dari suara bising, penggunaan warna
karyawan dan akan menjadi karyawan dapat memberikan gairah dalam
betah kerja diperusahaan tersebut. bekerja, ruang kerja memudahkan
pegawai dalam bekerja, keamanan
Jadi jika Kantor Camat Kota kerja yang terjamin, adanya hubungan
Sungai Penuh ingin meningkatkan yang baik dengan rekan kerja dan
motivasi kerjanya maka harus atasan sehingga akan meningkatkan
meningkatkan kompensasinya, karena motivasi kerja pegawai dalam bekerja.
semakin bagus kompensasi maka semakin
Pegawai akan termotivasi dalam
meningkat motivasi kerja dalam bekerja.
bekerja jika lingkungan kerja pada
Kantor Camat Kota Sungai Penuh
3. Pengaruh Lingkungan Kerja (X3) kondusif.
terhadap Motivasi Kerja (Y)
10

Berdasarkan fakta di lapangan sesama karyawan dan hubungan dengan


menunjukkan bahwa bahwa atasan serta kultur organisasi.
lingkungan kerja pada Kantor Camat
Jadi jika Kantor Camat Kota
Kota Sungai Penuh berada pada
Sungai Penuh ingin meningkatkan
kriteria cukup dengan rata-rata skor
motivasi kerjanya maka harus
sebesar 3,5 dan tingkat capaian
meningkatkan lingkungan kerjanya,
sebesar 70,4%. Hal ini bermakna
karena semakin bagus lingkungan kerja
bahwa lingkungan kerja pada Kantor
maka semakin meningkat motivasi
Camat Kota Sungai Penuh sudah
pegawai dalam bekerja.
cukup baik. Hal ini terlihat dari
penerangan yang baik, suhu udara E. KESIMPULAN DAN SARAN
yang baik, jauh dari suara bising,
penggunaan warna yang sudah sangat Kesimpulan
baik dan ruang gerak yang diperlukan Dari hasil penelitian dan
sudah leluasa serta keamanan dan pembahasan yang dilakukan tentang
hubungan karyawan yang sangat baik. pengaruh kompetensi, kompensasi,
Lingkungan kerja yang masih berada lingkungan kerja terhadap motivasi
pada kriteria cukup, kurang kerja melalui analisis regresi linear
meningkatkan motivasi kerja pegawai berganda antara variabel eksogen
sehingga Kantor Camat Kota Sungai terhadap variabel endogen, maka dapat
Penuh harus dapat lebih meningkatkan dikemukan beberapa kesimpulan
lingkungan kerjanya agar lebih baik antara lain: (1) Kompetensi,
dan kondusif sehingga pegawai lebih kompensasi dan lingkungan kerja pada
termotivasi dalam bekerja. Kantor Camat Kota Sungai Penuh
sudah berada pada kriteria baik. (2)
Hasil penelitian sejalan dengan Terdapat pengaruh yang signifikan
pendapat Lyman dan Porter dalam antara kompetensi, kompensasi,
Stoner dan Freman (2001), lingkungan kerja terhadap motivasi
mengemukakan bahwa terdapat tiga kerja kantor Camat Kota Sungai Penuh.
peubah yang mempengaruhi motivasi Hal ini mengindikasikan bahwa
kerja seorang karyawan dalam perbaikan terhadap motivasi kerja
lingkungan perusahaan, yaitu: (1) dapat dilakukan dengan menciptakan
karakteristik individu yang meliputi kompetensi, kompensasi, lingkungan
minat, sikap pada diri masing-masing, kerja yang kuat di dalam organisasi.
sikap pada pekerjaan, kebutuhan akan
prestasi, rasa aman dan sosial, (2) Saran-saran
karakteristik pekerjaan meliputi tingkat
kepuasan kerja, tanggung jawab Berdasarkan temuan penelitian
terhadap pekerjaan dan jenis pekerjaan, yang telah dikemukakan sebelumnya,
(3) karakteristik situasi kerja meliputi maka untuk meningkatkan kepuasan
lingkungan yang menyangkut hubungan kerja pada Kantor Camat Kota Sungai
11

Penuh, penulis memberikan saran- directions. Academy of


saran sebagai berikut : (1) Management Review, 202-208.
Meningkatkan kompetensi dengan Dori. 2003. “Multidimentional Analysis
cara : (a)pegawai harus meningkatkan for System for Quantitive
keahlian interpersonal yang dimiliki Problems: Symbol, Macro and
agar dapat menyelesaikan tugas yang Process Aspect”. Journal of
dibebankan, (b)pegawai harus dapat Research in Science Teaching.
lebih memiliki inisiatif dalam Hasibuan, Malayu S.P, 2006, Manajemen
mengeluarkan ide-ide atau pendapat Dasar, Pengertian, dan Masalah.
untuk meningkatkan kinerja Kantor Edisi Revisi, Bumi
Camat Kota Sungai Penuh, (c) Aksara:Jakarta.
pegawai harus mampu bekerja sesuai Maslow, Abraham H. 2004. Motivasi dan
dengan standar Kantor Camat Kota Kepribadian (Teori Motivasi
Sungai Penuh sehingga dapat dengan Pendekatan Hierarki
meningkatkan produktivitasnya. Kebutuhan Manusia). Jakarta :
(2)Meningkatkan kompensasi dengan PT. PBP.
cara : Kantor Camat di Kota Sungai Nitisemito, Alex S. 2000. “Manajemen
Penuh memberikan kompensasi Personalia” Cetakan ke -7
terhadap pegawainya dengan tepat Ghalia Indonesia.
waktu sehingga dapat segera
Palan , R. 2007. Competency
memenuhi kebutuhannya dengan
Management. PPM Indonesia :
kompensasi tersebut. (3) Jakarta
Meningkatkan lingkungan kerja
dengan cara: (a)meningkatkan Rivai, Veithzal, 2009. Manajemen Sumber
Daya Manusia untuk
penerangan pada ruangan kerja
Perusahaan, dari Teori ke
pegawai Kantor Camat Kota Sungai Praktek. Edisi Pertama, Cetakan
Penuh sehingga tidak menghambat Ketiga, Penerbit PT. Raja
aktivitas pegawai dalam bekerja. (b) Grafindo Persada:Jakarta.
memperhatikan suhu udara di Kantor
Sedarmayanti, 2000, Tata Kerja Dan
Camat Kota Sungai Penuh dengan Produktivitas Kerja (Suatu
menambah fasilitas pendingin udara Tinjauan dari Aspek Ergonomo
agar pegawai betah berlama-lama Atau Kaitan Antara Manusia
berada diruangan kerjanya. Dengan Lingkungan Kerja),
Bandung : CV.Mandar Maju.
Stoner, James A. F. dan Edward
F. DAFTAR PUSTAKA
Freeman. 200. Manajemen.
Carrel, M.R. & Dittrich, J.E. 2005. Terjemahan.Gunawan Hutauruk,
Equity theory: the recent Intermedia, Jakarta
literature, methodological
considerations, and new

Anda mungkin juga menyukai