PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indikator unit kerja yang dipilih sebagai indikator area klinis terdiri dari 11 jenis indikator. area klinis
8 Penggunaan Darah & Produk Darah Ratio platelet yang tidak terpakai 100%
1. Pasien stroke ischemic dan hemorrhagic yang telah dikaji untuk mendapatkan
pelayanan rehabilitasi
JUDUL Pasien stroke ischemic dan hemorrhagic yang telah dikaji untuk
INDIKATOR mendapatkan pelayanan rehabilitasi
TUJUAN Mengidentifikasi kualitas pelayanan pasien stroke yang dihubungkan dengan
penanganan pasien stroke dengan pelayanan rehabilitasi
DEFINISI Stroke hemorrhagic adalah sebuah perdarahan non-traumatik intraserebral, perdarahan
OPERASIONAL subarachnoid atau hemoragik infark
Stroke ischemic adalah defisit neurologis terukur onset mendadak, dianggap sekunder
berfokus iskemia otak, dan bukan disebabkan perdarahan intraserebral (ICH) atau
proses penyakit lain. Gangguan cerebrovascular ini disebabkan oleh kekurangan aliran
darah ke area otak, umumnya sebagai akibat trombosis, emboli, atau berkurangnya
tekanan darah.
ALASAN DAN Beberapa bukti klinis menunjukkan outcome klinis yang lebih baik ketika pasien stroke
IMPLIKASI dirawat dengan model perawatan yang terkoordinasi dan memberikan pelayanan
multidisiplin yang berkaitan dengan stroke. Intervensi rehabilitasi yang efektif perlu
diinisiasi lebih awal mengingat pelayanan stroke dapat meningkatkan proses recovery
dan meminimalkan kecacatan. Tujuan utama rehabilitasi pada pasien stroke adalah
untuk meminimalkan komplikasi, kecacatan, dan memaksimalkan fungsi.
FORMULA Jumlah pasien stroke ischemic dan hemorrhagic yang telah mendapat pelayanan
rehabilitasi (orang) : Jumlah pasien stroke ischemic dan hemorrhagic yang berusia ≥ 18
tahun (orang) x 100% = ___%
NUMERATOR Jumlah pasien stroke ischemic dan hemorrhagic yang telah mendapat pelayanan
rehabilitasi
DENOMINATOR Jumlah pasien stroke ischemic dan hemorrhagic yang berusia ≥ 18 tahun
TARGET 100%
KRITERIA Pasien dengan ischemic atau hemorrhagic stroke yang ditetapkan oleh DPJP
INKLUSI
KRITERIA Pasien yang berusia kurang dari 18 tahun
EKSKLUSI Pasien yang pulang paksa
Pasien yang meninggal
Pasien yang menjalani intervensi carotid elektif
PENCATATAN Setiap hari, oleh staf ruang rawat inap
REKAPITULASI Setiap bulan, oleh Ka Ruangan Rawat Inap
UNIT
ANALISA & Setiap bulan, oleh Ka Instalasi Rawat Inap
PELAPORAN
AREA Ruangan Rawat Inap
PIC SMF NEUROLOGI
FORMAT
PENCATATAN NO
TGL
MR NAMA / TL NO. RM
DIAGNOSA
DILAKUKAN
REHABILITASI
TANGGAL DILAKUKAN
MULAI REHABILITASI KET
S MEDIK
MEDIS (ya/tidak) MEDIS
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
Validasi
2. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik cito rawat inap dan IGD < 120 menit
JUDUL Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Cito Rawat Inap
INDIKATOR dan IGD <120 Menit
TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium Patologi Klinik untuk pemeriksaan
cito dari rawat inap dan pemeriksaan laboratorium di IGD
DEFINISI Pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik cito rawat inap dan IGD yang dimaksud
OPERASIONAL adalah pelayanan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk keadaan-keadaan
emergensi pasien untuk kepentingan penanganan darurat pasien. Waktu tunggu hasil
pemeriksaan cito rawat inap dan IGD adalah tenggang waktu mulai dari registrasi di
Instalasi Patologi Klinik sampai dengan hasil diotorisasi oleh dokter Patologi Klinik
dan hasil dapat dilihat di SIRS rawat inap dan IGD. Waktu tunggu ini dipantau untuk
semua pasien yang dilakukan pemeriksaan laboratorium cito.
ALASAN DAN Janji hasil pelayanan laboratorium cito rawat inap dan IGD merupakan gambaran
IMPLIASI manajemen peningkatan kualitas di Instalasi Patologi Klinik. Pelayanan penunjang
sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosa yang tentunya harus dilakukan dalam
waktu yang cepat.
FORMULA Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan cito rawat inap dan IGD untuk
seluruh pasien yang dilakukan pemeriksaan laboratorium patologi klinik (menit) :
Jumlah seluruh pasien yang diperiksakan laboratorium cito rawat inap dan IGD
(orang) = Rata-rata menit/orang.
NUMERATOR Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan cito rawat inap dan IGD untuk
seluruh pasien yang dilakukan pemeriksaan laboratorium patologi klinik (menit)
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang diperiksakan laboratorium cito rawat inap dan IGD
(orang)
TARGET 100%
KRITERIA Pasien yang diperiksakan laboratorium cito rawat inap dan IGD
INKLUSI
KRITERIA Pasien yang diperiksakan laboratorium selain cito rawat inap dan IGD
EKSKLUSI
PENCATATAN Setiap hari kerja dengan total sampling setiap ada pasien cito rawat inap dan IGD
yang diperiksakan laboratorium Patologi Klinik
REKAPITULASI Setiap bulan, oleh staf Instalasi Patologi Klinik
UNIT
ANALISA & Setiap bulan, Kepala Instalasi Patologi Klinik
PELAPORAN
AREA Instalasi Patologi Klinik
PIC Kepala Instalasi Patologi Klinik
FORMAT
PENCATATAN JAM HASIL
TANGGAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
13
14
dst
Verifikasi :
3. Evaluasi fungsi ventrikel kiri ( dengan pencitraan echocardiography ) pada pasien – pasien yang masuk
perawatan dengan gagal jantung , dalam kaitan untuk menentukan indikasi pemakaian ACEI.
4. Keselamatan pasien Near Miss obstetric yang dilakukan prosedur bedah di RSUP. H. Adam malik
JUDUL Keselamatan pasien Near Miss obstetric yang dilakukan prosedur bedah di RSUP. H. Adam
INDIKATOR malik
TUJUAN Untuk mengetahui kualitas pelayanan pada kasus maternal near miss ang
dilakukan tindakan operasi
DEFINISI Kasus maternal nearmiss adalah seorang wanita yang hampir mati namun selamat dari
OPERASIONAL komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan atau dalam 42 hari dari
terminasi kehamilan
ALASAN DAN Penelitian menunjukkan bahwa penilaian kasus-kasus maternal nearmiss
IMPLIASI menggambarkan kualitas penanganan obstetrik yang tepat. Penurunan dari angka
mortalitas maternal mengindikasikan adanya peningkatan dari pelayanan pada kasus-
kasus emergency obstetric
FORMULA Jumlah kasus maternal nearmiss yang dilakukan tindakan operasi yang selamat dalam
1 bulan : Jumlah keseluruhan kasus maternal nearmiss yang dilakukan tindakan
operasi dalam bulan yang sama (orang) X 100%
NUMERATOR Jumlah kasus maternal nearmiss yang dilakukan tindakan operasi yang selamat dalam
1 bulan
DENOMINATOR Jumlah keseluruhan kasus maternal nearmiss yang dilakukan tindakan operasi dalam
bulan yang sama (orang)
TARGET 90%
KRITERIA Pasien hamil dengan komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa / life threatening
INKLUSI (maternal nearmiss) yang dilakukan tindakan operasi
KRITERIA Pasien hamil dengan komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa / life threatening
EKSKLUSI yang tidak memungkinkan dilakukan tindakan operasi
PENCATATAN Setiap bulan dengan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi, dilaksanakan
oleh kepala ruangan rawat inap bersalin (RB1 Obgyn) dan kepala ruangan OK
IGD
REKAPITULASI Setiap bulan dilaksanakan oleh kepala ruangan rawat inap bersalin (RB1
UNIT Obgyn) dan kepala ruangan OK IGD
ANALISA & Staf DMF Obgyn
PELAPORAN
AREA RB1 Obgyn,OK IGD, ICU, HCU
PIC SMF Obstetri dan Gynekologi
FORMAT
PENCATATAN NO
TGL
MRS
DPJP NO. RM
DIAGNOSA
MEDIK
TANGGAL/JAM KRS TINDAKAN
OUTCO
ME
KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
Validasi
5. Aspirin diresepkan untuk pasien dengan acute myocardiac Infaction ( AMI ) saat
JUDUL Aspirin diresepkan untuk pasien dengan acute myocardial infarction (AMI) saat
INDIKATOR pulang / keluar rumah sakit
TUJUAN Untuk mengetahui kualitas pelayanan pasien AMI, sebab terapi Aspirin pada pasien
yang menderita acute myocardial infarction (AMI) dapat mengurangi resiko adverse
events dan kematian
DEFINISI Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang
OPERASIONAL sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor),
antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan).
acute myocardial infarction (AMI) adalah kematian otot jantung akibat suplai darah
tidak cukup untuk jantung, acute myocardial infarction (AMI) diidentifikasi dengan
kode ICD dalam Lampiran A, Tabel 1.1.
Aspirin diresepkan untuk pasien dengan acute myocardial infarction (AMI) pada saat
pulang / keluar rumah sakit yang dimaksud adalah hasil ukur check dokumen bahwa
setiap pasien acute myocardial infarction (AMI) pada saat pulang / keluar rumah sakit
dalam keadaan hidup harus diresepkan Aspirin .
ALASAN DAN Penelitian menunjukkan bahwa Aspirin dapat mengurangi resiko adverse events dan
IMPLIKASI kematian sebesar 20%. Pedoman klinis sangat merekomendasikan penggunaan Aspirin
dalam periode waktu yang lama untuk pencegahan sekunder terhadap kejadian serangan
jantung susulan pada pasien dengan AMI saat pasien tersebut pulang / keluar rumah
sakit.
FORMULA Jumlah pasien AMI yang diresepkan Aspirin saat pasien pulang / keluar rumah sakit
dalam satu bulan (orang) : Jumlah seluruh pasien AMI yang pulang / keluar rumah sakit
dalam bulan yang sama (orang) x 100% = ___%
NUMERATOR Jumlah pasien AMI yang diresepkan Aspirin saat pasien pulang / keluar rumah sakit
dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien AMI yang pulang / keluar rumah sakit dalam bulan yang sama
TARGET 100%
KRITERIA Pasien dengan AMI
INKLUSI
KRITERIA Pasien yang meninggal pada saat masuk rumah sakit
EKSKLUSI Pasien dengan dokumentasi Alasan Tanpa Aspirin saat MRS
PENCATATAN Setiap hari, oleh staf Rawat Inap Kardio dan staf CVCU
REKAPITULASI Setiap bulan, oleh Ka Ruangan Rawat Inap Kardio dan Ka.Ruangan CVCU
UNIT
ANALISA & Setiap bulan, oleh Ka. Instalasi CVCU
PELAPORAN
AREA Instalasi Kardiovaskular
PIC SMF KARDIOLOGI
FORMAT
PENCATATAN
DIRESEPKAN ASPIRIN
NAMA / NO. TANGGAL /
NO TANGGAL SAAT PULANG / KRS KET
UMUR RM JAM KRS
(ya/tidak)
1 2 3 4 6 7 9
1
2
3
4
5
6
7
8
TANGGAL
NAMA (KESALAHAN PENULISAN RESEP)
NO NO. RM RUANGAN NAMA OBAT KET
PASIEN
KEJELASAN PARAF
RESEP DOKTER BENTUK ATURAN
DOSIS
(DAPAT SEDIAAN PAKAI
DIBACA)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Verifikasi :
7. pengkajian preanestesi dilaksanakan untuk pasien pra operasi elektif dengan anestesi umum
TANGGA
PENGKAJIAN PRA-ANASTESI
NO NAMA PASIEN NO. RM KET
L
(ya/tidak)
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Dst
TUJUAN 1.
DEFINISI
OPERASIONAL
ALASAN DAN
IMPLIKASI
FORMULA
NUMERATOR
DENOMINATOR
TARGET
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
REKAPITULASI
UNIT
ANALISA &
PELAPORAN
AREA
PIC Kepala Unit Transfusi Darah
FORMAT
PENCATATAN
JENIS PRESCRIPTION ERRORS
TANGGAL
NAMA (KESALAHAN PENULISAN RESEP)
NO NO. RM RUANGAN NAMA OBAT KET
PASIEN
KEJELASAN PARAF
RESEP DOKTER BENTUK ATURAN
DOSIS
(DAPAT SEDIAAN PAKAI
DIBACA)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Verifikasi :
9. Kelengkapan Pengisian Rekam Medik Rawat Inap 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan
JUDUL Kelengkapan Pengisian Rekam Medik Rawat Inap 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan
INDIKATOR
TUJUAN Tergambarnya kepatuhan staf medis dalam melakukan pencatatan rekam medik
DEFINISI Rekam medis yang lengkap adalah pencatatan pengkajian awal medis yang diisi oleh
OPERASIONAL staf medis dan sudah terisi lengkap selambat-lambatnya 24 jam setelah selesai
pelayanan rawat inap.
ALASAN DAN Sesuai dengan UU Hukum Kesehatan No. 44 tahun 2008, UU Praktek Kedokteran No.
IMPLIKASI 28 tahun 2008, UU Rekam Medis hukum No. 269 tahun 2008. Tujuan Rekam Medis
adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam
medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi tidak akan berhasil. Sehingga
kelengkapan rekam medis harus dipastikan dan dipatuhi untuk dilaksanakan. Rekam
medis adalah bukti satu-satunya pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit
Rekam medis harus benar, lengkap, terkini dan tepat waktu. RM 5 merupakan resume
kelengkapan isi rekam medis pasien rawat inap secara keseluruhan.
FORMULA Jumlah RM 5 yang lengkap diisi oleh staf medis dalam 24 jam dalam satu bulan
(orang) : Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap dalam
bulan yang sama x 100% = ___%
NUMERATOR Jumlah RM 5 yang lengkap diisi oleh staf medis dalam 24 jam dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap dalam bulan yang
sama
TARGET ≥95%
KRITERIA Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Setiap hari, dengan total sampling, oleh Staf Instalasi Rekam Medik
REKAPITULASI Setiap bulan, oleh Staf Instalasi Rekam Medik
UNIT
ANALISA & Setiap bulan, oleh Kepala Staf Instalasi Rekam Medik
PELAPORAN
AREA Instalasi Rekam Medik
PIC Kepala Instalasi Rekam Medik
FORMAT
PENCATATAN DIKIRIM 24 JAM
TANGGAL
SETELAH
KELENGKAPAN
NAMA RUANG SELESAI
NO NO. RM SMF DPJP (lengkap/tidak KET
PASIEN PERAWATAN PELAYANAN
lengkap)
RAWAT INAP
(ya/tidak)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
Verifikasi :
JUDUL Angka kejadian dekubitus grade II/lebih akibat perawatan di rumah sakit
INDIKATOR
TUJUAN Tergambarnya kualitas asuhan keperawatan di rumah sakit terhadap
pencegahan insiden dekubitus
DEFINISI Dekubitus merupakan sebuah ulkus akibat tekanan yang terlokalisir pada kulit
OPERASIONAL dan / atau pada dasar jaringan yang biasanya terjadi pade area tonjolan tulang,
sebagai akibat dari tekanan, atau tekanan yang dikombinasi dengan pergeseran
dan / atau gesekan (National Pressure Ulcer Advisory Panel, NPUAP, 2009).
Insiden dekubitus akibat perawatan di rumah sakit ditemukan atau
didokumentasikan setelah 24 jam pertama sejak mulai waktu rawat inap.
ALASAN DAN Dekubitus merupakan insiden yang disebabkan oleh kualitas pelayanan
IMPLIKASI keperawatan yang buruk, sehingga pemantauan sangat diperlukan untuk
melaksanakan monitoring dan evaluasi kualitas pelayanan keperawatan. Insiden
dekubitus dilaporkan berkisar antara 2,7 persen sampai dengan 29,5 persen
dalam berbagai studi klinis.
FORMULA Jumlah pasien dekubitus dengan katagori/grade II atau lebih tinggi dalam
jangka waktu tertentu (orang) : Jumlah seluruh pasien baru yang berusia ≥18
tahun dalam periode yang sama x 100% = ___%
NUMERATOR Jumlah pasien decubitus dengan katagori/grade II atau lebih tinggi dalam
jangka waktu tertentu
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien baru yang berusia ≥18 tahun dalam periode yang sama
TARGET
KRITERIA Insiden dekubitus dengan katagori/grade II atau lebih tinggi berusia ≥18 tahun
INKLUSI
KRITERIA Pasien yang berusia kurang dari 18 tahun
EKSKLUSI Pasien yang masuk rumah sakit telah dekubitus
PENCATATAN Setiap hari, oleh IPCLN di rawat inap
REKAPITULASI Setiap bulan, oleh IPCN di PPIRS
UNIT
ANALISA & Bidang Keperawatan
PELAPORAN
AREA Instalasi Rawat Inap Terpadu, Instalasi Perawatan Intensif, Instalasi
Kardiovaskular
PIC Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
FORMAT Khusus insiden decubitus dengan katagori/grade II atau lebih tinggi
PENCATATAN JIKA YA PADA
TANGGA
KEJADIAN
KOLOM 6,
NAMA PASIEN DIAGNOSA DEKUBITUS
NO NO. RM TERIDENTIFIKASI LOS KET
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
11. Kepatuhan penelti terhadap pengajuan ijin penelitian klinis di rumah sakit
JUDUL Kepatuhan penelti terhadap pengajuan ijin penelitian klinis di rumah sakit
INDIKATOR
TUJUAN Tergambarnya jaminan keamanan dan keselamatan pasien dalam kegiatan penelitian klinis
DEFINISI Penelitian klinis adalah penelitian yang menjadikan pasien sebagai subjek penelitian melalui
OPERASIONAL intervensi klinik sesuai penelitian.
Setiap penelitian klinis harus dilakukan informed consent oleh rumah sakit dengan format
rumah sakit, untuk memastikan subjek penelitian pasien mengetahui bahwa :
1. Sebelum dijadikan subjek penelitian, pasien diberikan penjelasan bahwa pasien boleh
menolak menjadi subjek penelitian
2. Sebelum dijadikan subjek penelitian, pasien diberikan penjelasan boleh mengundurkan
diri pada saat penelitian berlangsung, yang tidak akan berdampak terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan.
3. Apabila pasien menyetujui untuk dijadikan subjek penelitian maka, pasien harus diberikan
informasi :
a. Keterangan siapa orang yang meneliti
b. Maksud dan tujuan penelitian
c. Prosedur kerja penelitian
d. Efek samping penelitian
e. Risiko penelitian
f. Tindak lanjut jika terjadi insiden saat dilaksanakan penelitian
g. Pernyataan persetujuan pasien untuk digunakan sebagai subjek penelitian
ALASAN DAN Sebagai rumah sakit pendidikan ada 50-80 dokter setiap tahunnya melaksanakan
IMPLIKASI penelitian klinis sebelum akhir studi mereka, dan 50-60% akan mengusulkan penelitian
klinis di Rumah Sakit Umum H Adam Malik
Penelitian yang menjadikan pasien sebagai subjek penelitian melalui intervensi klinik sesuai
penelitian memungkinkan terjadinya cedera pada pasien, sehingga rumah sakit bertanggung
jawab melindung pasien sebagai subjek penelitian dengan memberikan ijin dan pengawasan
terhadap pelaksanaan penelitian klinis
FORMULA Jumlah peneliti penelitian klinis yang melaksanakan penelitian dengan ijin rumah sakit dalam
satu bulan (orang) : Jumlah peneliti yang melaksanakan penelitian klinis dalam bulan yang
sama (orang) x 100% = ___%
NUMERATOR Jumlah peneliti penelitian klinis yang melaksanakan penelitian dengan ijin rumah sakit dalam
satu bulan (orang)
DENOMINATOR Jumlah peneliti yang melaksanakan penelitian klinis dalam bulan yang sama (orang)
TARGET ≥100 %
KRITERIA Peneliti yang menjadikan pasien sebagai subyek penelitian melalui intervensi klinik
INKLUSI
KRITERIA Peneliti yang melakukan penelitian survey/observasi dan tidak melaksanakan intervensi pasien
EKSKLUSI secara klinis
PENCATATAN Setiap ada penelitian klinis (total sampling)
REKAPITULASI Setiap bulan, oleh staf Instalasi Litbang
UNIT
ANALISA & Setiap bulan, oleh Kepala Instalasi Litbang
PELAPORAN
AREA Semua area klinik
PIC Ka. Instalasi Litbang
FORMAT
TANGGA
NAMA JENIS
PENCATATAN NO PENELITI/
NO. IJIN JUDUL
INTERVENSI KET
L
PENELITIAN PENELITIAN
INSTITUSI PASIEN
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
6
7
dst
BAB II
INDIKATOR MANAJEMEN
Indikator yang dipilih sebagai indikator unit kerja manajemen terdiri dari 9 (sembilan) jenis indikator.
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
dst
2. Ketepatan waktu pengiriman laporan bulanan .
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
dst
3. Pelaksanaan standar Penanganan insiden tertusuk jarum
DILAKSANAKAN
NAMA TEMPAT TEMPAT
NO KRONOLOGIS KEJADIAN PENANGANAN DENGAN KET
L
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
dst
Verifikasi :
4. Kepuasan pelanggan
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
7
dst
Verifikasi
5. Kepuasan pegawai
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
dst
Verifikasi
6. Tidak adanya kesalahan penempatan / pemanfaatan sumber daya manusia
TIDAK ADANYA KESALAHAN PENEMPATAN / PEMANFAATAN
JUDUL
SUMBER DAYA MANUSIA
Aset yang paling penting yang dimiliki organisasi adalah sumber daya
ALASAN PEMILIHAN
manusia, oleh karena itu pendayagunaannya sangat penting agar dapat
INDIKATOR
memaksimalkan produktivitas
FORMULA A / B X 100%
TARGET ≥ 80%
KRITERIA EKSKLUSI -
PENGUMPULAN
Pengumpulan data dilakukan oleh Bagian SDM
DATA
FREKUENSI
PENGUMPULAN 3 bulan
DATA
PENANGGUNG
Ka. Bagian SDM
JAWAB
FORMAT PENCATATAN
7. Tersedianya Trend 10 besar diagnose dan data demografi yang bersangkutan
1 2 3 4 5 9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
dst
Verifikasi
9. Peralatan medis yang terkalibrasi tepat waktu
Indikator yang dipilih sebagai indikator keselamatan pasien terdiri dari 6 jenis indikator. Indikator
No.MR
NO Melapor ke DPJP (Catatan Terintegrasi) Kepatuhan
diberi Stempel Ditandatangani Ket
Ditandatangani DPJP
konfirmasi read back oleh DPJP
3. Terla ksananya keamanan penyimpanan dan pemberian label obat high alert dan NORUM
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
dst
Verifikasi :
4. Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan dilakukan tindakan
operasi
TUJUAN Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan dilakukan
tindakan operasi
Tergambarnya kepedulian dan ketelitian operator bedah terhadap keselamatan pasien
sebelum tindakan operasi
DEFINISI Site marking yang dimaksud adalah tindakan pemberian tanda identifikasi khusus pada
OPERASIONAL area yang memiliki dua sisi untuk penandaan sisi kanan atau kiri dan beruas pada pasien
yang akan dilakukan tindakan operasi dengan prosedur yang tepat dan benar. Prosedur
site marking harus dilakukan oleh dokter operator dengan penandaan sebagai berikut :
ALASAN DAN Surgical site marking yang tepat dan benar akan :
IMPLIKASI 1. Meminimalkan resiko insiden salah tempat operasi
2. Meminimalkan risiko insiden prosedur yang salah yang dilakukan
3. Menginformasikan dan membimbing ahli bedah untuk melaksanakan operasi
dengan tepat dan benar sesuai rencana
Problem : belum semua dokter operator mengetahui prosedur site marking pada pasien
yang akan dilakukan tindakan operasi
FORMULA Jumlah pasien yang dilakukan prosedur site marking dengan tepat dan benar dalam satu
bulan (orang) : Jumlah seluruh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dalam bulan
yang sama (orang) x 100% = ___%
NUMERATOR Jumlah pasien yang dilakukan prosedur site marking dengan tepat dan benar dalam satu
bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dalam bulan yang sama
TARGET 100%
KRITERIA Seluruh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi dengan sisi kanan dan kiri, dan
INKLUSI ber- ruas
KRITERIA Nodul dan gigi
EKSKLUSI
PENCATATAN Pencatatan register bedah dilakukan setiap hari di ruang penerimaan pasien (sign in)
dilaksanakan oleh staf ruangan Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat (IBP), OK IGD,
ruang kateterisasi jantung
REKAPITULASI Setiap bulan, oleh petugas Tim Patient Safety di ruangan Kamar Bedah Pusat (IBP), OK
UNIT IGD
ANALISA & Setiap bulan, oleh kepala ruangan Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat (IBP), OK IGD,
PELAPORAN ruang kateterisasi jantung
AREA Instalasi Bedah Pusat (IBP), OK IGD, ruang kateterisasi jantung
PIC Ketua Tim Patient Safety
FORMAT Register kamar bedah (elemen kolom dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan)
PENCATATAN SITE MARKING
DILAKSANAKAN
TANGGAL
SITE MARKING
DILAKUKAN OLEH DOKTER
NAMA TINDAKAN DILAKUKAN DGN KET
NO NO RM SITE MARKING OPERATOR dengan
PASIEN OPERASI TEPAT DAN BENAR
wawancara kpd
pasien
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Verifikasi :
5. Kepatuhan petugas melakukan prosedur cuci tangan berdasarkan anjuran World Health Organization
5 AREA KLINIS
Indikator yang dipilih sebagai indikator international library terdiri dari 5 jenis indikator. Indikator
2 Pneumoni 100%
3 Myoma Uteri 0%
4 Limfoma 100%