Anda di halaman 1dari 4

Fungsi Pusat Sterilisasi

Beberapa fungsi pusat sterilisasi antara lain:


- Memberikan suplai barang dan instrumen ke area yang membutuhkan
- Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan servis yang akurat
- Memberikan suplai barang steril meliputi linen, instrumen dan barang-barang steril
lainnya
- Melakukan pencatatan yang akurat terhadap kegiatan dekontaminasi, pencucian,
sterilisasi dan pengiriman barang steril
- Melakukan pengetatan keseragaman dan kemudahan dalam rak instrumen dan set
operasi di seluruh lingkungan rumah sakit
- Mempertahankan jumlah inventaris barang dan instrumen
- Melakukan monitoring dan kontrol terhadap tindakan pengendalian infeksi sesuai dengan
arahan komite pengendalian infeksi
- Membuat dan mempertahankan standart sterilisasi dan distribusinya
- Beroperasi secara efisien dalam rangka pengurangan biaya operasional
- Melakukan pengembangan sesuai dengan metode yang terbaru dan peraturan yang
berlaku
- Melakukan evaluasi berkala untuk meningkatkan kualitas pelayanan
- Memberikan pelayanan konsultasi kepada bagian lain yang membutuhkan pemrosesan
dan sterilisasi instrumen. Meliputi penjelasan peraturan dan prosedur yang digunakan dan
implementasi metode baru

2.4.3 Tugas CSSD (Pusat Sterilisasi)


Pusat sterilisasi adalah menjamin sterilitas alat perlengkapan medik sebelum dipakai dalam
melakukan tindakan medik. Tugas utama pusat sterilisasi di rumah sakit adalah:
- Menerima dan memilah bahan-bahan kotor yang digunakan dirumha sakit.
- Menentukan barang yang akan digunakan kembali atau dibuang.
- Melaksakan proses dekontaminasi atau disinfeksi sebelum proses disterilisasi
- Melaksanakan pembersihan khusus dari peralatan dan bahan-bahan.
- Memeriksa dan menguji instrument, peralatan, dan linen
- Mengemas semua bahan-bahan untuk sterilisasi
- Memberikan label dan tanggal pada bahan
- Menyimpan dan mengontrol persediaan serta mengeluarkan dan mendistribusikan
(Lintang, 2016)

2.4.4 Alur Fungsional Pusat Sterilisasi


Alur aktivitas fungsional dari pusat sterilisasi secara umum dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Pembilasan: pembilasan alat-alat yang telah digunakan tidak dilakukan di ruang perawatan.
2. Pembersihan: semua peralatan pakai ulang harus dibersihkan secara baik sebelum
dilakukan proses disinfeksi dan sterilisasi.
3. Pengeringan: dilakukan sampai kering.
4. Inspeksi dan Pengemasan: unit ini melakukan pengecekan barang dan instrumen mengenai
kelayakan barang tersebut serta melakukan pengemasan agar sterilitas dapat terjaga.
Pengemasan yang dimaksudkan disini yaitu semua material yang tersedia untuk fasilitas
kesehatan yang sudah didisain untuk membungkus, mengemas, dan menampung alat-alat
yang dapat dipakai ulang untuk sterilisasi, penyimpanan dan pemakaian. Tujuan
pengemasan adalah agar dapat berperan terhadap keamanan dan efektivitas perawatan
pasien yang merupakan tanggung jawab utama pusat sterilisasi.
5. Pelabelan: setiap kemasan harus mempunyai label yang menjelaskan isi dari kemasan, cara
sterilisasi, tanggal sterilisasi dan kadaluarsa proses sterilisasi.
6. Pembuatan: membuat dan mempersiapkan kapas serta kasa balut, yang kemudian akan
disterilkan.
7. Sterilisasi: unit sterilisasi melakukan sterilisasi barang dan instumen yang telah dikemas
menggunakan metode yang tepat agar mencapai sterilisasi yang optimal. Sebaiknya
diberikan tanggung jawab kepada staf terlatih. Untuk sterilisasi menggunakan etilen oksida
sebaiknya digunakan ruang tersendiri dan dilengkapi exhaust
8. Penyimpanan: unit penyimpanan melakukan penyimpanan barang steril dan melakukan
penjaminan kualitas barang dan instrumen steril. Harus diatur secara baik dengan
memperhatikan kondisi penyimpanan yang baik.
9. Distribusi: unit distribusi mengirimkan suplai kepada kustomer yang membutuhkan barang
tersebut. Dapat dilakukan berbagai sistem distribusi sesuai dengan rumah sakit masing-masing.
(Depkes RI, 2009)

Akltivitas sterilisasi dilakukan setiap hari dengan frekuensi yang cukup sering. Dan supaya
aktivitas tersebut berjalan lancer, baik dan tidak terkendala, diperlukan pemeliharaan, pengaturan
jadwal dan maintenanceyang teratur terhadap mesin/ alat sterilisasi.
Dapus
Depkes RI. (2009). Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (CSSD/Central Sterile Supply
Department) di Rumah Sakit. Jakarta
Lintang , D. 2016, Rencana Pengembangan CSSD (Central Sterile and supplies Departement)
Berdasarkan Kebutuhan di RS Meilia 2015, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai