NO. PERCOBAAN : 12
KARAKTERISTIK TRANSISTOR COMMON EMITTOR
ii
12.1 JUDUL
Karakteristik Transistor Common Emiter
1
Pada loop ce sumber tegangan Vcc memberikan tegangan balik (backward) ke kolektor
– emitor pada transistor melalui RC. Dalam kondisi tanpa bias maju pada loop be,
transistor tidak akan bekerja. Transistor baru akan bekerja jika ada arus basis. Karena
transistor memiliki 3 kaki, maka terdapat 3 tegangan pada transistor yaitu :
Vce = tegangan antara kaki kolektor dengan kaki emitor (Vce = Vc – Ve)
Vcb = tegangan antara kaki kolektor dengan kaki basis (Vcb = Vc – Vb )
Vbe = tegangan antara kaki basis dengan kaki emitor (Vbe = Vb – Ve)
Gambar berikut ini menunjukan posisi ketiga tegangan pada kaki-kaki transistor.
Untuk gambar rangkaian 9, tegangan pada kaki emitor (Ve) = 0 sehingga tegangan
pada kaki transistor dapat disederhanakan menjadi :
Vce = Vc
Vcb = Vc – Vb
Vbe = Vc
2
Loop be
Kaki basis ke emitor dapat dianggap sebagai sebuah dioda seperti pada gambar berikut
ini.
Maka hubungan arus basis dengan tegangan Vbe dapat digambar sebagai sebuah
tegangan knee (Vknee) pada dioda B-E.
Jadi arus listrik basis (ib) dapat mengalir melalui B-E jika tegangan Vbe lebih besar dari
0,7 V untuk transistor dengan bahan silikon dan lebih besar dari 0,3 V untuk transistor
germanium. Karena Vbebesarnya sama dengan Vb jika tegangan emitor sama dengan
nol, maka Vb akan sama dengan 0,7 V untuk transistor silikon dan akan sama dengan
0,3 volt untuk transistor germanium.
3
Dengan menggunakan hukum 2 Kirchoff , maka arus basis dapat dihitung. Gambar 13
memperlihatkan loop be.
Menurut hukum ke 2 kirchoff dalam rangkaian tertutup, maka jumlah tegangan harus
sama dengan nol, sehingga didapat :
Loop CE
4
Sama dengan loop be, loop ce juga dapat dianalisa dengan menggunakan hukum ke 2
Kirchoff yaitu :
Hubungan, Ib, ic dan Vce dapat digambar sebagai sebuah kurva karakteristik transistor
yaitu :
Gambar 15 hubungan ic, ib dan vce sebagai sebuah kurva karakteristik transistor
5
kolektor masih ada sedikit yang mengalir. Namun arus ini tidak dapat berpengaruh
apa-apa. Daerah kurva pada saat i b = 0 disebut cut-off region dan arus kolektor yang
lewat pada zona cut-off region disebut arus cut-off kolektor.
Arus cut-off kolektor ini terjadi karena pada dioda kolektor terdapat kebocoran arus,
tapi kebocoran arus ini sangat kecil sehingga dalam perhitungan dapat diabaikan.
Jadi pada kurva karakteristik transistor terdapat 4 daerah (zona) yaitu daerah aktif,
daerah saturasi, daerah cut-off dan daerah breakdown. Transistor yang dirangkain
untuk bekerja sebagai penguat signal (amplifier) akan bekerja pada daerah aktif.
Sedangkan transistor yang dirangkai sebagai saklar akan bekerja pada daerah saturasi
ketika dalam kondisi ON dan bekerja pada daerah cut-off ketika dalam kondisi OFF.
Bila kerja transistor masuk ke daerah breakdown, maka transistor menjadi rusak. Ke 4
daerah kerja transistor ini dapat digambarkan sebagai berikut.
6
12.4 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. DC power supply (PS 5004A dan PS 1502A2) : 2 buah
2. Resistor 10 Ωk : 1 buah
3. Resistor 1 Ωk : 1 buah
4. Transistor PNP BC 108 : 1 buah
5. Multimeter : 3 buah
6. Kabel-kabel penghubung
2. Karakteristik Output
7
a. Menghubungkan rangkaian seperti pada gambar 2.
b. Mengatur VCC sehingga VCE =0V.
c. Kemudian mengatur pula VBB sehingga IB= 0 µA. Mengukur IC dan mencatat
hasilnya pada tabel 2.
d. Mengubah VCE = 0V. Mengulang langkah 3.
e. Mengulang pengukuran ini untuk harga VCE dan IB yang lainnya.
VCE = 0 Volt VCE = 2 Volt VCE = 4 Volt VCE = 6 Volt VCE = 8 Volt
VBB
IB VBE IB VBE IB VBE IB VBE IB VBE
(Volt)
(mA) (Volt) (mA) (Volt) (mA) (Volt) (mA) (Volt) (mA) (Volt)
0,5 0 0,482 0 0,486 0 0,492 0 0,484 0 0,478
0,75 0,02 0,552 0,01 0,620 0,01 0,645 0,01 0,638 0,01 0,625
1,0 0,04 0,581 0,04 0,670 0,04 0,665 0,04 0,650 0,04 0,638
2,0 0,12 0,614 0,11 0,672 0,11 0,669 0,11 0,681 0,11 0,698
4,0 0,32 0,653 0,34 0,672 0,34 0,682 0,34 0,691 0,34 0,704
6,0 0,55 0,668 0,52 0,679 0,54 0,690 0,53 0, 0,54 0,704
8
IB = 0 IB = 10 IB = IB = 30 IB = 40
VCE
(μA) (μA) 20(μA) (μA) (μA)
(Volt)
Ic (mA) Ic (mA) Ic (mA) Ic (mA) Ic (mA)
0 0 0,6 μA 0,9 μA 1,0 μA 1,1 μA
2 0 1,54 1,48 1,61 1,61
4 0 2,09 3,74 3,78 3,79
6 0 2,59 5,88 7,85 7,93
8 0 2,71 6,23 8,70 9,91
9
10
2. Gambarkan pada kertas grafik, kurva karakteristik output transistor konfigurasi
common emitor dari data tabel 2.
Pembahasan:
11
Pembahasan:
1. VCE = 0 Volt
2. VCE = 2 Volt
12
3. VCE = 4 Volt
4. VCE = 6 Volt
5. VBC = 8 Volt
13
VBB = 1,0 Volt
4. Hitunglah harga resistansi output dan penguatan arus dari data pada tabel 2.
Pembahasan:
1. VCE = 0 Volt
IB = 0 A RO =
IB = 10 A RO =
IE = 20 A RO =
IE = 30 A RO =
IE = 40 A RO =
2. VCE = 2 Volt
IB = 0 A RO =
IB = 10 A RO =
IE = 20 A RO =
IE = 30 A RO =
IE = 40 A RO =
14
3. VCE = 4 Volt
IB = 0 A RO =
IB = 10 A RO =
IE = 20 A RO =
IE = 30 A RO =
IE = 40 A RO =
4. VBC = 6 Volt
IB = 0 A RO =
IB = 10 A RO =
IE = 20 A RO =
IE = 30 A RO =
IE = 40 A RO =
5. VBC = 8 Volt
IB = 0 A RO =
IB = 10 A RO =
IE = 20 A RO =
IE = 30 A RO =
IE = 40 A RO =
15
Tabel 2 Karakteristik Output (Penguatan Arus)
1. VCE = 0 Volt
IB = 0 µA Ai =
IB = 10 µA Ai =
IB = 20 µA Ai =
IB = 30 µA Ai =
IB = 40 µA Ai =
2. VCE = 2 Volt
IB = 0 µA Ai =
IB = 10 µA Ai =
IB = 20 µA Ai =
IB = 30 µA Ai =
IB = 40 µA Ai =
3. VCE = 4 Volt
IB = 0 µA Ai =
IB = 10 µA Ai =
IB = 20 µA Ai =
16
IB = 30 µA Ai =
IB = 40 µA Ai =
4. VCE = 6 Volt
IB = 0 µA Ai =
IB = 10 µA Ai =
IB = 20 µA Ai =
IB = 30 µA Ai =
IB = 40 µA Ai =
5. VCE = 8 Volt
IB = 0 µA Ai =
IB = 10 µA Ai =
IB = 20 µA Ai =
IB = 30 µA Ai =
IB = 40 µA Ai =
5. Apakah ada perbedaan karakteristik transistor pada konfigurasi common basis dan
konfigurasi common emitor?
Pembahasan:
Konfigurasi Common Base (CB) atau Basis Bersama adalah konfigurasi yang kaki
Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT.
Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT dimasukan ke Emitor dan sinyal
17
OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan.
Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded
Base”. Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara
sinyal INPUT dan sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada
arus.
12.8 KESIMPULAN
Pada percobaan karakteristik transistor common emitor input ini semakin besar V CE
dan VBB yang diberikan semakin besar juga arus yang diperoleh dalam percobaan.
Tetapi besar VBE pada rangkaian semakin besar juga. Begitu juga dengan karakteristik
transistor common emitor pada bagian output, semakin besar VCE dan IB pada
rangkaian maka semakin besar juga IC atau output pada rangkaian ini.
LAMPIRAN
18
Praktikan
(Alvi Wenti Febriani)
19
20
21
22
DAFTAR PUSTAKA
23