B2 Kecrek
B2 Kecrek
URAIAN PROSES
b. Air
Pabrik ammonia, air digunakan sebagai air umpan boiler (boiler feed water) dan air
pendingin (cooling water). Kebutuhan air umpan boiler dan air pendingin tersebut
masing-masing adalah 4,97 m3/jam dan 0,9 MT/MT NH3. Kebutuhan kedua jenis air
tersebut disediakan oleh unit utilitas. Bahan baku air ini berasal dari Sungai Musi
yang lokasinya berdekatan dengan PT. PUSRI. Jumlah air Sungai Musi yang
digunakan pada unit utilitas sebanyak 2.000 m3/jam.
Karakteristik dan komposisi air Sungai Musi yang diproses di unit utilitas dapat
disajikan pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Karakteristik dan Komposisi Air Sungai Musi
Komponen Kuantitas Satuan
pH 6,5-7,5
Komposisi
- Turbiditas sebagai SiO2 49
- P alkalinitas sebagai CaCO3 0
- M alkalinitas sebagai CaCO3 19,4
- Cl2 sebagai Cl- 3,4
- Sulfat sebagai SO42- 4,2 Ppm
- Ammonia sebagai NH3 3,9
- Kesadahan Ca2+ sebagai CaCO3 5,5
- Kesadahan Mg2+ sebagai CaCO3 6,4
- Besi sebagai Fe 2,06
- Silika sebagai SiO2 15-64
- Padatan tersuspensi 42
- Padatan terlarut 64
- Material organik 18,7
Tekanan 2,25 Kg/cm2
Temperatur 28,5 oC
Sumber : PT. PUSRI
Adapun sifat fisika dan kimia dari air dapat dilihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4. Sifat-Sifat Fisik Air
Sifat Kuantitas Satuan
Titik didih 100 oC
Titik beku 0 oC
Temperatur kritis 347 OC
Tekanan kritis 218,4 Atm
Densitas kritis 324 Kg/m3
Viskositas pada 200oC 0,01002 Poise
Panas laten peleburan 80 Kal/gr
Sumber : Perry’s Chemical Engineering’s Handbook, 1996
c. Udara
Udara pada pabrik PUSRI digunakan sebagai udara instrumen dan udara proses.
Udara proses digunakan sebagai sumber gas nitrogen dalam pembuatan ammonia.
Udara instrumen digunakan untuk keperluan seperti aerasi, udara campuran dan
lainnya. Udara diperoleh dari lingkungan sekitar pabrik PUSRI. Adapun komposisi
udara yang diambil dari alam dapat dilihat pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5. Komposisi Udara
Komponen Kuantitas Satuan
Nitrogen (N2) 78,084 %mol
Oksigen (O2) 20,947 %mol
Argon (Ar) 0,934 %mol
Sumber : PT. PUSRI
Jumlah udara instrumen yang digunakan untuk unit ammonia sebanyak 5,33 Nm3/jam.
Udara instrumen yang diambil dari udara bebas dengan kompresoe memiliki
spesifikasi seperti pada Tabel 1.6.
Tabel 1.6. Spesifikasi Udara Instrument
Parameter Kuantitas Satuan
Tekanan 7 Kg/cmG
Temperatur 28 oC
Kualitas Bebas Minyak -
Sumber : PT. PUSRI
Adapun sifat fisik dari ammonia dapat dilihat pada Tabel 1.9.
Sifat Kuantitas Satuan
Titik didih -33,4 oC
Titik beku -77,70 oC
Temperatur kritis 133,25 oC
Tekanan kritis 1657 psi
Tekanan uap cairan 8,5 atm
Spesifik volume pada 70oC 22,7 ft3/lb
Spesifik gravity pada 0oC 0,77
Panas pembekuan pada 1 oC -9,37 kkal/mol
Panas pembekuan pada 25oC -11,04 kkal/mol
Kelarutan dalam air pada 1
atm (%berat) 42,80
0OC 33,10
20oC 14,10
60oC
Panas spesifik pada 1 atm 0,5009
0oC 0,5317
20oC 0,5029
60oC
Sumber : Perry’s Chemical Engineering Hand’s Book, 1996
b. Gas CO2
Spesifikasi gas CO2 yang digunakan pada pabrik urea dapat diliat pada Tabel
1.10.
Tabel 1.10 Parameter gas CO2 Sebagai Bahan Baku Pabrik Urea
Parameter Kuantitas Satuan
Tekanan 0,6 Kg/cm2G
Temperatur 38 oC
Komposisi
CO2 (dry basis) 98 (min) %berat
H2O Jenuh
Belerang 1 (maks) Ppm vol
Sumber : PT. PUSRI
Gas CO2 mempunyai berat molekul 44 gr/mol. Sifat kimia dari gas CO2 dapat
dilihat pada Tabel 1.11.
Sifat Kimia Kuantitas Satuan
Titik didih -57,5 oC
Titik beku normal -78,4 oC
Temperatur kritis 38 oC
Tekanan kritis 0,6 kal/cm2
Panas peleburan 1900 kal/mol
Panas penguapan 6030 kal/mol
Sumber : Perry’s Chemical Engineering Hand’s Book, 1996
Sifat kimia gas CO2 sebagai berikut :
1. Temperatur (25oC, 1 atm) merupakan gas tidak berwarna.
2. Mempunyai bau dan rasa yang lemah.
3. Tidka beracun dan memiliki efek sesak apabila terhirup (akibat
kekuarangan oksigen) serta gangguan terhadap keseimbangan badan.
4. Larut dalam air (pada 15oC, 760 mmHg dengan perbandingan 1 volume
CO2 dalam 1 volume air).
2.1.2.2. Bahan Baku Penunjang
sepesifikasi steam yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.12.
Tabel 1.12. Spesifikasi Steam Pabrik Urea
Spesifikasi Kuantitas Satuan
Tekanan Sedang 42 Kg/cm2G
Temperatur sedang 399 oC
Fouling factor 0,0001 m2jamoC/kkal
Jumlah 67,82 MT/jam
Sumber : PT. PUSRI
b. Air Demin
Spesifikasi air demin yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.13.
Tabel 1.13. Spesifikasi Air Demin Pabrik Urea
Spesifikasi Kuantitas Satuan
Tekanan 53 Kg/cm2G
Temperatur 28 oC
Jumlah 10 MT/jam
SiO2 0,05 (maks) Ppm
Total padatan terlarut 0,5 (maks) Ppm
Sumber : PT. PUSRI
c. Air pendingin
Spesifikasi cooling water yang digunakan disajikan pada Tabel 1.14.
Tabel 1.14. Spesifikasi Cooling Water Pabrik Urea
Spesifikasi Kuantitas Satuan
Tekanan 4 Kg/cm2G
Temperatur 32 oC
Faktor fouling 0,0002 m2jamoC/kkal
Inhibitor 30-50 ppm
pH 6,5-7,5 -
turbidity 3 (maks) Ppm
total hardness 25 (maks) Ppm sebagai CaCO3
warna 10 (maks) Sebagai harzen unit
Fe 0,1 (maks) Ppm
Cl2 8 (maks) Ppm
Sulfat 10 Ppm sebagai SO4
Minyak Trace -
Total dissolved solid 80 (maks) Ppm
Sumber : PT. PUSRI
d. Udara Instrumen
Spesifikasi air pendingin yang digunakan dapat dilihat di Tabel 1.15.
Tabel 1.15. Spesifikasi Udara Instrumen Pabrik Urea
Spesifikasi Kuantitas Satuan
Tekanan (di pipa header 7 Kg/cm2G
udara instrumen) 28 oC
Temperatur 200 Nm3/jam
Jumlah -40 oC
Dew point Bebas minyak
Kualitas
Sumber : PT. PUSRI
f. Nitrogen
Spesifikasi nitrogen sebagai bahan baku dapat dilihat Tabel 1.17.
Tabel 1.17. Spesifikasi Nitrogen yang Digunakan pada Pabrik Urea
Spesifikasi Kuantitas Satuan
Tekanan 4 Kg/cm2G
Temperatur 28 oC
Komposisi
NOx 10 (maks) ppm
O2 300 (maks) ppm
Sumber : PT. PUSRI
g. Listrik
Pada setiap pabrik, penyediaan listrik dibagi menjadi 4 bagian yaitu sebagai
berikut :
a. Motor
1. Diatas 1500 kW : 3,8 kV, 3 fasa, dan frekuensi 50 Hz
2. Diatas 110 kW-1500 kW : 2,3 kV, 3 fasa, dan frekuensi 50 Hz
3. Antara 0,5 kW-110 kW : 440 kV, 3 fasa, dan frekuensi 50 Hz
4. Dibawah 0,5 kW : 115 atau 250 kV, 1 fasa, dan frekuensi 50 Hz
Atau 440 kV, 3 fasa, dan frekuensi 50 Hz.
b. Penerangan
Spesifikasinya 220 V, 1 fasa, dan frekuensi 50 Hz.
c. Sistem Pengontrol
Spesifikasinya 110 V, dan tegangan AC.
d. Instrumentasi
Spesifikasinya 110 kV, 1 fasa, dan frekuensi 50 Hz.
Blok Diagram Pabrik Ammonia PUSRI III dapat dilihat pada Gambar 2.1.
a. Primary Reformer
Sebelum masuk ke primary reformer, campuran gas
dijenuhkan terlebih dahulu dengan menyemprotkan hot
condensat. Gas proses yang telah jenuh bercampur dengan
steam selanjutnya akan diumpankan ke unit primary
reforming readiant section dengan steam to carbon ratio
sekitar 3,2 untuk dihasilkan gas sintesis. Primary reformer
mempunyai katalis nikel oksida. Panas untuk reaksi tersebut
diperoleh dari hasil pembakaran gas alam. Udara yang
diperlukan untuk pembakaran dipasok dari forced drfat (FD)
fan. Sedangkan flue gas hasil pembakaran dihisap dengan
induced draft (ID) fan dan mengalir di terowongan yang
menghubungkan antara radiant section dengan convection
section.
Flue gas yang telah dingin meninggalkan convection
section dan keluar melalui cerobong ke atmosfer dengan
menggunakan ID fan. Adapun reaksi steam reforming yang
terjadi pada primary reformer unit tersebut adalah :
CH4 + H2O CO + 3 H2 – Q
CO + H2O CO2 + H2 + Q
b. Secondary reformer
Pada secondary reformer untuk meyempurnakan reaksi
steam reforming (pemecahan gas metana menjadi CO, CO2
dan H2) diperlukan proses lanjutan di secondary reformer.
Reaksi ini menggunaka katalis nikel. Parameter proses
dalam secondary reformer adalah hasil dari secondary
reformer diharapkan memiliki kadar metana leak maksimal
0,34% mol. Gas proses keluaran secondary reformer
memiliki temperatur yang tinggi (sekitas 1000oC) sehingga
panas yang terbawa gas proses ini dimanfaatkan di dua unit
steam generator untuk menghasilkan superheated steam.
Gas proses yang temperaturnya telah menurun selanjutnya
diumpankan ke high temperature shift converter.