(S A P)
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Infocus (Power Point)
2. Leaflet
E. Evaluasi
1. Prosedur : Setelahpembelajaranmateri
2. Jenis : Lisan
3. Bentuk : Uraiansingkat
4. Alatevaluasi :
a. Fungsi ginjal
b. PengertianCKD
c. Penyebab CKD
d. Manifestasi klinis CKD
e. Pencegahan CKD
f. Komplikasi CKD
g. Penatalaksanaan CKD
5. Kuncijawabansesuaimateri
a. Fungsi ginjal
Ginjal mempunyai dua peranan penting yaitu sebagai organ ekresi dan non
ekresi. Sebagai sistem ekresi ginjal bekerja sebagai filtran senyawa yang sudah
tidak dibutuhkan oleh tubuh dalam bentuk urin.
Sebagai sistem non ekresi yaitu sebagai penyeimbang asam basa, cairan dan
elektrolit tubuh serta fungsi hormonal.
b. Pengertian CKD
Chronic kidney disease (CKD) atau sering disebut gagal ginjal kronik adalah
penyakit ginjal tahap akhir, yaitu kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit, menyebabkan uremia yaitu
retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah (Nurarif dan Kusuma, 2015).
c. Penyebab CKD
Secara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dikategorikan infeksi yang
berulang dan nefron yang memburuk, obstruksi saluran kemih, destruksi
pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang lama, dan trauma langsung
pada ginjal.
d. Manifestasi klinis CKD
1. Gejala dini:
a) Lemah,
b) Sakit kepala,
c) Berat badan menuruntanpa berusaha untuk menurunkan berat badan,
d) Lelah,
e) Nyeri pinggang.
2. Gejala lanjut:
a) Nafsu makan menurun,
b) Mual disertai muntah,
c) Sesak nafas baik di waktu ada kegiatan atau tidak,
d) Bengkak yang disertai lekukan,
e) Gatal-gatal pada kulit, dan
f) Kesadaran menurun
e. Pencegahan CKD
Mencegah terjadinya gagal ginjal kronik:
1. Minum air putih tidak lebih dari 2 liter/hari
2. Jangan menahan kencing
3. Latihan fisik secara rutin
4. Tidak merokok
5. Periksa kadar kolestrol
6. Jaga berat badan
7. Hindari minum alkohol
8. Makan dengan komposisi berimbang
f. Komplikasi CKD
1. Hiperkalemi
2. Perikarditis
3. Hipertensi
4. Anemia
5. Penyakit tulang
g. Penatalaksanaan CKD
1. Observasikeseimbangancairanantara yang masukdankeluar
2. Batasicairan yang masuk
3. Cucidarah (hemodialisa)
4. Operasi
a. Pengambilanbatuginjal
b. Transplantasiginjal (CangkokGinjal)
5. Nutrisi
6. Obat-obatan
RancanganPenyuluhan / PendidikanKesehatan
penyebab D di ruangan
Kegiatanpenut
up:
a.Menyimpulk
an materi Menyimak
penyuluhan
b.Memberikan
evaluasisecaral Memperhat
isan ikan dan
c.memberikan menjawab
salam penutup Menjawabs
alam
MATERI PENYULUHAN
CKD
A. Fungsi ginjal
Ginjal adalah organ tubuh yang mempunyai peranan penting dalam sistem organ
tubuh. Kerusakan ginjal akan mempengaruhi kerja orgn lain dan sistem lain dalam tubuh.
Ginjal mempunyai dua peranan penting yaitu sebagai organ ekresi dan non ekresi.
Sebagai sistem ekresi ginjal bekerja sebagai filtran senyawa yang sudah tidak dibutuhkan
lagi oleh tubuh seperti urea, natrium dan lain-lain dalam bentuk urin, maka ginjal juga
berfungsi sebgai pembentuk urin.
Selain sebagai sistem ekresi ginjal juga sebagai sistem non ekresi dan bekerja
sebagai penyeimbang asam basa, cairan dan elektrolit tubuh serta fungsi hormonal.
Ginjal mengekresi hormon renin yang mempunyai peran dalam mengatur tekanan darah
(sistem renin angiotensin aldosteron), pengatur hormon eritropoesis sebagai hormon
pengaktif susm-sum tulang untuk menghasilkan eritrosit. Disamping itu ginjal juga
menyalurkan hormon dihidroksi kolekalsi feron (vitamin D aktif), yang dibutuhkan
dalam absorbsi ion kalsium dalam usus.
B. Pengertian CKD
Gagal ginjal yaitu ginjal kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan
volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan makanan normal. Gagal
ginjal biasanya dibagi menjadi dua kategori yaitu kronik dan akut.
Chronic kidney disease (CKD) atau sering disebut gagal ginjal kronik adalah
penyakit ginjal tahap akhir, terjadi gangguan fungsi ginjal menahun bersifat progresif
dan irreversible. Kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan serta elektrolit, menyebabkan uremia yaitu retensi urea dan sampah
nitrogen lain dalam darah (Nurarif dan Kusuma, 2015).
Tahapan CKD dapat ditunjukan dari laju filtrasi glomerulus (LFG), adalah sebagai
berikut :
1. Tahap I adalah kerusakan ginjal dengan LFG normal atau meningkat > 90
ml/menit/1,73 m2
2. Tahap II adalah kerusakan ginjal dengan penurunan LFG ringan yaitu 60-89
ml/menit/1,73 m2
3. Tahap III adalah kerusakan ginjal dengan penurunan LFG sedang yaitu 30-59
ml/menit/1,73 m2
4. Tahap VI adalah kerusakan ginjal dengan penurunan LFG berat yaitu 15-29
ml/menit/1,73 m2
5. Tahap V adalah gagal ginjal dengan LFG < 15 ml/menit/1,73 m2
C. Penyebab CKD
Penyebab dari CKD antara lain :
1. Kurangminum
2. Minumanberalkohol
3. Minumanbersoda
4. Mengkonsumsijamu-jamuanatauobat-obatansecaraberlebihan
5. Polamakandangayahidup yang tidaksehat
6. Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
7. Penyakit peradangan (glomerulonefritis)
8. Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)
9. Gangguan jaringan penyambung (SLE, poliarteritis nodusa, sklerosis sistemik)
10. Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal)
11. Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme, amiloidosis)
12. Nefropati toksik (penyalahgunaan analgesik)
13. Nefropati obstruktif (batu saluran kemih)
Secara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dikategorikan infeksi yang berulang
dan nefron yang memburuk, obstruksi saluran kemih, destruksi pembuluh darah akibat
diabetes dan hipertensi yang lama, dan trauma langsung pada ginjal.
D. Manifestasi klinis CKD
1. Gejala dini:
a. Lemah,
b. Sakit kepala,
c. Berat badan menuruntanpa berusaha untuk menurunkan berat badan,
d. Lelah,
e. Nyeri pinggang.
2. Gejala lanjut:
a. Nafsu makan menurun,
b. Mual disertai muntah,
c. Sesak nafas baik di waktu ada kegiatan atau tidak,
d. Bengkak yang disertai lekukan,
e. Gatal-gatal pada kulit, dan
f. Kesadaran menurun
E. Pencegahan
Mencegah terjadinya gagal ginjal kronik:
1. Minum air putih tidak lebih dari 2 liter/hari
2. Jangan menahan kencing
3. Latihan fisik secara rutin
4. Tidak merokok
5. Periksa kadar kolestrol
6. Jaga berat badan
7. Hindari minum alkohol
8. Makan dengan komposisi berimbang
F. Komplikasi
Seperti penyakit kronis dan lainnya, penderita CKD akan mengalami beberapa
komplikasi. Komplikasi dari CKD menurut Smeltzer dan Bare (2001 serta Suwitra
(2006) antara lain :
1. Hiperkalemi akibat penurunan sekresi asidosis metabolik, katabolisme, dan masukan
diet berlebih.
2. Perikarditis, efusi perikardial, dan temponade jantung akibat retensi produk sampah
uremik dan dialisis yang tidak adekuat
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin angiotensin
aldosteron
4. Anemia akibat penurunan eritropoitin
5. Penyakit tulang serta klasifikasi metabolik akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum
yang rendah, metabolisme vitamin D yang abnormal dan peningkatan kadar
alumunium akibat peningkatan nitrogen dan ion anorganik
6. Uremia akibat peningkatan kadar uremia dalam tubuh
7. Gagal jantung akibat peningkatan kerja jantung yang berlebihan
8. Manutrisi karena anoreksia, mual dan muntah
9. Hiperparatiroid, hiperkalemia, dan hiperfosfatemia
G. Penatalaksanaan CKD
Penatalaksanaan CKD dapatmeliputi:
1. Observasikeseimbangancairanantara yang masukdankeluar
2. Batasicairan yang masuk
3. Cucidarah (hemodialisa)
4. Operasi
a. Pengambilanbatuginjal
b. Transplantasiginjal (CangkokGinjal)
5. Nutrisi
6. Obat-obatan
Pengkajian klinik menentukan penyakit ginjal, adanya penyakit penyerta, derajat
penurunan fungsi ginjal, komplikasi akibat penurunan fungsi ginjal, faktor resiko untuk
penurunan fungsi ginjal, dan faktor resiko untuk penyakit kardiovaskular. Pengelolaan
dapat meliputi :
1. Terapi penyakit ginjal
2. Pengobatan penyakit penyerta
3. Penghambat penurunan fungsi ginjal
4. Pencegahan dan pengobatan penyakit kardiovaskular
5. Pencegahan dan pengobatan komplikasi akibat penurunan fungsi ginjal
6. Terapi pengganti ginjal dengan dialisis atau transplantasi jika timbul gejala dan
tanda uremia.
Tips lainnya untuk melindungi ginjal dan mencegah penyakit jantung dan stroke :
1. Jangan merokok
2. Makan makanan yang rendah lemak dan kolesterol
3. Dapatkan olahraga teratur
4. Jaga gula darah terkendali
5. Hindari makan garam terlalu banyak atau kalium