Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN DIARE

RSUD AL–IHSAN No. Dokumen : No Revisi : Halaman dari :


PROV. JABAR 445/SAK.2216/Bidper 03 1 dari 5
Ditetapkan oleh,
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur RSUD Al-Ihsan
ASUHAN 12 Januari 2015
KEPERAWATAN
ANAK H. Komar Hanifi, dr., MKM
Pembina Utama Muda
NIP : 19580128 198802 1 001

GAMBARAN 1. PENGERTIAN
UMUM Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang abnormal (lebih dari
biasanya) dengan frekuensi > 3 x sehari ( 4 x sehari pada neonatus ), perubahan
konsistensi, peningkatan volume, disertai atau tanpa lendir dan darah.

2. PATOFISIOLOGI
Bakteri atau virus masuk dan berkembang biak dalam usus kemudian
mengeluarkan toksin. Hal ini menyebabkan peningkatan sekresi elektrolit dan air
oleh sel-sel dinding usus. Volume air dalam lumen usus meningkat dan peristaltik
usus juga meningkat yang memicu terjadinya diare. Diare juga dapat disebabkan
oleh malabsorbsi makanan dan faktor stres atau emosi akibat peningkatan
peristaltik dan volume air dalam usus.

Dampak yang terjadi pada tubuh dapat digambarkan sebagai berikut:

Peristaltik usus meningkat → absorbsi air di usus menurun dan diare →


dehidrasi → volume cairan berkurang → cairan ditarik dari kompartemen
interstitial ke intravaskular → tubuh berkompensasi menarik cairan dari intra
seluler → stimulasi ADH di hipotalamus → retensi air dan natrium → oliguria →
anuria.
Pengeluaran toksin → leukosit, monosit, makrofag, dan sel Kupffer → pirogen
endogen → pre optik hipotalamus → pengeluaran prostaglandin → demam.
Peningkatan sekresi elektrolit dan air dalam usus → stimulasi pusat muntah
di medulla oblongata → mual muntah → intake nutrisi dan cairan berkurang →
glikolisis → kelemahan.
Diare → absorbsi asam di usus menurun → peningkatan asam dalam feses
→ iritan → iritasi pada daerah anal.
Peningkatan peristaltik usus → sistem saraf simpatis → radiks dorsal saraf
spinal torakalis → spinotalamikus → talamus → girus post sentral korteks serebri
→ nyeri dipersepsikan.

PENDEKATAN 1. PENGKAJIAN ( DATA FOKUS )


PROSES 1.1. Data Subjektif
KEPERAWATAN 1.1.1 Adanya keluhan anak rewel dan gelisah
1.1.2 Adanya keluhan mulas dan nyeri pada perut
1.1.3 Adanya keluhan haus dan mual

1.2 Data Objektif


1.2.1 Anak tampak lemah
1.2.2 Pada bayi ubun-ubun teraba cekung
1.2.3 Kelopak mata cekung
1.2.4 Mukosa mulut kering, saliva berkurang
1.2.5Nadi cepat, nafas cepat dan dalam
1.2.6Peningkatan suhu tubuh
1.2.7Distensi abdomen, kram pada abdomen
1.2.8Bising usus meningkat (> 25 x/ menit), tenesmus
1.2.9Diuresis menurun (< 2 ml / kg BB/ jam) sampai anuria

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN DIARE

RSUD AL–IHSAN No. Dokumen : No Revisi : Halaman dari :


PROV. JABAR 445/SAK.2216/Bidper 03 2 dari 5

1.2.10 Frekuensi BAB > 3 x sehari dan > 4 x sehari pada neonatus
1.2.11 Konsistensi feses cair dengan atau tanpa disertai lendir dan darah
1.2.12 Berat badan menurun
1.2.13 Turgor kulit lambat kembali ( > 2 detik)

1.3 Data Penunjang


1.4.1 Faeses rutin
1.4.2 Kadar elektrolit: natrium, kalium dan klorida jika diperlukan

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


2.1 Kurang volume cairan tubuh berhubungan dengan diare dan muntah
2.2 Kurang nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan penurunan
nafsu makan; gangguan absorbsi; kurangnya masukan
2.3 Gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya defekasi; kurang
mobilisasi
2.4 Kecemasan / ketakutan berhubungan dengan dampak hopspitalisasi
perpisahan dengan orangtua, lingkungan tidak dikenal dan prosedur yang
menimbulkan stres
2.5 Kurang pengetahuan (keluarga) berhubungan dengan informasi yang kurang

3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
3.1 Kurang volume cairan berhubungan dengan diare dan muntah
Tujuan Perencanaan
volume cairan dapat teratasi Mandiri :
dengan kriteria :  Observasi tanda – tanda vital
 turgor kulit membaik  Observasi intake dan output
 BB kembali dalam batas  Ukur status dehidrasi: turgor kulit,
normal muntahan, membran mukosa, BB, mata
 Frekuensi BAB sesuai dan ubun-ubun besar.
dengan kebiasaan  Monitor adanya syok hipovolemik: nadi
 Jumlah intake dan output cepat, tensi menurun dan kesadaran
cairan seimbang menurun.
 Membran mukosa  Monitor adanya tanda asidosis metabolik:
basah/lembab pernafasan kussmaul, disorientasi, lemah,
 Tanda-tanda vital dalam batas koma.
normal.  Berikan penjelasan pada keluarga
tentanghal-hal yang menyebabkan
kurangnya volume cairan dan faktor-faktor
yang menyebabkan diare.
 Libatkan keluarga dalam perawatan pasien
Kolaborasi :
 Kolaborasi dengan tim medis untuk
pemberian antibiotika, spasmolitik, dan
antisekresi.
 Lakukan rehidrasi pada pasien sesuai
dengan derajat dehidrasi :
Dehidrasi ringan ; 1 jam pertama 25 – 50
ml/kg BB selanjtnya 125 ml/kg BB/hari
Dehidrasi sedang ; 1 jam pertama 50 – 100
ml/kg BB selanjtnya 125 ml/kg BB/hari
Dehidrasi berat ;
BBLR ( BB 2 – 3 kg ) : kebutuhan cairan
125 ml + 100 ml + 25 ml : 250 ml/kg bb /
24 jam dengan pemberian cairan 4 : 1 ( 4
glukosa 5%+ 1 NaHCO3 1 ½ %) dengan
cara pemberian 4 jam pertama 25 ml/kg

2
bb/jam, 20 jam berikutnya 150 ml/kg
bb/20jam

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


DENGAN DIARE

RSUD AL–IHSAN No. Dokumen : No Revisi : Halaman dari :


PROV. JABAR 445/SAK.2216/Bidper 03 3 dari 5
Lanjutan DP 3.1
Umur 1 – 2 tahun ( BB 3 – 10 kg ) : cara
pemberiannya adalah 1 jam pertama 40
ml/kg bb/jam kemudian dilanjutkan 7 jam
berikutnya 12 ml/kg bb/menit dan 16 jam
kemudian 125 ml/kg bb
Umur 2 – 5 yahun ( BB 10 – 15 kg ) : cara
pemberiannya adalah 1 jam pertama 30
ml/kg bb/jam kemudian dilanjutkan 7 jam
berikutnya 10 ml/ kg bb/menit dan 16 jam
kemudian 125 ml/kg bb
Umur 5 – 10 tahun ( BB 15 – 25 kg ) : cara
pemberiannya adalah 1 jam pertama 20
ml/kg bb/jam kemudian dilanjutkan 7 jam
berikutnya 10 ml/kg bb/ menit dan 16 jam
kemudian 105 ml/kg bb ( FKUI 1985)
 Berikan cairan yang sesuai program untuk
rehidrasi atau maintenance

3.2 Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan nafsu


makan; gangguan absorbsi; kurangnya masukan.
Tujuan Perencanaan
Kebutuhan nutrisi terpenuhi Mandiri :
dengan kriteria:  Kaji adanya keluhan mual, sakit menelan
 Mual muntah berkurang dan muntah
 Selera makan meningkat  Sajikan makanan dalam bentuk yang
 Makan habis 1 porsi menarik
Anak dapat mengkonsumsi  Berikan makanan yang mudah dicerna
nutrisi yang adekuat sesuai seperti bubur, tim dan dihidangkan saat
BB dan usia masih hangat
 Turgor kulit membaik  Berikan makanan dalam porsi kecil tapi
 Bising usus dalam batas sering
normal,  Kaji adanya keluhan mual, sakit menelan
 BB meningkat dari penurunan dan muntah
sebelum nutrisi kurang (20%  Pada bayi pertahankan pemberian ASI,
atau lebih) jika diberi PASI anjurkan yang rendah
laktosa dengan pengenceran 1/3 pada
hari pertama, 2/3 pada hari kedua; jika
defekasi membaik, berikan sesuai
ketentuan PASI.
 Observasi status gizi seperti BB, turgor
kulit, bising usus, kemampuan menelan,
dan jumlah asupan.
 Berikan penjelasan pada keluarga
tentang makanan yang dapat
menyebabkan diare, cara mensterilkan
botol dan hygiene lingkungan.
 Observasi dan catat respons terhadap
pemberian makanan untuk mengkaji
toleransi pemberian makanan
 Berikan penjelasan pada keluarga dalam
mencegah makanan yang dapat
menyebabkan diare, cara mensterilkan
botol susu dan higiene lingkungan.

3
 Libatkan keluarga dalam perawatan
pasien.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


DENGAN DIARE

RSUD AL–IHSAN No. Dokumen : No Revisi : Halaman dari :


PROV. JABAR 445/SAK.2216/Bidper 03 4 dari 5
Lanjutan DP 3.2
Kolaborasi :
 Berikan makanan setelah dehidrasi
teratasi yang rendah lemak dan serat,
cukup kalori, protein, mineral, dan
vitamin atau selama diare perlu
ditambahkan jumlah kalori sebanyak
30% protein 3 – 5 g/kg bb / hari yang
pada umumnya adalah 2.5 g/kg bb/hari.
 Dengan tim medis untuk pemberian terafi
anti emetik dan vitamin
 Kolaborasi dengan ahli diet

3.3 Gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya defekasi; kurang


mobilisasi
Tujuan Perencanaan
Integritas kulit membaik dengan Mandiri :
kriteria :  Lakukan penggantian popok atau celana
 Tidak ditemukan kemerahan anak dengan sering dan mengkajikan
(lecet) setiap saat setelah BAB / BAK
 Kulit anak tetap utuh  Bersihkan bokong perlahan – lahan
 Hidrasi baik menggunakan sabun lunak non alkaline
 Tidak lembab. dan air atau celupkan anak kedalam bak
air / baskom untuk pembersihan yang
lembut
 Berikan salep pelumas atau bedak pada
daerah rektum dan perineum
Pajankan dengan ringan kulit utuh yang
kemerahan pada udara jika
memungkinkan untuk meningkatkan
penyembuhan beri salep pelindung pada
kulit yang sangat teriritasi atau kulit
tereksoriasi untuk memudahkan
penyembuhan
 Observasi bokong dan perineum
terhadap kemungkinan adanya infeksi
seperti kandida
 Ajarkan pada keluarga tentang hygiene
pada daerah rektum dan perineum, cara
mengganti popok, pemberian bedak dan
salep pelumas.
 Libatkan keluarga dalam perawatan
pasien
Kolaborasi:
Berikan obat anti jamur yang tepat untuk
mengobati infeksi jamur dan atau antibiotik.

3.4 Kecemasan / ketakutan berhubungan dengan dampak hospitalisasi,


perpisahan dengan orangtua, lingkungan tidak dikenal dan prosedur yang
menimbulkan stres
Tujuan Perencanaan
Meminimalkan kecemasan atau Mandiri :

4
ketakutan klien sebagai dampak  Sediakan mainan sesuai dengan usia
hospitalisasi dengan kriteria : tumbuh kembang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


DENGAN DIARE

RSUD AL–IHSAN No. Dokumen : No Revisi : Halaman dari :


PROV. JABAR 445/SAK.2216/Bidper 03 5 dari 5
Lanjutan DP 3.4
Tujuan Perencanaan
Meminimalkan kecemasan atau Mandiri :
ketakutan klien sebagai dampak  Sediakan mainan sesuai dengan usia
hospitalisasi dengan kriteria : tumbuh kembang
 Pasien menunjukan tanda –  Monitor terhadap peningkatan tanda
tanda kenyamanan kecemasan seperti ungkapan perasaan,
 Anak menunjukan tanda gelisah, diaforesis, frekuensi jantung dan
distres fisik atau emosional pernafasan, serta ketegangan otot.
yang minimal  Berikan dorongan untuk mengungkapka
 Keluarga berpartisipasi dalam perasaan.
perawatan anak sebanyak  Berikan perawatan mulut dan empeng
mungkin pada bayi untuk memberikan rasa
nyaman
 Berikan dorongan pada keluarga untuk
mengekspresikan perasaannya.
 Libatkan keluarga dalam perawatan
pasien
 Sentuh, gendong dan bicara pada anak
sebanyak mungkin untuk memberikan
rasa nyaman dan mengurangi stres

3.5 Kurang pengetahuan (keluarga) berhubungan dengan keterbatasan


informasi tentang penyakit anak
Tujuan Perencanaan
Keluarga memahami atau Mandiri :
mengetahui masalah diare  Berikan pendidikan kesehatan mengenai
 Keluarga menyatakan diare.
pemahamannya tentang  Ajarkan dengan cara
penyakit anak mendemonstrasikan upaya mengatasi
 Keluarga berfartisifasi diare dan cara mencegahnya.
terhadap perawatan anak  Bantu keluarga dalam memberikan rasa
nyaman dan dukungan pada anak
 Libatkan keluarga dalam perawatan
pasien
 Intruksikan keluarga tentang
pencegahan diare
 Atur perawatan pasca hospitalisasi untuk
menjamin perawatan/pengobatan yang
kontinyu
Kolaborasi :
 Rujuk keluarga pada lembaga perawatan
komunitas ( puskesmas ) untuk
pengawasan perawatan di rumah

4. PELAKSANAAN
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat

5. EVALUASI
Evaluasi mengacu kepada tujuan yang telah dibuat dengan evaluasi formatif dan
sumatif.

5
UNIT/DOKUMEN 1. Rekam medik pasien
TERKAIT 2. Form asuhan keperawatan
3. Form Rencana Keperawatan
4. Form Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
5. Form Catatan Perkembangan
6. A. Azis Alimul Hidayat”Pengantar Ilmu Keperawatan Anak”
7. Nursalam “Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak
8. Donna L Wong “ Pedoman klinis keperawatan pediatrik”

Anda mungkin juga menyukai