Anda di halaman 1dari 3

Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

2 Apa sih 1000 Hari Pertama Kehidupan..?

1000 HPK atau Seribu Hari Pertama Kehidupan adalah masa awal kehidupan yang dimulai saat di
dalam kandungan sampai 2 tahun pertama setelah kelahiran

3 Mengapa 1000 hari pertama kehidupan penting ?

Seribu hari pertama kehidupan merupakan PERIODE EMAS seorang anak untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal.Gangguan yang terjadi pada periode ini, khususnya kurangnya asupan
gizi, akan berdampak pada kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak yang bersifat permanen
dan berjangka panjang serta lebih sulit untuk diperbaiki setelah anak berusia 2 tahun.

5 Hubungan status gizi dengan periode 1000 HPK

Status gizi dan kesehatan ibu dan anak sebagai penentu kualitas sumber daya manusia, semakin jelas
dengan adanya bukti bahwa status gizi dan kesehatan ibu pada masa prahamil, saat kehamilannya
dan saat menyusui merupakan periode yang sangat kritis.

Didalam kandungan, janin akan tumbuh dan berkembang melalui pertambahan berat dan panjang
badan, perkembangan otak serta organ-organ lainnya seperti jantung, hati, dan ginjal. Janin
mempunyai plastisitas yang tinggi, artinya janin akan dengan mudah menyesuaikan diri terhadap
perubahan lingkungannya baik yang menguntungkan maupun yang merugikan pada saat itu. Sekali
perubahan tersebut terjadi, maka tidak dapat kembali ke keadaan semula

6 Titik kritis 1000 hari pertama kehidupan

Pemenuhan asupan gizi pada 1000 HPK anak sangat penting. Jika pada rentang usia tersebut anak
mendapatkan asupan gizi yang optimal maka penurunan status gizi anak bisa dicegah sejak awal.
Ada beberapa titik kritis selama 1000 HPK :

Periode dalam kandungan ( 270 hari) : kebutuhan zat gizi akan meningkat selama kehamilan, yaitu
tambahan energi sekitar 300 kkal per hari, pertambahan energi terutama di trimester II, Kebutuhan
protein juga mengalami peningkatan selama kehamilan yaitu hingga 68%, Kebutuhan zat gizi mikro
seperti zat besi, asam folat, dan kalsium, yodium juga meningkat.

Periode 0-6 bulan (180 hari) : Ada dua hal penting dalam periode ini yaitu melakukan inisiasi
menyusu dini (IMD) dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif

7 Lanjutan....

Periode 6 – 24 bulan (550 hari) : Mulai usia 6 bulan ke atas, anak mulai diberikan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) karena sejak usia ini, ASI saja tidak mencukupi kebutuhan anak.
Pengetahuan dalam pemberian MP ASI menjadi sangat penting mengingat banyak terjadi kesalahan
dalam praktek pemberiannya, seperti pemberian MP ASI yang terlalu dini pada bayi yang usianya
kurang dari 6 bulan

8 DAMPAK GANGGUAN PEMENUHAN GIZI PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN


9 PREVALENSI GANGGUAN GIZI BAYI DAN BALITA DI INDONESIA

Dari beberapa masalah yang sudah di observasi oleh pemerintah gangguan yang sangat banyak
dialami oleh balita indonesia adalah PENDEK (STUNTING)

10 Apa itu Stunting...?

Balita pendek atau stunting adalah balita dengan status gizi yang berdasarkan panjang atau tinggi
badan menurut umurnya (TB/U) bila dibandingkan dengan standar nilai z-scorenya

kurang dari -2SD dan dikategorikan sangat pendek jika nilai z-scorenya kurang dari -3SD. Masalah
balita pendek menggambarkan adanya masalah gizi kronis, dipengaruhi dari

kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita, termasuk penyakit yang diderita

selama masa balita

11 Persentase balita stunting di indonesia

12 Persentase tertinggi pada tahun 2013 adalah di

Provinsi Nusa Tenggara Timur (51,7%), Sulawesi Barat (48,0%) dan Nusa Tenggara Barat (45,3%)

sedangkan persentase terendah adalah Provinsi Kepulauan Riau (26,3%), DI Yogyakarta (27,2%) dan
DKI

Jakarta (27,5%).

PENYEBAB UTAMA STUNTING DISEBABKAN ADANYA GANGGUAN PEMENUHAN GIZI SELAMA 1000
HARI PERTAMA KEHIDUPAN

13 Penyebab stunting....

faktor keluarga dan rumah tangga, berupa faktor maternal (nutrisi yang kurang pada saat
prekonsepsi, kehamilan, dan laktasi akibat pengaruh mitos mitos masyarakat, tinggi badan ibu yang
rendah, infeksi, kehamilan pada usia remaja, kesehatan mental, Intrauterine growth restriction
(IUGR) dan kelahiran preterm, Jarak kehamilan yang pendek, dan hipertensi) dan faktor lingkungan
(stimulasi dan aktivitas anak kurang, perawatan yang kurang, sanitasi dan pasokan air yang buruk,
akses dan ketersediaan pangan sulit, alokasi makanan dalam rumah tangga yang tidak sesuai,
edukasi pengasuh yang rendah)

14 Lanjutan.....

kualitas makanan yang rendah (kualitas mikronutrien yang rendah, keragaman jenis makanan yang
dikonsumsi dan sumber makanan hewani yang rendah, makanan yang tidak mengandung nutrisi,
dan makanan hanya mengandung energi rendah) , cara pemberian yang tidak adekuat (berupa
frekuensi pemberian makanan yang rendah , konsistensi makanan yang terlalu halus, pemberian
makan yang rendah dalam kuantitas ) dan keamanan makanan dan minuman (makanan dan
minuman yang terkontaminasi, kebersihan yang rendah, penyimpanan dan persiapan makanan yang
tidak aman )

pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang salah bisa karena inisiasi yang terlambat, tidak ASI eksklusif,
penghentian menyusui yang terlalu cepat dan diberikan MP-ASI terlalu dini

infeksi klinis dan subklinis seperti infeksi pada usus : diare, environmental enteropathy, infeksi
cacing, infeksi pernafasan, malaria, nafsu makan yang kurang akibat infeksi, inflamasi

15 Dampak stunting....

Jangka pendek : peningkatan mortalitas dan morbiditas, di bidang perkembangan berupa penurunan
perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa dan peningkatan pengeluaran untuk biaya kesehatan

Jangka panjang : perawakan yang pendek, peningkatan risiko untuk obesitas dan komorbidnya, dan
penurunan kesehatan reproduksi selain itu terjadi penurunan prestasi dan kapasitas belajar, dan di
bidang ekonomi berupa penurunan kemampuan dan kapasitas kerja

16 Pencegahan STUNTING....

Untuk ibu hamil : Ibu hamil perlu mendapat makanan yang baik, sehingga apabila ibu hamil dalam
keadaan sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu diberikan
makanan tambahan dan Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet
selama kehamilan dan Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit

Pada saat bayi lahir harus ditangani oleh tenaga kesehatan yang dapat membantu kelancaran
persalinan dan membantu melakukan inisiasi menyusui dini (IMD)

Untuk ibu menyusui : berilah ASI eksklusif kepada bayi hingga berumur 6 bulan dan baru diberi MP-
ASI saat sudah berumur 6-24 bulan

Memantau pertumbuhan Balita di posyandu merupakan upaya yang sangat strategis untuk
mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga termasuk

meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai