DIUSULKAN OLEH
UNIVERSITAS JAMBI
KOTA JAMBI
2018
Tanduk (Wisata dan Edukasi) Perkebunan Teh Kayu Aro berbasis Pengetahuan,
Pemberdayaan dan Pengawasan sebagai Upaya Mewujudkan Ekonomi
Berkelanjutan
Email : soniafriansyahvevo@gmail.com
Kayu aro merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kerinci
Provinsi Jambi dan terletak di pegunungan dan berada diantara bukit barisan
Sumatera. Karena letaknya di pegunungan sangat cocok dan strategis untuk
dijadikan areal perkebunan. Sehingga kayu terkenal karena terdapat perkebunan
teh yang sangat luas dan merupakan perkebunan teh tertinggi kedua di dunia
setelah perkebunan teh Darjeeling di Himalaya.
Perkebunan Teh Kayu Aro dibuka pertama kali oleh Perkebunan Belanda
NV. HVA (Namlodse Venoctchaaf Handle Veriniging Amsterdam) yang ditanami
mulai tahun 1929 dan disusul dengan pendirian pabrik pada tahun 1932. Sampai
saat ini 80% tanaman yang dikelola perkebunan merupakan tanaman yang telah
berusia lebih dari 70 tahun, sehingga usaha perawatan dan pemeliharaan sesuai
dengan kultur teknis budidaya tanaman teh, seperti pemupukan, pemangkasan,
pengendalian hama dan penyakit serta penanaman ulang menjadi perhatian
perusahaan. Saat ini rata-rata kerapatan tanaman sekitar 5.000 pohon/Ha, jauh dari
kerapatan normalnya 8.300 pohon/Ha (PTPN VI Kebun Kayu Aro, 2004).
Perkebunan dan Pabrik Teh Kayu Aro merupakan perkebunan dan pabrik
teh tertua di Indonesia yang telah berdiri sejak zaman kolonial Belanda tepatnya
pada tahun 1925 yang pada akhirnya diambil alih oleh PT Perkebunan Nusantara
VI (PTP Nusantara VI) pada tahun 1956 dan dikelola sampai sekarang. Produk teh
yang dihasilkan adalah teh hitam dan diberi nama Teh Kajoe Aro yang memiliki
aroma begitu harum dan rasa yang sangat khas.
Pabrik teh kayu aro ini sudah berdiri dan beroperasi sangat lama sempat
menjadi salah satu teh dengan kualitas terbaik di dunia dan menjadi konsumsi
Ratu Belanda. Untuk kualitas sendiri ada pembagiannya. Kualitas nomor satu
hanya khusus untuk ekspor dan yang bisa mengkonsumsi hanya para petinggi-
petinggi perusahaan saja. Sedangkan untuk kualitas nomor dua dan seterusnya
untuk konsumsi publik. Pekerja harian untuk memetik teh adalah penduduk
sekitar kayu aro.
Pariwisata harus terus dipelihara dan dijaga dengan baik agar menjadi
pariwisata yang berkelanjutan. Sehingga akan turut membantu memelihara
keseimbangan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan. Baik itu dari segi
lingkungan, sosial maupun ekonomi. Dari sisi lingkungan, alam dapat senantiasa
terjaga dengan baik keindahannya, dari segi sosial interaksi dapat terjalin dengan
baik, dan pada sektor ekonomi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
sekitar, pendapatan daerah dan devisa negara.
1. Pengetahuan
2. Pemberdayaan
3. Pengawasan
Mengingat potensi pariwisata yang begitu besar yang dimiliki oleh kayu
aro, maka dari itu diperlukan upaya bagi penduduk kerinci khususnya kayu aro
untuk terus mengembangkan dan menjaga pariwisata yang telah ada agar menjadi
pariwisata yang mampu menyosong ekonomi berkelanjutan. Selain masyarakat
sekitar, pengunjung juga harus ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang
sampah sembarangan yang melakukan hal-hal yang bisa merusak pariwisata.
Dengan kita saling bekerja sama dengan baik maka bukan tidak mungkin akan
bisa tercapai tiga sendi pembangunan berkelanjutan, baik di segi lingkungan,
sosial ataupun ekonomi.
Dalam hal ini peran mahasiswa kerinci terutama generasi melenial juga
sangat diperlukan untuk mensosialisasikan wisata edukasi, agrowisata dan
pariwisata lain yang ada di kerinci khususnya kayu aro. Dengan begitu maka
pariwisata kerinci akan bisa lebih terkenal lagi dan banyak wisatawan yang akan
berkunjung sehingga mampu menaikkan perekonomian masyarakat sekitar dengan
pekerjaan yang layak di kebun the kayu aro, menaikkan pendapatan daerah dan
juga devisa negara.
Daftar Pustaka
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3199137/tertua-di-indonesia-indahnya-
kebun-teh-kayu-aro-kerinci