Anda di halaman 1dari 1

Peningkatan mutu sekolah dengan Sistem Zonasi

Penerimaan siswa dengan system zonasi oleh pemerintah sesungguhnya ingin mewujudkan
pemerataan kualitas pendidikan pada seluruh sekolah secara nasional. Dengan adanya system zonasi
diharapkan dapat memeratakan mutu seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Pelaksanaan system ini
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 51 tahun 2018, di mana sekolah
wajib menerima calon peserta didik dengan kuota paling sedikit 90% berdomisili radius zona terdekat
dari jarak rumah ke sekolah. Menurut pendapat saya system ini kurang efektif diterapakan di Indonesia
pada saat ini. Beberapa hal penyebab hal tersebut:

1. Belum terdapat standarisasi mutu sekolah nasional dari pemerintah.

1.Bangunan fisik dan fasilitas ruangan

Yang pertama tentu adalah bangunan fisik, sarana dan prasarana di masing-masing sekolah. Data
luas area sekolah, jumlah ruang kelas, luas halaman, hall, ruang olah raga, ruang laboratorium
dlsb harus di inventarisir. Hal ini sangat penting untuk menentukan Kategori sekolah.

2. Personalia

Jumlah guru, staf dan semua siswa yang ada di sebuah sekolah juga merupakan faktor penting
untuk menentukan Sekolah tersebut masuk pada kategori yang mana.

3. Kualitas Guru (tenaga pendidik)

Sangatlah penting untuk mendata kualitas tenaga pengajar di suatu Sekolah. Berapa jumlah guru
yang memiliki latar belakang pendidikan setara S1, S2 atau bahkan S3.

4.lulusan

5. pasingg grade

2. Dengan adanya system ini membatasi hak anak untuk dapat merasakan system pendidikan yang lebih
baik lagi yang dapat meningkatkan potensi prestasi pada dirinya. Merugikan anak yang berprestasi.

Kesimpulan : memperbaiki system mutu sekolah, kemudian baru menerapkan system

Anda mungkin juga menyukai